panggung terletak di atas telaga, sehingga pengunjung dapat menikmati musik dari berbagai penjuru dan sekarang telah tersedia wahana mainan anak.
Ventura River berupa kolam air anak-anak yang dilengkapi seluncur dan kolam arus sepanjang kurang lebih 100 m, kemudian disebelahnya juga terdapat
kolam renang untuk berlatih dan berolah raga renang. Kabupaten Pemalang cenderung mengalami penurunan jumlah kunjungan wisata tiap tahunya khusunya
Telaga Silating, Pantai Blendung, Widuri Water Park dan Ventura River. diperlukan klasifikasi potensi obyek wisata baik potensi internal maupun potensi
eksternal. Klasifikasi potensi obyek wisata digunakan untuk mendapatkan gambaran
prioritas obyek wisata. Pengembangan obyek wisata diperlukan identifikasi obyek menggunakan analisis SWOT, yaitu identifikasi terhadap kekuatan, permasalahan,
peluang dan tantangan yang dihadapi dimasa mendatang maupun yang ada saat ini sehingga dapat disusun strategi pengembangan yang sesui dengan obyek wisata
tersebut. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data Primer dan sekunder yang dilengkapi dengan survei lapangan untuk
mengetahui potensi internal dan eksternal, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.7.1 Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian in dilakukan di beberapa obyek wisata yang menjadi salah satu obyek yang diteliti diantaranya Kecamatan Ulujami, Kecamatan Pemalang dan
Kecamatan Belik yang menjadi bahan baku utama pengembangan wisata.
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memilih pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer yaitu merupakan data hasil pengamatan dilapangan guna untuk
memperoleh gambaran secara langsung obyek wisata terutama kondisi sarana dan prasarana obyek. Informasi tambahan sebagai kelengkapan data akan dilakukan
wawancara terhadap pihak pengelola obyek wisata yang bersangkutan dengan cara pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan dan
bebas menggali jawaban atau mencari keterangan dari pengunjung dan pengelola obyek wisata agar didapat informasi yang lebih jelas dan lengkap, data sekunder
dikumpulkan melalui instansi dan lembaga pemerintah dan swasta di Kabupaten Pemalang.
Potensi internal : 1kualitas obyek
-atraksidaya tarik utama obyek wisata
-kekuatan atraksi komponen obyek wisata
-kegiatan wisata di lokasi wisata
-keragaman atraksi pendukung
2kondisi obyek -kondisi fisik obyek
wisata -kebersihan lingkungan
obyek Analisis skoring
Klasifikasi tingkat potensi obyek wisata :
-obyek wisata potensi tinggi3 -obyek wisata potensi sedang2
-obyek wisata potensi rendah1 Identifikai potensi
Potensi eksternal 1aksebilitas
-waktu tempuh terhadap ibu kota Kabupaten
-ketersediaan angkutan umum
-prasarana jalan 2fasilitas penunjang obek
-makananminuman -penginapan
-bangunan untuk menikmati obyek
-taman terbuka 3fasilitas pelengkap obyek
-tempat parkir -toilet
Prioritas Pengembangan Analisis SWOT
Peta Potensi Obyek Wisata
Obyek wisata di Kabupaten Pemalang
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian Sumber : Penulis, 2015
1.7.3 Teknik pengolahan dan analisa data
Roni Rokhani 2013 menyatakan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data primer dan sekunder dengan teknik skoring.
Skoring digunakan untuk menentukan klasifikasi tingkat potensi obyek wisata. Tahapa-tahapan yang di tempuh adalah :
1. Pemilihan indikator variable penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. variabel merupakan obyek yang berbentuk apa saja yang di tentukan oleh
peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel potensi, yaitu potensi
internal dan potensi eksternal. Tiap variabel dipilih dengan klasifikasi tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokan data dari tiap variabel berdasarkan jenis-
jenis bentuk data yang tersedia dan menyesuaikan kondisi kepariwisataan daerah.
2. Skoring
Skoring adalah memberikan penilaian relatife atau skor 1 sampai 3 terhadap nilai beberapa variabel penelitian, dimana semakin tinggi skor maka
nilainya semakin baik. Variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 1.5 dan 1.6.
3. Klasifikasi Potensi obyek wisata
Klasifikasi potensi obyek wisata dapat dilakukan melalui perhitungan dengan formula sebagai berikut :
K = Dimana : K = kelas interval
a = nilai skor tertinggi b = nilai skor terendah
u = jumlah kelas Nilai Skor tertinggi diperoleh dari penjumalahan angka maksimal tiap
variabel. Nilai skor terendah diperoleh dari penjumlahan angka minimal tiap variabel langkah selanjutnya, interval dibagi menjadi tiga klasifikasi dengan
klasifikasi potensi tinggi, potensi sedang, dan potensi rendah
pengklasifikasian dilakukan berdasarkan skor variabel penelitian dan skor masing-masing obyek wisata, antara lain:
a. Pengklasifikasian bedasarkan skor variabel potensi internal obyek wisata
Nilai skor maksimum 14 yang di peroleh dari angka maksimal yang ada pada tiap skor variabel, dikurangi nilai skor minimum 6 yang
diperoleh dari angka minimum dari tiap skor variabel sehingga diperoleh interval. Interval dibagi menjadi 3 tiga klasifikasi dengan formula
sebagai berikut : K =
K = 3 o
Kelas potensi rendah bila nilai total skor obyek wisata 9 o
Kelas potensi sedang bila nilai total skor obyek wisata 10-13 o
Kelas potensi tinggi bila nilai total skor obyek wisata 14 b.
Pengklasifikasian berdasarkan skor variabel potensi eksternal obyek wisata
Nilai skor maksimum 24 yang di peroleh dari jumlah angka maksimal yang ada pada tiap skor variabel, dikurangi nilai skor minimum
9 yang diperoleh dari jumlah angka minimum dari tiap skor variabel sehingga diperoleh interval. Selanjutnya dibagi menjadi 3 tiga klasifikasi
dengan formula sebagai berikut : K =
K = 5 o
Kelas potensi rendah bila nilai total skor obyek wisata 14 o
Kelas potensi sedang bila nilai total skor obyek wisata 15-20 o
Kelas potensi tinggi bila nilai total skor obyek wisata 21 c.
Pengklasifikasian berdasarkan skor variabel potensi gabungan obyek wisata
Klasifikasi potensi
gabungan berdasarkan
variabel penelitian
menggunakan penggabungan perhitungan antara skor maksimum potensi internal dan eksternal dikurangi dengan penggabungan skor minimumnya
untuk memperleh interval tersebut dibagi menjadi tiga klasifikasi dengan formula sebagai berikut :
K = K= 8
Kelas potensi rendah dengan nilai total skor obyek wisata 23 Kelas potensi sedang dengan nilai total skor obyek wisata 24-32
Kelas potensi tinggi dengan nilai total skor obyek wisata 33
Tabel 1.5 Variabel Penelitian dan Skor potensi obyek wisata Potensi Internal
No Indikator
Variabel Kriteria
Skor Data
1 Kualitas obyek
wisata a.
Atraksi Daya tarik
utama obyek
pariwisata o
Atraksi penangkap
wisatawan tourist catcher o
Kemampuan penahan
wisatawa 1
2 Primer
b. Kekuatan
atraksi komponen
obyek wisata
o Kombinasi
komponen alami atau buatan yang
dimiliki kurang mampu mempertinggi kualitas dan
kesan obyek
o Kombinasi
komponen alami atau buatan yang
dimiliki obyek
mampu mempertinggi
kualitas obyek
1 2
Primer
c. Kegiatan
wisata di
lokasi wisata
o Hanya kegiatan
yang bersifat
pasifmenikmati yang sudah ada
o Meliputi kegiatan pasif dan
kegiatan yang bersifat aktif berinteraksi
dengan obyek
1 2
Primer
d. Keragaman
atraksi pendukung
o Obyek belum memiliki
atraksi pendukung o
Obyek memiliki 1-2 atraksi pendukung
o Obyek memiliki lebih dari
2 macam
atraksi pendukung
1 2
3 Primer
No Indikator
Variabel Kriteria
Skor Data
2 Kondisi obyek
wisata e.
Kondisi fisik obyek
wisata secara
langsung o
Obyek yang mengalami kerusakan dominan
o Obyek
yang sedikit
mengalami kerusakan o
Obyek yang
belum memiliki kerusakan
1 2
3 Primer
f. Kebersihan
lingkungan obyek
wisata o
Obyek wisata kurang bersih dan tidak terawat
o Obyek wisata cukup bersih
dan terawatt 1
2
Sumber : Skripsi Roni Rokhani, 2013
Tabel 1.6 Variabel penelitian dan skor Potensi Kawasan Wisata potensi Eksternal
No Indikator
Variabel Kriteria
Skor Data
1 Dukungan
Pengembangan Obyek
a. Keterkaitan antar
obyek o
Obyek tunggal,
berdiri sendiri o
Obyek paralel,
terdapat dukungan
obyek wisata lain 1
2 Primer
b. Dukungan Paket
Wisata o
Obyek wisata tidak termasuk
dalam agenda
kunjungan dari
suatu paket
wisata o
Obyek wisata
termasuk dalam
agenda kunjungan
dari suatu
paket wisata
1 2
primer
c. Pengembangan dan
promosi obyek
wisata o
Obyek wisata belum dikembangkan dan
terpublikasi o
Obyek wisata sudah dikembangkan dan
terpublikasikan 1
2 primer
2 Aksebilitas
d. Waktu tempuh dari
terminal terdekat o
Jauh 60 menit o
Agak jauh 40-60 menit
o Tidak terlalu jauh
40 menit 1
2 3
primer
e. Ketersediaan
angkutan umum
untuk menuju
obyek wisata o
Tidak tersedia
angkutan umum untuk menuju lokasi obyek
o Tersedian angkutan
1 2
primer
No Indikator
Variabel Kriteria
Skor Data
umum menuju lokasi obyek, tidak regular
o o
Tersedia angkutan
umum menuju lokasi obyek, bersifat regular
3
f. Prasarana
jalan menuju
obyek wisata
o tidak tersedia ke
lokasi o
tersedia, kondisi
kurang baik o
tersedia, kondisi
beraspal baik 1
2 3
primer
3 Fasilitas
Penunjang Obyek
g. Ketersediaan
fasilitas pemenuhan
kebutuhan fisikdasar dilokasi
obyek wisata:
1. Rumah makan
2. Penginapan
3. Tempat ibadah
o Tidak tersedia
o Tersedia 1-2 jenis
fasilitas o
Tersedia kondisi
beraspal baik 1
2 3
primer
h.
Ketersediaan fasilitas
pemenuhan kebutuhan
fisikdasar dilokasi obyek wisata
1. Taman terbuka
2. Fasilitas seni dan
budaya 3.
Tempat ibadah
o Tidak tersedia
o Tersedia 1-2 jenis fasilitas
o
Tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas
1 2
3
4 Fasilitas
Pelengkap i.
Ketersediaan fasilitas pelengkap
yang terdiri dari : 1.
Pusat informasi
2. Toilet
3. Tempat parkir
4. Souvenir shop
o Tidak tersedia
o Tersedia 1-2 jenis
fasilitas o
Tersedia 2-3 jenis fsilitas
1 2
3 primer
Sumber : Skripsi Roni Rokhani, 2013
1.7.4 Analisis SWOT