Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Komponen Bahan Baku Papan Partikel

Wisnu Arto Snbari.

Penggnnaan Limbah Plastik Sebagai Komponen Bahan Baku Papan

Partikel di bawah bimbingan Dr. Ir. Mnh. Yusram Massijaya, MS.

Kurangnya ketersediaan kayu bulat jika dibandingkan dengan kebutuhannya serta besarnya
volume limbah industri pengolahan kayu mendorong perkembangan teknologi pembuatan produk kayu
yang dapat mengatasi kedua masalah tersebut di atas. Di antara produk-produk kayu yang dapat
memecahkan masalah tersebut adalah papan partikel. Saat ini papan partikel telah banyak diproduksi
sebagai bahan baku bangunan maupun untuk perabot rumah tangga yang telah dipakai oleh masyarakat
luas. Pengembangan teknologi pembuatannya tetap diperlukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
papan partikel di dalam pemakaiannya. Salah satu kelemahan papan partikel yang cukup berarti
adalah sifat pengembangan tebalnya.
Di sisi lain, limbab plastik yang menumpuk di muka bumi semakin banyak seiring dengan
meningkatnya industri bahan baku dan barang jadi plastik. Sedangkan bahan ini tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme pengurai. Penumpukan limbah plastik tentunya akan dapat merusak lingkungan
bila tidak segera diatasi.
Dari pemikiran di atas, penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah kayu dan limbab plastik
dalam sebuah


produk kayu yaitu papan partikel.

Produk ini diharapkan dapat memperbaiki

kelemahan papan partikel karena adanya plastik sebagai komponen bahan bakunya dan juga dapat
menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan limbah plastik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisis dan mekanis papan partikel yang
komponen bahan bakunya dari limbah kayu dan limbah plastik. Limbab plastik yang digunakan
-.

.

dibedakan berdasarkan polimer pembentuknya yaitu Polyethylene, Poljpropylene, dan Polyslyref~e.

-

Sebanyak 20 papan partikel bemkuran (35 x 35 x 1) cm dibuat dengan menggunakan perekat

Phenol Formaldehyde @F) yang terdii dari kontrol untuk setiap tiga perlakuan yaitu polimer
pembentuk limbah plastik dan lima kali ulangan untuk setiap perlakuan. Komposisi bahan baliu papan

partikel adalah 90% pattikel kayu dari famili Dipterocarpaceae dan 10% partikel plastik. Pengujian
dilakukan menurut standar ASTM D 1037 (1997) dengan sifat-sifat yang diuji adalah kerapatan, kadar
air, daya serap air, pengembangan tebal, keteguhan patah (MOR), keteguhan lentur (MOE), dan
keteguhan rekat QB). Sedangkan hasil pengujian dianalisa secara deskriptif dan dibandingkan dengan
standar JIS A 5908 (1994).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya limbah plastik sebagai komponen bahan baku
papan partikel dapat meningkatkan kualitas sifat fisisnya dibandingkan kontrolnya terutama kadar air,

daya serap air, dan pengembangan tebal. Hal ini disebabkan oleh dua sifat plastik yang berbeda
dengan kayu yaitu tidak adanya air yang terikat di dalam plastik dan sifatnya yang kedap air. Namun,
untuk semua sifat mekanis papan tersebut menurun dibandingkan kontrolnya, baik keteguhan patah
(MOR), keteyhan lentur (MOE), maupun keteguhan rekat (IB). Hal ini disebabkan penggunaan
limbah plastik yang meniiliki sifat kekuatan yang rendahjuga karena ikatan rekat antara plastik dengan
kayu lebih lemah dibandingkan ikatan rekat antara kayu dengan kayu.