Seiring dengan berjalannya waktu, indikator makro di DIY tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi relatif terkendali. Sejak periode
tahun 1999-2007 mulai terjadi perbaikan kinerja perekonomian nasional sehingga membawa pengaruh yang baik pada perekonomian daerah terutama di DIY. Dalam
ruang lingkup regional, tujuan pembangunan di setiap daerah adalah menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Ini dikarenakan adanya kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal dalam mencapai tujuan pembangunan. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan sebagai indikator kebijakan
moneter adalah suku bunga riil, dana pihak ketiga yang merupakan salah satu variabel jumlah uang beredar dari sisi penawaran, dan kredit dari sisi permintaan uang,
sedangkan variabel yang digunakan sebagai indikator dari kebijakan fiskal adalah pendapatan asli daerah dan pengeluaran pemerintah yang terdiri dari pengeluaran
rutin daerah dan pengeluaran pembangunan daerah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1.
Bagaimana pengaruh variabel-variabel kebijakan moneter dan kebijakan fiskal regional terhadap inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Bagaimana pengaruh variabel-variabel kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
regional terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Bagaimana pengaruh variabel shock ekonomi krisis ekonomi dan perubahan
kebijakan otonomi daerah terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel kebijakan moneter dan kebijakan fiskal terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui pengaruh variabel shock ekonomi dan perubahan kebijakan otonomi daerah terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi
regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai: a. Bagi Pemda
Para pembuat kebijakan sebagai bahan pertimbangan terhadap dalam menerapkan kebijakan.
b. Bagi Peneliti dan Pembaca Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diambil dalam permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Model Inflasi:
a. Pertumbuhan pendapatan asli daerah, pengeluaran rutin, pengeluaran
pembangunan, dana pihak ketiga, kredit, dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap inflasi regional di
Daerah Istimewa Yogyakarta. b.
Pertumbuhan pendapatan asli daerah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Pertumbuhan pengeluaran rutin mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. d.
Pertumbuhan pengeluaran pembangunan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa
Yogyakarta. e.
Pertumbuhan dana pihak ketiga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
f. Pertumbuhan kredit mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. g.
Suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
h. Krisis ekonomi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. i.
Otonomi daerah mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap inflasi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Model Pertumbuhan Ekonomi:
a. Pertumbuhan pendapatan asli daerah, pengeluaran rutin, pengeluaran
pembangunan, dana pihak ketiga, kredit, dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. b.
Pertumbuhan pendapatan asli daerah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah
Istimewa Yogyakarta. c.
Pertumbuhan pengeluaran rutin mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa
Yogyakarta. d.
Pertumbuhan pengeluaran pembangunan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
e. Pertumbuhan dana pihak ketiga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah
Istimewa Yogyakarta. f.
Pertumbuhan kredit mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah
IstimewaYogyakarta. g.
Suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah IstimewaYogyakarta.
h. Krisis ekonomi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta. i.
Otonomi daerah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.6 Metodologi Penelitian