Studi Aspek Biologi Reproduksi Ikan-ikan di Situ Cigudeg Kabupaten Bogor, Jawa Barat
RINGKASAN
Ade Saepudin. C 31.1398. Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dibawah bimbingan lr. Murniarti
Brojo, MS. dan Dr. Ir. Djadja Subardja Sjafei.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember-Desember 1998, di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek
biologi repoduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg. Has11yang diperoleh diharapkan dapat
digunakan sebagai
bahan
pertimbangan dalam
upaya
pengelolaan dan
pemanfaatan perairan tersebut.
Stasiun pengamatan sebanyak 5 buah, yaitu stasiun 1 daerah sekitar outlet,
stasiun 2 daerah tengah, stasiun 3, 4 dan 5 daerah sekitar inlet. lkan contoh didapat
dari nelayan setempat yang menangkap ikan dengan jala lempar (jala kecrik).
Parameter fisika dan kimia perairan yang diamati di lapangan (in situ) adalah suhu,
kedalaman, kecerahan, tipe substrat, oksigen terlarut (DO) dan pH, sedarigkan yang
diukur di laboratorium adalah nitrit, arnonia dan ortofosfat.
Dari parameter fisika dan kimia perairan Situ Cigudeg didapatkan bahwa
secara umurn perairan tersebut memiliki kisaran nilai parameter fisika dan kimia
yang mendukung bagi kelangsungan hidup ikan dengan tingkat kesuburan termasuk
mesotrofik sampai eutrofik. Dari analisa lndeks Similaritas Canberra pada taraf
kesamaan 85 % diperoleh bahwa semua stasiun pengamatan termasuk satu
kelompok.
Komposisi jenis ikan di Situ Cigudeg selama penelitian berturut-turut ikan
beunteur (Puntius binotatus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
(keduanya terbanyak), diikuti ikan seribu (Lebistes reticulatus dan L.latipinna), ikan
sapu-sapu (Hiposanus pardalis), ikan sepat rawa (Jrichogaster trichopterus) dan
ikan lele (Clanas batmchus) baik jantan maupun betina.
Nilai b hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa ikan beunteur, ikan
sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu yang diamati pertumbuhannya bersifat
isometrik.
Faktor kondisi (K) rata-rata terbesar pada ikan mujair jantan (1,978) dan
terkecil pada ikan sapu-sapu jantan (0,816).
lkan beunteur dan ikan sapu-sapu terdiri dari ikan-ikan yang mempunyai
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I-IV, ikan mujair pada umumnya pada TKG I dan
II, sedangkan ikan seribu mempunyai TKG I - IX, dan ikan sepat rawa mempunyai
TKG I, II dan Ill.
lkan beunteur jantan dan betina peftama kali matang gonad masing-masing
pada kisaran panjang 52-59 mm dan 44-51 mm, ikan sapu-sapu pada kisaran
panjang 295-325 mm dan 264-294 mm, ikan seribu betina pada kisaran panjang
21-23 mm, lkan mujair tidak dapat diduga karena tidak ada ikan contoh dengan
TKG Ill.
lndeks Kematangan Gonad (IKG) terbesar terdapat pada ikan seribu betina
(28,O %) dan terkecil pada ikan mujair jantan (0,003 %).
IKG rata-rata ikan
beunteur, ikan sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu secara umum semakin besar
dengan meningkatnya TKG.
Rasio kelamin ikan sapu-sapu (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang
gonad saja), ikan mujair dan ikan sepat rawa (seluruhnya) seimbang atau 'I : 1, ikan
beunteur (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang gonad saja) tidak seimbang
atau 1 # 1.
Diameter telur terbesar terdapat pada ikan sapu-sapu (3,5 mm) dan terkecil
pada ikan mujair (0,35 mm). Fekunditas terbesar terdapat pada ikan beunteur
(7.957 butir telur) dan terkecil pada ikan seribu (4 telur atau embrio).
Judul Skripsi
-
: Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Narna Mahasiswa
: Ade Saepudin
Nornor Pokok
: C31.1398
Program Studi
: Manajernen Surnberdaya Perairan
Disetujui,
I. Kornisi Pernbirnbing
Ir. ~ u r n i h Broio,
d
MS.
Ketua
II. Fakultas Perikanan
Dr. I . M. F. Rahardio
Ketua Program Studi
Tanggal Lulus : 31 Agustus 1999
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul
"Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Murniarti Brojo, MS dan Bapak Dr lr Djadja Subardja Sjafei selaku dosen
pembimbing yang telah rnernber~kanbimblngan, pengarahan dan masukanmasukan selama penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS. selaku dosen penguji tamu yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. M. F. Rahardjo yang telah memberikan saran dan rnasukan dalam
penyusunan laporan ini.
4. Bapak Oman Sahroni selaku Kepala Desa Cigudeg dan Aparat Desa Cigudeg
atas segala bantuannya selama penelitian.
5. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan semua anggota keluarga yang telah memberikan
sernangat dan motivasi kepada penulis.
6. Tim Situ Cigudeg (Agung, Yudhi dan Zulfahmi), teman-teman "Base Camp 108"
(Agus, Asep, Edmondri, Erwin, Zulfia, dan Yon), teman-teman "MSP-31", lyang,
Ani, Yayuk dan semua pihak yang turut mernbantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Sadar akan berbagai kekurangan, penulis berharap semoga laporan ini dapat
melengkapi informasi mengenai aspek biologi reproduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg.
Selain itu diharapkan juga dapat memberikan rnasukan kepada pemerintah d
setempat dan instansi terkait dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan pe
umum Situ Cigudeg.
Bogor, September 1999
RINGKASAN
Ade Saepudin. C 31.1398. Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dibawah bimbingan lr. Murniarti
Brojo, MS. dan Dr. Ir. Djadja Subardja Sjafei.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember-Desember 1998, di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek
biologi repoduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg. Has11yang diperoleh diharapkan dapat
digunakan sebagai
bahan
pertimbangan dalam
upaya
pengelolaan dan
pemanfaatan perairan tersebut.
Stasiun pengamatan sebanyak 5 buah, yaitu stasiun 1 daerah sekitar outlet,
stasiun 2 daerah tengah, stasiun 3, 4 dan 5 daerah sekitar inlet. lkan contoh didapat
dari nelayan setempat yang menangkap ikan dengan jala lempar (jala kecrik).
Parameter fisika dan kimia perairan yang diamati di lapangan (in situ) adalah suhu,
kedalaman, kecerahan, tipe substrat, oksigen terlarut (DO) dan pH, sedarigkan yang
diukur di laboratorium adalah nitrit, arnonia dan ortofosfat.
Dari parameter fisika dan kimia perairan Situ Cigudeg didapatkan bahwa
secara umurn perairan tersebut memiliki kisaran nilai parameter fisika dan kimia
yang mendukung bagi kelangsungan hidup ikan dengan tingkat kesuburan termasuk
mesotrofik sampai eutrofik. Dari analisa lndeks Similaritas Canberra pada taraf
kesamaan 85 % diperoleh bahwa semua stasiun pengamatan termasuk satu
kelompok.
Komposisi jenis ikan di Situ Cigudeg selama penelitian berturut-turut ikan
beunteur (Puntius binotatus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
(keduanya terbanyak), diikuti ikan seribu (Lebistes reticulatus dan L.latipinna), ikan
sapu-sapu (Hiposanus pardalis), ikan sepat rawa (Jrichogaster trichopterus) dan
ikan lele (Clanas batmchus) baik jantan maupun betina.
Nilai b hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa ikan beunteur, ikan
sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu yang diamati pertumbuhannya bersifat
isometrik.
Faktor kondisi (K) rata-rata terbesar pada ikan mujair jantan (1,978) dan
terkecil pada ikan sapu-sapu jantan (0,816).
lkan beunteur dan ikan sapu-sapu terdiri dari ikan-ikan yang mempunyai
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I-IV, ikan mujair pada umumnya pada TKG I dan
II, sedangkan ikan seribu mempunyai TKG I - IX, dan ikan sepat rawa mempunyai
TKG I, II dan Ill.
lkan beunteur jantan dan betina peftama kali matang gonad masing-masing
pada kisaran panjang 52-59 mm dan 44-51 mm, ikan sapu-sapu pada kisaran
panjang 295-325 mm dan 264-294 mm, ikan seribu betina pada kisaran panjang
21-23 mm, lkan mujair tidak dapat diduga karena tidak ada ikan contoh dengan
TKG Ill.
lndeks Kematangan Gonad (IKG) terbesar terdapat pada ikan seribu betina
(28,O %) dan terkecil pada ikan mujair jantan (0,003 %).
IKG rata-rata ikan
beunteur, ikan sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu secara umum semakin besar
dengan meningkatnya TKG.
Rasio kelamin ikan sapu-sapu (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang
gonad saja), ikan mujair dan ikan sepat rawa (seluruhnya) seimbang atau 'I : 1, ikan
beunteur (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang gonad saja) tidak seimbang
atau 1 # 1.
Diameter telur terbesar terdapat pada ikan sapu-sapu (3,5 mm) dan terkecil
pada ikan mujair (0,35 mm). Fekunditas terbesar terdapat pada ikan beunteur
(7.957 butir telur) dan terkecil pada ikan seribu (4 telur atau embrio).
Judul Skripsi
-
: Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Narna Mahasiswa
: Ade Saepudin
Nornor Pokok
: C31.1398
Program Studi
: Manajernen Surnberdaya Perairan
Disetujui,
I. Kornisi Pernbirnbing
Ir. ~ u r n i h Broio,
d
MS.
Ketua
II. Fakultas Perikanan
Dr. I . M. F. Rahardio
Ketua Program Studi
Tanggal Lulus : 31 Agustus 1999
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul
"Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Murniarti Brojo, MS dan Bapak Dr lr Djadja Subardja Sjafei selaku dosen
pembimbing yang telah rnernber~kanbimblngan, pengarahan dan masukanmasukan selama penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS. selaku dosen penguji tamu yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. M. F. Rahardjo yang telah memberikan saran dan rnasukan dalam
penyusunan laporan ini.
4. Bapak Oman Sahroni selaku Kepala Desa Cigudeg dan Aparat Desa Cigudeg
atas segala bantuannya selama penelitian.
5. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan semua anggota keluarga yang telah memberikan
sernangat dan motivasi kepada penulis.
6. Tim Situ Cigudeg (Agung, Yudhi dan Zulfahmi), teman-teman "Base Camp 108"
(Agus, Asep, Edmondri, Erwin, Zulfia, dan Yon), teman-teman "MSP-31", lyang,
Ani, Yayuk dan semua pihak yang turut mernbantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Sadar akan berbagai kekurangan, penulis berharap semoga laporan ini dapat
melengkapi informasi mengenai aspek biologi reproduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg.
Selain itu diharapkan juga dapat memberikan rnasukan kepada pemerintah d
setempat dan instansi terkait dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan pe
umum Situ Cigudeg.
Bogor, September 1999
Ade Saepudin. C 31.1398. Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dibawah bimbingan lr. Murniarti
Brojo, MS. dan Dr. Ir. Djadja Subardja Sjafei.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember-Desember 1998, di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek
biologi repoduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg. Has11yang diperoleh diharapkan dapat
digunakan sebagai
bahan
pertimbangan dalam
upaya
pengelolaan dan
pemanfaatan perairan tersebut.
Stasiun pengamatan sebanyak 5 buah, yaitu stasiun 1 daerah sekitar outlet,
stasiun 2 daerah tengah, stasiun 3, 4 dan 5 daerah sekitar inlet. lkan contoh didapat
dari nelayan setempat yang menangkap ikan dengan jala lempar (jala kecrik).
Parameter fisika dan kimia perairan yang diamati di lapangan (in situ) adalah suhu,
kedalaman, kecerahan, tipe substrat, oksigen terlarut (DO) dan pH, sedarigkan yang
diukur di laboratorium adalah nitrit, arnonia dan ortofosfat.
Dari parameter fisika dan kimia perairan Situ Cigudeg didapatkan bahwa
secara umurn perairan tersebut memiliki kisaran nilai parameter fisika dan kimia
yang mendukung bagi kelangsungan hidup ikan dengan tingkat kesuburan termasuk
mesotrofik sampai eutrofik. Dari analisa lndeks Similaritas Canberra pada taraf
kesamaan 85 % diperoleh bahwa semua stasiun pengamatan termasuk satu
kelompok.
Komposisi jenis ikan di Situ Cigudeg selama penelitian berturut-turut ikan
beunteur (Puntius binotatus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
(keduanya terbanyak), diikuti ikan seribu (Lebistes reticulatus dan L.latipinna), ikan
sapu-sapu (Hiposanus pardalis), ikan sepat rawa (Jrichogaster trichopterus) dan
ikan lele (Clanas batmchus) baik jantan maupun betina.
Nilai b hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa ikan beunteur, ikan
sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu yang diamati pertumbuhannya bersifat
isometrik.
Faktor kondisi (K) rata-rata terbesar pada ikan mujair jantan (1,978) dan
terkecil pada ikan sapu-sapu jantan (0,816).
lkan beunteur dan ikan sapu-sapu terdiri dari ikan-ikan yang mempunyai
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I-IV, ikan mujair pada umumnya pada TKG I dan
II, sedangkan ikan seribu mempunyai TKG I - IX, dan ikan sepat rawa mempunyai
TKG I, II dan Ill.
lkan beunteur jantan dan betina peftama kali matang gonad masing-masing
pada kisaran panjang 52-59 mm dan 44-51 mm, ikan sapu-sapu pada kisaran
panjang 295-325 mm dan 264-294 mm, ikan seribu betina pada kisaran panjang
21-23 mm, lkan mujair tidak dapat diduga karena tidak ada ikan contoh dengan
TKG Ill.
lndeks Kematangan Gonad (IKG) terbesar terdapat pada ikan seribu betina
(28,O %) dan terkecil pada ikan mujair jantan (0,003 %).
IKG rata-rata ikan
beunteur, ikan sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu secara umum semakin besar
dengan meningkatnya TKG.
Rasio kelamin ikan sapu-sapu (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang
gonad saja), ikan mujair dan ikan sepat rawa (seluruhnya) seimbang atau 'I : 1, ikan
beunteur (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang gonad saja) tidak seimbang
atau 1 # 1.
Diameter telur terbesar terdapat pada ikan sapu-sapu (3,5 mm) dan terkecil
pada ikan mujair (0,35 mm). Fekunditas terbesar terdapat pada ikan beunteur
(7.957 butir telur) dan terkecil pada ikan seribu (4 telur atau embrio).
Judul Skripsi
-
: Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Narna Mahasiswa
: Ade Saepudin
Nornor Pokok
: C31.1398
Program Studi
: Manajernen Surnberdaya Perairan
Disetujui,
I. Kornisi Pernbirnbing
Ir. ~ u r n i h Broio,
d
MS.
Ketua
II. Fakultas Perikanan
Dr. I . M. F. Rahardio
Ketua Program Studi
Tanggal Lulus : 31 Agustus 1999
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul
"Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Murniarti Brojo, MS dan Bapak Dr lr Djadja Subardja Sjafei selaku dosen
pembimbing yang telah rnernber~kanbimblngan, pengarahan dan masukanmasukan selama penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS. selaku dosen penguji tamu yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. M. F. Rahardjo yang telah memberikan saran dan rnasukan dalam
penyusunan laporan ini.
4. Bapak Oman Sahroni selaku Kepala Desa Cigudeg dan Aparat Desa Cigudeg
atas segala bantuannya selama penelitian.
5. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan semua anggota keluarga yang telah memberikan
sernangat dan motivasi kepada penulis.
6. Tim Situ Cigudeg (Agung, Yudhi dan Zulfahmi), teman-teman "Base Camp 108"
(Agus, Asep, Edmondri, Erwin, Zulfia, dan Yon), teman-teman "MSP-31", lyang,
Ani, Yayuk dan semua pihak yang turut mernbantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Sadar akan berbagai kekurangan, penulis berharap semoga laporan ini dapat
melengkapi informasi mengenai aspek biologi reproduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg.
Selain itu diharapkan juga dapat memberikan rnasukan kepada pemerintah d
setempat dan instansi terkait dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan pe
umum Situ Cigudeg.
Bogor, September 1999
RINGKASAN
Ade Saepudin. C 31.1398. Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dibawah bimbingan lr. Murniarti
Brojo, MS. dan Dr. Ir. Djadja Subardja Sjafei.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember-Desember 1998, di Situ
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek
biologi repoduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg. Has11yang diperoleh diharapkan dapat
digunakan sebagai
bahan
pertimbangan dalam
upaya
pengelolaan dan
pemanfaatan perairan tersebut.
Stasiun pengamatan sebanyak 5 buah, yaitu stasiun 1 daerah sekitar outlet,
stasiun 2 daerah tengah, stasiun 3, 4 dan 5 daerah sekitar inlet. lkan contoh didapat
dari nelayan setempat yang menangkap ikan dengan jala lempar (jala kecrik).
Parameter fisika dan kimia perairan yang diamati di lapangan (in situ) adalah suhu,
kedalaman, kecerahan, tipe substrat, oksigen terlarut (DO) dan pH, sedarigkan yang
diukur di laboratorium adalah nitrit, arnonia dan ortofosfat.
Dari parameter fisika dan kimia perairan Situ Cigudeg didapatkan bahwa
secara umurn perairan tersebut memiliki kisaran nilai parameter fisika dan kimia
yang mendukung bagi kelangsungan hidup ikan dengan tingkat kesuburan termasuk
mesotrofik sampai eutrofik. Dari analisa lndeks Similaritas Canberra pada taraf
kesamaan 85 % diperoleh bahwa semua stasiun pengamatan termasuk satu
kelompok.
Komposisi jenis ikan di Situ Cigudeg selama penelitian berturut-turut ikan
beunteur (Puntius binotatus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
(keduanya terbanyak), diikuti ikan seribu (Lebistes reticulatus dan L.latipinna), ikan
sapu-sapu (Hiposanus pardalis), ikan sepat rawa (Jrichogaster trichopterus) dan
ikan lele (Clanas batmchus) baik jantan maupun betina.
Nilai b hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa ikan beunteur, ikan
sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu yang diamati pertumbuhannya bersifat
isometrik.
Faktor kondisi (K) rata-rata terbesar pada ikan mujair jantan (1,978) dan
terkecil pada ikan sapu-sapu jantan (0,816).
lkan beunteur dan ikan sapu-sapu terdiri dari ikan-ikan yang mempunyai
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I-IV, ikan mujair pada umumnya pada TKG I dan
II, sedangkan ikan seribu mempunyai TKG I - IX, dan ikan sepat rawa mempunyai
TKG I, II dan Ill.
lkan beunteur jantan dan betina peftama kali matang gonad masing-masing
pada kisaran panjang 52-59 mm dan 44-51 mm, ikan sapu-sapu pada kisaran
panjang 295-325 mm dan 264-294 mm, ikan seribu betina pada kisaran panjang
21-23 mm, lkan mujair tidak dapat diduga karena tidak ada ikan contoh dengan
TKG Ill.
lndeks Kematangan Gonad (IKG) terbesar terdapat pada ikan seribu betina
(28,O %) dan terkecil pada ikan mujair jantan (0,003 %).
IKG rata-rata ikan
beunteur, ikan sapu-sapu, ikan mujair dan ikan seribu secara umum semakin besar
dengan meningkatnya TKG.
Rasio kelamin ikan sapu-sapu (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang
gonad saja), ikan mujair dan ikan sepat rawa (seluruhnya) seimbang atau 'I : 1, ikan
beunteur (seluruhnya dan ikan-ikan yang sudah matang gonad saja) tidak seimbang
atau 1 # 1.
Diameter telur terbesar terdapat pada ikan sapu-sapu (3,5 mm) dan terkecil
pada ikan mujair (0,35 mm). Fekunditas terbesar terdapat pada ikan beunteur
(7.957 butir telur) dan terkecil pada ikan seribu (4 telur atau embrio).
Judul Skripsi
-
: Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Narna Mahasiswa
: Ade Saepudin
Nornor Pokok
: C31.1398
Program Studi
: Manajernen Surnberdaya Perairan
Disetujui,
I. Kornisi Pernbirnbing
Ir. ~ u r n i h Broio,
d
MS.
Ketua
II. Fakultas Perikanan
Dr. I . M. F. Rahardio
Ketua Program Studi
Tanggal Lulus : 31 Agustus 1999
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul
"Studi Aspek Biologi Reproduksi lkan-ikan di Situ Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Murniarti Brojo, MS dan Bapak Dr lr Djadja Subardja Sjafei selaku dosen
pembimbing yang telah rnernber~kanbimblngan, pengarahan dan masukanmasukan selama penyusunan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS. selaku dosen penguji tamu yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. M. F. Rahardjo yang telah memberikan saran dan rnasukan dalam
penyusunan laporan ini.
4. Bapak Oman Sahroni selaku Kepala Desa Cigudeg dan Aparat Desa Cigudeg
atas segala bantuannya selama penelitian.
5. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan semua anggota keluarga yang telah memberikan
sernangat dan motivasi kepada penulis.
6. Tim Situ Cigudeg (Agung, Yudhi dan Zulfahmi), teman-teman "Base Camp 108"
(Agus, Asep, Edmondri, Erwin, Zulfia, dan Yon), teman-teman "MSP-31", lyang,
Ani, Yayuk dan semua pihak yang turut mernbantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Sadar akan berbagai kekurangan, penulis berharap semoga laporan ini dapat
melengkapi informasi mengenai aspek biologi reproduksi ikan-ikan di Situ Cigudeg.
Selain itu diharapkan juga dapat memberikan rnasukan kepada pemerintah d
setempat dan instansi terkait dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan pe
umum Situ Cigudeg.
Bogor, September 1999