Pembangunan Aplikasi Penyediaan, Pendistribusian dan Penjualan Barang di Madgoat Store
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
TEGUH IMAN PERDANA
10108686
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
v
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 7
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Madgoat Store ... 7
2.1.2 Visi dan Misi Madgoat Store ... 7
2.1.3 Lokasi dan Jam Kerja ... 8
2.1.4 Struktur Organisasi ... 8
2.2 LandasanTeori ... 9
2.2.1 Pengertian Aplikasi ... 9
2.2.2 Pengertian Penyediaan ... 9
2.2.3 Pengertian Distribusi ... 10
2.2.4 Economic Order Quantity ... 11
2.2.4.1 Safety Stock ... 13
2.2.5 Database ... 14
(6)
vi
2.2.8 Java ... 21
2.2.9 MySQL ... 22
2.2.10 Netbeans ... 24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27
3.1 Analisis Sistem ... 27
3.1.1 Analisis Masalah ... 27
3.1.2 Analisis Yang Sedang Sedang Berjalan ... 28
3.1.3 Analisis Penyediaan Dengan Metode SafetyStock... 31
3.1.4 Analisis Penyediaan Dengan Metode EOQ ... 31
3.1.4.1 Perhitungan Jumlah Bahan Yang Disarankan Dipesan Dan Jumlah Stok Yang Harus Disediakan ... 32
3.1.4.2 Perbandingan Keefektifan Perhitungan Dengan EOQ ... 34
3.1.5 Analisis Distribusi ... 35
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 38
3.1.6.1 Analisis Pengguna ... 38
3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras ... 39
3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak ... 40
3.1.7 Analisis Pengkodean ... 40
3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 41
3.1.8.1 Analisis Pembangunan Aplikasi Penyediaan, Distribusi dan Penjualan Barang di Madgoat Store ... 41
3.1.8.1.1 Identifikasi Aktor ... 42
3.1.8.1.2 Use Case Diagram ... 42
3.1.8.1.3 Definisi Use Case ... 44
3.1.8.1.4 Skenario Use Case Diagram ... 45
3.1.8.1.5 Activity Diagram ... 64
(7)
vii
3.2.3 Struktur Menu ... 117
3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 118
3.2.4.1 Perancangan Antarmuka Login ... 118
3.2.4.2 Perancangan Antarmuka Menu Utama ... 119
3.2.4.3 Perancangan Antarmuka Data Bahan ... 119
3.2.4.4 Perancangan Antarmuka Data Produk ... 120
3.2.4.5 Perancangan Antarmuka Data Supplier ... 120
3.2.4.6 Perancangan Antarmuka Data Outlet ... 121
3.2.4.7 Perancangan Antarmuka Simpan Bahan ... 121
3.2.4.8 Perancangan Antarmuka Simpan Barang ... 122
3.2.4.9 Perancangan Antarmuka Distribusi ... 122
3.2.4.10 Perancangan Antarmuka Pemakaian Bahan ... 123
3.2.4.11 Perancangan Antarmuka Pembelian Bahan ... 123
3.2.4.12 Perancangan Antamuka Penjualan ... 124
3.2.4.13 Perancangan Antarmuka Economic Order Quantity ... 124
3.2.5 Perancangan Pesan ... 125
3.2.6 Jaringan Simantik ... 126
3.2.7 Perancangan Method... 127
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 135
4.1 Implementasi Sistem ... 135
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 135
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 135
4.1.3 Implementasi Struktur File ... 136
4.1.4 Implementasi Class... 140
4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 142
4.2 Pengujian Alpha ... 142
(8)
viii
5.1 Kesimpulan ... 165 5.2 Saran ... 165
(9)
iii
Asalamualaikum Wr.Wb…
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga tugas akhir yang
berjudul “PEMBANGUNAN APLIKASI PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN
DAN PENJUALAN BARANG DI MADGOAT STORE” dapat diselesaikan dengan segala kekurangan, kelebihan, dan keterbatasannya. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, motivasi, bimbingan, serta dorongan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran ataupun kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhirnya, penulis berharap semoga dengan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah S.W.T yang telah memberikan karunia dan hidayahnya hingga detik ini.
2. Nabi panutan kita semua Muhammad S.A.W.
3. Orang tua, Ibu Kusmiati yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tak pernah putus – putusnya dipanjatkan.
4. Adik dan kakak yang telah memberikan dukungan dan do’a tiada henti. 5. Bapak Irawan Afrianto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
(10)
iv
2008 dan Penguji 1 yang telah memberikan waktu dan kesempatan, serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
8. Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom., selaku Penguji 3 yang telah memberikan waktu dan kesempatan, serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
9. Seluruh Dosen teknik informatika, terima kasih atas ilmu yang diberikan selama ini.
10. Deri Rizal N.F., S.IP., selaku owner dari Madgoat Store, terima kasih atas arahan dan bimbingannya.
11. Seluruh pekerja di Madgoat Store, terima kasih atas motivasi dan dorongan yang diberikan.
12. Teman-teman di Madgoat Alliance, Jeli, Anggi, Dendi, Vera dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan semuanya, terima kasih atas motivasi dan dorongan dalam proses pengerjaan penelitian tugas akhir ini.
13. Semua teman-teman IF-14 angkatan 2008 yang sama-sama berjuang dari awal hingga sekarang.
Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca sebagai bahan masukan dan perbandingan.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, 27 Agustus 2013
(11)
169
[2] Andi. 2012, Membangun Aplikasi Bisnis Dengan Netbeans 7. Semarang : Wahana Komputer.
[3] Hendrayudi. 2009, VB 2008 untuk Berbagai Keperluan Pemrograman. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[4] Herjanto, Eddy. 2007, Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta : Grasindo.
[5] Huda, Miftakhul. 2010, Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySql dan Netbeans. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[6] Kroenke, David M. 2002, Database Processing : Dasar – dasar, Desain & Implementasi.Jakarta :Erlangga.
[7] Prabantini, Dwi. 2005, Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
[8] Prasetyo, Didik Dwi. 2007, 150 Rahasia Pemrograman Java. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[9] Rangkuti, Freddy. 2004, Flexible Marketing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
[10] Robi’in, Bambang. 2002, Mengolah Database Dengan Interbase menggunakan Delphi 6.0. Yogyakarta : Andi.
[11] Saraswati, Mila dan Ida Widaningsih. 2006, Be Smart : Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta : Grafindo Media Pratama.
[12] Sommerville, Ian. 2001, Software Engineering 6th Edition terj. Dra. Yuhilza Hanum, M.Eng.. Jakarta : Erlangga.
[13] Yunarto, Holy Icun dan Martinus Getty Santika. 2005, Inventory Management.Jakarta : Elex Media Komputindo.
(12)
1
Madgoat Store adalah sebuah perusahaan yang bekerja dibidang fashion. Perusahaan yang sedang berkembang ini adalah milik perseorangan, bukan milik dari sebuah lembaga atau sebuah kelompok. Didirikan pada tahun 2009 di Cimahi. Target yang ingin dicapai perusahaan ini berupa kepuasan terhadap rekan kerja dan konsumen secara langsung. Dengan kepercayaan penuh terhadap perusahaan ini diharapkan juga perusahaan yang sedang berkembang ini dapat memperluas kerjasama dengan rekan kerja yang lebih luas.
Dalam proses perkembangannya perusahaan ini masih memiliki beberapa masalah, diantaranya komunikasi antara satu bagian ke bagian lain tidak berjalan dengan baik. Hal ini berdampak kepada proses pendataan, baik dari data bahan mentah sampai data pendistribusian yang mengakibatkan penundaan atau bahkan pemberhentian proses produksi atau pendistribusian. Banyaknya outlet dan jenis barang membuat proses distribusi menjadi tidak efektif karena perhitungan jumlah distribusi masih dilakukan secara manual, juga dengan adanya perbedaaan distribusi pada event tertentu membuat proses distribusi menjadi terkendala atau bahkan terjadi penundaan distribusi. Perbedaan distribusi ini dilihat dari history
penjualan di outlet.
Ketersediaan barang (stok) akan sangat berpengaruh kepada perusahaan yang sedang mencari rekan kerja yang lebih luas lagi, untuk mencegah pesanan yang mendadak. Menentukan nilai ekonomis dari pesanan bahan merupakan hal yang dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang berkembang ini untuk menekan angka pengeluaran apabila terjadi over budget, ini akan berpengaruh terhadap laba yang didapatkan dari hasil penjualan. Dokumentasi laporan di perusahaan ini masih dibuat secara manual, sehingga akan ada kesulitan dalam pencarian dan penyusunan laporannya. Kepuasan pelanggan menjadi hal utama yang harus diperhatikan, salah satunya dengan cara membuat produk tepat waktu dan mendistribusikannya secara tepat waktu.
(13)
Madgoat Store dalam hal ini ingin segera menyelesaikan satu per satu kendala yang mereka hadapi dengan sebuah “Pembangunan Aplikasi Penyediaan, Pendistribusian dan Penjualan barang di Madgoat Store“ yang berfokus kepada pengendalian penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang agar kepuasan pelanggan terpenuhi dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka didapat bagaimana cara membangun aplikasi penyediaan, pendistribusian dan penjualan di Madgoat Store ?.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangunan aplikasi penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang di Madgoat Store.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang ketersedian bahan mentah, barang produksi, pendistribusian dan penjualan.
2. Menekan angka over budget pada proses produksi.
3. Menghasilkan nilai perencanaan pembelian bahan mentah dengan akurat. 4. Membuat laporan yang dengan mudah dibuat dan mudah dicari sehingga
perusahaan tersebut lebih memiliki dokumentasi laporan dengan benar.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Aplikasi ini dapat mengolah data petugas, data bahan mentah, data produksi, data pendistribusian dan data penjualan.
2. Menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) untuk menghitung nilai ekonomis pemesanan bahan mentah.
3. Menggunakan metode SS (Safety Stock) untuk menghitung stok barang produksi yang harus disediakan oleh Madgoat Store.
(14)
pemodelan yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, use case scenario.
5. Aplikasi ini dapat memberikan informasi dalam bentuk laporan-laporan tentang penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang secara terperinci.
6. Proses distribusi hanya dilakukan di kota Bandung dan Cimahi. 7. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan JAVA dan MYSQL.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang adalah dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan data yang sebenarnya dengan membandingkan teori kemudian mengambil keputusan. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan cara sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah cara mengumpulkan data dengan cara melakukan penelitian langsung dengan objek penelitian. Studi lapangan meliputi kegiatan wawancara dan observasi.
1) Wawancara
Wawancara adalah tahap pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait. 2) Observasi
Observasi adalah tahap pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem yang sedang berjalan. b. Studi Pustaka
Dengan mencari dan mempelajari bermacam – macam literatur yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini.
(15)
2. Tahap Pembangunan Perangkat Lunak
Adapun metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan mengadopsi model Waterfall. Model ini model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software [12]. Proses-proses yang terdapat dalam model Waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut :
Gambar 1.1 Metode Waterfall [12]
Adapun penjelasan dari gambar 1 mengenai tahap-tahap pembangunan perangkat lunak yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Requirements analysis and definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
2. System and software design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
(16)
3. Implementation and unit testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
4. Integration and system testing
Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).
5. Operation and maintenance
Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi pembahasan masalah umum yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi pembahasan mengenai Madgoat Store, yang meliputi sejarah, visi dan misi, dan hal-hal lain yang menjelaskan tentang perusahaan ini. Serta menjelaskan tentang landasan teori yang mendukung atau memenuhi kebutuhan dalam pembangunan aplikasi penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membagun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai
(17)
dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Berisi tentang batasan implementasi, spesifikasi hardware, spesifikasi software serta tahapan-tahapan implementasi antarmuka hasil rancangan yang telah dibuat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran-saran mengenai pengembangan aplikasi untuk masa yang akan datang.
(18)
7
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Madgoat Strore
Madgoat Store adalah sebuah perusahaan yang membuat produk dibidang
fashion, perusahaan ini merupakan milik perseorangan. Perusahaan ini didirikan tahun 2009 di Cimahi. Semula perusahaan ini bernama Deadbeat Inc., karena beberapa faktor perusahaan ini berubah nama menjadi Madgoat Store. Nama tersebut dipilih karena sesuai dari karaker pemiliknya. Pertama didirikan perusahaan ini hanya memproduksi t-shirt, seiiring dengan kepercayaan dari rekan kerja, perusahaan ini mulai membuat jacket, sweeter dan aksesoris lain yang berhubungan dengan dunia fashion.Tahun ini Madgoat Store mulai membuka toko mereka sendiri yang diberi nama Madgoat Shop. Disini mereka menjual produk yang mereka buat sendiri, selain menjual di Madgoat Shop, mereka juga mendistribusikan produk yang mereka buat ke beberapa distro atau outlet di kota Bandung dan Cimahi.
2.1.2 Visi dan Misi Madgoat Store 2.1.2.1 Visi
Terpecaya dan berstandar dalam membuat produk.
2.1.2.2 Misi
1. Membuat produk lokal lebih dipilih oleh konsumen dibandingkan dengan produk dari luar.
2. Memperluas kejasama dengan perusahaan lain khususnya perusahaan dibidang fashion.
(19)
2.1.3 Lokasi dan Jam Kerja
Madgoat Store beralamat di Jl. Leuwigajah no.152 Cimahi, dengan nomor telepon 087825747882. Madgoat Store ini beroperasi dari jam 10.00 – 20.00 setiap harinya.
2.1.4 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dan tugas atau pekerjaan di masing-masing bagian di Madgoat Store adalah sebagai berikut :
Owner
Deri Rizal N.F., S.IP
Penanggung Jawab Penyediaan
Dendi Nurdiansyah Roni Gunawan Adi Purnama A.
Shopkeeper
Vera Muhammad R.
Penanggung Jawab Produksi Penanggung Jawab Distribusi
2.1 Gambar Struktur Organisasi
Penjelasan tugas di masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Owner bertugas untuk mengawasi semua aktivitas yang terjadi di semua bagian.
2. Penanggung jawab penyediaan bertugas untuk melakukan pembelanjaan bahan mentah dan melakukan pendataan hasil belanja.
3. Penanggung jawab produksi bertugas untuk mengawasi proses produksi dan memberi perintah untuk melakukan produsi. Selain itu petugas ini juga melalukan pendataaan hasil produksi.
4. Penanggung jawab distribusi bertugas untuk mengawasi proses distribusi dan memberi perintah untuk melakukan distribusi.
(20)
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus) [3]. Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan hal, data, permasalahan pekerjaan suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplikasikan hal atau permasalahan tersebut, sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.
Jadi program aplikasi adalah sekumpulan instruksi yang tersusun menurut urutan yang logis dan dikenal oleh komputer atau program yang dipakai untuk melakukan atau mempermudah suatu pekerjaan.
2.2.2 Pengertian Penyediaan
Penyediaan adalah barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali dan masih ada di gudang berupa stok. Penyediaan di bidang manufaktur dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pemyediaan berupa bahan baku (raw material), penyediaan barang berupa proses (goods in process), dan penyediaan barang jadi (finished goods) [9]. Terdapat enam fungsi penting yang dikandung oleh penyediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, antara lain :
a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.
b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi. d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan bila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran.
e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas ( Quantity discount ).
(21)
f.Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersedianya bahan yang diperlukan.
Jenis-jenis penyediaan dalam suatu perusahaan menurut fungsinya dapat dibedakan atas :
1. Bath Stock/Lot Size Inventory adalah penyediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Keuntungannya:
a. Potongan harga pada harga pembelian. b. Efisiensi produksi.
c. Penghematan biaya angkutan.
2. Fluctuation Stock adalah penyediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock adalah penyediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang meningkat.
2.2.3 Pengertian Distribusi
Distribusi adalah serangkaian kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen [11]. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution). Adapun tujuan distribusi adalah sebagai berikut :
a. Menyampaikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. b. Mempercepat sampainya hasil produsen kepada konsumen. c. Tercapainya pemerataan produksi.
(22)
d. Menjaga kesinambungan produksi.
e. Memperbesar dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. f. Meningkatnya nilai guna barang atau jasa.
Jenis – jenis distribusi barang atau jasa: 1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
Contoh : Bengkel, Rumah Makan, Salon, Panti Pijit, dsb 2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Koran, Es Krim, dll.
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Mie Instan, Beras, Sayur-Mayur, Minuman Dalam Kemasan 4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Barang Impor
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang mie ayam. 6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar negeri untuk dijual ke pabrik-pabrik di dalam negeri.
2.2.4 Eqonomic Order Quantity
Economic Order Quantity (EOQ) adalah teknik pengendalian permintaan / pemesanan barang dengan biaya inventory serendah mungkin [13]. Dalam kegiatan normal Model Economic Order Quantity memiliki beberapa karakteristik antara lain :
a. Jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan, b. Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi dan waktu
antara pemesanan barang sampai barang tersebut dikirim dapat diketahui secara pasti, dan bersifat konstan.
c. Harga per unit barang adalah konstan dan tidak mempengaruhi jumlah barang yang akan dipesan nantinya, dengan asumsi ini maka harga beli menjadi tidak relevan untuk menghitung EOQ, karena ditakutkan pada
(23)
nantinya harga barang akan ikut dipertimbangkan dalam pemesanan barang,
d. Pada saat pemesanan barang, tidak terjadi kehabisan barang atau back order yang menyebabkan perhitungan menjadi tidak tepat. Oleh karena itu, manajemen harus menjaga jumlah pemesanan agar tidak terjadi kehabisan barang,
e. Pada saat penentuan jumlah pemesanan barang kita tidak boleh mempertimbangkan biaya kualitas barang,
f. Biaya penyimpanan per unit konstan.
Perumus EOQ [4] :
- Biaya pemesanan (bp) per tahun : bp = F x S
bp = (D/Q) x S ……….… (2.1)
- Biaya penyimpanan (bpi) per tahun :
bpi = persediaan rata-rata x biaya penyimpanan
bpi = (Q/2) x H ………. (2.2)
- EOQ terjadi bila biaya pemesanan = penyimpanan (D/Q) x S = (Q/2) x H
2DS = HQ² Q² = (2DS) / H
Maka Q’ = (√2DS / H ) ……… (2.3) - Rumus untuk menentukan frekuensi pesanan
F
=
………. (2.4)
- Rumus untuk menentukan jarak pesanan
T
=
……….………….. (2.5) Keterangan :D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
(24)
h = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang) C = harga barang (rupiah/unit)
H = h x C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan)
F = frekuensi pemesanan (kali/tahun) T = jarak waktu pesanan (tahun, hari) TC = biaya total pemesanan
Rumus biaya total pemesanan :
TC = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan……….(2.6)
2.2.4.1Safety Stock
Safety stock adalah tingkat penyediaan minimal yang harus selalu ada pada setiap periode, sehingga kita dapat mengantisipasi apabila terjadi lonjakan permintaan atau keterlambatan pengiriman [9]. Penyediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan. Dengan adanya safety stock akan mengurangi stockout cost bagi perusahaan.
Rumus safety stock (SS) berdasarkan perbedaan pemakaian maksimum dan rata-rata :
Safety Stock = (Pemakaian maksimum – Pemakaian rata-rata) x lead time…(2.7) Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya penyediaan pengaman, yaitu:
a. Penggunaan bahan baku rata-rata. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika kita mengadakan pemesanan pengganti maka pemenuhan permintaan dari langganan sebelum barang yang dipesan datang harus dapat dipenuhi dari
stock yang ada atau yang disimpan.
b. Faktor waktu. Lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan yang dipesan sampai pada bahan diterima digudang pesediaan.
(25)
Keterangan :
- Pemakaian maksimum adalah jumlah pemakaian barang dalam satu periode, misalkan pemakaian barang dalam satu minggu ataupun satu bulan.
- Pemakaian rata-rata adalah jumlah pemakaian barang rata-rata dalam satu periode tertentu, misalkan pemakaian rata-rata dalam satu minggu ataupun satu bulan.
- Lead time adalah waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan (membuat) suatu barang sejak saat pesanan (pembuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (selesai dibuat).
2.2.5 Database
Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubugan dan mempunyai arti tertentu. Secara singkat database
dipakai untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efektif dalam penyimpanannya, dan tentu saja mudah untuk mengakses kembali [10].
Keuntungan sistem database :
1. Mengurangi redundasi (redundanccy can be reduced), data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
2. Integrity (integrity can be maintained), data yang tersimpan secara akurat (akibatnya tidak akan terjadi incorrect Information).
3. Menghindarkan inkonsistensi, karena redundansi berkurang, sehingga umumnya update data hanya (karena tidak reduncancy dan tidak inkonsistensi maka informasi dijamin akurat).
4. Penggunaan data bersama (the data can be shared), data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat yang bersamaan).
5. Standarisasi (keseragaman penyajian data).
6. Jaminan Sekuriti (DBA mengatur & menjamin security check terhadap sensitif data), data hanya dapat diakses oleh yang berhak.
(26)
7. Menyeimbangkan kebutuhan (DBA mengatur tentang prioritas), dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal antara update dengan retriefal. Kerugian sistem database :
1. Diperlukan hardware tambahan: CPU yang lebih kuat, terminal yang lebih banyak, alat untuk komunikasi.
2. Biaya performance yang lebih besar (mahal), listrik, personal yang lebih tinggi klasifikasinya, biaya telekomunikasi antar lokasi/kota.
3. Sistem tampak lebih komplek karena kemampuan software yang lebih besar menjadi rumit dan banyaknya aspek yg harus di perhatikan.
4. Rawannya keberhasilan operasi, karena gangguan teknis.
2.2.6 Jaringan Client Server
Jaringan client server menghubungkan komputer server dengan komputer klien/workstation. Komputer server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer – komputer workstation yang terhubung dalam jaringan, sedangkan komputer klien atau workstation adalah komputer yang menggunakan fasilitas dari komputer server [7].
Keuntungan dari jaringan client server adalah:
1. Terdapat administrator yang mengelola sistem keamanan dan administrasi jaringan, sehingga sistem keamanan dan administrasi jaringan akan lebih terkontrol.
2. Komputer server difungsikan sebagai pusat data, komputer client dapat mengakses data yang ada dari komputer client manapun. Apabila terdapat komputer client rusak, pengguna masih dapat mengakses data dari komputer client yang lain.
3. Pengaksesan data lebih tinggi karena penyediaan dan pengelolaan fasilitas jaringan dilakukan oleh komputer server, dan komputer server
tidak terbebani dengan tugas lain seperti komputer client.
4. Pada tipe jaringan client server, sistem backup data lebih baik, karena
(27)
client mengalami masalah atau kerusakan masih tersedia backup pada komputer server.
Kelemahan dari tipe jaringan client server adalah :
1. Biaya mahal, karenan membutuhkan komputer yang memiliki kemampuan tinggi yang difungsikan sebagai komputer server.
2. Kelancaran jaringan tergantung pada komputer server, bila komputer
server mengalami gangguan maka jaringan akn terganggu. Berikut ini macam-macam topologi jaringan komputer :
1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan.
Keuntungan topologi bus adalah : 1. Jarak LAN tidak terbatas 2. Kecepatan pengiriman tinggi. 3. Tidak diperlukan pengendali pusat.
4. Jumlah perangkat yang terhubung dapat dirubah tanpa mengganggu yang lain.
5. Kemampuan pengembangan tinggi. 6. Keterandalan jaringan tinggi.
7. Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat. Kerugian topologi bus adalah :
1. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan. 2. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
3. Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat. 2. Topologi Ring
Topologi ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan
(28)
diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan.
Keuntungan topologi ring adalah : 1. Kecepatan pengiriman tinggi. 2. Dapat melayani traffic yang padat. 3. Tidak diperlukan host, relatif murah. 4. Dapat melayani berbagai mesin pengirim. 5. Komunikasi antar terminal mudah.
6. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal. Kerugian topologi ring adalah :
1. Perubahan jumlah perangkat sulit.
2. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
3. Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
4. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan. 5. Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.
3. Topologi Tree
Topologi tree merupakan generalisasi dari topologi bus, media transmisi berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup. Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend.
Keuntungan topologi tree adalah :
1. Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat. 2. Mudah untuk dikembangkan.
Kerugian topologi tree adalah :
1. Karena data yang dikirim diterima oleh semua perangkat diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju. 2. Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindari overlapping
(29)
4. Topoligi Star
Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat pengendali.
Keuntungan topologi star adalah : 1. Mudah diandalkan.
2. Mudah dikembangkan. 3. Keamanan data tinggi.
4. Kemudahan akses ke jaringan LAN lain Kerugian topologi star adalah :
1. Jika trafik padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan. 2. Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
2.2.7 Pemodelan Pembangunan Sistem
2.2.7.1 Database Management System (DBMS)
Sistem manajemen database (Database Management System / DBMS) adalah satu rangkaian program-program yang mengelolas sebuah database dan menyediakan mekanisme-mekanisme melalui mana jenis-jenis data dapat disimpan, dicari kembali dan diubah [1]. Terdapat berbagai macam database management system yang ada saat ini, dengan beberapa di antaranya didesain untuk memberikan kontrol yang tepat pada database yang digunakan untuk tujuan tertentu. Terdapat empat elemen penting yang ditemukan pada setiap DBMS yang dapat Anda jumpai saat ini. Yang pertama adalah implementasi dari sebuah
modelling language yang berfungsi untuk mendefiniskan bahasa dari setiap
database yang dihosting melalui DBMS.
Pada dasarnya, modelling language memastikan kemampuan database untuk berkomunikasi dengan DBMS, untuk dapat beroperasi pada sistem. Kedua, struktur data (data structure) yang juga diatur oleh DBMS. Data structure
merupakan apa yang memungkinkan DBMS untuk berinteraksi dengan data tanpa perlu menyebabkan kerusakan integritas data itu sendiri. Komponen ketiga adalah
(30)
data query language. Data query language bekerja dengan data struktur untuk memastikan tidak adanya data yang irrelevant (tidak relevan) masuk ke dalam database. Dan elemen terakhir adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan melakukan transaksi merupakan sebuah standar utama untuk setiap DBMS. Hal ini membantu memungkinkan lebih dari satu akses bersamaan untuk dapat mengakses database oleh lebih dari satu pengguna, mencegah manipulasi dari satu record yang digunakan oleh dua pengguna dalam waktu yang sama, dan mencegah terjadinya duplikasi record.
2.2.7.2 Object Oriented Programming
Pemrograman berorientasi objek atau object oriented programming adalah suatu cara mengordinasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan yang lainnya) kedalam sebuah bahasa pemrograman dalam bahasa pemrograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan property/variable [2]. Dalam pemograman berorientasi objek dikenal ada beberapa pengertian dasar yang harus kita ketahui yaitu:
1. Class, dimana class adalah merupakan penggambaran dari sebuah objek atau benda,sifat objek, dan juga apa yang bisa dilakukan oleh objek tersebut.
2. Object, adalah merupakan suatu bentuk dari class.
3. Inheritance, yaitu salah satu bentuk teknis untuk membuat sebuah class lebih spesifik lagi.
4. Encapsulation, yaitu mengemas suatu objek sehingga pada saat kita akan memakai objek tersebut kita tidak perlu lagi tahu tentang detail bagaimana suatu action itu terjadi.
5. Polymorphism, yaitu suatu object bisa bertindak lain terhadap
(31)
2.2.7.3 Unified Modeling Language
UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan dan desain program berorientasi objek serta aplikasinya. UML adalah metode untuk mengembangkan sitem OOP dan sekelompok tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut [6]. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Diagram-diagram yang ada dalam UML dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok besar, yaitu diagram yang menggambarkan model struktur statis dari sistem (model statis) dan digram yang menggambarkan struktur dinamis dari sistem (model dinamis).
Gambar 2.2 Relasi antar Diagram UML 1. Use Case Diagram
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.
(32)
2. Use Case Scenario
Use case scenario merupakan hasil instansiasi dari setiap use case.
3. Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
4. Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram
dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram. Class
diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem.
5. Statechart Diagram
Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda.
6. Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
2.2.8 Java
Java merupakan bahasa pemrograman sangat andal [2], java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Java merupakan
(33)
bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.java sudah memiliki library database yang disebut JDBC.
Kelebihan dari Java adalah :
1. Multiplatform, Java dapat dijalankan dalam beberapa platform komputer dan sistem operasi yang berbeda.
2. OOP atau Object Oriented Programming.
3. Java memiliki library yang lengkap. Library disini adalah sebuah kumpulan dari program yang disertakan dalam Java. Hal ini akan memudahkan pemrograman menjadi lebih mudah.
Kekurangan dari Java adalah :
1. penggunaan memori yang cukup banyak.
2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber.
2.2.9 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user [5]. MySQL merupakan perangkat lunak basis data open source yang paling digemari, karena perangkat lunak ini merupakan perangkat lunak basis data yang powerful
dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
3. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
(34)
4. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
5. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).
6. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
7. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
8. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
(NT).
9. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
10. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
11. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
12. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle
(35)
2.2.10 Netbeans
NetBeans IDE merupakan salah satu IDE yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman java[2]. Netbeans juga dapat mendukung bahasa pemrograman lain (JavaScript , PHP , Python , Ruby , Groovy , C , C + + , Scala , Clojure , dan lain-lain) NetBeans juga mengacu pada kedua platform kerangka untuk aplikasi desktop Java, dan sebuah lingkungan pengembangan terpadu untuk pengembangan dengan Java.
NetBeans IDE dapat digunakan jika JVM diinstal, termasuk Windows, Mac OS, Linux, dan Solaris. Sebuah JDK diperlukan untuk pengembangan fungsionalitas java, tetapi tidak diperlukan untuk pembangunan di bahasa pemrograman lain.
Berikut ini keuntungan dari Netbeans :
1. Gratis, dengan ribuan plug in yang bisa kita download langsung di
website resminya, maupun dari pihak ketiga
2. Kompetebel dengan swing karena memang langsung dikembangkan oleh Sun yang notabenenya sebagai pengembang swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS dan Solaris.
3. Netbeans tidak hanya dapat digunakan buat java saja, karena Netbeans dapat di gunakan untuk bahasa pemograman lain seperti C/C++, Ruby, dan PHP.
4. NetBeans sangat cocok untuk digunakan dalam pengembangan sistem berskala enterprise.
5. Pada paket tertentu, Netbeans juga menyertakan GlassFish V2 UR2 dan Apache Tomcat 6.0.16.
Adapun kekurangan dari Netbeans adalah sebagai berikut :
1. NetBeans hanya mensupport 1 pengembangan Java GUI, yaitu swing, yang padahal ada Java GUI yang dikembangkan oleh eclipse yang bernama SWT dan JFace yang sudah cukup populer.
(36)
2. NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya secara manual.
3. Dari segi sumber daya, Netbeans memerlukan sumber daya yang besar, seperti memory dan ruang hard disk.
4. Netbeans memerlukan dukungan prosesor yang cukup handal untuk mendapatkan performa maksimalnya.
(37)
(38)
27
BAB 3
ANALISIS DAN PEMBANGUNAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Dimana analisis sistem ini digunakan untuk mengidentifikasikan permasalahan, hambatan, kesempatan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
3.1.1 Analisis Masalah
Dari hasil wawancara, sistem yang masih berjalan di perusahaan ini masih memiliki kendala dalam hal penyediaan, pendistribusian dan penjualan barang. Adapun kendala yang dihadapi adalah :
1. Masih menggunakan cara manual dalam membuat catatan data-data bahan mentah, barang produksi, distribusi dan penjualan.
2. Seringnya petugas melakukan kesalahan dalam pendataan barang mentah, barang produksi, distribusi dan penjualan.
3. Ketidaksiapan perusahaan apabila mereka mendapatkan pesanan barang yang mendadak dari outlet.
4. Kemungkinan over budget yang tidak bisa dihindari dalam proses pembelian bahan mentah.
Berdasarkan analisis diatas, dibuatlah aplikasi dalam memberikan kemudahan dalam penyimpanan data barang mentah, barang produksi, distribusi dan penjualan serta memberikan informasi harga ekonomis pemesanan dan memberikan informasi stok yang harus perusahaan itu sediakan sebagai bentuk kesiapan perusahaan dalam menghadapi pesanan yang mendadak. Agar petugas pengelola dapat mengontrol semua kegiatan yang terjadi, melihat perputaran modal yang dikeluarkan dan juga dapat melihat perkembangan perusahaan.
(39)
3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Berikut ini merupakan alur dari prosedur yang sedang berjalan di Madgoat Store :
1. Bagian penyediaan melakukan cek data barang di outlet, jika barang masih ada, maka bagian penyediaan update data barang di outlet, jika barang tidak ada maka bagian penyediaan melakukan pengecekan ke gudang untuk melihat barang yang tersedia.
2. Bagian penyediaan melakukan cek barang yang tersedia di gudang, jika ada maka bagian penyediaan langsung membuat daftar distribusi barang ke outlet, jika barang tidak ada bagian penyediaan membuat data barang yang tidak ada
3. Bagian penyediaan kemudian memberikan daftar data barang yang tidak ada kepada bagian produksi, kemudia bagian penyediaan melakukan pengecekan bahan mentah yang tersedia, jika tidak ada bahan mentah maka bagian penyediaan membuat daftar belanja bahan, untuk kemudian diserahkan kepada owner.
4. Owner kemnudian memeriksa apakan belanja bahan perlu atau tidak, jika perlu maka daftar belanja bahan tersebut dikembalikan ke bagian penyediaan.
5. Bagian penyediaan kemudian menyerahkan daftar belanja bahan ke
supplier, kemudian supplier menerima daftar belanja bahan mentah dari bagian penyediaan, kemudia supplier mengirimkan bahan mentah yang dipesan, dan memberikannya ke bagian penyediaan.
6. Bagian penyediaan kemudian melakukan update data bahan.
7. Bagian produksi menerima daftar barang yang tidak ada di gudang, untuk kemudian melakukan proses produksi. Bagian produksi kemudian malakukan pengecekan bahan mentah yang tersedia di gudang.
8. Bagian produksi mengambil dan update bahan yang akan di olah jika bahan tersebut ada, jika bahan tidak tersedia maka bagian penyediaan membuat data belanja bahan.
(40)
9. Bagian produksi kemudian mengolah bahan menjadi barang, kemudia bagian produksi menyimpan barang di gudang dan melakukan update
barang.
10. Bagian penyediaan kemudian membuat daftar barang yang akan didistribusikan ke outlet dan mengambil barang digudang, kemudian bagian penyediaan melakukan update data barang. Bagian distribusi kemudian menerima data barang yang akan didistribusikan dan mendistribusikannya ke outlet.
11. Outlet menerima barang dari bagian distribusi.
12. Pada proses penjualan, outlet melakukan pengecekan barang yang terjual, kemudian outlet membuat laporan penjualan yang akan diberkan ke bagian distribusi.
13. Bagian distribusi kemudian membawa laporan penjualan tersebut ke
owner, kemudian owner membuat daftar barang yang terjual di outlet
dan diserahkan ke bagian penyediaan
(41)
30
Prosedur yang sedang berjalan di Madgoat Store
Supplier
Bagian Penyediaan Bagian Produksi Bagian Distribusi Outlet
Owner
Cek dan update barang di outlet
Ada
Cek barang di gudang
Tidak
Ada
Buat daftar barang yang tidak ada
Membuat daftar barang yang akan
didistribusikan Tidak
Menerima data barang yang akan
didistribusikan Melakukan pengiriman barang ke outlet Menerima kiriman barang Cek daftar bahan
Ada Membuat daftar belanja bahan Tidak Menerima daftar belanja bahan Perlu Tidak Mengembalikan daftar belanja bahan
Ya Menerima daftar
belanja bahan
Mengirimkan bahan Menerima bahan
dan update data bahan
Menerima daftar barang yang tidak
ada
Ada Cek data bahan
Menganbil bahan dan update data
bahan Ya
Tidak
Mengolah bahan menjadi barang
Menyimpan barang dan update
data barang Ya
Ya
Cek barang yang terjual Ada Membuat laporan penjualan Ya Menerima laporan penjualan Memberikan laporan penjualan Menerima laporan penjualan Membuat daftar barang terjual Ya Update data barang
(42)
3.1.3 Analisis Penyelesaian Dengan Metode Safety Stock
Untuk menentukan jumlah stok bahan mentah yang harus disediakan oleh perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode Safety Stock (SS). Sebelum dilakukan perhitungan, sebelumnya harus diketahuai terlebih dahulu nilai – nilai dari variable SS itu sendiri, dalam kasus yang akan dibahas, jumlah pemakaian dihitung perminggu..
Dimana :
1. Pemakaian maksimum adalah jumlah maksimun pemakaian bahan mentah per minggu.
2. Pemakaian rata-rata adalah jumlah rata-rata bahan mentah yang dipakai perminggu.
3. Lead time adalah waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan suatu barang pada saat pesanan dilakukan sampai barang itu diterima.
3.1.4 Analisis Penyelesaian Dengan Metode Economic Order Quantity
Untuk menentukan jumlah bahan mentah yang akan dipesan ke supplier dan menentukan jarak waktu tiap pesan akan dilakukan dengan menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ). Sebelum dilakukan perhitungan, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu nilai-nilai dari variable EOQ itu sendiri.
Dimana :
Q’ : Jumlah bahan yang disarankan dipesan
D : Jumlah kebutuhan bahan mentah dalam satu tahun, ini dihitung dari hasil kebutuhan bahan mentah yang ditambahkan dengan stok bahan mentah.
S : Biaya pemesanan, ini dihitung dari berapa besar biaya yang keluar untuk setiap kali melakukan pemesanan, meliputi biaya telpon, transportasi, dan sebagainya.
(43)
3.1.4.1Perhitungan Jumlah Bahan Yang Disarankan Dipesan Dan Jumlah Stok Yang Harus Disediakan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh kasus berikut ini :
Diketahui Madgoat Store tahun 2011 menjual t-shirt sebanyak 480 kaos dengan ukuran all size. Satu kaos dibuat dengan menggunakan kain, benang, rip dan cat sablon. Dengan rincian harga sebagai berikut :
- Kain = Rp. 25.000/unit. - Benang = Rp. 1000/unit. - Rip = Rp. 3.000/unit. - Cat Sablon = Rp. 7000/unit.
Untuk jumlah minggu pada tahun 2011 adalah 50 minggu, dari hasil wawancara dengan Madgoat Store didapat bahwa pemakaian maksimum untuk tahun 2011 adalah 10 unit, dan pemakain rata-ratanya dalah 9 unit, sedangkan lead time nya adalah 1 minggu. Asset Madgoat Store pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 60.000.000 Sedangkan biaya sewa tempat yaitu sebesar Rp. 7.000.000/Tahun. Adapun biaya pembelian atau biaya pesan barang yang meliputi biaya telepon, surat menyurat atau transportasi rata-rata adalah sebesar Rp. 10.000 tiap kali pesan.
Untuk menghitung jumlah bahan yang disarankan dipesan digunakan perumusan nomor 2.3, sedangkan untuk menghitung frekuensi pesanan digunakan perumusan nomor 2.4 dan untuk menentukan jarak pesanan digunakan perumusan nomor 2.5. Untuk menentukan jumlah stok yang harus disediakan digunakan perumusan nomor 2.7.
Jawab : Diketahui :
1. Perhitungan jumlah stok bahan mentah dengan menggunakan safety stok Safety stock = (Pemakaian maksimum – pemakaian rata – rata) lead time
= (10 – 9) 1 = 1
Jadi stok yang harus disediakan adalah 1 unit per minggu atau 50 unit per tahun setiap bahan mentah yang dibutuhkan. (1 tahun = 50 minggu)
(44)
2. Pehitungan jumlah bahan mentah yang harus dipesan dengan menggunakan EOQ
D = 480 + 50 = 530 (50 dihitung dari jumlah safety stock) S = Rp. 10.000/pesanan
h = 000 . 000 . 7 000 . 000 . 60
= 8,57 %
C = Rp. 36.000/unit
H = h x C = 8,57 % x 36000 = 3085,2 dibulatkan menjadi 3086
Maka, jumlah bahan pembuatan t-shirt yang disarankan dipesan sebanyak
: Q’ =
H 2DS Q’ = 3085 0000) 2.(530).(1
Q’ = 58,61 dibulatkan menjadi 59 unit per sekali pemesanan.
- Perhitungan menentukan jarak tiap pesan Frekuensi pemesanan :
F = Q D = 58,61 530
= 9,04 dibulatkan menjadi 9 kali pesan per tahun
Jarak tiap pesan :
T = F Tahun per Hari Jumlah = 9,04 365 = 40,37
Dibulatkan menjadi 40 hari tiap pesan per tahun.
- Perhitungan biaya total pemesanan
TC = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = ((D/Q) x S) + ((Q/2) x H)
= ((530/58,61) x 10000) + ((58,61/2) x 3085,2) = 90427,555 + 90427,555
= 180855,109
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya pemesanan adalah Rp. 90.000,00 (dibulatkan ke bawah dari 90427,555) dalam satu tahun dan biaya
(45)
penyimpanan adalan Rp. 91.000,00 (dibulatkan ke atas dari 90427,555) dan total biaya pemesanan adalah Rp. 181.000,00 (dibulatkan ke atas dari 180855,109).
3.1.4.2Perbandingan Keefektifan Perhitungan dengan EOQ
Untuk membandingkan keefektifan perhitungan EOQ pada contoh kasus diatas dapat dilihat dalam gambaran tabel dan grafik berikut ini :
Tabel 3.1 Perbandingan Biaya Berdasarkan Frekuensi Pesan/Tahun Frek.
Pesan
Jumlah Pesan
Persediaan rata - rata
Biaya Pesan
Biaya Simpan
Biaya Total
1 480 240 10000 740571 750571
2 240 120 20000 370286 390286
3 360 180 30000 555429 585429
4 300 150 40000 462857 502857
5 240 120 50000 370286 420286
6 200 100 60000 308571 368571
7 180 90 70000 277714 347714
8 150 75 80000 231429 311429
9 59 30 90000 91029 181029
10 57 29 100000 87943 187943
11 55 28 110000 84857 194857
12 48 24 120000 74057 194057
Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Biaya Berdasarkan Frekuensi Pesan
Dari gambaran tabel dan grafik diatas, ketika frekuensi pemesanan 1 kali, maka total biaya sangat mahal (740.571), demikian seterusnya bila pemesanan dilakukan sebanyak 2 kali, 3 kali dan seterusnya. Begitupun ketika pemesanan dilakukan diatas 9 kali pemesanan, biaya total yang harus dikeluarkan pun
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Biaya Pesan
(46)
meningkat kembali. Dari uji coba tersebut terlihat bahwa ketika pemesanan dilakukan sebanyak 9 kali (sesuai dengan hasil perhitungan EOQ), total biayanya paling rendah dibandingkan diatas 9 kali ataupun dibawah 9 kali pemesanan.
Untuk lebih efektif, kita bandingkan dengan pemesanan bahan mentah pada tahun 2012
Tabel 3.2 Tabel Pemesanan Bahan Mentah dan Biaya Pada Tahun 2012 Frekuensi
Pemesanan
Jumlah Pesan Biaya Pesan Biaya Simpan Total Biaya
12 48 120000 74057 194057
Bila kita bandingkan tabel di atas dengan tabel 3.1, maka didapat hasil yang tidak terlalu jauh berbeda. Itu menunjukkan hasil yang mendekati akurat.
3.1.5 Analisis Distribusi
Analisis distribusi merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menghitung nilai distribusi dari Madgoat Store ke outlet. Distribusi dilakukan per bulan. Berikut ini contoh distribusi barang yang menjelaskan banyaknya barang yang akan didistribusikan di bulan pertama.
Tabel 3.3 Distribusi Pada Tahun 2011
Kode Barang Nama Barang Jumlah
TS T-Shirt 36
ZIP Sweater Zipper 12
HOODIE Sweater Hoodie 12
JERSEY Jersey 24
HAT Topi 12
Berikut ini tabel outlet yang menunjukkan nama outlet yang sudah menjadi rekan kerja Madgoat Store :
Tabel 3.4 Data Outlet Nama Outlet
Riotic Linoleum Aesthetic
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Riotic pada bulan pertama, distribusi pada bulan pertama sesuai dengan jumlah distribusi pada tabel 3.3 :
(47)
Tabel 3.5 Distribusi dari Madgoat ke Riotic
Kode Barang Jumlah Masuk Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 36 23 13 23
ZIP 12 10 2 10
HOODIE 12 9 3 9
JERSEY 24 18 6 18
HAT 12 6 6 6
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Riotic di bulan ke dua, distribusi pada bulan kedua jumlahnya diambil dari jumlah distribusi pada tabel 3.3 dikurangi sisa barang yang ada.
Tabel 3.6 Distribusi dari Madgoat ke Riotic di Bulan Kedua
Kode Barang Jumlah Masuk Total Jumlah Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 23 36 26 10 26
ZIP 10 12 12 0 12
HOODIE 9 12 10 2 10
JERSEY 18 24 15 9 15
HAT 6 12 10 2 10
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Linoleum pada bulan pertama, distribusi pada bulan pertama sesuai dengan jumlah distribusi pada tabel 3.3 :
Tabel 3.7 Distribusi dari Madgoat ke Linoleum
Kode Barang Jumlah Masuk Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 36 18 18 18
ZIP 12 9 3 9
HOODIE 12 7 5 7
JERSEY 24 20 4 20
HAT 12 12 0 12
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Linoleum di bulan ke dua, distribusi pada bulan kedua jumlahnya diambil dari jumlah distribusi pada tabel 3.3 dikurangi sisa barang yang ada :
Tabel 3.8 Distribusi dari Madgoat ke Linoleum di Bulan Kedua
Kode Barang Jumlah Masuk Total Jumlah Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 18 36 30 6 30
ZIP 9 12 6 6 6
HOODIE 7 12 9 3 9
JERSEY 20 24 20 4 20
(48)
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Aesthetic pada bulan pertama, distribusi pada bulan pertama sesuai dengan jumlah distribusi pada tabel 3.3 :
Tabel 3.9 Distribusi dari Madgoat ke Aesthetic
Kode Barang Jumlah Masuk Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 36 29 7 29
ZIP 12 9 3 9
HOODIE 12 5 7 5
JERSEY 24 15 9 15
HAT 12 3 9 3
Berikut ini tabel distribusi dari Madgoat ke Aesthetic di bulan ke dua, distribusi pada bulan kedua jumlahnya diambil dari jumlah distribusi pada tabel 3.3 dikurangi sisa barang yang ada :
Tabel 3.10 Distribusi dari Madgoat ke Aesthetic di Bulan Kedua
Kode Barang Jumlah Masuk Total Jumlah Terjual Sisa Pengiriman Selanjutnya
TS 29 36 24 12 24
ZIP 9 12 9 3 9
HOODIE 5 12 10 2 10
JERSEY 15 24 18 6 18
HAT 3 12 7 5 7
Penambahan distribusi dilakukan dengan cara memilih outlet yang smempunyai nilai penjualan terbesar dalam dua bulan terakhir, contohnya bias kita lihat di tael 3.11 :
Tabel 3.11 Penambahan Distribusi dari Madgoat ke Outlet
Bulan Ke- Nama Outlet Kode Barang Total
Jumlah
TS ZIP HOODIE JERSEY HAT
1
RIOTIC 23 10 9 18 6 66
LINOLEUM 18 9 7 20 12 66
AESTHETIC 29 9 5 15 4 62
2
RIOTIC 26 12 10 15 10 73
LINOLEUM 30 6 9 20 4 69
AESTHETIC 24 9 10 18 7 68
Dilihat dari tabel diatas bisa dikatakan bahwa Riotic akan mendapatkan tambahan distribusi oleh Madgoat Store di bulan ke-tiga, penambahan jumlah distribusi dilakukan dengan menambah jumlah distribusi seharusnya dengan memberikan 12 unit tambahan barang per masing-masing barang.
(49)
3.1.6 Kebutuhan Non-fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan.
3.1.6.1Analisis Pengguna
Analisa dan spesifikasi kebutuhan diperlukan agar kemampuan aplikasi yang dibangun menjadi jelas. Beberapa analisa dan kebutuhan yang berkaitan dengan sistem aplikasi ini yaitu analisa dan kebutuhan pengguna.
1. Bagian yang Terlibat Sistem
Berikut ini karakteristik pengguna yang diperlukan :
Tabel 3.12 Karakteristik Pengguna
Pengguna Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan
Owner Melakukan
pengecekan di semua bagian
S1 Mampu mengoperasikan
komputer Bagian Penyediaan Melakukan pembelanjaan bahan mentah dan melakukan pendataan hasil belanja.
Lulus SMA Mampu mengoperasikan
komputer Bagian Produksi Melakukan pengawasan dan pendataan hasil produksi
Lulus SMA Mampu mengoperasikan
komputer
Outlet Mengirimkan laporan
hasil penjualan
Lulus SMA Mampu mengoperasikan
komputer
2. Kebutuhan User
Adapun user yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi ini yaitu :
Tabel 3.13 Kebutuhan User
Pengguan Tanggung Jawab Tingkat
Pendidikan
Tingkat Keterampilan
Jenis Pelatihan
Admin Maintenance
aplikasi, memberikan hak akses
menjalankan aplikasi, memasukan data hasil penjualan
Minimal D3 Mampu
mengikuti pelatihan maintenance sistem dan Bisa mengikuti semua petunjuk Pelatihan mengatasi trouble shooting sederhana. dan cara pengoperasian aplikasi.
(50)
Pengelola (bagian penyediaan, dan
produksi)
Melakukan input data bahan mentah, data barang produksi, data inventori bahan mentah dan barang produksi, juga input barang yang akan didistribusikan ke outlet
Minimal SMA Bisa mengikuti
semua petunjuk pengoperasian aplikasi Pelatihan pengoperasian aplikasi
Outlet Melakukan input hasil penjualan di outlet tersebut
Minimal SMA Bisa mengikuti
semua petunjuk pengoperasian aplikasi Pelatihan pengoperasian aplikasi
Dari hasil wawancara yang ada, Madgoat Store bermaksud menjadikan
owner sebagai admin dan pengelola sebagai user.
3.1.6.2Analisis Perangkat Keras
Analisis perangkat keras dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi
perangkat keras yang sedang digunakan. Adapun hardware yang terdapat di Madgoat
Store adalah sebagai berikut :
1. 1. Processor berkecepatan minimal 2 Ghz 2. RAM 2048 Mb
3. VGA 1024 Mb
4. Harddisk 320 Gb untuk menyimpan data 5. LAN Card.
6. Keyboard dan Mouse
7. Monitor 17 “
Spesifikasi hardware minimum yang mendukung aplikasi ini dapat digunakan
dengan baik, sebagai berikut :
1. Processor berkecepatan minimal 2 Ghz
2. RAM 2048 Mb
3. VGA 512 Mb
4. Harddisk 200 Gb untuk menyimpan data
5. LAN Card.
6. Keyboard dan Mouse
(51)
Dari wawancara yang dilakukan, pihak Madgoat Store sudah memiliki spesifikasi minimum perangkat keras untuk mendukung aplikasi ini.
3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak
Analisis perangkat lunak dimaksudkan untuk mengetahu spesifikasi perangkat lunak yang sedang digunalan. Adapun spesifikasi perangkat lunak di Madgoat Store saat ini adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Window 7 Ultimate untuk sistem operasinya. 2. Microsoft Word 2007 untuk pembuatan dokumentasi. 3. Microsoft Excel 2007 untuk perhitungan manual.
Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sebagai berikut :
1. Microsoft Window XP SP2 untuk sistem operasinya. 2. Neatbeans 6.9.1 untuk pembuatan program.
3. JDK sebagai platform JRE (Java Runtime Environment). 4. MySQL sebagai Database Management System.
5. Microsoft Word 2007 untuk pembuatan dokumentasi. 6. StarUML untuk pemodelan data.
7. Microsoft Excel 2007 untuk perhitungan manual.
3.1.7 Analisis Pengkodean
Analisis pengkodean ini dikenakan untuk kode tertentu yang telah ada pada sistem yang sedang berjalan, kode-kode dan penjelasan dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
1. Pengkodean pada nomor faktur 999999
Menyatakan nomor urut faktur Contoh : 34521
(52)
2. Pengkodean pada nomor distribusi 999999
Menyatakan nomor urut distribusi Contoh : 234211
Menunjukan nomor urut penditribusian barang ke outlet.
Dari pengkodean terhadap nomor faktur dan nomor pesanan yang sudah ada, sudah cocok dan dapat diterapkan pada aplikasi yang akan dibangun.
3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran alisan data yang ada pada program aplikasi yang akan dibangun. Tahapan-tahapan yang ada yaitu dengan mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Adapun sebagai alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan atau memodelkan sistem secara umum yang akan dibangun menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Pemodelan sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language
(UML) memiliki beberapa tahapan. Taha-tahap pemodelan dalam analisis tersebut antara lain usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, Class diagram, dan collaboration diagram.
3.1.8.1 Analisis Pembangunan Aplikasi Penyediaan, Distribusi dan Penjualan Barang Di Madgoat Store
Setelah dilakukan analisa yang ada pada aplikasi bahwa untuk membangun aplikasi penyediaan, distribusi dan penjualan di Madgoat Store dengan menggunakan Object Oriented Programming (OOP), maka untuk proses analisis dapat digambarkan dengan use case diagram, class diagram, dan sequence diagram.
(53)
3.1.8.1.1 Identifikasi Aktor
Tahap pertama yang dilakukan dalam melakukan ananlisis berorientasi objek menggunakan UML adalah menentukan aktor atau pengguna system aplikasi. Identifikasi aktor dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja aktor yang terlibat di dalam sistem aplikasi ini.
Tabel 3.14 Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1 Admin Merupakan pengguna sistem yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan user, pengelolaan data master (data supplier, data outlet dan data petugas).
2 Pengelola Merupakan pengguna sistem yang bertanggung jawab terhadap
pengolahan data master (data bahan mentah, data barang produksi, data faktur, detail simpan bahan, data distribusi, detail distribusi, data pembelian, detail pembelian, data penjualan dan detail penjualan.
3.1.8.1.2 Use Case Diagram
Use case diagram pada umumnya tersusun dari elemen actor, use case, dependency, generalization dan association. Use case diagram ini memberikan gambaran statis dari aplikasi yang sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis.
(54)
43
3.3 Gambar Use Case Diagram Kelola Data Bahan
Login Kelola Data Barang
Kelola Data Pembelian
Kelola Data Distribusi
Kelola Data Supplier
Kelola Data O utlet
Kelola Data Penjualan Kelola Data Pemakaian Bahan
Kelola Data Kedatangan Bahan
Lihat Data Bahan Lihat Data Penjualan Lihat Data Barang
Lihat Data Barang Di O utlet
Kelola Data Detail Bahan
Kelola Data Petugas Bagian Penyediaan
Bagian Produksi
Admin
Outlet
<<include>>
<<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>> <<include>> <<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>>
(55)
3.1.8.1.3 Definisi Use Case
Definisi use case diagram adalah sebagai berikut :
3.15 Tabel Definisi Use Case
No Use Case Deskripsi
1 Login Proses login sebelum masuk ke system aplikasi.
2 Kelola Data Bahan Proses menambah bahan mentah, merubah,
menghapus dan melihat data bahan mentah
3 Kelola Data Barang Proses menambah produk, merubah, menghapus dan
melihat data produk
4 Kelola Pembelian Proses menghitung nilai ekonomis pemesanan bahan
mentah untuk kemudian dilanjutkan dengan
menambah dan melihat data EOQ juga menambah dan menghapus data pembelian
5 Kelola Distribusi Proses menambah dan menghapus data distribusi,
kemudian dilanjutkan dengan menambah,
menghapus dan merubah data detail distribusi
6 Kelola Data Supplier Proses menambah, menghapus dan merubah data
supplier
7 Kelola Data Outlet Proses menambah, menghapus dan merubah data
outlet, proses ini juga adalah bagian untuk
memberikan hak akses kepada outlet
8 Kelola Data Petugas Proses menambah, menghapus dan merubah data
petugas, proses ini juga adalah bagian untuk
memberikan hak akses kepada petugas
9 Kelola Data Penjualan Proses menambah dan menghapus data tansaksi,
kemudian dilanjutkan manambah, merubah dan menghapus detail penjualan
10 Kelola Data Kedatangan Bahan Prosed menambah data faktur, menambha detail
data faktur, mengubah dan menghapus detail data faktur
11 Kelola Data Pemakaian Bahan Proses menambah dan menghapus data pemakaian,
kemudian dilanjutkan dengan menambah,
menghapus dan merubah detail pemakaian bahan
12 Kelola Data Detail Barang Proses manambah, menghapus dan merubah detail
data barang produksi
13 Lihat Data Bahan Mentah Admin melihat data bahan yang tersedia
14 Lihat Data Barang Produksi Admin melihat data barang yang tersedia
15 Lihat Data Penjualan Admin melihat data penjulan dan merubah status
data penjualan
16 Lihat Data Barang di Outlet Admin melihat data barang yang ada di outlet
17 Laporan Proses pencetakan laporan di setiap bagian
pekerjaan di Madgoat Store
3.1.8.1.4 Skenario Use Case Diagram
Skenario use case mendeskripsikan urutan langkah-langkah dari seluruh proses, baik yang dilakukan oleh aktor terhadap sistem maupun yang dilakukan oleh sistem terhadap aktor. Berikut ini adalah skenario dari masing – masing use case :
(56)
a. Skenario Use Case Login
Berikut ini skenario use case login yang dilakukan oleh admin dan pengelola :
Tabel 3.16 Skenario Login
Nomor 1
Nama Login
Tujuan Masuk ke aplikasi
Deskripsi Memasukkan username, password dan bagian
Aktor Pengguna / User (admin dan pengelola)
Skenario Utama
Kondisi awal -
Aksi Aktor Reaksi Aplikasi
1. Memulai aplikasi
2. Menampilkan form login
3. Memasukkan username, password dan
memilih bagian 4. Klik tombol login
5. Cek valid tidaknya data pengguna 6. Tidak valid
7. Menampilkan pesan pengguna tidak punya akses
8. Memasukkan kembali username, password
dan memilih bagian dengan benar 9. Klik tombol login
9. Cek valid tidaknya data petugas 10. Data valid
11. Menampilkan pesan selamat datang 12. Menampilkan menu utama aplikasi
Kondisi akhir Pengguna masuk ke dalam aplikasi
b. Skenario Use Case Kelola Data Bahan
Berikut ini skenario use case kelola data bahan yang dilakukan oleh pengelola :
Tabel 3.17 Skenario Kelola Data Bahan
Nomor 2
Nama Kelola Data Bahan
Tujuan Mengolah data bahan
Deskripsi Mengelola data bahan yang terdiri dari tambah, ubah, cari dan hapus data bahan
Aktor Bagian Penyediaan
Skenario Utama
Kondisi awal Bagian penyediaan sudah terauthentikasi
Aksi Aktor Reaksi Aplikasi
1. Memilih menu data bahan
2. Menampilkan form data bahan 3. Memasukkan data bahan mentah
4. Klik tombol tambah
(57)
5. Data tidak valid
6. Menampilkan pesan data tidak valid 7. Memasukkan data bahan kembali dengan
benar
8. Klik tombol tambah
9. Cek valid tidaknya data 10. Data valid
11. Data tersimpan di datebase
12. Menampilkan pesan data telah tersimpan 13. Mencari data bahan
14. Masukkan kode bahan atau nama bahan 15. Klik tombol cari
16. Cek ada tidaknya data 17. Data tidak ada
18. Menampilkan pesan data tidak ada 19. Masukkan kembali kode bahan atau nama
bahan dengan benar 20. Klik tombol cari
21. Cek ada tidaknya data 22. Data ada
23. Menampilkan data yang di cari pada tabel 24. Mengubah data bahan
25. Mencari data bahan yang akan di ubah
26. Menampilkan data bahan yang akan di ubah pada tabel
27. Klik pada tabel data bahan
28. Menampilkan isi data 29. Ubah isi data bahan
Klik tombol ubah
30. Cek valid tidaknya data 31. Data tidak valid
32. Menampilkan pesan data tidak valid 33. Ubah kembali isi data dengan benar
34. Klik tombol ubah
35. Cek valid tidaknya data 36. Data valid
37. Menampilkan pesan data telah di ubah 38. Menghapus data bahan
39. Mencari data bahan yang akan di ubah
40. Menampilkan data bahan yang akan di ubah pada tabel
41. Klik pada tabel data bahan 42. Klik tombol hapus
43. Konfirmasi penghapusan data bahan 44. Konfirmasi ‘no’
45. Data tidak dihapus 46. Klik pada tabel data bahan
47. Klik tombol hapus
48. Konfirmasi penghapusan data bahan 49. Konfirmasi ‘yes’
50. Data berhasil dihapus
Kondisi akhir Aplikasi menyimpan, merubah, menghapus dan menampilkan data
(58)
c. Skenario Use Case Kelola Data Barang
Berikut ini skenario use case kelola data barang yang dilakukan oleh pengelola :
Tabel 3.18 Skenario Kelola Data Barang
Nomor 3
Nama Kelola Data Barang
Tujuan Mengolah data barang
Deskripsi Mengelola data barang yang terdiri dari tambah, ubah, cari dan hapus data barang
Aktor Bagian Penyediaan
Skenario Utama
Kondisi awal Bagian penyediaan sudah terauthentikasi
Aksi Aktor Reaksi Aplikasi
1. Memilih menu data barang
2. Menampilkan form data barang 3. Memasukkan data barang
4. Klik tombol tambah
\ 4. Cek valid tidaknya data
5. Data tidak valid
6. Menampilkan pesan data tidak valid 7. Memasukkan data barang kembali dengan
benar
8. Klik tombol tambah
9. Cek valid tidaknya data 10. Data valid
11. Data tersimpan di datebase
12. Menampilkan pesan data telah tersimpan 13. Mencari data barang
14. Masukkan kode barang atau nama barang 15. Klik tombol cari
16. Cek ada tidaknya data 17. Data tidak ada
18. Menampilkan pesan data tidak ada 19. Masukkan kembali kode barang atau nama
barang dengan benar 20. Klik tombol cari
21. Cek ada tidaknya data 22. Data ada
23. Menampilkan data yang di cari pada tabel 24. Mengubah data barang
25. Mencari data barang yang akan di ubah
26. Menampilkan data barang yang akan di ubah pada tabel
27. Klik pada tabel data barang
28. Menampilkan isi data 29. Ubah isi data barang
Klik tombol ubah
30. Cek valid tidaknya data 31. Data tidak valid
32. Menampilkan pesan data tidak valid 33. Ubah kembali isi data dengan benar
(59)
34. Klik tombol ubah
35. Cek valid tidaknya data 36. Data valid
37. Menampilkan pesan data telah di ubah 38. Menghapus data barang
39. Mencari data barang yang akan di ubah
40. Menampilkan data barang yang akan di ubah pada tabel
41. Klik pada tabel data barang 42. Klik tombol hapus
43. Konfirmasi penghapusan data barang 44. Konfirmasi ‘no’
45. Data tidak dihapus 46. Klik pada tabel data barang
47. Klik tombol hapus
48. Konfirmasi penghapusan data barang 49. Konfirmasi ‘yes’
50. Data berhasil dihapus
Kondisi akhir Aplikasi menyimpan, merubah, menghapus dan menampilkan data
barang
d. Skenario Use Case Kelola Data Pembelian
Berikut ini skenario use case kelola data pembelian yang dilakukan oleh pengelola :
Tabel 3.19 Skenario Data Pembelian
Nomor 4
Nama Kelola Data Pembelian
Tujuan Mengolah data pembelian bahan
Deskripsi Mengelola data pembelian yang terdiri dari tambah data pembelian,
tambah data detail pembelian, ubah, cari dan hapus data detail data pembelian juga menghitung perencanaan pemesanan bahan mentah dengan metode EOQ dan SS
Aktor Bagian Penyediaan
Skenario Utama
Kondisi awal Bagian penyediaan sudah terauthentikasi
Aksi Aktor Reaksi Aplikasi
1. Memilih menu pembelian 2. Memilih sub menu hitung EOQ
3. Menampilkan form EOQ 4. Memasukkan data eoq
5. Menghitung hasil perhitungan EOQ dan SS untuk keperluan pemesanan bahan mentah 6. Menampilkan hasil perhitungan 7. Klik tombol simpan
8. Data tersimpan di datebase
9. Menampilkan pesan data telah tersimpan 10. Memilih menu tambah pembelian
11. Menampilkan form pembelian 12. Memasukkan data pembelian
(60)
14. Tidak valid
15. Menampilkan pesan data tidak valid 16. Memasukkan kembali data pembelian
17. Cek valid tidaknya data 18. Data valid
19. Data tersimpan dalam database
20. Menampilkan pesan data telah tersimpan 21. Memasukkan detail data pembelian
22. Cek valid tidaknya data 23. Tidak valid
24. Menampilkan pesan data tidak valid
25. Memasukkan kembali detail data
pembelian
26. Cek valid tidaknya data 27. Data valid
29. Data tersimpan dalam database
30. Menampilkan pesan data telah tersimpan 31. Mencari detail data pembelian
32. Masukkan kode bahan atau nama bahan 33. Klik tombol cari
34. Cek ada tidaknya data 35. Data tidak ada
36. Menampilkan pesan data tidak ada 37. Masukkan kembali kode bahan atau nama
bahan dengan benar 38. Klik tombol cari
39. Cek ada tidaknya data 40. Data ada
41. Menampilkan data yang di cari pada tabel 42. Mengubah detail data bahan
43. Mencari data detail pembelian yang akan di ubah
44. Menampilkan data detail pembelian yang akan di ubah pada tabel
45. Klik pada tabel data detail pembelian
46. Menampilkan isi data 47. Ubah isi data bahan
48. Klik tombol ubah
49. Cek valid tidaknya data 50. Data tidak valid
52. Menampilkan pesan data tidak valid 53. Ubah kembali isi data
54. Klik tombol ubah
55. Cek valid tidaknya data 56. Data valid
57. Menampilkan pesan data telah di ubah 58. Menghapus data detail pembelian
59. Mencari data detail pembelian yang akan di ubah
60. Menampilkan data detail pembelian yang akan di ubah pada tabel
61. Klik pada tabel data detail pembelian 62. Klik tombol hapus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kesimpulan dari skripsi yang berjudul :
“Pembangunan
Aplikasi Penyediaan,
Distribusi dan Penjualan di Madgoat
Store”
adalah sebagai berikut :
Aplikasi ini dapat membantu memberika informasi tentang data bahan, data barang, data distribusi dan data penjualan.
User juga terbantu untuk melakukan pengontrolan stok barang, untuk menekan angka over budget.
User juga lebih dimudahkan dalam menentukan jumlah pemesanan bahan mentah, frekuensi pesan dan jarak waktu pesan bahan mentah.
Aplikasi ini membantu membuat laporan yang mudah dibuat dan mudah dicari.
(6)