Peta Konsep sebagai Alat Evaluasi

kejadian awal, siklus itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang Nur, 2000b dalam Trianto, 2007. d Peta Konsep Laba-laba Spider Concept Map Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide dan ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut : a tidak menurut hirarki, b kategori yang tidak paralel, dan c hasil curah pendapat. Dalam penelitian ini digunakan peta konsep jenis pohon jaringan network tree yang berupa hirarki dan menjelaskan hubungan antar konsep yang bersifat dari umum ke khusus.

2.2 Peta Konsep sebagai Alat Evaluasi

Peta konsep telah terbukti menjadi alat instruksional yang kuat yang membantu siswa dalam mengklarifikasi pemahaman mereka dan membuat hubungan antara konsep eksplisit Markow dan Lonning 1998 dalam Stoddart et al., 2000. Pendidik telah menemukan peta konsep yang berguna untuk menilai pengetahuan awal siswa, untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan siswa, untuk membantu guru pendidikan siswa mengidentifikasi konsep kunci untuk menargetkan dalam pengajaran mereka, dan sebagai alat penilaian untuk menentukan luas dan kualitas koneksi baru, siswa mampu membuat setelah instruksi Mason 1992 dalam Stoddart et al., 2000. Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi sebagaimana yang dipaparkan oleh Stoddart et al. 2000 bahwa peta konsep sebagai penilaian memiliki dua komponen, yaitu tugas yang dilakukan siswa untuk menunjukkan dan merekam pengetahuan mereka, dan sistem penilaian yang digunakan seorang peneliti atau guru untuk mengevaluasi pengetahuan siswa. Apabila tugas peta konsep yang meminta siswa menggambar peta konsep mereka sendiri, format tugas dapat dibatasi atau terbuka. Tugas terbatas adalah tugas-tugas yang membatasi siswa untuk menyediakan daftar konsep atau kata- kata link Markham et al,. 1994 dan Osmundson et al., 1999 dalam Stoddart et al., 2000, atau menggunakan pendekatan untuk mengisi tempat kosong Zeilik et al., 1997 dan Coleman, 1998 dalam Stoddart et al., 2000. Tugas terbuka menyediakan sejumlah kecil konsep yang tepat, dan sebaliknya tidak membatasi bagaimana peta dapat digambar. Tugas menengah adalah mereka yang menentukan daftar konsep-konsep yang akan digunakan, tetapi tempat kecil atau tidak ada pembatasan lainnya tentang bagaimana peta dapat digambarkan. Pendekatan untuk memberi skor peta konsep pada umumnya menggabungkan suatu kepentingan konten validitas atau akurasi dari konten yang ditampilkan dalam peta dengan tanpa rincian dari peta yang diukur dengan menghitung berbagai komponen peta, seperti konsep atau link. Awal sistem penilaian cenderung untuk menempatkan banyak penekanan kepraktisan. Novak dan Gowin 1984 dalam Stoddart et al. 2000 awalnya mengusulkan sistem penilaian di mana jumlah proposisi yang valid, tingkat hirarki, contoh, dan lintas- link yang dihitung. Masing-masing diberikan jumlah bobot untuk tingkat hirarki mungkin dikalikan dengan 5, sedangkan jumlah proposisi yang valid mungkin dikalikan dengan 2, dan kemudian jumlah bobot akan ditambahkan untuk mendapatkan skor akhir. Pilihan cara menilai peta konsep yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti adalah membandingkan peta konsep siswa sesuai dengan peta konsep kriteria atau peta konsep master. Peta konsep kriteria atau peta konsep master adalah peta konsep yang dibuat oleh orang yang sudah ahli. Fungsi peta konsep kriteria adalah sebagai standar evaluasi untuk kecocokan pemilihan konsep, pilihan proposisi, ketelitian proposisi, struktur peta, dan sebagainya. Sistem penilaian peta konsep yang dipilih dalam penelitian ini adalah sistem penilaian yang membandingkan peta konsep siswa dengan peta konsep kriteria yang dibuat oleh peneliti. Sesuai dengan penelitian McClure 1999 yaitu menguji kesamaan peta konsep siswa dengan peta kriteria master peta.

2.3 Struktur Kognitif