Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Ha

STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN ANEMIA RINGAN

Studi Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya Kebidanan

Diajukan Oleh :
TRI WAHYUNI
NIM : 12618

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2015

1

2

3


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Studi Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Ringan” ini secara lancar.
Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Kebidanan.
Dalam menyusun Studi Kasus ini penulis mengalami banyak kesulitan,
akan tetapi berkat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak Studi Kasus ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapakan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Moebari, M.Kes selaku Direktur Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta.
2. Siti Mahmudah, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kebidanan.
3. Berlina Putrianti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Utama Studi Kasus.
4. Dwi Suryanti, S.ST, M.Kes selaku Pembimbig Pendamping dalam Studi
Kasus.
5. Agnes Muharsini, S.Pd, S.SiT selaku Penguji Studi Kasus.

6. Suprapti, Amd. Keb selaku pemilik BPM yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan Studi Kasus.
7. Sri Rahayu sebagai responden yang telah membantu kelancaran Studi Kasus.
8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
9. Rekan-rekan Mahasiswi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta yang telah mendukung.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

4

Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Studi Kasus ini. Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat
bagi orang lain.

Yogyakarta, 02 Juli 2015

Penulis

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN
DI BPM SUPRAPTI KRAGILAN, SINDUADI, MLATI, SLEMAN

INTISARI
Tri Wahyuni 1, Berlina Putrianti, S.ST, M. Kes 2, Dwi Suryanti, S.ST, M. Kes 3
Latar Belakang : AKI di provinsi DIY mengalami fluktuasi yaitu tahun 2012
40/100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 46/100.000 kelahiran hidup dan di tahun
2014 40/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab AKI tersebut adalah
anemia yang terjadi karena kondisi kesehatan dan status gizi pada ibu hamil
rendah. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan komplikasi pada saat hamil,
bersalin dan nifas misalnya abortus, IUGR, BBLR, atonia uteri, perdarahan
bahkan kematian. Prevalensi anemia pada ibu hamil di provinsi DIY masih sekitar
15 sampai 39% di 4 kabupaten/kota kecuali kabupaten Sleman sudah dibawah
15%. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil Studi Kasus tentang
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan di BPM Suprapti”
Tujuan Studi Kasus : Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan menggunakan data primer dan data sekunder dari anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan kadar hemoglobin, buku KIA dan buku register. Subyek dalam
studi kasus ini adalah Ny Sri Rahayu G2P1Ab0Ah1 mulai dari UK 32 +4 minggu

5


sampai 36 +4 minggu.
Hasil : Pada awal kunjungan kadar hemoglobin 8,6gr% dan di akhir kunjungan
meningkat menjadi 11,8 gr%.
Kesimpulan : Terjadi kenaikan kadar hemoglobin sebesar 3,2 gr%
Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil
1

Mahasiswa Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Dosen Pembimbing Utama Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing Pendamping Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…………i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
INTISARI…………………………………………………………………………vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….……..x
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

BAB II

Latar Belakang………………………………………………...1
Rumusan Masalah……………………………………………..3
Tujuan…………………………………………………………4

Manfaat………………………………………………………..5
Ruang Lingkup………………………………………………...5
Keaslian Penelitian…………………………………………….7

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori…………………………………………………8
1. Kehamilan…………………………………………………8
2. Kehamilan Fisiologis…………………………………….17
3. Kehamilan Patologi Anemia Pada Ibu Hamil……………20
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan…………………..30

6

B. Kerangka Berfikir…………………………………………….37

BAB III

METODE PENELITIAN
A.
B.

C.
D.
E.
F.

BAB IV

Jenis Penelitian……………………………………………….38
Tempat dan Waktu…………………………………………...38
Subyek Studi Kasus…………………………………………..38
Jenis Data…………………………………………………….39
Alat dan Metode Pengumpulan Data………………………...39
Analisa Data………………………………………………….41

PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………42
1. Gambaran BPM…………………………………………..42
2. Gambaran Responden……………………………………43
3. Hasil Kunjungan……………………………………….…44
B. Pembahasan…………………………………………………..47

C. Keterbatasan……………………………………………….…51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………..52
B. Saran………………………………………………………….56

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Keaslian Penelitian

7

Table 2 : Kandungan Zat Besi Dalam Makanan

29


Tabel 3 : Keluhan Pasien dan Konjugtiva

47

7

Tabel 4 : Kadar Hemoglobin

48

Tabel 5 : Kenaikan BB, TFU, TBJ dan DJJ

49

Tabel 6 : Intervensi

51

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 : Kerangka Berfikir

37

8

DAFTAR SINGKATAN
AKI :
ANC :

Angka Kematian Ibu
Ante Natal Care

ASI

:

Air Susu Ibu


BB

:

Berat Badan

BBLR
BPM
CBC
DIY

:
:
:
:

Berat Bayi Lahir rendah
Bidan Praktik Mandiri
Complete Blood Count
Daerah Istimewa Yogyakarta

DJJ

:

Denyut Jantung Janin

hCG

:

hormone Chorionic Gonadotropin

HCl

:

Hydrochloric Acid (Asam Klorida)

Hct

:

Hematokrit

HPHT :

Hari Pertama Haid Terakhir

INC

Intra Natal Care

:

IUGR :
KIA :

Intra Uterine Growth Retardation
Kesehatan Ibu dan Anak

KIE

:

Komunikasi Informasi Edukasi

KPD

:

Ketuban Pecah Dini

MTBS :

Manjemen Terpadu Balita Sakit

P4K

:

Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

PNC

:

Post Natal Care

9

Px

:

Prosesus xiphoideus

SDKI :

Survei Demografi Kesehatan Indonesia

SIAS :

Spina Iliaka Anterior Superior

TBC

:

Tuberculosis

TBJ

:

Tafsiran Berat Janin

TD

:

Tekanan Darah

TFU

:

Tinggi Fundus Uteri

TTV

:

Tanda-tanda Vital

UK

:

Usia Kehamilan

USG

:

Ultrasonografi

WHO :

World Health Organization

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Studi Kasus
Lampiran 2 : Permohonan Izin Studi Kasus
Lampiran 3 : Surat Balasan atau Izin Melakukan Studi Kasus

10

Lampiran4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan
Lampiran 7 : Lembar Pemantauan Kadar Hemoglobin
Lampiran 8 : Leaflet Anemia Pada Ibu Hamil
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Laporan Studi Kasus

11

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi (Proverawati, 2011). Kehamilan terjadi jika ada
pertemuan antara sel telur atau ovum dengan spermatozoa (Saminem,
2009).
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia dalam
keadaan hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman,
namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun
(Saifuddin, 2010).
Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) yaitu 359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi DIY masih mengalami
fluktuasi atau naik turun, yaitu pada tahun 2012 jumlah AKI sebanyak
40/100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 naik menjadi 46/100.000
kelahirann hidup dan di tahun 2014 turun menjadi 40/100.000 kelahiran
sshidup(Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2015).

1

2

Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah
keadaan kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat
dengan masih banyaknya kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut WHO
(World Health Organization) anemia merupakan suatu keadaan dimana
kadar hemoglobin < 11 gr% pada trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada
trimester II (Gde Manuaba, 2010).
Anemia kehamilan juga disebut “potential danger to mother and
child” (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi karena anemia pada kehamilan dapat
menimbulkan banyak komplikasi mulai dari pada saat ibu hamil, bersalin
bahkan pada saat nifas, misalnya abortus, IUGR (Intra Uterine Growth
Retardation), BBLR (Berat Bayi Lahir rendah), inersia uteri, atonia uteri
perdarahan bahkan kematian (Gde Manuaba, 2010).
Kebijakan pemerintah yang telah dilakukan untuk mencegah
anemia adalah dengan melakukan cek kadar hemoglobin pada saat ibu
hamil melakukan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan yang keempat
(K4) serta memberikan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilan. Capaian K1 dan K4 di Provinsi DIY pada tahun 2013 masingsmasing sebesar 100% atau 50.484 dan 93,31% atau 47.106 sedangkan
tahun 2014 mencapai 100% atau 50.218 dan 92% atau 46.209 (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015).
Sedangkan laporan Kabupaten/kota tahun 2013 menunjukkan
distribusi kapsul Fe1 sebesar 95,72% atau 48.323 dan di tahun 2014 turun

3

menjadi 94,35% atau 47.379. Sedangkan Fe3 dari 89,55% atau 45.209 di
tahun 2013 turun menjadi 89,12% atau 44.754 di tahun 2014 (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015).
Hasil survei tahun 2015 menunjukkan jumlah ibu hamil di Provinsi
DIY ada 50.218 di Kabupaten Bantul 14.508, Kabupaten Sleman 15.441,
Kabupaten Gunungkidul 9.159, Kabupaten Kulonprogo 6.087 dan
Kabupaten Kota Yogyakarta 5.023 dengan prevalensi ibu hamil anemia
masih pada kisaran 15 sampai 39% di 4 Kabupaten/Kota, kecuali di
Kabupaten Sleman anemia pada ibu hamil sudah dibawah 15 %. (Dinas
Kesehatan Yogyakarta, 2015)
Berdasarkan data diatas Yogyakarta merupakan salah satu wilayah
yang prosentase ibu hamil dengan anemia tinggi. Bidan Praktik Mandiri
Suprapti merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang terdapat
ibu hamil dengan anemia sebanyak 8 orang pada bulan Januari 2015
sampai bulan Maret 2015. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan Studi Kasus tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan di BPM tersebut.
B.

C.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Studi Kasus ini adalah “Bagaimana asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan?”
Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Diketahuinya asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengkajian data pada ibu hamil dengan anemia
ringan.
b. Diketahuinya pemeriksaan fisik dan kadar hemoglobin pada ibu

4

hamil dengan anemia ringan.
c. Diketahuinya analisis data pada ibu hamil dengan anemia ringan.
d. Diketahuinya diagnosa potensial dan tindakan segera pada ibu
hamil dengan anemia ringan.
e. Diketahuinya perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
f. Diketahuniya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
g. Diketahuinya evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
h. Diketahuinya dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan menggunakan metode Varney dan SOAP.

D.

Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk Responden
Dapat menambah pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.
b. Untuk Peneliti
Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Responden
Dapat melakukan pencegahan dan perawatan anemia pada saat ibu
hamil serta mencegah komplikasi dan kelainan akibat anemia pada
ibu hamil.
b. Untuk Peneliti
Dapat digunakan untuk mengaplikasikan ilmu kebidanan yang
diperoleh, sehingga dapat melakukan deteksi dini jika ada
komplikasi karena anemia pada ibu hamil.

5

E.

Ruang Lingkup
1. Materi
Materi dalam Studi Kasus ini adalah anemia pada ibu hamil.

2. Responden
Responden dalam Studi Kasus ini adalah Ny Sri Rahayu umur 26
tahun G2P1Ab0Ah1 mulai dari usia kehamilan 32

+4

minggu sampai

usia kehamilan 36 +4 minggu dengan anemia ringan.
3. Lokasi
Studi Kasus ini dilaksanakan BPM Suprapti yang beralamat di
Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
4. Waktu
Studi Kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli
2015. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 4 April 2015 sampai 01
Mei 2015.

7

F.

Keaslian Penelitian
Tabel 1 Keaslian Penelitian
Aspek
Judul

Variabel
Jenis Penelitian
Instrumen
Penelitian
Analisis Data
Responden

Penelitian I Dewa Ayu S
Perbedaan berat badan lahir dan
berat plasenta lahir pada ibu
hamil aterm dengan anemia dan
tidak anemia di RSUD Wangaya,
Denpasar Tahun 2012

Penelitian Sitti Asyirah
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bajeng
Kecamatan Bajeng Kabupaten
Goa Tahun 2012
Umur, paritas, status gizi, ANC,
ibu hamil aterm dengan anemia
pengetahuan
dan
kepatuhan
dan tidak anemia
menkonsumsi Fe
Analitik Korelasional
Analitik Korelasional

Studi Kasus Dewi Purnomo
Penelitian Sekarang
Asuhan kebidanan pada Ny. E
G1P0Ab0Ah0 dengan anemia Asuhan
Kebidanan
ringan
di
Puskesmas pada ibu hamil dengan
Sambungmacan 1, Sragen anemia
Tahun 2013
Ibu hamil dengan
Ny. E G1P0Ab0Ah0 dengan
anemia
anemia ringan
Deskriptif

Deskriptif

Alat Cek Hb dan Timbangan

Alat Cek Hb

Alat Cek Hb

Kuesioner

Bivariat
Multivariat
Univariat
Univariat
110 ibu hamil aterm di RSUD 100 ibu hamil di Puskesmas Ny. E G1P0Ab0Ah0 UK 32
Ibu Hamil TM III
Wangaya
Bajeng
minggu

Persamaan dalam keaslian penelitian ini, yaitu sama-sama membahas tentang anemia pada ibu hamil, sedangkan perbedaannya
terletak pada jumlah variabel, responden, tempat dan waktu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Teori
1. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Proverawati, 2011).
Menurut Sulistyawati, 2009 fase-fase kehamilan meliputi :
a. Sperma memasuki vagina pada saat melakukan koitus
b. Proses kapasitasi, yaitu perubahan sperma secara biokimia agar
sperma lebih cepat untuk mencapai tempat pembuahan (pars
ampularis)
c. Reaksi akrosom, yaitu sperma mengeluarkan cairan hyaluronidase
dan tripsin agar sperma dapat menembus sel telur atau ovum,
kemudian memasuki zona pellusida dan corona radiate
d. Reaksi granula kortikol, yaitu sel-sel granulose menutup dengan
sendirinya agar tidak ada lagi sperma yang masuk ke dalam sel
telur.
e. Kepala sel sperma membesar membentuk pronekleus laki-laki dan
sel telur membentuk pronekleus perempuan. Kedua pronekleus
berfusi membentuk zigot kemudian menjadi morulla dan morulla
menjadi blastula

7

8

f. Blastula masuk kedalam kavum uteri dan terjadi implantasi. Pada
bagian blastula terdapat inner cell mass yang dapat menyebabkan
luka kecil untuk implantasi dan akan menutup kembali. Sehingga
pada saat implantasi kadang-kadang ada sedikit perdarahan atau
flek-flek.
Menurut Sarwono, 2011 kehamilan diklasifikasikan dalam tiga
trimester, yaitu :
a. Trimester satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12
minggu).
b. Trimester kedua, dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (1327 minggu).
c. Trimester ketiga, dimulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40
minggu).
Menurut Sulistyawati, 2009 tanda kehamilan ada ada 3, yaitu :
a. Tanda presumtif atau tanda tidak pasti
1) Amenore (Tidak datang bulan)
Kehamilan menyebabkan dinding uterus (endometrium) tidak
diluruhkan,

sehingga

amenore

dianggap

sebagai

tanda

kehamilan. Akan tetapi amenore juga dapat terjadi pada wanita
atau perempuan dengan penyakit kronik (tumor), faktor-faktor
lingkungan, malnutrisi, gangguan emsional dan lain-lain.
2) Mual dan muntah
Mual muntah pada ibu hamil terjadi karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron yang mengakibatkan asam lambung
atau HCl meningkat. Akan tetapi mual dan muntah tidak
termasuk dalam tanda pasti kehamilan, karena mual muntah
juga dapat dialami pada orang yang mengalami gangguan pada

9

sistem pencernaan.
3) Payudara tegang
Konsentrasi hormon estrogen, progesteron dan somatomatrofin
yang tinggi pada saat hamil menyebabkan payudara tegang dan
membesar, serta penumpukan cairan, garam dan lemak pada
bagian payudara. Akan tetapi, payudara tegang juga dapat
terjadi pada penggunaan kontrasepsi hormonal, tumor otak atau
ovarium.
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Reaksi kehamilan positif
Pada saat dilakukan PP test hasilnya positif. Hal ini terjadi
karena

adanya

peningkatan

hCG

(hormone

Chorionic

Gonadotropin).
2) Tanda piscasecks, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah,
sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.

3) Ballottement positif
Jika dilakukan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil dengan cara
menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa
patulan di sisi lain.
4) Braxton hicks
Bila uterus dirangsang atau distimulus dengan diraba, maka
uterus akan mudah berkontraksi.
5) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada bagian vulva,
vagina dan serviks.
c. Tanda pasti
1) Terasa gerakan janin
Untuk primigravida ibu akan merasakan gerakan janin pada
usia kehamilan 18 minggu dan multigravida pada usia

10

kehamilan 12 minggu.
2) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)
Jika menggunakan Doppler DJJ dapat terdengar pada usia 12
minggu dan jika menggunakan linec baru akan terdengar pada
usia kehamila 16 minggu.
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya embrio dan kantung
kehamilan.

Menurut Sulistyawati, 2009 dan Salmah 2006 perubahan
anatomi dan fisiologi pada ibu hamil, meliputi :
a. Sistem reproduksi
Pada saat hamil akan terjadi perubahan pada uterus, ovarium, vulva
dan vagina. Uterus akan membesar sampai pada batas hati,
beratnya juga akan berubah dari yang awalnya hanya 30 gram bisa
mencapai 1.000 gram. Ovarium juga tidak akan mengalami ovulasi
atau menghasilkan sel telur yang matang lagi, karena plasenta akan
mengambil alih pengeluaran hormon estrogen dan progesteron.
b. Sistem kardiovaskuler
Selama hamil jumlah curah jantung atau darah yang yang dipompa
jantung setiap menit mengalami peningkatan antara 30 sampai
50%. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang
semakin meningkat, baik bagi ibu maupun janinnya. Peningkatan
curah jantung ini dimulai pada usia kehamilan 6 minggu dan akan
mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16 sampai 28 minggu.
Akan tetapi setelah usia kehamilan 30 minggu curah jantung akan
menurun kembali, karena pembesaran rahim menekan vena yang

11

membawa darah dari tungkai kembali ke jantung. Setelah
persalinan curah jantung akan menurun antara 15 sampai 25% dan
berangsur-angsur kembali normal.

c. Sistem urinaria
Pada saat hamil ginjal akan bekerja lebih berat dan mencapai
puncaknya pada saat usia kehamilan 16 sampai 24 minggu. Hal ini
terjadi, karena adanya peningkatan volume atau curah jantung.
Pada akhir kehamilan fungsi juga akan berat, karena ibu hamil
lebih sering miring kekiri dan hal tersebut mengakibatkan fungsi
ginjal lebih berat bila dibandingkan dengan posisi berdiri.
d. Sistem gastrointestinal
Adanya hormone progesteron dan rahim atau uterus yang semakin
membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah, sehingga
akan lebih sering mengalami sembelit. Selain itu, hormon
progesteron juga mengakibatkan rasa panas (heartburn) dan
sendawa.

Hal

ini

terjadi,

karena

hormon

progesterone

menyebabkan rileksasi pada bagian sfigter di kerongkongan,
sehingga makanan lebih lama berada di lambug.
e. Sistem metabolisme
Kebutuhan zat besi pada saat hamil sekitar 1.000 mg, 500 mg
digunakan untuk meningkatkan massa sel darah merah, 300 mg
digunakan untuk transportasi ke janin dan 200 mg digunakan untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Kebutuhan kalsium
juga meningkat menjadi 70% dari biasanya, karena kebutuhan

12

kalsium untuk janin sebesar 30-40 gram untuk pembentukan
tulang.
f. Sistem muskuloskeletal
Estrogen dan progesteron membuat otot dan ligamentum menjadi
rileks, sehingga simpisis pubis akan melebar 4 mm terutama pada
usia kehamilan 32 minggu. Selain itu, pembesaran uterus juga
mengakibatkan posisi ibu menjadi lordosis, karena tidak ada otot
abdomen yang menyangga.
g. Kulit
Pada saat hamil ibu akan lebih sering berkeringat, karena adanya
vasodilatasi. Selain itu ibu juga mengalami hiperpigmentasi pada
bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya perut, puting susu,
timbulnya strie dan lain-lain.
h. Payudara
Pada saat hamil payudara akan semakin besar tegang dan berat
serta pengeluaran ASI, karena hipofisis anterior prolaktin
merangsang produksi kolostrum dan ASI.
i. Sistem endokrin
Pada saat hamil, maka fungsi hormon estrogen dan progesteron
akan diambil alih oleh plasenta.
j. Sistem pernapasan
Pada saat hamil pernafasan akan lebih dalam dan cepat, hal ini
terjadi karena kebutuhan oksigen yang lebih banyak untuk ibu dan
janinnya.
Menurut Sulistyawati, 2009 perubahan dan adaptasi psikologi
selama kehamilan meliputi :
a. Perubahan peran selama hamil
Tahap-tahap adaptasi pada ibu hamil sebagai berikut :
1) Tahap antisipasi

13

Pada tahap ini wanita hamil akan memulai perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan-latihan tertentu,
misalnya kelas ibu hamil. Pada tahap ini interaksi antara ibu
hamil dengan ibu muda lainnya akan mempercepat penerimaan
peran barunya sebagai ibu.
2) Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan
diri)
Pada tahap ini wanita akan menerima perannya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara tidak langsung wanita
tersebut akan mengubah posisinya dari yang awalnya sebagai
penerima kasih sayang menjadi pemberi kasih sayang pada
bayinya.
3) Tahap stabil (bagaimana melihat penampilan dalam peran)
Pada tahap ini wanita akan mencapai titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia juga akan melakukan aktivitasaktivitas yang positif dan berfokus pada kehamilannya,
misalnya mencari informasi tentang persiapan persalinan, cara
mendidik anak, cara menjaga kesehatan dan lain-lain.
4) Tahap akhir (perjanjian)
Meskipun sudah mencapai titik stabil, wanita tersebut akan
tetap membuat perjanjian dengan dirinya sendiri dan sebisa
mungkin ia akan menepati janji tersebut, misalnya menjadi ibu
yang baik saat bayinya lahir.
b. Perubahan psikologi trimester I (periode penyesuaian)
Perubahan pada trimester I meliputi :
1) Ibu merasa tidak sehat dan benci dengan kehamilannya.
2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, kesedihan
dan bahkan berharap dirinya tidak hamil.
3) Ibu akan mencari tanda-tanda kehamilan untuk meyakinkan

14

dirinya bahwa ia benar-benar hamil.
4) Setiap terjadi perubahan dalam dirinya ia akan memperhatikan
dengan seksama.
5) Gairah seks yang berbeda-beda pada ibu hamil, akan tetapi
mayoritas akan mengalami penurunan.
c. Perubahan psikologi trimester II (periode kesehatan yang baik)
1) Ibu mearas sehat dan terbiasa dengan kehamilannya.
2) Ibu merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawaitran
tentang kehamilan.
3) Ibu mulai merasakan gerakan janin.
4) Ibu mulai menuntut perhatian dan cinta.
5) Ibu mulai merasa bahwa bayi yang dikandung merupakan
bagian dari dirinya.
6) Ibu akan fokus pada kehamilan, persalinan dan persiapan peran
baru.
d. Perubahan psikologi trimester III (periode penantian dengan penuh
kewaspadaan)
1) Rasa tidak nyaman muncul kembali karena ibu merasa jelek,
aneh dan tidak menarik.
2) Merasa khawatir jika bayi yang dikandung tidak lahir tepat
waktu, takut bayinya tidak normal dan lain-lain.
3) Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya.
4) Merasa mudah terluka atau sensitif.
2. Kehamilan Fisiologis
Kehamilan normal atau fisiologis adalah kehamilan dimana kondisi ibu
dan janin berjalan dengan baik tanpa keluhan-keluhan yang
mengganggu aktivitas dan pertumbuhan janin. Jadi, ada dua penilaian
yang menentukan kehamilan sehat yaitu kondisi ibu dan pertumbuhan
janin (Saminem, 2009). Ciri-ciri kehamilan yang normal menurut
Saminem dan Sulistyawati, 2009 antara lain sebagai berikut :
a. Bebas Keluhan
Keluhan yang dimaksud di sini adalah keluhan tidak normal yang

15

mengganggu aktivitas ibu. Misalnya pingsan, perdarahan, nyeri
berat pada bagian ulu hati, mata berkunang-kunang, mual-muntah
berlebih hingga badan lemas, dan jantung berdebar-debar. Akan
tetapi, apabila keluhan yang dirasakan masih dalam batas normal
seperti mual di pagi hari, mudah lelah, atau susah buang air besar
hal itu merupakan hal yang wajar atau normal.
b. Tanda Vital Normal
Tanda-tanda vital merupakan penilaian awal dalam menentukan
kesehatan ibu hamil. Penilaian tanda-tanda vital meliputi tekanan
darah, suhu, nadi, dan respirasi. Pemeriksaan ini wajib dilakukan
setiap ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. Apabila terjadi
kelainan kehamilan akan terlihat dari abnormalitas tanda vital
tersebut, baik hanya salah satu maupun semua.
c. Tinggi Fundus Uteri (TFU) sesuai masa kehamilan
Pembesaran perut sesuai masa kehamilan adalah sebagai berikut :
12 minggu
:
3 jari diatas simpisis
16 minggu
:
pertengahan simpisis dan pusat
20 minggu
:
3 jari dibawah pusat
24 minggu
:
setinggi pusat
28 minggu
:
3 jari diatas pusat
32 minggu
:
pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus
36 minggu
:
3 jadi dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 minggu
:
pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus
Apabila pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan,
maka akan mengindikasikan kelainan seperti bayi besar, kembar,
atau polyhidramnion. Sedangkan pembesaran perut yang kurang
dari semestinya bisa dicurigai sebagai malnutrisi atau IUGR (Intra
Uterine Growth Retardation), dan kehamilan ektopik terganggu.
Menurut Sulistyawati, 2009 penambahan berat badan pada ibu
hamil trimester III adalah 0,5 kg per minggu. Sedangkan untuk

16

jumlah penambahan berat badan pada ibu hamil totalnya 8 sampai
12 kg. akan tetapi, biasanya pada ibu hamil dengan anemia akan
mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini terjadi karena ibu
hamil yang mengalami anemia mengalami kekurangan hemoglobin
dimana hal ini akan mempengaruhi jumlah oksigen yang membawa
sari-sari makanan keseluruh tubuh.
d. Denyut Jantung Janin
Pada keadaan normal, denyut jantung janin antara 120-160 kali
permenit. Apabila terjadi gangguan kehamilan, DJJ akan berubah
menjadi lebih cepat atau lebih lambat, hal ini menandakan adanya
stres janin atau gawat janin.
e. Tes Laboratorium
Ibu hamil perlu melakukan beberapa tes laboratorium tiga tes
laboratorium yang wajib dijalani ibu hamil adalah tes kadar
hemoglobin, tes protein urin, dan kadar gula dalam darah.
Menurut Saifuddin, 2010 ibu hamil dikategorikan dalam
kehamilan normal, apabila :
a. Ibu sehat baik fisik maupun rohani
b. Tidak ada riwayat obstetri, misalnya penyakit menurun atau
menular
c. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan
d. Pemeriksaan fisik dan labolatorium normal.
3. Kehamilan Patologis
Kehamilan patologis adalah kehamilan yang disertai dengan penyulit
atau gangguan atau komplikasi. Bentuk-bentuk patologi kehamilan
menurut Sujiyatini dkk, 2009 adalah sebagai berikut :
a. Anemia Pada Ibu Hamil
1) Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah

17

(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsi-fungsinya sebagai
pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Tarwoto dan Wasnindar,
2007). Menurut WHO (World Health Organization) anemia
merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin < 11 gr%
pada trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada trimester II. Jika
anemia pada ibu hamil tidak segera ditangani, maka anemia
tersebut akan menjadi anemia yang lebih parah yaitu menjadi
anemia sedang yang dapat berlanjut menjadi anemia berat.
(Gde Manuaba, 2010). Kriteria anemia menurut WHO (1968)
yaitu
Laki-laki dewasa
:
Hemoglobin

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25