pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan stabilitas fisik gel yang disimpan selama 1 bulan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui konsentrasi HPMC dan propilen glikol yang dapat menghasilkan gel antibakteri ekstrak kulit buah manggis yang optimum.
2. Mengetahui pengaruh kombinasi HPMC dan propilen glikol dari gel optimum terhadap sifat fisik gel ekstrak kulit buah manggis organoleptis, homogenitas,
pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan stabilitas fisik gel yang disimpan selama 1 bulan.
D. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Manggis Garcinia mangostana L.
Sistematika tanaman manggis adalah: Kingdom :
Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferanales
Family : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L.
Rukmana, 1995 Kulit buah manggis mempunyai kandungan kimia seperti xanthon,
mangostin, garsinon, flavonoid, dan tannin. Senyawa utama dari xanthon adalah α-mangostin dan γ-mangostin Jung et al., 2006. Kulit buah manggis mempunyai
aktivitas sebagai antibakteri, antioksidan dan antijerawat Linuma et al., 1996.
2. Bakteri Staphylococcus aureus
Sistematika bakteri
Staphylococcus aureus adalah: Divisi :
Protophyta Kelas
: Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Micrococcaceae
Marga : Staphylococcus
Jenis : Staphylococcus aureus
Salle, 1961 Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif yang berbentuk bulat
seperti buah anggur yang berkelompok dan tidak teratur dengan diameter antara 0,8 - 1,0 µm, tidak bergerak, dan tidak berspora Jawetz et al., 2001. Bakteri
Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang bersifat invasif, menyebabkan hemolisis, dapat membentuk koagulase, mencairkan gelatin, serta
mampu membentuk pigmen kuning emas. Staphylococcus aureus dapat memfermentasi manitol dan dapat menghemolisis sel darah merah Warsa, 1994.
Bakteri ini juga dapat memfermentasikan beberapa karbohidrat dan dapat menghasilkan pigmen yang berwarna, tidak dapat larut air, mampu menghasilkan
asam laktat dan tidak menimbulkan gas Jawetz et al., 2001.
3. Antibakteri
Antibakteri adalah senyawa atau zat yang mampu membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui adanya aktivitas antibakteri adalah metode difusi sumuran. Pengamatan aktivitas antibakteri dilakukan dengan mengukur diameter zona
hambat dari pertumbuhan bakteri. Ada 2 jenis zona hambat bakteri yaitu zona radikal dan irradikal. Zona radikal yaitu suatu daerah disekitar sumuran dimana
sama sekali tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri. Zona irradikal adalah suatu daerah disekitar sumuran dimana pertumbuhan bakteri yang dihambat tetapi
tidak dimatikan atau pertumbuhan bakteri jarang Jawetz et al., 2001.
4. Gel