commit to user
14
2. Kehamilan
a. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dari hari pertama dihitung dari hari pertama haid terakhir Saifudin, 2002.
b. Pembagian Trimester Pada dasarnya, trimester pertama secara umum dipertimbangkan
berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 12 minggu, trimester dua pada minggu ke-13 hingga ke-28 15 minggu dan trimester ke tiga pada
minggu ke 29 hingga minggu ke 40. c. Tanda dan Gejala Kehamilan
1 Tanda dan gejala tidak pasti a Tidak hamil atau amenorea
b Mual muntah nausea and vomiting c Mengidam
d Tidak tahan bau- bauan e Pingsan
f Hilang nafsu makan atau anoreksia g Lelah atau fatigue
h Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri i Sering kencing
commit to user
15
j Konstipasi k Pigmentasi kulit
l Varises Manuaba, 2001. 2 Tanda dan gejala kemungkinan hamil
a Perut membesar b Uterus membesar
c Tanda hegar: konsistensi uterus lebih lunak d Tanda Chadwick: warna vulva dan vagina lebih merah atau agak
kebiru- biruan e Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan
f Tanda Braxton hicks: bila uterus dirangsang kontraksi g Teraba ballottement
h Reaksi kehamilan positif Manuaba, 2001. 3 Tanda dan gejala pasti atau positif hamil
a Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba juga bagian- bagian janin:
1 Denyut jantung janin didengar dengan stetoskop moral Laennec 2 Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
3 Dicatat dengan foto elektro kardiogram 4 Dilihat pada ultrasonografi
b Terlihat tulang- tulang janin dalam foto rontgen Sarwono, 2005.
commit to user
16
3. Tanda bahaya kehamilan
a. Pengertian Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu
dan bayi dalam keadaan bahaya. b. Macam- macam tanda bahaya kehamilan
1 Perdarahan Pervaginam a Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa plasenta previa, solusio plasenta, abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik
Saifudin, 2002. b Penanganan
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu termasuk tanda vital nadi,
tekanan darah, respirasi, dan temperatur. Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum
terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat
penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang
commit to user
17
infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan Saifudin, 2002.
c Macam–macam perdarahan pervaginam 1 plasenta previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
2 Tanda dan gejala Perdarahan tanpa rasa nyeri bisa secara tiba- tiba dan kapan
saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah
tidak dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa
lebih sering disertai kelainan letak. 3 Deteksi dini
a Pengumpulan data Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya,
kapan mulai, berapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan.
b Pemeriksaan fisik Pemeriksaan tekanan darah, suhu nadi dan denyut jantung
janin jangan melakukan pemeriksaan dalam dan melakukan
commit to user
18
pemasangan tampon karena hanya akan menimbulkan perdarahan yang berbahaya dan menambah kemungkinan
infeksi. Lakukan pemeriksaan luar eksternal, rasakan apakah perut bagian bawah lembut pada perabaan.
Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati- hati dapat menentukan sumber perdarahan berasal dari kanalis
servikalis atau sumber lain seperti varises yang pecah, dan kelainan servik polip, erosi ca. Pemeriksaan USG.
4 Penanganan a Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat
menyelamatkan ibu dan anak untuk mengurangi kesakitan dan kematian.
b Memecahkan ketuban diatas meja operasi selanjutnya pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih
lanjut. c Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa dapat
mengambil sikap melakukan rujukan ketempat pertolongan yang mempunyai fasilitas yang cukup dengan pemasangan
infus untuk mengimbangi perdarahan, sedapat mungkin diantar oleh petugas, dilengkapi dengan keterangan
commit to user
19
secukupnya, serta dipersiapkan donor darah untuk transfusi darah Kusmiyati, 2008.
1 Solusio plasenta Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal
plasenta lepas setelah bayi lahir. 2 Tanda dan gejala
a Darah dari tempat pelepasan keluar dari servik dan terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan banyak.
b Kadang- kadang darah tidak keluar terkumpul di belakang plasenta perdarahan tersembunyi atau perdarahan ke
dalam. c Perdarahan disertai nyeri, juga diluar his
d Nyeri abdomen pada saat di pegang e Palpasi sulit dilakukan
f Fundus uteri makin lama makin naik g Bunyi jantung biasanya tidak ada Kusmiyati, 2008.
3 Deteksi dini a Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya,
kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan.
commit to user
20
b Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri atau sakit kepala mengalami perdarahan tersebut Kusmiyati, 2008.
4 Penanganan a Solusio plasenta ringan
Perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak. Keadaan janin masih baik dapat dilakukan penanganan
secara konservatif. Perdarahan
berlangsung terus
ketegangan makin
meningkat, dengan janin yang masih baik dilakukan secsio sesarea.
Perdarahan yang terhenti dan keadaan baik pada kehamilan prematur dilakukan perawatan inap.
b Solusio plasenta tingkat sedang dan berat Penanganannyan dilakukan dirumah sakit karena dapat
membahayakan jiwa penderita. Tatalaksananya adalah penanganan infuse dan transfusi darah, memecahkan
ketuban, induksi persalinan atau dilakukan secsio sesaria. 5 Komplikasi
Penyulit komplikasi dari ibu seperti perdarahan, gangguan pembekuan darah, oliguria, perdarahan post partum, penyulit
pada janin Manuaba, 2001.
commit to user
21
2 Sakit Kepala Yang Hebat a Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. b Tanda dan gejala
Sakit kepala yang menujukan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat, kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia dan jika
tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
c Deteksi dini Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami edema pada muka
dan tangan atau masalah visual. d Penanganan
Jika ibu tidak sadar atau kejang segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
daruratan. Segera lakukan observasi terhadap keadaan
commit to user
22
umum termasuk tanda vital nadi, tekanan darah, dan pernafasan sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. e Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre- eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian Kusmiyati,
2008. 3 Penglihatan Kabur
a Pengertian Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-
bintik mata berkunang-kunang. b Tanda dan gejala
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang, melihat bintik- bintik mata berkunang- kunang, selain itu adanya skotama
diplopia dan ambiliopia merupakan tanda- tanda yang menunjukkan adanya pre- eklampsia berat yang mengarah
commit to user
23
pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri
atau didalam retina odema retina dan spasme pembuluh darah. Dapat juga disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga
terjadi oedema
pada otak
dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral nyeri kepala, kejang, gangguan penglihatan. Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi tanda pre- eklampsia.
c Deteksi dini Pemeriksaan data, pemeriksaan tekanan data, protein,
urine, reflek dan edema. d Penanganan
Jika tidak sadar atau kejang segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan
gawat darurat. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
commit to user
24
e Komplikasi Komplikasi yang ditimbulkan antara lain kejang dan
eklamsia Saifuddin, 2002. 4 Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
a Pengertian Bengkak ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam
jaringan tubuh dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
b Tanda dan gejala Bengkak pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari
ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Bengkak yang mengkhawatirkan ialah bengkak yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Bengkak biasa
menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain jika muncul pada muka dan tangan, bengkak
tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat,
commit to user
25
pandangan mata kabur. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
c Deteksi dini Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau
masalah visual. Periksa adanya pembengkakan, lakukan pengukuran tekanan darah dan protein urine ibu,
pemeriksaan hemoglobin ibu, dan tanyakan tentang tanda dan gejala lain dari anemia.
d Penanganan Istirahat cukup, mengatur diet makan yaitu meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta
lemak kalau keadaan memburuk namun memungkinkan maka dokter akan mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi. e Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan dengan
tanda–tanda oedema
pembengkakan terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih
commit to user
26
telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium Saifudin, 2002.
5 Gerakan Janin Berkurang a Pengertian
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
b Tanda dan gejala Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
c Deteksi dini Jika bayi sebelumya bergerak dan sekarang tidak bergerak,
tanyakan pada ibu kapan terakhir bergerak, raba gerakan bayi, dengarkan denyut janin janin, lakukan USG.
d Penanganan Memberikan dukungan emosional pada ibu, menilai denyut
jantung janin DJJ, apabila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang. Bila
denyut jantung janin DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.
e Komplikasi Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan fetal distress
Saifuddin, 2002.
commit to user
27
6 Nyeri Perut Yang Hebat a Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau
abortus. b Tanda dan gejala
Nyeri abdomen yang mugkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen yang
hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. c Deteksi dini
Tanyakan pada ibu tentang karateristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan. Tanyakan
pada ibu apakah mempunyai tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan demam. Lakukan pemeriksaan dengan
mengukur tekanan darah, suhu dan nadi. Lakukan pemeriksaan protein urine.
d Penanganan Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital
nadi, tensi, respirasi, suhu. Jika dicurigai syok mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas waspada dan
commit to user
28
evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat. Jika ada syok segera terapi dengan baik.
e Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat
antara lain kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan prematur, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens
Saifuddin, 2002. 7 Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
a Pengertian Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan
22 minggu ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
b Tanda dan gejala Keluarnya cairan berupa air ketuban dari vagina. Ketuban
di nyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun pada kehamilan aterm.
c Deteksi dini Deteksi faktor resiko, deteksi infeksi secara dini, lakukan
pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar
commit to user
29
jumlah, warna, dan bau dan membedakannya dengan urine. Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau
terkumpul di forniks posterior. d Penanganan
Konfirmasi usia
kehamilan kalau
ada dengan
Ultrasonografi USG, lakukan pemeriksaan inspekulo dengan speculum DTT untuk menilai cairan yang keluar
jumlah, warna, bau dan membedakannya dengan urin. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan setelah 22
minggu jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital. Observasi tidak adanya infeksi, observasi tanda–tanda
inpartu. e Komplikasi
Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
Tanda–tanda infeksi demam, cairan vagina berbau Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm Saifuddin, 2002.
commit to user
30
4. Sikap