Kamus Sistem Bahasa Isyarat Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir yang mendasari penyelesaian permasalahan stemming dengan menggunakan algoritma enhanced confix stripping stemmer.

2.1 Kamus Sistem Bahasa Isyarat Indonesia

Sistem Isyarat Bahasa Indonesia SIBI yang telah dibakukan merupakan salah satu media yang membantu komunikasi sesama kaum tunarungu di dalam masyarakat yang lebih luas.Wujudnya adalah tataan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan, dan berbagai gerak yang melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Di dalam upaya pembakuan tersebut, dipertimbangkan beberapa tolak ukur yang mencakup segi kemudahan, keindahan, dan ketepatan pengungkapan makna atau struktur kata, di samping beberapa segi yang lain. Berdasarkan pembentukannya, isyarat dapat dibedakan menjadi tiga macam : 1. Isyarat pokok, yaitu isyarat yang melambangkan sebuah kata atau konsep. Isyarat ini dibentuk dengan berbagai macam penampil, tempat, arah, dan frekuensi sebagaimana telah diuraikan di atas. 2. Isyarat tambahan, yaitu isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel. a. Isyarat awalan Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil utama dan tangan kiri sebagai penampil pendamping.Isyarat walan dibentuksebelum isyarat pokok.Seluruhnya ada tujuh buah isyarat awalan yang meliputi isyarat awalan me-, ber-, di-, ke-, pe-, ter-, dan se-. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 dengan kata melempar. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Contoh kata melempar b. Isyarat akhiran dan partikel Isyarat ini dibentuk sesudah isyarat pokok dengan tangan kanan sebagai penampil, bertempat di depan dada dan digerakkan mendatar ke kanan. Isyarat ini terdiri atas isyarat akhiran -i, -kan,-an, -man, - wati,-wan, dan partikel –lah, -kah, dan –pun. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.2 dengan kata alirkan. Gambar 2.2 Contoh kata alirkan c. Isyarat bentukan Isyarat ini dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih. a. Isyarat yang mendapat awalan danatau akhiranpartikel, isyarat yang hanya mendapat awalan dan hanya akhiran, atau gabungan awalan dan akhiran dibentuk sesuai dengan urutan pembentukannya. Universitas Sumatera Utara Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.3 dengan kata berlompatan. Gambar 2.3 Contoh kata berlompatan 3. Abjad jari Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan kanan atau kiri untuk mengeja huruf dan angka. Bentuk isyarat bagi huruf dan angka di dalam Sistem Isyarat Bahasa Indonesia serupa dengan International Manual Alphabet dengan perubahan- perubahan. Abjad jari digunakan untuk : a. Mengisyaratkan nama diri; b. Mengisyaratkan singkatan atau akronim; dan c. Mengisyaratkan kata yang belum ada isyaratnya.

2.2 Proses Stemming