Ketahanan Sperma Dalam Saluran Kelamin Betina Untuk Membuah Sel Telur Serta Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio Pada Ayam Kedu (Gallus demosticus)
Tuhanmu riada meninggalkan kamu don riada
(pula) benci kepadamu, dun sesungguhnya akhir
itu lebih baik bagimu dari pennulaaan. Dan kelak
Tuhanmu pasri memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankalz
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia
melindungimu. Dan Dia mendapafimu sebagai
seorang yang bingung, lalu Dia memberi pefunjuk.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
(Adh Dhuhaa: 3 - 8)
Kupersembahkan umuk yang tercinta:
Ayahanda dun Ibunda, Uni Yet, Uni Upik,
Ilmi, Rizki, Fauzan, Nina d u n Anduang
sekeluarga
KETAHANAN SPERMA DALAM SALURAN KELAMIN BETINA
UNTUK MEMBUAHI SEL T
ERTA PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBAN
AYAM KEDU
((3
S K R I P S I
BUD1 SATRIA
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
BUD1 SATRIA. 1993. Ketahanan Sperma Dalam Saluran Kelamin Betina untuk
Membuahi Sel Telur serta Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio pada Ayam
Kedu (Gallus domesticus). Skirpsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Pittor H. Hutabarat, MSc.
Pembimbing Anggota : Drh. Ita Djuwita, MPhil.
Penelitian tentang ketahanan sperma dalam saluran kelarnin betina untuk
membuahi sel telur serta pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam Kedu dilakukan di Laboratorium llmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peterriakan dan Laboratorium Embriologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor mulai
bulan Oktober 1991 sampai Maret 1992.
Ternak yang digunakan adalah ayam Kedu betina urnur 12 bulan sebanyak 32
ekor dan ayam Kedu jantan umur 18 bulan sebanyak enam ekor. Semen jantan dievaluasi volume, warna, pH, konsistensi, gerakan massa, gerakan individu dan konsentrasi spermatozoanya. Untuk mengetahui lamanya daya tahan sperma dalam saluran
kelamin betina dan fertilitas dilakukan inseminasi menggirnakan perlakuan semen yang
diencerkan memakai larutan Ringer's dengan dosis inseminasi 0 , l ml. Perlakuan terdiri dari inseminasi tanpa pengenceran (semen A), pengeceran 1: 1 (semen B), pengenceran 1:3 (semen C) dan pengenceran 1:5 (semen D). Rancangan yang digunakan
untuk perlakuan adalah rancangan acak lengkap dengan delapan ulangan. Data dianalisis sidik ragam serta uji jarak Duncan untuk ~nengujirataan perlakuan yang berbeda
nyata. Untuk mengetahui petumbuhan dan perkembangan embrio ayam Kedu digunakan telur-telur fertil yang diperoleh dari ayam Kedu betina hasil inseminasi dan
menggunakan mesin tetas untuk rnengerami telur tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan embrio dianalisis mengikuti fungsi pertumbuhan dengan model Y = a x h dimana
bobot embrio sebagai peubah X dan sebagai peubah Y adalah panjang punggung,
leher, sayap, kaki, shank, jari kaki, dan tinggi kepala serta bobot sayap dan kaki.
Ejakulat ayam Kedu yang diperoleh den an cara dilinir mempunyai volume
0,54+0,09 mi, konsentrasi sperma 340,50 x 10 +45,94 x 10' per ml, warna putih,
pH 7,1, konsistensi kental, gerakan lnassa 80% dan sperlna motil +
Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pengenceran tidak mernberikan pengaruh terhadap
lamanya ke'ahanan sperma dalam saluran telur untuk membuahi sedangkan terhadap
fertilitas memberikan pengaruh yang nyata (P
(pula) benci kepadamu, dun sesungguhnya akhir
itu lebih baik bagimu dari pennulaaan. Dan kelak
Tuhanmu pasri memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankalz
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia
melindungimu. Dan Dia mendapafimu sebagai
seorang yang bingung, lalu Dia memberi pefunjuk.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
(Adh Dhuhaa: 3 - 8)
Kupersembahkan umuk yang tercinta:
Ayahanda dun Ibunda, Uni Yet, Uni Upik,
Ilmi, Rizki, Fauzan, Nina d u n Anduang
sekeluarga
KETAHANAN SPERMA DALAM SALURAN KELAMIN BETINA
UNTUK MEMBUAHI SEL T
ERTA PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBAN
AYAM KEDU
((3
S K R I P S I
BUD1 SATRIA
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
BUD1 SATRIA. 1993. Ketahanan Sperma Dalam Saluran Kelamin Betina untuk
Membuahi Sel Telur serta Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio pada Ayam
Kedu (Gallus domesticus). Skirpsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Pittor H. Hutabarat, MSc.
Pembimbing Anggota : Drh. Ita Djuwita, MPhil.
Penelitian tentang ketahanan sperma dalam saluran kelarnin betina untuk
membuahi sel telur serta pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam Kedu dilakukan di Laboratorium llmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peterriakan dan Laboratorium Embriologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor mulai
bulan Oktober 1991 sampai Maret 1992.
Ternak yang digunakan adalah ayam Kedu betina urnur 12 bulan sebanyak 32
ekor dan ayam Kedu jantan umur 18 bulan sebanyak enam ekor. Semen jantan dievaluasi volume, warna, pH, konsistensi, gerakan massa, gerakan individu dan konsentrasi spermatozoanya. Untuk mengetahui lamanya daya tahan sperma dalam saluran
kelamin betina dan fertilitas dilakukan inseminasi menggirnakan perlakuan semen yang
diencerkan memakai larutan Ringer's dengan dosis inseminasi 0 , l ml. Perlakuan terdiri dari inseminasi tanpa pengenceran (semen A), pengeceran 1: 1 (semen B), pengenceran 1:3 (semen C) dan pengenceran 1:5 (semen D). Rancangan yang digunakan
untuk perlakuan adalah rancangan acak lengkap dengan delapan ulangan. Data dianalisis sidik ragam serta uji jarak Duncan untuk ~nengujirataan perlakuan yang berbeda
nyata. Untuk mengetahui petumbuhan dan perkembangan embrio ayam Kedu digunakan telur-telur fertil yang diperoleh dari ayam Kedu betina hasil inseminasi dan
menggunakan mesin tetas untuk rnengerami telur tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan embrio dianalisis mengikuti fungsi pertumbuhan dengan model Y = a x h dimana
bobot embrio sebagai peubah X dan sebagai peubah Y adalah panjang punggung,
leher, sayap, kaki, shank, jari kaki, dan tinggi kepala serta bobot sayap dan kaki.
Ejakulat ayam Kedu yang diperoleh den an cara dilinir mempunyai volume
0,54+0,09 mi, konsentrasi sperma 340,50 x 10 +45,94 x 10' per ml, warna putih,
pH 7,1, konsistensi kental, gerakan lnassa 80% dan sperlna motil +
Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pengenceran tidak mernberikan pengaruh terhadap
lamanya ke'ahanan sperma dalam saluran telur untuk membuahi sedangkan terhadap
fertilitas memberikan pengaruh yang nyata (P