20
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengendalikan kondisi air pada tangki hidroponik pada waktu tertentu, seperti misalnya pada saat
pengecekan ketinggian air tiap waktu pada tangki hidroponik, dan penggantian air pada tangki.
Untuk mengatur saat pergantian air, Solenoid valve digunakan sebagai pintu masuk air ke tangki hidroponik yang dikendalikan dengan modul relay
untuk saat membuka valve dan saat menutup valve. Pada saat pengisian air, ketinggian air awasi melalui sensor ketinggian air. Untuk memberikan pewaktuan
yang sesuai, RTC1307 digunakan dalam proses pengawasan air pada tangki
hidroponik. Serta penggunaan LCD sebagai tampilan ketinggian air.
3.2 Rancangan Sistem
Berikut merupakan gambar Blok Diagram pada sistem yang akan dibuat, ditunjukkan pada Gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Blok Diagram
Dari gambar Blok Diagram tersebut terdapat beberapa input dan output yang digunakan antara lain :
a. Input Sensor
1.
Sensor Kapasitif : Digunakan untuk mendeteksi ketinggian air
yang digunakan untuk mengetahui keadaan ketinggian air.
2. RTC DS1307
: Digunakan sebagai timer untuk waktu pergantian air pada tangki hidroponik.
b. Output Aktuator
1. LCD
: Digunakan untuk menampilkan informasi volume air.
Arduino Mega 2560
Sensor Kapasitif
Solenoid Valve LCD
RTC DS1307 Modul Relay
2. Solenoid Valve
: Digunakan sebagai pengendali aliran air yang keluar dari tangki hidroponik dan pengendali
air masuk ke tangki hidroponik
3.3 Perancangan Mekanik Alat
Dalam pembuatan mekanik pada tugas akhir ini dibuat tangki untuk tanaman hidroponik. Tangki ini berfungsi untuk menampung air nutrisi untuk
tanaman hidroponik. Pada tangki ini terdapat pipa sebagai jalan masuk dan jalan keluarnya,
solenoid valve sebagai pintu masuk dan pintu keluar air, sensor ketinggian air yang digunakan untuk mengetahui ketinggian air. Berikut perancangan alat dapat
dilihat pada Gambar 3.2. Berikut adalah detail mengenai bahan-bahan dari tangki hidroponik:
1. Bak penampung air berbahan plastik.
2. Tatakan pot berbahan gabus.
3. Pot tanaman hidroponik berbahan plastik.
4. Media tanam berbahan roughwool.
5. Rangka penyangga berbahan almunium.
6. Pipa PVC berukuran ½.
7. Solenoid Valve
8. Power Supply 24 volt.
9. Kotak elektro berbahan plastik.
Gambar 3.2 Tampilan Keseluruhan Alat
3.3.1 DESAIN MEKANIK KESELURUHAN
Gambar 3.3 Desain Mekanik
Pada Gambar 3.3. Desain mekanik alat dapat dijelaskan sebagai berikut 2.
Step 1 dilakukan pengecekan tangki, apabila tangki air kosong, maka pengisian air dimulai dengan membuka valve masuk air untuk menerima air
dari tandon, sedangkan valve keluar air tetap tertutup. 3.
Step 2 air pada tangki menyentuh sensor Penuh, valve masuk air akan menutup, dan valve keluar air juga akan menutup.
4. Step 3 pada saat waktu pengurasan terpicu, valve keluar air akan terbuka
untuk mengeluarkan air pada tangki air, sedangkan valve keluar tetap tertutup.
5. Step 4 setelah air selesai melewati sensor air kurang, valve keluar air akan
menutup. Dan melakukan pengecekan tangki lagi. Keterangan Dimensi Wadah Pada Desain Mekanik Diatas.
Ukuran alat : 75 cm panjang x 50 cm lebar x 40cm tinggi.
Bak Air2 buah : 70.5 cm panjang x 24 cm lebar x 20.1 cm
tinggi Kotak Elektro 2 buah: 18 cm panjang x 11 cm lebar x 6.5 cm tinggi
3.3.2 DESAIN SKEMATIK ELEKTRO KESELURUHAN
Perancangan tugas akhir ini diawali dengan melakukan perancangan perangkat keras yang menjadi satu buah sistem yang saling terintegrasi. Perancangan terdiri
dari perancangan Arduino mega, perancangan solenoid valve, perancangan Relay, perancangan RTC1307, perancangan sensor kapasitif. Pada Gambar 3.4 dapat
dilihat Schematic perancangan seluruh kontrol kondisi air secara otomatis pada
tanaman hidroponik.
Gambar 3.4 Skematik Perancangan Keseluruhan Sistem
PWM COMUNICATION
D IG
IT A
L
ANALOG IN
ATMEGA2560 16AU 1126
microcontrolandos.blogspot.com
T X
T X
3 T
X 2
T X
1 S
D A
S C
L R
X R
X 3
R X
2 R
X 1
P D
S C
L I
N T
2 1
P D
1 S
D A
I N
T 1
2 P
D 2
R X
D 1
I N
T 2
1 9
P D
3 T
X D
1 I
N T
3 1
8 P
H R
X D
2 1
7 P
H 1
T X
D 2
1 6
P J
R X
D 3
P C
IN T
9 1
5
P J
1 T
X D
3 P
C IN
T 1
1 4
P E
R X
D P
C IN
T 8
P E
1 T
X D
P D
O 1
P E
4 O
C 3
B I
N T
4 2
P E
5 O
C 3
C I
N T
5 3
P G
5 O
C B
4 P
E 3
O C
3 A
A IN
1 5
P H
3 O
C 4
A 6
P H
4 O
C 4
B 7
P H
5 O
C 4
C 8
P H
6 O
C 2
B 9
P B
4 O
C 2
A P
C IN
T 4
1 P
B 5
O C
1 A
P C
IN T
5 1
1 P
B 6
O C
1 B
P C
IN T
6 1
2
P B
7 O
C A
O C
1 C
P C
IN T
7 1
3 A
R E
F
PA0AD0 22
PA1AD1 23
PA2AD2 24
PA3AD3 25
PA4AD4 26
PA5AD5 27
PA6AD6 28
PA7AD7 29
PC6A14 31
PC5A13 32
PC4A12 33
PC3A11 34
PC2A10 35
PC1A9 36
PC0A8 37
PD7T0 38
PG2ALE 39
PG1RD 40
PG0WR 41
PL7 42
PL6 43
PL5OC5C 44
PL4OC5B 45
PL3OC5A 46
PL2T5 47
PL1ICP5 48
PL0ICP4 49
PB3MISOPCINT3 50
PB2MOSIPCINT2 51
PB1SCKPCINT1 52
PB0SSPCINT0 53
P K
7 A
D C
1 5
P C
IN T
2 3
A 1
5 P
K 6
A D
C 1
4 P
C IN
T 2
2
A 1
4 P
K 5
A D
C 1
3 P
C IN
T 2
1
A 1
3 P
K 4
A D
C 1
2 P
C IN
T 2
A 1
2 P
K 3
A D
C 1
1 P
C IN
T 1
9
A 1
1 P
K 2
A D
C 1
P C
IN T
1 8
A 1
P K
1 A
D C
9 P
C IN
T 1
7
A 9
P K
A D
C 8
P C
IN T
1 6
A 8
P F
7 A
D C
7 T
D I
A 7
P F
6 A
D C
6 T
D O
A 6
P F
5 A
D C
5 T
M S
A 5
P F
4 A
D C
4 T
C K
A 4
P F
3 A
D C
3 A
3 P
F 2
A D
C 2
A 2
P F
1 A
D C
1 A
1 P
F A
D C
A R
E S
E T
PC7A15 30
DUINO1
ARDUINO MEGA2560 R3 6
8 2
4
KERAN AIR MASUK
5AR4 6
8 2
4
KERAN AIR KELUAR
5AR4
RL1
G2R-14-DC5
RL2
G2R-14-DC5
D 7
1 4
D 6
1 3
D 5
1 2
D 4
1 1
D 3
1 D
2 9
D 1
8 D
7 E
6 R
W 5
R S
4 V
S S
1 V
D D
2 V
E E
3
LCD1
LM016L
SCL 14
SDA 15
INT 13
A0 1
A1 2
A2 3
P0 4
P1 5
P2 6
P3 7
P4 9
P5 10
P6 11
P7 12
U1
PCF8574A
24V 5V
R1
10k
R2
10k
R3
10k Sensor Penuh
Sensor Cukup Sensor Penuh
5V
RV1
10K
V B
A T
3 X
1 1
X 2
2 S
C L
6 S
D A
5 S
O U
T 7
U2
DS1307
X1
CRYSTAL
3.4 Prosedur Evaluasi
3.4.1 Desain dan Uji Coba
Desain dari sistem yang akan di rancang tidak lepas dari studi literatur yang didapat baik dari buku, internet, maupun konsultasi terhadap dosen
pembimbing. Uji coba akan menggunakan beberapa miniatur wadah-wadah kosong.
3.4.2 Evaluasi
Evaluasi berisi uraian tentang proses posisi air dan kontrol air pada tangki hidroponik secara otomatis.
1. Sistem dapat mengetahui posisi level air.
2. Sistem dapat mengetahui merespon saat air pada tangki
hidroponik dikurangi secara manual.
3.4.3 Bagian Komponen Alat
Gambar 3.5 Bagian Komponen Alat
3. Valve
masuk air dari penampung nutrisi 4.
Pot tanaman. 5.
Tempat pot tanaman yang berfungsi menahan pot. 6.
Tangki hidroponik yang berfungsi untuk menampung cairan nutrisi. Pada tangki ini terdapat sensor kapasitif yang berfungsi untuk mengetahui kondisi
level air. 7.
Valve keluar air yang berfungsi untuk menahan air dan berfungsi sebagia pintu keluar.
8. Kotak elektro yang berfungsi untuk melindungi komponen elektro yang
diletakkan didalamnya. Didalam wadah tersebut terdapat komponen: a.
Mikrokontroler Arduino Mega yang berfungsi sebagai pengontrol. b.
RTC1307 yang berfungsi sebagai pewaktu. c.
Rangkaian driver relay sebagai driver untuk solenoid valve. d.
LCD 16x2 e.
LCD I2C backpack 9.
Kotak elektro yang melindungi power supply.
3.4.4 Ukuran Dimensi Alat
Setelah semua komponen tambahan dari penelitian ini dipasangkan ukuran dimensi dari alat:
Ukuran alat : 75 cm panjang x 50 cm lebar x 40cm tinggi.
Bak Air2 buah : 70.5 cm panjang x 24 cm lebar x 20.1 cm
tinggi Kotak Elektro 2 buah: 18 cm panjang x 11 cm lebar x 6.5 cm tinggi
3.4.5 Struktur Material Alat
Bahan material yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa bahan diantaranya sebagai berikut :
b. Bagian rangka:
1. Aluminium
2. Mur dan baut.
3. Bak Plastik
c. Bagian dari penggerak alat
1. Solenoid Valve
24 volt
3.5 Pembuatan Perangkat Keras
3.5.1 Perancangan Microkontroler Arduino
Pada tugas akhir ini dibuat beberapa buah pengendali menggunakan mikrokontroler keluaran pada perangkat lunak IDE Arduino 1.6.6, yaitu Arduino
mega. Untuk menjalankan mikrokontroler ini diperlukan catu daya 5 volt sebagai tegangan circuit.
Arduino Mega ini dirancang untuk microkontroler ATMega328. Berikut
ini adalah gambar microkontroler arduino mega, dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rangkaian Board Arduino Mega Arduino mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Eksternal non-USB dapat di ambil baik berasal dari AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat
dihubungkan dengan mencolokkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor power. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam ground dan
Vin pin header dari konektor power. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board arduino mega adalah 7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya
kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5volt. Arduino Mega dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12volt, regulator tegangan bisa
panas dan dapat merusak board arduino mega. Berikut adalah konfigurasi pin IO yang digunakan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Konfigurasi pin IO pada mikrokontroler Pin IO
Fungsi Vcc
Power 5 volt Port COM 20
LCD I2C RTC1307 Port COM 21
LCD I2C RTC1307 Port Digital 22
Sensor air penuh Port Digital 24
Sensor air setengah Port Digital 26
Sensor air kurang Port Digital 51
Solenoid Masuk Port Digital 53
Solenoid Keluar
3.5.2 Rangkaian Sensor Kapasitif
Rangkaian ini dibuat berdasar rangkaian resistor pull-up yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai sensor ketinggian air yang
kemudian output dari rangkaian tersebut digunakan sebagai pemicu, seperti pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Skematik Perancangan Rangkaian Sensor Kapasitif
3.5.3 Perancangan LCD Liquid Crystal Display
Pada perancangan LCD juga diletakkan di atas box yang telah dibuat. Tujuan LCD diletakkan di dalam box untuk memudahkan pengguna melihat
informasi yang ditampilkan LCD sesuai dengan program yang diinginkan. Sedangkan komponen I2C LCD diletakkan di dalam box, sama dengan
mikrokontroler-mikrokontroler yang digunakan pada perancangan. Tujuan LCD dan I2C LCD diletakkan pada box agar pengaturan komponen lebih rapi dan tidak
membutuhkan kabel panjang. Rancangan elektronika ditunjukkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Skematik Perancangan LCD Liquid Crystal Display
3.6 Perancangan Rangkaian Solenoid Valve
Pada alat ini juga digunakan Solenoid Valve digunakan sebagai pintu masuk air ke tangki hidroponik yang dikendalikan dengan modul relay untuk saat
membuka valve dan saat menutup valve.
Gambar 3.9 Skematik Perancangan Solenoid Valve
3.7 Perancangan Perangkat Lunak
Selain perancangan perangkat keras hardware, dibutuhkan juga perancangan perangkat lunak software. Perancangan ini dilakukan dengan tujuan
agar sistem berjalan sesuai dengan keinginan.
3.7.1
Perancangan Program Tangki Hidroponik
Start
Deklarasi Variabel
Tangki Kosong?
Cek waktu pengurasan
Tidak Buka
Valve_Masuk Sensor_Penuh
Tidak Terpicu?
Tutup Valve_Masuk
Buka Valve_Keluar
Sensor_Kurang Terpicu?
Tidak
Tutup Valve_Keluar
Ya
Ya Tidak
Ya Ya
Tidak
Gambar 3.10 Flowchart Program Tangki Hidroponik
Proses yang dilakukan program tangki hidroponik dapat dilihat pada flow chart gambar 3.10. Program di mulai dari deklarasi variabel input dan output
yang digunakan. Kemudian pengecekan bak dilakukan. Ketika bak tidak kosong, maka cek pengurasan akan dilakukan. Jika bak kosong, pengisian akan dilakukan.
Pada saat pengisian bak, mikrokontroler akan menunggu input dari sensor yang terpasang pada bak. Ketika air pada bak belum menjangkau titik maksimum dari
sensor, proses pengisian akan terus berlanjut. Jika air pada bak telah menjangkau titik maksimum pada sensor, maka proses pengisian akan berakhir dan beralih
pada tahap selanjutnya. Setelah dua minggu dari waktu setting akan dilakukan pengurasan.. Ketika masih belum memenuhi waktu yang telah ditentukan, proses
akan berlanjut ke pengecekan bak. Jika sudah mencapai waktunya, maka pengurasan akan dilakukan. Setelah proses pengurasan selesai dilakukan, proses
dilanjutkan kembali pada tahap pengecekan bak.
36
BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisa pengujian dari hasil penelititan tugas akhir ini yang telah dilaksanakan, pengujian
dilaksanakan dalam beberapa bagian dan disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju ke yang lengkap. Pengujian dilakukan meliputi pengujian
perangkat keras hardware dan perangkat lunak software diharapkan didapat suatu system yang dapat menjalankan rancangan alat yang berjalan dengan baik
dan optimal.
4.1 Pengujian Arduino Mega
4.1.1 Tujuan Pengujian
Pengujian Arduino Mega bertujuan mengetahui kinerja Arduino Mega dalam melakukan proses upload program sehingga dapat dinyatakan bahwa
Arduino Mega dapat digunakan dan berjalan dengan baik.
4.1.2 Alat yang dibutuhkan
1. Rangkaian Arduino Mega.
2. Rangkaian Power.
3. Adaptor 12V
– 1 A. 4.
Komputer