Uraian Umum Langkah-langkah Analisis SAP 2000

115

3.4 Perencanaan Portal

3.4.1 Uraian Umum

Perencanaan portal terdiri dari perencanaan sloof, balok, dan kolom serta pelat lantai. Kolom dan balok dicor secara monofit untuk menahan gaya gravitasi dan gempa bumi. Pembebanan portal dan pelat lantai meliputi beban mati beban sendiri balok, beban sendiri kolom, berat sendiri pelat lantai, dan berat dinding yang bekerja di atas balok, beban hidup berdasarkan fungsi dari bangunan tersebut dan ditentukan dalam SNI 03-1726-2002, dan beban gempa perencanaan beban gempa berdasarkan SNI Gempa 1726;2012

3.4.2 Langkah-langkah Analisis SAP 2000

Mutu beton f ’c = 24,09 MPa K-300 Mutu baja tulangan fy = 400 MPa Dimensi Balok B1 = 400 x 600 mm Balok Ba = 200 x 300 mm Balok Bsloff = 200 x 300 mm Balok Bsloof2 = 300 x 400 mm Balok Ringbalk = 150 x 250 mm kolom K1 = 500 x 700 mm kolom K1.a = 400 x 600 mm Beban hidup = 250 kgm 2 Mati = 150 kgm 2 Berat dinding = 250kgm 2 Input SAP 2000  Memasukkan beban Mati pada pelat dan tangga 116 Beban mati yang bekerja pada pelat lantai dan tangga serta bordes adalah sebesar 150 kgm 2 . Gambar 4.1 Benan mati pada portal  Memasukkan beban hidup pada pelat dan tangga Untuk gedung yang berfunsi sebagai rumah susun maka sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung yang bekerja pada pelat lantai adalah sebesar 250 kgm 2 sedangkan pada tangga dan bordes sebesar 300 kgm 2 . Gambar 4.2 Beban hidup pada portal  Memasukkan beban mati pada balok Pada balok yang bekerja adalah beban pada dinding. Pada perencanaan ini dinding yang digunakan adalah dinding bata dengan ketinggian dinding 4 m. 117 Gambar 4.3 Beban merata akibat dinding  Memasukkan beban akibat atap Beban yang ditimbulkan atap berupa beban terpusat pada masing-masing kolom yang memikul kuda-kuda. Beban akibat atap sebesar 575,7 kg. Gambar 4.4 Beban terpusan akibat kuda-kuda  Hasil analisis SAP 2000 Gambar 4.5 Hasil analisis SAP 118

3.4.3 Diagram Alir Untuk Perencanaan Portal