LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing pada PT. Multi Dimensi Persona.

(1)

KARYAWAN OUTSOURCING PADA

PT. MULTI DIMENSI PERSONA

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh :

Shirly Syamsiah 08.41010.0260

Haris Imansya

08.41010.0266

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

PT. Multi Dimensi Persona merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yang memberikan pelayanan jasa pengelolaan sumber daya manusia dalam bidang Outsourcing dan Human Resource Consultant (HRC). Proses pengolahan data penggajian karyawan saat ini menggunakan aplikasi Microsoft

Excel yang memiliki kelemahan dalam hal waktu yang dibutuhkan cukup lama

pada proses penginputan data.

Perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat mempermudah proses perhitungan gaji dan keakuratan data dalam proses pencatatan kehadiran, disarankan untuk menerapkan sistem informasi yang lebih baik dari saat ini sehingga dapat terpenuhinya quality of information (kualitas informasi) yang meliputi: Accurate (akurat), Timelines (tepat pada waktunya) dan Relevance (relevan).

Untuk membantu perusahaan dalam proses pengolahan gaj karyawan

outsourcing. Oleh karena itu penulis membuat dan menyusun Sistem Informasi

Penggajian Karyawan Outsourcing dengan tujuan membantu PT. Multi Dimensi Persona untuk mengontrol dan mendukung keseluruhan aktifitas dan kinerja sumber daya manusia dengan harapan mempermudah perusahaan dalam memproses gaji karyawan outsourcing agar mencapai hasil yang sesuai dengan harapan, yaitu: akurat, tepat waktu dan relevan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Penggajian, Outsourcing


(3)

Halaman

ABSTRAKSI... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan ... 5

2.2 Uraian Tentang Perusahaan ... 5

2.3 Misi Perusahaan ... 7

2.4 Struktur Organisasi ... 7

2.5 Deskripsi Pekerjaan ... 8

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem ... 12

3.2 Pengertian Informasi ... 12 viii


(4)

3.3 Pengertian Sistem Informasi ... 14

3.4 Pengertian Gaji ... 15

3.5 Pengertian Sistem Informasi Penggajian ... 16

3.6 Pengertian Karyawan Outsourcing ... 18

3.7 SWEBOK ... 19

3.7.1 Software Requirement ... 19

3.7.2 Software Design ... 20

3.7.3 Software Construction ... 25

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Permasalahan ... 28

4.1.1 Pengumpulan Data ... 28

4.1.2 Analisa Permasalahan ... 30

4.2 Solusi Permasalahan ... 37

4.2.1 Studi Literatur ... 37

4.2.2 Pengembangan Aplikasi ... 38

BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 84

4.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 86


(5)

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 7

Gambar 3.1Proses Sistem Informasi ... 15

Gambar 4.1 Metodologi Penelitian ... 28

Gambar 4.2 Information Flow Diagram ... 31

Gambar 4.3 System Flow Pencatatan Kehadiran Karyawan ... 34

Gambar 4.4 System Flow Kehadiran Karyawan Lembur ... 35

Gambar 4.5 System Flow Penggajian ... 36

Gambar 4.6 System Flow Pencatatan Kehadiran dan Perhitungan Gaji ... 43

Gambar 4.7 Fungsional Pencatatan Kehadiran Karyawan ... 44

Gambar 4.8 Fungsional Cek Validasi Kehadiran ... 45

Gambar 4.9 Fungsional Perhitungan Gaji ... 46

Gambar 4.10 Fungsional Work Job ... 48

Gambar 4.11Fungsional Kontrak Kerja Karyawan ... 49

Gambar 4.12 Fungsional Pencatatan Profil Karyawan ... 50

Gambar 4.13 Fungsional Pencatatan Profil Perusahaan ... 51

Gambar 4.14 Context Diagram ... 52

Gambar 4.15 DFD Level 0 ... 53

Gambar 4.16 DFD Level 1 Pencatatan Kehadiran ... 54

Gambar 4.17 DFD Level 1 Perhitungan Gaji ... 54

Gambar 4.18 DFD Level 1 Maintenance Data ... 55

Gambar 4.19 CDM Penggajian Karyawan Outsourcing ... 56


(6)

Gambar 4.22 Desain Cek Validasi Kehadiran Karyawan ... 67

Gambar 4.23 Desain Perhitungan Gaji ... 67

Gambar 4.24 Desain Input Tambah Data Work Job ... 68

Gambar 4.25 Desain Output Daftar Work Job ... 68

Gambar 4.26 Desain Input Kontak Kerja Karyawan ... 69

Gambar 4.27 Desain Output Data Kontrak Kerja Karyawan ... 69

Gambar 4.28 Desain Input Data Karyawan ... 70

Gambar 4.29 Desain Output Data Karyawan ... 70

Gambar 4.30 Desain Input Data Perusahaan Klien ... 71

Gambar 4.31 Desain Output Daftar Perusahaan Klien ... 71

Gambar 4.32Login User ... 72

Gambar 4.33 Halaman Utama Kepala Supervisor ... 73

Gambar 4.34 Memilih Staff Supervisor ... 74

Gambar 4.35 Pencatatan Kehadiran Karyuawan Outsorcing ... 74

Gambar 4.36 Laporan Kehadiran Karyawan ... 74

Gambar 4.37 Halaman Utama Admin ... 75

Gambar 4.38 Validasi Kehadiran Karyawan ... 76

Gambar 4.39 Perhitungan Gaji Karyawan Outsourcing ... 76

Gambar 4.40 Tambah Data Work Job ... 77

Gambar 4.41Daftar Work Job ... 77

Gambar 4.42 Tambah Kontrak Kerja ... 78

Gambar 4.43 Daftar Kontrak Kerja Karyawan ... 78


(7)

Gambar 4.46 Tambah Data Perusahaan Klien ... 80

Gambar 4.47 Daftar Perusahaan Klien ... 80

Gambar 4.48 Laporan Invoice ... 81

Gambar 4.49 Laporan slip Gaji ... 81

Gambar 4.50 Laporan Kehadiran dan Lembur ... 82

Gambar 4.51 Laporan Penggajian ... 82


(8)

Halaman

Tabel 2.1 Deskripsi Pekerjaan ... 8

Tabel 3.1 Simbol-Simbol System Flow ... 21

Tabel 4.1 Keterkaitan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem ... 41

Tabel 4.2 Tabel Profil ... 58

Tabel 4.3 Tabel Perusahaan ... 59

Tabel 4.4 Tabel Pencatatan Kehadiran ... 59

Tabel 4.5 Tabel Lembur ... 60

Tabel 4.6 Tabel Penggajian ... 61

Tabel 4.7 Tabel Divisi ... 61

Tabel 4.8 Tabel Jabatan ... 62

Tabel 4.9 Tabel Work Job ... 62

Tabel 4.10 Tabel Kontrak Kerja ... 64

Tabel 4.11 Tabel Provinsi ... 64

Tabel 4.12 Tabel Kota ... 65

Tabel 4.13 Tabel Autentifikasi ... 65

Tabel 4.14 Tabel Menjabat ... 65

Tabel 4.15 Tabel Rekening ... 66


(9)

Halaman

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Kerja Praktek I ... 86

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek II (Shirly Syamsiah) ... 87

Lampiran 3 Kartu Bimbingan Kerja Praktek II (Haris Imansya) ... 88

Lampiran 4 Form Garis Besar Rencana Kerja Mingguan (Shirly Syamsiah) ... 89

Lampiran 5 Form Garis Besar Rencana Kerja Mingguan (Haris Imansya) ... 90

Lampiran 6 Acuan Kerja Praktek (Shirly Syamsiah) ... 91

Lampiran 7 Acuan Kerja Praktek (Haris Imansya) ... 92

Lampiran 8 Form Log Harian Kerja Praktek (Shirly Syamsiah) ... 93

Lampiran 9 Form Log Harian Kerja Praktek (Haris Imansya) ... 94

Lampiran 10 Form Kehadiran Kerja Praktek (Shirly Syamsiah) ... 95

Lampiran 11 Form Kehadiran Kerja Praktek (Haris Imansya) ... 96

Lampiran 12 Wawancara dengan Kepala Cabang ... 97

Lampiran 13 Wawancara dengan Kepala Supervisor ... 101

Lampiran 14 Wawancara dengan Administrasi ... 103

Lampiran 15 Listing Program ... 104


(10)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Multi Dimensi Persona merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yang memberikan pelayanan jasa pengelolaan sumber daya manusia dalam bidang Outsourcing dan Human Resource Consultant (HRC). PT. Multi Dimensi Persona resmi didirikan pada tahun 2008 di Jakarta, perusahaan ini masih merupakan perusahaan baru yang sampai saat ini masih menggunakan cara konvensional dalam pengelolaan data. Proses pengolahan data penggajian karyawan saat ini menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang memiliki kelemahan dalam hal waktu yang dibutuhkan cukup lama pada proses penginputan data, selain itu keakuratan perhitungan terkadang masih kurang valid. Perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat mempermudah proses perhitungan gaji dan keakuratan data dalam proses pengabsensian. Perusahaan disarankan untuk menerapkan sistem informasi yang lebih baik dari saat ini sehingga dapat terpenuhinya quality of information (kualitas informasi) yang meliputi: Accurate (akurat), Timelines (tepat pada waktunya) dan Relevance (relevan).

Dengan terpenuhinya quality of information diharapkan perusahaan mendapatkan nilai dari sebuah informasi (value of information) yang menghasilkan yang bebas dari kesalahan-kesalahan dan informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi yang akan disampaikan. Selain itu informasi diharapkan datang tepat waktu, sehingga kebutuhan data yang


(11)

diperlukan akan segera terpenuhi. Informasi juga harus memiliki manfaat untuk pemakainya (sesuai dengan yang dibutuhkan).

Keterlambatan sering terjadi dalam memproses gaji karyawan

outsourcing akibat penumpukan pemrosesan pembayaran gaji yang masih

dilakukan secara konvensional, karena data harus dicatat atau diproses berulang kali dalam upaya menyusun laporan gaji karyawan. Oleh karena itu penulis membuat dan menyusun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing dengan tujuan membantu PT. Multi Dimensi Persona untuk mengontrol dan mendukung keseluruhan aktifitas dan kinerja sumber daya manusia dengan harapan mempermudah perusahaan dalam memproses gaji karyawan outsourcing agar mencapai hasil yang sesuai dengan harapan, yaitu: akurat, tepat waktu dan relevan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengurangi keterlambatan dalam penyampaian informasi kehadiran karyawan dari supervisor ke bagian administrasi.

2. Bagaimana menghasilkan perhitungan yang akurat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji.

3. Bagaimana menghasilkan sajian informasi yang tepat sesuai dengan tingkatan manajemen PT. Multi Dimensi Persona.


(12)

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing PT. Multi Dimensi Persona adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan pengguna jasa outsource (perusahaan klien) tidak memberikan tunjangan tetap kepada karyawan outsourcing, sehingga pada proyek ini tidak terdapat pengolahan perhitungan tunjangan tetap. Tunjangan tetap meliputi: tunjangan jabatan, tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga dan tunjangan keahlian/ profesi.

2. Tidak melakukan pengolahan data untuk perhitungan tunjangan hari raya, karena untuk tunjangan hari raya akan diberikan langsung kepada karyawan oleh perusahaan klien.

3. Sesuai dengan permintaan perusahaan klien tidak memberikan tunjangan pengobatan kepada para karyawan, sehingga pada proyek ini tidak melakukan perhitungan tunjangan pengobatan.

4. Perusahaan klien memberikan bonus langsung kepada karyawan

outsourcing tidak melalui PT. Multi Dimensi Persona, sehingga pada proyek

ini tidak membahas tentang perhitungan bonus karyawan. 1.4 Tujuan

Tujuan dalam menghasilkan Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing pada PT. Multi Dimensi Persona adalah bagaimana merancangbangun sistem informasi penggajian karyawan pada PT. Multi Dimensi Persona.


(13)

1.5 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan

Pada bab pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

Bab II. Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini akan menjelaskan sekilas tentang perusahaan seperti profil perusahaan, struktur organisasi, serta visi dan misi PT. multi Dimensi Persona.

Bab III. Landasan Teori

Pada bab landasan teori penulis menguraikan tentang konsep dasar data, Informasi, Sistem Informasi, Penggajian.

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek

Bab ini menjelaskan hasil kerja dari kerja praktek, mulai dari alur dokumen awal pada perusahaan sampai desain sistem yang ditawarkan untuk mengganti proses awal menjadi terkomputerisasi yang lebih baik. Bab V. Penutup

Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangannya.


(14)

5 2.1 Identitas Perusahaan

Profil Perusahaan

Nama : PT. Multi Dimensi Persona

Alamat : Ruko Graha Indah Wisesa Kav A. No.9 Jl. Gayung Kebonsari No. 46 Surabaya No.Telp/ Fax : 031 8291264/ 031 8288572

E-mail : mdpsurabaya@yahoo.com Contact Person : Ibu Maria Nala Damajanti Jabatan : Kepala Cabang Surabaya

Bisnis Utama : Human Resource Consultant dan Outsourcing 2.2 Uraian Tentang Perusahaan

Untuk menjaga dan meningkatkan efektifitas, efisiensi operasional perusahaan, diperlukan pengelolaan yang tepat untuk sumber daya yang ada. Salah satu yang berpengaruh besar terhadap efektifitas dan efisiensi tersebut selain sistem dan prosedur adalah pengelolaan sumber daya manusia.

PT. Multi Dimensi Persona adalah perusahaan yang memberikan pelayanan jasa pengelolaan sumber daya manusia, kepada client dalam bidang

Outsourcing dan Human Resource Consultant (HRC). PT. Multi Dimensi Persona

resmi didirikan pada tahun 2008 di Jakarta, yang dipimpin oleh tenaga-tenaga yang telah berpengalaman di bidangnya masing-masing, antara lain: Human


(15)

a. Outsourcing

PT. Multi Dimensi Persona mengkhususkan diri pada penyediaan tenaga kerja yang didukung oleh pembinaan dan training berkala kepada karyawan agar selalu memiliki motivasi kerja serta kemauan untuk terus meningkatkan kemampuan dasar. Dewasa ini perusahaan-perusahaan sangat menyadari bahwa keberhasilan usaha tidak hanya didukung oleh teknologi yang canggih, tetapi juga oleh dukungan dari sumber daya manusia yang memiliki motivasi kerja yang tinggi disamping kpasitas keahlian dalam bidang masing-masing.

b. Human Resource Consultant (HRC)

Keluarga adalah lembaga terkecil yang dipercaya memegang peranan besar dalam keberhasilan seseorang. PT. Multi Dimensi Persona memberikan layan khusus untuk anak dan keluarga yang bertujuan untuk menciptakan keluarga harmonis sebagai dasar pembentukan karakter.

Pendidikan akademis saja seringkali belum mampu menjadikan seseorang siap bekerja di lapangan. Dibutuhkan bimbingan dan konsultasi khusus untuk mempersiapkan diri memasuki persaingan dunia kerja. PT. multi Dimensi Persona memberikan berbagai layanan dalam meningkatkan kualitas SDM sebelum terjun ke dunia kerja yang memiliki tuntutan kualifikasi yang tinggi terhadap calon karyawan.

Layanan yang diberikan, antara lain: seleksi karyawan PNS/ TNI/ POLRI/ Tenaga Profesional, Konsultasi keluarga, pernikahan, pendidikan, minat/ bakat, Penempatan karyawan dan kesiapan kerja.


(16)

2.3 Misi Perusahaan

PT. Multi Dimensi Persona memiliki misi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Menyediakan tenaga yang memiliki kesehatan moral, dan disiplin yang baik.

2. Menempatkan tenaga kerja sesuai bidang keahlian. 3. Membantu meningkatkan minat tenaga kerja.

4. Membantu meningkatkan rasa tanggung jawab tenaga kerja terhadap perusahaan.

5. Membantu mengevaluasi setiap permasalahan yang ada di dalam lingkungan tenaga kerja.

6. Memberi peningkatkan ketrampilan dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada PT. Multi Dimensi Persona dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:


(17)

2.5 Deskripsi Pekerjaan

Pada tabel 2.1 berikut ini adalah deskripsi pekerjaan dari masing-masing jabatan pada PT. Multi Dimensi Persona:

Tabel 2. Deskripsi Pekerjaan

No. Jabatan Role Responsibilities

1 Direktur Pemimpin perusahaan

1.Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

2.Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas dari karyawan dan kepala cabang.

3.Menyetujui anggaran-anggaran yang akan dikeluarkan perusahaan.

4.Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

2 Kepala Cabang Bertanggungja wab penuh dalam memimpin jalannya operasi cabang.

1.Memimpin pelaksanaan pekerjaan cabang sebagaimana digariskan direksi perusahaan.

2.Mampu menilai prestasi kerja dan mengusulkan promosi pegawai cabang kepada direksi perusahaan. 3.Menyampaikan laporan-laporan


(18)

No. Jabatan Role Responsibilities

mengenai pelaksanaan kegiatan usaha di kantor cabang.

4. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

3 Kepala Divisi

Human Resource Consultant

(HRC)

Bertanggungja wab pada divisi HRC.

1.Menentukan mutasi atau rotasi seluruh staf yang ada di divisi HRC. 2.Mengadakan penilaian prestasi kerja

seluruh staf HRC.

4 Kepala

Kepersonaliaan

Mengkoordinasi kan kegiatan pengelolaan keuangan beserta

administrasinya

1.Memenuhi seluruh kebutuhan kantor. 2.Mengkoordinasikan pengendalian

kegiatan akuntansi manajemen keuangan.

3.Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan. 5 Kepala Divisi

Outsourcing

(OS)

Bertanggungja wab pada divisi

Outsourcing.

1.Menentukan mutasi atau rotasi seluruh staf yang ada di divisi

Outsourcing.

2.Mengadakan penilaian prestasi kerja seluruh staf Outsourcing.


(19)

No. Jabatan Role Responsibilities 6 Tester Melakukan tes

terhadap klien.

1.Mencatat jawaban yang diucapkan peserta, cara mencatat sudah ditentukan dengan aturan-aturan tertentu untuk memudahkan komunikasi antara pengguna tes. 2.Membuat dokumentasi hasil

pengujian.

3.Memperhitungkan scoring hasi tes klien.

7 Administrasi Membantu kepala

kepersonaliaan dalam

merencanakan dan

melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja.

1.Bertanggungjawab kepada kepala kepersonaliaan dan kepala divisi

outsourcing.

2.Membantu pengelolaan kas kecil. 3.Mengawasi keluar masuknya surat di

dalam perusahaan.

4.Memperhatikan dan mempersiapkan kebutuhan kantor.

5.Membuat laporan penggajian yang akan dilaporkan kepada kepala divisi

outsourcing.

6.Memeriksa kehadiran seluruh karyawan di perusahaan.


(20)

No. Jabatan Role Responsibilities gaji karyawan.

8.Menjaga dan melakukan

pembaharuan informasi laporan administrasi perusahaan.

9.Membuat kontrak kerja karyawan antara perusahaan klien dan PT. MDP.

10.Mencatat profil karyawan. 11.Mencatat profil perusahaan. 8 Kepala

Supervisor

Sebagai

mediator, antara kepala divisi, bagian

administrasi dan staff supervisor.

1.Bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan outsourcing.

2.Mencatat kehadiran karyawan

outsourcing.

3.Membuat dan memberikan rekap kehadiran karyawan outsourcing kepada bagian administrasi tiap 1 (satu) bulan.

9 Staff Supervisor

Bertanggungja wab atas kinerja karyawan

outsourcing.

1.Mengawasi karyawan outsourcing yang ada pada tiap-tiap perusahaan klien.

2.Bertugas untuk mengecek kehadiran karyawan outsourcing di tiap-tiap perusahaan klien.


(21)

12 3.1 Pengertian Sistem

Dalam merancang sistem perlu dikaji tentang konsep dan definisi dari sistem. Menurut Davis (1984: 68) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti, sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih dari sekedar bentuk konseptual, karena dapat memperlihatkan kegiatan atau perilaku.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsure yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama (Jogiyanto: 2001). 3.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2001), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.


(22)

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, dan memiliki suatu nilai yang bermanfaat. Jadi, pada suatu proses informasi data menjadi suatu informasi =

input – proses – output.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Informasi yang baik adalah informasi yang dapat menghasilkan informasi yang berkualitas (Quality of Information). Selain kualitas informasi, informasi juga harus memiliki nilai informasi (Value of Information).

3.2.1 Kualitas Informasi

Jogiyanto (2001: 10) menyatakan bahwa kualitas dari suatu informasi

(Quality of Information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

1. Akurat (Accurate) , berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan tidak biasa atau mengikat. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya (Timeliness), berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Jadi informasi merupakan landasan didalam pengambilan suatu keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka


(23)

dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan cepatnya informasi tersebut diterima, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan (Relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

3.2.2 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2001: 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai dengan keuntungan dengan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifitasnya.

Jadi, informasi adalah hasil dari pengolahan data yang diperoleh setelah memproses data dan menyusun data-data kedalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga mempunyai arti, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

3.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi tergantung pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefinisikannya. Helambang dan Tanuwijaya (2005: 47) mendefinisikan bahwa sistem informasi terdiri dari input, proses dan output, seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Pada bagian proses terdapat hubungan


(24)

timbal balik dengan 2 (dua) elemen, yaitu kontrol dari kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data. Input yang akan diproses berupa data, baik karakter-karakter huruf maupun berupa numerik. Saat ini data bisa berupa suara atau audio maupun gambar atau video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan output yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan atau report maupun solusi dari proses yang telah dijalankan.

Gambar 3.1 Proses Sistem Informasi (Sumber: Herlambang dan Tanuwijaya, 2005: 46)

3.4 Pengertian Gaji

Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka juga sebagai motivator dalam bekerja. Mulyadi (2001: 373) menyatakan bahwa:

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan. Upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) dan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah

Control of Sistem Performance

Input of

Data Resources

Processing

Data

Output of Information

Products


(25)

satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan sehingga pembayaran tidak tetap perbulan.

Dari pengertian gaji dan upah tersebut, dapat dikatakan bahwa gaji adalah pembayaran kepada karyawan atas jasanya, yang jumlahnya seragam satu periode ke periode lain, dan tidak tergantung pada jumlah jam kerja. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pelaksanan (buruh), jumlahnya tidak seragam dari satu periode ke periode lain, dan tergantung pada hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

3.5 Pengertian Sistem Informasi Penggajian

Sistem Informasi Penggajian adalah merupakan bagian dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) yang merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM). SISDM bertujuan untuk menyediakan fasilitas perekaman, mengolah dan menangani database kepegawaian dan proses penggajian karyawan secara otomatis sehingga dapat memberikan informasi dalam bentuk laporan daftar dan rekaptulasi yang dibutuhkan oleh pihak manajerial secara cepat, akurat dan selalu mutakhir mengenai kondisi kepegawaian penggajiannya.

Mulyadi (2001: 391) menyatakan bahwa “Sistem penggajian yang

merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer, atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan, tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja ataupun jumlah produk

yang dihasilkan”.

Sistem digunakan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang memerlukan. Dengan adanya sistem maka penyelenggaraan operasional


(26)

perusahaan terjalin dengan rapi dan terkoordinasi sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Sistem informasi pengolahan data penggajian merupakan sistem informasi yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Sistem penggajian adalah proses yang menentukan tingkat penggajian pegawai, mamantau atau mengawasi, mengembangkan serta mengendalikan gaji pegawai.

Apabila sistem pengolahan data penggajian tidak disertai dengan pengendalian yang baik maka akan terbuka peluang-peluang yang dapat merugikan perusahaan, seperti kolusi para karyawan yang saling menitipkan kartu kehadiran untuk menghindari keterlambatan, pembayaran gaji kepada karyawan yang fiktif, dan lain sebagainya. Suatu sistem informasi penggajian yang baik adalah jika di dalamnya terdapat unsur-unsur sistem informasi penggajian seperti adanya tujuan, masukan, keluaran, penyimpanan data, pengolahan, instruksi dan prosedur, pengguna, pengendalian dan pengukuran keamanan, sehingga dapat menunjang keefektifan pengendalian internal penggajian yaitu: (1) Lingkungan pengendalian, (2) Penetapan resiko, (3) Aktifitas pengendalian, (4) Informasi dan komunikasi, (5) Pemantauan.

Sistem informasi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Penerapan sistem penggajian ini harus dapat menjamin:

a. Keakuratan. b. Kahandalan. c. Keamanan akses.


(27)

3.6 Pengertian Karyawan Outsourcing

Karyawan adalah sesorang yang ditugaskan sebagai pekerja dari sebuah perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan dan dia bekerja untuk digaji.

Outsourcing atau alih daya adalah merupakan proses pemindahan

tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu.

Outsourcing dalam regulasi ketenagakerjaan bisa hanya mencakup tenaga kerja

pada proses pendukung (non-core business unit) atau secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit outsourcing.

Karyawan Outsourcing ada 2 macam, yaitu: 1. Karyawan Outsourcing Borongan

Karyawan outsourcing boronganadalah karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan (misal: perusahaan A), dimana sebenarnya dia bukanlah karyawan dari perusahaan tersebut (perusahaan A). Tapi dia merupakan karyawan dari perusahaan lain (misal: perusahaan B), yang menjadi supplier karyawan oleh suatu perusahaan yang menjadi pengguna jasan (perusahaan A), untuk mengerjakan suatu pekerjaan khusus/ tertentu, untuk waktu tertentu. Status karyawan tersebut di perusahaan B adalah karyawan kontrak, yang dikontrak untuk waktu tertentu.

Atau dengan kata lain, karyawan outsourcing borongan adalah karyawan yang bekerja secara kontrak kepada perusahaan outsourcer (perusahaan B), dimana oleh perusahaan outsourcer (perusahaan B) tersebut karyawan tersebut dikontrakkan lagi secara borongan (bukan perkaryawan,


(28)

namun per jenis pekerjaan) ke perusahaan user (perusahaan A), untuk suatu pekerjaan khusus tertentu, untuk waktu tertentu, misal untuk call center, pertamanan, security, IT, office boy/ girl, dan sebagainya.

2. Karyawan outsourcing perorangan

Karyawan outsourcing peroranganadalah karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan (perusahaan A), dimana sebenarnya bukanlah karyawan tetap dari perusahaan tersebut (perusahaan A), namun dikontrak oleh perusahaan A, untuk mengerjakan suatu pekerjaan khusus tertentu, untuk waktu tertentu, misal: untuk suatu project tertentu, dan sebagainya. 3.7 SWEBOK

SWEBOK (Software Engineering Body of Knowledge) merupakan standar pemahaman yang harus dipelajari dalam pembahasan Rekayasa Perangkat Lunak. SWEBOK menggambarkan pengetahuan secara umum tentang rekayasa perangkat lunak yang dibagi ke dalam 10 knowledges areas.

3.7.1 Software Requirement 3.7.1.1Requirements Elicitation

Dilakukan dengan cara pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mendokumentasikan persyaratan yang dikumpulkan dari stakeholder yang berkepentingan.

3.7.1.2Analysis Requirements

Mengklasifikasi, memodelkan kebutuhan, mengalokasikannya pada sebuah desain arsitektural perangkat lunak, dan melakukan beberapa persetujuan dan negosiasi antar stakeholder.


(29)

3.7.1.3Requirements Specification

Membuat spesifikasi sistem dan spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pendokumentasian persyaratan yang akan digunakan pada desain perangkat lunak lebih lanjut untuk pemeliharaan.

3.7.1.4Requirements Verification and Validation

Menggunakan pemodelan, review, prototyping dan pengujian produk akhir untuk memverifikasi dan memvalidasi koreksi persyaratan.

3.7.2 Software Design 3.7.2.1System Flow

Sistem Flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat Sistem Flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sistem yang ada.

Terdapat beberapa simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari sistem, simbol-simbol Sistem Flow tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Simbol-Simbol System Flow

Simbol Keterangan/ Fungsi

Terminator

Sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem.


(30)

Simbol Keterangan/ Fungsi Manual Operation

Menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses manual).

Document

Document merupakan simbol dari dokumen yang

berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik.

Process

Merupakan sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi.

Database

Database digunakan sebagai media penyimpanan

data yang bersifat komputerisasi. Decision

Merupakan operator logika digunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar atau salah.

Manual Input

Melakukan proses input ke dalam database melalui keyboard.


(31)

Simbol Keterangan/ Fungsi Off-line Storage

Merupakan media penyimpanan dokumen secara manual (arsip).

On-page Reference

Merupakan simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada letaknya terlalu jauh.

Off-page Reference

Simbol ini digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkanke halaman yang berbeda.

3.7.2.2Pengertian Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (2001) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan nilai-nilai/ symbol-simbol untuk menggambarkan arus dari data sistem. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.


(32)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

Simbol-simbol yang digunakan dalam mendeskripsikan DFD dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Simbol-Simbol Data Flow Diagram

Simbol Keterangan/ Fungsi

External entity, merupakan kesatuan dilingkungan

luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Proses, kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

File, simpan yang dapat berupa database di sistem

komputer, penyimpanan merupakan suatu gambaran media yang digunakan untuk penyimpanan.

Aliaran data, menunjukkan arus data yang berupa masukan sistem atau hasil dari proses sistem data.


(33)

3.7.2.3Pengertian Entity Relationship Diagram

Rahmad (2005) menyatakan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada 3 (tiga) simbol yang digunakan, yaitu:

a. Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan/ Relasi

Menurut Marlinda (2004), hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Ada 3 (tiga) bentuk relasi antar entitas, yaitu:

1. One to One (satu ke satu)

Yaitu ketika dari record pada satu tabel berhubungan dengan satu record pada tabel yang lain.


(34)

Yaitu ketika satu record pada satu tabel berhubugan dengan banyak record pada tabel yang lain.

3. Many to Many (banyak ke banyak)

Yaitu ketika satu record pada satu tabel berhubugan dengan banyak record pada tabel yang lain.

3.7.2.4Pengertian Desain Input

Desain input (masukan) merupakan awal dari mulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi pada kejadian-kejadian yang dilakukan oleh suatu organisasi. Data yang diimplementasikan merupaka proses awal untuk sistem informasi. Hasil sistem informasi tidak lepas dari data yang telah diimplementasikan.

3.7.2.5Pengertian Desain Output

Desain output (keluaran) merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah output ini kadang-kadang membingungkan, karena output terdiri dari bermacam-macam jenis. Output dapat berupa hasil di media keras (seperti kertas, microfilm) atau hasil dari media lunak (berupa tampilan di layer

video). Disamping itu output dapat berupa hasil dari proses yang akan digunakan

oleh proses lain dan tersimpan di suatu media seperti tape, disk atau kartu, namun yang menjadi output disini adalah hasil dari sistem dari data yang telah diinput dan diproses.

3.7.3 Software Construction

Untuk membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing pada PT. Multi Dimensi Persona, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk memudahkan perancangan desain maupun sistem. Berikut


(35)

ini adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi penggajian karyawan outsourcing.

3.7.3.1PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa server-site scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML. Pembuatan aplikasi penggajian ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dengan HTML sebagai pembangun halaman web.

3.7.3.2MySQL

MySQL (My Struchture Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL juga merupakan program pengakses

database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi-User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan oleh hampir

semua programmer database, terutama dalam pemrograman web. 3.7.3.3HTML 5

HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web (WWW), sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML. HTML5 merupakan pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki


(36)

teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

3.7.3.4AJAX (Ansynchronous Javascript and XML)

Ajax merupakan sutu teknik metode pengambil data dari server menggunakan sebuah fungsi dalam Javascript, yaitu XMLHttpRequest (XHR). 3.7.3.5XAMPP

XAMPP adalah perangkat yang menggabungkan beberapa aplikasi ke dalam satu paket. Aplikasi-aplikasi tersebut yaitu, web server Apache, MySQL, PHP dan PHPMyAdmin. Paket program tersebut dibuat untuk memudahkan user menjalankan program PHP, XAMPP dapat menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi tersebut sekaligus dan secara otomatis.


(37)

28

Penelitian adalah suatu proses untuk mencari suatu hal secara sistematis dalam kurun waktu tertentu. Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan menyeluruh terhadap permasalahan yang diambil, maka diperlukan suatu sistematika penelitian yang berurutan dengan tahapan-tahapan yang dapat memudahkan kegiatan penelitian. Berikut ini adalah urutan langkah-langkah penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(38)

4.1 Identifikasi Permasalahan

Dari seluruh data yang telah terkumpul, dapat ditemukan masalah yang ada pada PT. Multi Dimensi Persona adalah dalam hal proses perhitungan gaji karyawan outsourcing dan pengumpulan data kehadiran yang sering kali terlambat dari dari bagian supervisor. Selain itu waktu yang diperlukan bagian administrasi untuk mengerjakan perhitungan gaji satu perusahaan outsource membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan keterlambatan pembagian gaji.

Dengan permasalahan demikian tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah terciptanya suatu perangkat lunak sebagai alat bantu PT. Multi Dimensi Persona dalam proses perhitungan gaji karyawan outsourcing.

4.1.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini akan dilakukan pencarian dan pengumpulan data-data yang berkenaan dengan penggajian karyawan outsourcing, seperti data karyawan, data kehadiran karyawan per hari, rumus pehitungan gaji dan komponen-komponen yang digunakan dalam perhitungan gaji, serta seluruh informasi yang dibutuhkan untuk pengerjaan kerja praktek. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara dan observasi lapangan.

4.1.1.1Wawancara

Wawancara dengan Kepala Cabang PT. Multi Dimensi Persona. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di PT. Multi Dimensi Persona. Daftar wawancara dapat dilihat pada halaman lampiran 9. 4.1.1.2Observasi Data

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis dengan Kepala Cabang PT. Multi Dimensi Persona, dapat disimpulkan bahwa PT. Multi Dimensi


(39)

Persona membutuhkan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu proses perhitungan gaji karyawan outsourcing. Data-data yang dibutuhkan untuk melakukan proses perhitungan gaji adalah sebagai berikut:

1. Data Karyawan 2. Data Perusahaan

3. Data Kehadiran Karyawan 4. Data Lembur Karyawan

5. Data Workjob (kesespakatan antara perusahaan klien dengan PT. Multi Dimensi Persona)

4.1.2 Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan merupakan suatu teknik untuk menganalisa masalah apa yang terjadi pada PT. Multi Dimensi Persona. Sehingga dapat menerapkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Cara yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah Analisa Proses Bisnis.

4.1.2.1Analisa Proses Bisnis

Analisa Proses Bisnis ditujukan untuk mengidentifikasi kemungkinan perubahan yang terdapat dalam proses bisnis yang ada. Perubahan dapat ditujukan untuk menghilangkan redundancy serta untuk meningkatkan efisiensi serta service dari sistem sehingga dapat memberikan keuntungan atau kemudahan bagi setiap

stakeholder yang terlibat.

Berikut ini adalah 2 (dua) cara yang digunakan dalam Analisa Proses Bisnis yaitu dengan menggunakan Information Flow Diagram (IFD) dan analisa


(40)

A. Information Flow Diagram (IFD)

Dalam menganalisa proses jalur sistem yang ada, akan digunakan penjabaran melalui IFD (Information Flow Diagram) yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4. Information Flow Diagram

Proses bisnis pada Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing pada saat ini adalah sebagai berikut:

1. Staff Supervisor melakukan penyalinan kehadiran harian karyawan menjadi sebuah informasi kehadiran karyawan per hari, yang selanjutnya akan diberikan kepada Kepala Supervisor.

2. Kepala Supervisor merekap kehadiran karyawan bulanan yang selanjutnya akan diberikan kepada administrasi untuk proses perhitungan gaji.

3. Administrasi melakukan perhitungan gaji sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja antara perusahaan klien dan PT. Multi Dimensi Persona


(41)

4. Administrasi membuat slip gaji beserta laporan penggajian yang kemudian diserahkan kepada Kepala Supervisor.

Dari proses bisnis yeng telah dijabarkan di atas, maka hasil dari analisa proses bisnis yang memperngaruhi kualitas informasi yang akan disampaikan. Kualitas informasi tersebut meliputi: Accurate, Timeliness, dan Relevance. Berikut ini adalah beberapa analisa proses bisnis berdasarkan kualitas informasi yang disampaikan:

- Akurat (Accurate)

1. Adanya kesalahan dalam penyampaian data.

Penyampaian data kehadiran karyawan per hari dari staff supervisor ke kepala supervisor sering kali terjadi kesalahan karena informasi tersebut disampaikan menggunakan alat komunikasi dua arah (telepon, ponsel).

2. Adanya kesalahan dalam perhitungan gaji.

Proses perhitungan gaji yang dilakukan oleh administrasi dilakukan dengan menggunakan tool Microsoft Excel. Hal tersebut mebutuhkan waktu yang cukup lama, selain itu dengan proses tersebut sangat mungkin terjadi kesalahan input ataupun menghasilkan perhitungan yang kurang valid.

- Tepat Waktu (Timeliness)

1. Keterlambatan dalam penyampaian informasi.

Kepala supervisor melakukan rekap kehadiran karyawan harian menjadi informasi kehadiran bulanan dengan cara menginputkan satu per satu data dengan menggunakan tool Microsoft Excel. Pada proses penginputan data ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan dapat menyebabkan kesalahan input ataupun kecurangan.


(42)

2. Keterlambatan dalam memperbarui data dan informasi.

Karena proses yang dilakukan belum tersistem, sehingga proses untuk mengupdate data dan informasi mengalami kesulitan.

- Relevan (Relevance)

1. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Menghasilkan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan informasi untuk kepala supervisor, administrasi, dan kepala cabang berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga informasi yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

B. System Flow Lama

Setelah mengumpulkan data yang tersedia dan menganalisa kebutuhan pada perusaahaan, dapat dirancang System Flow untuk menyelesaikan permasalahan. System flow ini menunjukkan bagaimana data mengalir dan apa keputusan dibuat untuk mengontrol acara ini. Simbol yang mengandung arti tambahan keputusan, proses, input dan output dan aliran data yang paling penting dari sebuah sistem elemen diagram alur. Ini diagram alur data yang berbeda karena mereka menunjukkan keputusan, yang lebih rinci. Berikut ini adalah gambaran sistem pada PT. Multi Dimensi Persona yang sedang berjalan saat ini.

1. System Flow Pencatatan Kehadiran Karyawan Outsourcing

Pada system flow ini terdapat 4 (empat) orang pelaku yang memiliki tugas/ peran masing-masing. Staff Supervisor bertugas untuk melakukan pencatatatan kehdiran, Kepala Supervisor bertugas mengolah data kehadiran karyawan. Sedangkan untuk Administrasi dan Kepala Divisi Outsourcing pada system flow ini hanyalah menerima laporan kehadiran yang telah disusun oleh Kepala


(43)

Supervisor. System Flow Kehadiran Karyawan Outsourcing dapat dilihat pada Gambar 4.3.

System Flow Proses Pencatatan Kehadiran Karyawan Outsourcing

Kepala Divisi Outsourcing Administrasi Kepala Supervisor Staff Supervisor Data Kehadiran Harian (dari Perusahaan klien) Mulai Salin kehadiran harian Membuat Rekap Pencatatan Kehadiran 1 Bulan Laporan Kehadiran Karyawan Harian N N Laporan Absensi Harian Laporan Kehadiran Karyawan Harian Laporan Kehadiran Karyawan 1 Bulan

Laporan Kehadiran Karyawan 1 Bulan

Laporan Absensi 1 Bulan Laporan Absensi

1 Bulan Laporan Kehadiran Karyawan 1 Bulan

Selesai

1

Gambar 4. System Flow Pencatatan Kehadiran Karyawan

Pencatatan Kehadiran Karyawan Tujuan - Mendapatkan data kehadiran karyawan

- Menghasilkan Laporan Kehadiran Karyawan Bulanan Masukan Data Kehadiran (harian)

Proses - Salin kehadiran (harian)

- Membuat rekap kehadiran (bulanan) Keluaran Laporan kehadiran Karyawan 1 bulan Pemeran Staff Supervisor, Kepala Supervisor


(44)

2. System Flow Pencatatan Kehadiran Lembur Karyawan

Pada system flow ini hampir sama dengan pencatatan kehdiran di atas, akan tetepi pada system flow ini yang dicatat hanyalah karyawan yang masuk di luar jam kerja yang telah ditentukan. Terdapat 4 (empat) orang pelaku yang memiliki tugas/ peran masing-masing. Staff Supervisor bertugas untuk melakukan pencatatatan kehadiran lembur, Kepala Supervisor bertugas mengolah data kehadiran lembur karyawan. Sedangkan untuk Administrasi dan Kepala Divisi

Outsourcing pada system flow ini hanyalah menerima laporan kehadiran lembur

yang telah disusun oleh Kepala Supervisor. System Flow Kehadiran Karyawan

Outsourcing dapat dilihat pada Gambar 4.4.

System Flow Proses Pencatatan Kehadiran Lembur Karyawan Outsourcing

Kepala Divisi Outsourcing Administrasi Kepala Supervisor Staff Supervisor N Data Kehadiran Lembur (dari Perusahaan klien) Membuat salinan Kehadiran Lembur (harian) untuk PT.

MDP N Laporan Kehadiran Lembur Karyawan 1 Bulan Laporan Kehadiran Lembur Karyawan Selesai Laporan Kehadiran Lembur Karyawan 1 Bulan Mulai

Membuat Rekap Kehadiran Lembur 1 Bulan Laporan Absensi

Harian Laporan Kehadiran Lembur Karyawan

Laporan Absensi Lembur 1 Bulan Laporan Absensi Lembur 1 Bulan Laporan Kehadiran Lembur Karyawan 1

Bulan

2

Gambar 4. System Flow Kehadiran Karyawan Lembur

Pencatatan Kehadiran Lembur Karyawan

Tujuan - Mendapatkan data kehadiran karyawan yang Lembur


(45)

(bulan)

Masukan Data Kehadiran lembur (harian) Proses - Salin kehadiran lembur (harian)

- Membuat rekap kehadiran lembur (bulanan) Keluaran Laporan Kehadiran Lembur Karyawan 1 bulan Pemeran Staff Supervisor, Kepala Supervisor

3. System Flow Penggajian Karyawan

Pada System Flow ini, Administrasi memiliki peran terbesar untuk melakukan perhitunga gaji karyawan. Perhitungan gaji tersebut memiliki aturan-aturan perhitungan yang telah disepakati oleh PT. Multi Dimensi Persona dan perusahaan klien. System flow penggajian karyawan dapat dilihat pada Gambar 4.5.

System Flow Penggajian Karyawan Outsourcing

Kepala Divisi Outsourcing Administrasi

Mulai

Melakukan Perhitungan Gaji berdasarkan Kontrak Kerja dgn Perusahaan Klien

Membuat Invoice & Slip Gaji Kkaryawan

Invoice

N N

Selesai Slip Gaji Karyawan

Slip Gaji Karyawan InvoiceInvoice Invoice

Kontrak kerja 1

2


(46)

Penggajian Karyawan Tujuan - Menghitung Gaji Karyawan Masukan - Laporan kehadiran danlam 1 bulan

- Laporan kehadiran lembur karyawan dalam 1 bulan

- Aturan kesepakatan antara PT. Multi Dimensi Persona dan perusahaan klien (work job).

Proses - Melakukan perhitungan gaji berdasarkan work job. - Membuat invoice dan slip gaji karyawan.

Keluaran Invoice, Slip gaji karyawan

Pemeran Administrasi

4.2 Solusi Permasalahan 4.2.1 Studi Literatur

Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan tentang:

- Pengertian Sistem Informasi Penggajian

- Desain Perangkat Lunak (Software)

- Pengembangan Kebutuhan Rekayasa Perangkat Lunak

Referensi tersebut dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs di internet. Output dari studi literatur ini adalah terkorelasinya referensi yang relefan dengan perumusan masalah.

Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan rancang bangun sistem informasi penggajian karyawan outsourcing.


(47)

Berikut adalah referensi literatur yang digunakan sebagai panduan dasar pengerjaan proyek ini:

- Sistem Akuntansi

- Analisis dan Desain Sistem Informasi

- Software Engeneering Body of Knowledge (SWEBOK)

4.2.2 Pengembangan Aplikasi 4.2.2.1Software Requirement

A. Requirement Elicitation

Melakukan identifikasi kebutuhan dengan melakukan wawancara dengan beberapa staff yang berperan dalam pembangunan sistem ini. Staff tersebut yaitu: Kepala Supervisor dan Administrasi. Wawancara yang penulis lakukan untuk menggali informasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.

B. Requirement Analysis

Dari analisa yang telah dilakukan terhadap proses bisnis yang lama, maka telah berhasil dikumpulkan beberapa requirement penting yang dibutuhkan untuk merancang proses bisnis sistem yang baru. Adapun

requirement tersebut adalah:

1. Data karyawan dapat ditambah dan dimutakhirkan.

2. Sistem menyediakan perubahan status karyawan aktif atau tidak aktif. 3. Kepala Supervisor dapat memasukkan dan memutakhirkan data kehadiran

karyawan (diasumsikan data kehadiran tersebut didapat dari staff supervisor yang menyerahkan data tersebut setiap hari).

4. Terdapat beberapa status kehadiran yang dapat disimpan yaitu masuk, tidak masuk tanpa keterangan, dan ijin.


(48)

5. Sistem mampu menghitung rekapitulasi gaji karyawan per periode secara otomatis.

6. Administrasi dapat mencetak slip gaji/ laporan penggajian untuk masing-masing karyawan.

C. Requirement Specification

Pada Requirement Specification ini akan dibahas beberapa kebutuhan spesifikasi yang terdiri dari keterkaitan kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional dari optimalisasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil dari proses analisis terhadap kebutuhan yang telah dilakukan. Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berhubungan langsung dengan fungsi dari optimalisasi ini. Sedangkan kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan fungsi utama tetapi masih dalam tahap optimalisasi. Keterkaitan fungsional dan non-fungsional dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Kebetuhan non-fungsional dapat menghasilkan suatu software yang berkualitas. Kualitas dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International

Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak,

model, karakteristik mutu, dan metrik terkait digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software.


(49)

Dalam ISO 9126 menetapkan 6 karakteristik kualitas yaitu:

1. Functionality: Kemampuan software untuk menjalankan fungsinya sesuai

dengan kebutuhan sistem.

2. Reliability: Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan

fungsinya ketika digunakan.

3. Usability: Kemampuan software untuk mudah dimengerti, dipelajari,

digunakan dan disukai pengguna.

4. Efficiency: Kemampuan software untuk menampilkan performa relative

terhadap pengguna sumber daya.

5. Maintainability: Kemampuan software untuk dimodifikasi (koreksi, adaptasi,

perbaikan).

6. Portability: Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke

lingkungan lain.

Tabel 4. Keterkaitan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem

Aktor Fungsional Non-Fungsional

Kepala Supervisor

1. Pencatatan kehadiran karyawan

a. Functionality

b. Usability

c. Efficiency

Administrasi

1. Cek validasi kehadiran karyawan (approval)

a. Functionality

b. Usability

c. Efficiency

2. Perhitungan gaji a. Functionality

b. Reliability


(50)

Aktor Fungsional Non-Fungsional

d. Efficiency

e. Maintainability

Administrasi

3. Work job a. Functionality

b. Usability

c. Efficiency

d. Maintainability

4. Kontrak Kerja Karyawan a. Functionality

a. Usability

b. Efficiency

c. Maintainability

5. Pencatatan profil karyawan a. Functionality

b. Usability

c. Efficiency

d. Maintainability

6. Pencatatan profil perusahaan a. Functionality

b. Usability

c. Efficiency

d. Maintainability

D. Requirement Verification and Validation

Melakukan validasi kebenaran dari requirement yang telah dianalisa bersama dengan stakeholder dan melakukan koreksi yang diperlukan. Pada tahap ini, akan dilakukan pemeriksaan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan


(51)

kriteria-kriteria yang diharapkan. Yaitu: Lengkap, konsisten dan sesuai dengan

requirement analysis.

4.2.2.2Software Design

Tahap software design secara umum dilakukan setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan dan hasil analisa disetujui oleh stakeholder. Software

design secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi

yang akan didesain secara rinci. Software design tersebut meliputi System Flow Terkomputerisasi, Data Flow Diagram (DFD), ERD Conceptual Data Model (CDM), ERD Physical Data Model (PDM), struktur tabel, serta desain Input/

Output.

A. System Flow

System flow ini akan menggambarkan sistem yang nantinya

dikomputrisasikan. Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai alur sistem yang akan dibuat pada PT. Multi Dimensi Persona. Berikut ini adalah System Flow Pencatatan Kehadiran dan Perhitungan Gaji Karyawan

Pada System flow yang baru ini seluruh data-data yang telah didapatkan akan otomatis tersimpan pada database yang telah tersedia. Memasukkan data dilakukan dengan inputan keyboard sehingga seluruh data kehadiran yang telah diberikan oleh staff supervisor akan segera dimasukkan oleh kepala supervisor. Data kehadiran lembur tidak perlu diproses ulang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.6 di bawah ini.


(52)

System Flow Pencatatan Kehadiran & Perhitungan Gaji

Sistem Administrasi

Kepala Supervisor

Input Kehadiran karyawan & Lembur

Karyawan

Update tabel Kehadiran harian dan Kehadiran

Lembur Karyawan

Kehadiran Karyawan

Lembur Cetak laporan ?

Tidak

Ya

Buat Laporan Penggajian (laporan penggajian,

invoive,slip gaji)

Perhitungan gaji

Work job Karyawan Kehadiran Karyawan Lembur

Gaji

Selesai Mulai

Invoice Slip Gaji Rekap Invoice Rekap Slip Gaji

Laporan Penggajian

Gambar 4. System Flow Pencatatan Kehadiran dan Perhitungan Gaji Karyawan

B. Fungsional

1. Fungsional Pencatatan Kehadiran Karyawan

Pencatatan kehadiran dilakukan oleh staff supervisor yang selanjutnya akan diproses oleh Kepala Supervisor. Kepala Supervisor akan menginputkan data kehadiran harian dan kehadiran lembur ke dalam sistem. Untuk menginputkan data tersebut tidak perlu melakukan proses yang berbeda antara kehadiran harian ataupun kehadiran lembur, kedua proses tersebut akan tersimpan secara otomatis ke database yang berbeda, yaitu database kehadiran karyawan dan database lembur. Berikut ini adalah Fungsional Pencatatan Kehadiran Karyawan, dapat dilihat pada Gambar 4.7.


(53)

Pencatatan Kehadiran Karyawan

Kepala Supervisor

Mulai

Input kehadiran & lembur karyawan

Kehadiran Karyawan Karyawan

simpan kehadiran dan lembur

Selesai

Lembur Data Kehadiran

Data lembur Karyawan

Gambar 4. Fungsional Pencatatan Kehadiran Karyawan

Pencatatan Kehadiran Karyawan

Tujuan - Mencatat data kehadiran dan kehadiran lembur karyawan. Masukan - Data kehadiran dan kehadiran lembur karyawan

- Data karyawan Proses - Simpan kehadiran Keluaran - Kehadiran Karyawan

- Kehadiran lembur karyawan Pemeran Kepala Supervisor

2. Fungsional Cek Validasi Kehadiran Karyawan

Menggambarkan alur sistem tentang proses pengecekan kesesuaian data kehadiran yang telah diinputkan oleh kepala supervisor dengan dokumen kehadiran yang ada. Proses ini dilakukan oleh bagian Administrasi. Apabila data yang telah dicek telah benar (approval), selanjutnya admin akan memberikan


(54)

tanda bahwa data tersebut telah valid, yang disimpan dalam database Kehadiran dan lembur. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Cek Validasi Kehadiran Karyawan Administrasi

Mulai

Tanggal Kehadiran dan lembur yg akan divalidasi

Cek Validasi Kehadiran &Lembur Karyawan

Sudah di validasi ? Kehadiran

Karyawan

Tidak

Ya

Validasi Kehadiran

Data Kehadiran Data Lembur

Karyawan

Proses validasi

Kehadiran Karyawan

Selesai Lembur

Lembur

Gambar 4. Fungsional Cek Validasi Kehadiran

Cek Validasi Kehadiran Tujuan - Mengecek kesesuaian data kehadiran Masukan - Periode Kehadiran (bulan)

- Data kehadiran

- Data kehadiran lembur - Validasi Kehadiran

Proses - Cek validasi kehadiran dan lembur karyawan - Proses validasi

Keluaran - Kehadiran Karyawan - Kehadiran Lembur Pemeran Administrasi


(55)

3. Fungsional Perhitungan Gaji

Menjelaskan alur sistem tentang proses perhitungan gaji yang dilakukan oleh Administrasi. Mulai dari mengecek kehadiran dan lembur karyawan, sampai dengan proses perhitungan upah lembur dan proses perhitungan Gaji yang disimpan dalam database Gaji. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Perhitungan Gaji Administrasi Mulai Kehadiran Karyawan Lembur

Cek Kehadiran & Lembur Karyawan Ada Lembur? Ya Proses Perhitungan Upah Lembur Proses Perhitungan Gaji Tidak Work Job Simpan Perhitungan Gaji Gaji Selesai Karyawan Cek validasi kehadiran (hari) Periode (bulan) yg

akan di cetak

Kehadiran Karyawan Sudah validasi ? Ya Tidak Rekap Slip Gaji Slip Gaji Rekap Invoice Invoice Laporan Penggajian

Gambar 4. Fungsional Perhitungan Gaji

Perhitungan Gaji Tujuan - Menghitung gaji karyawan Masukan - Periode (bulan)

- Data kehadiran

- Data kehadiran lembur - Data karyawan


(56)

- Work job

Proses - Cek kehadiran dan lembur karyawan - Proses perhitungan upah lembur - Proses perhitungan gaji

- Simpan perhitungan gaji Keluaran - Slip gaji

- Invoice

- Rekap slip gaji - Rekap invoice - Laporan penggajian Pemeran Administrasi

4. Fungsional Work Job

Workjob adalah Perjanjian kerjasama antara PT. Multi Dimensi Persona

dengan Perusahaan Klien yaitu perusahaan yang akan menggunakan jasa PT. Multi Dimensi Persona. Seluruh aturan-aturan kerjasama, meliputi juga aturan kontrak karyawan outsourcing dan pengaturan perhitungan gaji karyawan telah tertulis di dalam workjob yang telah disepakati bersama. Fungsional Work Job menggambarkan alur proses pembuatan perjanjian kerjasama (work job). Data yang dibutuhkan yaitu data perusahaan klien yang selanjutnya work job yang telah dibuat tersebut akan tersimpan di dalam database work job. Dapat dilihat pada Gambar 4.10.


(57)

Work Job

Administrasi

Perjanjian kerjasama pihak perusahaan pengguna

jasa dengan PT. MDP Perusahaan

Mulai

Perjanjian kerjasama (workjob) antara perusahaan dan PT. MDP

Selesai

Work job

Gambar 4. Work Job

Work Job

Tujuan - Membuat perjanjian kerjasama antara PT. Multi Dimensi Persona dengan Perusahaan Klien

Masukan - Perjanjian kerjasama - Data Perusahaan

Proses - Pembuatan perjanjian kerjasama dengan perusahaan klien Keluaran - Work Job

Pemeran Administrasi

5. Fungsional Kontrak Kerja Karyawan

Fungsional Kontrak Kerja Karyawan menggambarkan proses pembuatan kontrak kerja yang dilakukan PT. Multi Dimensi Persona dengan karyawan

outsourcing yang baru ataupun yang akan memperbarui kontrak. Kontrak kerja


(58)

Data yang dibutuhkan yaitu data karyawan dan workjob, selanjutnya kontrak kerja tersebut akan tersimpan di dalam database kontrak kerja. Dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Kontrak Kerja Karyawan

Administrasi

Karyawan Kontrak kerja

Selesai

Work job Penempatan

(pembuatan kontrak kerja karyawan) Nama karyawan yg akan di

tempatkan ke perusahaan Mulai

Gambar 4. Fungsional Kontrak Kerja Karyawan

Kontrak Kerja Karyawan

Tujuan - Membuat kontrak kerja antara karyawan outsourcing dengan PT. Multi Dimensi Persona

Masukan - Work Job - Data karyawan

Proses - Pembuatan kontrak kerja Keluaran - Kontrak Kerja


(59)

6. Fungsional Pencatatan Profil Karyawan

Fungsional Pencatatan Profil Karyawan menggambarkan proses menginputkan data karyawan, fungsional dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Pencatatan Profil Karyawan Administrasi

Simpan nama

karyawan karyawan

Mulai

Selesai kota

Nama karyawan outsourcing

Gambar 4. Fungsional Pencatatan Profil Karyawan

Pencatatan Profil Karyawan

Tujuan - Menginputkan profil karyawan yang bekerja sebagai karyawan outsourcing di PT. Multi Dimensi Persona

Masukan - Nama karyawan outsourcing - Kota

Proses - Simpan nama karyawan Keluaran - Database karyawan

Pemeran Administrasi

7. Fungsional Pencatatan Profil Perusahaan

Fungsional Pencatatan Profil Perusahaan menggambarkan proses menginputkan data Perusahaan. Fungsional dapat dilihat pada Gambar 4.13.


(60)

Pencatatan Profil Perusahaan

Administrasi

Perusahaan Simpan Perusahaan

Mulai

Perusahaan yang bekerja sama

Selesai

Gambar 4. Fungsional Pencatatan Profil Perusahaan

Pencatatan Profil Perusahaan

Tujuan - Menginputkan profil perusahaan yang bekerjasama dengan PT. Multi Dimensi Persona

Masukan - Nama perusahaan Proses - Simpan perusahaan Keluaran - Database perusahaan

Pemeran Administrasi

C. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu alat yang digunakan untuk

pemodelan atau menggambarkan sistem yang akan dirancang. Perancangan sistem dengan menggunakan DFD diawali dengan masukknya arus data ke dalam proses dan dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Setiap proses akan dilengkapi dengan penjelasan yang lengkap mengenai identifikasi proses dan nama proses


(61)

(Kendall dan Kendall, 2003). Pada DFD terdapat beberapa tingkatan, biasanya disebut dengan level yang mulai dari level 0, level 1 dan seterusnya.

1. Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari

data tersebut. Pada sistem ini, melibatkan dua external entity yaitu Kepala Supervisor dan Administrasi. Aliran data yang keluar dari masing-masing external

entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari external entity tersebut.

Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk

external entity tersebut. Gambaran lebih detail dari setiap proses yang terdapat

pada Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing, yang dapat dilihat pada Gambar 4.14.

validasi lembur karyawan validasi data kehadiran karyawan Data lembur karyawan yg belum di validasi

Data kehadiran yg belum di validasi

Rekap kehadiran karyawan Rekap lembur Karyawan

Invoice Slip g aji

WorkJob Kontrakkerja Karyawan Daftar Perusahaan

Daftar Karyawan

Informasi Karyawan yg sedang Berkerja Reakp Invoice

Data Perusahaan Klien Data Karyawan Rakap Slip Gaji

Laporan Peng gajian

Data Lembur Karyawan Data Kehadiran Karyawan

0

Sistem Informasi Pengg ajian Karyawan Outsourcing PT Multi Dimensi Persona

+

Kepala Supervisor

Administrasi


(62)

2. DFD Level 0

Gambar 4.15 adalah merupakan DFD Level 0 dari Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing.

Data Lembur Sudah Validasi Data Lembur Belum Validasi

Data kehadiran Sudah validasi Data kehadiran belum validasi

[validasi data kehadiran karyawan]

[Rekap kehadiran karyawan]

[validasi lembur karyawan] [Data kehadiran yg belum di validasi]

[Data lembur karyawan yg belum di validasi]

[Invoice]

[Rekap lembur Karyawan]

[Slip gaji]

Informasi Work job Informasi Kontrak kerja

Data Kontrak kerja Dengan Perusahaan Data Lembur Sudah di validasi

Data gaji

Data Perusahaan Data Perusahaan

Data Karyawan

Data Kontrak kerja Dengan Perusahaan Data Kontrak kerja Dengan Perusahaan

Data Kontrak Kerja Karyawan

Data Kontrak kerja Karyawan

Data Kontrak kerja Karyawan

Data Karyawan Data Lembur Belum validasi

Data Kehadiran KAryawan sudah validasi Data Kehadiran Karyawan belum validasi

[WorkJob]

[Kontrakkerja Karyawan]

[Daftar Perusahaan] [Daftar Karyawan]

[Informasi Karyawan yg sedang Berkerja]

[Data Perusahaan Klien]

[Data Karyawan] [Rakap Slip Gaji]

[Reakp Invoice] [Laporan Penggajian]

[Data Lembur Karyawan] [Data Kehadiran Karyawan]

Kepala Supervisor

Administrasi 1

Penacatatan Kehadiran Karyawan

+ 2 Penggajian + 3 Maintenance data + 1 Kehadiran

2 Work job

3 Kontrak kerja

4 Lembur

5 Karyawan

6 Perusahaan

7 Gaji


(63)

3. DFD Level 1

1. Pencatatan Kehadiran

Gambar 4.16 adalah DFD Level 1 Pencatatan Kehadiran Karyawan.

[Rekap lembur Karyawan] [Rekap kehadiran karyawan]

[Data lembur karyawan yg belum di validasi] [validasi data kehadiran karyawan]

[Data Lembur Sudah Validasi] [Data kehadiran yg belum di validasi]

[Data Lembur Belum Validasi] [Data kehadiran Sudah validasi]

[validasi lembur karyawan] [Data kehadiran belum validasi]

Data Kontrak kerja Karyawan

[Data Lembur Karyawan]

[Data Kontrak kerja Karyawan]

[Data Lembur Belum validasi] [Data Kehadiran Karyawan belum validasi]

[Data Kehadiran Karyawan]

Kepala Supervisor

1 Kehadiran

4 Lembur 3 Kontrak kerja

1.1 Pencatatan Kehadiran 1.2 Pencatatan Lembur Administrasi Administrasi 1.3 Validasi lembur 1.4 validasi kehadiran

Gambar 4. DFD Level 1 Pencatatan Kehadiran

2. Perhitungan Gaji

DFD Level 1 Perhitungan Gaji Karyawan, dapat dilihat pada Gambar 4.17.

[Invoice] [Slip gaji] Akumulas i jam Kehadiran

Akumulas i jam lembur

[Rakap Slip Gaji] [Data Kontrak kerja Deng an Perusahaan]

[Data Kontrak Kerja Karyawan] [Data Kehadiran KAryawan s udah validasi]

[Reakp Invoic e]

[Data Lembur Sudah di validas i]

[Data gaji]

[Laporan Pengg ajian]

Administrasi 1 Kehadiran

3 Kontrak kerja

2 Work job

7 Gaji

2.1 Perhitung an J am

lembur

2.2

Perhitung an Gaji

4 Lembur 2.3

Perhitung an J am kehadiran


(64)

3. Maintenance Data

DFD Level 1 Maintenance Data, dapat dilihat pada Gambar 4.18.

[Informasi Kontrak kerja]

[Informasi Work job]

[Data Kontrak kerja Deng an Perusahaan] [Data Perusahaan]

[Data Perusahaan] [Data Karyawan]

[WorkJob] [Kontrakkerja Karyawan] [Data Perusahaan Klien]

[Informasi Karyawan yg sedang Berkerja]

[Data Kontrak kerja Deng an Perusahaan] [Data Kontrak kerja Karyawan]

[Daftar Perusahaan] [Daftar Karyawan] [Data Karyawan] [Data Karyawan] Administrasi Kepala Supervisor 5 Karyawan

3 Kontrak kerja

2 Work job 6 Perusahaan 3.1 Maintenance data karyawan 3.2 Maintenance Data perusahaan 3.3 Maintenance data kontrak kerja 3.4

Mainteance data work job

Gambar 4. DFD Level 1 Maintenance Data

D. Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relational Diagram (ERD) menggambarkan hubungan data dari

tabel satu ke tabel yang lain. Berikut ini adalah Entity Relational Diagram (ERD) dari Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing PT. Multi Dimensi Persona.

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah suatu konsep rancangan pembuatan database yang terdiri dari beberapa entity, CDM menggambarkan struktur data model. CDM juga menggambarkan jalannya data dan hubungan dari


(65)

tiap entity, dalam pembuatannya dapat ditentukan primary key dan juga foreign

key. CDM dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4.19.

MEMPUNYAI Login Terdapat Pada tersedia Memiliki Terdiri dari Berasal kontrak_kerja_work_job perusahaan_work_job karyawan_kontrak_kerja mendapatkan Menerima Menghadiri Menjabat LEMBUR ID LEM BUR Tanggal Lembur Jam datang Lembur Jam pulang Lembur Keterangan_lembur Periode1 Periode2 Periode3 Periode4 PENGGAJIAN NO SLIP Waktu_gaji gaji pokok hari aktif kerja Nilai kerja overtime uang makan Transport Total_nilai Jamsostek(rp) JPK ADMIN BANK GAJI BERSIH PENCATATAN KEHADIRAN ID KEHADIRAN Waktu_kehdiran Status_kehadiran PERUSAHAAN NIP Nama_perusahaan Telepon Direktur kETERANGAN Alamat_Perusahaan Supervisor WORK JOB ID JOB Nama Job Gaji_pokok_Perusahaan Jamsostek_Perusahaan(%) Jamsostek_karyawan(%) PPH 23(%) Administrasi_Bank Jumlah_karyawan Jam_mulai_kerja Jam_pulang_kerja hari aktif kerja Uang_transport per hari Uang Makan Perhari PPN(%) JPK(%) TOLERANSI IJIN TOLERANSAI TERLAM BAT TOLERANSI IJIN MASUK MANAJEMEN FEE TGL_M ULAI_WORKJOB TAGNGGAL AKHIR WORKJOB

KONTRAK KERJA ID KONTRAK TGL MULAI Tgl_akhir AKTIF kETERANGAN JABATAN ID_JABATAN NAMA_JABATAN Hak Akses KOTA ID KOTA NAMA_KOTA PROVINSI ID_PROVINSI NAMA_PROVINSI DIVISI ID DIVISI NAMA DIVISI PROFIL ID_KARYAWAN Nama_karyawan Alamat_karyawan TGL_LAHIR NO TELP JENIS kELAMIN Status_karyawan AUTENTIFIKASI Password Rekening Nama bank Nomer rekening


(66)

2. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah merupakan generate dari Conceptual

Data Model (PDM). PDM dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4.20.

ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_ ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_

ID_JABATA_ = ID_JABATA_

ID_KOTA = ID_KOTA ID_DIVISI = ID_DIVISI

ID_PROVI_SI = ID_PROVI_SI

ID_KOTA = ID_KOTA

ID_JOB = ID_JOB

_IP = _IP

ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_ ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_

ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_ ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_

ID_JABATA_ = ID_JABATA_

ID_KARYAWA_ = ID_KARYAWA_

LEMBUR

ID_LEMBUR varchar(9)

ID_KARYAWA_ varchar(20)

TA_GGAL_LEMBUR datetime

ABSE_SI_JAM_LEM BUR datetime

JAM_PULA_G_LEMBUR int KETERA_GA__LEMBUR varchar(254) PERIODE1 int PERIODE2 int PERIODE3 int PERIODE4 int PE_GGAJIA_ _O_SLIP varchar(10) ID_KARYAWA_ varchar(20) WAKTU_GAJI varchar(10) OVERTIME int

UA_G_M AKA_ int

TRA_SPORT int TOTAL__ILAI int JPK int JAMSOSTEK_RP_ int GAJI_POKOK int HARI_AKTIF_KERJA int _ILAI_KERJA int ADMI__BA_K int GAJI__BERSIH int PE_CATATA__KEHADIRA__ ID_KEHADIRA_ int ID_KARYAWA_ varchar(20) WAKTU_KEHDIRA_ varchar(20) STATUS_KEHADIRA_ varchar(50) PERUSAHAA_ _IP varchar(20) ID_KOTA varchar(20) _AMA_PERUSAHAA_ varchar(30) TELEPO_ varchar(15) DIREKTUR varchar(10) KETERA_GA_ varchar(50) ALAMAT_PERUSAHAA_ varchar(20) SUPERVISOR varchar(9) WORK_JOB ID_JOB varchar(20) _IP varchar(20) ID_JABATA_ varchar(20) _AMA_JOB varchar(20) GAJI_POKOK_PERUSAHAA_ int JAMSOSTEK_PERUSAHAA_ int JAMSOSTEK_KARYAWA____ int PPH_23___ int ADMI_ISTRASI_BA_K int

JUM LAH_KARYAWA_ int

JAM_MULAI_KERJA datetime

JAM_PULA_G_KERJA datetime

UA_G_TRA_SPORT_PER_HARI int

UA_G_M AKA__PERHARI int

PP____ int

JPK___ int

TOLERA_SI_IJI_ int

TOLERA_SAI_TERLAM BAT int

TOLERA_SI_IJI__MASUK int

MA_AJEME__FEE int

TGL_M ULAI_WORKJOB datetime

TAG_GGAL_AKHIR_WORKJOB datetime HARI_AKTIF_KERJA int KO_TRAK_KERJA ID_KO_TRAK varchar(20) ID_KARYAWA_ varchar(20) ID_JOB varchar(20)

TGL_M ULAI datetime

TGL_AKHIR datetime AKTIF varchar(20) KETERA_GA_ varchar(50) JABATA_ ID_JABATA_ varchar(20) ID_DIVISI int _AMA_JABATA_ varchar(20) HAK_AKSES varchar(20) KOTA ID_KOTA varchar(20) ID_PROVI_SI varchar(20) _AMA_KOTA varchar(30) PROVI_SI ID_PROVI_SI varchar(20) _AMA_PROVI_SI varchar(25) DIVISI ID_DIVISI int _AMA_DIVISI varchar(50) PROFIL ID_KARYAWA_ varchar(20) ID_KOTA varchar(20) _AMA_KARYAWA_ varchar(25) ALAMAT_KARYAWA_ varchar(35) TGL_LAHIR datetime _O_TELP varchar(20)

JE_IS_KELAM I_ varchar(2)

STATUS_KARYAWA_ varchar(15) AUTE_TIFIKASI ID_KARYAWA_ varchar(20) PASSWORD varchar(50) REKE_I_G ID_KARYAWA_ varchar(20) _AMA_BA_K varchar(23)

_OM ER_REKE_I_G varchar(30)

ME_JABAT

ID_KARYAWA_ varchar(20)

ID_JABATA_ varchar(20)


(67)

E. Struktur Tabel

Dalam merancang struktur tabel yang perlu diperhatikan meliputi nama tabel, atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primary key dan sebagainya. Berikut rancangan tabel-tabel yang ada:

1. Tabel Profil

Nama Tabel : Profil

Primary Key : ID_KARYAWAN

Foreign Key : ID_JABATAN, ID_KOTA Fungsi : Menyimpan profil karyawan

Tabel 4. Tabel Profil No Nama Field Tipe

Data

Lebar Constr aint

Foreign Key Tabel Kolom

1 ID_KARYAWAN varchar 9 PK

2

ID_KOTA

varchar

20

FK Kota ID_KOT

A

3 NAMA_KARYA

WAN

varchar

25

Not null

4 ALAMAT_KARY

AWAN varchar 20 Not null 5 TGL_LAHIR Datetim e Not null 6 NO_TELP varchar 20 Not null 7 JENIS_KELAMIN char 2 Not null 8 STATUS_KARYA

WAN

varchar

15

Not null

2. Tabel Perusahaan

Nama Tabel : Perusahaan Primary Key : NIP

Foreign Key : ID_KOTA


(1)

10. Profil Perusahaan Klien

Form Pencatatan profil prusahaan klien merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data profil perusahaan yang nmenggunakan jasa PT. Multi Dimensi Persona. Dalam form ini tombol tambah digunakan untuk menambahkan data perusahaan. Form Pencatatan profil perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.46. Gambar 4.47 adalah daftar perusahaan klien.

Gambar 4. Tambah Data Perusahaan Klien


(2)

81

11. Laporan Invoice

Laporan Invoice merupakan laporan tagihan yang ditujukan kepada perusahaan klien. Laporan invoice meliputi pengeluaran-pengeluaran yang digunakan untuk keperluan pembayaran gaji karyawan outsourcing. Pada laporan tersedia tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan. Laporan invoice dapat dilihat pada Gambar 4.48.

Gambar 4. Laporan Invoice

12. Laporan Slip Gaji

Laporan Slip Gaji merupakan rincian dari gaji yang diterima oleh karyawan outsourcing. Pada laporan tersedia tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan. Laporan slip gaji dapat dilihat pada Gambar 4.49.


(3)

13. Laporan Kehadiran dan Lembur

Laporan Kehadiran dan Lembur merupakan rekap kehadiran dan lembur karyawan dalam periode satu bulan. Pada laporan tersedia tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan. Laporan kehadiran dan lembur dapat dilihat pada Gambar 4.50.

Gambar 4. Laporan Kehadiran dan Lembur

14. Laporan Penggajian

Laporan Penggajian merupakan perhitungan gaji yang diberikan kepada karyawan, laporan ini disajikan dalam periode satu bulan. Pada laporan tersedia tombol print yang digunakan untuk mencetak laporan. Laporan penggajian dapat dilihat pada Gambar 4.51.


(4)

83

4.2.2.4Testing

Testing adalah proses pengujian terhadap hasil dari fase coding. Pengujian mencakup beragam aspek yang berkaitan dengan System dan Performance dari fase Code Generation. Pengujian-pengujian tersebut berupa Pengujian Database, Pengujian Validitas Data, Pengujian Logic Aplikasi, Pengujian Antar Muka Aplikasi (General User Interface/GUI), Pengujian User Administration. Hasil pengujian ini merupakan umpan balik perbaikan system dan performance yang akan digunakan dalam proses perbaikan sistem hingga mencapai hasil yang diharapkan dan telah ditentukan sebelumnya.


(5)

84

4.1 Kesimpulan

Pada proses pengembangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Outsourcing pada PT. Multi Dimensi Persona, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan sistem dari proses asal terkomputerisasi menggunakan tool Microsoft Excel diubah menjadi sebuah sistem, membuat kinerja menjadi lebih baik dan lebih cepat. Karena menggunakan sistem informasi yang lebih baik, maka informasi yang dihasilkan lebih akurat, tepat waktu dan relevan.

2. Diharapkan dengan diimplementasikannya sistem ini, akan dapat memberikan banyak keuntungan diantaranya mempercepat proses perhitungan gaji dan manfaatnya diantaranya dapat digunakan oleh semua karyawan yang ada di PT. Multi Dimensi Persona.

4.2 Saran

Sebagai penutup penulis memberikan saran untuk pengembangan aplikasi ini pada masa mendatang, yaitu sistem ini dapat dikembangkan dalam sistem mobile sehingga pengguna (terutama pemilik perusahaan) dapat mengakses dimana saja dan kapan saja.


(6)

85

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B. 1984. Bagian I. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

IEEE. 2004. Guide to the Software Enguneering Body of Knowledge 2004 Version SWEBOK. California: Computer Society.

Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistm Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Leman. 1998. Metodologi Pengembangan Sistim Informasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmat. 2005. ERD (Entity relationship Diagram).