Siswa sebagai subyek belajar melakukan proses belajar untuk dirinya sendiri dan berdiskusi dengan kelompok untuk memecahkan masalah.
2.2 Pembelajaran Seni Tari
Pembelajaran seni tari merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sikap dan tingkah laku sebagai
hasil pengalaman berkesenian dan berinteraksi dengan budaya lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengalaman belajar berkesenian harus mampu
menumbuh kembangkan potensi kreatif siswa, sedangkan potensi kreatif siswa dapat ditumbuh kembangkan manakala dalam proses pembelajaran seni di sekolah
selalu berpegang pada tiga prinsip sebagai berikut: 1 Pembelajaran seni di sekolah harus memberikan kebebasan pada diri siswa untuk mengolah potensi
kreativitasnya; 2 Pembelajaran seni di sekolah harus dapat memperluas pergaulan dan komunikasi siswa dengan lingkungannya; 3 Pembelajaran seni di
sekolah hendaknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dalam suasana yang bebas tanpa tekanan, suatu pembelajaran yang dilandasi oleh rasa
senang dan bebas berkreasi akan menumbuhkan kenikmatan dalam belajar Jazuli
2008: 139-141.
Seni diajarkan saling berkaitan antara seni suara, rupa, dan drama karena seni memiliki sifat multilingul, multidimensional, dan multikultural Kusumastuti
2010: 159-160 berikut pengertian dari sifat-sifat pendidikan seni: 1 Multilingual,
sifat ini
memiliki makna
pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai pengetahuan, 2 Multidimensional,
sifat ini bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi dengan cara
memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika, 3 Multikultural, sifat ini bermakna pendidikan seni menumbuhkembangkan
kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara Kusumastuti 2010: 163. Sedangkan menurut V. Lowenfeld dalam
Ratih 2002: 86-86 Multidemensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar manusia, seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial,
kreativitas, dan estetis. Multilingual dapat mengembangkan kemampuan manusia dalam berkomunikasi melalui beragam bahasa disamping bahsa verbal. Bahasa
yang dimaksud adalah bahasa untuk berekspresi dan berkomunikasi secara visual arau rupa, bunyi, gerak dan keterpaduan Goldberg M, dalam Kamaril dalam
Ratih 2002: 87. Multikultural merupakan hasil ekspresi manusia dan budayanya. Melalui pendidikan seni manusia dapat membentuk dan mengembangkan
kemampuannya dalam berbudaya. Selain itu kemampuan menghargai dan menumbuhkan rasa bangga pada budaya yang dimiliki maupun budaya orang lain
Kamaril dalam Ratih 2002: 87. Pembelajaran seni tari di sekolah memiliki kedudukan yang sama
pentingnya dengan mata pelajaran lain, yaitu sebagai mata pelajaran pokok. Margareth dalam Hartono 2012: 25 mengemukakan bahwa dimasukannya tari
dalam pendidikan formal adalah sebagai sarana memberikan kesempatan bebas bagi setiap anak, untuk mengalami dan merasakan sifat artistik yang ditumbuhkan
dengan tari, sebagai sumbangan untuk setiap pribadi. Pembelajaran seni di
sekolah bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak yang berupa tumbuhnya perasaan bangga, memiliki sifat menumbuhkan rasa bertanggung
jawab, memiliki prestasi yang baik, berkembang daya imajinasi dan kreativitasnya sesuai dengan kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan Mulyasa, 2010: 22. Tujuan pendidikan
dalam kurikulum meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut,
kurikulum perlu disesuaikan dengan kekhasan, kebutuhan, kondisi dan potensi daerahsekolahpeserta didik. Membimbing anak agar menjadi makhluk sosial
adalah fungsi yang sangat penting Depdiknas dalam Mikasari, 2011:14. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan Mulyasa, 2010: 251.
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran seni tari di Sekolah Menengah Atas adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum
berkarakter yang telah disahkan oleh pemerintah menggantikan kurikulum
sebelumnya yaitu KTSP. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1 mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik, 2 sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan rancangan belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkanya sebagai sumber
belajar, 3 mengembangkan sikap pengetahuan dan ketrampilan serta menerapkanya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat, 4 memberi
waktu cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengtahuan, dan ketrampilan, 5 kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran, 6 kompetensi isi kelas menjadi pengorganisasi kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti, 7 kompetensi dasar didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar matapelajaran dan jenjang pendidikan Permndikbud No 23 Tahun 2013.
Upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan criteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Untuk mencapai kompetensi kelulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan
criteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
Permendikbud no 64 th 2013
Tabel.2.1.Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pembelajaran seni tari kelas X SMA.
Kelas Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
X 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1.Menunjukan sikap penghayatan dan
pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong,
kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1.Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab,
toleransi, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun,jujur, cinta damai
dalam mengapresiasisi seni dan pembuatnya
2.3 Menunjukan sikap responsive
dan proaktif peduli terhadap lingkungan dan sesame serta
menghargai karya seni dan pembuatnya
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1.Memahami konsep tehnik
dan prosedur dalammeniru ragam gerak dasar tari
4. Mengolah, menalar dan 4.1.Menirukan ragam gerak
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan dasar tari sesuai dengan
hitungan ketukan 4.2.Menampilkan ragam gerak
dasar tari sesuai dengan iringan
4.3.Mempergelarkan ragam gerak dasar tari sesuai
dengan unsure pendukung pertunjukan
4.4.Membuat tulisan kritik karya seni tari mengenai
jenis,fungsi,symbol dan nilai estetis brdasar hasil
pengamatan
Sumber: permendikbud No 69 Tahun 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan
masyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia Permndikbud No 23 Tahun 2013.
Pembelajaran seni tari di sekolah memiliki tujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak yang berupa tumbuhnya perasaan bangga, memiliki sifat
menumbuhkan rasa bertanggung jawab, mudah berinteraksi dengan orang lain, berkembang imajinasi dan kreativitasnya sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan. Pembelajaran tari merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan dan bakat anak dalam hal bergerak dan berpikir.
2.3 Karakteristik Anak Sekolah Menengah Atas