KEBIJAKAN EKONOMI PUBLIK DAN FISKAL Pera

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalahmasalah ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara)
seperti kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau
privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan
keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Ekonomi publik juga disebut dengan
finansial publik.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau
dengan kata lain, Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter
untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kebijakan ekonomi publik?
2. Apakah pengertian dari kebijakan fiskal (fiskal policy?)
3. Apa saja Landasan ekonomi publik?

4. Apa saja Fungsi kebijakan fiskal?

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Kebijakan Ekonomi Publik
a. Pengertian
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak,1 regulasi/ deregulasi,2 nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.3
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah,
yaitu presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu
perekonomian.4
b. Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain :



menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu
perekonomian,



mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,



memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti
kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,



membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta,
misalnya persenjataan,



meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok

lainnya, dan



menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak
terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya

c. Beberapa Landasan Ekonomi Publik
1

Subsidi: bantuan uang kepada yayasan, perkumpulan (biasanya dari pihak pemerintah),
Pajak: pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai
sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan,
pemilikan, harga beli barang
2
Regulasi: pengaturan, Deregulasi: kegiatan atau proses menghapuskan pembatasan dan
peraturan
3
Suharman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan
Makro, 1984, Surabaya: Airlangga University Press, hlm. 42

4
Ibid, hlm. 45

Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi
konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi, 5 kapasitas produksi,
pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan)
atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau
mekanisme

harga).

Pandangan-pandangan

tentang

peran

pemerintah

dalam


perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain),
yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila
terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan
tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang
diyakini bahwa memang mampu.6
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat
sahih. Analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan
pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan
tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses
politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
d. Sektor Publik di Indonesia
Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah:
 Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk
membawa perekonomian ke fungsinya semula.
 Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,
keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
 Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi,
pajak, kredit dan peraturan (undang-undang).
 Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke

perusahaan dan rumah tangga.
 Melakukan redistribusi pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:





5

Adanya perang.
Peningkatan pendapatan masyarakat.
Adanya urbanisasi.
Perkembangan demokrasi.
Ukuran Kegiatan Pemerintah7

Kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar
sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang
6
Winardi, Pengantar Ilmu Ekonomi, 1983, Bandung: Tarsito, hlm. 63

7
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya
dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran

Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:




Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.

2. Kebijakan Fiskal (Fiskal Policy)

a. Pengertian
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada

pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari
sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi.8
b. Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran
 Anggaran Defisit (Defisit Budget) Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih
besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
 Anggaran Surplus (Surplus Budget) Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih

besar daripada

pengeluarannya.

Baiknya

politik


anggaran

surplus

dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
 Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar
dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian
anggaran serta meningkatkan disiplin.
c. Anggaran Belanja Negara
Anggaran belanja negara pada garis besarnya terdiri dari:
publik relatif terhadap total perekonomian.Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk
membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa macam jenis pajak dan apabila
terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman. (Gerardo, P.Sikat, ,
Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia, 1991, Jakarta)
8
Suharman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan
Makro, 1984, Surabaya: Airlangga University Press, hlm. 38


1) Penerimaan
Dimana, penerimaan diasumsikan hanya penerimaan dari pajak, yaitu pembayaran
iuran oleh rakyat kepada negara yang dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa
secara langsung,misalnya pajak kendaraan bermotor, pajak rumah tangga dan lainlain.
2) Pengeluaran
a) Govenrment Expenditure (G), yang disebut juga pengeluaran konsumsi
pemerintah, yaitu meliputi semua pengeluaran pemerintah dimana atas
pengeluaran tersebut pemerintah secara langsung menerima balas jasanya.
Misalnya pembayaran gaji pegawai, pembelian barang dan jasa dalam
berbagai bentuk dan lain-lain.
b) Government Transfer/transfer payment (Tr) yaitu pengeluaran pemerintah
dimana atas pengeluaran tersebut pemerintah tidak menerima balas jasa
secara langsung. Misalnya pembayaran uang pensiun, beasiswa, pemberian
subsidi pemerintah pada perusahaan.
d. Fungsi pokok kebijakan fiskal pemerintah ada tiga macam, yaitu:
1) Fungsi Alokasi
Maksudnya, mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang publik.
2) Fungsi Distribusi

Maksudnya, peranan pemerintah dalam tujuan untuk dapat terselenggaranya
pembagian pendapatan yang merata.
3) Fungsi Stabilitasi
Maksudnya, peranan pemerintah dalam tujuan untuk terpeliharanya tingkat
kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga relatif stabil, dan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.

BAB III
PENUTUP
Intinya ekonomi publik adalah adalah ilmu yang mempelajari pengaruh atau campur
tangan pemerintah atau Negara dalam kehidupan ekonomi. Ekonomi publik adalah salah satu
bagian atau subsistem ilmu ekonomi, maka-maka prinsip-prinsip atau hukum dalam ilmu
ekonomi pada umumnya juga berlaku dalam Ekonomi public, meskipun terhadap
pengecualian dan pengkususannya.
Ilmu adalah suatu penjelasan atau studi yang menggunakan metode dan sistematika
tertentu. metode tersebut digunakan baik dalam pendekatan maupun dalam analisisnaya.
Sistematika adalah urutan dalam mengadakan penjelasan atau analisisnya. Di samping syaratsyarat tersebut ilmu dalm pemaparannya harus bersifat jujur, sederhana dan diusahakan
seobjektif mungkin.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan
kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan
atau pengeluaran Negara.
Dari semua unsure APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara
dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal
adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi
kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau
menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan
anggaran.
Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah
(G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja
(N).

DAFTAR PUSTAKA
Gerardo, P.Sikat, , Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia, 1991, Jakarta: LP3ES.
Lipsey dan Steiner, Ilmu Ekonomi, 1998, Jakarta: Bina Aksara.
Suharman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro,
1984, Surabaya: Airlangga University Press.
Winardi, Pengantar Ilmu Ekonomi, 1983, Bandung: Tarsito