Bahan Baku Proses Pembuatan Benda-Benda Kerajinan Mainan Anak-Anak

kekeluargaan dan kegotongroyongan antar pengusaha kerajinan mainan anak-anak di Blanciran sehingga usaha industri kerajinan ini akan mampu bersaing dengan industri yang lain.

1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan mainan anak-anak seperti kayu jati, mahoni atau sono keling, bahan baku yang digunakan adalah kayu dari limbah mebel dimana untuk mendapatkan bahan baku tersebut sebagai sumber utama dalam pembuatan kerajinan mainan anak-anak sangat mudah karena untuk memperolehnya tidak jauh dari Desa Blanciran bahan baku bisa didapatkan di Ceper, Delanggu maupun Juwiring dimana harga yang ditawarkan dengan satuan perkilogram disamping itu juga kualitas kayunya masih bagus dan bahan baku yang dipesan dengan cara diantarkan ketempat pemesanan.

2. Proses Pembuatan Benda-Benda Kerajinan Mainan Anak-Anak

Berdasarkan observasi dan interview dapat diketahui teknik dan proses pembuatan benda-benda mainan anak-anak yang berwujud seperti miniatur. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan benda-benda tersebut yaitu : a. Tahap pertama Dari bahan baku kayu yang berasal dari limbah mebel sebelumnya kayu dibelah menjadi beberapa bagian supaya mudah dibentuk, cara membelahnya dengan menggunakan serkel dimana berfungsi untuk membelah bagian yang sulit apabila dibelah menggunakan gergaji dari baja b. Tahap kedua Dimal yaitu dibentuk sesuai dengan sampelnya dimana setelah dibelah kemudian kayu dipotong berdasarkan ukuran yang akan dibuat barang berupa miniatur, sewaktu dimal harus memperhatikan ukurannya karena kalau tidak sesuai ukuran akan kesulitan dalam merakitnya. Dimal menggunakan alat dari baja yang tidak mudah patah. c. Tahap ketiga Ditipiskan dimana kayu yang sudah dibelah akan ditipiskan sesuai dengan ukurannya, kayu yang ditipiskan harus diperhatikan dari berbagai sisi supaya ukurannya sesuai dengan sampelnya serta juga memudahkan melakukan perakitan. d. Tahap keempat Diamplas, tahap ini adalah sebagai penentu apakah potongan kayu halus dan tidaknya karena kayu yang diamplas akan menunjukkan hasil barang yang bagus serta memudahkan dalam merakitnya e. Tahap Kelima Merakit hasil dari potongan-potongan kayu yang sudah mengalami beberapa tahap. Dalam merakit miniatur disesuaikan dengan ukuran sampel yang sudah ditentukan. Ada juga rakitan tanpa dicat masih mentah, tapi rakitan yang hampir jadi harus mengalami proses yaitu pengecekan ulang mulai dari segi pemasangan dan ukuran dari benda tersebut. Pengecatan yang bagus dilakukan sebanyak 2 kali supaya menghasilkan kualitas yang baik dimata para konsumen. Maka jadilah sebuah miniatur yang siap dipasarkan kepada konsumen.

3. Hasil Produksi dan Pemasarannaya