Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 rendah juga terlihat dari minat dan perhatiannya terhadap pelajaran juga rendah, malas-malasan, kurang perhatian terhadap pelajaran yang diberikan guru. Kelompok siswa minat dan perhatiannya terhadap pelajaran digolongkan rendah perlu diberi bimbingan agar menjadi siswa yang memiliki sikap empati yang tinggi sehingga siswa yang memiliki masalah merasa bebannya semakin ringan dan minat serta perhatiannya terhadap setiap pelajaran tetap tinggi. Pemberian bimbingan kelompok difokuskan pada pemberian informasi kepada sekelompok informan siswa yang memiliki sikap empati yang rendah. Bimbingan kelompok bermaksud memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media dalam upaya membimbing kelompok siswa, bergerak dan aktif berfungsi untuk menjadikan siswa-siswi memiliki sikap empati yang tinggi. Guru pembimbing yang menyelenggarakan bimbingan kelompok sangat berkepentingan dengan pengembangan dinamika kelompok dalam kelompoknya itu. Bahkan pengembangan dinamika kelompok itu merupakan tugas utama. Tanpa berkembangnya dinamika kelompok sampai pada taraf keefektifan tertentu tidak dapat diharapkan kegiatan bimbingan kelompok itu akan membuahkan hasil sebagaimana diharapkan. Dalam bimbingan kelompok peranan dinamika kelompok tidaklah kurang dibandingkan dengan peranannya dalam konseling kelompok. Para peserta yang secara langsung terlibat dan menjalani dinamika kelompok dalam bimbingan kelompok juga akan dapat mencapai tujuan ganda, yaitu mendapat kesempatan untuk memperkembangkan diri untuk diperolehnya kemampuan-kemampuan sosial, mengurangi perilaku-perilaku negatif dan diperoleh berbagai pengalaman, 6 informasi, wawasan, pemahaman, nilai dan sikap serta berbagai alternatif yang akan memperkaya dan mungkin bahkan dapat mereka praktikkan. Umumnya diketahui bahwa problem solving adalah juga merupakan strategi belajar mengajar dalam upaya penyelesaian masalah, maka dalam bimbingan penyuluhan problem solving ini juga dapat diterapkan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, yang mana setiap hari, setiap saat ada sekelompok siswa yang berhadapan dengan berbagai masalah yang menuntut penyelesaian, mulai dari masalah yang paling sederhana sampai persoalan yang paling rumit, yang semuanya akan berpengaruh terhadap siswa sehingga minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran terganggu. Diharapkan dengan bimbingan kelompok sikap empati siswa semakin berkembang sehingga masing-masing siswa merasa tidak merasakan beban yang berat akibat masalah yang dihadapinya dan siswa terus semangat penuh perhatian mengikuti proses belajar mengajar, pada akhirnya pelaksanaan proses belajar mengajar juga berjalan lancar. Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang meningkatkan sikap empati melalui bimbingan kelompok teknik problem solving dengan judul “Meningkatkan sikap empati melalui bimbingan kelompok teknik Problem Solving di Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola T.A.20152016”

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini adalah: 1. Sebagian besar sikap empati siswa adalah rendah 7 2. Sikap empati siswa yang rendah menunjukkan sikap yang saling tak perduli secara tidak langsung dapat mengganggu proses belajar siswa. 3. Bimbingan kelompok yang diberikan guru bimbingan selama ini belum maksimum dan belum dapat meringankan masalah yang dihadapi siswa

1.3. Batasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis membatasi permasalahan mengenai bimbingan kelompok dengan teknik problem solving sehingga dapat meningkatkan sikap empati siswa yang rendah.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ada, maka penulis merumuskan masalah agar terperinci lebih jelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah sikap empati siswa dapat meningkat melalui layanan bimbingan kelompok terknik problem solving di kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola T.A 20152016 ?. 1.5.Tujuan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran data mengenai peningkatan empati siswa melalui layanan problem solving, secara jelas tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : “Meningkatkan sikap empati siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Angkola T.A.20152016 melalui bimbingan kelompopk terknik problem solving. 8

1.6. Manfaat Penelitian

Dari kegiatan penelitian ini kiranya dapat diambil beberapa manfaat demi kepentingan peneliti, guru bimbingan, lembaga sekolah. Dengan demikian penelitian ini akan diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain: 1. Bagi siswa, Siswa semakin berani mengutarakan segala masalah dan tantangan yang dihadapinya kepada guru pembimbing 2. Bagi Guru Pembimbing Guru pembimbing konselor semakin menyadaari akan pentingnya pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving 3. Bagi Kepala sekolah Kepala Sekolah menyadari bahwa sikap empati siswa akan berhubungan erat dengan proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk menyusun segala yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. 4. Bagi Peneliti dapat mengaplikasikan teori yang telah didapat dan mengetahui kaitan antara teori dengan penerapan di masyarakat. Selain itu juga dapat dijadikan referensi untuk kajian lebih lanjut dalam perkembangan teori-teori pendidikan anak usia dini. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan setelah data-data yang diperoleh dianalisis pada Bab IV maka dapat disimpulkan : 1. Keaktifan dan perhatian siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Batang Angkola dapat dikatakan rendah, hal ini terbukti dari hasil observasi penulis dalam pelaksanaan bimbingan kelompok teknik ptoblem solving pada siklus 1. Setelah dilaksanakan siklus ke 2 ternyata keaktifan dan perhatian siswa meningkat tentu sikap empati akan meningkat dari sebelumnya. Begitu juga meningkat terus pada siklus ke 3, dimana keaktifan dan perhatian siswa mengikuti bimbingan kelompok ada peningkatan sebesar 27,5 artinya sikap empati siswa juga akan meningkat karena selama bimbingan kelompok materi yang dibahas adalah masalah sikap empati dan tujuan penulis melaksanakan bimbingan kelompok teknik problem solving adalah untuk meningkatkan sikap empati siswa. 2. Setelah siklus ke 3 selesai dan angket penulis bagikan pada siswa sampel penelitian dan penulis melakukan analisis ternyata diperoleh bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel 13,581 ≥ 4,58. Hal ini memberi arti bahwa sikap empati siswa meningkat melalui bimbingan kelompok teknik problem solving. 3. Adanya pengaruh signifikan bimbingan kelompok teknik problem solving mengatakan bahwa hubungan variable bebas X dengan variable Y adalah kuat. Terbukti dari nilai determinasi bahwa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap sikap empati siswa sebesar 6,29. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa apabila bimbingan kelompok teknik problem solving dilakukan semakin baik maka sikap empati siswa akan semakin baik atau meningkat.

5.2. Saran

Berdasarkan data dan analisis data yang penulis lakukan dan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Bagi pihak sekolah terutama Guru bimbingan konseling hendaknya bimbingan kelompok teknik problem solving ini semakin ditingkatkan karena mempangaruhi atau meningkatkan sikap empati siswa sebagaimana masalah penelitian yang dilakukan. Dengan demikian bimbingan kelompok ini dapat diterapkan semakin baik dan rutin sehingga dapat meningkatkan sikap siswa yang kurang dan tidak baik misalnya sikap belajar yang kurang akan meningkat, disiplin siswa yang rendah dapat ditingkatkan. 2. Kepala sekolah dapat mendukung dan menyarankan kepada guru-guru BK untuk menyusun program bimbingan kelompok dengan teknik yang lain yang dapat meningkatkan sikap siswa ke arah yang lebih positif seperti meningkatkan cara belajar dan lain-lain. Tidak berarti bimbingan kelompok dengan teknik lain diabaikan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KARIR TERHADAP SIKAP PILIHAN KARIR SISWA KELAS IX E DI SMP NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016

20 102 205

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA SMP NEGERI KOTA SEMARANG

0 7 32

MENINGKATKAN HARGA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 PATEBON KENDAL

0 0 16

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22