Pelindungan Hak Cipta di Indonesia

29

C. Hak Cipta

1. Pelindungan Hak Cipta di Indonesia

Hak cipta di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Berdasarkan ketentuan umum dalam Pasal 1 angka 1 Undang-undang tersebut, hak cipta dinyatakan sebagai hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Istilah pencipta yang dimaksud dalam pengertian Undang-undang Hak Cipta tersebut merujuk pada seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Sementara itu, istilah ciptaan adalah istilah yang digunakan untuk setiap karya yang menunjukkan keasliannya dalam bebagai bidang, baik bidang ilmu pengetahuan, seni, maupun sastra. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahwa, pada hak cipta melekat suatu hak ekslusif. Hak ekslusif yang dimaksud lebih lanjut dituangkan dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Hak Cipta sebagai berikut: Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 30 Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa hak ekslusif yang dimaksud merupakan hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Hak ekslusif tersebut masih diperjelas dalam penjelasan Pasal tersebut. Pada ketentuan penjelasan Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Hak Cipta, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang semata-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya. Sementara itu, penjelasan untuk istilah “mengumumkan” dan “memperbanyak” yang dimaksud mencakup pula kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalih-wujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik, menyiarkan, merekam, dan mengomunikasikan kepada publik melalui sarana apapun.

2. Ketentuan Hak Cipta Indonesia dalam Sejarah

Dokumen yang terkait

TESIS PERAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH DALAM MEMBERIKAN PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA TENUN IKAT SUKERARE SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA.

0 4 20

PENDAHULUAN PERAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH DALAM MEMBERIKAN PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA TENUN IKAT SUKERARE SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA.

0 3 16

PENUTUP PERAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH DALAM MEMBERIKAN PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA TENUN IKAT SUKERARE SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA.

0 7 48

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DALAM MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM ATAS KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DALAM MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM ATAS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL UKIRAN SUKU ASMAT DI KABUPATEN ASMAT.

0 2 18

TINJAUAN PUSTAKA KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DALAM MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM ATAS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL UKIRAN SUKU ASMAT DI KABUPATEN ASMAT.

1 8 65

PERLINDUNGAN HUKUM KARYA CIPTA BATIK SOLO SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM KARYA CIPTA BATIK SOLO SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA.

0 3 11

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM KARYA CIPTA BATIK SOLO SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL DI INDONESIA.

0 2 17

Tinjauan Yuridis terhadap Tidak Diratifikasinya Anti Counterfeiting Trade Agreement dan Dampaknya terhadap Penegakan Hukum Hak Cipta Sebagai Bagian dari Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia.

2 6 40

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MINUMAN TRADISIONAL LOLOH SEBAGAI BAGIAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL.

0 0 13

PERLINDUNGAN HAK CIPTA KAIN TENUN TRADISIONAL KHAS LOMBOK MENURUT UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TAHUN 2002 DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

0 0 7