Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji pepaya terhadap Shigella dysenteriae dan Streptococcus pyogenes jika dibandingkan dengan ekstrak etanol batang pepaya? 2. Apakah golongan senyawa dalam ekstrak etanol biji dan batang pepaya yang berperan sebagai antibakteri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari biji dan batang pepaya terhadap Shigella dysenteriae dan Streptococcus pyogenes. 2. Mengetahui golongan senyawa dalam ekstrak etanol biji dan batang pepaya yang berperan sebagai antibakteri.

D. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman pepaya Carica papaya L. a. Taksonomi Taksonomi dari tanaman pepaya Carica papaya L. adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Caricales Famili : Caricaceae Spesies : Carica papaya L. Suprapti, 2005 Tanaman pepaya Carica papaya L. ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Tanaman pepaya b. Kandungan Berbagai bagian tanaman pepaya seperti daun, buah, akar, dan biji memiliki banyak kandungan. Buah pepaya mentah mengandung enzim papain, sedangkan buah pepaya matang mengandung kritosantin. Akar pepaya mengandung karposida. Bagian daun mengandung alkaloid karpinina. Dalam penelitian lain, biji pepaya mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan fenol Okoye, 2011. Biji pepaya juga mengandung alkaloid berupa karpain, dan glikosida berupa glukotropaelin dan benzil-isotiosianat Nayak, 2012. Ekstrak n-heksan biji papaya mengandung triterpenoid Sukadana, 2008. Batang pepaya mengandung alkaloid, tanin, saponin dan steroid Stephen et al., 2013. Ekstrak etanol batang pepaya mengandung saponin, alkaloid, glikosida, tanin, dan flavonoid Oladimeji et al., 2007. Batang pepaya juga mengandung antrakinon dan saponin Setyawan, 2009. c. Efek Farmakologi Ekstrak metanol daun pepaya mengandung glikosida flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi Imaga et al., 2010. Ekstrak etanol daun pepaya memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap Candida albicans Sumanthi dan Gowthami, 2014. Ekstrak metanol batang pepaya menunjukkan hasil penurunan gula darah tikus secara signifikan Saidu dan Nweri, 2013. Ekstrak etanol biji pepaya memiliki aktivitas sebagai antifertilitas Hamman et al., 2011. 2. Bakteri Mikroba merupakan organisme hidup yang hanya dapat diamati dengan mikroskop karena ukurannya sangat kecil. Mikroba terdiri dari satu sel atau uniseluler dan beberapa sel atau multiseluler. Bakteri, fungi, archaea, protozoa, virus, maupun alga termasuk ke dalam golongan mikroorganisme. Mikroorganisme sering diasosiasikan dengan adanya penyakit infeksi Pratiwi, 2008. Bakteri dapat diidentifikasi berdasarkan pewarnaan Gram, yaitu Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan tebal yang dapat mempertahankan warna metil ungu. Contoh bakteri Gram positif adalah Streptococcus pyogenes. Pada uji bakteri Gram negatif, alkohol melarutkan lipid dinding sel sehingga warna ungu hilang. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah karena counterstain dengan basic fuchsin dapat mewarnai bakteri ini. Contoh bakteri Gram negatif adalah Shigella dysenteriae Locke et al., 2013. a. Shigella dysenteriae Klasifikasi dari Shigella dysenteriae adalah: Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Shigella Species : Shigella dysenteriae Todar, 2012 Shigella merupakan bakteri Gram negatif yang memiliki habitat alamiah terbatas pada saluran pencernaan manusia maupun primata dan beberapa spesiesnya dapat menyebabkan disentri basiler. Salah satu dari spesies tersebut adalah Shigella dysenteriae. Jenis ini merupakan shigella yang tidak meragikan manitol. Bentuk batang yang ramping dan tidak berkapsul serta tidak membentuk spora merupakan ciri khas dari shigella. Dalam bidang pengobatan terhadap eksotoksin Shigella dysenteriae telah tersedia antitoksin yang spesifik. Dalam pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan Shigella dysenteriae digunakan antibiotik ampisilin, doksisiklin, siprofloksasin, dan trimetoprim-sulfametoksazol Jawetz et al., 2013. Shigella dysenteriae merupakan bakteri penyebab shigelosis yang dapat menimbulkan demam karena terjadinya infeksi pada mukosa usus. Radji, 2009. b. Streptococcus pyogenes Klasifikasi dari Streptococcus pyogenes adalah: Kingdom : Bacteria Phylum : Firmicutes Class : Bacilli Order : Lactobacillales Family : Streptococcaceae Genus : Streptococcus Species : Streptococcus pyogenes Todar, 2012 Streptococcus merupakan bakteri anaerob fakultatif yang mudah tumbuh pada media yang kaya darah. Identifikasi bakteri jenis ini dengan adanya zona jernih beta-hemolisis besar di sekeliling koloni Elliot et al., 2013. Uji katalase digunakan untuk membedakan streptococcus dengan bakteri lain. Streptococus memberikan hasil katalase negatif, yaitu berupa tidak adanya gelembung yang terbentuk dalam media Locke et al., 2013. Streptococcus pyogenes termasuk golongan A dari kategori Streptococcus beta-hemolitik. Bakteri ini memiliki ciri khas berupa kokus tunggal dengan bentuk bulat maupun bulat telur dan tersusun dalam rantai. Streptococcus pyogenes memiliki habitat pada kulit dan tenggorokan. Demam rematik, faringitis, glomerulonephritis, dan impetigo disebabkan oleh bakteri ini. Infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dapat diobati dengan penisilin G, makrolida seperti klindamisin dan eritromisin. Namun, antibakteri ini telah resisten di Eropa dan Amerika Jawetz et al., 2013. 3. Antibakteri Antibakteri merupakan suatu obat yang mempengaruhi pertumbuhan serta kelangsungan hidup mikroba tanpa merugikan kesehatan individu yang mengalami sakit Irianto, 2013. Antibakteri dapat dibedakan menjadi antibakteri spektrum sempit dan spektrum luas. Perbedaan dari keduanya terletak pada kemampuan dalam menghambat bakteri. Antibakteri spektrum sempit hanya terbatas pada bakteri Gram negatif atau Gram positif saja. Antibakteri spektrum luas memiliki kemampuan menghambat keduanya Pratiwi, 2008. Antibakteri memberikan efek sebagai inhibitor pada dinding sel bakteri, sintesis asam nukleat, sintesis protein, maupun menghambat metabolisme sel Locke et al., 2013.

E. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji dan Batang Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Streptococcus pyogenes Serta Bioautografinya

1 3 20

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN BATANG PEPAYA (Carica Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Dan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae DAN Streptococcus pyogenes Serta Bioautografinya.

0 3 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Dan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae DAN Streptococcus pyogenes Serta Bioautografinya.

0 4 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Dan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae DAN Streptococcus pyogenes Serta Bioautografinya.

1 7 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI DAN BATANG PEPAYA (Carica Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Dan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae DAN Streptococcus pyogenes Serta Bioautografinya.

0 3 13

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI DENGAN BATANG Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Dengan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Streptococcus Pyogenes.

0 3 17

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI DENGAN BATANG Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Dengan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Streptococcus Pyogenes.

0 2 13

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAKETANOL BIJI DENGAN BATANG PEPAYA (Carica papaya L.) Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Dengan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Staphylococcus Epidermid

0 2 12

PENDAHULUAN Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Dengan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Staphylococcus Epidermidis.

0 2 7

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAKETANOL BIJI DENGAN BATANG PEPAYA (Carica papaya L.) Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Dengan Batang Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Staphylococcus Epidermid

0 3 17