PERENCANAAN PEMBANGUNAN SUMUR RESAPAN UNTUK PENANGGULANGAN LIMPASAN PERMUKAAN DI DAERAH PERUMNAS MADE KEC. LAMONGAN KAB. LAMONGAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SUMUR RESAPAN
UNTUKPENANGGULANGAN LIMPASAN PERMUKAANDI DAERAH
PERUMNAS MADE KEC. LAMONGANKAB. LAMONGAN
Oleh: ADRIANO AZZA ( 04520038 )
Civil Engineering
Dibuat: 2010-12-21 , dengan 7 file(s).
Keywords:
Kata kunci: Genangan, Sumur Resapan
ABSTRAKSI
Di kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, banjir dan penurunan
permukaan air tanah. Begitu juga yang terjadi di Perumnas Made setiap musim hujan sering
terjadi genangan air untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air maka
dibutuhkan sumur resapan
Bentuk bangunan peresapan air dalam studi ini adalah sumur resapan. Sumur resapan bisa
disebut juga pengisian air tanah buatan adalah usaha secara teknis memasukan air dari
permukaan ke dalam tanah untuk mengurangi limpasan permukaan dan menambah potensi air
tanah. Debit yang masuk ke dalam bangunan peresapan ini adalah debit yang berasal dari air
hujan yang jatuh di atas genting dan di halaman rumah.
Pembangunan sumur resapan dalam studi ini direncanakan di bangun di tiap-tiap rumah. Dimana
volume total air hujan jam-jaman dengan kala ulang sebesar 2 tahun adalah = 2627,468 m3
sedangakan jumlah total volume sumur resapan sebesar 3022,5 m3. Jadi genangan yang terjadi di
perumnas Made dapat diatasi sekaligus dapat menambah potensi tanah
Skripsi ini bertujuan memberikan masukan kepada masyarakat penghuni Perumnas Made dan
Pemerintah Daerah Lamongan, karena keterbatasan waktu maka perlu adanya studi lanjutan
dengan menggunakan metode lain untuk menanggulangi genangan yang terjadi di kawasan
perumahan Perumnas Made yang cukup mengganggu lingkungan dan tetap diupayakan tidak
meninggalkan konservasi air.
ABSTRACT
In the big cities in Indonesia have experienced two opposite things, flooding
and ground water level decline. So also happened in Housing Made every rainy
season often stagnant water to prevent it and also to maintain the required reserves
of water absorption wells
Building form of water infiltration in this study is the absorption wells.
Recharge wells could be called an artificial ground water charging is technically
attempt to enter the water from the surface into the soil to reduce runoff and
increase soil water potential. Discharge into the building of this infiltration is a
discharge that comes from rainwater that falls on the roof and in the yard.
Construction of infiltration wells in the study is planned to be constructed in
every house. Where the total volume of rain water hourly with kala re-registration
for 2 years is = 2627.468 m3 while the total volume amounted to 3022.5 m3
absorption wells. So the pool of which occurred in the Housing Made could be
addressed at once to increase the potential for soil
This thesis is aimed at providing input to the community residents and the
Local Government Housing Made Lamongan, because of time constraints, the
need for further studies using other methods to cope with inundation that occurred
in the area of housing Housing Made a disturbing environment and still necessary
to not leave water conservation
UNTUKPENANGGULANGAN LIMPASAN PERMUKAANDI DAERAH
PERUMNAS MADE KEC. LAMONGANKAB. LAMONGAN
Oleh: ADRIANO AZZA ( 04520038 )
Civil Engineering
Dibuat: 2010-12-21 , dengan 7 file(s).
Keywords:
Kata kunci: Genangan, Sumur Resapan
ABSTRAKSI
Di kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, banjir dan penurunan
permukaan air tanah. Begitu juga yang terjadi di Perumnas Made setiap musim hujan sering
terjadi genangan air untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air maka
dibutuhkan sumur resapan
Bentuk bangunan peresapan air dalam studi ini adalah sumur resapan. Sumur resapan bisa
disebut juga pengisian air tanah buatan adalah usaha secara teknis memasukan air dari
permukaan ke dalam tanah untuk mengurangi limpasan permukaan dan menambah potensi air
tanah. Debit yang masuk ke dalam bangunan peresapan ini adalah debit yang berasal dari air
hujan yang jatuh di atas genting dan di halaman rumah.
Pembangunan sumur resapan dalam studi ini direncanakan di bangun di tiap-tiap rumah. Dimana
volume total air hujan jam-jaman dengan kala ulang sebesar 2 tahun adalah = 2627,468 m3
sedangakan jumlah total volume sumur resapan sebesar 3022,5 m3. Jadi genangan yang terjadi di
perumnas Made dapat diatasi sekaligus dapat menambah potensi tanah
Skripsi ini bertujuan memberikan masukan kepada masyarakat penghuni Perumnas Made dan
Pemerintah Daerah Lamongan, karena keterbatasan waktu maka perlu adanya studi lanjutan
dengan menggunakan metode lain untuk menanggulangi genangan yang terjadi di kawasan
perumahan Perumnas Made yang cukup mengganggu lingkungan dan tetap diupayakan tidak
meninggalkan konservasi air.
ABSTRACT
In the big cities in Indonesia have experienced two opposite things, flooding
and ground water level decline. So also happened in Housing Made every rainy
season often stagnant water to prevent it and also to maintain the required reserves
of water absorption wells
Building form of water infiltration in this study is the absorption wells.
Recharge wells could be called an artificial ground water charging is technically
attempt to enter the water from the surface into the soil to reduce runoff and
increase soil water potential. Discharge into the building of this infiltration is a
discharge that comes from rainwater that falls on the roof and in the yard.
Construction of infiltration wells in the study is planned to be constructed in
every house. Where the total volume of rain water hourly with kala re-registration
for 2 years is = 2627.468 m3 while the total volume amounted to 3022.5 m3
absorption wells. So the pool of which occurred in the Housing Made could be
addressed at once to increase the potential for soil
This thesis is aimed at providing input to the community residents and the
Local Government Housing Made Lamongan, because of time constraints, the
need for further studies using other methods to cope with inundation that occurred
in the area of housing Housing Made a disturbing environment and still necessary
to not leave water conservation