Kualitas pupuk organik cair dari kotoran sapi pedaging yang difermentasi menggunakan mikroorganisme lokal
KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI KOTORAN SAPI
PEDAGING YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN
MIKROORGANISME LOKAL
SKRIPSI
DEDY PERMANA
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
RINGKASAN
Dedy Permana. D14061500. 2011. Kualitas Pupuk Organik Cair dari Kotoran
Sapi Pedaging yang Difermentasi Menggunakan Mikroorganisme Lokal.
Skripsi. Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Salundik, M.Si.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc.
Sapi merupakan salah satu ternak yang secara nasional telah ditetapkan
sebagai komoditas unggulan. Hal ini dikarenakan untuk pemenuhan daging nasional,
sapi menjadi sumber yang paling dapat diandalkan, konsumennya luas, dan hasil
olahannya beragam. Keuntungan lain yang diperoleh adalah hasil sampingan dari
pemeliharaan sapi berupa kotoran yang dengan sentuhan teknologi yang sederhana
dapat menghasilkan pupuk organik yang mutunya tinggi. Pembuatan pupuk organik
padat maupun cair yang baik sudah dapat diproduksi sebagai akibat dari
perkembangan teknologi pertanian dan bioteknologi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kualitas pupuk organik cair dari kotoran sapi pedaging
yang difermentasi menggunakan mikroorganisme lokal (MOL). Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan perlakuan penambahan bioaktivator EM4, penambahan kombinasi
bioaktivator MOL tapai dan MOL tempe 1%, 3% dan 6% masing-masing dengan
tiga ulangan. Peubah yang diamati adalah pH dan kualitas pupuk organik cair (COrganik, N total, P total dan K total). Data yang diperoleh diolah menggunakan
ANOVA, selanjutnya hasil sidik ragam yang menunjukkan pengaruh perlakuan yang
nyata diuji dengan menggunakan uji Tukey. Hasil analisa data menunjukkan bahwa
pupuk dengan pengunaan kombinasi bioaktivator MOL tapai dan MOL tempe
memiliki kualitas yang hampir sama dengan pengunaan bioaktivator EM4. Pupuk
organik cair dengan pemberian kombinasi MOL tapai dan MOL tempe 1% memiliki
kandungan unsur hara yang terbaik dibandingkan dengan pupuk organik cair dengan
kombinasi MOL tapai dan MOL tempe 3% dan 6%. Kesimpulan yang dapat ditarik
dari penelitian ini yaitu bahwa penambahan bioaktivator EM4 dan bioaktivator
kombinasi antara MOL tapai dengan MOL tempe sama-sama memberikan kualitas
pupuk organik cair yang baik.
Kata-kata kunci: Aktivator, kotoran ternak, pupuk organik cair.
i
ABSTRACT
Quality of Liquid Organic Fertilizer Made from Beef Cattle Manure
Fermented using Local Microorganism
Permana, D., Salundik and A. Sudarman
The additional of organic matter derived from crop residues and animal waste
materials enrich soil organic material. This also provide the nutrient availability of
N, P, K and suppress the use of inorganic fertilizer. This experiment is aimed to
stady quality of liquid organic fertilizer made up of cow manure with addition MOL
tapai and MOL tempe as bioactivator. The experiment used bioactivator EM4 and
combination of MOL tapai and MOL tempe. The treatments were: M (control),
1MTaTe (MOL tapai 1% + MOL tempe 1%), 3MTaTe (MOL tapai 3% + MOL
Tempe 3%), 6MTaTe (MOL tapai 6% + MOL tempe 6%). The data were analyzed
using Analysis of Variance and if there is significant different was further tested
using Tukey analysis. The results showed that the treatment of 1MTaTe significantly
increased (P
PEDAGING YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN
MIKROORGANISME LOKAL
SKRIPSI
DEDY PERMANA
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
RINGKASAN
Dedy Permana. D14061500. 2011. Kualitas Pupuk Organik Cair dari Kotoran
Sapi Pedaging yang Difermentasi Menggunakan Mikroorganisme Lokal.
Skripsi. Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Salundik, M.Si.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc.
Sapi merupakan salah satu ternak yang secara nasional telah ditetapkan
sebagai komoditas unggulan. Hal ini dikarenakan untuk pemenuhan daging nasional,
sapi menjadi sumber yang paling dapat diandalkan, konsumennya luas, dan hasil
olahannya beragam. Keuntungan lain yang diperoleh adalah hasil sampingan dari
pemeliharaan sapi berupa kotoran yang dengan sentuhan teknologi yang sederhana
dapat menghasilkan pupuk organik yang mutunya tinggi. Pembuatan pupuk organik
padat maupun cair yang baik sudah dapat diproduksi sebagai akibat dari
perkembangan teknologi pertanian dan bioteknologi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kualitas pupuk organik cair dari kotoran sapi pedaging
yang difermentasi menggunakan mikroorganisme lokal (MOL). Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan perlakuan penambahan bioaktivator EM4, penambahan kombinasi
bioaktivator MOL tapai dan MOL tempe 1%, 3% dan 6% masing-masing dengan
tiga ulangan. Peubah yang diamati adalah pH dan kualitas pupuk organik cair (COrganik, N total, P total dan K total). Data yang diperoleh diolah menggunakan
ANOVA, selanjutnya hasil sidik ragam yang menunjukkan pengaruh perlakuan yang
nyata diuji dengan menggunakan uji Tukey. Hasil analisa data menunjukkan bahwa
pupuk dengan pengunaan kombinasi bioaktivator MOL tapai dan MOL tempe
memiliki kualitas yang hampir sama dengan pengunaan bioaktivator EM4. Pupuk
organik cair dengan pemberian kombinasi MOL tapai dan MOL tempe 1% memiliki
kandungan unsur hara yang terbaik dibandingkan dengan pupuk organik cair dengan
kombinasi MOL tapai dan MOL tempe 3% dan 6%. Kesimpulan yang dapat ditarik
dari penelitian ini yaitu bahwa penambahan bioaktivator EM4 dan bioaktivator
kombinasi antara MOL tapai dengan MOL tempe sama-sama memberikan kualitas
pupuk organik cair yang baik.
Kata-kata kunci: Aktivator, kotoran ternak, pupuk organik cair.
i
ABSTRACT
Quality of Liquid Organic Fertilizer Made from Beef Cattle Manure
Fermented using Local Microorganism
Permana, D., Salundik and A. Sudarman
The additional of organic matter derived from crop residues and animal waste
materials enrich soil organic material. This also provide the nutrient availability of
N, P, K and suppress the use of inorganic fertilizer. This experiment is aimed to
stady quality of liquid organic fertilizer made up of cow manure with addition MOL
tapai and MOL tempe as bioactivator. The experiment used bioactivator EM4 and
combination of MOL tapai and MOL tempe. The treatments were: M (control),
1MTaTe (MOL tapai 1% + MOL tempe 1%), 3MTaTe (MOL tapai 3% + MOL
Tempe 3%), 6MTaTe (MOL tapai 6% + MOL tempe 6%). The data were analyzed
using Analysis of Variance and if there is significant different was further tested
using Tukey analysis. The results showed that the treatment of 1MTaTe significantly
increased (P