Analisis Univariat Analisis Bivariat

51 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM

Lokasi penelitian ini berada di Puskesmas Pulokulon II terletak di desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Wilayah kerja Puskesmas Pulokulon II mempunyai 7 Desa antara lain: Sembungharjo, Karangharjo, Jambon, Pojok, Pulokulon, Jetaksari, dan Mangunharjo. Letak geografis wilayah Puskesmas Pulokulon II berbatasan dengan: Sebelah barat : Kecamatan Purwodadi Kecamatan Toroh dan Kecamatan Geyer Sebelah timur : Wilayah Puskesmas Pulokulon I Sebelah selatan : Kecamatan Kabupaten Sragen Sebelah utara : Kecamatan Tawangharjo dan Kecamatan Wirosari Luas wilayah : 5.411.328 Ha Jumlah Desa : 7 desa Jumlah dusun : 60 dusun

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan tahun 2009 meliputi:

4.2.1.1 Umur

Hasil analisis univariat dari data penelitian tentang umur responden pada saat hamil pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.1. 51 52 Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Umur pada saat Hamil No. Umur f 1. Berisiko 22 40,7 2. Tidak berisiko 32 59,3 Jumlah 54 100 Sumber: hasil penelitian 2010. Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa proporsi umur responden pada saat hamil yang berisiko sebanyak 22 orang 40,7 dan yang tidak berisiko sebanyak 32 orang 59,3.

4.2.1.2 Perawatan Antenatal

Hasil analisis univariat dari data penelitian tentang perawatan antenatal pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Responden menurut Perawatan Antenatal No. Perawatan Antenatal f 1. Tidak memenuhi standar 24 44,4 2. Memenuhi standar 30 55,6 Jumlah 54 100 Sumber: hasil penelitian 2010. Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa proporsi perawatan antenatal responden yang tidak memenuhi standar sebanyak 24 orang 44,4 dan yang memenuhi standar sebanyak 30 orang 55,6.

4.2.1.3 Paparan Asap Rokok

Hasil analisis univariat dari data penelitian tentang paparan asap rokok pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.3. 53 Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Paparan Asap Rokok No. Paparan asap rokok f 1. Terpapar 39 72,2 2. Tidak terpapar 15 27,8 Jumlah 54 100 Sumber: hasil penelitian 2010. Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa proporsi paparan asap rokok responden yang terpapar sebanyak 39 orang 72,2 dan yang tidak terpapar sebanyak 15 orang 27,8.

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan tahun 2009 meliputi:

4.2.2.1 Hubungan antara Umur ibu pada saat hamil dengan Kejadian Kematian Perinatal

Hasil uji chi-square dari data penelitian tentang umur ibu pada saat hamil pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.4. Tabel 4.4 Hubungan antara Umur ibu pada saat hamil dengan Kejadian Kematian Perinatal Umur Kejadian kematian perinatal p OR CI Kasus Kontrol f f Berisiko 16 59,3 6 22,2 0,013 5,091 1,551 – 16,709 Tidak berisiko 11 40,7 21 77,8 Total 27 100 27 100 Sumber: hasil penelitian 2010. 54 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan umur berisiko pada kelompok kasus sebanyak 16 responden 56,3 dan kelompok kontrol hanya 6 responden 22,2, sedangkan responden dengan umur tidak berisiko pada kelompok kasus sebayak 11 orang 40,7 dan kelompok kontrol sebanyak 21 orang 77,8 . Hasil analisis yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,013 α = 0,05 sehingga Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara umur ibu pada saat hamil dengan kejadian kematian perinatal di wilayah kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan tahun 2009. Perhitungan risk estimate, diperoleh nilai odd ratio OR = 5,091 dan CI 1,551 – 16,709 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan umur berisiko memiliki risiko 5,091 kali lebih besar mengalami kematian perinatal dibandingkan dengan responden dengan umur tidak berisiko.

4.2.2.2 Hubungan antara Perawatan Antenatal dengan Kejadian Kematian

Perinatal Hasil uji chi-square dari data penelitian tentang perawatan antenatal pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.5. Tabel 4.5 Hubungan antara Pemeriksaan Antenatal dengan Kejadian Kematian Perinatal Perawatan Antenatal Kejadian kematian perinatal p OR CI Kasus Kontrol f f Tidak memenuhi standar 17 63 7 26 0,014 4,857 1,519-15,530 Memenuhi standar 10 37 20 74 Total 27 100 27 100 Sumber: hasil penelitian 2010. 55 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa responden yang perawatan antenatalnya tidak memenuhi standar pada kelompok kasus sebanyak 17 orang 63 dan kelompok kontrol hanya 7 orang 26, sedangkan responden yang perawatan antenatalnya memenuhi standar pada kelompok kasus sebanyak 10 orang 37 dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang 74. Hasil analisis yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,014 α=0,05 sehingga Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara perawatan antenatal dengan kejadian kematian perinatal di wilayah kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan tahun 2009. Perhitungan risk estimate, diperoleh nilai odd ratio OR=4,857 dan CI 1,519- 15,530 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang perawatan antenatalnya tidak memenuhi standar memiliki risiko 4,857 kali lebih besar mengalami kematian perinatal dibandingkan dengan responden yang perawatan antenatalnya memenuhi standar K4 dan 5T.

4.2.2.3 Hubungan antara Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Kematian

Perinatal Hasil uji chi-square dari data penelitian tentang paparan asap rokok pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol tabel 4.6. Tabel 4.6 Hubungan antara Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Kematian Perinatal Paparan Asap Rokok Kejadian kematian perinatal p OR CI Kasus Kontrol f f Terpapar 23 85,2 16 59,3 0,033 3,953 1,066 –14,654 Tidak terpapar 4 14,8 11 40,7 Total 27 100 27 100 Sumber: hasil penelitian 2010. 56 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh informasi bahwa responden yang terpapar asap rokok merupakan kelompok kasus sebanyak 23 orang 85,2 dan kelompok kontrol sebanyak 16 orang 59,3 sedangkan responden yang tidak terpapar asap rokok pada kelompok kasus hanya 4 orang 14,8 dan kelompok kontrol 11 orang 40,7. Hasil analisis yang diperoleh dari uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,033 α = 0,05 sehingga Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian kematian perinatal di wilayah kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan tahun 2009. Perhitungan risk estimate, diperoleh nilai odd ratio OR=3,953 dan CI 1,066 – 14,654 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang terpapar asap rokok memiliki risiko 3,953 kali lebih besar mengalami kematian perinatal dibandingkan dengan responden yang tidak terpapar asap rokok. Berdasarkan hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan, dipeloleh hasil analisis bivariat dengan analisis statistik menggunakan uji chi square dan perhitungan nilai odd ratio OR dengan taraf kepercayaan 95, dapat diketahui sebagai berikut tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Analisis Faktor Risiko Kejadian Kematian Perinatal di Puskesmas Pulokulon II No. Faktor Risiko Nilai p OR 95 CI 1. Umur ibu saat hamil 0,006 5,091 1,551-16,709 2. Pemeriksaan Antenatal 0,006 4,857 1,519-15,530 3. Paparan Asap Rokok 0,033 3,953 1,066-14,654 Sumber: hasil penelitian 2010. 57 BAB V PEMBAHASAN

5.1 HUBUNGAN ANTARA UMUR DENGAN KEJADIAN KEMATIAN PERINATAL

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR IBU DAN BAYI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN BATANG TAHUN 2010

0 8 139

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN NEONATAL (Studi Kasus di Kabupaten Grobogan Tahun 2014).

4 14 149

(ABSTRAK) FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 0 3

FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 2 68