TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus SMAK ST Thomas Aquino Mojokerto).

(1)

Oleh:

Nama : Adhita Karya Putra NIM : 06.41010.0300 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

vi

SMAK ST Thomas Aquino sebagai tempat belajar dan pengembangan diri memiliki bagian bimbingan dan konseling (BK) untuk mengawasi dan membimbing siswa. Guru bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan dalam perkembangan kejiwaan siswa dan sebagai tempat konsultasi siswa. Dalam melakukan tugasnya guru BK mengalami kesulitan dalam melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah.

Mengetahui masalah yang terjadi, penulis merancang dan membuat sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis Short Message Service(SMS) gateway. Sistem ini dapat membantu guru BK untuk melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah secara komputerisasi. Dengan adanya sistem ini terjadinya kehilangan data-data dapat di minimalkan.

Setelah dilakukan testing terhadap penggunaan sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMSgateway di SMAK ST Thomas Aquino, di dapat kesimpulan bahwa sistem informasi ini membantu guru BK dalam melakukan tugas-tugasnya. Begitu juga kepala sekolah dan orang tua siswa dapat melihat laporan anak didik secara real time melalui media SMS.


(3)

ix

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 6

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 7

2.3 Konsep Sistem Informasi ... 8

2.4 .Net Framework ... 12

2.5 Short Message Service (SMS) ... 13

2.6 Database ... 16


(4)

x

3.2 Perancangan Sistem ... 22

3.3 Perancangan Pengiriman SMS... 26

3.4 Perancangan Penerimaan SMS ... 28

3.5 Data Flow Diagram ... 30

3.6 Entity Relationship Diagram ... 34

3.7 Struktur Tabel ... 37

3.8 Rancangan Antar Muka ... 44

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 53

4.1 Kebutuhan Sistem ... 53

4.2 Instalasi Sistem ... 54

4.3 Pembuatan dan Implementasi Program ... 56

4.4 Evaluasi ... 66

BAB V PENUTUP ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(5)

xi

Tabel 2.1 Perintah AT Command ... 37

Tabel 3.1 Struktur Siswa ... 37

Tabel 3.2 Struktur Detail Siswa ... 38

Tabel 3.3 Struktur Jenis Kelamin ... 39

Tabel 3.4 Struktur Agama ... 39

Tabel 3.5 Struktur Pendidikan Orang Tua ... 39

Tabel 3.6 Struktur Status Orang Tua ... 40

Tabel 3.7 Struktur Pendapatan Orang Tua ... 40

Tabel 3.8 Struktur Pekerjaan Orang Tua... 41

Tabel 3.9 Struktur Pelanggaran ... 41

Tabel 3.10 Struktur Detail Pelanggaran ... 41

Tabel 3.11 Struktur Rekap Pelanggaran ... 42

Tabel 3.12 Struktur Analisis ... 42

Tabel 3.13 Struktur Guru ... 43

Tabel 3.14 Struktur Golongan Guru ... 43


(6)

xii

Gambar 2.2 Model SMS Gateway ... 15

Gambar 2.3 Proses Sharing Basis Data ... 17

Gambar 3.1. System Flow Proses Entry Data Master... 22

Gambar 3.2 System Flow Proses Input Pelanggaran Siswa ... 23

Gambar 3.3 System Flow Proses Penilaian ... 24

Gambar 3.4 System Flow Proses Mengirim SMS Pemberitahuan ... 25

Gambar 3.5 System Flow Proses Meminta Data Pelanggaran Siswa ... 26

Gambar 3.6 Alur Pengiriman Pesan ... 27

Gambar 3.7 Contex Diagram Sistem Informasi BK ... 31

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram ... 32

Gambar 3.9 DFD Level 1 Penilaian Transaksi ... 33

Gambar 3.10 DFD Level 1 SMS Gateway... 33

Gambar 3.11 DFD Level 1 Bimbingan dan Konseling ... 34

Gambar 3.12 Conseptual Data Model ... 35

Gambar 3.13 Physical Data Model ... 36

Gambar 3.14 Desain Form Login ... 45

Gambar 3.15 Desain Form ubah Password ... 45

Gambar 3.16 Desain Form Utama ... 46

Gambar 3.17 Desain Form Input Kelas Baru ... 47

Gambar 3.18 Desain Form Input Data Siswa ... 48

Gambar 3.19 Desain Form Input Data Orang Tua ... 49


(7)

xiii

Gambar 3.23 Desain Form Konseksi SMS Server ... 52

Gambar 4.1 Wizard Install Driver Siemens C55 ... 54

Gambar 4.2 Informasi Ponsel Siemens C55 di Komputer Server ... 55

Gambar 4.3 Wizard Install Aplikasi ... 56

Gambar 4.4 Form Home ... 57

Gambar 4.5 Form Login ... 58

Gambar 4.6 Tab Menu Input Student Data ... 59

Gambar 4.7 Tab Menu Input Parent Data ... 59

Gambar 4.8 Tab Menu Input Personal Data ... 60

Gambar 4.9 Form Show Student Data ... 61

Gambar 4.10 Tab Menu Input Teacher Data ... 61

Gambar 4.11 Tab Menu Input Personal Data ... 62

Gambar 4.12 Form Show Teacher Data ... 63

Gambar 4.13 Form Add Class Data ... 63

Gambar 4.14 Form Show Class Data... 64

Gambar 4.15 Form Record New Violations... 65

Gambar 4.16 From Solution ... 65

Gambar 4.17 Form Connection Set ... 66

Gambar 4.18 Form Pengisisan Nomer Port Device ... 67

Gambar 4.19 Form Violations Solution ... 69

Gambar 4.20 Form Connection Set ... 70


(8)

(9)

xv


(10)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling adalah bagian dari pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan siswa atas kemampuannya untuk menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri. Pada institusi pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) disediakan seorang guru bimbingan dan konseling (BK) sebagai konselor siswa dan orang tua siswa dalam perkembangan anak di sekolah.

Sekolah SMAK ST Thomas Aquino sebagai tempat belajar dan pengembangan diri memiliki bagian bimbingan dan konseling untuk mengawasi, dan membimbing siswa. Dalam melakukan tugasnya guru BK SMAK ST Thomas Aquino mengalami kesulitan dalam melakukan administrasi pelayanan bimbingan terhadap siswa, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah, dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah.

Kesulitan terjadi dikarenakan saat ini sistem yang digunakan untuk administrasi pelayanan bimbingan terhadap siswa menggunakan lembar catatan konsultasi, sehingga dapat terjadi kehilangan data-data konsultasi siswa. Proses pencatatan pelanggaran siswa juga dilakukan dengan menggunakan lembar catatan pelanggaran yang memungkinkan terjadinya kehilangan data pelanggaran siswa. Dalam pembuatan laporan dengan sistem sekarang, guru BK mencari lembar catatan data-data sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Proses


(11)

pelaporan kepada orang tua melalui media surat yang disampaikan melalui siswa yang bersangkutan. Proses ini memungkinkan surat laporan kepada orang tua siswa tidak sampai kepada orang tua siswa, dan membutuhkan biaya dalam pembuatan surat laporan kepada orang tua siswa.

Mengetahui masalah yang terjadi, penulis merancang dan membuat sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis Short Message Service (SMS) gateway. Sistem ini akan membantu guru BK untuk melakukan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa terhadap perilaku siswa di sekolah secara komputerisasi. Dengan adanya sistem ini terjadinya kehilangan data-data dapat di minimalkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMS gateway dibutuhkan untuk membantu tugas guru BK, dan orang tua untuk mengetahui perilaku anaknya di sekolah.

1.2 Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang permasalahan, maka dirumuskanlah permasalahan dalam tugas akhir ini, yaitu Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis SMS gateway di SMAK ST THOMAS AQUINO MOJOKERTO ?


(12)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi beberapa hal, yaitu :

1. Sistem ini tidak membahas mengenai peralatan yang digunakan dalam membuat report menggunakan SMS gateway.

2. Untuk proses pencatatan pelanggaran, rentang point pelanggaran minimal mempunyai nilai 0 dan maksimal mencapai nilai 50.

3. Sistem tidak membahas pemrosesan data nilai secara menyeluruh yang mencakup nilai harian siswa.

4. Sistem ini tidak membahas mengenai transformasi report yang berupa paper less.

5. Tidak membahas keamanan data dan jaringan.

1.4 Tujuan

Dengan mengacu pada masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan sistem informasi bimbingan konseling berbasis SMS gateway.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dari sistem yang dibuat, dan sistematika penulisan laporan Laporan Tugas Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam pembuatan sistem. Teori-teori tersebut adalah : Pengertian Bimbingan dan Konseling, Konsep Dasar Sistem, Konsep Sistem Informasi, .NET Framework, Short Message Service (SMS), Database, serta AT Command.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu system flow, document flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur tabel, dan desain input/output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM

Bab ini membahas tentang cara pengggunaan sistem yaitu merupakan hasil rancangan dengan menggunakan data yang dibutuhkan dan pengujian dari program yang telah dibuat. Pengujian dilakukan untuk memastikan sejauh mana program yang dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan.


(14)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan mengenai sistem yang dibuat dan saran untuk pengembangannya.


(15)

(16)

1 2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling

Pada dasarnya bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and counseling. Kedua istilah ini mempunyai tekanan pengertian yang berbeda, walaupun keduanya merupakan suatu bentuk bantuan. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance, sesuai dengan istilahnya, maka bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan. Namun untuk sampai pada arti yang sebenarnya, bahwa tidak semua bantuan itu bimbingan. Menurut Djumhar dan Surya (1995:31) bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan potensinya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Belajar bagaimana memecahkan problem lebih penting daripada pemecahan problem tertentu. Bimbingan adalah proses belajar.

Konseling berasal dari bahasa asing yang berarti penyuluhan. Menurut Djumhar dan Surya (1995:49) konseling merupakan inti dan alat yang paling penting dalam bimbingan. Konseling bersifat pribadi, hubungan langsung secara tatap muka antara dua orang yang seorang sebagai konselor yang dalam hubungan ini mempunyai kewenangan khusus dalam suatu situasi belajar bagi konseli (klien) yaitu seseorang yang masih termasuk normal, dia dibantu untuk mengetahui dirinya, keadaan sekarang maupun yang akan datang, sehingga ia dapat menggunakan sifat-sifat dan potensinya dengan sesuatu akan datang,


(17)

sehingga ia dapat menggunakan sifat-sifat dan potensinya dengan sesuatu cara, akhirnya dapat menyenangkan dan memuaskan dirinya dan lingkungannya, dan lebih jauh dapat belajar bagaimana memecahkan problem-problem yang akan datang dan dapat menemukan kebutuhannya. Konseling sebagai suatu proses antar pribadi, di mana satu orang yang satu dibantu oleh lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. Konseling sebagai suatu hubungan profesional antara seorang konselor telatih dengan klien. Selanjutnya dikatakan bahwa hubungan ini biasanya bersifat individual, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang yang dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya sehingga dapat membuat pilihan yang berarti dan memadai bagi dirinya. Konseling adalah proses dimana konselor membantu klien dengan membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan suatu pilihan rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya. Konseling merupakan usaha untuk menimbulkan perubahan tingkah laku secara sukarela pada diri klien. Niat merubah tingkah laku berada dalam diri klien dan klien minta bantuan kepada konselor.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan


(18)

berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.3 Konsep Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:121).

2.3.1 Blok Masukan

Masukan atau Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(19)

2.3.2 Blok Model

Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.3.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2.3.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

2.3.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).


(20)

2.3.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.7 Analisa Dan Perancangan Sistem

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.3.8 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 2.1.


(21)

Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan proses yang dikerjakan secara manual. 3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung


(22)

2.3.9 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

2.4 .NET Framework

.NET Framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan dengan proses yang berjalan pada platform .NET. Salah satu bentuk keunggulan dari platform ini terrefleksi pada kompilasi sumber kode program, dimana semua sumber kode program akan dikompilasi menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL). Selanjutnya MSIL akan dikompilasikan oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin pada saat akan digunakan. .NET merupakan alat untuk mewujudkan visi Microsoft pada jaringan internet dengan membentuk jaringan global yang saling berinteraksi agar dapat memberi pelayanan dan pertukaran data dengan cara yang lebih efisien dan terjamin dari segi keamanan.

Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti dari .NET teknologi. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu contohnya adalah ASP .NET. VB.NET dan ASP. NET inilah yang digunakan untuk mengembangkan sistem pada Tugas Akhir kali ini.


(23)

2.5 Short Message Service (SMS)

SMS atau layanan pesan singkat mempunyai sejarah tersendiri sebagai media layanan yang paling meledak abad ini. Awalnya SMS berfungsi untuk memberikan layanan pengiriman pesan teks singkat antar perangkat mobilephone (telepon genggam atau ponsel). SMS sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice dan switched data) dalam system jaringan komunikasi GSM. GSM( Global System for Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi Eropa yang menyediakan standardisasi perangkat telepon genggam atau telepon bergerak di Eropa. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga, dengan pelanggan yang menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS, bahkan jaringan telepon rumah (fixedphone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebenarnya sangat sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berupa teks dengan panjang pesan antara 120-160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf.

2.5.1 Karakteristik SMS

SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMS Center (SMSC) yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan (store and forward) untuk pesan pendek.


(24)

2.5.2 Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet yang bergerak pada umumnya, yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi.

Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakan pun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasisi SMS.

Berdasarkan mekanisme distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS, terdapat empat macam mekanisme penghantaran pesan yaitu:

1. Pull, yaitu pesan yang dikirimkan ke pengguna berdasarkan permintaan pengguna

2. Push – Event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan kejadian yang berlangsung

3. Push – Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadwal

4. Push – Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profil dan preference dari pengguna.


(25)

2.5.3 SMS Gateway

SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalulintas data-data SMS, baik yang dikirim maupun yang diterima. Pada awalnya SMS gateway dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC. Hal ini dikarenakan SMSC yang dibangun oleh perusahaan yang berbeda memiliki protokol komunikasi sendiri, dan protokol-protokol itu sendiri bersifat pribadi.

Gambar 2.2 Model SMS GATEWAY

Aplikasi SMS gateway akan mendeteksi network setiap operator yang digunakan dan setelah itu akan langsung meneruskannya ke dalam aplikasi yang tersedia. Client membutuhkan GSM modem agar dapat menjalankan aplikasi dan dapat menerima data – data yang dikirimkan oleh operator baik request dari user.

Segala Request dari user juga akan diproses oleh aplikasi dan akan diteruskan oleh SMS gateway agar dapat diterima dan dilakukan pemrosesan data, dan request dari user juga akan dapat diterima benar hasilnya.


(26)

Pada aplikasi SMS gateway juga membutuhkan koneksi database agar request dari user dapat tersimpan dan dapat diketahui hasilnya. Database berfungsi menyimpan transaksi yang terjadi tiap harinya. Dan permintaan tersebut akan di proses dan dapat diketahui request terbanyak terjadi dalam suatu transaksi.

2.6 Database

Menurut Basofi dalam situsnya mengatakan, Basis Data (Database) terdiri dari dua kata yaitu: Basis dan Data. Basis yang berarti markas atau gudang, tempat berkumpul. Sedangkan Data memiliki arti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek (seperti, manusia: dosen, mhs, pelanggan, dll; barang: buku, meja; peristiwa, konsep, dsb.), yang direkam baik dalam bentuk angka, huruf, teks, gambar atau suara. Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan.

2.6.1 Definisi Basis Data

Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-tabel yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada suatu media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa aturan itu berhubungan dengan (Kroenke, 1998):


(27)

1. kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data,

2. inkonstensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama,

3. data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.

4. keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data.

5. integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

2.6.2 Sistem Basis Data(DBMS)

Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel data yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS: Database Management System) yang memungkinkan berbagai user dan program lain dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

DBMS (Database Management System) kumpulan program yang digunakan user untuk me-managementdatabase (create, maintain).


(28)

Proses – proses yang terdapat dalam DBMS yaitu:

1. Defining: database mendefiniskan tipe data, struktur dan batasan (constraint) dari data yang disimpan dalam database.

2. Manipulating: database mencakup berbagai fungsi dan query untuk mendapatkan data yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete serta dalam generatereportdata.

3. Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multipleuser dan program untuk mengakses database secara bersama-sama

Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan maintain database dalam jangka panjang.

a. Proteksi: mengandung systemprotection yang menangani kondisi malfunction (crash) baik pada hardware ataupun software, juga mengandung security protection yang menangani pengaksesan oleh user terlarang.

b. Maintain: mengandung sistem maintaining yang selalu meningkatkan kebutuhan perubahan tiap waktu.

2.6.3 Bagian-Bagian Basis Data

Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan dan mudah mengikuti perkembangan perangkat lunak.

Berikut ini diuraikan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam basis data:


(29)

1. Tabel, Merupakan kumpulan dari suatu field dan record (kolom dan baris). 2. Field, Field adalah sebutan untuk mewakili suatu record.

3. Record, Merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang berisi informasi tentang suatu isi data secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor daftar, nama pendaftar, alamat, tanggal masuk.

4. Primary Key, merupakan kolom (field) yang menjadi titik acuan pada sebuah tabel yang bersifat unik, dimana dalam artian data tidak ada satu nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut.

5. Foreign Key (kunci relasi), suatu kolom dalam tabel yang digunakan sebagai “kaitan” atau relasi untuk membentuk satu hubungan yang didapati dari tabel induk, umumnya hubungan yang terbentuk antar tabel adalah satu ke banyak (onetomany).

6. Index, merupakan struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk meng-optimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data.

2.7 AT Command

AT Command yang berarti Attention Command merupakan sekumpulan perintah-perintah yang digunakan komputer untuk mengakses modemhandphone. Pada handphone, perintah AT Command akan diterima melalui interface handphone, sedangkan kontroler berupa komputer sebagai pengirim perintah akan mengirimkan perintah tersebut melalui serial interface, sehingga komunikasi antara handphone dan kontroler adalah komunikasi secara serial.


(30)

Protokol yang digunakan oleh handphone untuk proses pengiriman atau penerimaan SMS adalah PDU. Protokol ini merupakan sekumpulan angka-angka heksadesimal yang merepresentasikan data-data header berupa identitas dan isi SMS.

Cara penggunaan perintah AT Command adalah pengetikan perintah selalu diawali oleh at atau AT kemudian dilanjutkan dengan perintah yang diinginkan. Jika perintah yang diberikan tidak ada kesalahan, maka handphone akan memberikan jawaban dari perintah yang dikirim. Sebaliknya, jika terdapat kesalahan perintah, maka jawaban yang diterima oleh host pengirim adalah ERROR. (Kellerek,2000).

Beberapa perintah ATCommand yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Beberapa perintah AT Command Perintah Fungsi

AT+CBC Battery Charge AT+CSQ Kualitas sinyal keluaran AT+CSMS Pilih Message Service AT+CMGF Format SMS

AT+CSCA Alamat SMSC AT+CMGL Daftar SMS

AT+CMGR Baca SMS

AT+CMGD Hapus SMS AT+CMGS Kirim SMS


(31)

(32)

1 1.1Analisa Permasalahan

Sistem yang digunakan saat ini kurang membantu guru BK untuk melakukan pelayanan bimbingan dan konseling, mencatat pelanggaran siswa, menentukan sanksi pelanggaran siswa, membuat laporan kepada kepala sekolah dan melaporkan perilaku siswa di sekolah kepada orang tua. Dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling guru BK tidak memiliki catatan bimbingan dan konseling yang sebelumnya, sehingga guru BK tidak dapat melihat permasalahan yang terjadi sebelumnya yang dapat membantu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi saat ini.

Pencatatan pelanggaran siswa pada sistem saat ini rentan akan kehilangan data, karena dicatat pada lembaran kertas yang mudah dimanipulasi dan terjadi kehilangan. Guru BK juga mengalami kesulitan dalam menentukan sanksi pelanggaran yang tepat, dikarenakan harus menghitung point-point pelanggaran yang telah dilakukan siswa dan mengkombinasikan dengan peraturan sekolah yang berlaku. Dalam pembuatan laporan kepada kepala sekolah, guru BK harus membuka arsip satu persatu dan kemudian membuat laporan secara manual. Begitu juga dengan pemberitahuan perilaku siswa kepada orang tua, guru BK membuat laporan secara manual dan mengirimkan melalui media pos yang membutuhkan biaya pengiriman.


(33)

1.2Perancangan Sistem

Sistem bimbingan dan konseling membutuhkan data siswa, data orang tua, data siswa, data kelas, dan data jenis pelanggaran sebagai data master. Guru bimbingan dan konseling (BK) memasukkan data–data tersebut ke dalam sistem. System flow proses entry data master dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 System flow proses entry data master

Guru BK memantau perilaku siswa, dan mencatat ke dalam sistem setiap terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Setiap jenis pelanggaran mempunyai point yang berbeda–beda tergantung bobot pelanggarannya. Data pelanggaran siswa disimpan dalam database pelanggaran siswa. System flow proses input pelanggaran siswa dapat dilihat pada gambar 3.2.


(34)

Gambar 3.2 System flow proses input pelanggaran siswa

Pada sistem telah ditentukan batas–batas point pelanggaran sesuai peraturan sekolah. Sistem akan mendeteksi secara otomatis siswa yang telah memiliki point pelanggaran sama dengan atau lebih dari batas point pelanggaran yang telah ditentukan. Jika terjadi point pelanggaran siswa sama dengan atau lebih dari batas point, maka sistem akan melakukan proses penilaian untuk mendapatkan sanksi yang tepat atas pelanggaran yang telah dilakukan siswa. System flow proses penilaian pelanggaran siswa dapat dilihat pada gambar 3.3.


(35)

Gambar 3.3 System flow proses penilaian dengan metode forward chaining

Sistem akan secara langsung memberi informasi kepada orang tua siswa ke nomer ponsel yang ada pada database orang tua dengan menggunakan SMS gateway berupa media SMS. Pada SMS yang dikirimkan ke orang tua siswa disertai juga undangan pemanggilan orang tua siswa untuk menghadap guru BK. System flow proses mengirim SMS pemberitahuan dapat dilihat pada gambar 3.4.


(36)

Gambar 3.4 System flow proses mengirim SMS pemberitahuan

Sistem dilengkapi dengan teknologi SMS gateway untuk mempermudah orang tua melihat data-data pelanggaran siswa di sekolah. Orang tua siswa mengirim SMS dengan format yang telah ditentukan untuk meminta data pelanggaran siswa. Pada saat terjadi permintaan data pelanggaran siswa sistem melakukan pemeriksaan format SMS dan nomer ponsel orang tua siswa. Sistem akan memberikan data pelanggaran yang diminta kepada nomer ponsel orang tua yang sesuai dengan data siswa yang tersimpan dalam database. Pada saat terjadi kesalahan format pengiriman atau nomer ponsel yang meminta data pelanggaran tidak sesuai dengan data siswa, sistem akan memgirim SMS konfirmasi bahwa format SMS yang dikirim salah atau data tidak ada. System flow proses meminta data pelanggaran siswa dapat dilihat pada gambar 3.5.


(37)

Gambar 3.5 System Flow proses meminta data pelanggaran siswa

1.3 Perancangan Pengiriman Short Message Service (SMS)

Dalam pengiriman SMS, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nomer tujuan dan juga isi pesan. Hal ini juga telah ditetapkan pada perintah AT Command yang dikirimkan pada fungsi output mscomm. Terlebih dahulu juga dilakukan proses pemeriksaan port com. Bila port com tidak terhubung dengan program, maka proses pengiriman SMS akan gagal.


(38)

Gambar 3.6 Alur pengiriman Pesan

Jika ditulis dalam bentuk program, maka akan menjadi seperti berikut ini: Sub konserversmsgateway()

If ComboBox1.SelectedIndex <> -1 Then Try

objSMS.Port = ComboBox1.SelectedItem

objSMS.BaudRate = mCore.BaudRate.BaudRate_19200 objSMS.DataBits = mCore.DataBits.Eight

objSMS.Parity = mCore.Parity.None objSMS.StopBits = mCore.StopBits.One

objSMS.FlowControl = mCore.FlowControl.None objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.ME prbSignal.Value = objSMS.SignalStrength lblNetwork.Text = objSMS.Network

txtSMSC.Text = objSMS.SMSC


(39)

lblModel.Text = objSMS.Model lblIMEI.Text = objSMS.IMEI

prbBatere.Value = objSMS.BatteryLevel.ToString Catch ex As Exception

MsgBox(ex.Message) End Try

End If End Sub

Private Sub SimpleButton3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles SimpleButton3.Click objSMS.SendSMS(dt.Rows(0).Item(7), "NIS: " &

dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " &

dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " &

dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5) & vbCrLf & "NO UNDANGAN:" & NO_UNDANGAN)

End Sub

1.4 Perancangan Penerimaan Short Message Service (SMS)

Dalam penerimaan SMS, program melakukan proses pemeriksaan apakah port com telah terhubung dengan program atau belum. Pemberitahuan akan diberikan kepada user bila port com belum terhubung dengan program. Kemudian pesan SMS disimpan di database inbox dengan status unread selama pesan tersebut belum terbaca oleh user. Jika dituliskan pada program, maka akan terbagi menjadi beberapa sub fungsi. Kode program tersebut yaitu:

Sub konserversmsgateway()

If ComboBox1.SelectedIndex <> -1 Then Try

objSMS.Port = ComboBox1.SelectedItem

objSMS.BaudRate = mCore.BaudRate.BaudRate_19200 objSMS.DataBits = mCore.DataBits.Eight

objSMS.Parity = mCore.Parity.None objSMS.StopBits = mCore.StopBits.One

objSMS.FlowControl = mCore.FlowControl.None objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.ME prbSignal.Value = objSMS.SignalStrength lblNetwork.Text = objSMS.Network

txtSMSC.Text = objSMS.SMSC

lblManufacturer.Text = objSMS.Manufacturer lblModel.Text = objSMS.Model

lblIMEI.Text = objSMS.IMEI

prbBatere.Value = objSMS.BatteryLevel.ToString Catch ex As Exception


(40)

MsgBox(ex.Message) End Try End If End Sub Sub loadsmsmasuk() Try

objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.SM Dim Msg As mCore.Message, objInbox As mCore.Inbox = objSMS.Inbox

objInbox.Refresh(mCore.MessageType.ReceivedUnreadMessages, True)

ListView1.Items.Clear() For Each Msg In objInbox

With ListView1.Items.Add(Msg.Phone) .SubItems.Add(Msg.Text)

.SubItems.Add(Msg.TimeStamp.ToString) .SubItems.Add(Msg.SMSC)

End With

Dim SQL As String = "SELECT DISTINCT SISWA.NIS, SISWA.NAMA_LENGKAP, SISWA.NAMA_KELAS, SISWA.JK, ANAL.KATEGORI, ANAL.SANKSI, ANAL.TOTAL_POINT, DETAIL_SISWA.NO_TELP FROM ANAL INNER JOIN SISWA ON ANAL.NIS = SISWA.NIS INNER JOIN DETAIL_SISWA ON SISWA.NIS = DETAIL_SISWA.NIS WHERE SISWA.NIS ='" & Msg.Text &

"' AND DETAIL_SISWA.NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'"

da = New SqlDataAdapter(SQL, xclass.xConn) da.Fill(dt)

If dt.Rows.Count > 0 Then

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS: " & dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " &

dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " &

dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5))

Else

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS:" & Msg.Text & vbCrLf & " TIDAK MEMILIKI DATA PELANGGARAN ATAU FORMAT SALAH") End If

'MASUKKAN DATA KE DATABASE SENT ITEM

xtable = xclass.GetData("select * from SENT_ITEM where NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'", "xtable")

If xtable.Rows.Count > 0 Then

xclass.DML("update SENT_ITEM set NIS='" & dt.Rows(0).Item(0).ToString & "',NAMA_LENGKAP='" &


(41)

dt.Rows(0).Item(1) & "',NAMA_KELAS='" & dt.Rows(0).Item(2) & "' where NIS='" & Msg.Phone & "'")

MsgBox("Update Success") Else

xclass.DML("insert into SENT_ITEM values ('" & Msg.Phone & "','" & dt.Rows(0).Item(0).ToString & "','" &

dt.Rows(0).Item(1) & "','" & dt.Rows(0).Item(2) & "')")

MsgBox("Insert Success") End If

Next

Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) End Try

End Sub

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

Tahap berikutnya adalah perencanaan data flow diagram. Data flow diagram adalah bagan yang memiliki arus data suatu sistem yang terstruktur dan jelas, dimana data flow diagram ini digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Data flow diagram merupakan metode pengembangan sistem yang terstruktur yang dapat menggambarkan seluruh kegiatan-kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas, selain itu data flow diagram dapat menggambarkan komponen-komponen dan aliran data antar komponen yang terdapat pada sistem yang akan dikembangkan.

3.5.1 Context Diagram

Diagram ini menggambarkan rancangan global/ keseluruhan dari proses yang ada pada data flow diagram. Gambar 3.10 berikut ini merupakan tampilan dari context diagram sistem yang dirancang.


(42)

Gambar 3.7 Context diagram Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling

3.5.2 DFD Level 0

Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa proses, yaitu proses input master data, proses input pelanggaran siswa, proses pendukung keputusan, proses SMS gateway, proses bimbingan dan konseling, dan proses membuat laporan.


(43)

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram (DFD)

3.5.3 DFD level 1 Penilaian Sanksi

Dari DFD Level 1 penilaian sanksi, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memeriksa batas point, subproses penilaian sanksi, dan subproses member informasi.


(44)

Gambar 3.9 DFD Level 1 penilaian sanksi

3.5.4 DFD level 1 SMS Gateway

Dari DFD Level 1 SMS gateway, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses pemeriksaan format SMS, pemeriksaan data orang tua, mengirim SMS konfirmasi format salah, mengirim SMS data pelanggaran, dan subproses mengirim SMS pemanggilan.


(45)

3.5.5 DFD level 1 Bimbingan dan Konseling

Dari DFD Level 1 bimbingan dan konseling, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memeriksa data undangan, memeriksa nomer induk siswa dan bimbingan dan konseling

Gambar 3.11 DFD Level 1 Bimbingan dan Konseling

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu alat untuk mempresentasikan semua kebutuhan-kebutuhan sistem yang berkaitan dengan field-field yang digunakan berupa tipe atau jenis dan atribut dari field-field tersebut, serta relationship dari tabel-tabel yang mendukung sistem.


(46)

3.6.1 Conceptual Data Model (CDM)


(47)

3.6.2 Physical Data Model (PDM)


(48)

3.7 Struktur Tabel

Basis data diperlukan untuk media penyimpanan data yang diperlukan dalam aplikasi. Pada tugas akhir ini digunakan Microsoft SQL Server 2005 sebagai Relational Database Management System (RDBMS) penyimpanan basis data. Struktur tabel akan dijelaskan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.27.

3.7.1 Tabel Siswa

Nama Tabel : SISWA Primary key : NIS Foreign key : JK

Referensi ke tabel JENIS_KELAMIN.JK AGAMA

Referensi ke table AGAMA.Agama Fungsi : Menyimpan master data siswa.

Tabel 3.1 Struktur Siswa

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NIS Char 10 Format:Kelas-no

induk 2 NAMA_LENGKAP Char 50

3 NAMA_PANGGILAN Text 50 4 TEMPAT_LAHIR Varchar 50 5 TANGGAL_LAHIR date

6 ALAMAT SISWA Varchar 100 7 JENIS_KELAMIN Varchar 1

8 KELAS Varchar 10

9 JK Varchar 1


(49)

3.7.2 Tabel Detail Siswa

Nama Tabel : DETAIL_SISWA Primary key : NIS

Foreign key : NIS

Referensi ke table SISWA.NIS STATUS

Referensi ke table STATUS_ORTU.STATUS PENDIDIKAN_TERAKHIR

Referensi ke table

PENDIDIKAN_ORTU.PENDIDIKAN_TERAKHIR. KERJA

Referensi ke table PEKERJAAN_ORTU.KERJA PENDAPATAN

Referensi ke table PENDAPATAN_ORTU Fungsi : Menyimpan data detail siswa.

Tabel 3.2 Struktur Detail Siswa

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NAMA_AYAH Varchar 50

2 PENDIDIKAN_AYAH Varchar 50 3 PEKERJAAN_AYAH Varchar 50 4 PENGHASILAN_AYAH Varchar 20

5 STATUS AYAH Varchar 10

6 NAMA_IBU Varchar 50

7 PENDIDIKAN_IBU Varchar 50 8 PEKERJAAN_IBU Varchar 50 9 PENGHASILAN_IBU Varchar 20

10 STATUS_IBU Varchar 10

11 NIS Varchar 10

12 STATUS Varchar 10


(50)

3.7.3 Tabel Jenis Kelamin

Nama Tabel : JENIS_KELAMIN Primary key : JK

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data jenis kelamin. Tabel 3.3 Struktur Jenis Kelamin

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 JK Varchar 1

3.7.4 Tabel Agama

Nama Tabel : AGAMA Primary key : AGAMA Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data agama siswa. Tabel 3.4 Struktur Agama

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 AGAMA Varchar 10

3.7.5 Tabel Pendidikan Orang Tua

Nama Tabel : PENDIDIKAN_ORTU Primary key : PENDIDIKAN_ORTU Foreign key : -


(51)

Tabel 3.5 Struktur Pendidikan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan 1 PENDIDIKAN_TERAKHIR Varchar 20

3.7.6 Tabel Status Orang Tua

Nama Tabel : STATUS_ORTU Primary key : STATUS

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data status orang tua siswa. Tabel 3.6 Struktur Status Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 STATUS Varchar 10

3.7.7 Tabel Pendapatan Orang Tua

Nama Tabel : PENDAPATAN ORTU Primary key : PENDAPATAN Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pendapatan orang tua siswa. Tabel 3.7 Struktur Pendapatan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan 1 PENDAPATAN Varchar 20


(52)

3.7.8 Tabel Pekerjaan Orang Tua

Nama Tabel : PEKERJAAN_ORTU Primary key : KERJA

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pekerjaan orang tua siswa. Tabel 3.8 Struktur Pekerjaan Orang Tua

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 KERJA Varchar 50

3.7.9 Tabel Pelanggaran

Nama Tabel : PELANGGARAN Primary key : ID_PELANGGARAN Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pelanggaran. Tabel 3.9 Struktur Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID_PELANGGARAN Varchar 50

2 NAMA_PELANGGARAN_MASTER Varchar 50 3 POINT_PELANGGARAN Integer

3.7.10 Tabel Detail Pelanggaran

Nama Tabel : DETAIL PELANGGARAN Primary key : ID_PELANGGARAN Foreign key : ID_PELANGGARAN

Referensi ke table PELANGGARAN.PELANGGARAN Fungsi : Menyimpan data detail pelanggaran.


(53)

Tabel 3.10 Struktur Detail Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan 1 JENIS_PELANGGARAN Varchar 50

2 SANKSI_PELANGGARAN Varchar 50 3 SOLUSI_PELANGGARAN Varchar 50 4 KETERANGAN_PELANGGARAN Varchar 50

5 ID_PELANGGARAN Varchar 50

3.7.11 Tabel Rekap Pelanggaran

Nama Tabel : REKAP PELANGGARAN Primary key : ID_PELANGGARAN, NIS Foreign key : ID_PELANGGARAN

Referensi ke table PELANGGARAN.PELANGGARAN

NIS

Referensi ke table SISWA.NIS Fungsi : Menyimpan data rekap pelanggaran.

Tabel 3.11 Struktur Rekap Pelanggaran

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NIS Varchar 10

2 ID_PELANGGARAN Varchar 50

3 POINT Integer

3.7.12 Tabel Analisis

Nama Tabel : ANALISIS Primary key : NIS Foreign key : NIS

Referensi ke table SISWA.NIS Fungsi : Menyimpan data analisis.


(54)

Tabel 3.12 Struktur Analisis

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 NIS Varchar 10

2 JENIS_PELANGGARAN Varchar 50

3 POINT Integer

4 SOLUSI Varchar 50

3.7.13 Tabel Guru

Nama Tabel : GURU Primary key : ID_GURU Foreign key : JABATAN

Referensi ke table JABATAN_GURU.JABATAN

GOL

Referensi ke table GOLONGAN_GURU.GOL Fungsi : Menyimpan master data guru.

Tabel 3.13 Struktur Guru

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID_GURU Varchar 50

2 JABATAN Varchar 20

3 GOL Varchar 20

4 NAMA_GURU Varchar 50

5 ALAMAT_GURU Varchar 50

6 NOTELP_GURU Varchar 50

3.7.14 Tabel GOLONGAN GURU

Nama Tabel : GOLONGAN_GURU Primary key : GOL

Foreign key : -


(55)

Tabel 3.14 Struktur Golongan Guru

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 GOL Varchar 20

3.7.15 Tabel Jabatan Guru

Nama Tabel : JABATAN_GURU Primary key : Jabatan

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data jabatan guru. Tabel 3.15 Struktur Jabatan Guru

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 JABATAN Varchar 20

3.8 Rancangan Antar Muka

Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar user dapat berinteraksi dengan sistem, sehingga dibutuhkan perancangan secara detil mengenai tampilan aplikasi berdasarkan informasi yang akan ditampilkan. Dalam sub bab ini akan dijelaskan rancangan antar muka dari form-form yang ada serta penjelasan singkat aplikasi Bimbingan dan Konseling.

3.8.1 Rancangan Interface User Login

Halaman login merupakan form yang berguna untuk membatasi akses terhadap pengguna yang tidak terotorisasi. Sebelum masuk ke halaman utama aplikasi, pengguna diarahkan menuju ke formlogin. Pada form login terdapat area untuk memasukkan data username dan password.


(56)

Gambar 3.14 Desain form login

Setiap pengguna yang telah login bisa mengganti password. Saat mengganti password maka pengguna harus memasukkan password yang lama serta memasukkan password baru dan konfirmasi password baru untuk mencegah kesalahan penulisan password yang baru. Gambar 3.15 menunjukkan desain form ubah password.


(57)

3.8.2 Rancangan Interface Form Utama

Form Utama adalah halaman utama aplikasi. Pada form utama terdapat menu-menu aplikasi yang disediakan oleh sistem. Pada gambar 3.16 merupakan desain halaman utama aplikasi. Pada bagian tengah halaman utama terdapat content form yang berwarna terang. Bagian content ini merupakan tempat untuk semua form yang ada pada aplikasi, sehingga semua form yang dieksekusi atau dipanggil akan berada di dalam bagian content tersebut.

Gambar 3.16 Desain form utama

3.8.3 Rancangan Interface Form Master Kelas

Form input kelas baru terdapat pada menu Master. Form ini berfungsi untuk memasukkan data-data kelas ke dalam database. Form input kelas baru memerlukan inputan id kelas, nama kelas, kapasitas, dan keterangan.


(58)

Gambar 3.17 Desain forminput kelas baru

3.8.4 Rancangan Interface Form Master Siswa

Form master kelas baru terdapat pada menu Master. Form ini berfungsi untuk memasukkan data-data siswa ke dalam database. Form input siswa baru memiliki tiga tab menu, yaitu: input data siswa, input data orang tua, dan input data pribadi. Input data siswa merupakan halaman aplikasi untuk menambah data siswa. Gambar 3.18 menunjukkan desain forminput data siswa.


(59)

Gambar 3.18 Desain forminput data siswa

Input data orang tua adalah halaman aplikasi yang disediakan untuk proses menambah data orang tua siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada halaman input data siswa. Gambar 3.19 menunjukkan desain form input data orang tua.


(60)

Gambar 3.19 Desain forminput data orang tua

3.8.5 Rancangan Interface Form Master Guru

Form master data guru berfungsi untuk menambah data-data guru ke dalam database sistem. Pada form ini memiliki dua tab menu yaitu : input data guru, dan input data pribadi. Tab menu input data guru dapat dilihat pada gambar 3.20.


(61)

Gambar 3.20 Desain forminput data guru

3.8.6 Rancangan Interface Form Transaksi Pelanggaran Baru

Form transaksi pelanggaran baru merupakan halaman aplikasi yang berfungi untuk menambah data pelanggaran yang dilakukan siswa. User dapat terlebih dahulu mencari data siswa yang melakukan pelanggaran dengan fasilitas pencarian berdasarkan Nomer Induk Siswa (NIS). Selanjutnya user memasukkan data pelanggaran yang dilakukan siswa sesuai dengan tanggal kejadian.


(62)

Gambar 3.21 Desain form transaksi pelanggaran baru

3.8.7 Rancangan Interface Form Solusi Pelanggaran

Form solusi pelanggaran merupakan halaman aplikasi yang memberikan saran dari sistem atas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. User dapat melakukan pencarian siswa berdasarkan Nomer Induk Siswa ( NIS). Form solusi pelanggaran dapat dilihat pada gambar 3.22.


(63)

Gambar 3.22 Desain form transaksi pelanggaran baru

3.8.8 Rancangan Interface Form Koneksi SMS Server

Form koneksi SMS server terdapat pada menu SMS server. Form koneksi SMS server merupakan halaman aplikasi untuk menampilkan data-data modem SMS gateway yang digunakan dan data-data SMS permintaan yang masuk. Gambar 3.23 menunjukkan desain form koneksi SMS server.


(64)

(65)

53 4.1 Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi sistem informasi bimbingan dan konseling, dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) tertentu agar aplikasi dapat berjalan dengan baik.

4.1.1 Kebutuhan perangkat keras

Persyaratan minimal perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini pada komputer server adalah sebagai berikut:

a. Prosesor minimal Pentium IV 2,4 GHz.

b. Memori minimal 2 GB.

c. VGA Card minimal 16 MB.

d. Hard Disk dengan free space 40 GB.

e. Modem SMS gateway.

4.1.2 Kebutuhan perangkat lunak

Persyaratan minimal perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah :

1. Sistem operasi Windows versi desktop (Microsoft® Windows® XP) maupun Windows versi server (Microsoft® Windows® Server 2003).

2. Microsoft® SQL-Server® 2005. 3. Driver modem SMS gateway.


(66)

4.2 Instalasi Sistem

4.2.1 InstallDriver Siemens C55

Install driver Siemens C55 diperlukan agar komputer dapat mengenali perangkat ponsel yang terhubung dengan komputer. Tampilan pertama kali wizard Install driver Siemens C55 dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Wizard install driver Siemens C55

Setelah proses install driver selesai, maka perangkat ponsel Siemens C55 telah terhubung dengan komputer. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat menu device manager pada windows. Informasi terhubungnya ponsel Siemens C55 dengan komputer server dapat dilihat pada gambar 4.2.


(67)

Gambar 4.2 Informasi ponsel Siemens C55 sudah terpasang di komputer server

Pada gambar 4.2 telah menunjukkan perangkat ponsel Siemens C55 telah terhubung dengan komputer pada nomor port 21.

4.2.2 Install Aplikasi

Tahap install aplikasi dilakukan agar program dapat berjalan pada komputer server. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjalankan file setup.exe. Setelah dijalankan, maka akan muncul menu bantuan/wizard yang menuntun langkah instalasi aplikasi. Tampilan pertama wizard install aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.3.


(68)

Gambar 4.3 Wizard install aplikasi

Tekan tombol install untuk melanjutkan proses install aplikasi. Maka proses Instalasi akan dijalankan dan program dapat langsung digunakan.

4.3 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic .NET 2005 dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Modem SMS gateway yang digunakan adalah ponsel Siemens C55 beserta driver Siemens C55. Source code atau listing program dari aplikasi yang dibuat terdapat pada lampiran.

4.3.1 Form Utama

Form home adalah form yang pertama kali akan ditampilkan ketika user membuka sistem informasi bimbingan dan konseling. Status user pertama kali ketika masuk ke dalam sistem adalah anonymous seperti tampak di tampilan status sebelah kiri. Status user anonymous membuat fasilitas menu yang ada tidak


(69)

dapat digunakan, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan sistem. Tampilan form home adalah pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Form Home

Form home memiliki enam menu pilihan, yaitu: File, SMS Connection, Data Master, Transaction, Report, Graph Report. Menu file mempunyai sub menu login, logout, dan exit. Menu data master mempunyai sub menu add student data, show student data, add teacher data, show teacher data, add class data, show class data, add violation data, dan show violation data. Menu SMS connection mempunyai sub menu connection setting, inbox SMS, dan sent item. Menu transaction mempunyai sub menu record a new violation, solution of violation, and counselling form. Menu report mempunyai sub menu student report, violation report, dan counselling report. Menu graph report mempunyai sub menu violation graph report.


(70)

4.3.2 Form Login

User bisa masuk ke dalam sistem informasi bimbingan dan konseling harus melakukan login dengan memasukkan username dan password di dalam form login. Untuk menampilkan form login, user harus menekan tombol login di menu file sehingga akan ditampilkan form login seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form login

4.3.3 Form Add Student Data

Form add Student data memiliki tiga tab menu, yaitu: input student data, input parent data, dan input personal data. Tab menu input student data dapat dilihat pada gambar 4.6.


(71)

Gambar 4.6 Tab menu input student data

Input parent data adalah tab menu yang disediakan untuk proses menambah data orang tua siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada tab menu input student data. Gambar 4.7 menunjukkan desain tab menu input parent data.


(72)

Tab menu personal data adalah halaman aplikasi yang disediakan untuk proses menambah data pribadi siswa yang sesuai dengan nomer induk siswa pada tab menu input student data. Gambar 4.8 menunjukkan tab menu input personal data.

Gambar 4.8 Tab menu input personal data

4.3.4 Form Show Student Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data siswa yang tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data siswa baru atau merubah data siswa yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.9 menunjukkan form show student data.


(73)

Gambar 4.9 Form show student data

4.3.5 Form Add Teacher Data

Form add teacher data berfungsi untuk menambah data-data guru ke dalam database sistem. Pada form ini memiliki dua tab menu yaitu : input teacher data, dan input personal data. Tab menu input teacher data dapat dilihat pada gambar 4.10.


(74)

Tab menu input personal data adalah halaman aplikasi yang disediakan untuk proses menambah data pribadi guru yang sesuai dengan nomer induk pegawai pada halaman input teacher data. Gambar 4.11 menunjukkan tab menu input personal data.

Gambar 4.11 Tab menu input personal data

4.3.6 Form Show Teacher Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data guru yang tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data guru baru atau merubah data siswa yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.12 menunjukkan form show teacher data.


(75)

Gambar 4.12 Form show teacher data

4.3.7 Form Add Class Data

Form add class data berfungsi untuk menambah data-data kelas ke dalam database sistem. Pada form ini dilakukan pencatatan id kelas, nama kelas, kapasitas, dan keterangan. Gambar 4.13 menunjukkan form add class data.


(76)

4.3.8 Form Show Class Data

Halaman aplikasi ini berfungsi untuk melihat keseluruhan data kelas yang tersimpan pada database sistem. Pada form ini user dapat menambah data kelas baru atau merubah data kelas yang sudah ada pada database sistem. Gambar 4.14 menunjukkan form show class data.

Gambar 4.14 Form show class data

4.3.9 Form Record New Violations

Form record new violations merupakan halaman aplikasi yang berfungi untuk menambah data pelanggaran yang dilakukan siswa. User dapat terlebih dahulu mencari data siswa yang melakukan pelanggaran dengan fasilitas pencarian berdasarkan Nomer Induk Siswa (NIS). Selanjutnya user memasukkan data pelanggaran yang dilakukan siswa sesuai dengan tanggal kejadian.


(77)

Gambar 4.15 Form record new violations

4.3.10 Form Violations Solution

Form violations solution merupakan halaman aplikasi yang memberikan saran dari sistem atas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. User dapat melakukan pencarian siswa berdasarkan Nomer Induk Siswa ( NIS). Form violations solution dapat dilihat pada gambar 4.16.


(78)

4.3.11 Form Connection Set

Form connection set merupakan halaman aplikasi untuk menampilkan data-data modem SMS gateway yang digunakan dan data-data SMS permintaan yang masuk. Gambar 4.17 menunjukkan desain form connection set.

Gambar 4.17 Form connection set

4.4 Evaluasi

Tahapan evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu: uji coba sistem dan analisis hasil uji coba sistem. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji kembali ke semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian berlangsung dan analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil-hasil uji coba yang dilakukan terhadap sistem.


(79)

4.4.1 Pengujian Konfigurasi Device

User memasukkan nomer port yang sesuai dengan nomor port device pada saat install device pertama kali. Nomor port dapat diketahui pada device manager yang ada pada sistem operasi windows. Gambar 4.18 merupakan tampilan program yang menjadi tempat untuk mengisikan nomor port device.

Gambar 4.18 Form pengisian nomor port device

Setelah pengisian nomor port pada form tersebut, maka konfigurasi untuk nomor port pada serial Com telah berhasil dilakukan.

Langkah berikutnya sehingga device dapat digunakan adalah melakukan start device dengan menekan tombol start pada program. Program secara langsung akan membaca sinyal device, jaringan device, nomor pusat pesan device, merk device, model device, nomer IMEI device dan status baterai device. Berikut listing modul yang digunakan untuk mengaktifkan device pada program.


(80)

Sub konserversmsgateway()

If ComboBox1.SelectedIndex <> -1 Then

Try

objSMS.Port = ComboBox1.SelectedItem

objSMS.BaudRate = mCore.BaudRate.BaudRate_19200 objSMS.DataBits = mCore.DataBits.Eight

objSMS.Parity = mCore.Parity.None objSMS.StopBits = mCore.StopBits.One

objSMS.FlowControl = mCore.FlowControl.None objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.ME prbSignal.Value = objSMS.SignalStrength lblNetwork.Text = objSMS.Network

txtSMSC.Text = objSMS.SMSC

lblManufacturer.Text = objSMS.Manufacturer lblModel.Text = objSMS.Model

lblIMEI.Text = objSMS.IMEI

prbBatere.Value = objSMS.BatteryLevel.ToString Catch ex As Exception

MsgBox(ex.Message) End Try

End If

End Sub

4.4.2 Hasil Pengujian Integrasi dan Konfigurasi Device

Secara kualitas, pengujian terhadap sistem tersebut sangat baik. Variable penyimpan nomor port device berjalan dengan baik. Secara kuantitas yang menunjang kualitas dari sistem, pengujian dilakukan dalam 30 kali komunikasi dengan port yang telah ditetapkan, maka dalam jumlah tersebut komunikasi pada port berjalan sesuai tujuan dengan syarat nomor port benar. Jika nomor port salah, maka program tidak terjadi komunikasi dengan device dan seluruh data tidak akan terkirim maupun diterima.

4.4.3 Pengujian SMS

Program berisikan dua bagian utama fasilitas SMS yaitu, bagian pengiriman SMS dan bagian menerima SMS atau inbox SMS. Gambar 4.19 merupakan tampilan form violation solution yang terdapat fungsi pengiriman SMS.


(81)

Gambar 4.19 Form violations solution

4.4.4 Pengujian Pengiriman SMS

Pada pengujian pengiriman SMS, program secara otomatis melakukan fungsi pengiriman SMS pada form solusi pelanggaran. User menekan tombol cari, maka program memberikan sanksi atas pelanggaran yang siswa lakukan dan secara langsung melakukan pengiriman SMS laporan kepada orang tua siswa. Berikut listing program untuk mengirimkan pesan:

objSMS.SendSMS(dt.Rows(0).Item(7), "NIS: " & dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " & dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " &

dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " & dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5) & vbCrLf & "NO UNDANGAN:" & NO_UNDANGAN)

MsgBox("SMS terkirim")

Jika listing program tersebut telah dilaksanakan, maka ada pemberitahuan yang berisi karakter “SMS terkirim”. Karakter tersebut menyatakan bahwa pesan telah terkirim dengan baik.


(82)

4.4.5 Hasil Pengujian Pengiriman SMS

Dengan hasil desain sistem, pengujian terhadap pengiriman SMS dapat dilakukan dengan baik. Pengujian dilakukan 30 percobaan pengiriman, dan 6 diantaranya dilakukan secara berturut-turut tanpa jeda. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pengiriman SMS tidak ditemukan kendala atau kesalahan.

4.4.6 Pengujian Penerimaan SMS

Menuju ke bagian penerimaan pesan, Gambar 4.20 merupakan tampilan form connection set yang terdapat fungsi pengiriman SMS.


(83)

Pada form connection set terdapat fungsi untuk menerima SMS masuk. Dengan menekan tombol refresh maka data yang terdapat pada inbox SMS dapat terbaca program. Program juga secara otomatis mengirim data pelanggaran yang diminta kepada nomer ponsel orang tua siswa yang meminta data pelanggaran. Berikut listing program yang digunakan untuk mengambil data yang masuk.

Sub loadsmsmasuk() Try

objSMS.MessageMemory = mCore.MessageMemory.SM Dim Msg As mCore.Message, objInbox As mCore.Inbox = objSMS.Inbox objInbox.Refresh(mCore.MessageType.ReceivedUnreadMessages, True) 'objInbox.Refresh(mCore.MessageType.ReceivedAllMessages, True) ListView1.Items.Clear() For Each Msg In objInbox

With ListView1.Items.Add(Msg.Phone) .SubItems.Add(Msg.Text)

.SubItems.Add(Msg.TimeStamp.ToString) .SubItems.Add(Msg.SMSC)

End With

Dim SQL As String = "SELECT DISTINCT SISWA.NIS, SISWA.NAMA_LENGKAP, SISWA.NAMA_KELAS, SISWA.JK, ANAL.KATEGORI,

ANAL.SANKSI, ANAL.TOTAL_POINT, DETAIL_SISWA.NO_TELP FROM ANAL INNER JOIN SISWA ON ANAL.NIS = SISWA.NIS INNER JOIN DETAIL_SISWA ON SISWA.NIS = DETAIL_SISWA.NIS WHERE SISWA.NIS ='" & Msg.Text & "' AND

DETAIL_SISWA.NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'"

da = New SqlDataAdapter(SQL, xclass.xConn) da.Fill(dt)

If dt.Rows.Count > 0 Then

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS: " &

dt.Rows(0).Item(0).ToString & vbCrLf & "Nama: " & dt.Rows(0).Item(1) & vbCrLf & "KELAS: " & dt.Rows(0).Item(2) & vbCrLf & "TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN KATEGORI: " & dt.Rows(0).Item(4) & vbCrLf & "DENGAN TOTAL POINT PELANGGARAN: " & dt.Rows(0).Item(6) & vbCrLf & "SANKSI: " & dt.Rows(0).Item(5))

Else

objSMS.SendSMS(Msg.Phone, "NIS:" & Msg.Text & vbCrLf & " TIDAK MEMILIKI DATA PELANGGARAN ATAU FORMAT SALAH")

End If

'MASUKKAN DATA KE DATABASE SENT ITEM

xtable = xclass.GetData("select * from SENT_ITEM where NO_TELP = '" & Msg.Phone & "'", "xtable")

If xtable.Rows.Count > 0 Then

xclass.DML("update SENT_ITEM set NIS='" &


(84)

"',NAMA_KELAS='" & dt.Rows(0).Item(2) & "' where NIS='" & Msg.Phone & "'")

MsgBox("Update Success") Else

xclass.DML("insert into SENT_ITEM values ('" & Msg.Phone & "','" & dt.Rows(0).Item(0).ToString & "','" &

dt.Rows(0).Item(1) & "','" & dt.Rows(0).Item(2) & "')")

MsgBox("Insert Success") End If

Next

Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) End Try

End Sub

4.4.7 Hasil Pengujian Penerimaan SMS

Dilakukan 30 percobaan penerimaan SMS, untuk menguji metode pemeriksaan format SMS dan nomer ponsel sesuai dengan data nomer induk siswa yang diminta. Maka hasil pengujian dapat disimpulkan tidak ditemukan masalah pada proses penerimaan SMS.

4.4.8 Pengujian Penggantian Password

Penggantian password merupakan hak fasilitas bagi user untuk menjaga privasinya. Kemudahan dalam menggunakan fasilitas penggantian password menjadi aspek penting dalam kenyamanan menggunakan program tersebut.

Bagian untuk mengganti password dapat di akses dengan melakukan klik kanan pada form home. User hanya perlu langsung mengisikan username, password lamanya, kemudian mengisi password barunya dan pada akhirnya untuk menyimpan perubahan password, user perlu menekan ok. Berikut listing program untuk menyimpan perubahan password.


(85)

Sub save() Try

If txtNew_pass.Text = txtRe_pass.Text Then

xtable = xclass.GetData("select * from GURU where NIP = '" & txtUser.Text & "'", "xtable")

If xtable.Rows.Count > 0 Then

xclass.DML("update GURU set PASWORD='" & txtNew_pass.Text & "' where NIP='" & txtUser.Text & "'") MsgBox("Update Success")

Me.Close()

Else

MsgBox("NIP TIDAK ADA / SALAH") End If

CLEAR() Else

MsgBox("PASSWORD YANG DIMASUKKAN TIDAK COCOK") CLEAR()

End If

Catch ex As Exception MsgBox(ex.Message) End Try

End Sub


(86)

4.4.9 Hasil Pengujian Penggantian Password

Pengujian penggantian password dilakukan sebanyak 5 percobaan. Pengujian dilakukan untuk menguji pemeriksaan username dan password lama, sehingga bisa dilakukan penggantian password baru.

4.4.10 Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Program menyediakan fungsi untuk menentukan sanksi pelanggaran yang diberikan kepada siswa sesuai dengan data-data pelanggaran yang telah dilakukan siswa. Penentuan sanksi pelanggaran ini berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh guru BK. Gambar 4.22 merupakan tampilan form violations solution yang terdapat fungsi penentuan sanksi pelanggaran.


(87)

Pada form ini, user melakukan pencarian nomer induk siswa yang akan dicari sanksi pelanggaran yang sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Pada saat user menekan tombol cari, maka program menjalankan fungsi penentuan sanksi pelanggaran. Listing program penentuan sanksi pelanggaran terdapat pada lampiran.

4.4.11 Hasil Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27 percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa tidak terdapat pada database.

4.4.12 Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pada program disediakan form bimbingan dan konseling yang berfungsi untuk menyimpan data-data konseling siswa atau orang tua, sehingga guru BK mempunyai data-data bimbingan dan konseling terdahulu yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk bimbingan dan konseling selanjutnya. Gambar 4.23 merupakan tampilan form konseling.


(88)

Gambar 4.23 Form counseling

Pada form ini, user mencari nomer induk siswa atau nomer undangan terlebih dahulu agar dapat diketahui data-data pribadi siswa dan data konseling terdahulu. Listing program untuk proses konseling ini terdapat pada lampiran.

4.4.13 Hasil Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27 percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa atau nomer undangan tidak terdapat pada database.


(89)

4.4.14 Hasil Pengujian Global

Secara keseluruhan, program yang dibuat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai baik dari pengiriman pesan, penerimaan pesan, penentuan sanksi pelanggatan, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang telah dipasangkan pada program ini.

Dari pengujian yang telah dilaksanakan, bentuk-bentuk error yang muncul telah ditangani dengan baik. Untuk error lainnya selama menjalankan prosedur pengujian yang belum ditangani, maka dibutuhkan pengembangan berikutnya menjadi lebih baik lagi.


(90)

77

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan tugas akhir ini adalah telah

dibuatnya sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway

dan

melalui serangkaian uji coba telah berjalannya fungsi-fungsi program sistem

informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway

sesuai dengan

perancangan sistem.

5.2

Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk pengembangan sistem ini adalah :

Sistem informasi bimbingan dan konseling ini perlu dilengkapi dengan sistem

bimbingan dan konseling berbasis web, sehingga siswa maupun orang tua siswa dapat

melakukan bimbingan dan konseling tanpa perlu datang langsung ke sekolah.


(91)

Djumhar dan Surya, Muhammad. 1995, year book of education (Guidance &

Counseling), CV. Ilmu, Bandung.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. (2005). Sistem Informasi:

konsep, teknologi dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kellerek. 2000. Manual Reference AT Command Set for the SIEMENS Mobile

Phone S35i, C35i, M35i. (Online). (http://www.siemens.com, diakses 13 Maret 2010).

Kroenke, M.D., Database Processing, 1998, Prentice Hall International, Inc.,

New Delhi.


(1)

4.4.9 Hasil Pengujian Penggantian Password

Pengujian penggantian password dilakukan sebanyak 5 percobaan. Pengujian dilakukan untuk menguji pemeriksaan username dan password lama, sehingga bisa dilakukan penggantian password baru.

4.4.10 Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Program menyediakan fungsi untuk menentukan sanksi pelanggaran yang diberikan kepada siswa sesuai dengan data-data pelanggaran yang telah dilakukan siswa. Penentuan sanksi pelanggaran ini berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh guru BK. Gambar 4.22 merupakan tampilan form violations solution yang terdapat fungsi penentuan sanksi pelanggaran.


(2)

75

Pada form ini, user melakukan pencarian nomer induk siswa yang akan dicari sanksi pelanggaran yang sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Pada saat user menekan tombol cari, maka program menjalankan fungsi penentuan sanksi pelanggaran. Listing program penentuan sanksi pelanggaran terdapat pada lampiran.

4.4.11 Hasil Pengujian Solusi Sanksi Pelanggaran

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27 percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa tidak terdapat pada database.

4.4.12 Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pada program disediakan form bimbingan dan konseling yang berfungsi untuk menyimpan data-data konseling siswa atau orang tua, sehingga guru BK mempunyai data-data bimbingan dan konseling terdahulu yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk bimbingan dan konseling selanjutnya. Gambar 4.23 merupakan tampilan form konseling.


(3)

Gambar 4.23 Form counseling

Pada form ini, user mencari nomer induk siswa atau nomer undangan terlebih dahulu agar dapat diketahui data-data pribadi siswa dan data konseling terdahulu. Listing program untuk proses konseling ini terdapat pada lampiran.

4.4.13 Hasil Pengujian Form Bimbingan dan Konseling

Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali percobaan. Didapatkan hasil 27 percobaan berjalan tanpa ada kesalahan program, sedangkan 3 percobaan mengalami kegagalan dikarenakan nomer induk siswa atau nomer undangan tidak terdapat pada database.


(4)

77

4.4.14 Hasil Pengujian Global

Secara keseluruhan, program yang dibuat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai baik dari pengiriman pesan, penerimaan pesan, penentuan sanksi pelanggatan, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang telah dipasangkan pada program ini.

Dari pengujian yang telah dilaksanakan, bentuk-bentuk error yang muncul telah ditangani dengan baik. Untuk error lainnya selama menjalankan prosedur pengujian yang belum ditangani, maka dibutuhkan pengembangan berikutnya menjadi lebih baik lagi.


(5)

77

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan tugas akhir ini adalah telah

dibuatnya sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway dan

melalui serangkaian uji coba telah berjalannya fungsi-fungsi program sistem

informasi bimbingan dan konseling berbasis

SMS gateway sesuai dengan

perancangan sistem.

5.2

Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk pengembangan sistem ini adalah :

Sistem informasi bimbingan dan konseling ini perlu dilengkapi dengan sistem

bimbingan dan konseling berbasis web, sehingga siswa maupun orang tua siswa dapat

melakukan bimbingan dan konseling tanpa perlu datang langsung ke sekolah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djumhar dan Surya, Muhammad. 1995, year book of education (Guidance & Counseling), CV. Ilmu, Bandung.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. (2005). Sistem Informasi: konsep, teknologi dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kellerek. 2000. Manual Reference AT Command Set for the SIEMENS Mobile Phone S35i, C35i, M35i. (Online). (http://www.siemens.com, diakses 13 Maret 2010).

Kroenke, M.D., Database Processing, 1998, Prentice Hall International, Inc., New Delhi.


Dokumen yang terkait

Implementasi SMS Gateway untuk Informasi Absensi Siswa dan Pengajar (Studi Kasus: Absensi Siswa dan Pengajar di SD Swasta Adhyaksa Medan)

9 92 67

Sistem laporan perkembangan belajar siswa berbasis web terintegrasi dengan mobile technology dengan sms gateway (studi kasus: Mumtaza Islamic School)

0 11 250

Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway dan Metode Forward Chaining Pada Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus SMAK ST Thomas Aquino Mojokerto).

0 2 6

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Presensi Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus : SMP Muhammadiyah 1 Kartasura)

1 4 15

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN SMS GATEWAY (Studi Kasus : SMK Marsudi Luhur Yogyakarta).

1 4 14

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY (STUDI KASUS : CV GITON EDUCATION TOYS) Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : CV Giton Education Toys).

0 7 21

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRESENSI BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN BOOTSTRAP Sistem Informasi Manajemen Presensi Berbasis SMS Gateway Dengan Bootstrap (Studi kasus : SMP Muhammadiyah 1 Kartasura).

0 1 17

Sistem informasi pelayanan administrasi bimbingan belajar primagama berbasis web dan SMS Gateway.

0 1 138

RANCANG BANGUN SISTEM ABSENSI SISWA DAN PEMBAYARAN BIAYA SEKOLAH BERBASIS FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN FITUR SMS GATEWAY (Studi Kasus SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng).

0 0 139

TUGAS AKHIR - RANCANG BANGUN SISTEM ABSENSI SISWA DAN PEMBAYARAN BIAYA SEKOLAH BERBASIS FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN FITUR SMS GATEWAY (Studi Kasus SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng)

0 0 23