Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

53 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data 12 Kalau untuk Timnas, selama masih dibutuhkan, saya selalu siap bergabung, “ kata pemain yang sudah mengemas sebelas gol untuk tim Merah Putih itu. Pembagian data seperti itu akan dilakukan juga pada 100 berita olahraga lainnya, sehingga data yang diteliti jumlahnya akan lebih dari 100 data, karena yang diteliti bukan setiap beritanya tetapi setiap kalimat yang menggunakan metafora dari berita olahraga tersebut.

C. Instrumen Penelitian

Peneliti adalah instrumen kunci dalam penelitian kualitatif ini. Namun, peneliti juga memerlukan instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar analisis, pedoman observasi, angket, dan dokumen surat kabar. Berikut ini penjelasan mengenai instrumen tersebut. a. Lembar analisis Lembar analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1 lembar analisis data penelitian untuk mengetahui apakah satuan bahasa itu termasuk metafora atau bukan metafora; 2 lembar analisis data penelitian untuk mengetahui jenis perubahan makna meluas, menyempit, total, eufemia, disfemia; dan 3 lembar analisis rekapitulasi metafora pada berita olahraga dalam surat kabar berdasarkan kode sumber data dengan tujuan terkumpulnya semua metafora dari semua sumber data. Format analisis 1: Format analisis 1 sebagai instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui apakah satuan bahasa itu termasuk metafora atau bukan metafora. Instrumen penelitian ini mengacu pada teori metafora yang dikemukakan para ahli bahasa BAB II. Berdasarkan beberapa teori metafora yang dikemukakan para ahli bahasa, seperti Tarigan 2009:15, Ratna 2009:181, Keraf 2010:139, Kridalaksana 2009:152, Zainurrahman 2011:87, dan 54 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdasarkan KBBI 2008:908, maka peneliti menarik simpulan bahwa metafora memiliki karakteristik: a menyatakan perbandinganpersamaan dua hal atau benda; b menimbulkan kesan mental yang hidup; dan c arti yang dimunculkan bukan arti sebenarnya. Format analisis 1 yang digunakan dalam penelitian ini diisi dengan cara membubuhkan tanda centang √ untuk setiap kriteria pada kolom yang disediakan. Format analisis 1 tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Format Analisis Metafora pada Berita Olahraga dalam Surat Kabar SD Nomor SD Data Kalimat Kriteria menyatakan perbandingan persamaan dua hal atau benda menimbulkan kesan mental yang hidup arti yang dimunculkan bukan arti sebenarnya Format analisis 2 Format analisis 2 sebagai instrumen penelitian digunakan untuk menganalisis jenis perubahan makna. Metafora yang berbentuk kata atau kelompok kata terlebih dahulu dianalisis makna dasarnya dengan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Tahun 2008 yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional. Adapun perubahan makna metafora dianalisis berdasarkan makna gramatikal yang muncul dari konteks kalimatnya. Padanan kata untuk menyatakan perubahan makna metafora dalam sebuah konteks kalimat sebagian besar mengacu pada Kamus Tesaurus Bahasa Indonesia yang diterbitkan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Selain acuan tersebut, 55 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan juga Kamus Sinonim Antonim Bahasa Indonesia karangan Nugroho Dewanto yang diterbitkan Yrama Widya Tahun 2006. Setelah menentukan makna dasar dan perubahan maknanya, lalu menentukan jenis perubahan makna yang terjadi pada metafora berdasarkan teori makna menurut Abdul Chaer. Chaer 2009:140 mengemukakan bahwa “jenis perubahan makna terdiri dari perubahan makna meluas, menyempit, perubahan total, penghalusan eufemia, dan pengasaran disfemia ”. Secara lengkap teori tentang makna ini terdapat pada BAB II. Format analisis 2 yang digunakan dalam penelitian ini diisi dengan cara membubuhkan tanda centang √ untuk setiap kriteria pada kolom yang disediakan. Format analisis 2 tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Format Analisis Jenis Perubahan Makna Metafora Nomor Metafora Jenis Perubahan Makna Kalimat Metafora meluas menyempit total eufemia disfemia Format analisis 3: Format analisis 3 sebagai instrumen penelitian digunakan untuk merekapitulasi semua metafora. Metafora tersebut terdapat dalam 100 berita olahraga dari 12 surat kabar yang terbit mulai Oktober 2012 sampai dengan Desember 2012 dengan tujuan terkumpulnya semua metafora dari semua sumber data. Format analisis 3 yang digunakan dalam penelitian ini diisi dengan cara menuliskan kode sumber data dan nomor data dari setiap sumber data yang digunakan dalam penelitian. Format analisis 3 tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Format Rekapitulasi Metafora pada Berita Olahraga 56 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam Surat Kabar di Indonesia Keterangan: SD 001 – 005 = Bandung Ekspres SD 040 – 050 = Radar Bandung SD 006 – 012 = Galamedia SD 051 – 061 = Republika SD 013 – 019 = Pikiran Rakyat SD 062 – 071 = Seputar Indonesia SD 020 – 024 = Tribun Jabar SD 072 – 090 = TopSkor SD 025 – 031 = Inilah Koran SD 091 – 095 = Kompas SD 032 – 039 = Radar Karawang SD 096 – 100 = Koran Tempo b. Pedoman observasi Pedoman observasi memuat berbagai tingkah laku siswa selama melakukan pembelajaran dengan menggunakan berita olahraga dalam surat kabar. Aspek yang diamati berupa: 1 antusiasme siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan berita olahraga yang mengandung metafora pada surat kabar, 2 respons siswa pada waktu mengidentifikasi dan menganalisis metafora pada berita olahraga dalam surat kabar, 3 kesesuaian antara rencana pembelajaran yang ditetapkan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. c. Lembar angket kuesioner Angket kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011:199. Pada umumnya diasumsikan bahwa angket dapat menjadi sumber data yang komprehensif bila dilakukan pengukuran terhadap suatu kebutuhan. Angket tidak jarang diyakini sebagai suatu pendekatan yang benar-benar menyeluruh dalam Nomor Metafora Kode Sumber Data 57 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengumpulan data karena dapat dibuat secara metodik dan didistribusikan sesuai prosedur sampling secara ilmiah Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, 2006:108. Angket memberikan banyak keuntungan. Arikunto 2010:195 mengemukakan keuntungan menggunakan angket dalam penelitian, di antaranya: 1 tidak memerlukan hadirnya peneliti, 2 dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, 3 dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden, 4 dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak ragu-ragu menjawab, dan 5 dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar- benar sama. Angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dengan jawaban tertutup. Angket berstruktur dengan jawaban tertutup menurut Hidayat 1994:31 adalah angket yang setiap pertanyaannya diberikan alternatif jawaban. Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini diisi dengan cara membubuhkan tanda centang √ untuk setiap kriteria pada kolom yang disediakan. Lembar angket tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Format Angket Respons Pembaca Terhadap Berita Olahraga Nomor Pernyataan Jawaban SS S TS STS 1. 2. 3. 4. 5. dst. 58 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju d. Surat kabar dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2011:329. Guba dan Lincoln dalam Alwasilah, 2011:111 membedakan records dengan dokumen. Records adalah segala catatan tertulis yang disiapkan seseorang atau lembaga untuk pembuktian sebuah peristiwa atau menyajikan perhitungan, sedangkan dokumen adalah barang yang tertulis atau terfilmkan selain records yang tidak disiapkan khusus atas permintaan peneliti. Termasuk bukti catatan records adalah manifes penerbangan, catatan akuntan, surat nikah, akte kelahiran, sertifikat kematian, catatan militer, catatan bisnis, bukti setoran pajak. Termasuk dokumen adalah surat, memoar, otobiografi, diari, jurnal, buku teks, surat wasiat, makalah, artikel koran, editorial, catatan medis, foto, dan sebagainya. Guba dan Lincoln dalam Alwasilah, 2011:112 merinci enam alasan analisis dokumen, yaitu 1 Dokumen merupakan sumber informasi yang lestari, sekalipun dokumen itu tidak lagi berlaku. 2 Dokumen merupakan bukti yang dapat dijadikan dasar untuk mempertahankan diri terhadap tuduhan atau kekeliruan interpretasi. 3 Dokumen itu merupakan sumber data yang alami, bukan hanya muncul dari konteksnya, tapi juga menjelaskan konteks itu sendiri. 4 Dokumen itu relatif mudah dan murah dan terkadang dapat diperoleh dengan cuma-cuma. Peneliti tinggal menggalinya dalam tumpukan arsip. 5 Dokumen itu sumber data yang non-reaktif. Tatkala responden reaktif dan tidak bersahabat, peneliti dapat beralih ke dokumen sebagai solusi. 59 Lati Andriani, 2013 Analisis Metafora Pada Berita Olahraga Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Dokumen berperan sebagai sumber pelengkap dan pemerkaya bagi informasi yang diperoleh lewat interviu atau observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat kabar di Indonesia yang berskala daerah, seperti Bandung Ekspres, Galamedia, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Inilah Koran, Radar Karawang, Radar Bandung dan surat kabar yang berskala nasional, seperti Republika, Seputar Indonesia, TopSkor, Kompas, dan Koran Tempo. Surat kabar yang menjadi dokumen dalam penelitian ini adalah terbitan Oktober 2012 sampai dengan Desember 2012. Selain surat kabar, instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Edisi Keempat Tahun 2008 yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional, Tesaurus Bahasa Indonesia Tahun 2008 yang diterbitkan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, dan Kamus Sinonim Antonim Bahasa Indonesia Tahun 2006 karangan Nugroho Dewanto yang diterbitkan CV Yrama Widya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

AFIKS DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

10 27 102

Geliat Surat Kabar Harian Olahraga di Indonesia

0 4 18

PENDAHULUAN TINGKAT KEPUASAN PEMBACA DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR HARIAN JOGJA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Tingkat Kepuasan Pembaca di Kota Yogyakarta terhadap Berita Olahraga Surat Kabar Harian Jogja).

0 2 36

PENUTUP TINGKAT KEPUASAN PEMBACA DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR HARIAN JOGJA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Tingkat Kepuasan Pembaca di Kota Yogyakarta terhadap Berita Olahraga Surat Kabar Harian Jogja).

0 3 78

ANALISIS DISFEMIA PADA KOLOM BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR TEMPO EDISI FEBRUARI 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA Analisis Disfemia Pada Kolom Berita Olahraga Surat Kabar Tempo Edisi Februari 2016 Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Di Sma/K.

0 3 16

ANALISIS DISFEMIA PADA KOLOM BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR TEMPO EDISI FEBRUARI 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR Analisis Disfemia Pada Kolom Berita Olahraga Surat Kabar Tempo Edisi Februari 2016 Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Di Sma/K.

0 6 13

BAB 1 Analisis Disfemia Pada Kolom Berita Olahraga Surat Kabar Tempo Edisi Februari 2016 Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Di Sma/K.

0 4 4

ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014 Analisis Makna Bahasa Sapaan Dalam Wacana Berita Olahraga Pada Surat Kabar Solopos Edisi Oktober-Desember 2014.

0 3 15

ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014 Analisis Makna Bahasa Sapaan Dalam Wacana Berita Olahraga Pada Surat Kabar Solopos Edisi Oktober-Desember 2014.

0 3 14

PENDAHULUAN Analisis Makna Bahasa Sapaan Dalam Wacana Berita Olahraga Pada Surat Kabar Solopos Edisi Oktober-Desember 2014.

0 2 6