BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaianhasil belajarjuga memiliki peran untuk membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaranlearning
outcomes. Penilaian autentik sebagai bagian utama dalam penilaian menurut Kurikulum 2013
menuntut siswa untuk mendemonstrasikan kompetensi atau kemajuan mereka ke arah kompetensi.Kompetensi tersebut mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Sebagai contoh, penilaian kinerja dalam melakukan percobaan menuntut
pesertadidik benar-benar melakukan percobaan, bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan pilihan ganda tentang apa yang disebut percobaan, apa yang disebut
variabel, dan bagaimana langkah-langkah melakukan percobaan. Sebagian besar guru yang memberikan skor laporan percobaan dengan rentang 0
sampai 10, tetapi tidak mengetahui kriteria yang digunakan untuk memberi skor. Siswa tidak mendapat informasi yang bermanfaat tentang mengapa angka tersebut
diberikan kepadanya dan tidak ada umpan balik mengenai bagian mana dari percobaan yang telah dikerjakan dengan baik dan bagian mana yang memerlukan
perbaikan. Penilaian dengan menggunakan skala di atas bergantung pada penafsiran guru mengenai istilah-istilah seperti “cukup“ atau “bagus”. Kalau siswa dinilai “cukup”,
siswa, orang tuanya, atau guru lain tidak mempunyai gambaran mengenai apa yang sudah bisa dilakukan oleh siswa tersebut dan apa yang belumtidak bisa
dilakukannya. Hal yang demikian tentu tidak sesuai dengan tuntutan penilaian dalam Kurikulum 2013. Agar pendidik dapat menilai proses dan hasil belajar peserta didik
dengan baik maka perlu mengembangkan rubrik penilaian yang tepat.
B. DASAR HUKUM PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN
Dasar hukum dalam pengembangan rubrik penilaian adalah : 1.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 57 tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum Sekolah
DasarMadrasah Ibtidaiyah.
2
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 104 Tahun 2014
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN
Tujuan penilaian menggunakan
rubrik yaitu siswa memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerjanya secara jelas.
Kedua pihak guru dan siswa akan mempunyai pedoman bersama yang jelas tentang tuntutan kinerja yang diharapkan. Rubrik diharapkan pula dapat
menjadi pendorong atau motivator bagi siswa dalam proses pembelajaran. Hal
positif penggunaan rubrik dalam sistem penilaian yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran adalah :
1 Para peserta didik jadi pembelajar aktif.
2 Para peserta didik memeroleh “content knowledge”dan ”procedural
knowledge”. 3
Para peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya sendiri. Baik pendidik maupun peserta didik memeroleh alat refleksi yang efektif tentang
proses pembelajaran yang telah berlangsung.
3
BAB II RUBRIK PENILAIAN
A. Pengertian rubrik penilaian