LKP : Perancangan Strategi Komunikasi Desain Goods Identity Dalam Melayani Customer.

(1)

KERJA PRAKTEK

Nama : Mahardika Prasetya

NIM : 08.42010.0020

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

i

ABSTRAK

Pada dasarnya, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang apparel, tentunya membutuhkan ide-ide kreatif yang memang diharuskan untuk menghasilkan gaya dan produk berkualitas. Dengan demikian, sebuah perusahaan dituntut bagaimana menciptakan strategi komunikasi yang tepat agar mampu digunakan untuk menjual jasa yang ditawarkan. Permasalahan yang ada dalam CV. Goods Identity ini adalah kurangnya strategi komunikasi desain dalam melayani customer. Sehingga perlu dilakukan strategi komunikasi desain yang tepat untuk menyampaikan pesan maupun informasi kepada customer secara jelas dan efektif.

Strategi komunikasi merupakan faktor penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk atau jasa tersebut agar dapat dikenal konsumen, sehingga target yang diharapkan dapat terwujud. Dengan adanya strategi komunikasi akan dapat mempengaruhi calon konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produknya, baik berupa barang atau jasa. Untuk mencapai semua itu diperlukan strategi komunikasi yang sesuai dengan bidang usaha CV. Goods Identity supaya dapat diterima target audience dengan tepat. Dengan melakukan strategi komunikasi desain yang terarah dengan penggunaan media komunikasi visual yang komunikatif serta efektif akan mempermudah sekaligus mempercepat komunikasi dengan sasaran konsumen mengenai keberadaan serta keunggulan yang dimiliki oleh CV. Goods Identity. Strategi komunikasi yang dilakukan CV. Goods Identity dalam melayani customer adalah dengan media promosi yang komunikatif dan efektif, seperti brosur, roll banner serta mock up untuk pakaian.

Kata kunci : Strategi Komunikasi, Media Promosi, Mock Up

STIKOM


(3)

iv

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi ... 3

1.5.2 Bagi Mahasiswa ... 4

1.5.3 Bagi Perusahaan ... 4

1.6 Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.6.1 Waktu Kerja Praktek ... 4

1.6.2 Tempat Kerja Praktek ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Strategi Komunikasi ... 7

2.2 Teori Desain ... 11

STIKOM


(4)

v

BAB III METODE PERANCANGAN ... 21

3.1 Metodologi ... 21

3.2 Perancangan ... 22

3.3 Perancangan Media Promosi Brosur dan Roll Banner Bank Saudara ... 24

3.3.1 Konsep Perancangan ... 24

3.3.2 Teknis Perancangan ... 24

3.3.3 Konsep Visual ... 24

3.4 Perancangan Desain Pakaian pada Mock Up ... 27

3.4.1 Konsep Perancangan ... 27

3.4.2 Teknis Perancangan ... 27

3.4.3 Konsep Visual ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

4.1 Sejarah Perusahaan ... 31

4.2 Profil Perusahaan ... 32

4.3 Logo Perusahaan ... 33

4.4 Bidang Perusahaan ... 33

4.5 Bentuk Badan Hukum Perusahaan ... 34

4.6 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan ... 34

4.7 Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek di Perusahaan ... 35

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 36

5.1 Karya-karya Selama Kerja Praktek di Goods Identity ... 36

STIKOM


(5)

vi

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN ...

STIKOM


(6)

vii

Gambar 3.2 Tipografi Myriad Pro ... 25

Gambar 3.3 Warna Bank Saudara ... 26

Gambar 3.4 Tipografi Nyala ... 28

Gambar 3.5 Warna Mock Up ... 30

Gambar 4.1 Logo CV. Goods Identity ... 33

Gambar 5.1 Tampak Depan Brosur Bank Saudara ... 36

Gambar 5.2 Tampak Belakang Brosur Bank Saudara ... 37

Gambar 5.3 Desain Roll Banner Bank Saudara ... 38

Gambar 5.4 Desain 1 Mock Up Toyota Auto 2000 ... 39

Gambar 5.5 Desain 2 Mock Up Toyota Auto 2000 ... 40

Gambar 5.6 Desain 3 Mock Up Toyota Auto 2000 ... 41

Gambar 5.7 Desain 4 Mock Up Toyota Auto 2000 ... 42

Gambar 5.8 Desain 5 Mock Up Toyota Auto 2000 ... 43

Gambar 5.9 Desain 1 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 44

Gambar 5.10 Desain 2 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 45

Gambar 5.11 Desain 3 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 46

Gambar 5.12 Desain 4 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 47

Gambar 5.13 Desain 5 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 48

Gambar 5.14 Desain 6 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 49

Gambar 5.15 Desain 7 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 50

Gambar 5.16 Desain 8 Mock Up Falcom Mitra Cable ... 51

STIKOM


(7)

viii

Gambar 5.20 Desain 2 Mock Up Telkom Indonesia ... 55 Gambar 5.21 Desain 3 Mock Up Telkom Indonesia ... 56

STIKOM


(8)

ix

STIKOM


(9)

x Form. KP-5 Acuan Kerja (Rangkap 3) Kartu Bimbingan Kerja Praktek Form. KP-7 Kehadiran Kerja Praktek Garis Besar Rencana Kerja Mingguan

Form. KP-6 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja

STIKOM


(10)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Desain Komunikasi Visual merupakan sarana kreatif dan representative untuk mampu membawa seni menjurus kearah teknis, komunikatif dan pemasaran yang kemudian disuguhkan menjadi sebuah kesatuan dalam bentuk visual. Pada era globalisasi ini perkembangan usaha dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga peranan teknologi komputer sangat penting khususnya bagi perusahaan, baik perusahaan swasta maupun instansi pemerintah, baik perusahaan yang bergerak dibidang industri maupun jasa.

Teknologi komputer dapat membantu kita untuk berkomunikasi, melalui suatu desain atau rancangan, berupa tulisan maupun berupa gambar. Dalam tatanan kehidupan sehari – hari, bidang keahlian desain merupakan salah satu komponen dari suatu kesatuan keahlian yang memiliki kompetensi dan tujuan untuk menciptakan dan mengembangkan lingkungan binaan sebagai wadah bagi aktivitas kehidupan manusia modern yang sejahtera.

Pada prinsipnya Desain Komunikasi Visual adalah strategi perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual seperti ilustrasi huruf, warna, garis yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, dan selalu berpijak pada nilai – nilai estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi bukan tidak

STIKOM


(11)

mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Dalam hal ini, keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Dimana strategi komunikasi desain sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan customer.

Strategi promosi dan pemasaran merupakan faktor penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk tersebut agar dapat dikenal konsumen, sehingga target yang diharapkan dapat terwujud. Dengan adanya kegiatan promosi akan dapat mempengaruhi calon konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produknya, baik berupa barang ataupun jasa. Untuk mencapai semua itu diperlukan strategi promosi yang sesuai dengan bidang usaha Goods Identity supaya dapat diterima target audience dengan tepat. Dengan melakukan strategi promosi yang terarah dengan penggunaan media komunikasi visual yang komunikatif serta efektif akan dapat mempermudah sekaligus mempercepat komunikasi dengan sasaran konsumen mengenai keberadaan serta keunggulan yang dimiiki oleh Goods Identity. Strategi promosi yang dilakukan dalam kegiatan promosi Goods Identity adalah menyerang pasar sasaran dengan strategi komunikasi desain yang komunikatif dan efektif guna melayani customer.

Hal inilah yang menjadikan laporan kerja praktek di bagian Graphic Designer untuk membuat atau merancang strategi komunikasi desain guna memenuhi permintaan dan melayani customer pada perusahaan CV. Goods Identity.

STIKOM


(12)

1.2Rumusan Masalah

Selama melakukan kerja praktek, merancang strategi komunikasi desain menjadi masalah yang harus diselesaikan dalam melayani customer di CV. Goods Identity.

1.3Batasan Masalah

1. Mempelajari cara kerja CV. Goods Identity yang berkaitan dengan customer.

2. Membuat dan mendesain layout media promosi serta mock up untuk customer.

1.4Tujuan

Kerja Praktek ini bertujuan :

1. Mempelajari strategi komunikasi desain dengan membuat layout desain media promosi serta mock up untuk customer.

2. Membuat konsep desain untuk permintaan customer.

1.5Manfaat

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi

1. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi Stikom Surabaya dengan perusahaan.

2. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

STIKOM


(13)

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Memperoleh ilmu-ilmu yang tidak di dapatkan di bangku kuliah. (Mendapatkan pengalaman bagaimana bertemu dengan klien dan bekerjasama dalam team yang efektif dan efisien).

2. Mengetahui dan mendapatkan wawasan tentang dunia kerja tidak hanya sebatas teori saja, namun lebih kepada praktek.

1.5.3 Bagi Perusahaan

1. Membangun kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan perusahaan.

2. Sebagai sarana untuk melihat perkembangan dunia pendidikan perguruan tinggi.

1.6Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek CV. Goods Identity terhitung dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus di tahun 2012.

1.6.1 Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 02 Juli 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012. Dengan waktu masuk setiap hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 09.00 – 16.00. Waktu masuk dipergunakan sebagai proses pengerjaan tugas dari pembimbing maupun dari klien atau customer yang bersangkutan.

STIKOM


(14)

1.6.2 Tempat Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan kerja praktek berlokasi di Gunung Anyar Harapan Blok ZG No.30 Surabaya 60294 Jawa Timur, Indonesia.

1.7Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan acuan atau panduan dalam penulisan laporan kerja praktek di perusahaan, dimana sistematika penulisannya disusun dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi tentang konsep atau teori yang menunjang bidang yang dijadikan kerja praktek.

BAB III Metode Perancangan

Bab ini berisi tentang metode atau teknik perancangan karya. BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Berisi tentang profil perusahaan secara umum, mulai dari sejarah singkat perusahaan, bergerak dibidang apa, tempat atau lokasi perusahaan, hingga bidang yang berhubungan dengan kerja praktek.

STIKOM


(15)

BAB V Implementasi Karya

Bab ini merupakan hasil rancangan selama kerja praktek di perusahaan, berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah diuraikan sebelumnya.

BAB VI Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil kerja praktek yang telah dilaksanakan.

STIKOM


(16)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Komunikasi

Dalam kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan strategi-strategi yang tepat agar program yang dijalankan dapat mencapai target. Strategi seksi pemasaran, promosi dan produk wisata dengan semua kegiatan komunikasi pemasaran, baik itu yang berhubungan dengan kegiatan ke dalam maupun ke luar. Strategi yang dijalankan untuk mencapai hasil yang maksimal biasanya berbeda untuk setiap perusahaan dalam melaksanakan program-programnya. Namun, pada dasarnya tujuan utama yang ingin dicapai adalah sama, yaitu untuk dapat mencapai target yang telah direncanakan.

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “kepemimpinan” (leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya (Winardi, 1989:46). Sedangkan menurut Effendy adalah: “Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya” (Effendi, 1993:7).

STIKOM


(17)

Pada hakikatnya strategi adalah sebuah taktik operasional dari perencanaan dan manajemen suatu organisasi dalam upaya untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Strategi komunikasi pemasaran dalam berkomunikasi merupakan bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan, ini berarti juga suatu aktivitas atau kegiatan yang harus dilaksanakan.

Strategi komunikasi disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam kajian komunikasi dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, and Action) (Soemanagara, 2006:5). Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan, seperti perubahan pengetahuan (knowledge change), perubahan sikap (attitude change), perubahan perilaku (behavior change), dan perubahan masyarakat (social change) (Soemanagara, 2006:5).

Strategi komunikasi pemasaran sebenarnya berangkat dari konsep yang sederhana, yaitu bagaimana pengembangan strategi pemasaran perusahaan atau lembaga/organisasi itu sendiri secara makro.

Strategi komunikasi pemasaran merupakan upaya memahami karakteristik dan perilaku pelanggan. Penyaluran pesan dan informasi adalah tujuan utama dalam komunikasi pemasaran, tetapi interpretasi bagi komunikator (perusahaan, institusi dan badan) dengan komunikan (pelanggan, khalayak dan stakeholder) atau orang yang tertuju dalam komunikasi merupakan permasalahan dasar dalam-

STIKOM


(18)

kegiatan ini.

Adapun strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan yakni sebagai berikut (Ibid:12-14):

1. Pengkajian Perencanaan Komunikasi Pemasaran Sebelumnya

Dalam melakukan tinjau ulang atas perencanaan komunikasi pemasaran, beberapa hal yang harus dilakukan secara internal yakni mempelajari seluruh rencana pemasaran dan pencapaiannya (hal-hal yang ingin dicapai), mengatur peranan periklanan dan kegiatan promosi, mempelajari pengaruh lingkungan terhadap rencana, dan melakukan analisis program promosi baik secara internal seperti: kompetensi sumber daya manusia; para staff atau tim promosi, mengevaluasi dan menyeleksi mitra kerja (agensi), serta meninjau ulang hasil program.

2. Pengembangan dan Perencanaan Kegiatan Komunikasi Pemasaran

Pengembangan dan perencanaan biaya kegiatan komunikasi pemasaran meliputi dua kegiatan yaitu menetapkan biaya untuk kegiatan komunikasi pemasaran dan perencanaan kegiatan komunikasi pemasaran. Pertama, Kegiatan penentuan biaya merupakan penetapan garis besar rencana keuangan per tiap kegiatan atau program yang telah dirancang berdasarkan pos-pos ekspektasi pemasukan dan pengeluaran, serta merencanakan anggaran biaya cadangan.

Perencanaan dan persiapan kegiatan komunikasi pemasaran meliputi sejumlah kegiatan yang terkait dengan strategi penyampaian ide kepada

STIKOM


(19)

khalayak luas, dimana strategi terdiri dari: strategi advertising, direct

marketing, strategi sales promotion, dan personal selling. Strategi advertising

meliputi meliputi perencanaan tujuan advertising (awareness, interest, dan

loyalty), penetuan anggaran iklan per tiap media, menetapkan strategi pesan

dan visual dan menetukan jenis media yang akan digunakan (below dan

above the line). Strategi sales promotion meliputi perencanaan tujuan dan

pencapaian kegiatan, menyiapkan tools untuk sales promotion dan perencanaan media yang akan digunakan (marketing kit). Strategi personal

selling, mengatur perencanaan tujuan dan pencapaian kegiatan personal selling, yang meliputi: penentuan biaya, teknik negosiasi, presentasi, dan

penawaran produk.

3. Monitoring dan Analisis Situasi

Perkembangan pasar sesungguhnya sulit diprediksi. Hal ini disebabkan perusahaan atau lembaga/organisasi kompetitor melakukan intervensi pasar dengan mempertahankan posisi atau merebut posisi produk jasa dalam pasar. Permasalahannya disini apakah penyesuaian program atau strategi dibenarkan dalam perencanaan program komunikasi pemasaran, penyesuaian strategi memang baik semenjak perubahan lingkungan bukan hal yang mudah untuk diprediksi dan ditetapkan. Hasil dari monitoring dan analisis situasi ini yang akhirnya memberikan pada pihak yang bertugas dalam promosi apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukan perubahan yang tepat dan lainnya. Kegiatan ini dilakukan dengan memantau hasil kerja selama satu tahun dan dapat diukur melalui respon konsumen terhadap promosi yang telah-

STIKOM


(20)

dilakukan.

2.2 Teori Desain

Desain sama artinya dengan perancangan, berbeda dengan kata planning yang berarti perencanaan. Desain adalah suatu proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni untuk mencapai tujuan tertentu (Thabrani, 2003:6).

Elemen desain merupakan kumpulan garis yang membentuk bidang tertentu, warna dan huruf atau font. Secara umum desain grafis merupakan kumpulan dari elemen-elemen grafis yang disusun mengikuti pola atau tema tertentu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan (Thabrani, 2003:14).

Fungsi Desain Komunikasi Visual/Desain Grafis adalah :

1. Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform) mencakup : menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan.

2. Untuk memberi penerangan (enlighten) mencakup : membuka pikiran dan menguraikan.

3. Untuk membujuk (to persuade) mencakup : menganjurkan (umumnya dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan, logika, dan daya tarik.

4. Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja (Safanayong, 2006:3).

STIKOM


(21)

2.3 Teori Typografi

Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat (Sihombing, 2003:2).

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan property visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual (Sihombing, 2003:2).

a. Legibility

Legibility merupakan kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahan

untuk dibaca. Faktor yang mempengaruhinya adalah bentuk fisik, ukuran serta penataannya dalam sebuah naskah. Legibility atau tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan fisik huruf itu sendiri, ukuran serta penataannya dalam sebuah naskah (Sihombing, 2003:58).

Dalam sebuah rancangan grafis atau tipografi, penggunaan jumlah jenis huruf yang akan diterapkan sebaiknya dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan desain. Penggunaan jenis huruf yang terlalu banyak mengganggu estetika rancangan. Di samping itu hal tersebut, pemakaian jenis huruf yang terlalu banyak akan mengaburkan karakteristik dan kesatuan rancangan. Sedapat mungkin minimalkan jumlah jenis huruf yang akan dipakai dengan cara memanfaatkan keluarga huruf yang tersedia (Sihombing, 2003:42).

STIKOM


(22)

b. Keluarga Besar Huruf

Keluarga huruf berdasarkan perbedaan tampilan yang pokok:

1. Berat

Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Berdasarkan berat terdapat tiga kelompok huruf:

Light memiliki perbandingan Height 100% dan Width 10%

Reguler memiliki perbandingan Height 100% dan Width 15%

Bold memiliki perbandingan Height 100% dan Width 25%

Jenis huruf Bold memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata (Sihombing, 2003:29).

2. Proporsi

Perbandingan antara tinggi huruf tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri. Berdasarkan proporsi terdapat tiga kelompok huruf:

Consended memiliki perbandingan Height 100%dan Width 60%

Regular memiliki perbandingan Height 100% dan Width 80%

Extended memiliki perbandingan Height 100% dan Width 100%

STIKOM


(23)

Kemiringan (Italic) baik digunakan pada teks yang tidak terlalu panjang karena melelahkan mata (Sihombing, 2003:30).

2.4 Teori Warna

Ada dua jenis teori dasar warna yaitu warna cahaya dan warna pigmen. Warna Cahaya digunakan pada layar komputer sedangkan warna pigmen digunakan untuk hasil cetakan.

a. Warna Additive (Cahaya)

Cahaya yang dipancarkan matahari melalui prisma alam dalam rupa berkas sinar yang menembus butir-butir air dan partikel-partikel debu dibiaskan menjadi gelombang cahaya yang berbeda menjadi berkas-berkas warna (spectrum warna/pelangi).

Merah, hijau, dan biru adalah warna primer dari warna additive. Warna merah

additive lebih jingga daripada warna merah pigmen. Warna hijau additive lebih

kuning daripada persepsi normal. Demikian juga warna biru additive lebih ungu/biru atau indigo bila dibandingkan dengan warna biru pigmen (Diane dan Cassidy, 2005:49).

Ketika lebih dari satu warna additive dicampur, cahaya yang ditambahkan menjadi lebih banyak dan menghasilkan warna yang lebih terang. Inilah yang dikenal dengan additive mixing. Menurut Newton, jika ketiga warna primer

additive dicampur akan menghasilkan warna cahaya putih (Diane dan Cassidy,

2005:49).

STIKOM


(24)

The secondary colours of light are known as magenta, yellow and cyan, shown in Figure 3.4. Magenta is made up of equal amounts of primary light colours red and blue. Yellow is a product of equal amounts of red and green. Cyan is the result of equal amounts of blue and green (Diane dan Cassidy, 2005:50).

Warna sekunder dari warna additive yaitu magenta, yellow dan cyan.

Magenta dihasilkan dari merah dan biru. Yellow dihasilkan dari merah dan hijau. Cyan dihasilkan dari biru dan hijau (Diane dan Cassidy, 2005:50).

b. Warna Subtractive (Pigmen)

Warna Subtractive adalah warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran pigmen. Layar komputer bekerja pada prinsip warna cahaya (additive), mengaplikasikan pencampuran warna cahaya. Namun, printer menggunakan pencampuran warna subtractive. Warna primer yang digunakan oleh printer bukan merah, kuning dan biru melainkan cyan, magenta dan yellow sama seperti warna sekunder additive (Diane dan Cassidy, 2005:50).

The secondary colours of the printing inks are red, blue and green – the same as the primary colours of light. Red is the result of mixing magenta and yellow; blue is the result of mixing of magenta and cyan; and green result by mixing cyan and yellow. Superimposing all three primary colours of ink result in black, though it is usual for personal computer printers to use a separate black ink cartridge for a more perfect (Diane dan Cassidy, 2005:50).

Warna sekunder dari tinta cetak adalah merah, biru dan hijau sama seperti warna primer additive. Merah merupakan campuran magenta dan yellow, biru adalah hasil campuran magenta dan cyan. Hijau dihasilkan dari campuran cyan dan yellow. Campuran ketiga warna tersebut menghasilkan warna hitam meskipun pada prakteknya printer menggunakan separasi warna hitam untuk menghasilkan

STIKOM


(25)

warna yang lebih sempurna. Warna putih kertas cetak digunakan untuk warna yang lebih terang dan untuk warna putih (Diane dan Cassidy, 2005:50).

Tiga perbedaan yang jelas dan karakteristik yang dapat diukur dari semua warna seringkali dikenal dengan Tiga Dimensi Warna. Tiga Dimensi Warna yaitu terdiri dari :

a. Hue

Hue merupakan istilah yang digunakan untuk mewarnai warna, yaitu

merah, kuning dan biru (Diane dan Cassidy, 2005:52).

b. Intensity

Intensity adalah kekuatan dari sebuah warna. Intensity juga sering disebut

sebagai saturasi atau brightness (Diane dan Cassidy, 2005:57).

c. Value

“Values alone can be used as colours with no added hue and these are

known as achromatics” (Diane dan Cassidy, 2005:59).

Value pada warna adalah kejernihan atau kemurnian. Warna murni tidak memiliki penambahan putih, hitam atau abu-abu dan sering diistilahkan sebagai bright, dimana warna dengan penambahan putih dikenal sebagai

tint. Warna dengan penambahan hitam disebut dengan shade dan

penambahan dengan abu-abu disebut muted. Value yang digunakan sebagai warna tanpa penambahan hue disebut dengan achromatics yang terdiri dari putih, abu-abu dan hitam (Diane dan Cassidy, 2005:69).

STIKOM


(26)

c. Harmoni Warna

The mind Normally attemps to equalize or neutralize the effect of extremes in stimuli because exposure to such extremes is disturbing (Brooks, 1966:10).

Harmoni warna merupakan komposisi warna yang memberikan kenyamanan bagi mata. Secara normal, pikiran berusaha untuk menyamakan atau menetralisir rangsangan dari efek yang ekstrim karena pencahayaan yang ekstrim sangat mengganggu.

Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan warna yang harmonis :

1. Monochromatic

Warna yang dicapai dengan penambahan nilai putih dan hitam pada sebuah warna (Brooks, 1966:10).

2. Komplementer

Warna komplementer merupakan warna yang berlawanan pada lingkaran warna. Harmoni dapat dicapai bukan dengan melalui pertalian warna melainkan melalui warna kontras yang harmonis (Diane dan Cassidy, 2005:70).

3. Analog

Warna analog merupakan warna yang sangat dekat atau bersebelahan posisinya dalam lingkaran warna (Diane dan Cassidy, 2005:68).

STIKOM


(27)

2.5 Teori Layout

Beberapa metode yang erat kaitannya pada pekerjaan grafis adalah sebagai berikut:

1. Grid

Ketika telah berada pada tahapan layout, pola ini biasanya digunakan untuk membagi bidang kerja menjadi berkotak-kotak kecil. Pola ini membantu penempatan elemen-elemen desain (bidang dan warna) secara cepat dan presisi hingga membentuk pola tertentu (Thabrani, 2003:11).

2. Context Analisis

Metode ini pada dasarnya mencoba merespon keadaan yang ada (existing

condition) untuk mendapatkan kesan atau tujuan yang diharapkan. Jika background bewarna gelap responnya adalah elemen yang berada pada foreground harus berwarna terang (Thabrani, 2003:11).

a. Proporsi

Dalam bentuk visual, istilah proporsi berkenaan dengan hubungan antara bagian-bagian suatu bentuk. Lebar dan tinggi dapat dibandingkan untuk menentukan proporsi yang dalam bentuk-bentuk dimensi, perbandingan tersebut menguji hubungan antara bentuk dinamis eksternal dan juga dimensi internal. Misalnya, lebar dan tinggi dalam hal ini adalah dimensi luar (eksternal), sedangkan lebar kolom teks dan ruang kosong pada sisi kiri adalah dimensi internal (Thabrani, 2003:38).

STIKOM


(28)

Proporsi selain mampu membuat suatu bentuk lebih menarik secara visual juga dapat meningkatkan fungsi dan komunikasi makna dan juga dapat digunakan untuk membujuk atau menciptakan impresi tertentu (Thabrani, 2003:39).

b. Aligment (Penataan Baris)

Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris memiliki peranan penting sebagai penunjang legibility serta estetika rancangan (Sihombing, 2003:91).

Ada lima cara dalam melakukan pengaturan Aligment :

1. Rata Kiri (Flush Left)

Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian kanan susunan huruf menghasilkan bentuk regular yang memberi kesan dinamis.

2. Rata Kanan (Flush Right)

Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan huruf jumlah per barisnya hampir setara.

3. Rata Tengah (Centered)

Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf yang seimbang pada setiap barisnya.

4. Rata Kiri-Kanan (Justified)

Layak digunakan untuk naskah yang panjang. Keteraturannya memberikan kesan yang bersih dan rapi. Namun, jarak antarkata harus diperhatikan bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.

STIKOM


(29)

5. Asimetris (Random)

Setiap baris disusun secara acak sehingga tidak ada pola baris yang dapat diprediksi panjangnya ataupun penempatannya.

STIKOM


(30)

21 21

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Metodologi

Metode yang dipakai dalam kerja praktek ini adalah :

1. Pengumpulan Data

Menggunakan metode observasi langsung dengan mengamati aktivitas yang berhubungan dengan obyek masalah dan tujuan perancangan.

2. Studi Literatur

Mencari dan mengelolah data sekunder dari berbagai data literatur, catatan kuliah dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan isi laporan dan kegiatan yang berlangsung di lapangan.

3. Metode Konsep Desain

Perancangan desain layout media promosi brosur, roll banner dan mock up yang mengutamakan bentuk dan teknik pengerjaan agar sesuai dengan konsep yang diinginkan.

4. Bahan Pustaka

Mencari data-data yang diperlukan, menggunakan beberapa informasi yang berasal dari buku kepustakaan dan juga dari media elektronik internet agar dapat membantu berjalannya laporan kerja praktek ini.

STIKOM


(31)

3.2 Perancangan

Dalam melakukan perancangan diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Pertama

Tahap dimana brief dari klien di dapat kemudian diidentifikasi permasalahannya untuk kemudian diolah dan dijadikan sebagai acuan design.

2. Tahap Kedua

Pencarian ide-ide dan konsep yang sesuai untuk kemudian diolah menjadi suatu design yang kreatif dan menarik.

3. Tahap Ketiga

Mengaplikasikan ide-ide dan konsep yang telah di dapat untuk dituangkan ke dalam suatu design dengan beberapa alternatif.

4. Tahap Keempat

Tahap perbaikan atau penambahan serta revisi yang diperlukan baik dari senior designer maupun klien yang bersangkutan.

5. Tahap Kelima

Design yang telah di approve kemudian dibuatkan final artworknya sesuai dengan kebutuhan.

STIKOM


(32)

Gambar 3.1 Bagan Perancangan

STIKOM


(33)

3.3 Perancangan Media Promosi Brosur dan Roll Banner Bank Saudara

3.3.1 Konsep Perancangan

Konsep perancangan desain media promosi brosur dan roll banner Bank Saudara, dikerjakan dengan konsep yang sesuai dengan permintaan pihak Bank Saudara, yaitu kilau bintang rezeki saudara.

Dengan demikian warna-warna yang digunakan sesuai dengan warna yang menjadi ciri khas Bank Saudara serta ditambahkan tanggal periode yang dilaksanakan dan beberapa gambar-gambar untuk di hadiahkan.

3.3.2 Teknis Perancangan

Teknis perancangan desain media promosi brosur dan roll banner Bank Saudara menggunakan ukuran sesuai standart brosur dan roll banner pada umumnya serta menempatkan keterangan-keterangan lainnya dan dikerjakan dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS3.

3.3.3 Konsep Visual

1. Format

Format perancangan desain media promosi brosur ini menggunakan format landscape dengan ukuran A4 lipat 3 atau biasa disebut tri-fold dikarenakan untuk lebih mudah dibawa oleh audience dan termasuk ukuran, margins yang standart untuk brosur. Sedangkan untuk roll banner menggunakan ukuran standart yang dipakai pada umumnya.

STIKOM


(34)

2. Layout

Layout yang digunakan pada brosur dan roll banner menggunakan gambar-gambar untuk mendukung konsep yang diangkat dan untuk keterangannya lebih banyak menggunakan center text.

3. Tipografi

Font yang dipakai pada media promosi brosur adalah :

Gambar 3.2 Tipografi Myriad Pro

Seluruh font yang digunakan pada desain media promosi brosur dan roll banner yaitu Myriad Pro yang mewakilkan karakter tegas dan pasti.

4. Warna

Warna yang digunakan dalam perancangan desain media promosi brosur dan roll banner, meliputi :

STIKOM


(35)

Gambar 3.3 Warna Bank Saudara

STIKOM


(36)

3.4 Perancangan Desain Pakaian pada Mock Up

3.4.1 Konsep Perancangan

Perancangan desain pakaian pada mock up ini dikerjakan dengan sangat simple yaitu dengan memperlihatkan mock up berupa pakaian, hanya tinggal merubah warna dan menambahkan logo sesuai dengan permintaan customer.

3.4.2 Teknis Perancangan

Teknis perancangan desain pakaian pada mock up dimulai dari penempatan warna yang diminta customer dan memberikan keterangan-keterangan lainnya. Tugas ini dikerjakan dengan menggunakan software Adobe Illustrator CS3.

3.4.3 Konsep Visual

1. Format

Format perancangan desain pakaian pada mock up ini menggunakan format portrait dengan ukuran kertas A4. Tujuannya untuk lebih mudah dimengerti oleh customer sebelum di produksi.

2. Layout

Layout yang digunakan sangat simple, kebanyakan berupa tulisan sebagai keterangannya karena yang diutamakan adalah desain pakaiannya.

STIKOM


(37)

3. Tipografi

Font yang dipakai untuk desain pakaian pada mock up ini adalah :

Gambar 3.4 Tipografi Nyala

Seluruh font yang digunakan pada desain pakaian ini yaitu Nyala, kesan yang ditimbulkan lebih menarik, santai dan elegant.

4. Warna

Warna yang digunakan dalam perancangan desain pakaian pada mock up, meliputi :

STIKOM


(38)

STIKOM


(39)

Gambar 3.5 Warna Mock Up

STIKOM


(40)

31 31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan

Goods Identity adalah konsep workshop yang terintegrasi dengan distribusi dan kegiatan penjualan (ritel, grosir, pesanan khusus) yang berbasis di Surabaya, Indonesia. Didirikan pada tahun 2009. Goods Identity saat ini mengoperasikan dua workshop (keduanya di Surabaya). Bisnis kami adalah pemasaran, desain, memproduksi dan mendistribusikan pakaian, semuanya terjadi di fasilitas Goods Identity di Surabaya.

Goods Identity menawarkan pakaian kerja dengan permintaan khusus, di mana dalam proses pembuatannya memanfaatkan kreativitas, menyediakan kemudahan layanan, dengan fokus menghasilkan gaya dan produk berkualitas baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen kelas pekerja dan kebutuhan perusahaan. Sementara terus memajukan proses bisnis ramah lingkungan.

STIKOM


(41)

4.2 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : CV. Goods Identity

Alamat : Gunung Anyar Harapan Blok ZG No.30 Surabaya

60294, Jawa Timur, Indonesia

Telepon / Fax : 031 91300300 / 031 8714438

E-mail : goodsidentity@gmail.com

Website : www.goodsidentity.com

STIKOM


(42)

4.3 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo CV. Goods Identity

4.4 Bidang Perusahaan

CV. Goods Identity merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, desain, memproduksi dan mendistribusikan pakaian. Goods Identity diciptakan dari kebutuhan untuk bekerja masyarakat kelas dan kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan style, mempertahankan estetika yang tepat untuk iedntitas kelas bekerja dan rutinitas sehari-hari. Selain itu Goods Identity juga banyak menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan-perusahaan lain.

STIKOM


(43)

4.5 Bentuk Badan Hukum Perusahaan

Pengertian CV dijelaskan dalam Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum dagang (KUHD). Dalam pasal itu disebutkan bahwa CV adalah perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang, yang didirikan oleh seseorang atau beberapa orang persero yang bertanggung jawab secara tanggung renteng dan satu orang pesero atau lebih yang bertindak sebagai pemberi pinjaman uang. Pada beberapa referensi lain, pemberian pinjaman modal atau biasa disebut inbreng, dapat berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang lainnya (www.hukumonline.com)

4.6 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

CV. Goods Identity memberikan peranan yang penting bagi praktikan dalam melakukan kerja praktek. Praktikan ditempatkan pada bagian Graphic Designer (Desain Grafis). Dimana peranan Graphic Designer adalah sebagai berikut:

1. Bersama dengan Art Director mencari ide-ide kreatif.

2. Membuat suatu desain sesuai dengan ide kreatif yang telah dirancangkan. 3. Bertanggung jawab atas hasil visual sebuah desain.

4. Menyerahkan Final Art-Work bisa melalui e-mail maupun dalam bentuk CD kepada klien atau percetakan yang bersangkutan.

Dibawah bimbingan Bapak Dillon Arie Lesmana, SM., praktikan mendapat arahan dalam mengerjakan tugas kerja praktek di CV. Goods Identity, sehingga

STIKOM


(44)

mendapatkan masukan saran dan kritik yang membangun pada waktu bimbingan maupun proses kerja praktek.

4.7 Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek di Perusahaan

Dalam pelaksanaan kerja praktek, praktikan bertanggung jawab menentukan dan merancang konsep berdasarkan brief yang telah diberikan oleh klien.

STIKOM


(45)

36 36

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Karya-Karya Selama Kerja Praktek di Goods Identity

Selama menjalani kerja praktek, beberapa project yang sempat di pegang dan dikerjakan adalah sebagai berikut :

1. Brosur Bank Saudara

Gambar 5.1 Tampak Depan Brosur Bank Saudara

Brosur Bank Saudara menggunakan format tri-fold atau biasa disebut tiga lipatan yang bertemakan “Kilau Bintang Rezeki Saudara”, jadi untuk tampilan depan dapat dilihat ada beberapa orang sedang asik menangkap hadiah yang dan

STIKOM


(46)

gambar-gambar hadiah yang akan dipersembahkan. Warna yang digunakan tidak jauh dari warna ciri khas Bank Saudara dengan ditambahkan sedikit informasi gunanya agar audience yang melihat tidak cepat bosan.

Gambar 5.2 Tampak Belakang Brosur Bank Saudara

Sedangkan untuk tampilan belakang lebih banyak informasi-informasi yang akan diberikan audience dan tidak terlalu banyak memainkan warna.

STIKOM


(47)

2. Roll Banner Bank Saudara

Gambar 5.3 Desain Roll Banner Bank Saudara

Tidak beda jauh dari brosurnya, hanya disini yang membedakan ukurannya lebih besar dan lebih simple. Roll Banner ini biasa diletakkan di dalam ruangan atau bisa juga digunakan pada waktu pameran, selama masa periodenya masih panjang.

STIKOM


(48)

3. Desain Mock Up Pakaian Toyota Auto 2000

Gambar 5.4 Desain 1 Mock Up Toyota Auto 2000

Pada desain mock up Toyota Auto 2000 yang pertama ini logo perusahaan ditempatkan pada posisi sebelah kanan dan tidak terlalu banyak menggunakan banyak accesoris karena yang lebih ditekankan adalah kesan elegannya.

STIKOM


(49)

Gambar 5.5 Desain 2 Mock Up Toyota Auto 2000

Pada desain mock up Toyota Auto 2000 yang kedua ini logo perusahaan ditempatkan pada posisi sebelah kiri dan terdapat dua kantong. Desain pakaian yang kedua ini terlihat lebih santai.

STIKOM


(50)

Gambar 5.6 Desain 3 Mock Up Toyota Auto 2000

Pada desain mock up Toyota Auto 2000 yang ketiga ini hampir sama seperti desain kedua hanya yang membedakan warna pada desain ketiga sedikit lebih gelap.

STIKOM


(51)

Gambar 5.7 Desain 4 Mock Up Toyota Auto 2000

Pada desain mock up Toyota Auto 2000 yang keempat ini hampir sama seperti desain ketiga, lebih pada pengolahan penempatan warna saja.

STIKOM


(52)

Gambar 5.8 Desain 5 Mock Up Toyota Auto 2000

Pada desain mock up Toyota Auto 2000 yang kelima ini logo perusahaan ditempatkan pada posisi sebelah kiri dan terdapat dua kantong. Desain pakaian yang kelima ini terlihat lebih santai dan juga masih terdapat unsur elegannya.

STIKOM


(53)

4. Desain Mock Up Pakaian Falcom Mitra Cable

Gambar 5.9 Desain 1 Mock Up Falcom Mitra Cable

Pada desain mock up Falcom Mitra Cable yang pertama ini logo perusahaan ditempatkan pada posisi sebelah kanan dan hanya terdapat satu kantong yang terlihat lebih simple. Desain pakaian ini memang sengaja diperlihatkan unsur elegannya.

STIKOM


(54)

Gambar 5.10 Desain 2 Mock Up Falcom Mitra Cable

Pada desain mock up Falcom Mitra Cable yang kedua ini warna yang dipakai terlihat sangat kuat dan tegas. Sedikit warna hitam dan oranye dibagian samping membuat tampilan sangat exclusive.

STIKOM


(55)

Gambar 5.11 Desain 3 Mock Up Falcom Mitra Cable

Desain mock up Falcom Mitra Cable yang ketiga ini sama seperti desain sebelumnya warna yang dipakai terlihat sangat kuat dan tegas. Sedangkan warna hitam dan oranye disini terletak pada bagian antara pundak dan lengan.

STIKOM


(56)

Gambar 5.12 Desain 4 Mock Up Falcom Mitra Cable

Sama seperti desain-desain sebelumnya warna yang dipakai terlihat sangat kuat dan tegas. Warna hitam lebih mendominan pada bagian lengan, sedangkan warna oranye disini lebih berperan sebagai warna penetral.

STIKOM


(57)

Gambar 5.13 Desain 5 Mock Up Falcom Mitra Cable

Desain mock up Falcom Mitra Cable yang kelima berbeda dengan sebelumnya, warna yang dipakai lebih dominan ke warna cerah. Sedangkan warna hitam dan merah disini hanya sebagai aksen saja.

STIKOM


(58)

Gambar 5.14 Desain 6 Mock Up Falcom Mitra Cable

Kebalikan dari desain sebelumnya, warna yang dipakai lebih dominan ke warna putih dan merah. Sedangkan warna hitam sebagai pemanis dari dua warna tersebut.

STIKOM


(59)

Gambar 5.15 Desain 7 Mock Up Falcom Mitra Cable

Desain mock up Falcom Mitra Cable yang ketujuh menggunakan warna-warna yang memang sudah menjadi ciri khas dari Falcom Mitra Cable hanya saja dari beberapa desain yang dikerjakan lebih pada mengolah permainan warna saja.

STIKOM


(60)

Gambar 5.16 Desain 8 Mock Up Falcom Mitra Cable

Sama seperti desain mock up Falcom Mitra Cable yang kelima hanya yang membedakan warna hitam terletak dibagian atas mulai dari kerah hingga pundak, sedangkan di bagian samping dihilangkan.

STIKOM


(61)

Gambar 5.17 Desain 9 Mock Up Falcom Mitra Cable

Desain mock up Falcom Mitra Cable yang kesembilan terlihat elegan karena warna hitam dan merah tidak terlalu dominan lebih pada sebagai pemanis saja. Sedangkan warna putih disini lebih terlihat sangat dominan dibanding warna-warna yang lain.

STIKOM


(62)

Gambar 5.18 Desain 10 Mock Up Falcom Mitra Cable

Desain mock up Falcom Mitra Cable yang terakhir disini warna merah diganti dengan warna abu-abu dan penempatan yang berbeda juga serta logo disebelah kiri tepat diatas kantong yang sangat simple tidak terlalu banyak accesoris membuat tampilan sangat menarik.

STIKOM


(63)

5. Desain Mock Up Pakaian Telkom Indonesia

Gambar 5.19 Desain 1 Mock Up Telkom Indonesia

Desain mock up Telkom Indonesia yang pertama ini cukup menggunakan dua warna yaitu putih dan biru karena dari warna logo Telkom Indonesia sendiri tidak terlalu ramai sehingga sangat simple, maka dari itu diterapkan ke media pakaian agar terlihat casual namun juga elegan.

STIKOM


(64)

Gambar 5.20 Desain 2 Mock Up Telkom Indonesia

Untuk desain mock up Telkom Indonesia yang kedua ini lebih dominan pada warna merah, sedangkan warna putih seperti garis hanya sebagai pemanis saja dan logo yang terletak pada bagian kiri sehingga terlihat sangat menarik.

STIKOM


(65)

Gambar 5.21 Desain 3 Mock Up Telkom Indonesia

Desain mock up Telkom Indonesia yang ketiga ini menggunakan dua warna yaitu putih dan kuning serta logo yang terletak pada bagian kiri. Perpaduan dua warna yang dimainkan membuat pakaian terlihat sangat menarik pada saat dipakai untuk bekerja.

STIKOM


(66)

57 57

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan kerja praktek diatas yakni tentang Perancangan Desain Media Promosi Brosur dan Roll Banner Serta Desain Pakaian Pada Mock Up, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa desain media promosi dan pakaian pada mock up berpengaruh dalam sebuah pencitraan suatu produk, menggambarkan karakter dan bidang perusahaan. Media promosi dan mock up pakaian menjadi sebuah pengakuan, kebanggan, inspirasi kepercayaan, kehormatan, kesuksesan, loyalitas dan keunggulan yang tersirat kedalam suatu bentuk atau gambar.

Selama melaksanakan kerja praktek di CV. Goods Identity, praktikan menemukan banyak pengalaman baru dan menarik. Pengalaman baru yang didapat memicu semangat untuk lebih giat, fokus, dan cermat dalam melaksanakan sebuah tugas yang diberikan oleh pihak perusahaan. Lebih banyak memberikan alternatif visual yang dapat lebih diterima oleh pihak perusahaan.

Selain itu banyak bidang keilmuan diluar dari keilmuan desain komunikasi visual tetapi masih dapat menunjang bidang keilmuan desain komunikasi visual, seperti pembangunan suasana kerja yang didapat dan berguna di dunia kerja nantinya.

STIKOM


(67)

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, kerja praktek yang ada hendaknya dapat membantu mahasiswa membuka pikirannya untuk mengenal dunia kerja yang memang jauh berbeda dengan dunia perkuliahan. Semoga dengan adanya kerja praktek ini, mahasiswa dapat bertambah ilmu serta wawasan dalam pengaplikasian ilmunya semasa di bangku kuliah.

Bagi Perguruan Tinggi, agar membantu mahasiswanya dalam hal relasi sehingga mereka dapat lebih mudah mendapatkan kesempatan kerja praktek sesuai dengan bidangnya masing-masing.

STIKOM


(68)

59

Brooks, Walter. 1966. The Art Of Color Mixing. New York: M.Grumbacher Inc.

Diane, Tracy dan Cassidy, Tom. 2005. Color Forcasting. Oxford: Blackwell Publishing Ltd

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Human Relation dan Public Relation. Bandung: Mandar Maju

Safanayong, Yongki. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Media

Sihombing, Danton. 2003. Typografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Soemanagara. 2006. Srategic Marketing Communication: Konsep Strategis dan Terapan. Bandung: Alfabeta

Thabrani, Suryanto. 2003. Desain Grafis Dengan Flash & CorelDraw. Jakarta: Datakom Lintas Buana

Winardi. 1989. Aspek-Aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bandung: Mandar Maju

STIKOM


(1)

54

5. Desain Mock Up Pakaian Telkom Indonesia

Gambar 5.19 Desain 1 Mock Up Telkom Indonesia

Desain mock up Telkom Indonesia yang pertama ini cukup menggunakan dua warna yaitu putih dan biru karena dari warna logo Telkom Indonesia sendiri tidak terlalu ramai sehingga sangat simple, maka dari itu diterapkan ke media pakaian agar terlihat casual namun juga elegan.

STIKOM


(2)

Gambar 5.20 Desain 2 Mock Up Telkom Indonesia

Untuk desain mock up Telkom Indonesia yang kedua ini lebih dominan pada warna merah, sedangkan warna putih seperti garis hanya sebagai pemanis saja dan logo yang terletak pada bagian kiri sehingga terlihat sangat menarik.

STIKOM


(3)

56

Gambar 5.21 Desain 3 Mock Up Telkom Indonesia

Desain mock up Telkom Indonesia yang ketiga ini menggunakan dua warna yaitu putih dan kuning serta logo yang terletak pada bagian kiri. Perpaduan dua warna yang dimainkan membuat pakaian terlihat sangat menarik pada saat dipakai untuk bekerja.

STIKOM


(4)

57 57

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan kerja praktek diatas yakni tentang Perancangan Desain Media Promosi Brosur dan Roll Banner Serta Desain Pakaian Pada Mock Up, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa desain media promosi dan pakaian pada mock up berpengaruh dalam sebuah pencitraan suatu produk, menggambarkan karakter dan bidang perusahaan. Media promosi dan mock up pakaian menjadi sebuah pengakuan, kebanggan, inspirasi kepercayaan, kehormatan, kesuksesan, loyalitas dan keunggulan yang tersirat kedalam suatu bentuk atau gambar.

Selama melaksanakan kerja praktek di CV. Goods Identity, praktikan menemukan banyak pengalaman baru dan menarik. Pengalaman baru yang didapat memicu semangat untuk lebih giat, fokus, dan cermat dalam melaksanakan sebuah tugas yang diberikan oleh pihak perusahaan. Lebih banyak memberikan alternatif visual yang dapat lebih diterima oleh pihak perusahaan.

Selain itu banyak bidang keilmuan diluar dari keilmuan desain komunikasi visual tetapi masih dapat menunjang bidang keilmuan desain komunikasi visual, seperti pembangunan suasana kerja yang didapat dan berguna di dunia kerja nantinya.

STIKOM


(5)

58

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, kerja praktek yang ada hendaknya dapat membantu mahasiswa membuka pikirannya untuk mengenal dunia kerja yang memang jauh berbeda dengan dunia perkuliahan. Semoga dengan adanya kerja praktek ini, mahasiswa dapat bertambah ilmu serta wawasan dalam pengaplikasian ilmunya semasa di bangku kuliah.

Bagi Perguruan Tinggi, agar membantu mahasiswanya dalam hal relasi sehingga mereka dapat lebih mudah mendapatkan kesempatan kerja praktek sesuai dengan bidangnya masing-masing.

STIKOM


(6)

59

Brooks, Walter. 1966. The Art Of Color Mixing. New York: M.Grumbacher Inc.

Diane, Tracy dan Cassidy, Tom. 2005. Color Forcasting. Oxford: Blackwell Publishing Ltd

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Human Relation dan Public Relation. Bandung: Mandar Maju

Safanayong, Yongki. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Media

Sihombing, Danton. 2003. Typografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Soemanagara. 2006. Srategic Marketing Communication: Konsep Strategis dan Terapan. Bandung: Alfabeta

Thabrani, Suryanto. 2003. Desain Grafis Dengan Flash & CorelDraw. Jakarta: Datakom Lintas Buana

Winardi. 1989. Aspek-Aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bandung: Mandar Maju

STIKOM


Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawan Domestik)

31 229 196

LKP : Aplikasi Layout Desain Website Customer Dalam Strategi Komunikasi Pemasaran Infomedia.

0 5 52

BRAND IDENTITY MODESTE & DESIGNER JOKO WIDIARTO MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

0 4 76

IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI DALAMMENYAMPAIKAN CORPORATE IDENTITY KEPADA IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENYAMPAIKAN CORPORATE IDENTITY KEPADA PUBLIK (Studi Kasus Tentang Perubahan Corporate Identity Hotel Dynasti Purwokerto Menjadi Hotel Hori

0 3 13

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN PROMOSI "DAPUR TUTIK" MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.

0 0 10

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INTERAKTIF CIEWIE BATIK DALAM CUSTOMER ENGAGEMENT

0 0 11

Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawan Domestik)

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asi

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawa

0 0 7

STRATEGI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI PENGGUNA JASA BANDARA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu dalam Melayani Wisatawan Asing dan Wisatawan Domestik) SKRIPSI TETTY MUTYA PASARIBU

0 0 15