FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS PADA REMAJA (Studi Kasus di SMU Batik I Surakarta)
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN
DENGAN OBESITAS PADA REMAJA
(Studi Kasus di SMU Batik I Surakarta)
Muwakhidah dan Dian Tri H
Prodi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
.
Abstract
Overweight is risk factor of several degeneratif disease. Some risk factors to overweight is genetic, food
habits, activity, psychosocial, etc. Adolescent in urban had habit to consume fast food more frequently. Many
kinds of fast food contain high calorie, fat, sugar, and sodium (Na) but low vitamin A, ascobrat acid, calsium,
and fiber. The research aim is to understand the risk factors related to overweight on Adolescents.The
Research implemented case control study. Samples consist 40 students which 20 cases of overweight and
20 cases with normal nutrition as control. The limit of overweight used at IMT > 25-27 by case control
matching to age and gender. The measurement nutrition quality was done by using anthrophometry
measurement. The data are taken with Questionnaire about Identity, Family history, family income,amount of
pocketmoney and Food Frequency Method (FFQ). High Family Income was not risk factor to overweight
(OR:1.9 and CI:0.5-7.0), Family History was not risk factor to overweigth (OR:0.46 and CI (0.1-1.9)), Amount
of Pocketmoney was not risk factor to overweight (OR:3,67 and CI:0.9-14.0), more frequently consume fast
food was not risk factor to overweight (OR:2.27 and CI :0.6-8.1).This caused by daily intake and activity
adolescents as direct risk factors to overweight.Family Income, Family History, Amount of pocketmoney and
frequency consume fast food are not significance to overweight.
Key Word: Overweight, Risk factor, Adolescent
bahwa patogenesis dari obesitas diketahui
Obesitas pada anak anak secara khusus
multifaktorial, meliputi faktor genetik dan
akan menjadi masalah kesehatan karena
faktor lingkungan yang berpengaruh dalam
obesitas
hal regulasi berat badan, metabolisme dan
merupakan
faktor
risiko
dari
berbagai masalah kesehatan yang biasanya
dialami
orang
dewasa
diabetes
Menurut Madanijah (2004) peningkatan
mellitus, hipertensi dan kolesterol tinggi.
pendapatan merupakan salah satu faktor
Penyebab obesitas sangat kompleks dalam
yang memberikan peluang untuk membeli
arti banyak sekali faktor yang menyebabkan
pangan dengan kualitas maupun kuantitas
obesitas
yang lebih baik. Besar kecilnya pendapatan
terjadi.
menyebabkan
seperti
perilaku makan.
Beberapa
terjadinya
faktor
obesitas
yang
seperti
faktor lingkungan, genetik, psikis, kesehatan,
keluarga
berpengaruh
terhadap
pola
konsumsi.
obat obatan, perkembangan dan aktivitas
Remaja
perlu
mendapat
perhatian
dalam
pemilihan
makanan
fisik. Faktor lingkungan seseorang memegang
orang
peranan yang cukup berarti, lingkungan ini
terutama jenis
termasuk
dan
mengandung kalori tinggi, kadar lemak, gula,
seseorang.
dan sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah
mengungkapkan
akan kandungan vitamin A, asam askorbat,
bagaimana
pengaruh
gaya
pola
makan
Kusumawardhani
(2006)
hidup
tua
. Banyak
yang
133
kalsium,
dan
serat
(Ismoko,
2007).
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila
faktor risiko yang berhubungan dengan
sudah terlanjur menjadi pola makan, maka
kegemukan
akan berdampak negatif pada status gizi
Batik I Surakarta.
pada remaja di SMA
3
remaja. Aspek pemilihan makanan penting
diperhatikan
oleh
remaja.
mengkonsumsi
Kebiasaan
Penelitian
secara berlebihan
ini
menggunakan
jenis
dapat menimbulkan masalah kegemukan.
penelitian observasional dengan rancangan
Kegemukan menjadi sesuatu yang harus
4
diwaspadai
yang
SMA Batik I Surakarta pada bulan April
berkelanjutan akan menimbulkan berbagai
sampai Agustus 2008. Sampel berjumlah 40
macam penyakit degeneratif seperti jantung
siswa yang terdiri dari 20 kasus dan 20
koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi
kontrol. Kasus adalah siswa yang mempunyai
(Khomsan, 2003).
IMT ≥ 25,0
karena
kegemukan
!. Penelitian ini dilaksanakan di
4
27,0. Faktor risiko yang diteliti
oleh
meliputi pendapatan orang tua, besarnya
Padmiari, dkk (2001) di kota Denpasar Bali
uang saku riwayat keluarga dan frekuensi
menunjukkan prevalensi obesitas pada anak
konsumsi
sekolah
dalam penelitian ini adalah Kuesioner
Penelitian
cukup
yang
tinggi
dilakukan
13,6%.
Banyaknya
Instrumen yang digunakan
macam makanan cepat saji yang dimakan
formulir frekuensi konsumsi
berhubungan dengan naiknya
(FFQ).
obesitas
dan
siswa
(OR = 6,5, 95% CI : 1,4 30,7).
Faktor
risiko
yang
berhubungan
dengan obesitas pada anak sekolah ada
beberapa hal diantaranya riwayat keluarga
dan Pola konsumsi fast food. Besarnya
pendapatan
mempengaruhi
pemilihan
Subjek penelitian ini adalah siswa
konsumsi makanan, maka perlu dilakukan
analisis
beberapa
faktor
risiko
yang
berhubungan dengan overweight di SMA
SMA Batik I Surakarta yang berjumlah 40
siswa .
Batik I Surakarta# dengan pertimbangan
prevalensi obesitas di SMA Batik I Surakarta
cukup besar yaitu 3,6%, serta lokasi sekolah
yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan
2 !! dan di sekitar sekolah terdapat banyak
penjual makanan cepat saji.
134
!"
# $%%& '()(*)+,'# - . $# &
,#
/%/
/ ,001 , Hal 133 140
Tabel 1. Karakteristik Responden Kelompok Kasus dan Kontrol
Karakteristik Responden
Umur (tahun)
Jenis kelamin
- Laki laki
- Perempuan
Tinggi Badan
Berat Badan
IMT
Besarnya uang saku
Riwayat keluarga 3
- Ada
- Tidak ada
Pendidikan Bapak
- Dasar
- Lanjutan
Pendidikan Ibu
- Dasar
- Lanjutan
Pekerjaan Bapak
- Bekerja
- Tidak Bekerja
Pekerjaan Ibu
- Bekerja
- Tidak Bekerja
Pendapatan Orang Tua
Kasus
16,885 ± 0,132
Kontrol
16,720 ± 0,156
9 (45%)
11 (55%)
164,150 ± 2,225
77,515 ± 3,347
28,754 ± 0,690
10.000 ± 1126,24
9 (45%)
11 (55%)
162,570 ± 2,016
56,785 ± 1,633
21,445 ± 0,399
6.050 ± 719,92
13 (65%)
7 (35%)
16 (80%)
4 (20%)
1 (5%)
19 (95%)
1 (5%)
19 (95%)
2 (10%)
18 (80%)
1 (5%)
19 (95%)
20 (100%)
19 (95%)
1 (5%)
12 (60%)
8 (40%)
2.490.000 ± 366.842,86
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata
9 (45%)
11 (55%)
1.910.000 ± 273.755,56
kontrol, rata rata nilai IMT yang dimiliki pada
rata umur pada kelompok kasus dan kontrol
kelompok kasus lebih tinggi dibandingkan
tidak ada perbedaan umur yang signifikan,
kelompok kontrol
karena variabel umur adalah variabel yang
2 4
Pada kelompok kasus maupun
Karakteristik
keluarga
responden
meliputi : riwayat keluarga yang 3
#
kontrol jumlah responden yang berjenis
pada
kelamin laki laki maupun perempuan sama
memiliki
banyak, karena variabel jenis kelamin adalah
dibandingkan dengan kelompok kasus (80%),
variabel yang
kemudian untuk pendidikan bapak pada
2 4
. Tinggi badan rata
kelompok
riwayat
kontrol
3
keluarga
yang
lebih
tinggi
rata yang dimiliki pada kelompok kasus dan
kelompok kasus maupun kontrol jumlah yang
kontrol tidak ada perbedaan tinggi badan
berpendidikan
yang signifikan. Terdapat perbedaan berat
tingkat dasar sama, sedangkan pendidikan
badan pada kelompok kasus dan kontrol,
ibu pada tingkat lanjutan jumlahnya lebih
rata rata berat badan pada kelompok kasus
banyak pada kelompok kontrol dibandingkan
lebih besar dibandingkan pada kelompok
kelompok kasus (95%), untuk pekerjaan orang
kontrol. Demikian juga dengan nilai IMT ada
tua pada pekerjaan bapak kelompok kasus
perbedaan
semua bekerja sedangkan pada kelompok
kelompok
kasus
lebih
tinggi
tingkat
lanjutan
maupun
dibandingkan pada kelompok kontrol. Rata
kontrol yang tidak bekerja (5%) dan pekerjaan
rata besarnya uang saku yang dimiliki pada
ibu pada kelompok kasus lebih banyak yang
pada kelompok kasus dengan kelompok
bekerja dibandingkan pada kelompok kontrol
135
(60%), dan untuk pendapatan orang tua pada
batagor, empek empek, cilok dan minuman
kelompok kasus mempunyai pendapatan
seperti es campur, 5 4 dan 2 !
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
itu
Pendapatan orang tua yang tinggi
pergaulan
memberikan
di
luar
pengaruh,
. Selain
sekolah
dapat
kebiasaan
remaja
dapat membeli pangan yang lebih baik dalam
yang hobi jalan jalan di 2 !! memberikan
segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu
peluang untuk membeli makanan
pendapatan
orang
dapat
yang dianggap makanan mewah. Rata rata
berpengaruh
terhadap
yang
uang saku responden dalam sehari adalah Rp.
diperoleh remaja. Rata rata pendapatan orang
8.250, pada kelompok kasus rata rata uang
tua per bulan pada kelompok kasus adalah
sakunya adalah sebesar Rp. 10.000 sedangkan
sebesar
pada kelompok kontrol sebesar Rp. 6.050.
Rp.
tua
2.490.000
juga
uang
saku
sedangkan
pada
kelompok kontrol sebesar Rp. 1.910.000
!
Besarnya uang saku yang diperoleh
remaja
sekolah
memungkinkan
!"
Frekuensi
untuk
makan
adalah
tindakan
memperoleh jajanan sesuai yang remaja
mengkonsumsi sejumlah makanan selama
inginkan, dengan uang saku tersebut remaja
periode tertentu, seperti mingguan, bulanan
dapat sering jajan atau membeli makanan
atau tahunan (Supariasa, 2002). Data ini
lebih mahal. Bila dibandingkan dengan harga
diperoleh
rata rata
menggunakan
yang tersedia di sekitar
hasil
wawancara
6
4
dengan
7
Rata rata frekuensi
7).
sekolah yang berkisar Rp. 500 – Rp. 2000,
dari
adalah
maka jumlah uang saku yang dimiliki remaja
sebanyak 27,18 kali dalam sebulan dengan
cukup besar untuk membeli banyak macam
batas maksimum sebanyak 52 kali dan
jenis
minimum
yang ada di sekitar sekolah. Jenis
yang ada di sekitar sekolah seperti
sebanyak
5
kali.
Distribusi
responden berdasarkan frekuensi konsumsi
dapat dilihat pada Tabel 2
tempura yang bahan utama tepung, siomay,
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi
Konsumsi
Frekuensi
Jumlah (n)
Sering
22
55
Jarang
18
45
TOTAL
40
100
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari
keseluruhan
mengkonsumsi
sampel
yang
sering
sebanyak 45%. Jenis makanan yang
sering
makanan
dikonsumsi
adalah
!"
,
modern yang sering
dikonsumsi adalah 4
4 4
#
, ayam goreng (paha, dada
#4
dan sayap) dan jenis minuman yang sering
dikonsumsi adalah 5 4 , 4 4
jenis
lokal seperti bakso, mie
ayam, mie instan, siomay, batagor dan
136
sedangkan jenis
adalah sebanyak
55% sedangkan yang jarang mengkonsumsi
paling
Persentase (%)
2 dan
yang biasa ada pada restoran yang
sering dikunjungi seperti " 8#
:
dan ; < , Jakarta : Penebar Swadana.
;
2
, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
;
. http://www.e psikologi.com/remaja/130502.htm, diakses
Padmiari, A., dan Hadi Hamam, 2001, "
2
%
http./www.tempo.co.id/mediaka/online/tmp.online.old/art 3.htm.
Oktober 2007.
Purwanti,S, 2002, ;
Supariasa, IDN, 2002, ;
140
4
;
!
%
!"
"
2
diakses
;
=
% .
pada tanggal 20
, Jakarta : Penebar Swadaya.
> < , Jakarta : EGC.
# $%%& '()(*)+,'# - . $# &
,#
/%/
/ ,001 , Hal 133 140
DENGAN OBESITAS PADA REMAJA
(Studi Kasus di SMU Batik I Surakarta)
Muwakhidah dan Dian Tri H
Prodi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
.
Abstract
Overweight is risk factor of several degeneratif disease. Some risk factors to overweight is genetic, food
habits, activity, psychosocial, etc. Adolescent in urban had habit to consume fast food more frequently. Many
kinds of fast food contain high calorie, fat, sugar, and sodium (Na) but low vitamin A, ascobrat acid, calsium,
and fiber. The research aim is to understand the risk factors related to overweight on Adolescents.The
Research implemented case control study. Samples consist 40 students which 20 cases of overweight and
20 cases with normal nutrition as control. The limit of overweight used at IMT > 25-27 by case control
matching to age and gender. The measurement nutrition quality was done by using anthrophometry
measurement. The data are taken with Questionnaire about Identity, Family history, family income,amount of
pocketmoney and Food Frequency Method (FFQ). High Family Income was not risk factor to overweight
(OR:1.9 and CI:0.5-7.0), Family History was not risk factor to overweigth (OR:0.46 and CI (0.1-1.9)), Amount
of Pocketmoney was not risk factor to overweight (OR:3,67 and CI:0.9-14.0), more frequently consume fast
food was not risk factor to overweight (OR:2.27 and CI :0.6-8.1).This caused by daily intake and activity
adolescents as direct risk factors to overweight.Family Income, Family History, Amount of pocketmoney and
frequency consume fast food are not significance to overweight.
Key Word: Overweight, Risk factor, Adolescent
bahwa patogenesis dari obesitas diketahui
Obesitas pada anak anak secara khusus
multifaktorial, meliputi faktor genetik dan
akan menjadi masalah kesehatan karena
faktor lingkungan yang berpengaruh dalam
obesitas
hal regulasi berat badan, metabolisme dan
merupakan
faktor
risiko
dari
berbagai masalah kesehatan yang biasanya
dialami
orang
dewasa
diabetes
Menurut Madanijah (2004) peningkatan
mellitus, hipertensi dan kolesterol tinggi.
pendapatan merupakan salah satu faktor
Penyebab obesitas sangat kompleks dalam
yang memberikan peluang untuk membeli
arti banyak sekali faktor yang menyebabkan
pangan dengan kualitas maupun kuantitas
obesitas
yang lebih baik. Besar kecilnya pendapatan
terjadi.
menyebabkan
seperti
perilaku makan.
Beberapa
terjadinya
faktor
obesitas
yang
seperti
faktor lingkungan, genetik, psikis, kesehatan,
keluarga
berpengaruh
terhadap
pola
konsumsi.
obat obatan, perkembangan dan aktivitas
Remaja
perlu
mendapat
perhatian
dalam
pemilihan
makanan
fisik. Faktor lingkungan seseorang memegang
orang
peranan yang cukup berarti, lingkungan ini
terutama jenis
termasuk
dan
mengandung kalori tinggi, kadar lemak, gula,
seseorang.
dan sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah
mengungkapkan
akan kandungan vitamin A, asam askorbat,
bagaimana
pengaruh
gaya
pola
makan
Kusumawardhani
(2006)
hidup
tua
. Banyak
yang
133
kalsium,
dan
serat
(Ismoko,
2007).
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila
faktor risiko yang berhubungan dengan
sudah terlanjur menjadi pola makan, maka
kegemukan
akan berdampak negatif pada status gizi
Batik I Surakarta.
pada remaja di SMA
3
remaja. Aspek pemilihan makanan penting
diperhatikan
oleh
remaja.
mengkonsumsi
Kebiasaan
Penelitian
secara berlebihan
ini
menggunakan
jenis
dapat menimbulkan masalah kegemukan.
penelitian observasional dengan rancangan
Kegemukan menjadi sesuatu yang harus
4
diwaspadai
yang
SMA Batik I Surakarta pada bulan April
berkelanjutan akan menimbulkan berbagai
sampai Agustus 2008. Sampel berjumlah 40
macam penyakit degeneratif seperti jantung
siswa yang terdiri dari 20 kasus dan 20
koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi
kontrol. Kasus adalah siswa yang mempunyai
(Khomsan, 2003).
IMT ≥ 25,0
karena
kegemukan
!. Penelitian ini dilaksanakan di
4
27,0. Faktor risiko yang diteliti
oleh
meliputi pendapatan orang tua, besarnya
Padmiari, dkk (2001) di kota Denpasar Bali
uang saku riwayat keluarga dan frekuensi
menunjukkan prevalensi obesitas pada anak
konsumsi
sekolah
dalam penelitian ini adalah Kuesioner
Penelitian
cukup
yang
tinggi
dilakukan
13,6%.
Banyaknya
Instrumen yang digunakan
macam makanan cepat saji yang dimakan
formulir frekuensi konsumsi
berhubungan dengan naiknya
(FFQ).
obesitas
dan
siswa
(OR = 6,5, 95% CI : 1,4 30,7).
Faktor
risiko
yang
berhubungan
dengan obesitas pada anak sekolah ada
beberapa hal diantaranya riwayat keluarga
dan Pola konsumsi fast food. Besarnya
pendapatan
mempengaruhi
pemilihan
Subjek penelitian ini adalah siswa
konsumsi makanan, maka perlu dilakukan
analisis
beberapa
faktor
risiko
yang
berhubungan dengan overweight di SMA
SMA Batik I Surakarta yang berjumlah 40
siswa .
Batik I Surakarta# dengan pertimbangan
prevalensi obesitas di SMA Batik I Surakarta
cukup besar yaitu 3,6%, serta lokasi sekolah
yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan
2 !! dan di sekitar sekolah terdapat banyak
penjual makanan cepat saji.
134
!"
# $%%& '()(*)+,'# - . $# &
,#
/%/
/ ,001 , Hal 133 140
Tabel 1. Karakteristik Responden Kelompok Kasus dan Kontrol
Karakteristik Responden
Umur (tahun)
Jenis kelamin
- Laki laki
- Perempuan
Tinggi Badan
Berat Badan
IMT
Besarnya uang saku
Riwayat keluarga 3
- Ada
- Tidak ada
Pendidikan Bapak
- Dasar
- Lanjutan
Pendidikan Ibu
- Dasar
- Lanjutan
Pekerjaan Bapak
- Bekerja
- Tidak Bekerja
Pekerjaan Ibu
- Bekerja
- Tidak Bekerja
Pendapatan Orang Tua
Kasus
16,885 ± 0,132
Kontrol
16,720 ± 0,156
9 (45%)
11 (55%)
164,150 ± 2,225
77,515 ± 3,347
28,754 ± 0,690
10.000 ± 1126,24
9 (45%)
11 (55%)
162,570 ± 2,016
56,785 ± 1,633
21,445 ± 0,399
6.050 ± 719,92
13 (65%)
7 (35%)
16 (80%)
4 (20%)
1 (5%)
19 (95%)
1 (5%)
19 (95%)
2 (10%)
18 (80%)
1 (5%)
19 (95%)
20 (100%)
19 (95%)
1 (5%)
12 (60%)
8 (40%)
2.490.000 ± 366.842,86
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata
9 (45%)
11 (55%)
1.910.000 ± 273.755,56
kontrol, rata rata nilai IMT yang dimiliki pada
rata umur pada kelompok kasus dan kontrol
kelompok kasus lebih tinggi dibandingkan
tidak ada perbedaan umur yang signifikan,
kelompok kontrol
karena variabel umur adalah variabel yang
2 4
Pada kelompok kasus maupun
Karakteristik
keluarga
responden
meliputi : riwayat keluarga yang 3
#
kontrol jumlah responden yang berjenis
pada
kelamin laki laki maupun perempuan sama
memiliki
banyak, karena variabel jenis kelamin adalah
dibandingkan dengan kelompok kasus (80%),
variabel yang
kemudian untuk pendidikan bapak pada
2 4
. Tinggi badan rata
kelompok
riwayat
kontrol
3
keluarga
yang
lebih
tinggi
rata yang dimiliki pada kelompok kasus dan
kelompok kasus maupun kontrol jumlah yang
kontrol tidak ada perbedaan tinggi badan
berpendidikan
yang signifikan. Terdapat perbedaan berat
tingkat dasar sama, sedangkan pendidikan
badan pada kelompok kasus dan kontrol,
ibu pada tingkat lanjutan jumlahnya lebih
rata rata berat badan pada kelompok kasus
banyak pada kelompok kontrol dibandingkan
lebih besar dibandingkan pada kelompok
kelompok kasus (95%), untuk pekerjaan orang
kontrol. Demikian juga dengan nilai IMT ada
tua pada pekerjaan bapak kelompok kasus
perbedaan
semua bekerja sedangkan pada kelompok
kelompok
kasus
lebih
tinggi
tingkat
lanjutan
maupun
dibandingkan pada kelompok kontrol. Rata
kontrol yang tidak bekerja (5%) dan pekerjaan
rata besarnya uang saku yang dimiliki pada
ibu pada kelompok kasus lebih banyak yang
pada kelompok kasus dengan kelompok
bekerja dibandingkan pada kelompok kontrol
135
(60%), dan untuk pendapatan orang tua pada
batagor, empek empek, cilok dan minuman
kelompok kasus mempunyai pendapatan
seperti es campur, 5 4 dan 2 !
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
itu
Pendapatan orang tua yang tinggi
pergaulan
memberikan
di
luar
pengaruh,
. Selain
sekolah
dapat
kebiasaan
remaja
dapat membeli pangan yang lebih baik dalam
yang hobi jalan jalan di 2 !! memberikan
segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu
peluang untuk membeli makanan
pendapatan
orang
dapat
yang dianggap makanan mewah. Rata rata
berpengaruh
terhadap
yang
uang saku responden dalam sehari adalah Rp.
diperoleh remaja. Rata rata pendapatan orang
8.250, pada kelompok kasus rata rata uang
tua per bulan pada kelompok kasus adalah
sakunya adalah sebesar Rp. 10.000 sedangkan
sebesar
pada kelompok kontrol sebesar Rp. 6.050.
Rp.
tua
2.490.000
juga
uang
saku
sedangkan
pada
kelompok kontrol sebesar Rp. 1.910.000
!
Besarnya uang saku yang diperoleh
remaja
sekolah
memungkinkan
!"
Frekuensi
untuk
makan
adalah
tindakan
memperoleh jajanan sesuai yang remaja
mengkonsumsi sejumlah makanan selama
inginkan, dengan uang saku tersebut remaja
periode tertentu, seperti mingguan, bulanan
dapat sering jajan atau membeli makanan
atau tahunan (Supariasa, 2002). Data ini
lebih mahal. Bila dibandingkan dengan harga
diperoleh
rata rata
menggunakan
yang tersedia di sekitar
hasil
wawancara
6
4
dengan
7
Rata rata frekuensi
7).
sekolah yang berkisar Rp. 500 – Rp. 2000,
dari
adalah
maka jumlah uang saku yang dimiliki remaja
sebanyak 27,18 kali dalam sebulan dengan
cukup besar untuk membeli banyak macam
batas maksimum sebanyak 52 kali dan
jenis
minimum
yang ada di sekitar sekolah. Jenis
yang ada di sekitar sekolah seperti
sebanyak
5
kali.
Distribusi
responden berdasarkan frekuensi konsumsi
dapat dilihat pada Tabel 2
tempura yang bahan utama tepung, siomay,
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi
Konsumsi
Frekuensi
Jumlah (n)
Sering
22
55
Jarang
18
45
TOTAL
40
100
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari
keseluruhan
mengkonsumsi
sampel
yang
sering
sebanyak 45%. Jenis makanan yang
sering
makanan
dikonsumsi
adalah
!"
,
modern yang sering
dikonsumsi adalah 4
4 4
#
, ayam goreng (paha, dada
#4
dan sayap) dan jenis minuman yang sering
dikonsumsi adalah 5 4 , 4 4
jenis
lokal seperti bakso, mie
ayam, mie instan, siomay, batagor dan
136
sedangkan jenis
adalah sebanyak
55% sedangkan yang jarang mengkonsumsi
paling
Persentase (%)
2 dan
yang biasa ada pada restoran yang
sering dikunjungi seperti " 8#
:
dan ; < , Jakarta : Penebar Swadana.
;
2
, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
;
. http://www.e psikologi.com/remaja/130502.htm, diakses
Padmiari, A., dan Hadi Hamam, 2001, "
2
%
http./www.tempo.co.id/mediaka/online/tmp.online.old/art 3.htm.
Oktober 2007.
Purwanti,S, 2002, ;
Supariasa, IDN, 2002, ;
140
4
;
!
%
!"
"
2
diakses
;
=
% .
pada tanggal 20
, Jakarta : Penebar Swadaya.
> < , Jakarta : EGC.
# $%%& '()(*)+,'# - . $# &
,#
/%/
/ ,001 , Hal 133 140