4. Daya Serap Air DSA
Nilai daya serap air papan partikel dengan berbagai perlakuan perendaman konsetrasi asam asetat menunjukkan perbandingan yang selaras dengan parameter
pengembangan tebal. Nilai DSA tertinggi terdapat pada papan partikel dengan perlakuan perendaman asam asetat 0 kontrol sebesar 84,36 untuk
pengukuran 2 jam dan 91,05 untuk pengukuran 24 jam. Untuk nilai DSA terendah terdapat papan pada partikel dengan perlakuan perendaman partikel
dalam konsentrasi asam asetat 1 dengan nilai sebesar 41,65 pada pengukuran 2 jam dan 80,96 pada pengukuran 24 jam. Nilai daya serap air papan partikel
tersebut disajikan dalam Gambar 10.
Gambar 10. Pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap DSA papan partikel
Keterangan : a, ab, b dan c : Notasi uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT
Pada Gambar 10 terlihat bahwa pemberian perlakuan perendaman serutan kayu dengan larutan asam asetat dapat menurunkan persentase daya serap air. Hal
ini terlihat dari persentase DSA pada papan partikel dengan konsentrasi asam
84,36
41,65 43,89
60,56 71,67
91,05 80,96
83,46 84,13
86,35
20 40
60 80
100 120
D aya
S e
r ap
Ai r
Konsentrasi Asam Asetat
DSA 2 Jam DSA 24 Jam
a c
ab c
b 1
2 3 4
Universitas Sumatera Utara
asetat 1, 2, 3, dan 4 lebih rendah dibandingkan pada papan partikel tanpa perlakuan perendaman asam asetat. Perendaman partikel serutan kayu dengan
asam asetat mengakibatkan terjadinya proses pendegadasian zat ekstraktif dan beberapa komponen kimia lainnya. Fengel dan Wegener 1984 menyatakan
bahwa perlakuan asam dapat mendegadasi polisakarida kayu terutama hemiselulosa penyusun dinding sel dan pati dalam zat ekstraktif. Menurut
Sjostrom 1991 hemiselulosa adalah fraksi polisakarida amorf yang mudah terdegadasi dan bersifat polihidroksi. Oleh sebab itu, terdegadasi dan terlarutnya
sebagian hemiselulosa beserta pati akan mengurangi kelimpahan gugus hidroksil dalam papan yang memiliki kemampuan mengikat air.
Proses pendegradasian tersebut mengakibatkan terjadinya proses perekatan antara partikel dengan perekat UF menjadi lebih baik, sebab dapat membantu
proses pematangan perekat. Perendaman asam asetat meningkatkan keasaman partikel sehingga pengerasan perekat UF menjadi lebih baik. Ruhendi dan Hadi
1997 menyatakan bahwa resin urea formaldehida akan cepat mengeras dengan meningkatnya keasaman. Hal ini menyebabkan ikatan rekat antar partikel semakin
kuat sehingga mengurangi akses air ke dalam papan partikel. Muharam 1995 mengemukakan bahwa kontak antar partikel semakin rapat, maka uap air akan
sulit masuk ke dalam papan partikel. Perbedaan rentangjarak nilai DSA yang terjadi pada pengukuran 2 jam
dengan pengukuran 24 jam antara perlakuan perendaman dalam larutan asam asetat diakibatkan oleh terjadinya respon proses pendegradasian konsentrasi asam
asetat pada papan partikel yang berbeda-beda tiap selang waktu 2 jam dan 24 jam. Perbedaan tersebut terlihat jelas antara papan partikel perendaman asam asetat 1
Universitas Sumatera Utara
dengan papan partikel tanpa perlakuan perendaman asam asetat kontrol. Hal ini diakibatkan konsentrasi asam asetat pada papan partikel dengan konsentrasi asam
asetat 1 masih bertahan kuat pada pengukuran 2 jam, sehingga DSA pada pengukuran 2 jam jauh lebih rendah dibandingkan dengan papan partikel tanpa
perlakuan perendaman asam asetat. Nilai DSA terendah terdapat pada perlakuan perendaman asam asetat 1 dikarenakan daya rekat papan partikel pada kondisi
ini yang paling baik dibanding perlakuan lainnya. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi daya serap air yaitu kerapatan
papan partikel itu sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Sedayu et al. 2008 bahwa daya serap air dari papan partikel yang dihasilkan berkorelasi kuat dengan
tingkat kerapatannya. Kerapatan papan partikel yang tinggi akan menyebabkan rendahnya daya serap air, demikian pula sebaliknya. Hasil sidik ragam daya serap
air papan partikel pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Sidik ragam daya serap air papan partikel
Parameter F-Hitung
Probabilitas Keterangan
Daya serap air 2 Jam 12,497
0,001 Daya serap air 24 Jam
0,710 0,603
tn Keterangan : = Berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
tn = Tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perendaman partikel dengan beberapa konsentrasi asam asetat memberikan pengaruh yang berbeda
nyata pada selang kepercayaan 95 untuk tiap perlakuannya pada parameter DSA 2 jam. Sedangkan pada parameter DSA 24 jam tidak memberikan pengaruh yang
berbeda nyata pada tiap perlakuannya. Hasil uji lanjut DMRT untuk parameter DSA 2 jam menunjukkan bahwa perlakuan perendaman partikel dengan asam
asetat pada konsentrasi 1 dan 2 berbeda nyata dengan konsentrasi perendaman
Universitas Sumatera Utara
asam asetat 3 serta berbeda nyata dengan papan partikel tanpa perlakuan perendaman asam asetat.
Nilai daya serap air papan partikel tidak disyaratkan dalam standar JIS A 5908 2003. Oleh karena itu pengunaan papan partikel terbaik berdasarkan
parameter DSA dianjurkan pada hasil uji lanjut jika berpengaruh nyata dan nilai DSA terkecil jika tidak berpengaruh nyata berdasarkan hasil uji sidik ragam.
Sifat Mekanis Papan Partikel
1. Internal Bond IB