2.3.4.1 Diameter Droplet
Waktu tunda penyalaan Ignition delay times dipengaruhi oleh besar kecilnya diameter
droplet dan menurut Strehlow diameter droplet dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
2.
4
di mana;
2.
5
di mana; P = penurunan tekanan pada mulut nosel
C
D
= koefisien saluran nosel 0,6
C
D
1 ρ = berat jenis bahan bakar
2.3.4.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Pembakaran Spontan Menurut Sazhin pembakaran spontan dipengaruhi oleh temperatur bahan bakar dan tekanan
di dalam silinder pembakaran seperti terlihat pada Gambar 2.10. Sedangkan Heywood dalam bukunya yang berjudul Internal Combustion Engine Fundamentals menerangkan bahwa
pembakaran spontan disamping dipengaruhi oleh angka cetana, tekanan efektif, juga dipengaruhi oleh temperatur bahan bakar seperti terlihat pada Gambar 2.11.
2.4 Strehlow, R., 1985, Combustion Fundamentals, McGraw-Hill, New York, hal 142
2.5 Ibid hal 143
2 max
v ρ
C d
=
max
d = diameter droplet
C = konstante Prandtl=15,4
= tegangan permukaan bahan bakar ρ = berat jenis bahan bakar
v = kecepatan bahan bakar
12 D
ρ C
∆p 2
v ⎟⎟⎠
⎞ ⎜⎜⎝
⎛ =
∆ →
Gambar 2.10. Pengaruh temperatur terhadap pembakaran spontan Sazhin, et all, 2005
Experimental data T
bahan bakar
= 350 K
T
bahan bakar
= 375 K
T
bahan bakar
= 400 K
Pengaruh temperatur bahan bakar
W akt
u t u
n d
a te
rba k
ar s
en d
ir i
m s
Tekanan dalam silinder Mpa
Gambar 2
2.3.4.3 S
Menurut pada Gam
Wa ktu
tu n
d a
ter b
ak ar
s e
n d
ir i
[m s
]
2.11. Penga Heyw
istem Pemb
Arismunan
mbar 2.12.
Gambar 2.12
A − D
B – E
Tekan kgcm
Wak tu
tu n
d a
te rb
ak a
r se
n d
ir i
ms
Wa ktu
tu n
d a
ter b
ak ar
se n
d ir
i [m
s ]
aruh angka se wood, 1988
bakaran Me
ndar proses p
2. Proses pem
Injeksi Pembakaran
nan m
2
Wak tu
tu n
d a
t er
b ak
ar s
en d
ir i
ms
bmep [ kP
etana dan tem
esin Diesel
pembakaran
mbakaran m
n
Sud
bmep kP
Pa]
mperatur ter
n yang terjad
mesin diesel
dut Engkol
Pa
rhadap pemb
di pada mot
Maleev, 197 bakaran spo
tor diesel se
73 2
ntan
eperti terlih 23
at
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.12, adapun urutannya sebagai berikut:
1. Periode 1: Waktu pembakaran tertunda ignition delay A -B Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar
yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar. 2. Periode 2: Perambatan api B-C
Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran
terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode pembakaran letup.
3. Periode 3: Pembakaran langsung C-D Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.
Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol.
4. Periode 4: Pembakaran lanjut D-E Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi
telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.
Bab III Metode Penelitian