Alternatif Pola Pengangkutan Dan Potensi Pengomposan Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Kota Bandung

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

PEM ANFAATAN SUM BERDAYA ALAM RAM AH LINGKUNGAN
PENGARUH PEM ANFAATAN LIM BAH SERBUK GERGAJI DAN LIM BAH SEKAM PADI PADA PROSES
PEM BUATAN SEM EN TERHADAP KUALITAS SEM EN
Gathot Heri Sudibyo ..........................................................................................................................

2

KAJIAN PENGOLAHAN LIM BAH JENGKOK TEM BAKAU PABRIK ROKOK SEBAGAI PUPUK ORGANIK
Abu Talkah ........................................................................................................................................

9

ALTERNATIF POLA PENGANGKUTAN DAN POTENSI PENGOM POSAN DALAM SISTEM
PENGELOLAAN SAM PAH TERPADU KOTA BANDUNG
Allen Kurniaw an dan Arief Sabdo Yuw ono ........................................................................................... 17
BIOPROSES LEACHATE M ENJADI PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI KONTRIBUSI PERTANIAN
RAM AH LINGKUNGAN
Eko Dew ant o, Sri Lestari dan Slamet Priyant o ..................................................................................... 26
FITOREM IDIASI TIM BAL (Pb) PADA LEACHATE TPA GUNUNG TUGEL OLEH ECENG GONDOK

(Eichhornia crassipes)
Slamet Santoso, Sri Lest ari, dan Slamet Priyanto ................................................................................. 30
ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAM UR INDIGENOUS PENDEKOLORISASI LIM BAH WARNA BATIK
TULIS
Ratna St ia Dewi dan Sri Lestari ........................................................................................................... 34
DEGRADASI SENYAWA ORGANIK PADA LIM BAH BATIK TULIS OLEH JAM UR INDIGENOUS
Sri Lestari dan Ratna St ia Dewi ........................................................................................................... 39
EFEK PENAM BAHAN GARAM DAPUR PADA PENGOLAHAN LIM BAH ZAT WARNA INDUSTRI BATIK
DENGAN M ETODE ELEKTROLISIS M ENGGUNAKAN ELEKTRODA PLATINUM
Riyanto ............................................................................................................................................. 43
PEM ANFAATAN LIM BAH TAHU SEBAGAI BIOGAS PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIM BAH
(IPAL) DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAM ATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUM AS
Hendri Wasit o dan Catur Hadik Set yow at i ........................................................................................... 52
STRATEGI REDUKSI EM ISI GAS RUM AH KACA TINGKAT KABUPATEN/ KOTA M ELALUI
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUM BER EM ISI
Arief Sabdo Yuw ono .......................................................................................................................... 57
PENGAWASAN PENGENDALIAN RADIASI LINGKUNGAN DI KAWASAN INSTALASI NUKLIR
Lilin Indrayani .................................................................................................................................. 65
STATUS KUALITAS PERAIRAN WADUK SERBAGUNA PB SOEDIRM AN DAN STRATEGI
PENGELOLAANNYA BAGI BUDIDAYA IKAN DALAM KERAM BA JARING APUNG

Endang Widyast uti, M uch. Sri Saeni, Daniel Djokosetiyanto, Hart risari Hardjomidjojo ......................... 71
DAYA DUKUNG PERAIRAN WADUK PB SOEDIRM AN KAITANNYA DENGAN BUDIDAYA IKAN
DALAM KERAM BA JARING APUNG
Endang Widyast uti, M uch. Sri Saeni, Daniel Djokosetiyanto, Hart risari Hardjomidjojo ......................... 77

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

Alternatif Pola Pengangkutan Dan Potensi Pengomposan Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu
Kota Bandung
1)

2)

Allen Kurniawan dan Arief Sabdo Yuwono
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Inst it ut Pert anian Bogor
Kam pus IPB Dram aga PO. BOX 220, Bogor 16680
1)
2)
allen.kurniaw an@gm ail.com , arief_sabdo_yuw ono@yahoo.co.id
ABSTRAK


Pengelolaan sam pah terpadu dengan m engopt im alkan pot ensi 3R (Reuse-Reduce-Recycle)
m erupakan pendekat an t erbaik bagi kot a-kot a besar di Indonesia. Penelit ian skala kecil m elalui pola
perjalanan sam pah dari sum ber hingga tem pat pembuangan akhir (TPA) m erepresent asikan
karakt erist ik dan pola pengelolaan sam pah perkot aan, sehingga m em berikan solusi alt ernat if dalam
perbaikan sist em pengelolaan ant ara penghasil, pengangkut dan pengelola sam pah. Tujuan penelit ian
ini adalah m engident ifikasi karakterist ik fisik dan kimia sam pah, m erum uskan alt ernat if pengolahan
sam pah dan menyusun m odel sist em pengangkut an sampah di Kot a Bandung. Penelit ian ini diaw ali
dengan pengam bilan sam pling secara komposit pada empat t it ik sam pling di kont ainer dan variasi
kedalam an yang sam a. Hasil sam pling diukur melalui uji laborat orium dan menghasilkan param eter pH
(2,82), kadar air (66,04%), kadar volat il (90,85%), kadar abu (9,15%), karbon organik (53,59%), t ot al
Kjeldhal nit rogen (1,46%) dan nilai kalor(4293,25 kal/ gr). Secara t eorit is, apabila kadar volatil sam pah
t inggi (berbanding t erbalik dengan kadar abu) dan nilai kalor sam pah m encapai minim al 1500 kal/ gr,
m aka sam pah dapat dibakar (insinerasi). Alt ernatif lain berupa pengom posan yang dit unjukkan dengan
nilai perbandingan C/ N (kadar karbon/ t ot al nit rogen Kjeldhal) sebesar 37. Walaupun rasio m aksim um
C/ N dalam proses pengom posan sebesar 40, namun proses m ekanism e biologis cenderung t et ap
berjalan opt im al dalam m enjaga kelangsungan hidup m ikroorganisme. Tahap penelit ian ini dilanjut i
dengan analisis kondisi eksisting proses pew adahan dan proses pengangkut an sam pah dari TPS hingga
TPA. Kom ponen-kom ponen yang perlu direvisi dari hasil analisis ini adalah perbaikan prasarana di TPS,
pem uat an sam pah di dalam t ruk pengangkut , tinggi muat an sam pah, kekedapan bak kont ainer

pengum pul sam pah, alt ernat if m odel sist em penampungan dan pengangkut an sam pah, sert a lint asan
perjalanan pengangkut an sam pah.
Kata kunci: karakt eristik sam pah, pengelolaan sam pah terpadu, pengom posan, pola pengangkut an
sam pah.
PENDAHULUAN

Pert am bahan penduduk disertai dengan t ingginya arus urbanisasi ke perkot aan telah
m enyebabkan tingginya volum e sam pah yang dikelola set iap hari. Hal t ersebut dipersulit karena
t erbat asnya lahan unt uk penyediaan Tem pat Pem buangan Sem ent ara (TPS) dan Tem pat Pem buangan
Akhir (TPA). Dist ribusi pengangkut an sam pah dari sum ber ke TPS dan dari TPS ke TPA mengalam i
kendala karena jumlah kendaraan yang tidak mencukupi dan kondisi peralat an yang t elah t ua.
M asalah lain yang berkembang saat ini adalah pengelolaan sam pah yang tidak sesuai dengan
kaidah-kaidah pengelolaan yang ram ah lingkungan. Perm asalahan yang kom pleks t ersebut memerlukan
sist em pengelolaan t erpadu yang m elibat kan beragam teknologi dan disiplin ilm u dengan cakupan
pengontrolan t im bulan sam pah, pengum pulan, pemindahan, pengangkut an dan perlakuan pada
pem buangan akhir. Seluruh proses t ersebut dit ujukan dalam upaya perlindungan t erhadap kesehat an
m asyarakat , kelest arian lingkungan, layak secara ekonomi dan est etika.
Fakt or ut am a yang berperan sangat pent ing dalam m endukung kelancaran pengelolaan sist em
persam pahan adalah aspek sosial, budaya dan ekonom i m asyarakat . Beberapa komponen yang
m endukung aspek-aspek t ersebut ant ara lain adalah t ingkat kesejaht eraan m asyarakat , sist em

pendanaan unt uk pengelolaan sam pah yang t eralokasikan dengan lancar, pola hidup bersih dan
pengelolaan sam pah yang m elibat kan partisipasi m asyarakat . Dengan aplikasi 3R (Reduce-ReuseRecycle) pada negara berkem bang sepert i Indonesia maka ket ergant ungan t erhadap TPA dapat
dikurangi, efisiensi dan efekt ivit as penggunaan sarana dan prasarana persam pahan dapat dit ingkat kan,

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

17 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

t ercipt anya peluang usaha bagi m asyarakat dari pengelolaan sam pah, sert a tercipt anya kerjasam a
ant ara pem erint ah kabupat en/ kot a dan m asyarakat / sw ast a dalam rangka terlaksananya pelayanan
pengelolaan sam pah yang berkualit as.
Kot a Bandung sebagai salah sat u kot a dengan t ingkat kepadat an penduduk t erbesar di dunia
seyogyanya perlu m engkaji ulang sist em pengelolaan sam pah yang telah dit erapkan. Sist em pengelolaan
yang digunakan saat ini belum m am pu mereduksi sam pah secara opt im al. M elalui penelit ian skala kecil
dengan m engam ati pola perjalanan sampah dari TPS hingga TPA, dapat dihasilkan represent asi yang
cocok t erhadap karakt erist ik, sist em pengangkut an dan alt ernatif pengolahan sampah t epat guna,
sehingga m em berikan input perbaikan pada sist em pengolahan t erkini.
Tujuan penelit ian ini adalah sebagai berikut :

a. M engidentifikasi karakt erist ik fisik dan kimia sam pah Kot a Bandung.
b. M erum uskan alt ernat if pengolahan sam pah Kot a Bandung.
c. M enyusun m odel sist em pengangkut an sam pah.
M ETODE PENELITIAN

Penelit ian ini dilakukan selam a dua (2) bulan dari aw al Oktober hingga akhir Novem ber t ahun 2009 di
Kot a Bandung. Ruang lingkup penelit ian secara um um terbagi menjadi dua analisis, yait u analisis
kuant it at if fisik dan kim ia sam pel sampah di TPS dan analisis sist em pengangkutan sam pah dari sum ber
hingga TPA sebagai acuan dalam m erekom endasikan adanya perubahan di dalam sist em pengelolaan
sam pah.
M et odologi penelitian yang dilakukan disajikan pada Gam bar 1. Cont oh uji sam pah diam bil di TPS
Jalan Am bon yang m erupakan salah sat u TPS resm i yang didirikan oleh Dinas Kebersihan Kot a Bandung,
m elalui pengam bilan kom posit pada em pat (4) tit ik sampel di kont ainer dengan variasi kedalam an yang
sam a. Cont oh uji sam pah kem udian dicam pur kembali untuk m endapat kan karakterist ik sam pah yang
serupa dengan kondisi pada kont ainer. Sam pah yang t elah t ercam pur t ersebut kemudian diam bil
kem bali pada em pat t itik pengam bilan cont oh. sehingga didapat kan cam puran sam pah yang t elah siap
unt uk dibaw a ke laborat orium dan dianalisis. Param eter analisis t erdiri dari kadar air, kadar volatil dan
abu, karbon organik, t ot al Kjeldhal nitrogen (TKN), dan nilai kalor. Analisis dilakukan di Laborat orium
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Jurusan Teknik Lingkungan, Instit ut Teknologi Bandung (ITB).


Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

18 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Sisa sam pah yang t idak teram bil pada saat proses pengam bilan cont oh uji kem udian dipilah
berdasarkan nilai kelayakan daur ulang unt uk dit im bang dan diket ahui komposisinya.Pengukuran
karakt erist ik kim ia sam pah akan m enent ukan pendekat an pola pengolahan yang t epat dalam m ereduksi
sam pah yang m asuk ke TPS dan TPA. Analisis kondisi sam pah yang ada saat ini dim ulai dengan
m engam ati proses pengum pulan sam pah di t engah m asyarakat , proses pewadahan, proses
pengangkut an dari TPS ke TPA, dan pengelolaan pengelolaan sam pah di TPS yang melibat kan pem ulung
dalam proses sort asi sam pah. Berdasarkan hasil observasi ini dirum uskan rekom endasi perbaikan dalam
m em odifikasi penanganan sam pah t erkini.
HASIL DAN PEM BAHASAN
3.1. Analisis Kuantitatif Sampah
Kuant it as sam pah yang dihasilkan pada sat u kot a sangat t ergant ung dari jum lah penduduk dan
t ingkat akt ivit as m asyarakat . Sem akin bervariasi jenis akt ivit as, sem akin kom pleks penanganan sam pah

yang perlu diaplikasikan (Tchobanoglous dkk., 1993). Pengukuran kuant it at if sam pah dapat dit injau dari
aspek fisik, kim ia, dan biologis. Pada penelitian ini pengukuran kuant it as sam pah didasarkan pada
karakt erist ik fisik dan kim iaw i melalui uji laborat orium pada sam pah yang diam bil dari TPS Jalan Am bon.
Hasil keseluruhan analisis (Tabel 1) kem udian dibandingkan dengan dat a t ot al sam pah Kot a Bandung
t ahun 1988. Walaupun dat a pem banding merupakan data lam a, nam un cukup represent at if unt uk
m enget ahui kelayakan hasil analisis laborat orium .

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

19 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

Tabel 1. Perbandingan Karakterist ik Sam pel dan Tot al Sam pah Kot a Bandung (1988)
Jenis Sampah
Sampel
Sampah Kota Bandung (1998)

Kadar Air (%)
66,04

Kadar Volat il (%)
90,85
Kadar Abu (%)
9,15
Tot al Kjeldhal Nit rogen (%)
1,46
Karbon Organik (%)
53,59
Nilai Kalor (kal/ gr)
4293,25
2,82
pH
Fosfor (%)
Sumber: Hasil Pengukuran (2009) dan Dam anhuri(1988)

23,09
1,56
44,70
1197
6,27

0,241

Tabel 1 m em beri indikasi bahw a proses pengolahan sam pah lanjut an dapat dit angani m elalui
proses insinerasi at au pembakaran. Hal ini disebabkan karena kadar volat il sam pah yang sangat t inggi
(sebesar 90,85%) dan didukung nilai kalor sam pah sebesar 4293,25 kal/ gr. Secara t eorit is, apabila kadar
volat il sam pah t inggi (berbanding t erbalik dengan kadar abu) dan nilai kalor sampah m encapai m inim al
1500 kal/ gr, m aka sam pah t ersebut dapat dibakar di insinerat or. Nilai yang t inggi t ersebut kem ungkinan
besar disebabkan m ayorit as kom posisi sam pah berupa sam pah kering dengan sedikit kandungan
sam pah basah.
Walaupun hasil penelitian t ersebut belum m erepresent asikan nilai kuantit at if seluruh sam pah
di kot a Bandung karena proses pengam bilan cont oh uji dilakukan pada sat u lokasi, nam un nilai analisis
di at as dapat dijadikan acuan dasar dalam m enganalisis karakt erist ik sam pah kot a Bandung secara
m enyeluruh. Wacana alt ernat if pengelolaan sam pah melalui proses insinerasi pernah dikem ukakan
dalam beberapa t ahun ini, nam un sulit dilaksanakan karena adanya friksi sosial m asyarakat dan efek
yang dit im bulkan saat hasil pem bakaran dibuang ke udara, sehingga alt ernatif t ersebut belum dapat
dit erapkan.
3.2. Pengembangan Perbaikan Sistem Penampungan di TPS dan Pengangkutan Sampah ke TPA
3.2.1. Perbaikan Prasarana TPS
Sebagian besar TPS di Kot a Bandung t idak dilengkapi dengan fasilit as pelindung yang
m em adai t erhadap adanya lindi. Fasilit as pelindung hanya terdapat pada dasar bak dengan luasan yang

sangat kecil unt uk m enam pung seluruh sam pah, sehingga lindi t ercecer dan t erserap langsung ke dalam
t anah. Dibut uhkan adanya perluasan dasar area TPS berdasarkan besarnya volum e sam pah yang
dit am pung.

3.2.2. Pem uat an Sam pah di Dalam Truk
Pengat uran muat an sam pah di dalam t ruk diusahakan dengan cara memuat volum e yang
besar nam un t et ap dalam bat as kapasit as yang diizinkan. Berdasarkan hasil survey pada TPS Jalan
Am bon, t ipe truk pengangkut berupa t ruk t erbuka t anpa dilengkapi alat pem adat (kom pakt or) sehingga
kepadat an m uat an m enjadi tidak m erat a. Terkadang volum e sam pah relat if kecil walaupun sampah
t elah m em enuhi bak. Papan sekat dan t erpal sering digunakan unt uk m enam bah volum e sam pah dan
m enghindari jat uhnya sam pah di t engah perjalanan. Hal t ersebut t idak m em enuhi persyarat an est etika,
higienis dan keselam at an kerja, sehingga penggunaan t ruk t erbuka sudah selayaknya digant i dengan
t ruk tert ut up yang dilengkapi dengan alat kom paksi m ekanis.
3.2.3. Tinggi M uat an
Tinggi m uat an pada kendaraan pengum pul sam pah merupakan salah sat u elem en yang
esensial unt uk mengetahui int ensit as pengangkut an. Sem akin rendah t inggi m uat an, sem akin cepat dan
m udah sam pah dim asukkan. Seringkali dijum pai t inggi muat an t idak memenuhi st andar keam anan,
karena badan truk pengangkut ikut t erangkat saat proses pem asukan sam pah ke dalam bak, sehingga
m em bahayakan keselam at an pet ugas. M uat an berlebih juga m enyebabkan durasi t ruk pengangkut ke
TPA menjadi lebih lam a. Dengan menambah jum lah trip pengangkut an dalam sehari, perm asalahan
t ersebut dapat dit anggulangi w alaupun jarak TPA Sarim ukti yang m elayani sam pah Kot a Bandung cukup

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

20 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

jauh (± 30 km ). Dengan demikian alt ernat if unt uk menambah unit t ruk pengangkut m erupakan solusi
ut am a unt uk mengelim inasi sam pah.
3.2.4. Kekedapan Bak Kont ainer Pengum pul Sam pah
Unt uk m enghindari lindi dari sam pah yang dim uat dalam kont ainer t idak bocor dan m enet es
selam a perjalanan, m aka bak perlu dibuat kedap dan diberi perlengkapan t angki pengum pul khusus.
Apabila hal t ersebut sulit unt uk dilaksanakan, m aka dasar dan dinding kont ainer perlu diberikan
pem bungkus berbahan plast ik m isalnya t erpal. Selam a ini t erpal berfungsi hanya m enut up sam pah pada
lapisan perm ukaan.
3.2.5. Alt ernat if M odel Sist em Penampungan dan Pengangkut an Sam pah
Beberapa alternatif sist em penam pungan dan pengangkut an sam pah yang dapat dit erapkan
unt uk m engubah sist em yang adadisajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Pilihan M odel Sist em Penam pungan di TPS dan Pengangkut an ke TPA
Penampungan dan Pemindahan di TPS
Pengangkutan ke TPA
M odel 1 (Konvensional)
M odel 1 (Konvensional)

 Sam pah yang dikum pulkan di dalam gerobak


 Apabila pengangkut an sam pah m enggunakan
3

dibuang ke lokasi TPS.
Pemuat an sam pah dari di kont ainer dilakukan
oleh 4 orang aw ak pet ugas yang m erupakan
aw ak t ruk.




t ruk terbuka yang kapasit as volum enya 12 m ,
m aka berat sampah yang dapat diangkut
adalah 3 t on/ t rip (densit as sampah dalam truk
diperkirakan bert am bah dari 0,2 m enjadi 0,25
3
t on/ m ). Bila diasum sikan produksi sam pah
sebanyak 21 ton/ hari, m aka dapat dibersihkan
dengan 7 kali pem uat an.
Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 2
t rip/ hari, dan jam kerja 8 jam / hari.
Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan
t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a
kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk
cadangan, keperluan pem eliharaan, dan
perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang
dibut uhkan:

7
2

/ℎ

= 4,67

0,75

 Aw ak kendaraan hanya t erdiri dari seorang,

M odel 2

 Gerobak yang berisi sam pah dat ang ke TPS,
kem udian sam pah dit uangkan ke t em pat
3
penam pungan dengan volum e sebesar 50 m
(± 50% dari jumlah sam pah/ hari). Kem udian
sam pah dalam penam pungan dipindahkan ke
dalam t ruk dengan m enggunakan crane yang
m em punyai kapasit as angkut ± 30 t on/ jam.

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

dengan 4 orang sebagai tenaga pem uat.
 Jarak perjalanan diperhit ungkan sejauh 30 km ,
yakni jarak rat a-rat a kot a Bandung ke TPA
Sarim ukt i. Bila jarak per t rip adalah 2 x 30 km =
60 km , dengan 312 hari kerja, m aka jarak
perjalanan per t ahun adalah 7 x 312 x 60 km =
131.040 km.
 Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini
diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga
kebut uhan t ot al adalah 39.312 lit er/ t ahun.
M odel 2
 Apabila pengangkut an sam pah m enggunakan
3
t ruk tripper dengan kapasit as volum e 12 m ,
m aka berat sampah yang dapat diangkut
adalah 3 t on/ t rip (densit as sampah dalam truk
diperkirakan bert am bah dari 0,2 m enjadi 0,25
3
t on/ m ). Bila diasum sikan produksi sam pah
sebanyak 21 ton/ hari m aka dapat dibersihkan

21 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

 Crane yang perlu disiapkan selam a operasi





adalah 2 unit (sat u unit sebagai cadangan).
Luas lahan yang dibut uhkan unt uk tempat
pemindahan dengan 2 t ruk beroperasi dalam
2
w akt u bersam aan adalah 800 m .
Tenaga list rik crane yang beroperasi adalah
sekit ar 4 kWh/ t on sam pah, sehingga jum lah
kebut uhan seluruhnya adalah 21 x 312 x 4
kWh = 26.208 kWh/ t ahun.
Tenaga yang bekerja dalam pengangkut an ini
t erdiri 1 orang pengaw as di t em pat
pemindahan dan 2 orang m ont ir yang
m engat ur crane di TPS.

dengan 7 kali pem uat an.

 Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 4


t rip/ hari, dan jam kerja berkisar 8 jam / hari.
Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan
t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a
kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk
cadangan, keperluan pem eliharaan, dan
perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang
dibut uhkan:

7
4

/ℎ

= 2,33

0,75

 Jum lah aw ak t ruk hanya t erdiri dari sat u orang
pengem udi.

 Bila jarak rat a-rat a dari kot a Bandung ke TPA

M odel 3

 Gerobak datang ke TPS kem udian sam pah
dit uang ke dalam kont ainer.

 TPS yang digunakan adalah tem pat sam pah




yang khusus disediakan unt uk mem udahkan
proses pengkait an kont ainer oleh t ruk. Tem pat
t ersebut dibangun di salah sat u sisi jalan,
sedangkan pada sisi lainnya dibangun “ ram p”
yang fungsinya untuk m em perm udah
pengisian sam pah dari gerobak ke kont ainer
yang telah t ersedia.
Lahan yang diperlukan unt uk setiap st asiun
2
kont ainer ialah seluas 254 m yang sanggup
m enam pung 3 buah kont ainer.
Set iap st asiun kont ainer dikelola oleh seorang
pet ugas yang mengaw asi proses pem indahan
sam pah dari gerobak ke kont ainer.

Sarim ukt i adalah 30 km , dan jarak yang
dit em puh t iap t rip adalah 2 x 30 km = 60 km ,
m aka jarak yang dapat dit empuh oleh set iap
t ruk tipper adalah 7 x 312 x 60 km = 131.040
km .
 Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini
diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga
kebut uhan t ot al adalah 39.312 lit er/ t ahun.
M odel 3
3
 Truk dengan volum e 10 m dapat mengangkut
sam pah sebesar 2,5 ton/ t rip (densit as sam pah
dalam t ruk diperkirakan bert am bah dari 0,2
3
m enjadi 0,25 t on/ m ). Bila diasum sikan
produksi sam pah sebanyak 21 t on/ hari m aka
dapat dibersihkan dengan 8,4 kali pem uat an.
 Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 4
t rip/ hari, dan jam kerja berkisar 8 jam / hari.
 Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan
t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a
kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk
cadangan, keperluan pem eliharaan, dan
perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang
dibut uhkan:

8,4
4

/ℎ

= 2,8

0,75

 Aw ak t ruk hanya t erdiri dari sat u orang
pengem udi.

 Bila jarak angkut rat a-rat a 30 km / hari ke TPA,

M odel 4
 Pengosongan bin dilakukan oleh dua orang
aw ak yang selalu berhubungan dengan truk
kom pakt or.

 Kapasit as truk kom pakt or adalah 2 t on/ t rip

m aka jarak perjalanan yang dit em puh set iap
t ahun adalah: 8,4 x 312 x 60 km = 157.248 km.
 Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini
diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga
kebut uhan t ot al adalah 47.174,4 lit er/ t ahun.
M odel 4
 Bila kapasit as kompakt or kecil dengan volum e 4
3
3
m (berat densit as 0,5 ton/ m ) adalah 2
t on/ t rip, m aka unt uk m em bersihkan sam pah
sebesar 21 t on/ hari diperlukan:

(dengan berat densit as sam pah di luar

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

22 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

3

/

=

/ℎ

21

kom pakt or 0,2 t on/ m ). Dalam sat u trip jum lah
bin yang dapat dikosongkan adalah sebanyak:

2

/

= 10,5

/ℎ

 Jum lah t ruk yang beroperasi set iap hari sebesar
75% dari kondisi yang ada (25% lainnya unt uk
cadangan, keperluan pemeliharaan, dan
perbaikan). Bila w akt u operasi selam a 8 jam
per hari, m aka kapasit as angkut truk kom pakt or
adalah 2 t rip/ hari. Dengan dem ikian unt uk
m em bersihkan 21 t on sam pah, set iap harinya
dibut uhkan t ruk sebanyak:

 Apabila set iap pengangkut an sat u bin sampah
ke dalam kom pakt or m em erlukan w akt u ± 45
det ik, m aka w akt u yang dibut uhkan unt uk
m engosongkan sam pah sebanyak 190 buah bin
adalah: 190 x 44 / 60 m enit = 140 m enit

/ℎ

10,5

= 7

0,75

2

 Aw ak t ruk hanya t erdiri dari seorang

M odel 5

 Pembongkaran sam pah dari bin ke t ruk
dilakukan oleh dua orang pet ugas.

 Jum lah sam pah pada t ruk kom pakt or m enjadi
2 kali lebih besar dari m odel t erdahulu.

pengem udi, dan 2 orang pengangkut bi n dari
set iap rum ah t angga ke dalam t ruk kom pakt or.
 Bila jarak perjalan ke TPA 30 km / t rip m aka t ot al
jarak perjalanan yang ditem puh adalah: 10,5 x
2 x 312 x 30 km = 196.560 km.
 Bahan bakar yang dibut uhkan oleh truk
kom pakt or kecil adalah 0,25 liter/ km minyak
disel. Dengan dem ikian, bahan bakar yang
dibut uhkan seluruhnya adalah 49.140
lit er/ t ahun.
M odel 5
 Kapasit as angkut kom pakt or besar dengan
3
3
volume 10 m (densit as 0,4 t on/ m ) adalah 4
t on/ t rip, m aka unt uk m em bersihkan sam pah
sebesar 21 t on/ hari diperlukan:

/ℎ

21
4

/

= 5,25

/ℎ

 Dengan asum si bahw a w akt u angkut bin sam a



dengan 44 detik, dan w akt u perjalanan sam a
dengan w akt u perjalanan t ruk kom pakt or pada
m odel 4, m aka jum lah t rip yang dapat
dit em puh set iap hari sam a dengan 2 t rip.
Bila t ingkat kem am puan operasi kendaraan
sebesar 75% (25% lainnya unt uk cadangan,
keperluan pem eliharaan, dan perbaikan), m aka
jum lah truk yang dibutuhkan unt uk
m em bersihkan sam pah sebesar 21 t on/ hari
adalah:

5,25
2

/ℎ

= 3,5

0,75

 Aw ak t ruk hanya t erdiri dari seorang



Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

pengem udi, dan 2 orang pet ugas yang
m engangkut bin.
Bila jarak t em puh rat a-rata 30 km per trip,
m aka tot al jarak t em puh adalah: 5,25 x 2 x 312
x 30 km = 98.280 km.
Kebut uhan bahan bakar setiap truk kompakt or,
adalah 0,3 liter/ km . Dengan dem ikian, bahan
bakar seluruhnya adalah 29.484 lit er/ t ahun.

23 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

3.2.6. Lint asan Perjalanan Pengangkut an Sam pah
Perm asalahan yang t erjadi pada proses pengum pulan sam pah adalah adanya fasilit as ant ara
(intermiediate facilit y) yang harus dilew at i oleh setiap lint asan sebelum kem bali ke depo. Fasilit as
ant aramempengaruhi proses pengum pulan sam pah sehingga diperlukan adanya m odel khusus.
M enurut Fit ria dkk. (2009), sist em pengangkut an sam pah ini dapat dim odelkan sebagai suat u varian dari
m asalah penent uan lint asan kendaraan (vehicle rout ing problem ) dengan adanya lint asan m ajemuk
(multiple rout e) dan fasilit as ant ara (int ermediat e facilit y). M odel lint asan perjalanan ini dapat
dit ent ukan at as pert im bangan est im asi w akt u efekt if yang dibut uhkan kendaraan unt uk m engangkut
sam pah di beberapa TPS hingga ke TPA.
3.3. Konsep Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu
Pengelolaan sampah t idak hanya dilakukan dengan sistem pengelolaan 3P (Pengum pulan,
Pengangkut an dan Penim bunan) di TPA, nam un diperlukan adanya konsep pengelolaan sam pah yang
m ampu menghasilkan produk yang t epat guna. Penum pukkan sam pah di TPA diakibat kan ham pir
seluruh aparat pemerint ah daerah di Indonesia m enganut paradigm a lam a dalam m enangani sam pah
kot a, dengan hanya m enekankan pada pengangkut an dan pem buangan akhir. TPA dengan sist em lahan
urug at aupun sanit er yang dianggap ram ah lingkungan ternyat a t idak ram ah dalam aspek pem biayaan
karena mem but uhkan biaya t inggi unt uk invest asi, konst ruksi, operasi dan pem eliharaan.
Unt uk m engat asi perm asalahan tersebut , pemerint ah kabupat en/ kot a sepat ut nya m engubah
pola pikir aparat ur dan m asyarakat sehingga lebih berw aw asan lingkungan. Konsep pengelolaan sam pah
yang t erpadu sudah saat nya diterapkan, yait u dengan mem inim alkan sam pah, mem aksim alkan daur
ulang dan pengom posan dan disert ai pengelolaan TPA yang ramah lingkungan. Paradigm a baru
penanganan sampah m erupakan sat u siklus yang sejalan dengan konsep ekologi.
Sist em pengelolaan sam pah t erpadu m engkom binasikan pendekat an ant ara pengurangan
sum ber sam pah, daur ulang, pengom posan, insinerasi dan pem buangan akhir. Pengurangan sum ber
sam pah untuk indust ri dilakukan dengan teknologi proses yang sedikit m enghasilkan lim bah sert a
kem asan produk yang ringkas dan ram ah lingkungan. Sedangkan bagi rum ah t angga im plem ent asi
sist em ini adalah dengan m enanam kan kebiasaan efisien dalam penggunaan barang-barang kebut uhan
sehari-hari.
Pengolahan sam pah m enjadi bahan-bahan yang berguna dapat mem berikan keuntungan
dalam m em berikan peningkat an efisiensi produksi dan keunt ungan ekonomi bagi pengolah sam pah,
pengurangan biaya pengangkut an ke pem bungan akhir (TPA) dan biaya pem buangan akhir,
penghem at an sum ber daya alam dan lahan dan pengurangan energi. M elalui konsep zero w ast eyang
m erupakan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycl e) pada sist em pengolahan dan t eknologi
sam pah perkot aan dalam skala kaw asan t erpadu, volume sam pah diharapkan m enjadi m inim al dan
pada akhirnya akan t ercipt a indust ri kecil daur ulang yang bisa dikelola oleh m asyarakat at au
pem erint ah daerah set em pat.
3.4. Potensi Pengomposan
Alt ernat if lain apabila proses insinerasi tidak dapat dijalankan adalah proses pengom posan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai perbandingan C/ N (kadar karbon/ t ot al nitrogen Kjeldhal) sebesar 37
yang mendekati nilai rasio m aksim um C/ N sebesar 40. Nilai tersebut akan mempengaruhi proses
m ekanism e biologis dalam m enjaga supaya karbon t idak t erdekom posisi dan jum lah nit rogen t et ap
t ersedia, sehingga kelangsungan hidup mikroorganism e t et ap t erjaga (Sulaim an, 2009).
Pengom posan sam pah padat perkot aan merupakan salah sat u alt ernatif yang dipandang
ram ah lingkungan karena dengan solusi ini sampah menjadi bahan dasar bagi proses pem buat an
m at erial (kom pos) yang sangat berguna unt uk menjaga kesuburan t anah. Sam pah yang dikom poskan
adalah bagian sam pah yang bersifat organik. Perhitungan pot ensi kom pos yang bisa dihasilkan dari
sam pah Kot a Bandung disajikan dalam Tabel 3.

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

24 dari 316

PROSIDING SEM INAR NASIONAL HARI LINGKUNGAN HIDUP 2011 │ ISBN 978-602-19161-0-0

Tabel 3. Perhit ungan Pot ensi Kom pos Kot a Bandung
No

Komponen

Satuan

Kuantitas

a

Kapit a

2.393.633

kg/ kapit a/ hari

0,70

1

Jum lah penduduk

2

Produksi sampah

b

3

Tot al sam pah

kg/ hari

1.675.543

4

Fraksi organik

%

60

5

Tot al sam pah organik

kg/ hari

1.005.326

6

Efisiensi proses

%

30

7

Pot ensi kompos

t on/ hari

302

a

BPS Kot a Bandung (2010)

b

Kem ent erian Lingkungan Hidup (2003)
KESIM PULAN

Kesim pulan yang dapat dit arik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Karakt erist ik fisik dan kim ia sampah t erukur adalah pH sebesar 2,82; kadar air sebesar 66,04%; kadar
volat il sebesar 90,85%; kadar abu sebesar 9,15%; karbon organik sebesar 53,59%; t ot al Kjeldhal
nit rogen sebesar 1,46% dan nilai kalor sebesar 4293,25 kal/ gr.
b. Proses insinerasi dan pengom posan m erupakan alternatif pengolahan unt uk m engolah sam pah Kot a
Bandung. Pengom posan sam pah merupakan alt ernat if terbaik karena dipandang lebih ram ah
t erhadap lingkungan.
c. Kom ponen-kom ponen yang perlu direvisi pada sist em pengangkut an sam pah adalah perbaikan
prasarana di TPS, pem uat an sam pah di dalam truk pengangkut , t inggi m uat an sampah, kekedapan
bak kont ainer pengum pul sam pah, alt ernat if m odel sist em penam pungan dan pengangkut an
sam pah, sert a lint asan perjalanan pengangkut an sam pah.
DAFTAR PUSTAKA

Dam anhuri, E. (2008): Pengelolaan Sampah – Sumber, Karakt erist ik, dan Timbulan Sampah ,
ITB, Bandung.
Fit ria, L., Susant y S., Suprayogi (2009): Penent uan Rute Truk Pengum pulan dan
Pengangkut an Sam pah di Bandung, Jurnal Teknik Indust ri , Vol.11 (1), 51-60.
Sulaim an, D: Pengomposan Salah Sat u Alt ernatif Pengolahan Sampah Organik, Direkt orat
Pengolahan Hasil Pert anian, Departemen Pert anian,
ht t p:/ / agribisnis.dept an.go.id/ Pust aka/ dede.pdf (diakses: 14 Novem ber 2009).
Tchobanoglous, G., Theisen H., Vigil, S. A. (1993): Int egrat ed Solid Wast e M anagement :
Engineering, Principles, and M anagement Issues, M cGraw-Hill, New York.

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan

25 dari 316