Context Diagram DFD level n

3.3 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi dan menjelaskan sistem yang akan dikembangkan. Pada tahap ini akan dipaparkan kebutuhan sistem yang sesuai dengan permasalahan, analisa use case dan pemodelan proses yang terjadi di dalam sistem.

3.3.1 System Requirement

System dibangun sebagai media pembelajaran untuk berkomunikasi dengan bahasa isyarat Indonesia. User dapat menginputkan kalimat yang ingin diterjemahkannya ke dalam bentuk bahasa isyarat. Kalimat inputan tersebut akan diparsing menjadi kata per kata. Hasil parsing tersebut akan di-stemming dan apabila kata mengandung imbuhan, maka imbuhan dan kata dasarnya akan diparsing kembali. Setiap kata yang telah diparsing akan dicocokkan dengan database kata yang telah disediakan. Apabila kata yang dimaksudkan tidak terdapat dalam kamus bahasa isyarat, maka kata tersebut akan diurai menjadi huruf per huruf, sehingga system akan menampilkan gambar isyarat tiap huruf yang telah diurai.

3.3.2 Process Modeling

Process model merepresentasikan bagaimana sistem diproses yang menggambarkan proses atau aktivitas dan perpindahan data yang berlangsung didalamnya. Pemodelan proses tersebut menggunakan teknik data flow diagram DFD. DFD adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat bergerak dari input menjadi output. DFD sistem untuk menyelesaikan permasalahan flow shop adalah sebagai berikut :

a. Context Diagram

Context diagram adalah DFD tingkat atas yang menggambarkan secara umum aliran data dalam suatu sistem dengan entitas-entitas eksternalnya. Context diagram pada sistem penerjemahan bahasa Indonesia ke bentuk bahasa isyarat Indonesia dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.4 berikut ini. Universitas Sumatera Utara User kata Input kalimat Hasil terjemahan 1.0 Penerjemahan kata Gambar 3.4 Context Diagram Context diagram pada gambar 3.4 memiliki satu entity yakni user. User akan memberikan input kepada sistem berupa kalimat yang ingin diterjemahkan. Selanjutnya diproses dalam sistem dan sistem memberikan hasil akhir kepada user.

b. DFD level n

Diagram level n digunakan untuk merepresentasikan diagram fisik maupun logis. Pada diagram inilah digambarkan aliran data secara lebih detail yang merupakan pengembangan dari context diagram sehingga disebut top-down partitioning. Context diagram pada gambar 3.4 dapat dipartisi atau dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail. DFD level 1 yang merupakan representasi detail dari context diagram dapat digambarkan seperti pada gambar 3.5 berikut ini. Gambar 3.5 menjelaskan proses penerjemahan kalimat inputan user ke dalam bentuk bahasa isyarat. Kalimat akan mengalami proses parsing kemudian hasil parsing yang berupa kata akan mengalami proses stemming. Kata awal input-an yang terdapat pada database akan dikembalikan sebagai kata dasar pada saat proses stemming dan mengambil gambar dari database yang sesuai dengan kata dasar input-an, sedangkan kata berimbuhan yang berhasil di-stemming akan diparsing kembali kemudian dicocokkan dengan kata di dalam database, jika ada maka gambar isyarat akan ditampilkan.Namun, jika kata tidak tersedia di dalam database, kata tersebut akan mengalami penguraian menjadi huruf per huruf. Sistem akan menampilkan gambar isyarat huruf per huruf dari kata yang tidak tersedia tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.3 Rancangan Sistem