Hasil sidik ragam terhadap kerapatan papan partikel pada penelitian ini disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Sidik ragam kerapatan papan partikel
Sumber Keragaman Db
F-Hitung Probabilitas
Keterangan Perlakuan
4 1,312
0,330 tn
Galat 10
- -
- Total terkoreksi
14 -
- -
Keterangan : tn = Tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan papan partikel dengan perendaman serutan kayu dalam beberapa konsentrasi larutan asam asetat tidak
berbeda nyata terhadap nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan pada selang kepercayaan 95. Secara keseluruhan nilai kerapatan papan partikel yang
dihasilkan pada penelitian ini telah memenuhi standar JIS A 5908 2003 yang mensyaratkan nilai kerapatan partikel sebesar 0,4-0,9 gcm
3
.
2. Kadar Air
Nilai kadar air papan partikel dengan perlakuan perendaman partikel serutan kayu dalam berbagai konsentrasi asam asetat disajikan dalam Gambar 7.
Gambar 7. Pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap KA papan partikel
5,34 5,56
5,21 5,55
5,96
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13
K a
d a
r A
ir
Konsentrasi Asam Asetat
1 2 3 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 7 nilai rata-rata kadar air pada papan partikel tersebut berkisar antara 5,21–5,96. Menurut Maloney 1993 variasi kadar air awal
bahan baku menjadi bagian penting yang menentukan hasil akhir kadar air papan partikel. Nilai kadar air papan partikel dipengaruhi oleh jenis spesies yang
digunakan, daerah tempat bahan baku diperoleh, bagian bahan baku yang dipakai, spesies bahan baku yang digunakan, dan cara penyimpanan bahan baku. Nilai
kadar air papan partikel pada penelitian ini cukup rendah, hal ini didasarkan pada kadar air serutan kayu yang cukup rendah yaitu sebesar 5
−6 dan penyimpanan papan partikel di dalam wadah dan ruangan yang agak tertutup selama proses
pengkondisian. Hasil sidik ragam kadar air papan partikel dengan berbagai konsentrasi perendaman partikel tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Sidik ragam kadar air papan partikel
Keterangan : tn = Tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perendaman partikel dalam beberapa konsentrasi larutan asam asetat tidak berbeda nyata pada selang
kepercayaan 95 terhadap parameter kadar air papan partikel. Papan partikel pada penelitian ini secara keseluruhan telah memenuhi standar JIS A 5908 2003
yang mensyaratkan nilai kadar air sebesar 5 −13 .
3. Pengembangan Tebal PT
Nilai pengembangan tebal papan partikel dengan berbagai konsentrasi perendaman partikel dengan larutan asam asetat disajikan pada Gambar 8 berikut.
Sumber Keragaman Db
F-Hitung Probabilitas
Keterangan Perlakuan
4 1,241
0,354 tn
Galat 10
- -
- Total terkoreksi
14 -
- -
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap PT papan partikel
Keterangan : a, ab, dan b : Notasi uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT
Berdasarkan Gambar 8 nilai pengembangan tebal tertinggi terdapat pada perlakuan perendaman konsentrasi asam asetat 0 kontrol dengan nilai 17,67
pada pengukuran 2 jam dan 19,76 pada pengukuran 24 jam. Nilai pengembangan tebal terendah ditunjukkan pada perlakuan perendaman asam
asetat 1 dengan nilai 10,01 pada perendaman 2 jam dan 11,03 pada perendaman 24 jam. Tingginya nilai PT pada papan partikel tanpa perlakuan
perendaman dalam larutan asam asetat dikarenakan nilai internal bond IB pada papan partikel tersebut menunjukkan kecenderungan yang paling rendah.
Hubungan antara parameter internal bond dengan pengembangan tebal papan partikel tersebut disajikan pada Gambar 9.
17,67
10,01 10,06
12,59 12,99
19,76
11,03 11,19
14,03 15,46
5 10
15 20
25 30
P e
ng e
m ba
ng a
n T
e ba
l
Konsentrasi Asam Asetat
PT 2 Jam PT 24 Jam
a a
b b
b b
b ab
ab ab
1 2 3 4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Hubungan antara internal bond dengan pengembangan tebal Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa hubungan antara IB dengan PT
menunjukkan kecenderungan negatif, yaitu nilai IB yang tinggi akan memperkecilmenurunkan nilai PT papan partikel. Secara keseluruhan perlakuan
perendaman partikel dalam larutan asam asetat dapat menurunkan jumlah zat ekstraktif dan meningkatkan keasaman serutan kayu, sehingga dapat
meningkatkan daya rekat antara partikel serutan kayu dengan perekat yang digunakan. Hal ini sesuai dengan Sjostrom 1991 yang menyatakan bahwa
kondisi asam dapat mendegradasi komponen kimia kayu. Terdegradasinya beberapa komponen kimia seperti hemiselulosa dan pati yang menghambat proses
perekatan dan pematangan perekat tersebut dapat menigkatkan daya rekat papan partikel, sehigga mengurangi absorbsi air yang masuk ke dalam papan partikel
dan membuat pengembangan tebal papan partikel menjadi lebih rendah. Menurut Fengel dan Wegener 1984 hemiselulosa bersifat non kristalin dan tidak bersifat
serat, mudah mengembang, lebih mudah larut dalam alkali dan mudah terhidrolisis dengan asam. Terdegradasinya hemiselulosa dan pati menyebabkan
y = -2,176x + 20,13 R² = 0,271
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
5
P e
ng e
m ba
ng a
n T
e ba
l
Internal Bond kgfcm²
Universitas Sumatera Utara
berkurangnya gugus OH dalam polimernya, karena hemiselulosa dan pati adalah senyawa polihidroksi. Hal ini menyebabkan sifat higroskopis partikel serutan
kayu menjadi menurun sehingga kapasitas pengikatan air berkurang dan pengembangan tebalnya menurun.
Hasil sidik ragam pengembangan tebal papan partikel dengan berbagai konsentrasi perendaman asam asetat terhadap serutan kayu ditunjukkan pada
Tabel 4. Tabel 4. Sidik ragam pengembangan tebal papan partikel
Parameter F-Hitung
Probabilitas Keterangan
Pengembangan Tebal 2 Jam 4,41
0,026 Pengembangan Tebal 24 Jam
3,897 0,037
Keterangan : = Berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perendaman asam asetat
yang diberikan terhadap partikel serutan kayu memberikan perbedaan yang nyata pada selang kepercayaan 95 terhadap pengembangan nilai tebal papan partikel
yang dihasilkan. Hasil uji lanjut Duncan Multiple Range Test untuk parameter PT 2 jam menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dalam larutan asam asetat 1,
2, dan 3 berbeda nyata dengan perlakuan perendaman asam asetat 0 kontrol. Uji lanjut DMRT pada parameter PT 24 jam menunjukkan bahwa
perlakuan perendaman asam asetat 1 dan 2 berbeda nyata dengan perlakuan perendaman asam asetat 0 kontrol. Berdasarkan standar JIS A 5908 2003
yang mensyaratkan nilai pengembangan tebal maksimal 12, maka papan partikel yang memenuhi standar untuk parameter PT adalah papan partikel dengan
perlakuan perendaman asam asetat 1 dan 2.
Universitas Sumatera Utara
4. Daya Serap Air DSA