Perencanaan Pembebanan pada Kuda – Kuda 1 Perhitungan Mekanika

59 1,5 mm ≤ β5 mm OK Jadi baja profil light lip channels 125.50.20.4,5 memenuhi syarat tegangan dan lendutan maka baja profil light lip channels 125.50.20.4,5 dapat digunakan sebagai gording.

3.1.5 Perencanaan Pembebanan pada Kuda – Kuda 1

a. Analisa pembebanan akibat beban mati DL pada titik buhul  Beban atap q a = Jg . Wgb . Jk = 1,2 . 50 . 3,5 = 210 kg  Beban gording q g = Wgd . Jk = 8,32 . 3,5 = 29,12 kg  Berat kuda – kuda asumsi q k = bentang kuda – kuda . 2Wkk = 15 . 2 .9,66 = 221,4 kg  Berat plafond penggantung q pf = Wpf . Jk = 18 . 3,5 = 63 kg  q tot = q a + q g + q k + q pf = 210 + 29,12 + 221,4 + 63 = 523,52 kg  Berat braching q b = 10 . q tot = 10 . 523,52 60 = 52,352 kg  Beban Mati DL = q tot + q b = 523,52 + 52,352 = 575,87 kg b. Analisa pembebanan akibat beban hidup LL pada atap Menurut PMI pasal 3.2.3 beban hidup pada atap adalah 100 kg Beban hidup LL = 100 kg = 1 KN c. Analisa pembebanan akibat tekanan angin W Tekanan angin gunung Wang = 25 kgm 2 , menurut PMI 1970 pasal 4.3.b koefisien angin tekan dengan sudut kemiringan α 65 o = +0,0βα – 0,4, dimana α = 15 o  Koefisien tekanan angin tekan c1 = +0,0βα – 0,4 = +0,02 . 15 o – 0,4 = 0,1  Angin tekan Wtkn = Wang . c1 . Jg . Jk = 25 . 0,1 . 1,2 . 3,5 = 10,5 kg Proyeksi beban angin tekan untuk data input SAP pada sudut 15 o sebagai berikut:  Arah x = Wtkn . cosα = 10,5 . cos 15 o = 10,14 kg 61  Arah z = Wtkn . sinα = 10,5 . sin 15 o = 2,71 kg menurut PMI 1970 pasal 4.3.b koefisien angin hisap dengan sudut kemiringan α 65 o = - 0,4, dimana α = 15 o  Koefisien anginhisap c2 = -0,4  Angin hisap Whsp = Wang . c2 . Jg . Jk = 25 . -0,4 . 1,2 . 3,5 = -42 kg Proyeksi beban angin tekan untuk data input SAP pada sudut 15 o sebagai berikut:  Arah x = Whsp . cosα = -42 . cos 15 o = -40,56 kg  Arah z = Whsp . sinα = -42 . sin 15 o = -10,87 kg

3.1.6 Perhitungan Mekanika

Perhitungan mekanika dilakukan untuk mengetahu reaksi pembebanan yang terjadi pada kuda – kuda. Setelah mengetahui berat beban mati, beban hidup dan beban angin langkah selanjutnya adalah menganalisis pembebanan melalui program SAP 2000 v10 Structur Analysis Program, agar dapat mengetahui reaksi pembebanan yang terjadi dikuda – kuda, serta 62 dapat mengetahui besarnya gaya batang. Hasil analisis perhitungan mekanika melalui SAP 2000 v10 Structur Analysis Program dapat dilihat dilampiran Tugas Akhir ini. Kombinasi pembebanan yang digunakan sebagai berikut:  DL + LL  1,2 DL + 1,4 LL  1,2 DL + 1,4 LL + 0,8 W Berikut ini disajikan gambar hasil dari program SAP 2000 v10 pembebanan yang terjadi pada kuda – kuda setelah di run. Gambar 3.2 Hasil Analysis Run Sumber Data Pribadi

3.1.7 Pendimensian Batang Profil Kuda – Kuda