Analisis desain, konstruksi dan kinerja fyke net untuk penangkapan ikan karang ramah lingkungan

ANALISIS DESAIN, KONSTRUKSI DAN KINERJA FYKE NET
UNTUK PENANGKAPAN IKAN KARANG
RAMAH LINGKUNGAN

ANDI ASSIR

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis, Desain,
Konstruksi dan Kinerja Fyke Net untuk Penangkapan Ikan Karang Ramah
Lingkungan adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber

informasi yang berasal dari atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2012

Andi Assir
NIM C561040041

ABSTRACT

ANDI ASSIR, Analysis of Design, Construction and Performance of Fyke Net
for Environmental Friendly Catching of Reef Fish. Supervised by ARI
PURBAYANTO, INDRA JAYA, and DANIEL R. MONINTJA.
Study on fishing operation of fyke net was conducted at reef waters at the
west coast of Selayar Island from November 2008 to October 2010. The main
objective of this research is to determine the best design and technical operation
for environmental friendly catching of reef fish. Fyke net is chosen as an
experimental fishing gear because its shape is a combination between basket
trapnet ”bubu”, traditional fishing gear which is cosidered as environmental
friendly fishing gear for catching coral reef fish and fence setnet (sero) shape. The
first design of the experimantal fyke net follows the original shape, support with 5

rectangular steel frames and surrounding by 0.75 inch of webbing 5 m in length,
1.8 m in width and 1.2 m in height. It has two 2 m fixed and 15 m flexible extended
wings. Unlike ”bubu”, fyke net has not use bait for attracting the fish, therefore
the entrance of fyke net should be large enough to make the fish entering freely. In
two months of operations the fyke net did not show satisfactory results because
the fish moved back and forward through the entrance of fyke net easily and the
main problem was bycatch of turtels, therefore the second fyke net was designed.
The new feature of the second fyke net was playground with rectangular vertical
opening. The size of the opening was 150 x 15 cm devided into seven small
entrances in order to protect the turtles entering the gear. To keep the fish inside
the playground some 40 cm cableties are tied at the frame of the entrance
functioning as shieves. In two months of operations the second fyke net was show
better results however the new problem was the weight of the gear became
heavier because of the increase of diameter of steelframe used, therefore, the third
fyke net was designed to find a lighter gear. The third fyke net was supported by a
rectangular polyvinil chloride (PVC) tube frames combined by polyethylene
ropes, covered by 1.25 inch of webbing. No more turtles was caught but more life
reef fish was caught. To evaluate which design and methods of operation was
better, three types of fyke nets and two methods of operations were examined.
RAPFISH (Rapid Appraisal of Fish Status) is used to analyze which type of fyke

net is the most suitable for reef fishing and to analyze the status of fyke net as an
environmental friendly fishing gear. RAPFISH applies a statistical ordination
technique called multi-dimensional scaling (MDS). Based on this analysis the
third fyke net, lighter gear with PVC tube frames, shows the best value for it
performance and technical operations, and fyke net is an environmental friendly
fishing gear (value >50.0 in the range of 0 - 100). Ecological asapects gave the
highest value for the status of fyke net as an environmental friendly fishing gear
followed by ethical, technological, social and economical aspects.
Key words: fyke net, fish behavior, coral reef fishing, selectivity, environmental friendly,
RAPFISH

RINGKASAN
ANDI ASSIR, Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja Fyke Net untuk
Penangkapan Ikan Karang Ramah Lingkungan. Dibimbing oleh ARI
PURBAYANTO, INDRA JAYA dan DANIEL R. MONINTJA

Studi tentang pengoperasian fyke net dilaksanakan di perairan karang pada pesisir
barat Pulau Selayar dari Nopember 2008 hingga Oktober 2010. Penelitian ini bertujuan
untuk dapat menentukan desain dan teknik pengoperasian terbaik dalam penangkapan
ikan karang yang ramah lingkungan. Fyke net dipilih sebagai alat uji penangkap ikan

karena bentuknya merupakan kombinasi antara bubu yang merupakan alat penangkap
ikan tradisional yang diketahui ramah lingkungan dan bentuk sero. Bentuk asli fyke net
adalah terdiri atas 5 ruangan yang dipisahkan oleh bingkai segi empat, bulat dan setengah
bulat yang diselimuti oleh jaring polyethylene. Ukuran fyke net panjang 7-8 m, lebar 0,7
– 1,2 m dan tinggi 0,6 – 1,0 m. Terdapat paling sedikit dua pintu masuk bentuk corong
yang merupakan jalan masuk satu arah yang kecil seperti pada perangkap. Terdapat dua
sayap pendek dan penaju panjang tetapi kadang tidak digunakan pada kondisi perairan
berarus kuat. Pada tempat asalnya alat ini dioperasikan secara menetap di dasar perairan
dengan menggunakan tiang pancang dan menggunakan jangkar untuk pengoperasian
secara berpindah. Desain fyke net yang pertama mengikuti bentuk yang asli, dengan 5
bingkai baja yang diselimuti oleh jaring bermata 0,75 inci dengan panjang 5 m, lebar 1,8
m, dan tinggi 1,2m. Terdapat dua sayap permanen yang pendek dan ditambah 15 m
sayap lentur. Alat ini dipasang di dasar perairan menggunakan empat pasang jangkar 10
kg. Jangkar-jangkar tersebut terpasang secara permanen untuk pengoperasian secara
menetap di antara terumbu karang. Fyke net dipasang pada tali jangkar menggunakan
cincin. Alat ini diangkat ke perahu dan diturunkan ke dasar perairan secara vertikal.
Pada pengoperasian secara berpindah yang digunakan hanya tiga jangkar 5 kg. Alat ini
dipasang pada laguna karang dan paparan karang di luar tubir. Dengan cara ini alat
diangkat ke perahu bersama ketiga jangkar tersebut. Tidak seperti pada bubu, fyke net
tidak menggunakan umpan untuk memikat ikan. Oleh sebab itu jalan masuknya dibuat

sebesar mungkin agar ikan dapat bebas masuk. Namun dalam dua bulan operasi fyke net
tersebut tidak menunjukkan hasil tangkapan yang memuaskan karena ikan dapat dengan
laluasa keluar masuk pintu fyke net dan permasalah utama adalah tertangkapnya penyu.
Oleh sebab itu dilakukan pengkajian desain fyke net yang kedua. Hal yang baru pada
desain kedua fyke net adalah bagian plyground denga mulut segiempat yang memanjang
ke arah vertikal. Ukuran pintu masuk tersebut 150 x 15 cm yang terdiri atas tujuh buah
pintu kecil yang bersusun untuk mencegah masuknya penyu ke dalam alat ini. Untuk
dapat menahan keluarnya ikan dari dalam alat ini dipasang beberapa lembar cableties
berukuran panjang 40 cm pada bingkainya yang berfungsi sebagai penyaring. Selama
dua bulan pengoperasian fyke net kedua ini telah menunjukkan hasil yang lebih baik
tetapi masalah baru yang dihadapi adalah alat yang semakin berat dengan banyaknya
lumut yang melekat pada jaring. Oleh sebab itu fyke net desain ketiga dibuat untuk
mendapatkan alat yang lebih ringan. Alat yang ketiga tersebut terbuat dari pipa PVC
yang dirangkaikan dengan menggunakan tali polyethylene dan diselimuti oleh jaring
berdiameter 1,25 inci. Penyu tidak tertangkap lagi tetapi ikan-ikan karang sudah mulai
banyak yang tertangkap hidup-hidup. Untuk dapat mengevaluasi desain dan metode
penangkapan yang mana yang lebih baik, tiga type fyke net dan dua metode
pengoperasian diuji. RAPFISH (Rapid Appraisal of Fish Status) digunakan untuk

mengevaluasi tipe fyke net yang paling sesuai untuk pengoperasian di perairan

terumbu karang dan untuk mengevaluasi status fyke net sebagai alattangkap yang
ramah lingkungan. RAPFISH menggunakan pendekatan teknik ordinasi statistika

yang disebut Multi-Dymension Scaling (MDS).
Berdasarkan analisis ini
dibuktikan bahwa fyke net tipe ketiga yang menggunakan bahan yang lebih ringan
berupa pipa PVC menunjukkan performa desain dan teknik pengoprasian yang
lebih baik serta membuktikan bahwa fyke net merupakan alat penangkap ikan
yang ramah lingkungan (nilai > 50,0 dalam kisaran 0 - 100) dari setiap bidang
penilaian dan nilai tertinggi diperoleh dari penilaian bidang ekologi dan disusul
oleh bidang etika, teknologi, sosial/budaya dan ekonomi.

Kata kunci: fyke net, tingkah laku ikan, perikanan terumbu karang, selektivitas, ramah
lingkungan, RAPFISH

 Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, microfilm dan sebagainya tanpa izin tertulis
dari IPB.

N LISIS DES IN, KONSTRUKSI D N KINERJ
FYKE NET UNTUK PEN NGK P N IK N K R NG
R M H LINGKUNG N

NDI SSIR

D✁sert✂✄✁
☎✂✆✂✁ s✂✝✂✞ s✂✟u s✠✂r✂✟ untuk memperole✞ ✆el✂✡ Doktor
p✂☛✂
Dep✂✡temen Pem✂☞faatan Sumberdaya Perikanan

Se

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

viii

Penguji Luar Ujian Tertutup : 1. Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Murdiyanto, M.Sc

Penguji Luar Ujian Terbuka : 1. Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc
2. Dr.Ir. Diniah, M.Si

Judul Disertasi
Nama
NIM
Program Studi

: Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja ✌✍✎✏ ✑✏✒ untuk
Penangkapan Ikan Karang Ramah Lingkungan
: Andi Assir
: C 561040041
: Teknologi Kelautan (TKL)


Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof.Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc
Ketua

Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja
Anggota

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Teknologi Kelautan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB


Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr.

Tanggal Ujian: 12 Januari 2012

Tanggal Lulus: ……………….

x

PR✓✔✓✕✓
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah ✖✗✘✙✚✛✚✙✗✜✚✢✚✚✣✚ atas
segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini bisa diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan sejak bulan Oktober 2008 hingga Nopember 2010 dengan judul
“Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja ✤✥✦✧ ★✧✢ untuk Penangkapan Ikan
Karang Ramah Lingkungan”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto,
M.Sc sebagai ketua komisi pembimbing, Prof. Dr. Ir. Indr Jaya, M.Sc dan Prof.
Dr. Ir. Daniel R. Monintja sebagai anggota komisi pembimbing atas arahan dan

saran dalam penelitian dan penulisan disertasi ini. Terima kasih kepada Prof. Dr.
Ir. Ahmad Fauzi, M.Sc atas bantuannya dalam analisis ✩✪✫✤✬✖✭. Terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Bambang
Murdiyanto, M.Sc, sebagai penguji luar komisi pada sidang ujian tertutup dan
juga kepada Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc dan Dr. Ir. Domu Simbolon M.Si atas
masukan dan sarannya. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Jamaluddin
Jompa, M.Sc, dan Ibu Dr. Ir. Diniah, M.Si. sebagai penguji luar komisi pada
sidang ujian terbuka dan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Muh. Fedy A. Sondita, M.Sc
atas koreksi dan sarannya.
Terimakasih kepada Dirjen Dikti Depdiknas RI atas bantuan beasiswa
pendidikan BPPS dan Hibah Penelitian Doktor. Kepada Universitas Hasanuddin
yang telah memberi izin dan bantuan dana pendidikan. Terimakasih kepada
COREMAP-KKP-RI, Pemda Prov. Sulawesi Selatan, Pemda Kab. Maros dan
Yayasan Gemilang atas bantuan dana penelitian. Terima kasih kepada Pemda
Kab. Kepulauan Selayar atas izin untuk melaksanakan penelitian.
Tidak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada Ibunda Hj. Deya
Opu Marimba yang terus berdoa untuk kesuksesan putranya, kepada istri tercinta
Andi Matahari,SE, ananda tersayang Andi Muhammad Raditya Ramadan dan
Andi Muhammad Indra Ashary atas segala dukungan, dorongan, kasih sayang dan
pengorbanannya selama mengikuti ayahnya sekolah di Bogor. Terima kasih
kepada seluruh keluarga besar Achmad dg Marimba dan keluarga besar Andi
Mappesangka. Terima kasih kepada teman-teman seangkatan: Alfa, Kohar, Desy,
Noni, Nusa, dan Jamal atas kerjasamanya selama mengikuti perkuliahan, juga
kepada Syawaluddin Soadiq, Hasmunandar, A. Muhtar, A. Rajuddin, A. Muh.
Natsir dan Latif (alm) yang membantu dalam pelaksanaan penelitian di lapangan,
juga kepada rekan di Wisma Pinus IPB, dan di Pondok Tanadoang dan dari
banyak pihak dan perorangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan perikanan di
Indonesia.
Bogor, Januari 2012
Andi Assir

xii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 11 Juli 1962 sebagai anak
kedua dari ayah Achmad Dg. Marimba dan ibu Deya Opu. Pendidikan Sarjana
(S1) ditempuh di Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun
1986. Pendidikan Master (S2) ditempuh di Biology Department, Faculty of Pure
and Applied Science, Acadia University, Canada dan lulus tahun 1993. Penulis
mulai mengikuti pendidikan Program Doktor (S3) di Program Studi Teknologi
Kelautan (TKL), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
pada tahun akademik 2004/2005.
Penulis bekerja di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin sejak
tahun 1988.

Pernah menjabat sebagai Ketua di Sekolah Tinggi Teknologi

Kelautan Balik Diwa Makassar tahun 2002 – 2004. Pada tahun 1994 - 2001
penulis aktif menjadi supervisor Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas
Hasanuddin.

Sejak tahun 1995 penulis aktif membantu Yayasan Gemilang

Makassar sebagai staf ahli dalam melaksanakan kegiatan pendampingan
masyarakat pada proyek COREMAP fase pertama di Kabupaten Selayar.
Penulis banyak melakukan survei penelitian bersama Pusat Studi Terumbu
Karang Universitas Hasanuddin dan Dinas Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan.
Selama mengikuti program S3, penulis telah menyusun dua karya ilmiah dengan
judul: “ Studi Performa Desain dan Pengoperasian

✮✯✰✱ ✲✱✳ untuk Penangkapan

Ikan Karang “ yang akan diterbitkan di Jurnal “Torani” Volume 22, No. 1, April
2012 dan “Evaluasi Tingkat Keramahan

✮✯✰✱ ✲✱✳ yang Dioperasikan di Perairan

Terumbu Karang” yang akan diterbitkan di Jurnal “Torani Volume 22, No. 2,
Agustus 2012.

D✴✵✶✴✷ ISI
H✸✹✸✺✸ n
DAFTAR TABEL ........................................................................................

xviii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xx

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xxvii

I

2

PENDAHULUAN UMUM..................................................................

1

1.1 Latar Belakang................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah........................................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................

6

1.3.1 Tujuan umum ......................................................................

6

1.3.2 Tujuan khusus .....................................................................

7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................

7

1.5 Hipotesis.........................................................................................

7

1.6 Kerangka Pemikiran........................................................................

7

1.7 Metodologi Umum..........................................................................

10

1.7.1 Waktu dan tempat penelitian.................................................

10

1.7.2 Tahapan Penelitian.................................................................

10

Daftar Pustaka........................................................................................

12

RANCANG BANGUN PLATFORM PERALATAN UNTUK
OBSERVASI TINGKAH LAKU IKAN...............................................

15

2.1 Pendahuluan....................................................................................

15

2.2 Metode Perancangan.......................................................................

17

2.2.1 Rancang bangun stasiun pengamatan..................................

17

2.2.2 Rancang bangun bingkai tempat pemasangan
kamera digital di dalam Air.................................................

19

2.2.3. Rancang bangun ”✻✼✽✾✿ ✻❀❁❂❃❀❄

❅✿✼✿❆❀✾❀✽❇” (CCTV) ..................................................

20

2.3. Hasil dan Pembahasan....................................................................

21

xiv
2.3.1

Rancang bangun stasiun pengamatan........................

21

2.3.2 Rancang bangun bingkai berkaki tempat
pemasangan kamera di dalam air..............................

23

2.3.3 Teknik pengoperasian kamera digital di dalam air.....

23

2.3.4

Pengamatan dengan kamera digital yang
dioperasikan seorang penyelam................................

24

2.3.5 Pengamatan secara visual oleh pengamat dan
dengan kamera digital dari setasiun
pengamat di atas air..................................................

24

2.3.6 Hasil observasi menggunakan kamera digital ..........

25

2.3.7 Rangkaian ”Close Circuit Television” (CCTV)
saat pengoperasian....................................................

33

2.3.8 Hasil observasi menggunakan ”❈❉❊❋●

3

❈❍■❏❑❍▲ ▼●❉●◆❍❋❍❊❖” (CCTV) ....................................

33

2.4 Kesimpulan dan Saran ............................................................

34

2.4.1 Kesimpulan ...............................................................

34

2.4.2 Saran ........................................................................

34

Daftar Pustaka..................................................................................

35

POLA GERAK IKAN KARANG SEBAGAI DASAR
PERANCANGAN ALAT PENANGKAPAN IKAN...........................

37

3.1 Pendahuluan .................................................................................

37

3.2 Metode Penelitian ........................................................................

41

3.3 Hasil dan Pembahasan .................................................................

44

3.3.1 Pola pergerakan ikan karang berdasarkan waktu
siang dan malam..................................................................

44

3.3.2 Pola pergerakan ikan karang secara acak.............................

48

3.3.3 Sifat ”P❖◗■●❋❋ ” dan ”❘●❙■❚❍●❉❯” pada ikan terhadap

❚❱❲● ❖●▲ ................................................................................

56

3.4 Kesimpulan dan Saran ..................................................................

57

3.4.1 Kesimpulan ...........................................................................

57

3.4.2 Saran .....................................................................................

58

Daftar Pustaka.......................................................................................

58

4

KONSTRUKSI DAN TEKNIK PENGOPERASIAN

❳❨❩❬ ❭❬❪ IKAN KARANG................................................................

61

4.1 Pendahuluan....................................................................................

61

4.2 Metode Penelitian...........................................................................

63

4.2.1 Alat dan bahan.......................................................................

63

4.2.2 Daerah pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝ di lokasi penelitian………..

65

4.3 Hasil dan Pembahasan....................................................................

65

4.3.1 Konstruksi dan teknik pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝
desain pertama.......................................................................

65

4.3.1.1 Rancangan desain rangka dan rinding

❫❴❵❛ ❭❛❝ ...................................................................
4.3.1.2 Rancangan desain dinding ❫❴❵❛ ❜❛❝

66

desain pertama……………………………………

68

4.3.1.3 Rancangan pintu masuk ❫❴❵❛ ❜❛❝
desain pertama........................................................

72

4.3.1.4 Rancangan pintu pengambilan hasil

❫❴❵❛ ❜❛❝ desain pertama........................
4.3.1.5 Teknik pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝ desain pertama........
tangkapan

74
75

4.3.1.6 Evaluasi desain dan teknik pengoperasian

❫❴❵❛ ❜❛❝ desain pertama...........................................
4.3.2 Konstruksi dan teknik pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝

76

desain kedua........................................................................

78

4.3.2.1 Rancangan desain rangka dan dinding

❫❴❵❛ ❜❛❝ desain kedua............................................
4.3.2.2 Rancangan ❞❡❢❴ ❣❤✐❥❜❦ pada ❫❴❵❛ ❜❛❝

79

desain kedua..........................................................

82

4.3.2.3 Performa ❫❴❵❛ ❜❛❝ desain kedua di dasar perairan..

85

4.3.2.4 Teknik pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝ desain kedua.........

86

4.3.2.5 Evaluasi desain dan teknik pengoperasian

❫❴❵❛ ❜❛❝ desain kedua............................................
4.3.3 Konstruksi dan teknik pengoperasian ❫❴❵❛ ❜❛❝

88

xvi
desain ketiga..........................................................................

90

4.3.3.1 Rancangan desain rangka dan dinding
❧♠♥♦ ♣♦q

desain ketiga.............................................

90

4.3.3.2 Rancangan rst♠ ✉✈✇①♣②, dua pintu jebakan
dan pintu pengambilan hasil tangkapan pada
desain ketiga.............................................

94

4.3.3.3 Teknik pengoperasian ❧♠♥♦ ♣♦q desain ketiga..........

96

❧♠♥♦ ♣♦q

4.3.3.4 Evaluasi performa desain alat dan teknik

5

pengoperasian ❧ ♠♥ ♦ ♣♦q③.........................................

100

4.4 Kesimpulan dan Saran...............................................................

104

4.4.1 Kesimpulan............................................................................

104

4.4.2 Saran.......................................................................................

105

Daftar Pustaka...................................................................................

105

MODEL SELEKTIVITAS PADA ④⑤⑥⑦ ⑧⑦⑨.....................................

107

5.1 Pendahuluan....................................................................................

107

5.2 Metode Penelitian...........................................................................

109

5.3 Hasil dan Pembahasan....................................................................

111

............................................................

112

....................................................................

116

..................................................................

119

5.4 Kesimpulan dan Saran...................................................................

123

5.3.1

⑦♣⑩✇①♣q♦✈ ❶♦s ♦⑩q❷❸❷q ♠

5.3.2

⑦♣q♦✈ ❶♦s♦⑩q❷❸❷q♠

5.3.3

❹♦qt❷♣ ❶♦s♦⑩q❷❸❷q♠

5.4.1 Kesimpulan..........................................................................

6

123

5.4.2 Saran.....................................................................................

123

Daftar Pustaka........................................................................................

123

TINGKAT KERAMAHAN FYKE NET.............................................

127

6.1 Pendahuluan...................................................................................

127

6.2 Metode Penelitian..........................................................................

129

6.3 Hasil dan Pembahasan...................................................................

132

6.4 Kesimpulan dan Saran...................................................................

150

6.4.1 Kesimpulan..........................................................................

150

6.4.2 Saran....................................................................................

7

150

Daftar Pustaka.................................................................................. .....

151

PEMBAHASAN UMUM.....................................................................

155

7.1 Sifat-sifat ikan yang menjadi acuan dalam modifikasi
konstruksi ❺❻❼❽ ❾❽❿..........................................................................

155

7.2 Konstruksi ❺❻❼❽ ❾❽ ❿.........................................................................

159

7.3 Selektivitas pada ❺❻ ❼❽

160

...............................................................

❾❽ ❿

7.4 Tingkat keramahan ❺❻❼❽ ❾❽❿ pada perikanan
terumbu karang.............................................................................

163

7.5 Penelitian lanjutan.........................................................................

165

7.6 Prospek penggunaan ❺❻❼❽

dimasa datang................................

165

KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................

166

8.1 Kesimpulan....................................................................................

166

8.2 Saran..............................................................................................

166

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

167

LAMPIRAN.................................................................................................

177

8

❾❽ ❿

xviii
D➀➁➂➀➃ T➀➄ EL
Nomor
1

2

3

4

5
6
7

8

9

10

11

12

Halaman
Waktu aktivitas dan kebiasaan makan beberapa jenis
ikan karang......................................................................................

44

Hasil tangkapan ➅➆➇➈ ➉➈➊ berdasarkan waktu
penangkapan....................................................................................

45

Hasil tangkapan ➅➆➇➈ ➉➈➊ berdasarkan daerah
penangkapan.....................................................................................

53

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan ➅➆➇➈ ➉➈➊
desain pertama....................................................................................

63

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan ➅➆➇➈ ➉➈➊
desain kedua.......................................................................................

64

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan ➅➆➇➈ ➉➈➊
desain ketiga.......................................................................................

64

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain
pertama dengan ➋➌➉➍➎➉➍ ➏➌➊➎➐ (E) 62 % dan ukuran mata
jaring (d) 1,9 cm..................................................................................

70

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan
masuk pada ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain pertama dengan hanging ration 62%
dan diameter jaring 1,9 cm.................................................................

74

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain
Kedua dengan ➋➌➉➍➎➉➍ ➏➌➊➎➐ (E) 62 % dan ukuran mata jaring
(d) 2,5 cm............................................................................................

63

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan
Masuk pada ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain kedua dengan hanging ration 62%
dan diameter jaring 2,5 cm................................................................

83

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan
masuk kedua dan ketiga pada ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain kedua dengan
hanging ration 62% dan diameter mata jaring 2,5 cm.......................

85

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding ➅➆➇➈ ➉➈➊ desain
ketiga dengan ➋➌➉➍➎➉➍ ➏➌➊➎➐ (E) 62 % dan ukuran mata jaring
(d) 3,125 cm........................................................................................

93

Nomor

13

14

15

16

Halaman

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong pintu
masuk kedua dan ketiga pada ➑➒➓➔ →➔➣ desain ketiga dengan
↔↕→➙➛→➙ ➜↕➣ ➛➝ (E) 62 % dan ukuran mata jaring (d) 3,125 cm.........

96

Kelebihan dan kekurangan antara teknik pengoperasian secara
menetap dan berpindah.....................................................................

100

Prinsip dasar dan alasan yang mendasari penilaian keramahan
➑➒➓➔ →➔➣ pada lingkungan terumbu karang........................................

133

Nilai yang telah diurutkan untuk mencari nilai median untuk
aspek ekologi, sosial/budaya, ekonomi, teknologi dan etika...........

140

xx
D➞➟➠➞➡ G➞➢➤➞➡
Nomor

Halaman

1

Skema kerangka pemikiran penelitian...............................................

9

2

Peta lokasi penelitian di perairan karang sebelah barat
Pulau Selayar.....................................................................................

11

3

Rancang bangun setasiun pengamatan menetap di atas air...............

18

4

Rancang bangun setasiun pengamatan bergerak di atas air..............

18

5

Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi
mendatar............................................................................................

19

Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi
dari atas.............................................................................................

19

Rancang bangun peralatan observasi bawah air dengan kamera
digital................................................................................................

20

8

Rangkaian alat ”Close Circuit Television” (CCTV)………………

20

9

Setasiun pengamatan menetap dari rakit bambu..............................

21

10

Stasiun pengamatan menetap setelah menara pengawas
terpasang...........................................................................................

22

Perahu bercadik yang digunakan untuk stasiun pengamatan
bergerak............................................................................................

22

Rancang bangun bingkai berkaki tempat pemasangan kamera
digital.................................................................................................

23

Hasil pemantauan ➥➦➧➨ ➩➨➫ dari kamera digital secara vertikal
yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m
terhadap obyek dengan kondisi perairan cerah pada siang hari.........

26

Hasil pemantauan ➥➦➧➨ ➩➨➫ dari kamera digital secara horizontal
yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m
terhadap obyek dengan kondisi perairan sedikit keruh pada
pagi hari.............................................................................................

26

Hasil pemantaua terhadap ➥➦➧➨ ➩➨➫ dari kamera digital dengan
program ”movie” yang dioperasikan oleh operator penyelam
dari jarak 1 m dengan kondisi perairan sedikit keruh
pada siang hari...................................................................................

27

6

7

11

12

13

14

15

Nomor

16

Halaman

Pergerakan ikan (sudut kiri bawah) yang tidak tertangkap
secara visual oleh penyelam tetapi tertangkap oleh kamera..............

29

Hasil pemantauan terhadap ➭➯➲➳ ➵➳➸ 5 m di bawah permukaan
air dengan kamera digital dari atas permukaan air dengan
kondisi perairan cerah pada pagi hari.................................................

31

Sketsa pemasangan CCTV pada bingkai penahan kamera dari
setasiun pengamatan bergerak............................................................

33

Lokasi penempatan ➭➯➲➳ ➵➳ ➸ (titik merah) di perairan terumbu
karang Desa Parak..............................................................................

42

Proporsi hasil tangkapan ➭➯ ➲➳ ➵➳ ➸ pada operasi penangkapan
siang hari............................................................................................

46

Proporsi hasil tangkapan ➭➯ ➲➳ ➵➳ ➸ pada operasi penangkapan
malam hari..........................................................................................

46

Pola gerak acak beberapa jenis ikan karang secara horizontal
berdasarkan posisi tertangkap.............................................................

54

Pola gerak acak beberapa jenis ikan karang secara vertikal
berdasarkan hasil pengamatan pada siang hari...................................

54

Konstruksi dasar ➭➯➲➳ ➵➳ ➸ menetap dengan menggunakan tiang
pancang (Gebhards 1979; Welcomme 2001;
Hemingway dan Elliott 2002)........................................................... .

62

Konstruksi dasar ➭➯➲➳ ➵➳ ➸ berpindah dengan menggunakan tali
berjangkar (Gebhards 1979Liangming ➳➸ ➺➻➼ 2007)............................

62

Daerah pengoperasian ➭➯ ➲➳ ➵➳ ➸ di diantara terumbu karang dan
di luar area terumbu karang (laguna dan luar tubir karang)...............

65

27

Konstruksi rangka ➭➯ ➲➳ ➵➳➸ yang menggunakan pipa PVC................

67

28

Cara penyambungan pipa PVC pada sudut dan bercabang empat.....

67

29

Konstruksi rangka ➭➯ ➲➳ ➵➳➸ menggunakan besi baja pada
➭➯➲➳ ➵➳➸ desain pertama......................................................................

68

30

Sketsa dinding jaring ➭➯➲➳ ➵➳➸ desain pertama………………………

71

31

Konstruksi ➭➯ ➲➳ ➵➳ ➸ desain pertama....................................................

72

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

xxii
Nomor

32

33

34

35

Halaman

Konstruksi pintu masuk yang berbentuk corong pada ➽➾➚➪ ➶➪➹
desain pertama (a) tampak depan, (b) tampak samping....................

73

Konstruksi perangkap jeruji bambu (a) tampak depan,
(b) tampak samping..........................................................................

73

Konstruksi lubang dengan corong pelindung jaring untuk
pengambilan hasil tangkapan............................................................

74

Teknik ”➘➴➷➬➮➶➱” pada ➽ ➾➚➪ ➶➪➹ desain pertama yang dipasang
menetap pada ”tali tegak” sebagai pengganti tiang pancang............

75

desain pertama...

76

36

Teknik pengambilan hasil tangkapan dari ➽➾➚➪

37

Konstruksi rangka menggunakan besi beton pada ➽➾➚➪ ➶➪ ➹
desain kedua.....................................................................................

➶➪➹

79

desain kedua......................................

80

pada ➽ ➾➚➪ ➶➪➹ desain kedua...............................

82

40

Pintu masuk utama pada ➽ ➾➚➪ ➶➪➹ desain kedua.................................

84

41

Pintu masuk kedua dan ketiga pada fyke net desain kedua...............

84

42

Performa ➽➾➚➪ ➶➪➹ desain kedua di dasar perairan.............................

86

43

Teknik ➘➴➷➬➮ ➶➱ vertikal ➽➾➚➪ ➶➪ ➹ desain kedua (a), (b), dan (c)
yang dipasang menetap pada ”Tali tegak” sebagai pengganti
tiang pancang....................................................................................

88

Teknik pengoperasian secara berpindah pada ➽➾➚➪ ➶➪ ➹ desain
kedua.................................................................................................

89

Konstruksi rangka ➽ ➾➚➪ ➶➪ ➹ desain ketiga dengan menggunakan
tali Polyethylene (PE) dan pipa PVC.................................................

91

Teknik penyambungan pipa PVC menggunakan tali
(PE)..............................................................................

91

38

Sketsa dinding jaring ➽➾➚➪

39

Desain

44

45

46

✃➬➴➾ ➱❐❒➷➶❮

➶➪ ➹

❰❒➬➾➪➹➘➾➬➪➶➪

47

Sketsa dinding jaring ➽➾➚➪

desain ketiga......................................

92

48

Konstruksi pintu utama ✃➬➴➾ ➱❐❒➷➶❮ , pintu masuk kedua dan
ketiga pada ➽➾➚➪ ➶➪➹ desain ketiga......................................................

94

➶➪ ➹

Nomor

Halaman

49

Pintu ÏÐÑÒ ÓÔÕÖ×Ø (a) Tampak samping; (b) Tampak depan............

95

50

Desain corong pintu (a) kedua dan (b) ketiga ÙÒÚÛ ×ÛÜ desain ketiga.

95

51

Sketsa dinding jaring pintu (a) kedua dan (b) ketiga ÙÒÚÛ ×ÛÜ
desain ketiga......................................................................................

95

Teknik ÝÑÖÐÞ×Ó vertikal ÙÒÚÛ ×ÛÜ desain ketiga (a), (b) dan (c)
yang dipasang menetap pada ”Tali tegak” sebagai pengganti
tiang pancang.....................................................................................

97

Proses penurunan ÙÒÚÛ ×ÛÜ desain ketiga (a), (b), (c), (d) dan (e)
dengan metode pemasangan berpindah.............................................

100

Hasil analisis ßÑÏÙÞàÝ yang menunjukkan (a) Hasil penilaian
performa dan (b) Teknik pengoperasian ÙÒÚÛ ×ÛÜ desain 1, 2 dan 3...

101

Leverage yang menunjukkan atribut yang paling
sensitif pada penilaian performa desain fyke net...............................

102

Leverage yang menunjukkan atribut yang paling
sensitif pada penilaian teknik pengoperasian fyke net......................

103

Paduan model sebaran frekuensi hasil tangkapan fyke net
dan gillnet berdasarkan panjang tubuh ikan.....................................

115

Model hipotesis kurva selektivitas pintu masuk fyke net
dengan panjang vertikal maksimum 40 cm dan lebar 15 cm
dengan nilai hipotesis L50=50cm.....................................................

117

Model kurva selektivitas dinding jaring fyke net dengan
ukuran mata (d) 2,5cm dan hanging ratio (E) 62% dengan
nilai hipotesis L50 = 0,75 cm............................................................

121

60

Ikan damsel Abudafduf vaigiensis yang tertangkap oleh fyke net....

122

61

Ikan kardinal Apogon margaritophorus yang dapat lolos
melalui mata jaring…………………………………………………

122

Ikan barakuda Sphyraena barracuda yang sedang berusaha
meloloskan diri dari jeratan dinding jaring………………………..

123

Tingkat keramahan lingkungan pengoperasian fyke net di
perairan terumbu karang.................................................................

147

52

53

54

55

56

57

58

59

62

63

xxiv
Nomor

64

Halaman

Hasil analisis Leverage pada semua atribut pada aspek
(a) ekologi, (b) sosial/ budaya, (c) ekonomi, (d) teknik dan
(e) etika untuk tingkat keramahan fyke net……………………….

149

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1

Daftar Istilah dan singkatan yang digunakan…………………….

179

2

Konversi ukuran………………………………………………….

183

3

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada fyke net
desain pertama.................................................................................

184

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada fyke net
desain kedua....................................................................................

186

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada fyke net
desain ketiga....................................................................................

188

6

Data sheet fyke net desain pertama……………………………….

192

7

Data sheet fyke net desain kedua………………………………….

193

8

Data sheet fyke net desain ketiga………………………………….

194

9

Harga per unit alat…………………………………………………

195

10

Gambar-gambar ikan hasil tangkapan…………………………….

197

11

Gambar-gambar hasil tangkapan non ikan………………………..

202

12

Proses pembuatan titik acuan (reference points) untuk
penentuan rangking yang digunakan dalam analisis
RAPFISH untuk dasar penilaian performa desain dan teknik
pengoperasian fyke net yang terbaik………………………………

203

Proses pembuatan questionnaire analisis RAPFISH untuk
dasar penilaian performa desain dan teknik pengoperasian
fyke netyang terbaik …………………………………………… ..

208

Tabulasi nilai dari responden untuk penggunaan analisis
RAPFISH dalam penilaian performa desain fyke net.......................

211

Tabulasi nilai dari responden untuk penggunaan analisis
RAPFISH dalam penilaian teknik pengoperasian fyke net.............

217

RAPFISH template untuk penilaian performa desain fyke net........

223

4

5

13

14

15

16

xxvi
Nomor

17

Halaman

RAPFISH template untuk penilaian teknik pengoperasian
fyke net ..........................................................................................

224

Proses Pembuatan titik acuan (reference points) untuk
penentuan rangking yang digunakan dalam analisis RAPFISH
dalam menentukan tingkat keramahan fyke net…………………..

225

Proses pembuatan questionnaire analisis RAPFISH dalam
menentukan tingkat keramahan fyke net……………………….....

245

20

Tabulasi nilai dari responden untuk analisis RAPFISH…………

263

21

RAPFISH template untuk penilaian tingkat keramahan
fyke net....... ..................................................................................

277

18

19

á Pâãäåæ UçUåã UèUè
áéá çaê aë ìíî aï aðñ
òóôõö÷õ øùôùúû üúýþúóÿ ù ý ✁óôø ôùøùú ÿó✂õùÿ 85.707 øö 2 ✄ùúû ☎óôý ô
ù☎ùÿ ☎óôõö÷õ ☎ó✁



ùúû ☎óôýù✁ù☎ ý 95 % ✁õ✂ùõ üúýþúóÿ ù ✄ùúû ✆õö✂ù✝ú✄ù 17.500

÷õù✝, ☎óôõö÷õ ✁óúû✝ù✂ùúû ✄ùúû ☎óôýù✁ù☎ ý ÷ó÷óôù✁ù ☎óö ✁ù☎ ý
ýùú

ù öùú☎ùú ò öõô, ☎óôõö÷õ

✠ ✂

r

✒✓✎✔✕☞✖✗ ✍ ✍✕

” (Dahuri 2003).



ú✡ ú ù☎ùõ ù☎þ✂ ý òùøù

óù

✞ ✂ ☎ ✟

þúóôù☎ó ýùú



ùøùÿÿùô

✥☞✌✍✎✏✑✌

Luas terumbu karang di Indonesia hanya sekitar

15 % dari luas terumbu karang dunia, sungguhpun demikian dengan melihat
tingkat keragaman jenis terumbu karang Indonesia yang sangat tinggi terutama
dikawasan Maluku dan Sulawesi menjadikan Indonesia sebagai pusat kawasan
terumbu karang dunia (Dahuri 2003; Tim penyusun Pedoman Umum COREMAP
II 2004).
Seperti halnya di negara-negara kepulauan di dunia, ekosistem terumbu
karang Indonesia menyediakan sumber makanan yang penting berupa ikan,
krustasea, dan moluska.

Produksi ikan karang Indonesia dapat mencapai 30

ton/km2/tahun (Tim penyusun Pedoman Umum COREMAP II 2004). Hal inilah
yang membuat perikanan terumbu karang merupakan salah satu sumber
penghidupan utama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil (King 1995).
Ikan karang adalah sumberdaya yang dapat terbaharukan. Secara alami
ikan-ikan dapat memperbaharui kondisi stoknya dengan cara bereproduksi.
Seekor induk ikan karang dapat menghasilkan anak dalam jumlah yang cukup
besar, namun sifat ikan karang yang bertumbuh secara lambat, membuat stok
ikan karang sangat rentan terhadap upaya penangkapan berlebih (McManus
1996). Agar sumberdaya ikan karang dapat tetap lestari upaya pengelolaan yang
bertanggungjawab harus ditegakkan dengan cara menggunakan alat tangkap yang
ramah lingkungan.
Saat ini banyak dilaporkan bahwa telah terjadi kerusakan terumbu karang
di berbagai wilayah dunia. Kerusakan ini diakibatkan oleh proses alami dan
faktor antropogenik pada berbagai skala, mulai skala kecil yang disebabkan oleh
benturan jangkar, predasi oleh biota laut, hingga berskala besar berupa pemutihan

2
(✘✙✚✛✜✢✣✤✦ ) ✧★✩★ ✪✫★✬✫ ✭✮✯✪✰✪✬✭✱ ✬✭✲✫✱✳✫ ✮★✲★✴✵ ✶★✴✵ ✷✫★✪ ★✮✰✳★✬ ✮✭✴★✰✮★✴ ✪✫✸✫
✧✭✲★✰✲★✴ ✶★✴✵ ✳✭✲✮✭✧★✴✹★✴✵★✴✺ ✻★✱✫✴ ✮✭✲✫✪★✮★✴ ✶★✴✵ ✩✰★✮✰✳★✬✮★✴ ✯✷✭✸ ★✮✬✰✼✰✬★✪
✱★✴✫✪✰★ ✹★✫✸ ✷✭✳✰✸ ✳✭✪★✲ ✩★✱✧★✮✴✶★ ✩✰✳★✴✩✰✴✵✮★✴ ✮✭✲✫✪★✮★✴ ✶★✴✵ ✬✭✲✹★✩✰ ✪✭✽★✲★
★✷★✱✰★✸ ✬✭✲✪✭✳✫✬ (✾✭✬-✿✯✭✩✭ ✚ t✛✙ . 2001; ❀✮✰✱✰✽✸✰ 2006).
✿★✷★✸ ✪★✬✫ ★✮✬✰✼✰✬★✪ ✬✭✲✳✭✪★✲ ✱★✴✫✪✰★ ✩✰ ✧✭✲★✰✲★✴ ✬✭✲✫✱✳✫ ✮★✲★✴✵ ★✩★✷★✸
✮✭✵✰★✬★✴ ✧✭✴★✴✵✮★✧★✴ ✰✮★✴ ✩✭✴✵★✴ ✱✭✴✵✵✫✴★✮★✴ ✳✭✲✳★✵★✰ ★✷★✬ ✧✭✴★✴✵✮★✧ ✰✮★✴ ,
✱✰✪★✷✴✶★ ✳✫✳✫, ✦✣✙✙✤✚ t, ❁❂❃❄ ✛❁✣, ✧★✴✽✰✴✵, ✧★✴★✸, ✩★✴ ✪✭✲✯. ✿✭✷★✰✴ ✰✬✫ ★✩★ ✩✫★
✽★✲★ ✷★✰✴ ✶★✴✵ ✹✫✵★ ✳★✴✶★✮ ✩✰✵✫✴★✮★✴ ✪✭✽★✲★ ✬✭✲✪✭✱✳✫✴✶✰ ★✩★✷★✸ ✧✭✴✵✵✫✴★★✴
✳★✸★✴ ✧✭✷✭✩★✮ ✩★✴ ✳★✸★✴ ✳✭✲★✽✫✴ ✶★✴✵ ✮✭✩✫★✴✶★ ✬✭✷★✸ ✬✭✲✳✫✮✬✰ ✪★✴✵★✬ ✱✭✲✫✪★✮
✸★✳✰✬★✬ ✬✭✲✫✱✳✫ ✮★✲★✴✵ (✾✭✬-✿✯✭✩✭ ✚ t✛✙ . 2001).
❅★✲✰ ✪✭✮✰★✴ ✳★✴✶★✮ ★✷★✬ ✧✭✴★✴✵✮★✧ ✰✮★✴ ✬✭✲✪✭✳✫✬ ✩✰ ★✬★✪, ❁❂❃❄ ✛❁✣ ★✬★✫ ✩✰
✿✭✷★✶★✲ ✩✰✮✭✴★✷ ✩✭✴✵★✴ ✴★✱★ ”samba’” yang secara fisik hampir tidak

bersentuhan dengan terumbu karang, tetapi pada pengoperasiannya, tongkattongkat para nelayan yang digunakan untuk menggiring ikan karang menuju alat
ini ternyata dapat menghancurkan terumbu karang terutama karang bercabang
sehingga alat ini dikategorikan sebagai alat yang tidak ramah lingkungan.
G✣✙✙✤✚ t yang merupakan alat pasif dan selektif yang dikategorikan sebagai
alat yang ramah lingkungan. Namun ✦✣✙✙✤✚ t menjadi tidak ramah lingkungan
apabila dioperasikan di perairan berkarang pada malam hari karena berpeluang
besar untuk berbeturan dengan karang (Kushima and Miyasaka 2003).
Pancing merupakan salah satu alat yang banyak digunakan oleh para
nelayan tradisional untuk menangkap ikan karang. Peralatan pancing sendiri tidak
merusak karang tetapi benturan jangkar perahu yang digunakan pada saat
memancing yang merusak karang. Untuk dapat meningkatkan keramahan alat
pancing yang dioperasikan di perairan terumbu karang, modifikasi yang dilakukan
bukan pada alatnya tetapi metode penangkapan yang digunakan.

Di daerah-

daerah konservasi terumbu karang misalnya di Taka Bonerate, Kabupaten Selayar
telah dilakukan pemasangan jangkar permanen dibeberapa tempat untuk dapat
digunakan oleh para nelayan pemancing menambatkan perahunya saat melakukan
operasi penangkapan sehingga para nelayan tidak lagi membuang jangkar di
sembarang tempat yang dapat mengakibatkan kehancuran karang.

3

❆❇❇❈ ❉❊❉ ❋●❋● (t❍r ■ ) ❏❇❊ ❑▲▼◆ (❖P◗❘P ❍rt ■ ) ❇❏❇❙❇❚ ❑▲❯▲❊❉❑ ❇❙❇❈ ❱❇❊❲ ❳❇❙❉❊❲
❋❇❊❱❇❨ ❏❉❲●❊❇❨❇❊ ●❊❈●❨ ❩▲❊❇❊❲❨❇❳ ❉❨❇❊ ❨❇▼❇❊❲ (❬❙❭❇❙❇ ❏❇❊ ❪●❑❑ 2002) ❏❇❊
❈▲❙❇❚ ❋❇❊❱❇❨ ❏❉◆❳▲▼❇❑❉❨❇❊ ❏❉ ❫❊❏◆❊▲❑❉❇ ❏▲❊❲❇❊ ❚❇❑❉❙ ❱❇❊❲ ❩▲❩●❇❑❨❇❊ . ❬❨❇❊
❈▲❈❇❳❉ ❨▲❏●❇ ❇❙❇❈ ❉❊❉ ❩▲❩❉❙❉❨❉ ❋❇❊❱❇❨ ❨▲❈▲▼❋❇❈❇❑❇❊. ❴❇❑❉❙ ❈❇❊❲❨❇❳❇❊ ❳▲▼ ●❊❉❈ ❋●❋●
▼▲❙❇❈❉❵ ❑❇❊❲❇❈ ❈▲▼❋❇❈❇❑ ❏❇❊ ❳❇❏❇ ❳▲❊❲◆❳▲▼❇❑❉❇❊❊❱❇ ●❩●❩❊❱❇ ❩▲❊❲❲●❊❇❨❇❊
❈▲▼●❩❋● ❨❇▼❇❊❲ ●❊❈●❨ ❇❙❇❈ ❨❇❩●❵❙❇❑▲. ❛❙▲❚ ❨❇▼▲❊❇ ❚❇❑❉❙ ❈❇❊❲❨❇❳❇❊ ❳▲▼ ●❊❉❈ ❋●❋●
❈▲▼❋❇❈❇❑ ❇❨❉❋❇❈ ❑❉❵❇❈ ❨▲❯▲❊●❚❇❊ ❇❙❇❈ (❜▲❊❊❉❊❲❑ Pt ❍❝ . 2001), ❩❇❨❇ ❏❉◆❳▲▼❇❑❉❨❇❊
❑▲❨❇❙❉❲●❑ ❭●❨●❳ ❋❇❊❱❇❨ ❋●❋● ❱❇❊❲ ❏❉❉❨❇❈❨❇❊ ❳❇❏❇ ❑❇❈● ●❊❈❇❉❇❊ ❈❇❙❉. ❞▲❊❲❇❊ ❭❇▼❇
❉❊❉ ❳❇❏❇ ❑❇❇❈ ❳▲❊●▼●❊❇❊ ❏❇❊ ❳▲❊❇▼❉❨❇❊ ❇❙❇❈ ❑▲▼❉❊❲ ❈▲▼❯❇❏❉ ❋▲❊❈●▼❇❊ ❇❊❈❇▼❇ ❋●❋●
❏▲❊❲❇❊ ❏❇❑❇▼ ❳▲▼❇❉▼❇❊ ❱❇❊❲ ❏❇❳❇❈ ❩▲❊❲❇❨❉❋❇❈❨❇❊ ❨▲▼●❑❇❨❇❊ ❳❇❏❇ ❏