24
Gambar 2.11. Gambar ilustrasi perhitungan LCS
6. Setelah mendapatkan nilai LCS, maka penelitian akan dilanjutkan pada tahap
mencocokkan nilai LCS yang didapat dengan hex number pada file yang hendak diuji.
2.7. Penelitian Terdahulu
Pada tahun 2003, McDaniel Heydari mengajukan metode “fingerprints” untuk memprediksi tipe file dengan membandingkan histogram file. Akan tetapi, hasil
penelitian menunjukkan bahwa sangat sulit untuk menghasilkan representasi fingerprint
untuk seluruh kelas tipe file. Li, et al. pada tahun 2005 mengimplementasikan metode fileprints yang mengidentifikasikan tipe file dengan
menganalisa n-gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fileprints dengan menggunakan model centroid untuk representasi distribusi nilai byte per tipe file dapat
mengidentifikasi tipe file secara efektif saat melakukan streaming file dari ataupun menuju disk drive. Veenman pada tahun 2007 mengajukan metode linear diskriminan
the Fischer untuk yang diaplikasikan kepada fileprint, entropy, dan pengukuran
berbasiskan Kolgomorov complexity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode linear discriminant
dapat digunakan untuk mengidentifikasi tipe file. Calhoun dan Coles pada tahun 2008 melakukan perbandingan dua metode yaitu metode linear
discriminant dan longest common subsequences untuk membandingkan 4 tipe file
yakni pdf, gif, bmp, dan jpg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode longest common subsequences
dapat membedakan file utuh antara pdf, gif, bmp, dan jpg dan Mulai backtrack
25 menghasilkan akurasi yang lebih baik saat mengidentifikasi file bmp dan pdf
dibandingkan metode linear discriminant yang diajukan oleh Veenman. Akan tetapi metode longest common subsequences tidak secepat metode linear discriminant dalam
mengidentifikasi tipe file.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini merupakan pembahasan tentang implementasi metode Longest Common Subsequences dalam proses identifikasi tipe file dari file fragment. Bab ini juga akan
membahas tentang proses yang terjadi dalam fase training, fase testing, serta fase validasi.
3.1 Arsitektur Umum