Berbeda dengan penelitian di Indonesia, Wedari 2004 yang menguji pengaruh komite audit terhadap praktik manajemen laba menemukan bahwa komite audit berpengaruh positif
terhadap manajemen laba. Artinya, komite audit belum berhasil mengurangi manajemen laba. Siregar dan Utama 2005 juga menemukan bahwa keberadaan komite audit tidak terbukti
mempengaruhi besaran pengelolaan laba secara signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena pengangkatan komite audit oleh perusahaan hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja
tetapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan
good corporte governance
di perusahaan Ningsaptiti, 2010.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut: H
3
: Komposisi komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba.
2.5 Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba
Perusahaan adalah sebuah organisasi atau lembaga yang mengubah keahlian dan material sumber ekonomi menjadi barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan para pembeli, serta
diharapkan akan memperoleh laba bagi para pemilik Mpaata dan Agus S, 1997 dalam Aswiatri, 2010. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan.
Terdapat berbagai proksi yang biasanya digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar aset maka
semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam
masyarakat. Perusahaan yang berukuran besar biasanya memiliki peran sebagai pemegang
kepentingan yang lebih luas. Hal ini membuat berbagai kebijakan perusahaan besar akan
memberikan dampak yang besar terhadap kepentingan publik dibandingkan perusahaan kecil Ningsaptiti, 2010. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka
akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat Nasution dan Setiawan, 2007.
Penelitian Chtourou et al 2001 menemukan bahwa ukuran perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba pada semua kelompok pengujian.
Perusahaan yang lebih besar berkesempatan lebih kecil dalam melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Pengujian Veronica dan Utama 2005 melaporkan variabel yang
berpengaruh signifikan terhadap besaran manajemen laba adalah ukuran perusahaan. Makin besar ukuran perusahaan, makin kecil tindak manajemen labanya.
Dari penelitian tersebut, maka hipotesis selanjutnya adalah: H
4
: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba
2.6 Studi Penelitian Terdahulu
Nasution dan Setiawan 2007 melakukan penelitian tentang pengaruh komposisi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, dan ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah komposisi komisaris independen berpengaruh negative terhadap manajemen laba. Ini
menandakan bahwa mekanisme corporate governance yang diajukan melalui keberadaan pihak independen dalam dewan komisaris mampu mengurangi tindak manajemen laba yang terjadi
dalam perusahaan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka 2007. Penelitian ini
menggunakan empat variable independen yaitu: kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan manajemen laba sebagai variable dependennya. Ujiyantho dan Pramuka mendapatkan kesimpulan bahwa:
1. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen
laba. 2.
Kepemilikan manajerial berpengaruh negative signifikan terhadap manajemen laba. 3.
Proporsi komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.
4. Jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen
laba. 5.
Keempat factor di atas secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
6. Manajemen laba discretionary accruals tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja keuangan
cash flow return on asset
. Veronica dan Utama 2005 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek
Corporate Governance
Terhadap Pengelolaan Laba. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap besaran pengelolaan laba adalah ukuran perusahaan dan kepemilikan keluarga. Dimana semakin besar ukuran perusahaan semakin kecil pengelolaan labanya dan rata-rata pengelolaan
laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perusahaan konglomerasi lebih tinggi daripada rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan lain. Variabel kepemilikan
institusional dan ketiga variabel praktek corporate governance tidak terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besaran pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan.
Sari 2009 juga melakukan penelitian tentang mekanisme internal corporate governance, manajemen laba, dan kinerja keuangan pada perusahaan
Go Public
di Indonesia. Kesimpulan yang didapatkan Sari 2009 adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi
komisaris independen, dan ukuran dewan komisaris memiliki hubungan yang positif terhadap manajemen laba. Namun, hanya kepemilikan institusional yang berpengaruh secara signifikan
terhadap terjadinya manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen.
2.7 Kerangka pemikiran