Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 47 Regu K3 diberikan wewenang melakukan pengisian log book dan wawancara langsung terhadap kontraktor. c. Safety Officer K3 Orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah diberikan ijin yang telah memberikan kata sepakat bahwa pekerjaan dapat dilakukan dengan kondisi aman. Sekaligus orang yang melakukan perjanjian kerja dengan pihak kontraktor 6. Distribusi Formulir Ijin Kerja Dalam pelaksanaannya, distribusi ijin kerja di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban terdiri dari dua lembar yang masing-masing lembaran dipegang oleh orang yang terlibat didalam pekerjaan tersebut yaitu : a. Lembaran pertama untuk kontraktor sekaligus untuk ditunjukan kepada penanggungjawab daerah. b. Lembaran copy untuk arsip Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban.

B. Pembahasan

1. Sistem Ijin Kerja PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban merupakan pabrik semen terbesar memungkinkan adanya potensi bahaya yang sangat besar baik dari peralatan kerja maupun lingkungan kerja, sehingga perlu adanya suatu kebijakan yang mengontrol keadaan tersebut dengan tujuan untuk mencegah kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja yang dapat commit to user 48 menimbulkan cidera pada manusia karyawan, rusaknya peralatan kerja dan berdampak tehadap lingkungan. Sehingga untuk pengendalian yang tepat terhadap potensi bahaya tersebut PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban menerapkan prosedur kerja yang aman melalui sitem ijin kerja. Sistem ijin kerja itu sendiri berlaku untuk semua unit proses pembuatan semen dari unit Crusher , Raw Mill , Killn, Coal Mill , Finish Mill , Packer , dan pelabuhan yang bernaung dibawah PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban termasuk kontraktor atau pihak kedua yang akan melakukan pekerjaan. Ada dua sistem perijinan yaitu: a Ijin bekerja Working Permit , semua pekerjaan yang akan dilakukan di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban. Working Permit di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban menyatakan bahwa suatu pekerjaan telah memenuhi persyaratan keselamatan yang berisikan uraian pekerjaan yang akan dilakukan dan tindakan-tindakan pencegahan terhadap bahaya yang mungkin timbul selama melakukan pekerjaan serta Indentifikasi dan Penilaian Dampak Kegiatan IPDK. Dan surat ijin kerja Working Permit ini menyatakan bahwa kontraktor atau karyawan telah memahami dan sepakat atas perjanjian keselamatan dan kesehatan kerja yang telah disepakati bersama b Ijin kerja aman Safety Permit , pekerjaan yang sifatnya memiliki tingkat potensi bahaya dengan resiko tinggi misalnya ; masuk ruangan terbatas Confined Space , kerja panas Hot Work pengelasan commit to user 49 Welding , penggerindaan Grinding , pemotongan, pekerjaan di ketinggian, menggembok dan pelabelan Drow In-Drow Out . Spesifikasi ijin kerja aman dalam pekerjaan yang ada di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban baik pekerjaan yang sifatnya rutin maupun non rutin, baik kontraktor maupun dari bagian unit Seksi PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban. Namun tidak semua pekerjaan yang ada di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban yang membutuhkan ijin kerja seperti pekerjaan yang sifatnya rutindasar dilakukan misalnya yaitu pembersihan debu pada lantai- lantai area kantor dan area proses produksi semen, penggantian asbes reclaimer , kegiatan harian pengelasan yang berada pada unit bengkel, mesin, dan listrik. 2. Ijin Kerja Aman Safety Permit Ijin kerja aman yang ada di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban Ijin kerja panas Hot Work Permit , Ijin kerja masuk ruang terbatas Confined Space, Ijin pekerjaan menggali tanah, Ijin pekerjaan di daerah ketinggian, Ijin menggembok dan pelabelan Drow In-Drow Out. Namun penulis hanya melakukan observasi atau pengamatan langsung mengenai beberapa pelaksanaan ijin kerja yang ada di area proses produksi PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban karena mengingat waktu yang tidak memungkinkan dilakukannya observasi secara keseluruhan. Adapun ijin kerja yang akan dibahas oleh peneliti yaitu ijin bekerja aman Safety Permit commit to user 50 meliputi : Ijin kerja panas Hot work permit , Ijin kerja pada daerah ketinggian, ijin kerja menggembok dan pelabelan Drow in-Drow out. Di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban Safety Permit didefinisikan sebagai perjanjian kerja yang dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus di area tertentu didalam batas- batas fisik yang jelas dalam waktu tertentu dan memiliki potensi bahaya yang tinggi. Adapun Safety permit di PT. Semen Gresik Peresero Tbk. Pabrik Tuban adalah Ijin kerja panas Hot Work Permit , Ijin kerja masuk ruang terbatas Confined Space, Ijin pekerjaan menggali tanah, Ijin pekerjaan di daerah ketinggian , Ijin menggembok dan pelabelan Drow In- Drow Out. Prosedur Safety Permit bertujuan untuk memformalkan komunikasi lintas fungsi antara Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban dengan pihak kontraktor untuk disampaikan kepada pelaksana kerja dan mengkoordinasi tugas- tugas atau pekerjaan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan lingkungan kerja yang aman melalui proses pekerjaan yang akan dilaksanakan, melakukan penilaian resiko guna memastikan kondisi bahaya yang ada telah diidentifikasi dengan baik serta menerapkan upaya pencegahan yang sesuai sebelum pekerjaan dimulai. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa personel yang ada ditempat tertentu telah mengkomunikasikan kepada pihak terkait untuk mendapatkan ijin commit to user 51 bekerja aman Safety Permit serta perijinan yang lainnya, melaksanakan pekerjaan dengan aman dan menerapkan upaya pengendalian yang memadai. Prosedur ini berlaku untuk semua area proses produksi semen mulai dari area Crusher, Raw Mil, Killn, Coal Mill, Packer, dan Pelabuhan PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban baik dilakukan oleh karyawan PT. Semen Gresik Persero Tbk. atau kontraktorpihak kedua. Ijin ini diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan non-rutin atau khusus dan memiliki risiko keselamatan kerja dan kesehatan yang tinggi. a. Ijin kerja panas Hot work permit Menurut PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban pekerjaan dengan proses pemanasan diartikan sebagai jenis pekerjaan yang menimbulkan panas akibat percikan bunga api, lelehan logam, busur las, serta bahan yang mudah terbakar atau menyala. Ijin kerja panas diberlakukan di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban bertujuan untuk memberantas cara kerja, kondisi dan prosedur yang dapat membahayakan manusia, merusak peralatan atau menyebabkan terhadap proses akibat kebakaran yang mungkin disebabkan oleh pengelasan welding , pengerindaan grinding dan pemotongan cutting. commit to user 52 Hal tersebut sudah sesuai dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 bab III Tentang Syarat-syarat Keselamatan Kerja pasal 3 b menyebutkan ketetapan syarat-syarat keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran. Ijin kerja ini diperlukan untuk pekerjaan yang menggunakan api secara tebuka misalnya pemotongan, pengelasan dan pembakaran. Area Preheater, Kiln, Coal Mill dan bahan penyimpan Industrial Diesel Oil merupakan tempat paling berpotensi untuk terjadinya kebakaran karena di area tersebut terdapat batubara dan bahan yang dapat menyala pada suhu tertentu selain itu juga sensitive terhadap percikan api. Adapun formulir ijin kerja panas ada pada lampiran. Adapun personil yang bertanggungjawab adalah : 1 Karyawanpelaksana a Semua karyawanpelaksana yang bertanggungjawab untuk mencegah timbulnya kebakaran dan memastikan bahwa area kerja mereka bebas dari bahaya kebakaran dan mengetahui lokasi penyimpanan peralatan pemadam kebakaran. b Karyawanpelaksana yang sedang melakukan hot work bertanggungjawab untuk menginspeksi peralatan sebelum digunakan dan memberi tahu Safety Officer K3 atau pengawas pelaksana jika mengetahui ada commit to user 53 kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan kerja. c Karyawanpelaksana harus memiliki izin untuk melakukan hot work sebelum mulai bekerja . d Karyawanpelaksana harus mengetahui prosedur yang benar yang harus diikuti jika terjadi kebakaran. 2 Safety Officer K3 a Safety Officer K3 adalah petugas yang memiliki kualifikasi dan pernah mengikuti pelatihan serta pengalaman dan menggunakan peralatan hot work dan dalam mengidentifikasi bahaya kebakaran. b Safety Officer K3 harus mengidentifikasi semua bahaya di tempat kerja dan memastikan bahwa semua pencegahan dilakukan dengan tepat termasuk mengidentifikasi alat pemadam yang tepat untuk pekerjaan tersebut. c Safety Officer K3 harus memastikan agar semua karyawan mengetahui dan memahami tindakan pencegahan dan prosedur yang tercantum dalam surat ijin. d Safety Officer K3 yang mengeluarkan surat ijin bertanggungjawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung. commit to user 54 e Safety Officer K3 bertanggungjawab untuk menginspeksi peralatan hot work yang digunakan dan memastikan bahwa peralatan itu tidak rusak dan aman digunakan. f Safety Officer K3 bertanggungjawab untuk memastikan bahwa ijin kerja panas sudah ditandatangani oleh semua pihak sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan pada pekerjaan yang beresiko menimbulkan kebakaran. 3 Regu siaga Regu siaga pemadam kebakaran akan berada di lokasi kerja sampai tempat ini dinyatakan aman dari potensi bahaya kebakaran. Petugas regu siaga pemadam kebakaran bertanggungjawab: a Menginspeksi tempat kerja sebelum pekerjaan pengelasan, pemotongan, atau penggerindaan berlangsung. b Membasahi lingkungan area pekerjaan pengelasan, pemotongan, pengerindan yang akan digunakan sebagi tempat pemicu terjadinya nyala api. c Mencari dan melindungi peralatan berlapis karet pipa, bejana, jaringan listrik dan peralatan lainnya. commit to user 55 d Menyingkirkan segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran, seperti, oli, kain lap, sampah, bahan pelarut, dan bahan yang mudah terbakar lainnya. e Menyiapkan peralatan pencegahan yang diperlukan, seperti alat pemadam kebakaran, Hydrant dan mobil pemadam jika diperlukan. f Mengawasi api atau titik api akibat pengelasan, pemotongan atau penggerindaan, seperti : percikan bungan api, lelehan logam las, logam panas, bunga api listrik atau nyala api. g Memadamkan kebakaran dan titik api. h Memastikan petugas pemadam kebakaran mengatur jadwal istirahat dan makan. i Menginspeksi tempat kerja pada akhir jam kerja untuk memeriksa kemungkinan titik api, nyala api yang berpotensi menyebabkan kebakaran akibat bahan- bahan yang masih membara. j Mengembalikan semua peralatan pencegah kebakaran ketempat yang ditentukan. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6.1.1 di sebutkan bahwa “Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan commit to user 56 telah menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses kerja ”. Dalam hal ini Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban telah menempatkan regu siaga pemadam kebakaran akan berada di lokasi kerja sampai tempat ini dinyatakan aman dari potensi bahaya kebakaran. Regu siaga pemadam kebakaran bertanggung jawab menginspeksi tempat kerja sebelum pekerjaan pengelasan, pemotongan, atau penggerindaan berlangsung, mencari dan melindungi peralatan berlapis karet, metode basah menyirami sekitar area pengelasan, mengamankan jaringan listrik dan peralatan lainnya, menyingkirkan segala sesuatu yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran, seperti, oli, kain lap, sampah, dan bahan mudah terbakar lainya. Sementara dilakukannya pekerjaan panas grinding, welding regu siaga pemadam kebakaran telah siaga berada di lokasi kerja dimana dilakukannya pengelasan dan penggerindaan untuk mengawasi api atau titik api akibat pengelasan, pemotongan atau penggerindaan, seperti : percikan bunga api, lelehan logam las, logam panas, bunga api listrik atau nyala api. Apabila terjadi penyalaan api yang tidak diinginkan, petugas kebakaran segera bertindak untuk mengatasi kebakaran. Pada saat shift kerja atau pekerjaan telah dinyatakan selesai regu siaga pemadam kebakaran bertanggung jawab memeriksa commit to user 57 kemungkinan titik api, nyala api yang berpotensi menyebabkan kebakaran akibat bahan-bahan yang masih membara. b. Ijin kerja pada ketinggian Di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban bekerja di ketinggian mempunyai potensi bahaya yang besar. Ijin kerja ketinggian ini diperuntukan bagi pelaksana atau pekerja yang bekerja pada ketinggian lebih dari 2 meter. Ada berbagai macam metode kerja yang ada di ketinggian seperti menggunakan alat bantu perancah, tangga, dan gondola. Aspek resiko akan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi perhatian utama semua pihak di tempat kerja. Tujuan diberlakukanya ijin kerja pada ketinggian untuk memberikan jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja, juga sangat terkait dengan keselamatan asset produksi. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 45 DJPPK IX 2008 Tentang Pedoman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bekerja Pada Ketinggian Dengan Menggunakan Akses Tali Rope Access mengamanatkan bahwa pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja tentang kondisi dan bahaya di tempat kerja, alat pengaman dan alat pelindung yang diharuskan, alat pelindung diri dan cara serta sikap yang aman dalam melakukan pekerjaan. Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja commit to user 58 yang diyakini telah memahami syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja pekerjaan tersebut. Formulir ijin kerja pada ketinggian di lampiran. c. Ijin kerja menggembok dan pelabelan Drow In- Drow Out Ijin kerja Drow In-Drow Out PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban digunakan untuk memberikan perlindungan pengamanan terhadap tenaga kerja, mesin dan lingkungan untuk peralatan yang akan diperbaiki sudah sesuai dengan Permenaker No. 01MEN1996 pada Lmapiran III bagian 6.5.8. Prosedur penggunaan peralatan terpadu ini meliputi : 1 Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban menerima permintaan kerja dari unit kerja operasi. 2 Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban datang ke lokasi yang akan diperbaiki dan meminta informasi sekali lagi ke CCR Central Control Room apakah group peralatan yang akan diperbaiki sudah di stop . 3 Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban melaksanakan koordinasi dengan seksi pemeliharaan terkait yang peralatannya akan diperbaiki. 4 Dengan disaksikan Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban, seksi operasi, serta seksi pemeliharaan listik malaksanakan Draw Out Breaker peralatan yang akan diperbaiki. commit to user 59 5 Setelah pemeliharaan listrik selesai melaksanakan Draw Out Breaker maka Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban, seksi pemeliharaan listrik, seksi operasi dan seksi pemeliharaan terkait memasang kunci pengaman dan masing- masing anak kunci dibawa sendiri-sendiri. 6 Untuk Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban kunci pengaman warna merah, untuk seksi pemeliharaan listrik kunci pengaman warna kuning, untuk seksi operasi kunci pengaman warna biru, sedangkan untuk seksi pemeliharaan terkait kunci pengaman warna hijau. 7 Dimulailah perbaikan peralatan oleh seksi pemeliharaan terkait. 8 Dalam melaksanakan uji coba peralatan setelah selesai perbaikan, seksi pemeliharaan menghubungi Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban untuk melaksanakan koordinasi dengan seksi pemeliharaan listrik, seksi operasi dan CCR. 9 Apabila dalam uji coba peralatan tersebut dinyatakan layak untuk dipoperasikan, maka melepas kunci pengaman kebalikan dari waktu pemasangan kunci pengaman, yaitu oleh seksi pemeliharaan terkait, seksi operasi, seksi pemeliharaan listrik serta Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. commit to user 60 10 Sebelum dan sesudah perbaikan semua petugas yang terkait pemegang anak kunci pengaman harus mengisi safety permit Drow in-Drow out . 3. Formulir Ijin Kerja Sistem ijin kerja PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban memiliki 2 formulir. Working Permit ijin untuk bekerja di semua area pabrik baik pekerjaan yang rutindasar yang berupa formulir identifikasi dan Penilaian Dampak Kegiatan. Safety Permit untuk ijin kerja aman pekerjaan nonrutinkhusus yang memiliki nilai resiko bahaya yang tinggi. Ijin kerja di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban adalah sebagai media komunikasi tertulis, mengingat komunikasi lisan mempunyai kelemahan seperti salah dengar, tidak jelas, salah pengertian dan lupa. Formulir ijin kerja dibuat semudah mungkin untuk diisi oleh kontraktor atau pelaksana, selain itu formulir ijin kerja diberlakukan checklist agar pengisian tidak memakan waktu dan meminimalkan kesalahan dalam pengisian. Untuk bagan sistem ijin kerja terdapat pada lampiran. 4. Prosedur Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6 menyebutkan bahwa ” Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan prosedur disahkan oleh pejabat yang ditunjuk”. commit to user 61 Dalam pelaksanaanya, di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban dibuat oleh Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban sebagai dokumen pertanggungjawaban yang disahkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban dan Safety Officer K3. Semua prosedur yang tertera dalam ijin kerja berkonsentrasi mengenai standar kerja yang aman dengan asumsi segala potensi bahaya yang timbul dapat dikenali dan dikendalikan dengan baik. Dalam prosedur ijin kerja diuraikan dengan jelas alur dan proses penerbitan ijin kerja sebagai berikut : a. Perencanaan Perencanaan merupakan langkah awal dalam pelaksaan ijin kerja. Adanya perencanaan sangat penting untuk menentukan arah yang tepat dalam suatu pekerjaan yang akan dilakukan, dalam hal ini perencanaan dilakukan oleh orang mempunyai otoritas didalam pekerjaan tersebut dengan megajukan permohonan ijin kerja kepada Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Penjelasan tentang pekerjaan merupakan poin yang sangat penting untuk diuraikan, misalnya, tentang tempat kerja, jenis pekerjaan, peralatan pelindung yang dipakai, kondisi lingkungan kerja pada shift itu, orang yang terlibat didalamnya, mulai bekerja dan selesai bekerja. Dengan adanya uraian yang terinci dan jelas mengenai pekerjaan tersebut diatas, Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban akan dapat mengetahui tingkat keamanan bagi pekerja yang akan melakukan pekerjaannya. commit to user 62 Pada pelaksaannya dilapangan banyak ditemukan unsafe condition dan unsafe action dikarenakan pihak kontraktor belum menerapkan betul tentang keselamatan bagi karyawanya. Perjanjian yang telah disepakati pada awal wawancara kotraktor banyak di abaikan sehingga pihak Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban dalam hal ini Safety Inspector selalu memberikan teguran kepada pihak kontraktor yang menyalahi aturan keselamatan PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban. Sanksi, teguran, bahkan pemberhentian pekerjaan pada saat itu juga bila pihak kontraktor melanggar perjanjian kerja dalam penerapan keselamatan kerja. Jika terjadi suatu kecelakan yang dilakukan oleh pihak kotraktor sehingga merugikan pihak PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban maka sanksi yang didapat berupa pengurangan volume pekerjaan bahkan tidak diberi pekerjaan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Peranan Safety Officer pihak kontraktor tepatnya harus lebih mengutamakan keselamatan pekerjanya yang tertuang dalam poin-poin perjanjian kerja. b. Inspeksi Tempat Kerja Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6.1.1 disebutkan bahwa ”Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan telah menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses kerja”. Identifikasi dilakukan oleh personel yang berwenang. Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban atau operasional harus mengidentifikasi tempat kerja commit to user 63 dan menandatangani surat ijin. Jika Safety Officer K3 memutuskan bahwa tempat kerja tidak cukup aman untuk memulai atau melanjutkan pekerjaan, Safety Officer K3 harus mencari alternatif lain, seperti menunda pekerjaan atau memindahkan pekerjaan. Jika Safety Officer K3 memutuskan bahwa tempat kerja untuk memulai atau melajutkan pekerjaan aman, maka Safety Officer K3 memastikan agar tindakan pencegahan dan prosedur yang tercantum dalam surat ijin kerja yang diharuskan di tempat kerja telah diobservasi dengan memeriksa bahan- bahan yang mudah terbakar, seperti peralatan yang berlapis karet, pipa, bejana bahan-bahan lain yang mudah menyala dalam keadaan sudah terkendali dan aman untuk memulai pekerjaan. c. Kondisi Yang Membutuhkan Surat Ijin Kondisi pekerjaan yang melibatkan ketrampilan yang tinggi, berbahaya, dan beresiko terjadinya suatu kecelakaan. Pada daerah unit Preheater , Kiln , Coal Mill , dan bahan penyimpan IDO melakukan pekerjaan pemotongan, pengelasan, penggerindaan, tembak inlet , tembus inlet atau Hot Work lain, Drow In-Drow Out , bekerja pada ketinggian dilakukan diluar tempat pemeliharaan yang telah ditentukan, termasuk pekerjaan pada peralatan bergerak seperti, shovel, drill , penggalian tanah, diving di unit pelabuhan, dan masuk ruang terbatas Confined Space . commit to user 64 d. Surat Ijin Sebelum mengerjakan pekerjaan, Safety Officer K3 yang berwenang akan mengeluarkan surat ijin harus membuat daftar surat ijin yang dikeluarkan, termasuk tanggal pegeluaran, kepada siapa diberikan dan tanggal pengembalian surat ijin. Surat ijin tetap dipegang oleh kontraktor pelaksana pekerjaan sampai pekerjaan selesai atau shift nya berakhir. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan pada akhir shift, maka Safety Officer K3 memberi notulen kepada Safety Officer K3 yang bertugas pada shift berikutnya. Dan pelaksana kontraktor harus melapor kepada Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban untuk melakukan pengisian log book . Pengeluaran Surat Ijin dilakukan jika tempat kerja telah dinyatakan aman untuk mengerjakan pekerjaan, Kepala Inspeksi Pemeliharaan, Seksi Inspeksi Pemeliharaan, Safety Officer K3 dan Safety Officer Kontraktordelegasi yang sudah mengisi surat ijin dan menandatanganinya. e. Pengawasan Kerja Safety Officer K3 yang mengeluarkan surat ijin bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kerja dan memastikan semua prosedur diikuti selama pekerjaan berlangsung, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6.1.2 disebutkan bahwa Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa “Setiap pekerjaan dilakukan dengan aman dan mengikuti prosedur commit to user 65 yang telah ditentukan ”. Safety Officer K3 juga bertanggung jawab mengawasi peralatan kerja yang akan dipakai untuk memastikan peralatan itu tidak rusak dan aman digunakan. Regu siaga pemadam kebakaran bertanggung jawab untuk memastikan bahwa APAR, selang air dan hydrant tersedia dilokasi kerja panas, bila pekerjaan tersebut membutuhkan regu siaga pemadam kebakaran. f. Penyelesaian Kerja Jika pekerjaan telah selesai, karyawan dan petugas pengawas harus menginspeksi tempat kerja dan sekitarnya untuk memastikan bahwa tidak ada bahan-bahan panas yang tertinggal, yang mungkin dapat mencetuskan kebakaran kembali, dan melaporkan pekerjaan selesai ke Seksi Keselamatan dan Kebersihan Tuban. Kemudian pihak Seksi Keselamatan dan Kebersihan Tuban mengobservasi ke tempat pekerjaan, setelah di pastikan bersih dan aman baru menandatangani surat ijin. g. Pengarsipan Surat Ijin Jika tempat kerja telah dinyatakan aman, maka karyawan dan petugas kebakaran harus mengembalikan surat ijin kepada Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Surat ijin kerja yang telah diisi dan ditandatangani akan diarsipkan dikantor Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Tetapi pada kenyataanya PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban belum baik dalam pendokumentasian ijin kerja. Pendokumentasian surat ijin kerja belum commit to user 66 terlaksana sepenuhnya, hanya pelaksanaan ijin kerja penggembokan Drow In-Drow Out yang sudah melakukan rekap. Dikarenakan kurangnya sistem manajemen pendokumentasian yang kurang baik oleh Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Hal ini belum memenuhi Permenaker No. 05MEN1996 lampiran II bagian 6.1.3 disebutkan ”terdapat prosedur ijin kerja yang didokumentasikan dan jika perlu diterapkan suatu sistem ”ijin kerja” untuk tugas-tugas yang beresiko tinggi”. h. Loss Control Dalam menangani sumber bahaya di tempat kerja selain ijin kerja tindakan pengendalian juga menjadi prioritas yang sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja. Pihak PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban hendaknya dapat melakukan beberapa langkah yaitu: 1 Induction Orientasi Sebagai karyawan dan rekan kontraktor di PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban harus bisa mengenali tempat kerjanya termasuk potensi bahaya lingkungan kerja, maka menyangkut masalah diatas PT. Semen Gesik Persero Tbk. Pabrik Tuban melalui Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban diharapkan dengan adanya penerapan safety induction untuk karyawan bertujuan memberikan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. commit to user 67 2 Training Pelatihan Merupakan suatu pelatihan kerja yang diberikan kepada karyawan PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban sehingga dapat meningkatkan kompetensi dibidang pekerjaan masing-masing. Training akan membahas secara detail menganai pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang karyawan sesuai bidang pekerjaanya sehingga karyawan melakukan pekerjaannya dengan benar dan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. 5. Personil Yang Bertanggungjawab Dalam pelaksanaannya dilapangan, ijin kerja tidak bisa lepas dari pengawasan personil yang bertanggungjawab dan mempunyai wewenang. Adapun personil yang dimaksud adalah Safety Officer K3, Regu siaga pemadam kebakaran, Safety Officer Kontraktor atau pengawas pelaksana yang ditunjuk, Safety Inspector K3 hal ini untuk menghindari kesalahan dalam hal tata cara kerja yang sesuai dengan prosedur kerja dan tingkat situasi di lokasi tempat kerja. a. Safety Officer Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban Sebagai personel yang berwenang mengeluarkan surat ijin bekerja Working Permit dan surat ijin kerja aman Safety Permit untuk dilakukannya pekerjaan , seorang Safety Officer K3 yang ditunjuk harus melakukan review dan menandatangani ijin kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal lain yang harus di perhatikan bagi seorang Safety Officer K3 yang ditunjuk untuk memeriksa lokasi kerja dan memastikan commit to user 68 kondisi tempat kerja aman, fasilitas pendukung seperti APAR, Hydrant dan regu siaga pemadam kebakaran sudah ada ditempat sebelum memulai pekerjaan jika diperlukan. b. Regu Siaga Pemadam Kebakaran. Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan ijin kerja panas misalnya penggerindaan, pengelasan, pemotongan harus di damping oleh tim siaga pemadam kebakaran Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Bertujuan untuk mengamankann dan mengendalikan terjdinya potensi bahaya kebakaran. Hal ini menyatakan bahwa PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban telah memberikan suatu upaya pengendalian kebakaran dengan membentuk regu siaga pemadam kebakaran. Dimana setiap shift siaga terdiri dari 1-3 orang dan jika terjadi suatu kebakaran maka tim berjumlah 6-8 orang dengan spesifikasi tugas masing-masing. c. KontraktorPelaksana Sebagai seorang karyawan yang akan melakukan pekerjaannya , terlebih dahulu memastikan bahwa area dimana dilakukannya pekerjaan bebas dari bahaya kebakaran dan mengetahui lokasi penyimpanan peralatan pemadam kebakaran. Selain itu, semua karyawan yang berada di area kerja tersebut bertanggungjawab untuk menginspeksi peralatan sebelum digunakan dan memberitahu Safety Officer terkait jika mengetahui ada kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan kerja. commit to user 69 Untuk memulai pekerjaan, seorang pelaksana kontraktor harus memiliki ijin untuk melakukan suatu pekerjaan sebelum mulai bekerja dan mengisi log book sebelum mulai bekerja . Dalam perjanjian kerja dengan PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban, kontraktor harus mematuhi dan menjalankan segala perturan yang telah disepakati. d. Safety Inspector K3 Safety Inspector K3 adalah petugas yang memiliki kualifikasi dan pernah mengikuti pelatihan serta pengalaman dan menggunakan peralatan kerja dan dalam mengidentifikasi bahaya kebakaran. Sebagai sorang yang terlatih seorang Safety Inspector K3 harus bisa mengidentifikasi semua bahaya di tempat kerja dan memastikan bahwa semua pencegahan dilakukan dengan tepat termasuk mengidentifikasi alat pemadam yang tepat untuk pekerjaan tersebut. Selain mengidentifikasi bahaya yang timbul di tempat kerja selama pekerjaan dilakukan, seorang Safety Inspector K3 harus memastikan agar semua karyawan atau pelaksana mengetahui dan memahami tindakan pencegahan dan prosedur yang tercantum dalam surat ijin dan mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung sampai akhir shift kerja sehingga tidak timbul faktor bahaya dari sifat pekerjaan yang dilakukan. commit to user 70 7. Rekomendasi Terhadap Pelaksanaan Kerja Pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja merupakan pekerjaan rutin maupun tidak rutin dengan tingkat resiko tinggi, pekerjaan yang membutuhkan suatu ketrampilan yang tinggi, dan apabila tidak ditangani dengan baik akan berakibat fatalkematian bagi karyawan tersebut. Dalam hal ini perlu diadakan suatu sistem ijin kerja yang jelas untuk mengatur sistem kerja karyawan agar tercapai kerja yang aman tanpa adanya keluhan atau kelainan-kelainan yang diderita. Untuk mencapai hasil yang maksimal tanpa menghambat proses produksi, ijin kerja harus disisi dengan selengkap-lengkapnya termasuk menganai permulaan kerja sampai akhir kerja karena karyawan seringkali lalai dalam mengisi dan menandatangani formulir ijin kerja setelah pekerjaan selesai atau shift kerja berakhir. Untuk menanggulangi hal ini seorang Safety Officer K3 atau pengawas pelaksana yang berwenang harus berada dilokasi kerja selama pekerjaan berlangsung, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05MEN1996 pada lampiran II bagian 6 menyebutkan bahwa “Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilakukan dengan aman dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan ”. Apabila pekerjaan dinyatakan selesai, maka formulir ijin kerja harus dikembalikan serta ditandatangani oleh Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Tuban. Banyak sekali kelonggaran yang diberikan perusahaan oleh pihak kontraktor. Dari kontraktor sendiri hendaknya lebih mengutamakan keselamatan kerja pelaksana sebagaimana commit to user 71 telah di sepakati dalam perjanjian kerja kepada PT. Semen Gresik Persero Tbk. Pabrik Tuban. Seringkali pihak kontraktor tidak memakai APD yang dipersyaratkan dan memadai, pengisian log book yang terlambat, dan bagi karyawan outshourcing pihak kontraktor kurang dalam pemberian jaminan kesehatan atau jamsostek. Padahal PT. Semen Gresik Persero Tbk. telah memberikan segala biaya kesehatan, APD yang dipakai pihak kontraktor, upah, teknis, peralatan yang dipakai sebagi uang sewa. Namun seringkali pihak kontraktor tidak menempatkan biaya tersebut melainkan untuk keperluan yang lain. Bila pihak kontraktor mengalami kecelakaan atau sakit maka ditanggung oleh kontraktor, sedangkan bila karyawan perusahaan mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh pihak kontraktor yang menyebabkan kerugian perusahaan maka biaya ditanggung oleh PT. Semen Gresik Persero Tbk. 8. Pemeriksaan Tempat Kerja Sampai Akhir Kerja Sebagai tahap akhir dari suatu prosedur ijin kerja, pemeriksaan tempat kerja merupakan serangkaian kegiatan inspeksi yang dilakukan dilokasi kerja sebelum pihak pelaksana meninggalkan tempat kerja. Pemeriksaan melibatkan seluruh karyawan yang terlibat dilokasi kerja tersebut. Pemeriksaan dimasudkan untuk memastikan tempat kerja bersih dari peralatan kerja yang tertinggal dimana karyawan melakukan pekerjaan, maka tugas seorang pengawas pekerjaan kontraktor dan di chek oleh regu K3 harus bisa berperan mengidentifikasi tahap akhir terhadap tempat kerja yaitu dengan memeriksa ulang check and recheck agar bahan yang sifatnya commit to user 72 mudah terbakar, meledak atau bahan-bahan lain yang tidak semestinya ada untuk segera disingkirkan. Pemeriksaan tempat kerja dilakukan sebelum kontraktor atau pelaksana dan Safety Officer K3 membubuhkan tandatangan pada akhir kerja, pemeriksaan dilakukan secara total untuk menjamin tempat dimana pelaksana melakukan pekerjaan seperti mengelas, penggerindaan dan lain- lain dinyatakan telah selesai dikerjakan dan lokasi kerja dikembalikan dengan keadaan normal kembali. commit to user 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN