Upaya Peningkatan Akses melalui Pengembangan SMP Cerdas Seatap

51 banyak sektor itulah, data sasaran Wajar Dikdas di data, bahkan disisir dan dilaporkan secara berjenjang ketingkat yang lebih atas. Namun sayangnya, dari hasil penelitian pula terungkap bahwa proses pendataan sasaran tersebut baru sebatas dilaksanakan dalam rangka mengungkap nama dan alamat, sementara alasan atau motif mereka tidak bersekolah, apalagi sampai mengungkap klasifikasi anak miskin dan tidak miskin, sama sekali absen dari perhatian. Itulah pula yang kemudian menjadi salah satu penyebab munculnya kesulitan dalam merumuskan dan menyampaikan pesan sosialisasi atau motivasi dan penenrtuan progran intervensi yang perlu dilakukan dalam tahap berikutnya.

4. Upaya Peningkatan Akses

Berikut ini adalah deskripsi mengenai upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin yang diwujudkan dalam berbagai bentuk pengembangan program pelayanan pendidikan alternatif yang secara khusus lebih banyak diperuntukan dalam rangka menyediakan pelayanan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin. Upaya ini juga sekaligus merupakan penjabaran dari arah kebijakan Wajar Dikdas yang telah ditetapkan.

a. Upaya Peningkatan Akses melalui Pengembangan SMP Cerdas Seatap

Program ini pada intinya ditujukan dalam rangka memfasilitasi anak usia13-15 tahun, sebutlah lulusan SDMI yang selama ini belum tertampung di sekolah setingkat SLTP yang ada, baik karena alasan geografis berupa jauhnya jarak domisili anak dengan sekolah, maupun karena alasan ekonomi berkait 52 dengan besarnya beban transportasi yang sering jadi kendala bagi anak dari keluarga miskin. Menampung mereka yang selama ini tidak mampu mengakses SLTP yang ada, itulah tujuan dari pengembangan SMP Cerdas Seatap yang sekaligus juga merupakan program unggulan dari Program Pendanaan Kompetisi dalam rangka Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia PPK-IPM sektor pendidikan yang digulirkan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gambaran konkritnya, demikian diungkapkan oleh Drs. Sulaeman Zuhdi, Ketua Satlak Satuan Pelaksana PPK IPM Bidang Pendidikan Kabupaten Cianjur, ketika program SMP Cerdas Seatap ini baru akan digulirkan, tahun 2006, di kabupaten Cianjur terdapat sekitar 59.722 anak lulusan SDMI yang belum tertampung oleh faslitas SMPMTs yang ada, atau mencapai 1.990 anak setiap kecamatannya. Dan itulah pula yang dijadikan sasaran dari pengembangan program SMP Cerdas Seatap yang merupakan bagian dari Program PPK-IPM sektor pendidikan itu. Dijelaskan oleh Ketua Penanggung jawab Program ini, kehadiran SMP Cerdas Seatap di Kabupaten Cianjur ini diharapkan bisa menjadi pilihan yang rasional dalam rangka mengakselerasi Wajar Dikdas pada umumnya, dan membantu akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin pada khususnya. Ditambahkannya, pengembangan program ini diharapkan mampu membantu mempercepat pencapaian Wajar Dikdas 9 yang ditandai dengan peningkatan angka partisipasi kasar maupun murni APK dan APM SLTP 53 sekaligus meningkatkan angka rata-rata lama sekolah rate of years schooling sebagaisalah satu komponen dalam peningkatan IPM. Di bawah ini adalah gambaran mengenai kontribusi pengembangan SMP Cerdas Seatap dalam penyerapan lulusan SDMI terhadap upaya penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun pada umumnya, dan membantu akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin pada khususnya, diambil dari dokumen Satuan Pelaksana Satlak PPK-IPM Kabupaten Cianjur sebagai berikut : Tabel 4.12 : Perkembangan SMP Cerdas Seatap 2006-2008 TAHUN JUMLAH SEKOLAH JUMLAH SISWA TOTAL KELAS 7 KELAS 8 KELAS 9 2006 2007 2008 83 83 77 2.796 1.948 2.415 - 2.756 1.988 - - 2.137 2.796 4.704 6.540 Dari figur di atas nampak bahwa jumlah sekolah yang berhasil dikembangkan pada tahun pertama Program SMP Cerdas Seatap ini dirintis, bulan Agustus 2006, adalah sebanyak 83 buah sekolah dan bertahan pada angka yang sama pada tahun 2007, namun kemudian turun menjadi hanya 77 buah pada tahun 2008, berkurang sebanyak 6 buah sekolah. Alasan penurunannya, demikian diungkapkan oleh Ketua Penanggungjawab Programnya, Drs. Sulaeman Zuhdi, adalah : pertama, 3 sekolah berganti status menjadi SMP Mandiri, 2 sekolah dinilai kurang efektif dan efisien karena sasarannya nyaris habis dan dipindahkan ke SMP reguler, sementara yang 1 sekolah yang berlokasi di Kecamatan Agrabinta, kehabisan 54 murid karena ada pembukaan SMP baru disekitarnya, yakni di daerah perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Dari figur di atas pula nampak bahwa pengembangan program SMP Cerdas Seatap ini, pada tahun pertamanya berhasil menampung siswa, sebutlah kelas 7 setara dengan kelas 1 SMPMTs sebanyak 2.798 anak, atau sekitar 34 siswa setiap sekolahnya. Jika dibandingkan dengan jumlah anak sekolah lulusan SDMI yang tidak tertampung pada SMPMTs yang tersedia sebanyak 59.722 anak sebagaimana telah diungkapkan pada uraian sebelumnya, maka kehadiran SMP Cerdas Seatap pada tahun pertama berhasil menyerap sebanyak 4,7 persen sekaligus juga merupakan gambaran tentang kontribusi model sekolah ini terhadap peningkatan APK dan APM SMP Pada tahun berikutnya, tahun 2007, pelaksanaan SMP Cerdas Seatap ini hanya mampu menampung lulusan SDMI, sebutlah siswa baru sebanyak 1.948 anak, atau turun sebanyak 848 siswa dibanding tahun 2006. Alasannya, demikian diungkap oleh Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi PPK-IPM, Ir Elizabet MT, berkait dengan keraguan sekaligus kekurangpercayaan masyarakat akan kelangsungan program PPK-IPM ini yang dijadwalkan hanya akan berlangsung 2 tahun. Tegasnya, masyarakat waktu itu khawatir jika anaknya kelak akan terlantar ketika pemerintah provinsi Jawa Barat menghentikan proyeknya. Namun karena pihak pemerintah daerah berhasil meyakinkan masyarakat bahwa kelangsungan program SMP Cerdas Seatap ini akan dijamin oleh dukungan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Cianjur, bahkan akan dijadikan program tetap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten 55 Cianjur, maka siswa baru kelas 7 pada tahun berikutnya, tahun 2008, kembali meningkat menjadi 2.415 anak. Dari tabel di atas pula nampak bahwa semakin tinggi tingkat kelas pada SMP Cerdas Seatap ini, semakin berkurang pula jumlah siswanya. Angka konkritnya, jumlah siswa yang pada tahun 2006 berada pada kelas 7 sebanyak 2.796, menurun menjadi 2.756 ketika mereka menduduki kelas 8 pada tahun 2007, dan menurun lagi menjadi hanya 2.137 ketika mereka berada pada kelas 9 pada tahun 2008, turun sekitar 30 persen. Alasannya, demikian diaungkapkan oleh Tim Monev PPK IPM Kabupaten Cianjur, sebagiannya, terutama murid perempuan, terpaksa drop out karena dinikahkan orang tuanya, sebagiannya drop out karena lebih memilih menjadi Tenaga Kerja Wanita TKW ke Timur Tengah karena faktor desakan ekonominya, sebagian yang lainnya pindah ke SMP atau Tsanawiyah reguler, disamping juga ada diantara mereka yang karena berbagai alasan berhenti di tengah jalan. Sebagai bagian dari program PPK-IPM pada sektor pendidikan, banyak keuntungan bisa dipetik dari penyelenggaraan SMP Cerdas Seatap ini. Diantaranya, demikian diungkapkan oleh Kasubdin Dikdas pada Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, Agus Maelani, bahwa dari aspek tempat, misalnya, program ini bisa dikembangkan hanya dengan menggunakan bangunan SD yang ada sehingga tidak memerlukan biaya pembangunan fisik. Bahkan karena diselenggarakan di daerah terpencil, kehadiran SMP Cerdas Seatap ini mampu mendekatkan pelayanan pendidikan dasar kepada masyarakat atau anak yang berada pada kantong-kantong drop out tingkat SLTP. 56 Keunggulan lainnya, penyelenggaraan SMP Cerdas Seatap ternayata juga mampu memberikan tambahan kesejahteraan para guru yang ada di daerah, termasuk guru sukarelawan Sukwan. Gambaran konkritnya, program yang pertamanya didanai pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program PPK-IPM ini, setiap bulannya menyediakan biaya oparasional dan transportasi yang jumlahnya berkisar antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,- per guru per bulan, baik untuk guru bidang studi maupun transport bagi guru yang menjadi Wali Kelas di SD yang ditunjuk jadi lokasi SMP Cerdas Seatap, bahkan program ini pun menyediakan biaya transport bagi guru dalam melakukan kegiatan ekstra kulikuler. Menurut pandangan peneliti, kegiatan SMP Cerdas Seatap ini mengandung inovasi yang penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar bagi anak dari keluarga miskin. Secara nyata, kegiatan SMP Cerdas Seatap ini telah mampu mendekatkan akses pendidikan dasar kepada masyarakat sehingga memudahkan siswa untuk menjangkau lokasi belajar yang selama ini dirasakan cukup jauh. Hal ini pun membuat masyarakat menjadi lebih ringan dalam hal beban biaya transportasi dari rumah ke sekolah, jalan kaki tidak terlalu jauh, naik angkutan umum pun tidak terlalu mahal. Selanjutnya, selain inovatif, kegiatan SMP Cerdas Seatap ini juga bisa dikatakan efisien dan efektif. Kegiatan SMP Cerdas Seatap yang berbasis kegiatan ini cukup memanfatkan sarana prasarana milik SD setempat, tenaga pengajarnya pun diambil dari sekitar sekolah SMP Cerdas Seatap tersebut. Siswa yang menjadi muridnya pun tidak harus mengenakan pakaian seragam 57 sekolah yang selama ini sering menjadi beban bagi anak dari keluarga miskin, meskipun sekolahnya formal. Itulah pula kultur sekolah yang dalam banyak aspeknya menjadi kondusif dalam mendekatkan akses pelayanan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin. Dan yang menarik, dari jumlah siswa kelas 9 tahun 2008 sebanyak 2.137 anak, sebanyak 75 persen diantaranya dinyatakan lulus mengikuti Ujian Nasional UN, sebuah angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan input yang tersedia dalam penyelenggaraan SMP Cerdas Seatap ini. Itulah pula fakta yang bisa diangkat untuk menjelaskan besarnya kontribusi penyelenggaraan model pendidikan dasar model yang dikembangkan dari program PPK-IPM ini terhadap upaya percepatan penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun bagi anak dari keluarga miskin

b. Upaya perningkatan Akses Melalui Pengembangan SDSMP Seatap