Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
1
: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba
2.3.3 Komposisi komisaris independen dan Manajemen Laba
Penelitian mengenai keberadaan dewan komisaris telah dilakukan diantaranya Chtourou
et al.
2001 yang menemukan bahwa
earnings management
secara signifikan berhubungan dengan dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukkan praktek manajemen laba dengan teknik
income increasing
rendah pada perusahaan yang memiliki dewan komisaris yang telah berpengalaman pada perusahaan tersebut dan juga pada perusahaan lain.
Xie, Davidson, dan Dadalt 2003 meneliti peran dewan komisaris dengan latar belakang bidang keuangan dalam mencegah manajemen laba. Dari penelitian ini diketahui makin sering
dewan komisaris bertemu maka akrual kelolaan perusahaan makin kecil. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien negatif yang signifikan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa persentase
dewan komisaris dari luar perusahaan yang independen berpengaruh negatif secara signifikan terhadap akrual kelolaan.
Ujiyantho dan Pramuka 2007 menguji pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba di perusahaan manufaktur yang
go public
tahun 2002-2004. Hasil yang didapatkannya adalah dewan komisaris ternyata belum mampu mengurangi tindak manajemen
laba di perusahaan yang disebabkan oleh penempatan atau penambahan anggota komisaris independen dimungkinkan hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang
saham mayoritas pengendali
founders
masih memegang peranan penting sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan turun.
Penelitian Ujiyantho dan Pramuka 2007 hampir sama hasilnya dengan penelitian Veronica dan Utama 2005 yang meneliti pengaruh proporsi komisaris independen terhadap
manajemen laba. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen tidak berkorelasi secara signifikan terhadap manajemen laba.
Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
2
:Komposisi komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba.
2.4 Komite Audit dan Manajemen Laba