Dasar Manajemen & Bisnis
PENGANTAR MANAJEMEN
Organisasi
Pemimpin
• Sekumpulan orang
• Kerja sama
• Tujuan
• Seni
MANAJEMEN
• Ilmu
• Profesi
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
PERIODE WAKTU
ALIRAN MANAJEMEN
KONTRIBUTOR
1771 - 1871
Awal Teori Manajemen
R. Owen, Charles Babage
1870 - 1930
Manajemen Ilmiah
Fw. Taylor, Frank & Lilian
Gilberth, Henry Ganti,
Harington Emerson
1900 - 1930
Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol, James. D
Money, Marry Porker Follet,
Herbert Simon, Chester J.
Benard
1930 - 1940
Hubungan Manusiawi
Hawthorne Studies, Elton
Mayo, Fritz Roethlisberger,
Hugo Munsterberg
1940 - Now
Manajemen modern
Abraham Maslow, Chris
Argyris, D. Mc. Gregor,
Edgar Schein, D. MC.
Cleland, R. Blake & J.
Mouton, Ernest Dale, Peter
Drucker, dsb
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
Pengetahuan (Knowledge)
Keseluruhan dari fakta-fakta, nilai-nilai,, asas-asas dan
ketarangan-keterangan yang diperoleh melalui, belajar,
penelaahan, ilham, intuisi dan pengalaman
Ilmu (Science)
Suatu kumpulan pengetahuan yang telah diorganisasikan
secara sistematis dan telah diuji kebenarannya melalui
pengamatan atau percobaan dengan cermat dan teliti
KAPAN PENGETAHUAN DISEBUT ILMU?
Ciri/syaratnya :
Punya Objek Pengenal
Punya Metode
Punya Sistematika
Bersifat Umum (Universal)
Metode
Cara kerja atau alat dan prosedur untuk
mengungkapkan suatu objek sehingga
memperoleh pengetahuan yang benar
Objek Materi
Manusia, alam
Objek Forma
Titik pusat perhatian
dari objek matri secara
khusus yg akan dapat
membedakan suatu
ilmu dengan yang
lainnya
Ilmu Murni (Pure Science)
ILMU
Ilmu Terapan (Applied Science)
(The Liang Gie)
Ilmu Murni (Pure Science)
Bersifat menciptakan teori-teori dasar yang merupakan
tujuan pokoknya, sementara kemungkinan pemanfaatannya
dalam kehidupan praktis merupakan persoalan kedua atau
bahkan dianggap berada di luar relevansi ilmu-ilmu jenis
ini.c
Ilmu Terapan (Applied Science)
Berpusat pada relevansi teori-teori dasar tersebut dengan
bidang terapan tertentu.
Ilmu Murni (Pure Science)
Mendasari
Ilmu Terapan (Applied Science)
MANAJEMEN …
ILMU MURNI ATAU TERAPAN ?
Sebagai suatu disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran yang
disandang dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi, yang
harus diuji dan dibuktikan berdasarkan fakta/data secara objektif
akan kebenaranya.
Oleh karena itu manajemen sebagai ilmu penting untuk
dikembangkan, agar didapatkan kebenaran ilmu.
Sebagai ilmu terapan, manajemen harus peduli dengan fungsi
sosialnya di masyarakat (Mempunyai kegunaan yang dapat dipakai
dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya).
Sebagai ilmu, manajemen merupakan objek studi
MANAJEMEN SEBAGAI SENI
Ilmu manajemen akan dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan
daya lenting penyesuaiannya sebagai suatu keahlian , kemahiran
atau keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan manusia.
Sebagai suatu seni, manajemen merupakan suatu siasat
dan usaha tata kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
ORGANISASI
Organon = alat
Unsur Dasar :
• Kumpulan Orang
• Kerjsa sama
• Tujuan
Bhs. Yunani
PROSES TERBENTUKNYA ORGANISASI
Ketidakterbatasan kebutuhan manusia
Keterbatasan kemampuan manusia
Berorganisasi
Terbentuk :
1. Spontan
2. Seksama dan pertimbangan secara matang
PERUBAHAN KONSEP ORGANISASI
Tradisional
Modern/Baru
Terjadi karena perubahan lingkungan
di luar organisasi :
1.
Masyarakat
2.
Ekonomi
3.
Global
4.
Teknologi
Persoalan yang kompleks dan rumit
MANAJER
Seorang anggota organisasi yang
memadukan (mengintegrasikan) dan
mengkoordinasikan pekerjaan orang lain
Manajer puncak
Manajer Menengah
Manajer Lini Pertama
Karyawan Non Manajerial
Pembagian Tugas
DELEGASI KEKUASAAN
Unsur Pendelegasian
Untuk menjamin
kelancaran pekerjaan
Pelimpahan kekuasaan kepada
bawahan untuk menjalankan
tugas yang dibebankan
mengingat yang bersangkutan
terikat dengan tanggung jawab
mengenai tugas tersebut
Proses
mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
kerja dalam rangka mencapai tujuan
yang efektif dan efisien dengan
menggunakan orang lain
MANAJEMEN
Proses Manajemen
Serangkaian keputusan dan kegiatan kerja
yang dilakukan secara terus menerus
Dalam istilah manajemen terkandung dua pengertian :
1.
Suatu Pekerjaan (Job)
2.
Suatu jabatan (Position)
FILSAFAT MANAJEMEN
Fisafat
Philein = cinta (hasrat, kemauan atau keinginan yang
besar, berkobar-kobar, sungguh-sungguh)
Sophia = kebijakan (kebenaran sejati atau
kebenaran yang sungguh-sungguh)
Filsafat = hasrat, kemauan, atau keinginan akan
kebenaran sejati
Filsafat (Moekijat)
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan
memberikan serangkaian prinsip-prinsip untukh memecahkan
probelema-problema yang ada berhubungan pencapaian tujuan
tertentu..
UNSUR-UNSUR FILSAFAT :
1. SUATU TUJUAN TERTENTU
2. BEBERAPA NILAI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUJUAN TERSEBUT.
3. KEYAKINAN PADA PIHAK PENGANUT, BAHWA NILAI-NILAI DAN TUJUAN
AKHIR ADALAH BERNILAI UNTUK DIKEJAR.
Filsafat Manajemen
Adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan
terhadap problem manajerial.
Faktor-faktor dalam Filsafat Manajemen :
1. Kepentingan umum
2. Tujuan usaha
3. Pimpinan pelaksana
4. Kebijakan
5. Fungsi
6. Faktor dasar
7. Struktur organisasi
8. Prosedur
9. Moral kerja
Tujun Manajemen
Mengapa manajer perlu mengetahui Manajemen ? Maksudnya adalah agar
tujuan organisasi dapat dimengerti dan diterima oleh pegawai, dicamkan
sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Sifat-sifat tujuan :
1. Apa yang menjadi tujuan ditentukan terlebih dahulu titik akhirnya.
2. Tujuan harus dimengerti oleh mereka yang akan melaksanakannya
3. Tujuan harus dinyatakan baik tertulis maupun lisan
Hal lain :
1. Dinyatakatan tertulis
2. Dapat diukur
3. Dapat menunjukkan waktu spesifik
4. Dapat dicapai.
Tujuan organisasi :
1. Pembuatan keputusan
2. Meningkatkan efisiensi
3. Perwujudan konsistensi
4. Membuat penilaian kinerja
Tujuan manajemen organisasi
:
1. Tujuan jasa
2. Tujuan laba
3. Tujuan sosial
Sasaran Manajemen
Sasaran manajerial : adalah tujaun yang ingin dicapai yang mencakup skup
tertentu yang menunjukkan arah kemana usaha-usaha manajer dikerahkan.
Sasaran
1. Sasaran strategis untuk manajemen puncak
2. Sasaran taktis fungsional untuk manajemen menengah
3. Sasaran operasional untuk manajer bawah.
Sasaran Manajemen :
1. Mencari laba
2. Kepentingan pekerja
3. Kepentingan masyarakat dan pembeli
4. Kepentingan stake holders.
TERIMAKASIH…
1.
Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga
kerja
pimpinan
maupun
tenaga
kerja
operasional/pelaksana.
2.
Money yaitu uang yang di butuhkan untuk
mencapai tujuan yang di inginkan.
3.
Methods yaitu cara – cara yang dipergunakan
dalam usaha mencapai tujuan.
1.
Materials yaitu bahan – bahan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
2.
Machines yaitu mesin – mesin/alat –
alat yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
3.
Market
yaitu
pasar
untuk
menjual
barang dan jasa – jasa yang dihasilkan.
Bidang – bidang manajemen :
1.
Manajemen sumber daya manusia ( unsur men )
2.
Manajemen permodalan/pembelanjaan ( unsur
money )
3.
Manajemen akutansi biaya ( unsur materials )
4.
Manajemen produksi ( unsur machines )
5.
Manajemen pemasaran ( unsur market )
6.
Methods adalah cara/sistem –sistem yang di
pergunakan
Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba ( business
organization
)
atau
pelayanan/pengabdian
(
public
organization ) melalui proses manajemen itu.
Tujuan maknanya hasil yang umum ( generalis ), sedangkan
sasaran berarti hasil khusus ( spesialis ). Tujuan adalah sesuatu
hasil ( generatis ) yang ingin di capai melalui proses manajemen
( penulis ).
A.Tujuan
B.Skop
C.Kepastian
D.Arah
1.
menurut tipe –tipenya,
2. Menurut prioritasnya
3. Menurut jangka waktunya,
4. Menurut sifatnya,
5. Menurut tingkatannya,
6. Menurut bidangnya
7. Menurut motifnya,
a.
Provit objectives, bertujuan untuk mendapatkan laba bagi
pemiliknya.
b.
Service objetives, bertujuan memberikan pelayanan yang baik
bagi konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa
yang di tawarkan kepada konsumen.
c.
Social objectives, bertujuan meningkatkan nilai guna yang
diciptakan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
d.
Personal objectives, bertujuan agar para karyawan secara
individual
economic,
social
psychological
mendapat
kepuasan di bidang pekerjaannya dalam perusahaan.
Tujuan Primer
b) Tujuan Sekunder
c) Tujuan Individual, dan
d) Tujuan Sosial
a)
Tujuan jangka panjang,
b) Tujuan jangka menengah, dan
c) Tujuan jangka pendek
a)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Management objectives, tujuan dari segi efektif yang
harus di timbulkan oleh manejer.
Managerial objectives, tujuan yang harus di capai
daya upaya dan kreativitas – kreativitas yang bersifat
manajerial.
Administrative objectives, tujuan – tujuan yang
pencapaianya memerlukan administrasi.
Economic objectives, tujuan –tujuan yang di maksud
memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan memerlukan
efisiensi untuk pencapayannya.
Technical objectives, tujuan berupa detail teknis,
detail kerja, dan detail karya.
Work objectives, yaitu tujuan – tujuan yang
memerlukan kondisi kerampungan suatu pekerjaan.
a)
Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta ( generalis ) yang harus
dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.
b)
Divisional objectives, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisi.
c)
Departemental objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh
masing – masing bagian.
d)
Sectional objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh setiap
seksi.
e)
Group objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh setiap
kelompok urusan.
f)
Individual objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh masing –
masing individu.
a)
Top level objectives, adalah tujuan - tujuan umum,
menyeluruh, dan menyangkut berbagai bidang sekaligus.
b)
Finance objectives, adalah tujuan – tujuan tentang modal.
c)
Production objectives, adalah tujuan – tunjuan tentang
produksi.
d)
Marketing objectives, adalah tujuan – tujuan mengenai
bidang pemasaran barang dan jasa – jasa.
e)
Office objectives, adalah tujuan – tujuan mengenai bidang
ketatausahaan dan administrasinya.
a)
Public objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai
berdasarkan ketentuan – ketentuan undang – undang negara.
b)
Organizational objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus
dicapai berdasarkan ketentuan –ketentuan Anggaran Dasar.
Anggaran Rumah Tangga, dan statua organisasi yang bersifat
zakelijk dan impersonal ( tidak boleh berdasarkan
pertimbangan perasan atau selera pribadi ) dalam upaya
pencapainnya.
c)
Personal objectives, adalah tujuan pribadi/individual (
walaupun mungkin berhubungan dengan organisasi ) yang
dalam usaha pencapaiannya sangat di pengaruhi oleh selera
ataupun pandangan pribadi.
Bagaimana cara menetapkan tujaun yang baik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tujuan harus jelas dan ditetapkan berdasarkan hasil analisis data,
informasi,, dan potensi yang di miliki.
informasi
miliki.
Tujuan – tujuan harus di tetapkan manajer dan minta partisipasi
karyawan pelaksanaan dalam proses penetapan tujuan
tujuan..
Setiap tujuan dalam perusahaan harus membantu keseluruhan tujuan
perusahaan,, jadi harus saling menujang secara keseluruhan.
perusahaan
keseluruhan.
Tujuan – tujuan harus mempunyai “ jangkauan “ tertentu dan
memberikan kepuasan bagi karyawan dalam mengerjakannya
mengerjakannya..
Tujuan – tujuan harus realistis dan masuk akal
akal..
Tujuan – tujuan harus bersifat kontenporer dan inovatif serta dan di
tetapkan up to date.
Tujuan – tujuan yang ditetapkan bagi setiap individu pelaksana harus
sesuai dengan kemampuannya,
kemampuannya, supaya gairah kerjanya baik.
baik.
Tujuan – tujuan harus berurutan menurut kepentingannya,
kepentingannya, sehingga
perhatian akan dititik beratkan pada tujuan – tujuan utamanya
utamanya..
Tujuan – tujuan harus berimbang.
berimbang . Aneka macam tujuan hendaknya
tidak terlampau menekankan kepentingan tertentu
tertentu..
Terimkasih atas perhatiannya
1.
Mazhab Manajemen Berdasarkan Kebiasaan ( Management by Custom school ).
2.
Mazhab Manajemen Ilmiah ( Scientific Management School ).
3.
Mazhab Prilaku ( Behavior School ).
4.
Mazhab Sosial ( The Social School ).
5.
Mazhab Manajemen Sistem ( System Management School ).
6.
Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan ( Decisional Management School ).
7.
Mazhab Pengukuran Kuantitatif ( Quantitative Measure ).
8.
Mazhab Proses Manajemen ( Management Proces ).
9.
Mazhab Manajemen Menurut Keadaan ( Contingency Management School ).
Munurut mazhab ini, memimpin, mengatur, mengambil keputusan,
pemecahan penyelesaian masalah, dan lain sebagainya hanya
didasarkan atas kebiasaan – kebiasaan yang telah dilakukan oleh
pihak – pihak lain, sehingga menimbulkan kreasi – kreasi baru dan
menghilangkan daya pikir dan kreativitas.
Mazhab ini kurang kurang baik untuk diterapkan, sebab masalah,
situasi, dan kondisi yang dihadapi masa kini berbeda dengan masa
yang lalu, jadi pemecahan dan penyelesaian masalahnya juga harus
berbeda pula.
Munurut
mazhab
keputusan,
ini,
pemecahan
memimpin,
mengatur,
penyelesaian
masalah,
mengambil
dan
lain
sebagainya hanya didasarkan atas kebiasaan – kebiasaan
yang telah dilakukan oleh metode – metode ilmiah.
Penerapan mazhab ini relatif lebih baik. Karena didasarkan atas
hasil analisis ilmiah dari data, informasi, situasi, dan kondisi yang
dihadapi saat ini. Jadi, kreativitasdan daya pikir dodorong untuk
maju/berkembang,sehingga cara –cara yang lebih baeik
mungkin akan diperoleh.
Dalam mazhab ini, titik tolak manajer adalah prilaku manusia.
Manusia harus menyadari bahwa manajemen tidaklah
dilakukan
sendiri,
justru
manejerlah
yang
harus
menyebabkan orang lain melakukannya, berdedikasi dan
berpartisipasi tinggi untuk meyelesaikan tugas – tugasnya.
Manajer dalam melakukan wewenangya kepemimpinannya
harus lebih mengetahui prilaku, keinginan, dan kebutuhan –
kebutuhan para bawahannya.
Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan
mempersoalkan pengidentifikasian berbagai
kelompok
sosial
maupun
hubungan
–
hubungan kulturalnya.
Pada dasarnya mazhab ini dapat dikatakan
bahwa mazhab sosial menetukan interaksi dan
kerja sama manusia yang secara bersama –
sama membentuk suatu entitas sosial.
Dalam mazhab ini sitem – sistem merupakan intisatinya.
Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektivitas kerja
setiap petugas diperluakn adanya sistemkerja up to date,
tepat guna serta sesuai dengan kondisi setempat.
Menurut hemat penulis mazhab manejemen sistem in
sangat baik untuk dilaksanakan, karena mendorong
pelaku – pelaku mejemen untuk selalu berpikir mencari
kreasi – kreasi sistem yang paling baik dan canggih.
Titik
berat
mazhab
ini
terletak
pada
keputusan – keputusan manejerial. Menurut
mazhab
ini,
pengambilan
keputusan
–
keputusan merupakan tugas utama seorang
manejer . Suatu keputusan manejerial bukan
saja merupakan “ apa yang harus dilakukan
“ tetapi juga “ bagaimana dan bilamana
harus melakukannya “.
Mazhab ini menyatakan bahwa manejemen adalah sebuah entitas logis
yang tindakan – tindakannya dalam bentuk simbol – simbol matematis,
hubungan – hubungan matematis, dan data yang dapat di ukur.
Ciri – ciri mazhab ini, adalah :
a)
Mengoptimalkan hasil ( Output ) dari Input ( masukan ).
b)
Menggunakan model – model matematis.
Mengoptimalkan hasil di maksud memperbesar perbandingan antara
output dan input.
Misalnya : efisiensi, efektivitas, pdroduktivitas, penjualan, dan lain – lainnya.
Sebuah model sistimatis merupakan sebuah gambaran abstrak yang
bersifat simbolis, yang menunjukan semua faktor penting secara kuantitatif
dan merefleksi pengaruh relatif masing – masing faktor.
Mazhab ini menganggap bahwa manajemen merupakan
serangkaian aktifitas yang terdiri dari sub-subaktivitas tertentu.
Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalan fungsi – fungsi
manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik
yakni proses manajemen. Proses ini di anggap sebagai esensi
manajemen dan umumnya dianggap sebagai bahan studi
uang efektif bagi orang yang baru mulai mempelajari ilmu
manajemen.
Mazhab ini melihat kemungkinan – kemungkinan peristiwa yang
mungkin terjadi merupakan hal yang penting yang harus di
pertimbangkan
di
dalam
mempelajari
organisasi
dan
manajemen. Suatu pemikiran secara filosofi, adalah merupakan
cara pemikiran mengenai usaha – usaha manusia yang
kompleks. Cara tersebut memeberikan pengenalan terhadap
bekerjanya
suatu
organisasi
dan
manajemenya
dan
menekannya “ pengertian “ hubungan timbal balik antara
bermacam – macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
SISTEM MANAJEMEN BAPAK
Setiap usaha dan aktivitas organisasi dimana para
bawahan selalu mengikuti jejak bapak/ Pemimpin.
(Pemimpin dianggap paling baik,benar,pintar )
Keburukan Manajemen Bapak :
Kebaikan Manajemen
Bapak :
Jika pemimpin bekerja dengan
benar, maka pekerjaan dapat
dengan cepat dikerjakan
sehingga tujuan dapat
tercapai.
Jika
pemimpin
tidak
benar,
perusahaan akan hancur karena
bawahan ikut tidak benar.
Kemajuan organisasi terbatas
Jika terjadi penggantian pemimpin
maka pemimpin baru sulit untuk
melakukan tugasnya.
Kreatifitas karyawan tidak ada.
Dan sebagainya
Manajemen Tertutup
Menejer
tidak
memberitahukan
atau
menginformasikan keadaan perusahaan kepada para
bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu
saja.
Kebaikan dan
keburukannya
Kerahasiaan tentang
keadaaan perusahaan sangat
terjamin
Pengambilan keputusan cepat
( Tidak ada keterlibatan
bawahan dalam pengambilan
keputusan
Para bawahan tidak
mengetahui keadaan
perusahaan ( Laba/rugi)
Problem dan pemecahan
masalah hanya dipecahkan
oleh menejer.
Menimbulkan sikap apatis
dari bawahan terhadap
masalah yang dihadapi
perusahaan.
Manajemen terbuka
Menejer banyak menginformasikan keadaan
perusahaan kepada para bawahannya dalam batasbatas tertentu.
Kebaikan
Bawahan ikut serta memikirkan kesulitan yang
dihadapi oleh perusahaan dan ikut pula memecahkan
masalah yang terjadi.
Bawahan
akan
lebih
bersemangat
dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
Akan timbul kerjasama yang baik dan harmonis dalam
organisasi
Dan sebagainya.
Keburukan
Rahasia perusahaan kurang terjamin
2. Pengambilan keputusan lama, bertele-tele
Kecakapan menejer dapat diketahui para bawahan
sehingga wibawanya dapat berkurang.
Manajemen Demokrasi
Hampir sama dengan manajemen terbuka, dimana
para bawahan diikutsertakan berpartisipasi dalam
mengembangkan organisasi.
Kebaikan Manajemen Demokrasi :
Keputusan
yang diambil relatif baik, karena
diputuskan oleh orang banyak.
Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat
dihindarkan
Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh
para anggota.
Dan sebagainya
Keburukan Manajemen Demokrasi
:
Biaya, waktu untuk pengambilan keputusan lama dan
bertele-tele
Adanya tirani minoritas dari para anggota
Perbedaan antara Manajemen
Terbuka dan Manajemen
Demokrasi :
Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam
suatu organisasi dimana setiap anggota punya hak
suara yang sama ( MPR,DPR,KOPERASI) sedangkan
manajemen terbuka dapat dilakukan dalam organisasi
dan perusahaan.
Dalam manajemen demokrasi setiap anggota “ikut
menetapkan
keputusan”(
Berdasarkan
suara
terbanyak), sedangkan manajemen terbuka keputusan
ditetapkan oleh menejer.
Mazhab Manajemen (G.R.Terry)
1. Mazhab Manajemen berdasarkan kebiasaan
2. Mazhab Manajemen Ilmiah
3. Mazhab Perilaku
4. Mazhab Manajemen Sosial
5. Mazhab Manajemen Sistem
6. Mazhab Manajemen berdasarkan keputusan
7. Mazhab Pengukuran kuantitatif
8. Mazhab Proses Manajemen
9. Mazhab Manajemen menurut keadaan
TERIMA KASIH
Kekuasaan yang sah dan legal yang
dimiliki seseorang untuk
memerintah orang lain agar
berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat
melaksanakan tugas.
Menciptakan power, right dan responsibility
Menyebabkan perintah menejer dipatuhi
Menjadi batas apa yang boleh dan tidak dikerjakan
Batas –batas wewenang
Kemampuan jasmaniah (Fisik )
Menejer tidak dapat memerintah bawahannya diluar
kemampuan manusia.
Alamiah
Menejer tidak bisa memerintah bawahannya untuk
menentang kodrat alam.
Teknologi
Menejer tidak bisa memerintah bawahannya untuk
melakukan tugas yang belum tercapai teknologi.
Keadaan ekonomi
Menejer tidak bisa memerintahkan atau memaksakan
kehendaknya terhadap harga-harga pasar
Lembaga
Wewenang seorang menejer dibatasi oleh anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga, kebijakan dan
prosedur.
Hukum
Pihak bawahan menerima
wewenang, tetapi pada saat yang sama atasan yang
bersangkutan masih tetap memiliki wewenang
tersebut.
Du characteristic”
Merupakan langkah penting untuk mengembangkan
para bawahan
Seorang menejer menghadapi lebih banyak pekerjaan
Karena keterbatasan fisik, waktu, kemampuan dan
perhatian menejer.
Dan lain-lain
Tentukan tugas yang harus didelegasikan
Tentukan siapa yang akan menerima delegasi
Delegasikan pekerjaan
Informasi tentang pekerjaan yang didelegasikan harus
diberikan secara lengkap.
Komunikasi perlu dibina baik antara pemberi dan
penerima
Tetapkanlah alat-alat pengendali yang baik
Berikan insentif bagi delegate yang sukses
Pendelegasian wewenang merupakan suatu faktor
yangitaldidalam manajemen, karena :
Menetapkan hubungan organisatoris formal diantara
anggota-anggota badan usaha
Memberikan kekuasaan manajerial, yakni membri
”senjata” kepada para menajer agar mereka mampu
bertindak apabila keadaannnya “memaksa”, dan
Mengembangkan bawahan dengan cara memberi izin
kepada mereka untuk mengambil keputusan dan
menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh
dariprogram-program latihan dan pertemuanpertemuan.
Sentralisasi wewenang mendapat dukungan luas karena
DAPAT MENGHINDARI FUNGSI-FUNGSI YANG
BERSIFAT GANDA
MENYERAGAMKAN KEBIJAKSANAANKEBIJAKSAAN DAN MENDUKUNG PRAKTEK
KERJA
MEMPEROLEH WIBAWA PARA MANEJER DAN
DAPAT MENGEMBANGKAN TUGAS-TUGAS
MEREAKA SECARA PENUH , DAN
PEMBAGIAN TUGAS MENURUT KEAHLIAN
MASING-MASING DAPAT DIMAKSIMALKAN,
TERUTAMA KARENA RUANG LINGKUP DAN
OLUME PEKERJAAN YANG DIPROSES.
Secara karakteristik merupakan hubungan antar
manager.
Secara tidak langsung berhubungan dengan
tujuan-tujuan perusahaan.
Hubungan utamanya adalah dalam rangka
pelaksanaan wewenang kepada suatu jalur
wewenang lini.
Mencakup seluruh unit yang bukan lini.
Manajer berperan mendukung dan membantu
pelaksanaannya.
menunjuk seorang manajer staf.
Keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas
yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya.
Pendelegasian Wewenang
Setiap
pembagian kerja
karyawan mengearjakan sebagian dari
pekerjaan perusahaan.
Jadi masing2 pekerjaan
karyawan hrs disatukan,diintegrasikan dan diarahkan
untuk tercapainya tujuan. (KOORDINASI)
Koordinasi…………..
Kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan unsur-unsur Manajemen (6M)
dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi. (Malayu)
Koordinasi ????????????
Suatu usaha kerjasama antara
badan,instansi,unit dalam pelaksanaan
tugas-tugas tertentu sedemikian rupa,
sehingga terdapat saling mengisi, saling
membantu dan saling melengkapi.
Pentingkah koordinasi ??????
Pentingnya koordinasi !!
1. Mencegah terjadinya
kekacauan,kecekcokan dan kekembaran
atau kekosongan pekerjaan.
2. Agar orang-orang dan pekerjaannya
diselaraskan serta diarahkan untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Agar sarana prasarana dimanfaatkan
untuk mencapai tujuan.
4. Supaya semua tugas,kegiatan dan
pekerjaan terintegrasi kepada sasaran
yang diinginkan.
Tipe – tipe Koordinasi
• 1. Koordinasi Vertikal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan unitunit, kesatuan kerja yang ada dibawah
wewenang dan tanggungjawabnya.
• 2. Koordinasi Horizontal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan dalam
tingkat organisasi (Aparat) yang setingkat.
2. Koordinasi Horizontal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan dalam
tingkat organisasi (Aparat) yang setingkat.
Sifat - sifat Koordinasi
1. Dinamis bukan statis
2. Menekankan pandangan menyeluruh
oleh seorang koordinator (Manajer)
dalam rangka mencapai sasaran.
3. Hanya meninjau suatu pekerjaan
secara menyeluruh.
Asas Koordinasi
Asas Skala (Scalar Principle = Hirarki)
Artinya koordinasi dilakukan menurut jenjang-jenjang
kekuasaan dan tanggungjawab yang disesuaikan
dengan jenjang yang berbeda-beda satu sama lain.
(Setiap atasan harus mengkoordinasikan bawahannya
langsung).
Syarat Koordinasi
agar berhasil…………
Sense of coorperation
Perasaan untuk bekerjasama
Rivalry
Diadakannya persaingan antar bagian2 agar
berlomba2 untuk maju
Tea m Spirit
Adanya saling menghargai
Espirit de corp
Bagian yang eihargai umumnya menambah
kegiatan yang bersemangat.
CARA – CARA KOORDINASI
Memberikan keterangan langsung secara
bersahabat
Mengusahakan agar pengetahuan dan
penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh
anggota tidak menurut masing-masing
anggota,karena tujuan itu tujuan bersama
Mendorong anggota untuk bertukar
pikiran,mengemukakan ide,saran dan lain-lain
Mendorong anggota untuk berpartisipasi
Membina human realtions yang baik
Manajer Sering melakukan komunikasi informal
Koordinasi versus Kooperasi
Koordinasi
Berhubungan dengan
pengintegrasian,sinkronisasi,mempunya
i jumlah,waktu,arah dan arti yang lebih
luas daripada kooperasi.
Kooperasi
Tindakan bersama oleh sejumlah orang
terhadap tujuan bersama (Tujuan umum)
SAMPAI JUMPA
LAGI..minggu
depan quis....
PERTEMUAN KE - 9
Proses Manajemen Perusahaan
Sumber daya
manusia
materi Lain
Masyarakat umum
Fungsi
perencanaan
pengorganisasian
pengarahan
pengawasan
Penentuan tujuan
komunikasi
motivasi
Pemilik
lembaga
pegawai
konsumen
pemasok
pesaing
pemda
masyarakat
setempat
Fungsi – fungsi Manajemen
Planning
Penentuan Tujuan
dan Bagaimana
Cara Pencapaian
yang terbaik
Controlling
Monitoring dan
Perbaikan Aktifitas
yang sedang berjalan
agar Tujuan dapat
tercapai
Organizing
Penentuan
Bagaimana
Penyusunan
Organisasi dan
Aktifitas dapat
dilakukan
Actuating
Proses Memotivasi
Anggota
Organisasi agar
Planning dapat
dijalankan
PERENCANAAN
(PLANNING)
A. Pengertian Perencanaan dan Rencana
Perencanaan (Planning) adalah fungsi dasar atau fungsi
fundamental manajemen, karena organizing, actuating, dan
controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan
ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Perencanaan adalah kumpulan keputusan-keputusan. Planning
adalah suatu proses untuk menentukan rencana (plan). Dengan
kata lain perencanaan diproses oleh perencana (planer) dan
hasilnya adalah rencana (plan).
Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana,
pengendalian tidak dapat dilakukan.
PERENCANAAN ( PLANNING)
1. Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen
1.1 Pengertian Perencanaan (Planning)
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai
sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tesebut
secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga ercapainya tujuan organisasi. Planning is
a process that involves defining the organization set of plans to
integrate and coordinate organizational work.
Berikut ini Pengertian Perencanaan (Planning) Menurut George R
Terry
Planning is the selecting and relating of facts and making and using of
assumptions regarding the futurein the visualization and formulationof
proposed activations believed necessaryto achieve desired result.
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini Pengertian Rencana (Plan) Menurut Drs. Malayu S.P.
Hasibuan
Rencana sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur
yaitu “tujuan” dan “pedoman”
Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana
Menurut T. Hani Handoko (1992:84-85) paling sedikit ada lima dasar
pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut:
1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran,
keuangan, personalia.
2. Tingkatan Organisasional termasuk keseluruhan orgsnisasi atau
satuan-satuan kerja organisasi.
3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor
kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya,
rasionalitas, kuantitatif, dan kualitatif.
4. Waktu menyangkut rencana jangka pendek, dan jangka
panjang.
5. Unsur-unsur rencana. Dalam wujud anggaran, program, prosedur,
kebijaksanaan, dan sebagainya.
Fungsi Perencanaan
1Perencanaan Sebagai Pengarah
2.Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
3.Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber
Daya
4.Perencanaan sebagai Penetapan Standar Dalam
Pengawasan
Kualitas
MISI
MAKSUD
Hierarki rencana organisasi
W. H. Newman (1963)
TUJUAN
SASARA
N
RENCAN
A
STRATE
GI
Digunakan untuk
untuk
kegiatan-kegiatan
yang permanen
RENCANA SEKALI PAKAI
PROGRA
M
PROYEK
Digunakan
kegiatan-kegiatan
RENCANA-RENCANA OPERASIONAL yang continue
RENCANA TETAP
KEBIJAKSANAAN
A
N
G
G
A
R
A
N
PROSEDUR DAN
METODE STANDAR
PERATURAN
Fungsi Perencanaan
1Perencanaan Sebagai Pengarah
2.Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
3.Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber
Daya
4.Perencanaan sebagai Penetapan Standar Dalam
Pengawasan
Kualitas
Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)
Perencanaan yang baik tentunya perlu dirimuskan. Perencanaan yang paling
baik memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1.FAKYUAL ATAU REALISTIS
2.LOGIS DAN RASIONAL
3.FLEKSIBEL
4.KOMITMEN
5.KOMPREHESIF
MELAKUKAN PERENCANAAN (PLANNING PROCESS)
Fungsi perencanaan sering dinamakan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam
perencanaan seluruh rangkain aktivitas yang akan dilakukan, mengapa melakukan, kapan, di mana
dan melakukannya disusun.
1.Peran Tujuan (goals) dan Rencana (Plan) dalam proses perencanaan
2.Pengerian tujuan (goals) dan rencana (Plan)
3.Beberapa Jenis Tujuan (Type of Goals)
4. Beberapa Jenis Rencana (Types Of Plans)
5.Beberapa Pendekatan dalam Penetapan tujuan
Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan
A.Perencanaan dengan Flow Chart
Flow chart tersebut menggambarkan proses rencana membaca buku yang dapat dipilih antara
meminjam buku atau melakukan pembelian buku terlebih dahulu. Melalui bagan ini, dengan mudah
kita bias mengamati kejadian-kejadian yang berkesinambungan dari mulai saat kita memulai
pekerjaan atau rencana hingga rencana terealisasi.
mulai
Perlu
buku
bacaan?
tidak
berhenti
ya
beli
buku
bacaan
?
tidak
pinjam
ya
Membeli buku bacaan
yang di inginkan
Membaca buku yang di
innginkan
Gambar flow Chart untuk Pembelian Buku Bacaan
selesai
Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Penjadwalan dengan Gantt Chart (Bagan Gantt) adalah salah satu bagian penting dalam
perencanaan. Ketika kegiatan organisasi begitu banyak dan berkesinambungan satu
dengan yang lainnya, Gantt Chart pada dasarnnya menbantu manajer untuk dapat
mengaturnya melalui proses penjadwalan. Sehingga rencana sederhana Gantt Chart
adalah eknik penjadwalan secra grafis atas berbagai rencana kegiatan.
Bula
n1
Bula
n2
Bula
n3
Bula
n4
Pekerjaan
I
Pembelian
baku
bahan
Proses Produksi
Pergudangan
Pengiriman
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III IV
I
II
III
IV
= jadwal pekerjaan
Sebagai kesimpulan, Gantt Chart memudahkan para pelaksan kegiatan untuk
merencanakan segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Namun disisi lain, alat
bantu ini memiliki keterbatasan, diantaranya keterbatasan dalam menjadwalkan
berbagai kegiatan yang sifatnnya sangat detail dan kompleks.
Langkah-Langkah dalam Bidang Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan menurut George R Terry adalah
sebagai
berikut:
1. Jelaskan problem yang bersangkutan
2. Usahakanlah untuk mencapai keterangan-keterangan tentang
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan
3. Analisislah dan klasifikasilah keterangan-keterangan
4. Tetapkanlah premis-premis perencanaan dan penghalangpenghalang terhadapnya
5. Tentukan rencana-rencana alternatif
6. Pilihlah rencana yang diusulkan
7. Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara
terperinci bagi rencana yang diusulkan tersebut
8. Laksnakalah pengecekan tentang kemajuan rencana yang
diusulkan
KELEBIHAN
PERENCANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Planning menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur
dan dengan tujuan tertentu.
Planning menyebabkan pekerjaan yang tidak produktif
diminimalisir.
Planning membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil yang
dicapai.
Kemungkinan digunakan fasilitas yang tersedia dengan sebaikbaiknya menyebabkan biaya yang lebih murah.
Planning memberikan pedoman tentang arah, motif, komunikasi
sehingga pekerjaan lebih efektif.
Planning bisa dipergunakan untuk melihat hubungan-hubungan
dalam pengusahaan hingga bisa meramalkan untuk segala
penyelesaiannya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi
Planning memberikan landasan untuk pengawasan.
KELEMAHAN
PERENCANAAN
1. Karena planning berhubungan dengan masa yang akan datang,
maka tidak dapat menentukan terjadinya sesuatu itu dengan pasti.
2. Kadang-kadang planning yang didahului dengan suatu riset yang
mendalam membutuhkan biaya yang besar.
3. Penghalang-penghalang psikologis di mana orang sering
memperhatikan kebutuhan masa sekarang lebih berharga dari
pada masa yang akan datang.
4. Ada orang yang menginterppretasikan, planning merupakan suatu
cara kerja dengan paksaan tentang apa yang telah digariskan.
5. Sering orang-orang lebih menitiberatkan perhatian pada masalahmasalah yang dihadapi menurut kenyataan yang harus
dilaksnakan dari pada pemikiran masalah yang membutuhkan
pemikiran yang jelas.
(RECRUITMENT)
PENARIKAN TENAGA KERJA
• Suatu usaha untuk mencari tenaga kerja dari sumber
yang ada sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
Internal
Source
Sumber Tenaga
Kerja
External
Source
Mutasi, Promosi,
Rotasi, Demosi
Advertensi,
Biro Tenaga Tkjd.
Rekom orang dlm,
Lmg Pendidikan.
Pelamar insidentil
Nepotisme.
Sewa Kontrak.
SELECTION
SELEKSI TENAGA KERJA
• Batasan : Suatu Proses pemilihan beberapa orang dari
sekumpulan orang-orang dengan preferensi tertentu
Blanko
Lamaran
WAWANCARA
DITERIMA
Ujian
Kesehatan
TEST
Latar
Belakang
DITOLAK
PENEMPATAN DAN PEMBEKALAN
(Placement and Introduction)
• Suatu proses untuk menempatkan seseorang
pada jabatan atau unit kerja sesuai dengan
kualifikasi yang dimilikinya.
• Introduction/ orientation adalah suatu proses
pemberian informasi yang dibutuhkan kepada
kariawan baru menyangkut 3 hal : (1)Informasi
umum tentang pekerjaan sehari-hari (2) Sejarah
dan tujuan organisasi serta kontribusi yang
diharapakan dari karyawan thd organisasi
(3) sosialisasi tentang aturan kerja mengenai
berbagai prosedur dan kebijakan organisasi
PENGEMBANGAN (DEPELOVMENT)
• Upaya yang dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan
atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang
telah ditetapkan
Bobot Materi Didasarkan Pada Ketermampilan Relatif
Tecnical
Non Manajer
(Pelatihan)
Human
Conceptual
Manajer
(Pendidikan)
Pengembangan Karier
• Karier: sebagai rangkaian promosi jabatan ke jabatan yang lebih
tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seseorang tenaga
kerja selama masa dinasnya.
• Pengembangan Karier: Peningkatan-peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier
Perencanaan
Karier
Jalur-Jalur
Karier
Pengembangan
Karier
Umpan Balik
Sasaran-Sasaran
Karier
PENILAIAN PRESTASI KERJA
• Suatu proses melaluimana organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan
Prestasi Kerja
Karyawan
Penilaian
Prestasi Kerja
Umpan Balik
Bagi Karyawan
Ukuran-ukuran
Prestasi Kerja
Keputusan 2
Personalia
Kriteria yang ada
Hubungannya
Dengan
Pelaksanaan
Kerja
Catatan 2
Tentang Karyawan
(Conpensation)
Pemberian Konpensasi
• Segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas
jasa atas prestasi yang telah diberikan pada organisasi
Inf Analisis
Pekerjaan
Evaluasi
Pekerjaan
Sur Analisis
Masalah
Upah
Dasar
Pembayaran
Upah
Rencana
Insentif
Standar2
Prestasi Kerja
Penilaian
Prestasi Kerja
Integraton
• Proses penyatuan dua kepentingan yang kontradiksi antara pihak
manajemen dengan para pekerja agar tercapai hubungan yang
serasi dan harmonis
• Serikat Karyawan; organisasi para pekerja untuk menyatakan
pendapat, untuk melindungi dan memperbaiki kondisi dan
kesejahteraan kerja
Perlindungan dari
Pelanggaran Hukum
Pemerintah
Perlindungan dari
Pelanggaran Hukum
Kesempatan-kesempatan
Bagi Karyawan
Manajemen
Pelaksanaan Kerja
Secara Efektif
Ketaatan terhadap
Perjanjian Bersama
Serikat
Karyawan
MAINTANANCE
• Upaya organisasi untuk memelihara kondisi fisik dan mental
pegawai dalam bentuk benefit dan service agar mereka betah dan
nyaman bekerja pada perusahaan
• Konpensasi yang bersifat tidak langsung dan tidak ada kaitannya
dengan prestasi kerja
Bentuk-bentuknya
• Servis yang bersifat Ekonomis: Tunjangan pensiun, asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan.
• Servis yang bersifat menyenangkan: Pasilitas olah raga, Rekreasi
• Servis yang bersifat memudahkan: Kantin, koperasi, Konseling,
Sparation / PHK
• Kegiatan yang dilakukan untuk
memberhentikan tenaga kerja baik untuk
sementara maupun selamanya dengan
berbagai alasan,diantaranya:Sudah lanjut
usia , Kondisi keuangan sudah tidak
memungkinkan, karena kondisi kesehatan
pegawai, melakukan indisipliner,
melakukan kecurangan yang
mengakibatkan merugikan harta
perusahaan
Analisa jabatan
• Suatu penentuan dari suatu jabatan yang
meliputi tugas,tanggungjawab,wewenang
dan hubungan dengan jabatan lain dalam
organisasi,serta persyaratan minimal yang
dibutuhkan agar seseorang mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam jabatan
itu dengan baik
TERIMAKASIH
Pengorganisasian merupakan
sebuah aktivitas penataan
sumber daya manusia yang
tepat dan bermanfaat bagi
manajemen,, dan menghasilkan
manajemen
penataan dari karyawan
DEFINISI ORGANIZING
Organisasi merupakan naungan dimana sumber
daya, kerjasama antar sumber daya
diorientasikan melalui mekanisme tertentu
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Mekanisme agar kerjasama antar sumber
daya mencapai efektifitas dan efisiensi
itulah yang disebut pengorganisasian
Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari
pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan
organisasi
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan )
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing
satuan organisasi.
Prinsip dasar koordinasi /
organizing :
1. Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus
memiliki kompentensi , yaitu kemampuan dan
kemauan.
2. Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian
yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam
berorganisasi.
3. Memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang
sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
4. Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas
dalam berorganisasi.
Hal pokok yang perlu diperhatikan dari
pengorganisasian :
Membuat job description (
uraian pekerjaan )
Menentukan arah dan
sasaran satuan organisasi
Menganalisa beban kerja
masing – masing satuan
organisasi
Menentukan seseorang
atau karyawan yang
berdasarkan atas
pertimbangan arah dan
sasaran, beban kerja, dan
urian kerja dari masing –
masing satuan organisasi.
Prinsip dasar organizing
:
Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus memiliki
kompentensi , yaitu kemampuan dan kemauan.
Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai
dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal – hal
pokok dalam berorganisasi.
Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.
Faktor-Faktor Perancangan
Struktur Organisasi
•
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana
aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan
bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk
bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan
kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur
Unsur--unsur Struktur Organisasi
Unsur
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan
keputusan
5. Ukuran satuan kegiatan
•
Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian
• Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai,
dicapai, apakah profit
motive atau service motive.
• Penentuan kegiatankegiatan-kagiatan,
kagiatan, artinya manajer harus mengetahui,
mengetahui , merumuskan
dan menspesifikasikan kegiatankegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatankegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
dilakukan.
• Pengelompokan kegitankegitan -kegiatan,
kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan
kegiatan--kegiatan kedalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
kegiatan
sama.
• Pendelegasian wewenang,
wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya
wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
departemen.
• Rentang kendali,
kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada
setiap departemen atau bagian
bagian..
• Peranan perorangan,
perorangan , artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugastugastugas setiap individu karyawan,
karyawan, supaya tumpangtumpang-tindih tugas dihindarkan.
dihindarkan.
• Tipe organisasi,
organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang
akan dipakai,
dipakai, apakah line organization, line and staff organization ataukah
function organization.
• Struktur (organization chart=bagan
chart=bagan organisasi),
organisasi), artinya manajer harus
menetapkan struktur organisasi “segitiga vertical, segitiga horizontal, berbentuk
lingkaran,, berbentuk setengah lingkaran,berbentuk kerucut vertical,/horizontal
lingkaran
ataukah berbentuk oval”.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
Mengalokasikan sumber daya
daya,, merumuskan dan
menetapkan tugas,
tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya
garis kewenangan dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan
perekrutan,, penyeleksian
penyeleksian,, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia
manusia//tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat
Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari
pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan
organisasi
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan )
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing
satuan organisasi.
Selesai……………………
Selesai……………………
sampai bertemu kembali…
kembali…
WassaLam
ACTUATING
PERTEMUAN KE - 11
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usahausaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orangorang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki secara efektif.
Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
(leadership).
Luther
Gullick
George
Terry
James AF
Stoner
Koontz
&O
’Donnelly
Nickels,
McHugh &
Mc Hugh
Richard
W Griffin
Ernest
Dale
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
REPORTING
Leading
DIRECTING
STAFFING
Directing
Leading
COORDINATING
Actuat ing
DIRECTING
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
CONTROLLING
KEGIATAN DALAM
FUNGSI PENGARAHAN
Mengimplementasikan
proses
kepemimpinan,,
kepemimpinan
pembimbingan,, dan pemberian motivasi kepada
pembimbingan
tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan,
tujuan, Memberikan tugas
dan
penjelasan
rutin
mengenai
pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Kepemimpinan
(leadership)
Sikap dan Moril
(attitude and
morale)
Tatahubungan
(Communicatio
Perangsang
(Incntive
Supervisi
(supervision)
Disiplin
(Discipline)
Kepemimpinan
“Keseluruhan
aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang, agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang memang dikehendaki bersama”.
Sihotang (2007:258)
6
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN
• KEKUASAAN
KEPEMIMPINAN
•MEMPENGARUHI
•ORANG LAIN
KEKUASAAN BERDASARKAN
PAKSAAN
KEKUASAAN BERDASARKAN
PENGHARGAAN
7
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
4
•TUJUAN
1
LEADER
3
•ORGANISASI
2
PENGIKUT
5
•LINGKUNGAN
8
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
1 LEADER
4
TUJUAN
2
PENGIKUT
5
3
• ORGANISASI
LINGK
UNGAN
• Aktivitas timbal balik apa saja yang saling bernilai pada setiap relasi tersebut ?
9
Ciri – ciri Pemimpin
Perencanaan Sebagai Pengarah
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Pemborosan Sumber Daya
Perencanaan sebagai Penetapan
Standar Dalam Pengawasan
Kualitas
10
Prinsip actuating
Prinsip
mengarah
kepada tujuan
Prinsip
keharmonisan
dengan
tujuan
Prinsip kesatuan
komando
Cara-cara pengarahan
Carayang dilakukan
1.Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan
informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan
baik..
baik
2.Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang
yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu
kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
tertentu.
3.Delegasi wewenang.
wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini
pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya
kepada bawahannya
bawahannya..
TERIMAKASIH
13
Pertemuan ke - 12
DEFINISI
Pengawasan (Controlling),
didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan – tujuan organisasi
dan manajemen dapat tercapai.
Waktu
Preventif
Repressif
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Objek
Subjek
Waktu Pengawasan
Pengawasan Preventif, yaitu pengawasan
yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan, agar tidak terjadi kesalahan di kemudian
hari.
Pengawasan Repressif, yaitu pengawasan
yang dilakukan setelah rencana dijalankan.
Hasil yang dicapai diukur dengan alat pengukur
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Waktu
Preventif
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Objek
Subjek
Fokus Pengawasan
Pengawasan Pendahuluan, dirancang untuk
mengantisipasi masalah dengan mendeteksi masalah
dan mengambil tindakan sebelum masalah terjadi.
Pengawasan Bersama, di mana proses kegiatan
harus memenuhi syarat tertentu sebelum dilaksanakan
untuk menjamin ketepatan pelaksanaan.
Pengawasan Umpan Balik, di mana
penyimpangan dari hasil kegiatan diperbaiki dan
dijadikan tolak ukur untuk kegiatan serupa di masa yang
akan datang.
Pengawasan Ganda, menggunakan dua atau lebih
tipe pengawasan di atas.
Preventif
Waktu
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Administratif
Objek
Operatif
Subjek
Objek Pengawasan
Pengawasan Administratif, dilaksanakan
pada bidang yang fungsinya dikategorikan sebagai
tugas administrasi.
Pengawasan Operatif, dilaksanakan pada
bidang yang fungsinya melaksanakan pekerjaan
operatif.
Preventif
Waktu
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Administratif
Objek
Operatif
Intern
Subjek
Ekstern
Subjek Pengawasan
Pengawasan Intern, dilakukan khusus
ditujukan pada pelaku – pelaku dan fungsi –
fungsi yang berada di dalam organisasi.
Pengawasan Ekstern, dilakukan khusus
ditujukan pada subjek atau faktor - faktor dan
fungsi – fungsi yang berada di luar organisasi.
Alat Pengawasan
• Bugdet, ikhtisar hasil yang diharapkan dan
pengeluaran yang disediakan untuk mencapai
hasil tersebut.
• Non-Budget, dibedakan menjadi beberapa
jenis :
Personal Obeservation
Report
Daftar laporan keuangan
Statistik
Internal Audit
Tahap Proses Pengawasan
• Penetapan standar pelaksanaan
• Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
• Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Pengamatan.
Laporan – laporan lisan maupun tulisan.
Metode – metode otomatis.
Inspeksi pengujian atau dengan mengambil sampel.
• Koreksi jika diperlukan
Mengubah standar mula
Mengubah pengukuran pelaksanaan.
Mengubah cara menganalisa dan
menginterpretasikan penyimpangan
Kar
Organisasi
Pemimpin
• Sekumpulan orang
• Kerja sama
• Tujuan
• Seni
MANAJEMEN
• Ilmu
• Profesi
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
PERIODE WAKTU
ALIRAN MANAJEMEN
KONTRIBUTOR
1771 - 1871
Awal Teori Manajemen
R. Owen, Charles Babage
1870 - 1930
Manajemen Ilmiah
Fw. Taylor, Frank & Lilian
Gilberth, Henry Ganti,
Harington Emerson
1900 - 1930
Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol, James. D
Money, Marry Porker Follet,
Herbert Simon, Chester J.
Benard
1930 - 1940
Hubungan Manusiawi
Hawthorne Studies, Elton
Mayo, Fritz Roethlisberger,
Hugo Munsterberg
1940 - Now
Manajemen modern
Abraham Maslow, Chris
Argyris, D. Mc. Gregor,
Edgar Schein, D. MC.
Cleland, R. Blake & J.
Mouton, Ernest Dale, Peter
Drucker, dsb
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
Pengetahuan (Knowledge)
Keseluruhan dari fakta-fakta, nilai-nilai,, asas-asas dan
ketarangan-keterangan yang diperoleh melalui, belajar,
penelaahan, ilham, intuisi dan pengalaman
Ilmu (Science)
Suatu kumpulan pengetahuan yang telah diorganisasikan
secara sistematis dan telah diuji kebenarannya melalui
pengamatan atau percobaan dengan cermat dan teliti
KAPAN PENGETAHUAN DISEBUT ILMU?
Ciri/syaratnya :
Punya Objek Pengenal
Punya Metode
Punya Sistematika
Bersifat Umum (Universal)
Metode
Cara kerja atau alat dan prosedur untuk
mengungkapkan suatu objek sehingga
memperoleh pengetahuan yang benar
Objek Materi
Manusia, alam
Objek Forma
Titik pusat perhatian
dari objek matri secara
khusus yg akan dapat
membedakan suatu
ilmu dengan yang
lainnya
Ilmu Murni (Pure Science)
ILMU
Ilmu Terapan (Applied Science)
(The Liang Gie)
Ilmu Murni (Pure Science)
Bersifat menciptakan teori-teori dasar yang merupakan
tujuan pokoknya, sementara kemungkinan pemanfaatannya
dalam kehidupan praktis merupakan persoalan kedua atau
bahkan dianggap berada di luar relevansi ilmu-ilmu jenis
ini.c
Ilmu Terapan (Applied Science)
Berpusat pada relevansi teori-teori dasar tersebut dengan
bidang terapan tertentu.
Ilmu Murni (Pure Science)
Mendasari
Ilmu Terapan (Applied Science)
MANAJEMEN …
ILMU MURNI ATAU TERAPAN ?
Sebagai suatu disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran yang
disandang dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi, yang
harus diuji dan dibuktikan berdasarkan fakta/data secara objektif
akan kebenaranya.
Oleh karena itu manajemen sebagai ilmu penting untuk
dikembangkan, agar didapatkan kebenaran ilmu.
Sebagai ilmu terapan, manajemen harus peduli dengan fungsi
sosialnya di masyarakat (Mempunyai kegunaan yang dapat dipakai
dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya).
Sebagai ilmu, manajemen merupakan objek studi
MANAJEMEN SEBAGAI SENI
Ilmu manajemen akan dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan
daya lenting penyesuaiannya sebagai suatu keahlian , kemahiran
atau keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan manusia.
Sebagai suatu seni, manajemen merupakan suatu siasat
dan usaha tata kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
ORGANISASI
Organon = alat
Unsur Dasar :
• Kumpulan Orang
• Kerjsa sama
• Tujuan
Bhs. Yunani
PROSES TERBENTUKNYA ORGANISASI
Ketidakterbatasan kebutuhan manusia
Keterbatasan kemampuan manusia
Berorganisasi
Terbentuk :
1. Spontan
2. Seksama dan pertimbangan secara matang
PERUBAHAN KONSEP ORGANISASI
Tradisional
Modern/Baru
Terjadi karena perubahan lingkungan
di luar organisasi :
1.
Masyarakat
2.
Ekonomi
3.
Global
4.
Teknologi
Persoalan yang kompleks dan rumit
MANAJER
Seorang anggota organisasi yang
memadukan (mengintegrasikan) dan
mengkoordinasikan pekerjaan orang lain
Manajer puncak
Manajer Menengah
Manajer Lini Pertama
Karyawan Non Manajerial
Pembagian Tugas
DELEGASI KEKUASAAN
Unsur Pendelegasian
Untuk menjamin
kelancaran pekerjaan
Pelimpahan kekuasaan kepada
bawahan untuk menjalankan
tugas yang dibebankan
mengingat yang bersangkutan
terikat dengan tanggung jawab
mengenai tugas tersebut
Proses
mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
kerja dalam rangka mencapai tujuan
yang efektif dan efisien dengan
menggunakan orang lain
MANAJEMEN
Proses Manajemen
Serangkaian keputusan dan kegiatan kerja
yang dilakukan secara terus menerus
Dalam istilah manajemen terkandung dua pengertian :
1.
Suatu Pekerjaan (Job)
2.
Suatu jabatan (Position)
FILSAFAT MANAJEMEN
Fisafat
Philein = cinta (hasrat, kemauan atau keinginan yang
besar, berkobar-kobar, sungguh-sungguh)
Sophia = kebijakan (kebenaran sejati atau
kebenaran yang sungguh-sungguh)
Filsafat = hasrat, kemauan, atau keinginan akan
kebenaran sejati
Filsafat (Moekijat)
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan
memberikan serangkaian prinsip-prinsip untukh memecahkan
probelema-problema yang ada berhubungan pencapaian tujuan
tertentu..
UNSUR-UNSUR FILSAFAT :
1. SUATU TUJUAN TERTENTU
2. BEBERAPA NILAI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUJUAN TERSEBUT.
3. KEYAKINAN PADA PIHAK PENGANUT, BAHWA NILAI-NILAI DAN TUJUAN
AKHIR ADALAH BERNILAI UNTUK DIKEJAR.
Filsafat Manajemen
Adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan
terhadap problem manajerial.
Faktor-faktor dalam Filsafat Manajemen :
1. Kepentingan umum
2. Tujuan usaha
3. Pimpinan pelaksana
4. Kebijakan
5. Fungsi
6. Faktor dasar
7. Struktur organisasi
8. Prosedur
9. Moral kerja
Tujun Manajemen
Mengapa manajer perlu mengetahui Manajemen ? Maksudnya adalah agar
tujuan organisasi dapat dimengerti dan diterima oleh pegawai, dicamkan
sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Sifat-sifat tujuan :
1. Apa yang menjadi tujuan ditentukan terlebih dahulu titik akhirnya.
2. Tujuan harus dimengerti oleh mereka yang akan melaksanakannya
3. Tujuan harus dinyatakan baik tertulis maupun lisan
Hal lain :
1. Dinyatakatan tertulis
2. Dapat diukur
3. Dapat menunjukkan waktu spesifik
4. Dapat dicapai.
Tujuan organisasi :
1. Pembuatan keputusan
2. Meningkatkan efisiensi
3. Perwujudan konsistensi
4. Membuat penilaian kinerja
Tujuan manajemen organisasi
:
1. Tujuan jasa
2. Tujuan laba
3. Tujuan sosial
Sasaran Manajemen
Sasaran manajerial : adalah tujaun yang ingin dicapai yang mencakup skup
tertentu yang menunjukkan arah kemana usaha-usaha manajer dikerahkan.
Sasaran
1. Sasaran strategis untuk manajemen puncak
2. Sasaran taktis fungsional untuk manajemen menengah
3. Sasaran operasional untuk manajer bawah.
Sasaran Manajemen :
1. Mencari laba
2. Kepentingan pekerja
3. Kepentingan masyarakat dan pembeli
4. Kepentingan stake holders.
TERIMAKASIH…
1.
Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga
kerja
pimpinan
maupun
tenaga
kerja
operasional/pelaksana.
2.
Money yaitu uang yang di butuhkan untuk
mencapai tujuan yang di inginkan.
3.
Methods yaitu cara – cara yang dipergunakan
dalam usaha mencapai tujuan.
1.
Materials yaitu bahan – bahan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
2.
Machines yaitu mesin – mesin/alat –
alat yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
3.
Market
yaitu
pasar
untuk
menjual
barang dan jasa – jasa yang dihasilkan.
Bidang – bidang manajemen :
1.
Manajemen sumber daya manusia ( unsur men )
2.
Manajemen permodalan/pembelanjaan ( unsur
money )
3.
Manajemen akutansi biaya ( unsur materials )
4.
Manajemen produksi ( unsur machines )
5.
Manajemen pemasaran ( unsur market )
6.
Methods adalah cara/sistem –sistem yang di
pergunakan
Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba ( business
organization
)
atau
pelayanan/pengabdian
(
public
organization ) melalui proses manajemen itu.
Tujuan maknanya hasil yang umum ( generalis ), sedangkan
sasaran berarti hasil khusus ( spesialis ). Tujuan adalah sesuatu
hasil ( generatis ) yang ingin di capai melalui proses manajemen
( penulis ).
A.Tujuan
B.Skop
C.Kepastian
D.Arah
1.
menurut tipe –tipenya,
2. Menurut prioritasnya
3. Menurut jangka waktunya,
4. Menurut sifatnya,
5. Menurut tingkatannya,
6. Menurut bidangnya
7. Menurut motifnya,
a.
Provit objectives, bertujuan untuk mendapatkan laba bagi
pemiliknya.
b.
Service objetives, bertujuan memberikan pelayanan yang baik
bagi konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa
yang di tawarkan kepada konsumen.
c.
Social objectives, bertujuan meningkatkan nilai guna yang
diciptakan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
d.
Personal objectives, bertujuan agar para karyawan secara
individual
economic,
social
psychological
mendapat
kepuasan di bidang pekerjaannya dalam perusahaan.
Tujuan Primer
b) Tujuan Sekunder
c) Tujuan Individual, dan
d) Tujuan Sosial
a)
Tujuan jangka panjang,
b) Tujuan jangka menengah, dan
c) Tujuan jangka pendek
a)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Management objectives, tujuan dari segi efektif yang
harus di timbulkan oleh manejer.
Managerial objectives, tujuan yang harus di capai
daya upaya dan kreativitas – kreativitas yang bersifat
manajerial.
Administrative objectives, tujuan – tujuan yang
pencapaianya memerlukan administrasi.
Economic objectives, tujuan –tujuan yang di maksud
memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan memerlukan
efisiensi untuk pencapayannya.
Technical objectives, tujuan berupa detail teknis,
detail kerja, dan detail karya.
Work objectives, yaitu tujuan – tujuan yang
memerlukan kondisi kerampungan suatu pekerjaan.
a)
Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta ( generalis ) yang harus
dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.
b)
Divisional objectives, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisi.
c)
Departemental objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh
masing – masing bagian.
d)
Sectional objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh setiap
seksi.
e)
Group objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh setiap
kelompok urusan.
f)
Individual objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai oleh masing –
masing individu.
a)
Top level objectives, adalah tujuan - tujuan umum,
menyeluruh, dan menyangkut berbagai bidang sekaligus.
b)
Finance objectives, adalah tujuan – tujuan tentang modal.
c)
Production objectives, adalah tujuan – tunjuan tentang
produksi.
d)
Marketing objectives, adalah tujuan – tujuan mengenai
bidang pemasaran barang dan jasa – jasa.
e)
Office objectives, adalah tujuan – tujuan mengenai bidang
ketatausahaan dan administrasinya.
a)
Public objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus dicapai
berdasarkan ketentuan – ketentuan undang – undang negara.
b)
Organizational objectives, adalah tujuan – tujuan yang harus
dicapai berdasarkan ketentuan –ketentuan Anggaran Dasar.
Anggaran Rumah Tangga, dan statua organisasi yang bersifat
zakelijk dan impersonal ( tidak boleh berdasarkan
pertimbangan perasan atau selera pribadi ) dalam upaya
pencapainnya.
c)
Personal objectives, adalah tujuan pribadi/individual (
walaupun mungkin berhubungan dengan organisasi ) yang
dalam usaha pencapaiannya sangat di pengaruhi oleh selera
ataupun pandangan pribadi.
Bagaimana cara menetapkan tujaun yang baik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tujuan harus jelas dan ditetapkan berdasarkan hasil analisis data,
informasi,, dan potensi yang di miliki.
informasi
miliki.
Tujuan – tujuan harus di tetapkan manajer dan minta partisipasi
karyawan pelaksanaan dalam proses penetapan tujuan
tujuan..
Setiap tujuan dalam perusahaan harus membantu keseluruhan tujuan
perusahaan,, jadi harus saling menujang secara keseluruhan.
perusahaan
keseluruhan.
Tujuan – tujuan harus mempunyai “ jangkauan “ tertentu dan
memberikan kepuasan bagi karyawan dalam mengerjakannya
mengerjakannya..
Tujuan – tujuan harus realistis dan masuk akal
akal..
Tujuan – tujuan harus bersifat kontenporer dan inovatif serta dan di
tetapkan up to date.
Tujuan – tujuan yang ditetapkan bagi setiap individu pelaksana harus
sesuai dengan kemampuannya,
kemampuannya, supaya gairah kerjanya baik.
baik.
Tujuan – tujuan harus berurutan menurut kepentingannya,
kepentingannya, sehingga
perhatian akan dititik beratkan pada tujuan – tujuan utamanya
utamanya..
Tujuan – tujuan harus berimbang.
berimbang . Aneka macam tujuan hendaknya
tidak terlampau menekankan kepentingan tertentu
tertentu..
Terimkasih atas perhatiannya
1.
Mazhab Manajemen Berdasarkan Kebiasaan ( Management by Custom school ).
2.
Mazhab Manajemen Ilmiah ( Scientific Management School ).
3.
Mazhab Prilaku ( Behavior School ).
4.
Mazhab Sosial ( The Social School ).
5.
Mazhab Manajemen Sistem ( System Management School ).
6.
Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan ( Decisional Management School ).
7.
Mazhab Pengukuran Kuantitatif ( Quantitative Measure ).
8.
Mazhab Proses Manajemen ( Management Proces ).
9.
Mazhab Manajemen Menurut Keadaan ( Contingency Management School ).
Munurut mazhab ini, memimpin, mengatur, mengambil keputusan,
pemecahan penyelesaian masalah, dan lain sebagainya hanya
didasarkan atas kebiasaan – kebiasaan yang telah dilakukan oleh
pihak – pihak lain, sehingga menimbulkan kreasi – kreasi baru dan
menghilangkan daya pikir dan kreativitas.
Mazhab ini kurang kurang baik untuk diterapkan, sebab masalah,
situasi, dan kondisi yang dihadapi masa kini berbeda dengan masa
yang lalu, jadi pemecahan dan penyelesaian masalahnya juga harus
berbeda pula.
Munurut
mazhab
keputusan,
ini,
pemecahan
memimpin,
mengatur,
penyelesaian
masalah,
mengambil
dan
lain
sebagainya hanya didasarkan atas kebiasaan – kebiasaan
yang telah dilakukan oleh metode – metode ilmiah.
Penerapan mazhab ini relatif lebih baik. Karena didasarkan atas
hasil analisis ilmiah dari data, informasi, situasi, dan kondisi yang
dihadapi saat ini. Jadi, kreativitasdan daya pikir dodorong untuk
maju/berkembang,sehingga cara –cara yang lebih baeik
mungkin akan diperoleh.
Dalam mazhab ini, titik tolak manajer adalah prilaku manusia.
Manusia harus menyadari bahwa manajemen tidaklah
dilakukan
sendiri,
justru
manejerlah
yang
harus
menyebabkan orang lain melakukannya, berdedikasi dan
berpartisipasi tinggi untuk meyelesaikan tugas – tugasnya.
Manajer dalam melakukan wewenangya kepemimpinannya
harus lebih mengetahui prilaku, keinginan, dan kebutuhan –
kebutuhan para bawahannya.
Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan
mempersoalkan pengidentifikasian berbagai
kelompok
sosial
maupun
hubungan
–
hubungan kulturalnya.
Pada dasarnya mazhab ini dapat dikatakan
bahwa mazhab sosial menetukan interaksi dan
kerja sama manusia yang secara bersama –
sama membentuk suatu entitas sosial.
Dalam mazhab ini sitem – sistem merupakan intisatinya.
Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektivitas kerja
setiap petugas diperluakn adanya sistemkerja up to date,
tepat guna serta sesuai dengan kondisi setempat.
Menurut hemat penulis mazhab manejemen sistem in
sangat baik untuk dilaksanakan, karena mendorong
pelaku – pelaku mejemen untuk selalu berpikir mencari
kreasi – kreasi sistem yang paling baik dan canggih.
Titik
berat
mazhab
ini
terletak
pada
keputusan – keputusan manejerial. Menurut
mazhab
ini,
pengambilan
keputusan
–
keputusan merupakan tugas utama seorang
manejer . Suatu keputusan manejerial bukan
saja merupakan “ apa yang harus dilakukan
“ tetapi juga “ bagaimana dan bilamana
harus melakukannya “.
Mazhab ini menyatakan bahwa manejemen adalah sebuah entitas logis
yang tindakan – tindakannya dalam bentuk simbol – simbol matematis,
hubungan – hubungan matematis, dan data yang dapat di ukur.
Ciri – ciri mazhab ini, adalah :
a)
Mengoptimalkan hasil ( Output ) dari Input ( masukan ).
b)
Menggunakan model – model matematis.
Mengoptimalkan hasil di maksud memperbesar perbandingan antara
output dan input.
Misalnya : efisiensi, efektivitas, pdroduktivitas, penjualan, dan lain – lainnya.
Sebuah model sistimatis merupakan sebuah gambaran abstrak yang
bersifat simbolis, yang menunjukan semua faktor penting secara kuantitatif
dan merefleksi pengaruh relatif masing – masing faktor.
Mazhab ini menganggap bahwa manajemen merupakan
serangkaian aktifitas yang terdiri dari sub-subaktivitas tertentu.
Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalan fungsi – fungsi
manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik
yakni proses manajemen. Proses ini di anggap sebagai esensi
manajemen dan umumnya dianggap sebagai bahan studi
uang efektif bagi orang yang baru mulai mempelajari ilmu
manajemen.
Mazhab ini melihat kemungkinan – kemungkinan peristiwa yang
mungkin terjadi merupakan hal yang penting yang harus di
pertimbangkan
di
dalam
mempelajari
organisasi
dan
manajemen. Suatu pemikiran secara filosofi, adalah merupakan
cara pemikiran mengenai usaha – usaha manusia yang
kompleks. Cara tersebut memeberikan pengenalan terhadap
bekerjanya
suatu
organisasi
dan
manajemenya
dan
menekannya “ pengertian “ hubungan timbal balik antara
bermacam – macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
SISTEM MANAJEMEN BAPAK
Setiap usaha dan aktivitas organisasi dimana para
bawahan selalu mengikuti jejak bapak/ Pemimpin.
(Pemimpin dianggap paling baik,benar,pintar )
Keburukan Manajemen Bapak :
Kebaikan Manajemen
Bapak :
Jika pemimpin bekerja dengan
benar, maka pekerjaan dapat
dengan cepat dikerjakan
sehingga tujuan dapat
tercapai.
Jika
pemimpin
tidak
benar,
perusahaan akan hancur karena
bawahan ikut tidak benar.
Kemajuan organisasi terbatas
Jika terjadi penggantian pemimpin
maka pemimpin baru sulit untuk
melakukan tugasnya.
Kreatifitas karyawan tidak ada.
Dan sebagainya
Manajemen Tertutup
Menejer
tidak
memberitahukan
atau
menginformasikan keadaan perusahaan kepada para
bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu
saja.
Kebaikan dan
keburukannya
Kerahasiaan tentang
keadaaan perusahaan sangat
terjamin
Pengambilan keputusan cepat
( Tidak ada keterlibatan
bawahan dalam pengambilan
keputusan
Para bawahan tidak
mengetahui keadaan
perusahaan ( Laba/rugi)
Problem dan pemecahan
masalah hanya dipecahkan
oleh menejer.
Menimbulkan sikap apatis
dari bawahan terhadap
masalah yang dihadapi
perusahaan.
Manajemen terbuka
Menejer banyak menginformasikan keadaan
perusahaan kepada para bawahannya dalam batasbatas tertentu.
Kebaikan
Bawahan ikut serta memikirkan kesulitan yang
dihadapi oleh perusahaan dan ikut pula memecahkan
masalah yang terjadi.
Bawahan
akan
lebih
bersemangat
dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
Akan timbul kerjasama yang baik dan harmonis dalam
organisasi
Dan sebagainya.
Keburukan
Rahasia perusahaan kurang terjamin
2. Pengambilan keputusan lama, bertele-tele
Kecakapan menejer dapat diketahui para bawahan
sehingga wibawanya dapat berkurang.
Manajemen Demokrasi
Hampir sama dengan manajemen terbuka, dimana
para bawahan diikutsertakan berpartisipasi dalam
mengembangkan organisasi.
Kebaikan Manajemen Demokrasi :
Keputusan
yang diambil relatif baik, karena
diputuskan oleh orang banyak.
Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat
dihindarkan
Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh
para anggota.
Dan sebagainya
Keburukan Manajemen Demokrasi
:
Biaya, waktu untuk pengambilan keputusan lama dan
bertele-tele
Adanya tirani minoritas dari para anggota
Perbedaan antara Manajemen
Terbuka dan Manajemen
Demokrasi :
Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam
suatu organisasi dimana setiap anggota punya hak
suara yang sama ( MPR,DPR,KOPERASI) sedangkan
manajemen terbuka dapat dilakukan dalam organisasi
dan perusahaan.
Dalam manajemen demokrasi setiap anggota “ikut
menetapkan
keputusan”(
Berdasarkan
suara
terbanyak), sedangkan manajemen terbuka keputusan
ditetapkan oleh menejer.
Mazhab Manajemen (G.R.Terry)
1. Mazhab Manajemen berdasarkan kebiasaan
2. Mazhab Manajemen Ilmiah
3. Mazhab Perilaku
4. Mazhab Manajemen Sosial
5. Mazhab Manajemen Sistem
6. Mazhab Manajemen berdasarkan keputusan
7. Mazhab Pengukuran kuantitatif
8. Mazhab Proses Manajemen
9. Mazhab Manajemen menurut keadaan
TERIMA KASIH
Kekuasaan yang sah dan legal yang
dimiliki seseorang untuk
memerintah orang lain agar
berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat
melaksanakan tugas.
Menciptakan power, right dan responsibility
Menyebabkan perintah menejer dipatuhi
Menjadi batas apa yang boleh dan tidak dikerjakan
Batas –batas wewenang
Kemampuan jasmaniah (Fisik )
Menejer tidak dapat memerintah bawahannya diluar
kemampuan manusia.
Alamiah
Menejer tidak bisa memerintah bawahannya untuk
menentang kodrat alam.
Teknologi
Menejer tidak bisa memerintah bawahannya untuk
melakukan tugas yang belum tercapai teknologi.
Keadaan ekonomi
Menejer tidak bisa memerintahkan atau memaksakan
kehendaknya terhadap harga-harga pasar
Lembaga
Wewenang seorang menejer dibatasi oleh anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga, kebijakan dan
prosedur.
Hukum
Pihak bawahan menerima
wewenang, tetapi pada saat yang sama atasan yang
bersangkutan masih tetap memiliki wewenang
tersebut.
Du characteristic”
Merupakan langkah penting untuk mengembangkan
para bawahan
Seorang menejer menghadapi lebih banyak pekerjaan
Karena keterbatasan fisik, waktu, kemampuan dan
perhatian menejer.
Dan lain-lain
Tentukan tugas yang harus didelegasikan
Tentukan siapa yang akan menerima delegasi
Delegasikan pekerjaan
Informasi tentang pekerjaan yang didelegasikan harus
diberikan secara lengkap.
Komunikasi perlu dibina baik antara pemberi dan
penerima
Tetapkanlah alat-alat pengendali yang baik
Berikan insentif bagi delegate yang sukses
Pendelegasian wewenang merupakan suatu faktor
yangitaldidalam manajemen, karena :
Menetapkan hubungan organisatoris formal diantara
anggota-anggota badan usaha
Memberikan kekuasaan manajerial, yakni membri
”senjata” kepada para menajer agar mereka mampu
bertindak apabila keadaannnya “memaksa”, dan
Mengembangkan bawahan dengan cara memberi izin
kepada mereka untuk mengambil keputusan dan
menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh
dariprogram-program latihan dan pertemuanpertemuan.
Sentralisasi wewenang mendapat dukungan luas karena
DAPAT MENGHINDARI FUNGSI-FUNGSI YANG
BERSIFAT GANDA
MENYERAGAMKAN KEBIJAKSANAANKEBIJAKSAAN DAN MENDUKUNG PRAKTEK
KERJA
MEMPEROLEH WIBAWA PARA MANEJER DAN
DAPAT MENGEMBANGKAN TUGAS-TUGAS
MEREAKA SECARA PENUH , DAN
PEMBAGIAN TUGAS MENURUT KEAHLIAN
MASING-MASING DAPAT DIMAKSIMALKAN,
TERUTAMA KARENA RUANG LINGKUP DAN
OLUME PEKERJAAN YANG DIPROSES.
Secara karakteristik merupakan hubungan antar
manager.
Secara tidak langsung berhubungan dengan
tujuan-tujuan perusahaan.
Hubungan utamanya adalah dalam rangka
pelaksanaan wewenang kepada suatu jalur
wewenang lini.
Mencakup seluruh unit yang bukan lini.
Manajer berperan mendukung dan membantu
pelaksanaannya.
menunjuk seorang manajer staf.
Keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas
yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya.
Pendelegasian Wewenang
Setiap
pembagian kerja
karyawan mengearjakan sebagian dari
pekerjaan perusahaan.
Jadi masing2 pekerjaan
karyawan hrs disatukan,diintegrasikan dan diarahkan
untuk tercapainya tujuan. (KOORDINASI)
Koordinasi…………..
Kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan unsur-unsur Manajemen (6M)
dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi. (Malayu)
Koordinasi ????????????
Suatu usaha kerjasama antara
badan,instansi,unit dalam pelaksanaan
tugas-tugas tertentu sedemikian rupa,
sehingga terdapat saling mengisi, saling
membantu dan saling melengkapi.
Pentingkah koordinasi ??????
Pentingnya koordinasi !!
1. Mencegah terjadinya
kekacauan,kecekcokan dan kekembaran
atau kekosongan pekerjaan.
2. Agar orang-orang dan pekerjaannya
diselaraskan serta diarahkan untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Agar sarana prasarana dimanfaatkan
untuk mencapai tujuan.
4. Supaya semua tugas,kegiatan dan
pekerjaan terintegrasi kepada sasaran
yang diinginkan.
Tipe – tipe Koordinasi
• 1. Koordinasi Vertikal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan unitunit, kesatuan kerja yang ada dibawah
wewenang dan tanggungjawabnya.
• 2. Koordinasi Horizontal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan dalam
tingkat organisasi (Aparat) yang setingkat.
2. Koordinasi Horizontal
Kegiatan penyatuan,pengarahan yang
dilakukan atasan terhadap kegiatan dalam
tingkat organisasi (Aparat) yang setingkat.
Sifat - sifat Koordinasi
1. Dinamis bukan statis
2. Menekankan pandangan menyeluruh
oleh seorang koordinator (Manajer)
dalam rangka mencapai sasaran.
3. Hanya meninjau suatu pekerjaan
secara menyeluruh.
Asas Koordinasi
Asas Skala (Scalar Principle = Hirarki)
Artinya koordinasi dilakukan menurut jenjang-jenjang
kekuasaan dan tanggungjawab yang disesuaikan
dengan jenjang yang berbeda-beda satu sama lain.
(Setiap atasan harus mengkoordinasikan bawahannya
langsung).
Syarat Koordinasi
agar berhasil…………
Sense of coorperation
Perasaan untuk bekerjasama
Rivalry
Diadakannya persaingan antar bagian2 agar
berlomba2 untuk maju
Tea m Spirit
Adanya saling menghargai
Espirit de corp
Bagian yang eihargai umumnya menambah
kegiatan yang bersemangat.
CARA – CARA KOORDINASI
Memberikan keterangan langsung secara
bersahabat
Mengusahakan agar pengetahuan dan
penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh
anggota tidak menurut masing-masing
anggota,karena tujuan itu tujuan bersama
Mendorong anggota untuk bertukar
pikiran,mengemukakan ide,saran dan lain-lain
Mendorong anggota untuk berpartisipasi
Membina human realtions yang baik
Manajer Sering melakukan komunikasi informal
Koordinasi versus Kooperasi
Koordinasi
Berhubungan dengan
pengintegrasian,sinkronisasi,mempunya
i jumlah,waktu,arah dan arti yang lebih
luas daripada kooperasi.
Kooperasi
Tindakan bersama oleh sejumlah orang
terhadap tujuan bersama (Tujuan umum)
SAMPAI JUMPA
LAGI..minggu
depan quis....
PERTEMUAN KE - 9
Proses Manajemen Perusahaan
Sumber daya
manusia
materi Lain
Masyarakat umum
Fungsi
perencanaan
pengorganisasian
pengarahan
pengawasan
Penentuan tujuan
komunikasi
motivasi
Pemilik
lembaga
pegawai
konsumen
pemasok
pesaing
pemda
masyarakat
setempat
Fungsi – fungsi Manajemen
Planning
Penentuan Tujuan
dan Bagaimana
Cara Pencapaian
yang terbaik
Controlling
Monitoring dan
Perbaikan Aktifitas
yang sedang berjalan
agar Tujuan dapat
tercapai
Organizing
Penentuan
Bagaimana
Penyusunan
Organisasi dan
Aktifitas dapat
dilakukan
Actuating
Proses Memotivasi
Anggota
Organisasi agar
Planning dapat
dijalankan
PERENCANAAN
(PLANNING)
A. Pengertian Perencanaan dan Rencana
Perencanaan (Planning) adalah fungsi dasar atau fungsi
fundamental manajemen, karena organizing, actuating, dan
controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan
ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Perencanaan adalah kumpulan keputusan-keputusan. Planning
adalah suatu proses untuk menentukan rencana (plan). Dengan
kata lain perencanaan diproses oleh perencana (planer) dan
hasilnya adalah rencana (plan).
Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana,
pengendalian tidak dapat dilakukan.
PERENCANAAN ( PLANNING)
1. Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen
1.1 Pengertian Perencanaan (Planning)
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai
sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tesebut
secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga ercapainya tujuan organisasi. Planning is
a process that involves defining the organization set of plans to
integrate and coordinate organizational work.
Berikut ini Pengertian Perencanaan (Planning) Menurut George R
Terry
Planning is the selecting and relating of facts and making and using of
assumptions regarding the futurein the visualization and formulationof
proposed activations believed necessaryto achieve desired result.
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini Pengertian Rencana (Plan) Menurut Drs. Malayu S.P.
Hasibuan
Rencana sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur
yaitu “tujuan” dan “pedoman”
Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana
Menurut T. Hani Handoko (1992:84-85) paling sedikit ada lima dasar
pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut:
1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran,
keuangan, personalia.
2. Tingkatan Organisasional termasuk keseluruhan orgsnisasi atau
satuan-satuan kerja organisasi.
3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor
kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya,
rasionalitas, kuantitatif, dan kualitatif.
4. Waktu menyangkut rencana jangka pendek, dan jangka
panjang.
5. Unsur-unsur rencana. Dalam wujud anggaran, program, prosedur,
kebijaksanaan, dan sebagainya.
Fungsi Perencanaan
1Perencanaan Sebagai Pengarah
2.Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
3.Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber
Daya
4.Perencanaan sebagai Penetapan Standar Dalam
Pengawasan
Kualitas
MISI
MAKSUD
Hierarki rencana organisasi
W. H. Newman (1963)
TUJUAN
SASARA
N
RENCAN
A
STRATE
GI
Digunakan untuk
untuk
kegiatan-kegiatan
yang permanen
RENCANA SEKALI PAKAI
PROGRA
M
PROYEK
Digunakan
kegiatan-kegiatan
RENCANA-RENCANA OPERASIONAL yang continue
RENCANA TETAP
KEBIJAKSANAAN
A
N
G
G
A
R
A
N
PROSEDUR DAN
METODE STANDAR
PERATURAN
Fungsi Perencanaan
1Perencanaan Sebagai Pengarah
2.Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
3.Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber
Daya
4.Perencanaan sebagai Penetapan Standar Dalam
Pengawasan
Kualitas
Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)
Perencanaan yang baik tentunya perlu dirimuskan. Perencanaan yang paling
baik memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1.FAKYUAL ATAU REALISTIS
2.LOGIS DAN RASIONAL
3.FLEKSIBEL
4.KOMITMEN
5.KOMPREHESIF
MELAKUKAN PERENCANAAN (PLANNING PROCESS)
Fungsi perencanaan sering dinamakan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam
perencanaan seluruh rangkain aktivitas yang akan dilakukan, mengapa melakukan, kapan, di mana
dan melakukannya disusun.
1.Peran Tujuan (goals) dan Rencana (Plan) dalam proses perencanaan
2.Pengerian tujuan (goals) dan rencana (Plan)
3.Beberapa Jenis Tujuan (Type of Goals)
4. Beberapa Jenis Rencana (Types Of Plans)
5.Beberapa Pendekatan dalam Penetapan tujuan
Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan
A.Perencanaan dengan Flow Chart
Flow chart tersebut menggambarkan proses rencana membaca buku yang dapat dipilih antara
meminjam buku atau melakukan pembelian buku terlebih dahulu. Melalui bagan ini, dengan mudah
kita bias mengamati kejadian-kejadian yang berkesinambungan dari mulai saat kita memulai
pekerjaan atau rencana hingga rencana terealisasi.
mulai
Perlu
buku
bacaan?
tidak
berhenti
ya
beli
buku
bacaan
?
tidak
pinjam
ya
Membeli buku bacaan
yang di inginkan
Membaca buku yang di
innginkan
Gambar flow Chart untuk Pembelian Buku Bacaan
selesai
Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Penjadwalan dengan Gantt Chart (Bagan Gantt) adalah salah satu bagian penting dalam
perencanaan. Ketika kegiatan organisasi begitu banyak dan berkesinambungan satu
dengan yang lainnya, Gantt Chart pada dasarnnya menbantu manajer untuk dapat
mengaturnya melalui proses penjadwalan. Sehingga rencana sederhana Gantt Chart
adalah eknik penjadwalan secra grafis atas berbagai rencana kegiatan.
Bula
n1
Bula
n2
Bula
n3
Bula
n4
Pekerjaan
I
Pembelian
baku
bahan
Proses Produksi
Pergudangan
Pengiriman
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III IV
I
II
III
IV
= jadwal pekerjaan
Sebagai kesimpulan, Gantt Chart memudahkan para pelaksan kegiatan untuk
merencanakan segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Namun disisi lain, alat
bantu ini memiliki keterbatasan, diantaranya keterbatasan dalam menjadwalkan
berbagai kegiatan yang sifatnnya sangat detail dan kompleks.
Langkah-Langkah dalam Bidang Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan menurut George R Terry adalah
sebagai
berikut:
1. Jelaskan problem yang bersangkutan
2. Usahakanlah untuk mencapai keterangan-keterangan tentang
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan
3. Analisislah dan klasifikasilah keterangan-keterangan
4. Tetapkanlah premis-premis perencanaan dan penghalangpenghalang terhadapnya
5. Tentukan rencana-rencana alternatif
6. Pilihlah rencana yang diusulkan
7. Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara
terperinci bagi rencana yang diusulkan tersebut
8. Laksnakalah pengecekan tentang kemajuan rencana yang
diusulkan
KELEBIHAN
PERENCANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Planning menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur
dan dengan tujuan tertentu.
Planning menyebabkan pekerjaan yang tidak produktif
diminimalisir.
Planning membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil yang
dicapai.
Kemungkinan digunakan fasilitas yang tersedia dengan sebaikbaiknya menyebabkan biaya yang lebih murah.
Planning memberikan pedoman tentang arah, motif, komunikasi
sehingga pekerjaan lebih efektif.
Planning bisa dipergunakan untuk melihat hubungan-hubungan
dalam pengusahaan hingga bisa meramalkan untuk segala
penyelesaiannya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi
Planning memberikan landasan untuk pengawasan.
KELEMAHAN
PERENCANAAN
1. Karena planning berhubungan dengan masa yang akan datang,
maka tidak dapat menentukan terjadinya sesuatu itu dengan pasti.
2. Kadang-kadang planning yang didahului dengan suatu riset yang
mendalam membutuhkan biaya yang besar.
3. Penghalang-penghalang psikologis di mana orang sering
memperhatikan kebutuhan masa sekarang lebih berharga dari
pada masa yang akan datang.
4. Ada orang yang menginterppretasikan, planning merupakan suatu
cara kerja dengan paksaan tentang apa yang telah digariskan.
5. Sering orang-orang lebih menitiberatkan perhatian pada masalahmasalah yang dihadapi menurut kenyataan yang harus
dilaksnakan dari pada pemikiran masalah yang membutuhkan
pemikiran yang jelas.
(RECRUITMENT)
PENARIKAN TENAGA KERJA
• Suatu usaha untuk mencari tenaga kerja dari sumber
yang ada sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
Internal
Source
Sumber Tenaga
Kerja
External
Source
Mutasi, Promosi,
Rotasi, Demosi
Advertensi,
Biro Tenaga Tkjd.
Rekom orang dlm,
Lmg Pendidikan.
Pelamar insidentil
Nepotisme.
Sewa Kontrak.
SELECTION
SELEKSI TENAGA KERJA
• Batasan : Suatu Proses pemilihan beberapa orang dari
sekumpulan orang-orang dengan preferensi tertentu
Blanko
Lamaran
WAWANCARA
DITERIMA
Ujian
Kesehatan
TEST
Latar
Belakang
DITOLAK
PENEMPATAN DAN PEMBEKALAN
(Placement and Introduction)
• Suatu proses untuk menempatkan seseorang
pada jabatan atau unit kerja sesuai dengan
kualifikasi yang dimilikinya.
• Introduction/ orientation adalah suatu proses
pemberian informasi yang dibutuhkan kepada
kariawan baru menyangkut 3 hal : (1)Informasi
umum tentang pekerjaan sehari-hari (2) Sejarah
dan tujuan organisasi serta kontribusi yang
diharapakan dari karyawan thd organisasi
(3) sosialisasi tentang aturan kerja mengenai
berbagai prosedur dan kebijakan organisasi
PENGEMBANGAN (DEPELOVMENT)
• Upaya yang dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan
atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang
telah ditetapkan
Bobot Materi Didasarkan Pada Ketermampilan Relatif
Tecnical
Non Manajer
(Pelatihan)
Human
Conceptual
Manajer
(Pendidikan)
Pengembangan Karier
• Karier: sebagai rangkaian promosi jabatan ke jabatan yang lebih
tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seseorang tenaga
kerja selama masa dinasnya.
• Pengembangan Karier: Peningkatan-peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier
Perencanaan
Karier
Jalur-Jalur
Karier
Pengembangan
Karier
Umpan Balik
Sasaran-Sasaran
Karier
PENILAIAN PRESTASI KERJA
• Suatu proses melaluimana organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan
Prestasi Kerja
Karyawan
Penilaian
Prestasi Kerja
Umpan Balik
Bagi Karyawan
Ukuran-ukuran
Prestasi Kerja
Keputusan 2
Personalia
Kriteria yang ada
Hubungannya
Dengan
Pelaksanaan
Kerja
Catatan 2
Tentang Karyawan
(Conpensation)
Pemberian Konpensasi
• Segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas
jasa atas prestasi yang telah diberikan pada organisasi
Inf Analisis
Pekerjaan
Evaluasi
Pekerjaan
Sur Analisis
Masalah
Upah
Dasar
Pembayaran
Upah
Rencana
Insentif
Standar2
Prestasi Kerja
Penilaian
Prestasi Kerja
Integraton
• Proses penyatuan dua kepentingan yang kontradiksi antara pihak
manajemen dengan para pekerja agar tercapai hubungan yang
serasi dan harmonis
• Serikat Karyawan; organisasi para pekerja untuk menyatakan
pendapat, untuk melindungi dan memperbaiki kondisi dan
kesejahteraan kerja
Perlindungan dari
Pelanggaran Hukum
Pemerintah
Perlindungan dari
Pelanggaran Hukum
Kesempatan-kesempatan
Bagi Karyawan
Manajemen
Pelaksanaan Kerja
Secara Efektif
Ketaatan terhadap
Perjanjian Bersama
Serikat
Karyawan
MAINTANANCE
• Upaya organisasi untuk memelihara kondisi fisik dan mental
pegawai dalam bentuk benefit dan service agar mereka betah dan
nyaman bekerja pada perusahaan
• Konpensasi yang bersifat tidak langsung dan tidak ada kaitannya
dengan prestasi kerja
Bentuk-bentuknya
• Servis yang bersifat Ekonomis: Tunjangan pensiun, asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan.
• Servis yang bersifat menyenangkan: Pasilitas olah raga, Rekreasi
• Servis yang bersifat memudahkan: Kantin, koperasi, Konseling,
Sparation / PHK
• Kegiatan yang dilakukan untuk
memberhentikan tenaga kerja baik untuk
sementara maupun selamanya dengan
berbagai alasan,diantaranya:Sudah lanjut
usia , Kondisi keuangan sudah tidak
memungkinkan, karena kondisi kesehatan
pegawai, melakukan indisipliner,
melakukan kecurangan yang
mengakibatkan merugikan harta
perusahaan
Analisa jabatan
• Suatu penentuan dari suatu jabatan yang
meliputi tugas,tanggungjawab,wewenang
dan hubungan dengan jabatan lain dalam
organisasi,serta persyaratan minimal yang
dibutuhkan agar seseorang mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam jabatan
itu dengan baik
TERIMAKASIH
Pengorganisasian merupakan
sebuah aktivitas penataan
sumber daya manusia yang
tepat dan bermanfaat bagi
manajemen,, dan menghasilkan
manajemen
penataan dari karyawan
DEFINISI ORGANIZING
Organisasi merupakan naungan dimana sumber
daya, kerjasama antar sumber daya
diorientasikan melalui mekanisme tertentu
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Mekanisme agar kerjasama antar sumber
daya mencapai efektifitas dan efisiensi
itulah yang disebut pengorganisasian
Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari
pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan
organisasi
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan )
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing
satuan organisasi.
Prinsip dasar koordinasi /
organizing :
1. Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus
memiliki kompentensi , yaitu kemampuan dan
kemauan.
2. Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian
yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam
berorganisasi.
3. Memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang
sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
4. Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas
dalam berorganisasi.
Hal pokok yang perlu diperhatikan dari
pengorganisasian :
Membuat job description (
uraian pekerjaan )
Menentukan arah dan
sasaran satuan organisasi
Menganalisa beban kerja
masing – masing satuan
organisasi
Menentukan seseorang
atau karyawan yang
berdasarkan atas
pertimbangan arah dan
sasaran, beban kerja, dan
urian kerja dari masing –
masing satuan organisasi.
Prinsip dasar organizing
:
Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus memiliki
kompentensi , yaitu kemampuan dan kemauan.
Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai
dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal – hal
pokok dalam berorganisasi.
Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.
Faktor-Faktor Perancangan
Struktur Organisasi
•
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana
aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan
bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk
bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan
kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur
Unsur--unsur Struktur Organisasi
Unsur
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan
keputusan
5. Ukuran satuan kegiatan
•
Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian
• Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai,
dicapai, apakah profit
motive atau service motive.
• Penentuan kegiatankegiatan-kagiatan,
kagiatan, artinya manajer harus mengetahui,
mengetahui , merumuskan
dan menspesifikasikan kegiatankegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatankegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
dilakukan.
• Pengelompokan kegitankegitan -kegiatan,
kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan
kegiatan--kegiatan kedalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
kegiatan
sama.
• Pendelegasian wewenang,
wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya
wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
departemen.
• Rentang kendali,
kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada
setiap departemen atau bagian
bagian..
• Peranan perorangan,
perorangan , artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugastugastugas setiap individu karyawan,
karyawan, supaya tumpangtumpang-tindih tugas dihindarkan.
dihindarkan.
• Tipe organisasi,
organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang
akan dipakai,
dipakai, apakah line organization, line and staff organization ataukah
function organization.
• Struktur (organization chart=bagan
chart=bagan organisasi),
organisasi), artinya manajer harus
menetapkan struktur organisasi “segitiga vertical, segitiga horizontal, berbentuk
lingkaran,, berbentuk setengah lingkaran,berbentuk kerucut vertical,/horizontal
lingkaran
ataukah berbentuk oval”.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
Mengalokasikan sumber daya
daya,, merumuskan dan
menetapkan tugas,
tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya
garis kewenangan dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan
perekrutan,, penyeleksian
penyeleksian,, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia
manusia//tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat
Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari
pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan
organisasi
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan )
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing
satuan organisasi.
Selesai……………………
Selesai……………………
sampai bertemu kembali…
kembali…
WassaLam
ACTUATING
PERTEMUAN KE - 11
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usahausaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orangorang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki secara efektif.
Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
(leadership).
Luther
Gullick
George
Terry
James AF
Stoner
Koontz
&O
’Donnelly
Nickels,
McHugh &
Mc Hugh
Richard
W Griffin
Ernest
Dale
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
REPORTING
Leading
DIRECTING
STAFFING
Directing
Leading
COORDINATING
Actuat ing
DIRECTING
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
CONTROLLING
KEGIATAN DALAM
FUNGSI PENGARAHAN
Mengimplementasikan
proses
kepemimpinan,,
kepemimpinan
pembimbingan,, dan pemberian motivasi kepada
pembimbingan
tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan,
tujuan, Memberikan tugas
dan
penjelasan
rutin
mengenai
pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Kepemimpinan
(leadership)
Sikap dan Moril
(attitude and
morale)
Tatahubungan
(Communicatio
Perangsang
(Incntive
Supervisi
(supervision)
Disiplin
(Discipline)
Kepemimpinan
“Keseluruhan
aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang, agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang memang dikehendaki bersama”.
Sihotang (2007:258)
6
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN
• KEKUASAAN
KEPEMIMPINAN
•MEMPENGARUHI
•ORANG LAIN
KEKUASAAN BERDASARKAN
PAKSAAN
KEKUASAAN BERDASARKAN
PENGHARGAAN
7
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
4
•TUJUAN
1
LEADER
3
•ORGANISASI
2
PENGIKUT
5
•LINGKUNGAN
8
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
1 LEADER
4
TUJUAN
2
PENGIKUT
5
3
• ORGANISASI
LINGK
UNGAN
• Aktivitas timbal balik apa saja yang saling bernilai pada setiap relasi tersebut ?
9
Ciri – ciri Pemimpin
Perencanaan Sebagai Pengarah
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Pemborosan Sumber Daya
Perencanaan sebagai Penetapan
Standar Dalam Pengawasan
Kualitas
10
Prinsip actuating
Prinsip
mengarah
kepada tujuan
Prinsip
keharmonisan
dengan
tujuan
Prinsip kesatuan
komando
Cara-cara pengarahan
Carayang dilakukan
1.Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan
informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan
baik..
baik
2.Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang
yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu
kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
tertentu.
3.Delegasi wewenang.
wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini
pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya
kepada bawahannya
bawahannya..
TERIMAKASIH
13
Pertemuan ke - 12
DEFINISI
Pengawasan (Controlling),
didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan – tujuan organisasi
dan manajemen dapat tercapai.
Waktu
Preventif
Repressif
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Objek
Subjek
Waktu Pengawasan
Pengawasan Preventif, yaitu pengawasan
yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan, agar tidak terjadi kesalahan di kemudian
hari.
Pengawasan Repressif, yaitu pengawasan
yang dilakukan setelah rencana dijalankan.
Hasil yang dicapai diukur dengan alat pengukur
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Waktu
Preventif
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Objek
Subjek
Fokus Pengawasan
Pengawasan Pendahuluan, dirancang untuk
mengantisipasi masalah dengan mendeteksi masalah
dan mengambil tindakan sebelum masalah terjadi.
Pengawasan Bersama, di mana proses kegiatan
harus memenuhi syarat tertentu sebelum dilaksanakan
untuk menjamin ketepatan pelaksanaan.
Pengawasan Umpan Balik, di mana
penyimpangan dari hasil kegiatan diperbaiki dan
dijadikan tolak ukur untuk kegiatan serupa di masa yang
akan datang.
Pengawasan Ganda, menggunakan dua atau lebih
tipe pengawasan di atas.
Preventif
Waktu
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Administratif
Objek
Operatif
Subjek
Objek Pengawasan
Pengawasan Administratif, dilaksanakan
pada bidang yang fungsinya dikategorikan sebagai
tugas administrasi.
Pengawasan Operatif, dilaksanakan pada
bidang yang fungsinya melaksanakan pekerjaan
operatif.
Preventif
Waktu
Repressif
Pendahuluan
Fokus
TIPE
PENGAWASAN
Bersama
Umpan Balik
Ganda
Administratif
Objek
Operatif
Intern
Subjek
Ekstern
Subjek Pengawasan
Pengawasan Intern, dilakukan khusus
ditujukan pada pelaku – pelaku dan fungsi –
fungsi yang berada di dalam organisasi.
Pengawasan Ekstern, dilakukan khusus
ditujukan pada subjek atau faktor - faktor dan
fungsi – fungsi yang berada di luar organisasi.
Alat Pengawasan
• Bugdet, ikhtisar hasil yang diharapkan dan
pengeluaran yang disediakan untuk mencapai
hasil tersebut.
• Non-Budget, dibedakan menjadi beberapa
jenis :
Personal Obeservation
Report
Daftar laporan keuangan
Statistik
Internal Audit
Tahap Proses Pengawasan
• Penetapan standar pelaksanaan
• Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
• Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Pengamatan.
Laporan – laporan lisan maupun tulisan.
Metode – metode otomatis.
Inspeksi pengujian atau dengan mengambil sampel.
• Koreksi jika diperlukan
Mengubah standar mula
Mengubah pengukuran pelaksanaan.
Mengubah cara menganalisa dan
menginterpretasikan penyimpangan
Kar