Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Pelayanan Fasilitas dan Penyediaan Kebutuhan Melaut di PPN Palabuhanratu, Sukabumi

TINGKAT KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN
FASILITAS DAN PENYEDIAAN KEBUTUHAN MELAUT
DI PPN PALABUHANRATU, SUKABUMI

M. IQBAL HIDAYAT

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Tingkat Kepuasan Nelayan
Terhadap Pelayanan Fasilitas dan Penyediaan Kebutuhan Melaut di PPN
Palabuhanratu, Sukabumi” adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen
pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
tercantum dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.


Bogor, Juni 2013

M.Iqbal Hidayat
C44080059

ABSTRAK
Muhammad Iqbal Hidayat, Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Pelayanan Fasilitas
dan Penyediaan Kebutuhan Melaut di PPN Palabuhanratu, Sukabumi. Dibawah
Bimbingan IIN SOLIHIN dan RETNO MUNINGAR.
Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat kepuasan nelayan di PPN Palabuhanratu
serta tindakan yang harus dilakukan guna meningkatkannya. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh, lagging factor dan leading factor PPN Palabuhanratu dapat
diketahui. Metode deskriptif kuantitatif dipergunakan dalam penelitian ini. Stratified
purposive sampling dilakukan kepada nelayan selaku sumber data utama. Kuesioner
kemudian disebar untuk mengumpulkan data, hasilnya kemudian dijadikan sumber
data primer. Data dianalisis dengan menggunakan Customer Satisfaction Index,
Important Performance Analysisdan Gap Analysis. Tingkat penyediaan fasilitas
adalah 83,33% dan tingkat pemenuhan kapasitas produksi adalah 66,33%. Rata-rata
tingkat kepuasan nelayan berdasarkan CSI adalah 69% dikarenakan nilai tersebut
terletak pada selang 66% sampai dengan 80%, kepuasan nelayan terhadap pelayanan

dikategorikan “puas”. Fokus perbaikan PPN Palabuhanratu adalah ketersediaan
seragam dan tanda pengenal petugas, peningkatan kapasitas fasilitas, ketersediaan
suplai kebutuhan melaut, kecepatan proses pembayaran uang lelang, dan
maintenance/perawatan terhadap fasilitas yang tersedia serta perbaikan terhadap
fasilitas yang rusak.

Kata kunci: kepuasan, Customer Satisfaction Index, Important Performance Analysis,
PPN Palabuhanratu

ABSTRACT
Muhammad Iqbal Hidayat, Fisherman Satisfaction Level of Facility Availability and
Fishing Supplies in PPN Palabuhanratu, Sukabumi. Supervised by IIN SOLIHIN and
RETNO MUNINGAR.
This research was aimed to know the quality of services in PPN Palabuhanratu, and
what have to do to increase it. Based on the research a lagging factor and a leading
factor of PPN Palabuhanratu could be obtained. Descriptif quantitative method was
used in this research. A stratified purposive sampling applied to the fishermen in
Palabuhanratu as a main source data. Questionnairesare distributed to collecting data,
the result then used as the professional respondents. Data were analyzed by using
Customer Satisfaction Index, Important Performance Analysis and Gap Analysis.

Facilities availability level was 83,33% and the fulfillment level of capacity
production was 66,33%. Average level of satisfaction index was 69%, since this value
ranged from 66-80%, it can be categorized as “satisfied”. The factor that need to be
improvedwere uniform and ID card availability, facility capacity increase, the
consistency of fishing supplies, swiftness payment of fish auction, maintenance of
facilty and repairment of broken facility.

Keyword: satisfaction, Customer Satisfaction Index, Important Performance Analysis,
PPN Palabuhanratu

TINGKAT KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN
FASILITAS DAN PENYEDIAAN KEBUTUHAN MELAUT DI PPN
PALABUHANRATU, SUKABUMI

M. IQBAL HIDAYAT

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan


DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Pelayanan Fasilitas
dan Penyediaan Kebutuhan Melaut di PPN Palabuhanratu,
Sukabumi
Nama
: M.Iqbal Hidayat
NRP
: C44080059
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui :
,

Dr. Iin Solihin S.Pi M.Si

Pembimbing I

Retno Muninggar S.Pi ME
Pembimbing II

Diketahui :
Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan skrpisi yang berjudul “Tingkat
Kepuasan Nelayan Terhadap Pelayanan Fasilitas dan Penyediaan Kebutuhan Melaut
di PPN Palabuhanratu, Sukabumi” dapat diselesaikan. Skripsi ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian

Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, terutama kepada
1 Dr. Iin Solihin S.Pi,M.Si dan Retno Muninggar S.Pi ME selakudosen
pembimbingyang
telahmemberikanbimbingan,sarandannasehatyang
bermanfaatbagipenulis untuk menyelesaikanskripsi ini;
2 Almarhum Dr.Ir Dinarwan MS dan Thomas Nugroho S.Pi M.Si selaku dosen
pembimbing terdahulu.
3 Ir. Wawan Oktariza, atas kesediaanya selaku dosen penguji tamu, atas saran dan
kritik yang membangun dan memperbaiki skripsi ini.
4 Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi. M.T. selaku Wakil Ketua Komisi Pendidikan
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan atas saran dan arahannya.
5 Ayah, Ibudan keluargaataskasihsayang,teladan, doa, saran,bantuan,pengertian
serta dukungannya;
6 Seluruh teman-teman atas bantuan dan dukungannya
7 Kepada semua guru serta dosen yang telah membuka jalan ilmu pengetahuan
kepadaku selama ini. Terima kasih bapak dan ibu, karena sudah menjadi guru
terbaik bagiku, bagi universitas kehidupanku.
8 Pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
depan. Demikianlah skripsi ini disusun, semoga bermanfaat.

Bogor, 1 Juni 2013

M. Iqbal Hidayat

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 
Latar Belakang ........................................................................................................... 1 
Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 2 
Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 2 
METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................... 2 
Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................... 2 
Metode Penelitian ...................................................................................................... 2 
Pengumpulan Data ..................................................................................................... 2 
Analisis Data .............................................................................................................. 4 
Analisis Aktivitas dan Fasilitas PPN Palabuhanratu ................................................. 4 
Analisis Tingkat Kepuasan Nelayan .......................................................................... 4 
Analisis faktor-faktor kepuasan PPN Palabuhanartu ................................................. 6 

Batasan Penelitian ...................................................................................................... 9 
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................... 9 
Deskripsi Kondisi PPN Palabuhanratu ...................................................................... 9 
Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Fasilitas PPN Palabuhanratu ....................... 15 
Customer Satisfaction Index (CSI) .......................................................................... 15 
Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Nelayan PPN Palabuhanratu .............................. 21 
Importance Performance Analysis ........................................................................... 21 
Gap Analisis ............................................................................................................. 28 
Bahasan terangkum .................................................................................................. 32 
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................... 35 
Kesimpulan .............................................................................................................. 35 
Saran ........................................................................................................................ 36 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 36 

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Dimensi kualitas jasa dan atribut yang dianalisis ......................................... 3
Tabel 2 Scoresheet kepentingan dan kinerja .............................................................. 4
Tabel 3 Perhitungan Weighting Factor (WF) ............................................................ 5 
Tabel 4 Perhitungan Weighted Score (WS) ............................................................... 5
Tabel 5 Penentuan tingkat kepentingan dan kinerja atribut pelayanan...................... 6 

Tabel 6 Penilaian responden terhadap atribut tingkat kinerja .................................... 7 
Tabel 7 Penilaian Responden terhadap Atribut Tingkat Kepentingan....................... 7
Tabel 8 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) tambat labuh ................... 15 
Tabel 9 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) TPI ................................. 16 
Tabel 10 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) docking......................... 17 
Tabel 11 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) pada BBM .................... 19
Tabel 12 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa tambat labuh ............................... 28 
Tabel 13 Tingkat kesenjangan jasa tambat labuh PPN Palabuhanratu .................... 29 
Tabel 14 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa TPI .............................................. 29 
Tabel 15 Tingkat kesenjangan pelayanan jasa TPI PPN Palabuhanratu.................. 29 
Tabel 16 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa docking ....................................... 29 
Tabel 17 Tingkat kesenjangan pelayanan jasa docking PPN Palabuhanratu ........... 30 
Tabel 18 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa penyediaan BBM ....................... 30
Tabel 19 Tingkat kesenjangan penyediaan BBM PPN Palabuhanratu .................... 30 

Tabel 20 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa air bersih ..................................... 31 
Tabel 21 Tingkat kesenjangan penyediaan air bersih PPN Palabuhanratu .............. 31 
Tabel 22 Sebaran gap kinerja dan frekuensi jasa Es ................................................ 31 
Tabel 23 Tingkat kesenjangan pelayanan jasa Es PPN Palabuhanratu.................... 31 


DAFTARGAMBAR
Gambar 1 Diagram Importance-Performance Matriks.............................................. 8 
Gambar 2 Importance Performance Analysis jasa tambat labuh ............................ 22 
Gambar 3 Importance Performance Analysis jasa pelayanan TPI ......................... 23 
Gambar 4 Importance Performance Analysis jasa pelayanan docking .................. 24 
Gambar 5 Importance Performance Analysis Jasa Penyediaan BBM .................... 25 
Gambar 6 Importance Performance Analysis Jasa Penyediaan Air Bersih ............ 26 
Gambar 7 Importance Performance Analysis Jasa Penyediaan Es ......................... 27 

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepuasan merupakan fungsi dari kualitas pelayanan dikurangi dengan persepsi
pelanggan Lamb, Hair dan Daniels (2006). Pengukuran kepuasan adalah pengukuran
terhadap tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan apa yang dirasakan
dengan harapannya. Sebagai hasil pengukuran tersebut akan diperoleh indikator
kinerja yang lagging (yang memberikan gambaran hasil kinerja masa lalu) dan
leading (yang memberikan indikasi prioritas kinerja masa depan) sehingga
mempermudah pengelolaan dan penentuan prioritas kegiatan. Selanjutnya pelabuhan

perikanan merupakan sebuah instansi yang melakukan pelayanan kepentingan publik
masyarakat perikanan, terutama nelayan. Terhitung sejak diresmikan pada 18 Februari
1993, keberadaan PPN Palabuhanratu telah memberikan banyak manfaat pada
pengguna jasa dan masyarakat sekitar, terutama dalam pengembangan sosial dan
ekonomi. PPN Palabuhanratu dengan kegiatan operasional perikanannya menjadi
penunjang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup dominan di Kabupaten
Sukabumi. Terletak berhadapan langsung dengan Samudra Hindia menjadikanya
sebagai basis perikanan tangkap yang strategis di selatan Jawa. Berdasarkan data
tahun 2006 sampai dengan 2011, tingkat produksi PPN Palabuhanratu terus
berfluktuasi dengan volume produksi rata-rata sebesar 11.362,41ton per tahunnya.
Pada tahun-tahun mendatang PPN Palabuhanratu merencanakan untuk
berkembang menjadi Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS). Guna mencapai tujuan
tersebut, pihak PPN Palabuhanratu perlu mengembangkan luas pelabuhan, panjang
dermaga, kapasitas kolam pelabuhan dan ketersediaan fasilitas. Satu hal lagi yang
tidak kalah pentingnya, pihak PPN Palabuhanratu juga perlu meningkatkan
kualitas/mutu dari pelayanan yang disediakan. Berdasarkan data statistik perikanan
PPN Palabuhanratu diketahui pada tahun 2011 tercatat terjadi kenaikan volume
produksi sebesar 36,11% dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini juga tercatat
pertambahan jumlah kapal sebesar 30,23%. Adapun penurunan yang terjadi pada
tahun ini yaitu tingkat pendaratan di PPN sebesar 3,04% dan nilai produksi sebesar
16,84%. Jumlah kapal di tahun 2011 ditemukan meningkat sebesar 30,23% tapi hal
ini disertai penurunan jumlah kapal yang keluar sebesar 10,01% dan penurunankapal
yang masuk sebesar 11,02%. Pada tahun yang sama juga ditemukan kenaikan jumlah
nelayan sebesar 2,12% akan tetapi alat tangkap yang beroperasi turun sebesar 15,27%.
Artinya ditemukan banyak alat tangkap maupun kapal yang masuk ke PPN
Palabuhanratu namun tidak beroperasi.
PPN Palabuhanratu selaku instansi publik yang bertujuan memberikan
pelayanan terbaik dalam pemenuhan kepentingan masyarakat perikanan. Terutama
nelayan sebagai salah satu elemen yang memiliki peran dominan dalam menggerakan
kegiatan perikanan. Secara khusus PPN Palabuhanratu juga berperan menampung
kegiatan masyarakat perikanan, terutama pada aspek produksi, pengolahan dan
pemasaran serta pembinaan masyarakat nelayan (PPN Palabuhanratu 2008). Perlu
digarisbawahi sebelumnya, pada penelitian ini terdapat 6 (enam) fasilitas PPN
Palabuhanratu yang diteliti, tidak semua kewenangan pengelolaannya terletak
dibawah manajemen PPN Palabuhanratu. Terdapat beberapa fasilitas yang
pengelolaannya ditangani oleh pihak swasta, KUD maupun pengelolaan bersama.
Penelitian tentang kepuasan pengguna perlu dilakukan untuk mengetahui
tanggapan langsung para pengguna terhadap produk/jasa yang disediakan. Penilaian

2
kepuasan konsumen merupakan salah satu metode evaluasi yang dapat dilakukan
dalam penilaian kinerja.Nelayan selaku pihak yang menerima jasa, baik berasal dari
pekerjaan seseorang atau organisasi, merupakan objek yang tepat dalam menentukan
kualitas jasa yang diterima. Indikator kinerja laggingdan leadingyang diperoleh dari
penelitian ini, nantinya dalam dipergunakan untuk mempermudah pengelolaan dan
penentuan prioritas kegiatan bagi pihak penyedia jasa.Hasil analisa tersebut dapat
dipergunakan sebagai feedback bagi pihak penyedia jasa dalam menyusun rencana
kerja dan menyempurnakan kualitas pelayanan dimasa akan datang
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan kondisi aktual fasilitas dan aktivitas PPN Palabuhanratu
2. Menentukan tingkat kepuasan nelayan terhadap fasilitas pelabuhan di PPN
Palabuhanratu
3. Menentukan faktor-faktor yang berperan dalam menentukan tingkat kepuasan
nelayan terhadap pelayanan yang diberikan PPN Palabuhanratu
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi feedback yang bermanfaat bagi pihak
manajemen PPN Palabuhanratu, dalam melakukan pengambilan keputusan
manajerial. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam pelayanan pelabuhan, terutama dalam bidang pemanfaatan dan penyediaan
fasilitas.

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian lapangan dan pengambilan data dimulai pada tanggal 23 sampai
dengan 30 bulan November tahun 2012. Penelitian bertempat di Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus mengenai
tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan jasa yang diberikan oleh pihak PPN
Palabuhanratu. Fasilitas yang diteliti merupakan fasilitas yang menunjang kegiatan
perikanan tangkap dan dimanfaatkan langsung oleh para nelayan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapang, dan studi
pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive stratified sampling.
Jumlah sampel yang diambil adalah 30 orang dengan rincian 10 orang nelayan bagan,
7 orang nelayan pancing rumpon, 3 orang nelayan longline, 5 orang nelayan gillnet
dan 5 nelayan payang. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan tujuan agar sampel
yang memenuhi kriteria penelitian yang dibutuhkan dapat dipilih oleh peneliti.

3
Selanjutnya metode ini juga menjamin agar terdapat keterwakilan dari setiap jenis alat
tangkap, sehingga sampel tidak terkonsentrasi pada suatu jenis alat tangkap tertentu.
Metode ini juga membagi besaran sampel dari setiap alat tangkap dengan proposial,
sehingga keterwakilan populasi dari sampel data yang diambil dapat lebih akurat.
Terdapat dua jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu, data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara terhadap
narasumber. Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan serta data statistik pihak
manajemen PPN Palabuhanratu. Kuesioner yang disebarkan memuat pertanyaaan
mengenai dimensi kualitas jasa, yang diimplementasikan dalam atribut-atribut
sebagaimana tercantum dalam Tabel1.
Tabel 1 Dimensi kualitas jasa dan atribut yang dianalisis
Dimensi
Reliability

Assurance

Atribut
1. Konsistensi ketersediaan
produk/pelayanan
2. Keandalan yang konsisten
dalam
melakukan
pelayanan
3. Kualitas barang/jasa yang
disediakan
4. Keakuratan antara order
barang dengan jumlah
barang yang dikirimkan
5. Pengetahuan
petugas
terkait pelayanan yang
diberikan
6. Keramahan dan kesopanan
pekerja
7. Rasa aman pelanggan dari
bahaya, resiko dan keraguraguan.
8. Administrasi pembayaran
9.

Kelancaran
proses
pengiriman dan distribusi
10. Pengecekan
dan
pengawasan produk yang
dikirimkan
11. Ketersedian bukti transaksi
Tangibles

Emphathy

12. Kondisi fasilitas produksi
13. Kapisitas/daya
tampung
fasilitas produksi
14. Harga produk/jasa yang
ditawarkan
15. Keberadaan agen di lokasi
16. Ketersedian seragam dan
tanda pengenal agen
17. Kemudahan akses terhadap
fasilitas
18. Kemudahan pembayaran,
pemesanan dan prosudural
19. Kesedian pegawai untuk
membantu
perusahaan
20. Kesediaan
untuk mendengar keluhan.
21. Kegiatan promosi produk

Keterangan
Pelayanan
berlangsung
dengan
konsisten
Kualitas pelayanan konsisten dalam
selang waktu tertentu
Barang/jasa yang tersedia bermutu baik
Kecocokan antara order dan barang

Petugas memiliki kapasitas
kompetensi yang mumpuni

dan

Attitude yang ditampilkan pegawai
selama pelayanan
Perasaan
pelanggan
pada
saat
penggunaan jasa/barang
Ketersediaan arsip/sistem pembayaran
yang rapi
Proses pengiriman dan distribusi
barang berjalan dengan baik
Perusahaan melakukan kontrol akan
pelayanan di lapangan
Bukti fisik transaksi yang dipegang
kedua belah pihak
Kondisi fisik bangunan atau fasilitas
penyedia jasa
Daya tampung fasilitas
Jumlah uang yang harus dibayarakan
customer
Kehadiran agen di lokasi penyedia jasa
Kemudahan
customer
mengenali
penyedia jasa
Kemudahan menjangkau fasilitas
Kemudahan transaksi dan prosedural
Ketika mengalami masalah petugas di
lapangan bersedia membantu
Perusahaan
menyediakan
sarana
penerima keluhan
Perusahaan
membantu
pelanggan

4

Responsiveness

22. Kemudahan
pelanggan
menghubungi
penyedia
jasa
23. Kecepatan
proses
pelayanan
24. Lama waktu menunggu
25. Ketepatan waktu dalam
melakukan jam pelayanan
26. Kecepatan proses distribusi
barang
27. Perbaikan fasilitas yang
rusak
28. Maintenance / perawatan
terhadap fasilitas yang
tersedia

mengenali pelayanan yang disediakan
Derajat kemudahan provider dihubungi

Kecepatan selama proses pelayanan
Waktu menunggu pelanggan sebelum
menerima layanan
Lama waktu pelayanan sesuai dengan
janji perusahaan
Kecepatan barang sampai dari waktu
dipesan
Jika ada fasilitas yang rusak perusahaan
cepat tangap dan melakukan perbaikan
Itikad perusahaan dalam merawat
fasilitas yang ada

Analisis Data
Selanjutnya pada pengukuran kepuasan nelayan dipergunakan kuisioner
berbasis skala Likert dengan 5 skala. Terdapat 2 tipe pertanyaan yang diajukan
kepada responden yaitu mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut
tersebut.
Tabel 2 Scoresheet kepentingan dan kinerja
Skor
Nilai kepentingan
1
Sangat penting
2
Penting
3
Standar
4
Tidak penting
5
Sangat tidak penting
Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

Nilai Kinerja
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Cukup
Tidak memuaskan
Sangat tidak memuaskan

Analisis Aktivitas dan Fasilitas PPN Palabuhanratu
Analisis dilakukan secara deskriptif dengan tujuan mengetahui kondisi aktual
dan aktivitas PPN Palabuhanratu. Objek analisis yaitu 6 fasilitas di PPN
Palabuhanratu (selanjutnya dijelaskan di batasan penelitian). Adapun parameter yang
dianalisis adalah ketersediaan fasilitas dan kapasitas produksi/daya tampung fasilitas
tersebut
Analisis Tingkat Kepuasan Nelayan
Metode yang akan dipergunakan dalam analisis ini adalah Customer
Satisfaction Index (CSI). Analisis Tahapan analisis CSI berdasarkan Martilla dan
James 1977, diacu dalam Hamidi (2008) meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1

Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu mengubah nilai rata-rata kepentingan
menjadi angka persentase dari total rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut
yang diuji, sehingga didapatkan total WF 100%

5
Tabel 3 PerhitunganWeighting Factor (WF)
Atribut

Weighting Factor

Rata-rata skor kepentingan
(RSP)

%

1
2

I
Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

2

Menghitung Weighted Scored (WS), yaitu nilai perkalian antar nilai rata-rata
tingkat kinerja ( kepuasan) masing masing atribut dengan WF masing- masing
atribut

Tabel 4 Perhitungan Weighted Score (WS)
Atribut

Rata-rata skor kinerja (RSK)

Weighting Factor
(WF)

Weighted Scored (WS)

1
2

I
Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

3
4

Menghitung Weighted Total (WT), yaitu menjumlahkan WS dari semua artibut
Menghitung Satisfaction Indeks (SI), yaitu WT dibagi (L) length, kemudian dikali
100%
SI=

100%

Keterangan
WT : Weighted Total (hasil penjumlahan dari seluruh weighted score)
L
: Length (skala maksimal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5)
Sebagai hasil akhir analisis ini menghasilkan sebuah index kepuasan yang
terbagi kepada 5 kategori, Aritonang (2005) menyatakan klasikfikasi selang kepuasan
CSI sebagai berikut:
1
2
3
4
5

Pada selang 0% sampai dengan 34% kepuasan nelayan
dikategorikan sangat tidak baik atau sangat tidak memuaskan
Pada selang 35% sampai dengan 50% kepuasan nelayan
dikategorikan tidak baik atau tidak memuaskan
Pada selang 51% sampai dengan 65% kepuasan nelayan
dikategorikan standar atau cukup
Pada selang 66% sampai dengan 80% kepuasan nelayan
dikategorikan puas
Pada selang 81% sampai dengan 100% kepuasan nelayan
dikategorikan sangat puas

terhadap pelayanan
terhadap pelayanan
terhadap pelayanan
terhadap pelayanan
terhadap pelayanan

6
Analisis faktor-faktor kepuasan PPN Palabuhanartu
Metode yang akan dipergunakan dalam analisis ini adalah Importance
Performance Analisis dan analisis gap. Pada analisis IPA dilakukan pengukuran
perbandingan skor tingkat kinerja dengan skor tingkat kepentingan nelayan terhadap
pelayanan produk atau jasa yang diberikan pihak pelabuhan. Tingkat perbandingan
inilah yang akan menentukan urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan nelayan. Pada penelitian ini terdapat dua peubah yaitu peubah X yang
merupakan persepsi tingkat kinerja pelabuhan dan Peubah Y yang merupakan
persepsi tingkat kepentingan nelayan terhadap atribut pelayanan yang diberikan pihak
pelabuhan. Penilaian dari nelayan terhadap variabel X dan Y didasarkan pada jawaban
nelayan terhadap kuisioner terkait atribut pelayanan PPN Palabuhanratu yang
dipergunakan oleh peneliti selama wawancara.
Untuk menjabarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut-atribut pada mutu
pelayanan, maka digunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu
grafik gabungan yang terbagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X , Y). Adapun tahap- tahap yang dilakukan
adalah :
1) Penentuan nilai kepentingan dan kinerja atribut pelayanan
Tabel 5 Penentuan tingkat kepentingan dan kinerja atribut pelayanan
No

Atribut
Nilai Tingkat Kinerja (X)
1
2

I
Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

Nilai Tingkat Kepentingan (Y)

2) Mengisi sumbu X (mendatar) pada diagram kartesius dengan skor tingkat
pelaksanaan atau kinerja dan sumbu Y ( tegak ) diisi dengan skor tingkat
kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, setiap faktor akan mempengaruhi
kepuasan nelayan dengan rumus :


,
keterangan :

7
Tabel 6 Penilaian responden terhadap atribut tingkat kinerja
Responden

Atribut tingkat kinerja (X)
1
2
3

4

5



i

n

n

n



n

Total


1
2
3
..
N
n

n

Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

Tabel 7 Penilaian Responden terhadap Atribut Tingkat Kepentingan
Responden

Atribut tingkat kepentingan
1
2
3
4

5



i

n

n



n

Total


1
2
3

N
n

n

n

Sumber: Hamidi 2008 (Tabel dimodifikasi kembali)

3) Menghitung letak batas dua garis berpotongan tegak lurus pada
rumus sebagai berikut :

,

dengan

4) Membuat diagram kartesius, dengan menempatkan nilai rata-rata atribut sebagai
garis tengah pembagi pada sumbu X (Kinerja) dan sumbu Y (Kepentingan) , maka
dihasilkan sebuah grafik dengan 4 daerah sebagai mana tercantum dibawah ini:

8

Sumber: Aritonang (2006)
Gambar 1 Diagram Importance-Performance Matriks.
Keterangan :
A. Concentrate Here (konsentrasi di sini).
Atribut yang terletak dalam kuadran ini merupakan atribut yang penting dan
diharapkan oleh konsumen, tetapi persepsi dan kinerja aktual yang ada pada saat ini
belum memuaskan. Pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumberdaya
yang memadai untuk meningkatkan kinerja atribut tersebut. Atribut yang terletak pada
kuadran ini juga merupakan prioritas untuk ditingkatkan.
B. Keep up with the good work (pertahankan prestasi).
Atribut yang terletak pada kuadran ini merupakan atribut yang penting dan
diharapkan dan kinerjanya sudah memuaskan. Pihak manajemen berkewajiban
memastikan bahwa kinerja institusi dapat terus mempertahankan prestasi yang telah
dicapai.
C. Low Priority (prioritas rendah)
Atribut yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat kinerja aktual yang rendah,
sekaligus dianggap tidak terlalu penting oleh konsumen sehingga manajemen tidak
perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut.
D. Possibly Overkill (terlalu berlebih).
Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap sudah memuaskan kinerjanya
akan tetapi tidak terlalu penting. Pihak manajemen perlu mengalokasikan sumberdaya
yang terkait dengan atribut tersebut kepada atribut lain yang mempunyai prioritas
lebih tinggi dan membutuhkan peningkatan misalnya di kuadran B.
Selanjutnya guna mempertajam analisis mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan nelayan terhadap kinerja PPN Palabuhanratu.
Kesenjangan yang terjadi antara nilai yang diberikan oleh produk melalui atributnya,
dengan harapan yang diinginkan oleh konsumen. Pengukuran kesenjangan merupakan
saran evaluasi kepuasan konsumen (nelayan) terhadap suatu produk atau jasa. Nilai
kesenjangan ini akan memberikan informasi mengenai seberapa besar suatu atribut
produk atau jasa telah memenuhi harapan konsumen. Informasi ini dapat
dimanfaatkan oleh pihak penyedia jasa sebagai bahan masukan untuk memperbaiki

9
kinerja produk atau jasanya. Semakin besar gap suatu atribut maka tingkat kepuasan
konsumen akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika harapan lebih besar dari nilai
kerjanya maka dikatakan konsumen kecewa atau tidak puas terhada atribut tersebut.
Untuk menggambarkan kriteria kepuasan, dibuat selang frekuensi kelas untuk
selisih nilai kinerja dan kepentingan. Menurut Walpole (1992)untuk membuat selang
frekuensi/ kelas bagi segugusan data yang besar dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah- langkah sebagai berikut:
1
2
3
4

5
6
7

Tentukan banyaknya selang frekuensi/ kelas yang diperlukan. Dalam penelitian ini
digunakan 5 selang frekuensi
Tentukan besar wilayah data tersebut dengan mengurangi data terbesar dengan
data terkecil.
Tentukan lebar lebar kelas dengan membagi wilayah tersebut dengan banyaknya
kelas
Tentukan limit bawah kelas bagi selang pertama dan kemudian batas bawah
kelasnya. Tambahkan lebar kelas pada batas bawah untuk mendapatkan batas atas
kelasnya.
Daftarkan semua limit kelas dan batas kelas dengan cara menambahkan lebar
kelas pada limit dan batas selang sebelumnya
Tentukan frekuensi bagi masing-masing kelas
Jumlahkan kolom frekuensi dan perikasa apakah hasilnya sama dengan banyaknya
total sampel penelitian.
Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah: Penelitian yang akan dilakukan hanya terbatas
pada fasilitas yang sering dan secara rutin dipergunakan nelayan dalam operasi
penangkapan ikan. Meliputi 6 (enam) fasilitas, yaitu: tambat labuh, TPI, docking,
BBM, air bersih dan es.

HASILDAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi PPN Palabuhanratu
Fasilitas Tambat Labuh
Terdapat dua unit dermaga di PPN Palabuhanratu, yaitu dermaga I dan
dermaga II. Dermaga tersebut terbagi menjadi dermaga tambat, muat dan labuh.
Dermaga I memiliki panjang 500 m dipergunakan sebagai dermaga pendaratan I 81
m, muat 315 m dan perbaikan (docking) 66 m.Kriteria kapal yang boleh bertambat di
dermaga ini memiliki ukuran kurang dari 30 GT.Dermaga II memiliki panjang 400 m
terdiri dari dermaga pendaratan 165 m, muat 235 m dengan kriteria kapal yang boleh
bertambat di dermaga ini memiliki ukuran 30 GT atau lebih (PPN Palabuhanratu,
2010).
Kolam pelabuhan berperan sebagai pintu masuk ke dermaga dan pelabuhan
bagi kapal. Selain itu menurut Lubis (2006) kolam pelabuhan berfungsi sebagai
perairan tempat masuknya kapal yang akan berlabuh untuk melakukan aktifitas
bongkar muat dan tempat kapal berputar (turning basin). Kondisi yang harus disoroti
pada kolam pelabuhan PPN Palabuhanratu adalah banyaknya kapal yang bersandar
secara tidak teratur dan menyebabkan alur kapal tidak berjalan dengan

10
optimal.Kondisi ini jelas menyulitkan kapal saat hendak tambat labuh maupun
melakukan pengisian bahan kebutuhan melaut.
Disatu sisi pihak manajemen PPN Palabuhanratu juga harus lebih tegas dalam
mengatur kapal yang melakukan tambat labuh di dermaga, kondisi di lapangan
menunjukkan bahwa ditemukan kapal yang bertambat di dermaga pendaratan.
Akibatnya luas kolam pelabuhan tidak termanfaatkan dengan maksimal dan
menghalangi proses alur gerak aktifitas kapal (bongkar muat-sandar-melaut).
Seharusnya nelayan di PPN Palabuhanratu melakukan aktifitas pendaratan hasil
tangkapannya di dermaga pendaratan, kemudian nelayan tersebut melabuhkan
kapalnya di kolam pelabuhan untuk menunggu waktu memuat bahan kebutuhan
melaut di dermaga muat.Penjemuran dan perbaikan alat tangkap di sepanjang
dermaga sandar juga masih banyak ditemukan.Kegiatan ini juga menjadi salah satu
penyebab nelayan enggan melabuhkan kapalnya di area sandar sesuai
ketentuan.Pengelola PPN Palabuhanratu menyatakan bahwa luas kolam I
keseluruhannya adalah 3.000 m² dengan kedalaman kolam 1,5 m sampai 3,5 m
sedangkan kolam pelabuhan II memiliki luas 2.000 m² dengan kedalaman kolam 3 m
sampai 4 m. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor:
PER8/MEN/2012, salah satu syarat PPN adalah “Dermaga mampu menampung
sekurang-kurangnya 75 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya
2.250 GT kapal perikanan sekaligus”. Dalam pasal/ayat selanjutnya juga disebutkan
bahwa kolam pelabuhan PPN harus memanfaatkan dan mengelola lahan sekurangkurangnya 10 ha. Kedua syarat ini sebenarnya telah mampu dipenuhi oleh PPN
Palabuhanratu, akan tetapi traffic kapal yang cukup padat terkadang menjadikan
kolam pelabuhan kelebihan kapasitas dan tidak sanggup lagi menampung kapal baru.
Kondisi ini dapat diatasi dengan pembangunan dermaga dan kolam pelabuhan baru di
PPN Palabuhanratu.
Kewenangan pengelolaan kolam dan dermaga terdapat pada
PPN
Palabuhanratu. Pihak PPN Palabuhanratu juga berwenang untuk menetapkan serta
menarik tarif kepada kapal-kapal yang melakukan aktifitas tambat dan labuh di PPN
Palabuhanratu.Tarif tambat labuh yang ditetapkan cukup terjangkau, keluhan yang
datang justru dari pihak manajemen yang mengatakan bahwa masih banyak nelayan
yang tidak membayar biaya tambat labuh.Yasa (2012) menyatakan bahwa terdapat
sekitar 60% kapal yang tidak membayar biaya tambat labuh kepada pihak
Palabuhanratu.Kondisi ini seharusnya dapat ditangani oleh pihak PPN Palabuhanratu
dengan menetapkan regulasi dan kontrol yang lebih ketat dalam penarikan
biaya.Pihak PPN Palabuhanratu juga harus lebih ketat dalam menjaga kebersihan
kolam pelabuhan, saat ini kondisi kolam pelabuhan dipenuhi dengan kotoran, limbah
serta bangkai kapal.
Fasilitas TPI
Tempat Pelelangan Ikan di PPN Palabuhanratu terletak berhadapan dengan
dermaga pendaratan I. TPI terdiri dari dua lantai dengan luas 920 m², pada lantai
pertama terdapat lantai lelang, gudang, kantor TPI serta toilet, sedangkan di lantai
kedua terdapat mess nelayan serta kantor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
(HNSI). TPI PPN Palabuhanratu berdiri sejak tahun 1993 dan pengelolaanya berada
di bawah instansi Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi.Tahun 2000 pengelolaan TPI
dialihkan kepada Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut. Perpindahan tersebut mengacu
kepada
Surat
Keputusan
Bersama
(SKB)
No.132
tahun
1997,
902/Kpts/3/SKB/IX/1997 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dan Menteri
Koperasi dan Pemberdayaan Industri Kecil mengenai pelelangan ikan yang

11
tercantumdalam Bab II pasal 4 ayat 2 yang berbunyi: „Kepala daerah menunjuk KUD
sebagai penyelenggara pelelangan ikan setelah memenuhi syarat’, serta didukung
oleh Perda Jabar No.5 tahun 2005 tentang penyelenggaraan pelelangan ikan.
Berdasarkan SKB tersebut pihak pengelola PPN Palabuhanratu beralih peran menjadi
hanya pemilik fasilitas berupa lahan dan bangunan TPI, sedangkan pengelolaan TPI
dijalankan oleh Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut.
Kondisi pelelangan saat ini belum berjalan dengan maksimal.Sebagian besar
hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu tidak dijual melalui TPI.Pada
hasil tangkapan dengan nilai ekonomis tinggi untuk ekspor seperti ikan tuna, nelayan
dapat langsung menjualnya ke perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna di
PPN Palabuhanratu.Hasil tangkapan ekonomis tinggi non ekspor seperti baby tuna,
cakalang dan ikan layaran langsung dijual kepada pedagang di pasar ikan yang berada
di belakang TPI.Hasil tangkapan dengan nilai ekonomis sedang dan rendahlah yang
kemudian masuk dan dijual ke TPI.
Hasil tangkapan yang tidak dilelang tetap dibayarkan retribusinya oleh bakul
dan pihak eksportir. Kondisi ini sekilas terlihat ideal, akan tetapi kondisi ini
mengakibatkan penurunan nilai Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Sukabumi. Lubis et al. (2010) memperkirakan bahwa selisih penerimaan PAD di
Kabupaten Sukabumi mencapai Rp.945.990.679,00/tahun. Selisih penerimaan
tertinggi ditemukan pada tahun 2008 dengan nominal sebesar Rp. 1.858..824.550,00
sedangkan selisih terendah terjadi di tahun 2000 dengan nominal sebesar Rp.
122.223.095,00.
Putri (2011) menyatakan bahwa berdasarkan kondisi tersebut, pihak PPN
Palabuhanratu tetap melakukan pencatatan hasil tangkapan secara rutin dengan
pembagian jenis hasil tangkapan sebagaimana berikut: 1. Komoditas ekspor yang
tercatat di PPN Palabuhanratu (fish based on landing) dan 2. Komoditas non ekspor
yang tercatat di TPI ( fish based on retribution).
Belum optimalnya performa TPI juga menjadi celah bagi bakul dalam
melakukan monopoli dan menekan nelayan dalam proses penentuan harga beli hasil
tangkapan. Pelelangan di TPI sebenarnya adalah solusi, lelang menjadikan nelayan
memiliki posisi tawardalam proses menetukan harga, sehingga nelayan tidak bermain
pasif sebagai penerima harga. Melalui lelang nelayan memiliki kekuatandan berperan
sebagai penentu harga.
Kondisi sanitasi di TPI juga menjadi sorotan, berdasarkan fakta di lapangan
ditemukan bahwa ketersediaan air tawar bersih di TPI masih belum
mencukupi.Terdapat kecendrungan nelayan melakukan penanganan hasil tangkapan
dengan menggunakan air laut di kolam pelabuhan.Padahal air tersebut terkontaminasi
oleh limbah, sampah dan minyak serta oli bekas.Ketika dipergunakan dalam
melakukan penanganan hasil tangkapan terjadi penurunan mutu hasil tangkapan dan
permasalahan dari sisi higienitas. Berdasarkan wawancara, nelayan beralasan bahwa,
air laut banyak tersedia dan lebih mudah diperoleh sedangkan air tawar
ketersediaannya masih belum memadai. Sebenarnya pihak PPN Palabuhanratu telah
menyediaakan solusi bagi masalah ini. Pada tahun 2004 pihak PPN melakukan
pengadaan barang berupa pompa air laut, akan tetapi saat ini kondisinya tidak
berfungsi dan tidak terawat. Kondisi ini dikarenakan sebagian besar badan dan pipa
pompa terkena korosi air laut.
Fasilitas Docking
Pada fasilitas docking terjadi sistem kerjasama sewa lahan antara pihak
pelabuhan dan PT CKU sehingga ditemukan sistem kepemilikan bersama.Pengelolaan

12
fasilitas dock pada PPN Palabuhanratu berada di dua pihak, yang pertama pihak PPN
Palabuhanratu dan PT Citra Karya Utama (PT CKU) selaku pihak swasta. PPN
Palabuhanratu memiliki panjang lahan 33 m yang terletak di arah dermaga I,
sedangkan PT Citra Karya Utama mengelola lahan sepanjang 33 m yang
bersebarangan dengan dermaga II. Kedua pengelola fasilitas docking (PPN
Palabuhanratu dan PT CKU) menetapkan tarif biaya sewa harian lahan docking yang
sama yaitu Rp 350,00 per m². Dock adalah fasilitas peabuhan yang berfungsi sebagai
tempat bagi nelayan untuk melakukan perbaikan kapal serta perawatan dan terkadang
pembuatan kapal. Pelayanan pada fasilitas docking PPN Palabuharatu berupa
penyediaan lahan yang dapat digunakan sebagai tempat pembuatan atau perbaikan
kapal yang didukung dengan fasilitas listrik. Luas lahan yang tersedia bagi fasilitas
docking PPN Palabuharatu memilki panjang 66 m dan lebar 40 m. Pada fasilitas
docking tersebut disediakan slipway, semacam rel yang dipergunakan untuk menarik
kapal dari laut ke darat. Pada operasionalnya, slipway dilengkapi dengan semacam
dudukan yang dilengkapi dengan roda.Kapal kemudian diletakan diatas dudukan
tersebut lalu ditarik ke darat.
Fasilitas Penyediaan BBM
Pengelolaan fasilitas penyediaan BBM di PPN Palabuhananratu, terdapat 3
perusahaan swasta yang memilki hak kelola atasnya. yaitu KUD Mina Sinar Laut, PT
Paridi Asyudewi dan PT Mekartunas Rayasejati. Pada fasilitas BBM sebenarnya
kapasitas pihak penyedia jasa sudah mencukupi akan tetapi masih ditemukan nelayan
yang melakukan pembelian BBM ke SPBU di luar kawasan pelabuhan. Nelayan lebih
memilih membeli pada SPBU diluar kawasan PPN karena mempertimbangkan biaya
angkut dan jarak pengangkutan dari lokasi pembelian ke kapal. Hasil penelitian
mengenai pihak-pihak yang terkait dengan penyediaan kebutuhan BBM di PPN
Palabuhanratu,kami tampilkan sebagaimana berikut:
1 Pensuplaian BBM oleh KUD Mina Sinar Laut
Pada kegiatan penyaluran BBM, Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut bekerja
sama dengan pihak swasta dan Koperasi Mina Nusantara yang merupakan koperasi
karyawan PPN Palabuhanratu. Kuota suplai BBM yang dimilikiKUD Mina Sinar
Lautadalah sebesar 136 kl per bulan.BBM yang dijual oleh Koperasi Unit Desa Mina
Sinar Laut berasal dari PT Pertamina dengan sistem pembelian dengan pembayaran
langsung.Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut hanya melayani pembelian BBM dari
kapal perikanan di bawah 30 GT.Pembagian keuntungan diantara ketiga pihak
tersebut adalah 20% Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut, 60% pemilik modal swasta
dan 20% Koperasi Karyawan Mina Nusantara PPN Palabuhanratu. Sistem kerjasama
berupa penyewaan lahan yang terletak di dermaga I, beserta prasarana milik PPN
Palabuhanratu berupa, kantor, tangki dan Stasiun Pengisian dan Dealer Nelayan
(SPDN). Harga beli BBM dari PT Pertamina adalah Rp 4.500,00 per liter dengan
margin (potongan) dari Pertamina sebesar Rp 100,00 sampai dengan Rp 150,00 per
liternya.Selanjutnya saat pihak KUD Mina Sinar Lautmenjualkepada nelayan, harga
BBM tersebut tetap sebesar Rp 4.500,00 per liter.Potongan tersebutlah yang menjadi
dasar keuntungan bagi pihak KUD Mina Sinar Laut.
2 Pensuplaian BBM oleh PT Paridi Asyudewi
Perusahaan PT Paridi Asyudewi merupakan perusahaan perseorangan yang
melakukan kegiatan penyediaan BBM di PPN Palabuhanratu dalam bentuk stasiun

13
pengisian bahan bakar (SPBB).Kuota suplai BBM yang dimiliki oleh PT Paridi
Asyudewi untuk didistribusikan adalah sebesar 400 kl/bulan.Kuota ini berasal dari PT
Pertamina, dengan sistem pembayaran dimuka.Dalam kegiatan penjualan BBM oleh
PT Paridi Asyudewi, pengelola PPN Palabuhanratu tetap melakukan pengawasan
terhadap kuota penjualan BBM oleh PT Paridi Asyudewi, dimana perusahaan ini
hanya boleh menjual BBM kesemua kapal sesuai kuota perkapal yaitu 75 kl/bulan.
Berdasarkan kontrak kerjasama antara PT Paridi Asyudewi dengan pihak
pengelola PPN Palabuhanratu pada tahun 2005, PT Paridi Asyudewi diperbolehkan
menambatkan kapal tankernya di dermaga II dan membangun kantor di areal PPN
Palabuhanratu. Sesuai dengan kesepakatan pada kontrak tersebut maka PT Paridi
Asyudewi diwajibkan membayar biaya tambat labuh sebesar Rp 236.520.000,00
untuk jangka waktu 15 tahun dan biaya kebersihan kolam pelabuhan sebesar Rp
2.102.400,00 per tahun. Selain biaya di atas tidak terdapat pembagian keuntungan
antara PT Paridi Asyudewi dengan pengelola PPN Palabuhanratu.yang BBM
selanjutnya diangkut menuju kapal tanker milik PT Paridi Asyudewi menggunakan
mobil tangki milik PT Paridi Asyudewi. Paridi Asyudewi hanya melayani kapal
perikanan di atas 30 GT.
3 Pensuplaian BBM milik PT Mekartunas Rayasejati
Perusahaan Mekartunas Rayasejati merupakan perusahaan perseorangan yang
melakukan kegiatan penyediaan kebutuhan BBM bagi kapal di bawah 30 GT di PPN
Palabuhanratu.Perusahaan Mekartunas Rayasejatimemiliki kuota 600 kl per bulan
dengan PT Pertaminasebagai sumbernya. Pada saat pendistribusian BBM, PT
Mekartunas Rayasejati juga dikenakan biaya Rp 100.000,00 oleh PT Pertamina,
sebagai biaya sewa mobil tangki untuk pendistribusian BBM.
Bentuk kerjasama antara PPN Palabuhanratu dan PT Mekartunas Rayasejati
adalah penyewaan lahan dengan luas 500 m². Lahan tersebut dipergunakan untuk
mendirikan kantor administratif dan tempat penyaluran BBM. PT Mekartunas
Rayasejati juga menyewa tangki BBM dengan kapasitas 208 m³. Atas penggunaan
lahan tersebut PT Mekar Tunas Rayasejati dikenakan biaya pengembangan sebesar
Rp 7.500.000,00 untuk jangka waktu 15 tahun, biaya pemeliharaan prasarana sebesar
Rp 350.000,00 per tahun dan biaya sewa tangki BBM sebesar Rp 3.000,00 per tonnya.
Selain biaya di atas tidak terdapat pembagian keuntungan antara PT Mekartunas
Rayasejati dengan pengelola PPN Palabuhanratu.
Fasilitas Penyediaan Air.
Pengelolaan fasilitas air bersih PPN Palabuhanratu sistem pengelolaannya
berbasis pada kerja sama antara pihak manajemen PPN Palabuhanratu dengan CV
Eko Mulyo. Pada kontrak kerjasama tersebut pihak pengelola PPN Palabuhanratu
memgizinkan penggunaan instalasi air bersih berupa tangki air dengan kapasitas 200
m³ beserta berbagai instalasi pendukungnya yang tersedia pada area PPN
Palabuhanratu. Berdasarkan kontrak kerjasama tersebut, pihak PPN Palabuhanratu
berhak menenerima pembagian keuntungan dari CV Eko Mulyo, berupa kompensasi
uang sejumlah Rp 1000,00 per 1 ton air yang terjual. Adapun sumber air yang
digunakan oleh CV Eko Mulyo di PPN Palabuhanratu berasal dari PDAM.
Selanjutnya air PDAM tersebut ditampung di dalam tangki untuk kemudian dialirkan
melalui saluran bawah tanah menuju titik-titik pengisian air yang terdapat di
sepanjang dermaga I dan dermaga II.
Pada operasionalnya, penyediaan air bersih juga didukung oleh 1 unit instalasi
mobil tangki air yang disediakan oleh pihak pengelola PPN Palabuhanratu. Mobil

14
tangki ini memiliki kapasitas sebesar 5.000 liter air. Fungsi dari mobil tangki air
adalah untuk membawa air bersih ke kapal perikanan yang bertambat di demaga jika
instalasi pengisian air bersih di dermaga tidak dapat menjangkau kapal yang dituju.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui nelayan dapat langsung melakukan pembelian
air bersih kepada CV Eko Mulyo. Pemesanannya dapat dilakukan melalui telepon,
sedangkan pembelian dilakukan dengan pembayaran dimuka. Harga yang dikeluarkan
oleh nelayan di PPN Palabuhanratu untuk mendapatkan air bersih dalah Rp 15.000,00
per blong atau Rp 3.000,00 per jerigen air bersih belum termasuk upah angkut.
Fasilitas Penyediaan Es
Fasilitas pabrik es sampai saat ini di PPN Palabuhanratu masih belum tersedia,
selama ini pemenuhan kebutuhan perbekalan es balok di PPN Palabuhanratu
dilakukan oleh perusahaan swata yang berasal dari luar PPN Palabuhanratu yaitu
pabrik es Sumber Makmur Tirta Jaya dan pabrik es Sari Petojo. Kapasitas produksi
masing-masing pabrik adalah 1.000 balok es per hari. Pihak pelabuhan hanya
memungut biaya retribusi kendaraan pengantar es balok yang masuk ke lahan PPN
Palabuhanratu dan tidak melakukan sistem kerjasama ataupun sewa lahan dengan
pihak swasta. Akibatnya pabrik es bukanlah fasilitas yang disediakan oleh pihak
pengelola pelabuhan.Terkait dengan penyediaan es, satu-satunya pelayanan yang
diberikan oleh pengelola PPN Palabuhanratu adalah izin penyaluran es.
1. Pabrik Es PT Sumber Makmur Tirta Jaya
Pabrik es PT Sumber Makmur Tirta Jaya merupakan perusahaan swasta yang
memproduksi es balok dan mendistribusikan es yang diproduksinya ke PPN
Palabuhanratu.Pabrik es tersebut berada di luar PPN Palabuhanratu, tetapi masih
berada di dalam Kecamatan Palabuhanratu. Sumber air yang digunakan oleh PT
Sumber Makmur Tirta Jaya dalam memproduksi es balok berasal dari sungai
Cimandiri dengan tahapan produksi sebagai berikut: air sungai Cimandiri dialirkan ke
dalam pabrik, lalu air ditampung di dalam bak untuk disaring dan diberi obat agar air
jernih (kaporit), air lalu diolah dengan dialirkan ke dalam cetakan baja untuk
dibekukan menjadi es balok. Setiap 1 cetakan baja dapat membuat 20 balok es dalam
sekali proses, terakhir es balok dimasukkan ke dalam coldstorage untuk disimpan
menunggu pesanan.
Es balok yang diproduksi dijual kepada kapal perikanan dan depot es
masyarakat dengan harga pabrik Rp 15.000,00 per balok di pabrik es Sumber Makmur
Tirta Jaya. Harga es yang dibayarkan oleh nelayan di PPN Palabuhanratu adalah Rp
17.000,00 per balok, hal ini dikarenakan Rp 2.000,00 merupakan upah angkut, upah
kuli dan keuntungan agen penyalur es. Terdapat kerjasama antara PT Sumber
Makmur Tirta Jaya dan KUD MMSL dalam pendistribusian es balok. KUD MMSL
menerima fee Rp 200,00 untuk setiap es balok yang terjual oleh PT Sumber Makmur
Tirta Jaya di PPN Palabuhanratu. Dalam kegiatan penyediaan es PT Tirta Jaya
menyediakan 3 unit mobil truck dengan kapasitas masing-masing sebesar 175 balok
es yang disusun kedalam 35 deret balok es.
2. Pabrik Es Sari Petojo
Nelayan di PPN Palabuhanratu juga menyatakan bahwa mereka dapat
membeli es balok kepada pihak lain yaitu Pabrik es Sari Petojo yang berada jauh di
luar PPN Palabuharatu, yaitu di kota Sukabumi. Perusahaan tersebut merupakan
perusahaan swasta yang memproduksi es balok dan mendistribusikan hasil
produksinya ke PPN Palabuhanratu.Menurut nelayan di PPN Palabuhanratu,

15
mekanisme pemesanan es balok dari nelayan kepada pabrik es Sari Petojo dilakukan
melalui telepon.Harga es balok yang dibayarkan oleh nelayan PPN Palabuhanratu
adalah Rp 17.000,00 per balok. Es balok yang sudah dipesan langsung dikirim pada
hari yang sama menggunakan mobil truck yang bagian atas esnya dilindungi dengan
menggunakan terpal untuk melindungi dari cahaya dan panas matahari.
Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Fasilitas PPN Palabuhanratu
Pada kegiatan operasionalnya, PPN Palabuhanratu menyediakan berbagai jenis
pelayanan jasa, pada penelitian ini pengamatan dilakukan terhadap pelayanan jasa
tambat labuh, jasa bongkar muat, jasa perbaikan kapal, jasa pelelangan ikan dan jasa
penyediaan pelayanan kebutuhan melaut yaitu air bersih, es dan solar. Berdasarkan
hasil wawancara dengan nelayan setempat diperoleh nilai skor kepuasan nelayan
terhadap masing-masing pelayanan jasa tersebut. Data tersebut selanjutnya dianalisis
dengan mempergunakan tiga metode pengukuran kuantitatif yaitu Customer
Satisfaction Index (CSI), Important Performance Analysis dan analisis gap.
Customer Satisfaction Index (CSI)
Analisis CSI bertujuan menentukan tingkat kepuasan nelayan di PPN
Palabuhanratu, analisis ini d

Dokumen yang terkait

Tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan kebutuhan melaut di pelabuhan perikanan samudera Nizam Zachman Jakarta

0 11 1

Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Penyediaan Kebutuhan Melaut di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga Sumatera Utara

0 6 10

Tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan kebutuhan melaut di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke Jakarta

2 38 97

Pengkajian Fasilitas dan Pelayanan Kepelabuhanan Terkait Usaha Perikanan Pancing Rumpon di PPN Palabuhanratu

1 23 349

Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang

5 23 346

Kajian Bioekonomi Perikanan Rawai Tuna di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat

1 10 49

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEALER PANORAMA Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Penyediaan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Dealer Panorama Yamaha Motor Di Boyolali.

1 1 13

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEALER PANORAMA Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Penyediaan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Dealer Panorama Yamaha Motor Di Boyolali.

7 16 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 13

Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Buruh Nelayan Rumpon Di Palabuhanratu Sukabumi.

0 0 1