o Ukuran kewajaran meruapakn suatu rerangka pedoman yang cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan konseptual.
Dalam rerangka konseptual terdapat  berbagai definisi yang hampir sama, diantaranya prinsip akuantansi, standar akuntansi dan PABU, agar lebih jelas memahami hubungan
ketiganya, maka terdapat dalam bagan dibawah ini .
Gambar 3.2 Hubungan Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan PABU
diambil dari Suwardjono hal 123
Dari bagan hubungan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi dan PABU diatas, dapat disimpulkan   bahwa   PABU   tidak   sama   dengan   standar   akuntansi.   Hal   tesebut   dapat
dibedakan berdasarkan pengertian dari masing-masing pengertian pedoman tersebut. a. Prinsip Akuntansi adalah serangkaian konsep dan asumsi yang masih berbentuk
gagasan akademik yang belum dipraktekan, namun memiliki potensi yang besar bila diterapkan.
b. Standar Akuntansi ditetapkan sebagai rerangka konseptual oleh badan penyusun standar.
c. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber lain yang didukung berlakunya secara teoris maupun praktis.
Jadi PABU merupakan gabungan dari definisi prinsip akuntansi dan standar akuntansi.
BAB 4 RERANGKA KONSEPTUAL
Sebagai  hasil suatu perekayasaan  adalah  model  rerangka konseptual. Model rerangka konseptual   yang   digunakan   sebagai   aspek   pembelajaran   dan   pendidikan   adalah   yang
dikembangkan oleh FASB dan diwujudkan dalam SFAC.
Gambar 4.1 Rerangka konseptual versi FASB diambil dari Suwarjono hal 116
Prinsip Akuntansi
Standar Akuntansi
Praktek yang tiak diatur dalam standar akuntansi
Praktek Sehat
Prinsip Akuntansi berterima umum
PABU
Tujuan Pelaporan Keuangan SFAC No 1 dan SFAC No 4 Kriteria Kualitas Informasi SFAC No 2
Pengukuran dan Pengakuan SFAC No 5 dan SFAC No 7
Elemen statemen Keuangan SFAC No 6
Memenuhi kriteria
pengakuan
Media pelaporan
keuangan lainnya
Informasi lain- lain
Catatan statemen keuangan
Informasi pelengkap
Statemen keuangan
Statemen keuangan
Berdasarkan gambar diatas, tujuan pelaporan keuangan merupakan proses yang
paling   menentukan   dalam   perekayasaan   akuntansi.   Tujuan   pelaporan   keuangan menentukan   konsep   dan   prinsip   yang   relevan   dalam   penyusunan   statemen   laporan
keuangan.   Selaian   itu   tujuan   pelaporan   keuangan   diharapkan   mampu   memberikan informasi   kepada   para   pemakai   dengan   berbagai   kepentingan,   serta   mencapai   tujuan
ekonomik   sosial   negara.   Sehingga,   dengan   adanya   informasi   tersebut   dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan.
Informasi tentunya akan dipakai bila  terdapat kebermanfaatan keputusan bagi si pemakai. FASB telah merumuskan kualitas mengenai kriteria informasi yang terdiri
dari dua unsur utama yaitu keberpautan  relevance  keterandalan  reliability. Kualitas
informasi akan jauh lebih bernialai lagi apabila terdapat unsur-unsur 1 keterpahaman, 2keberpautan, 3 nilai prediktif, 4 nilai balikan, 5 ketepatwaktuan, 6 keterandalan,
7 ketepatan penyimbolan, 8 keterujian, 9 kenetralan, 10 keterbandingan, dan 11 materialitas.
Elemen   statemen   keuangan  merupakan   bahan   pembentuk   informasi   yang
dikandung dalam statemen keuangan. Penyajian elemen statemen keuangan tidak cukup
hanya memenuhi definisi tetapi harus memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran.
Terdapat   sepuluh   elemen   pelaporan   keuangan   yang   didefinisikan   dalam   rerangka
konseptual   yaitu  aset,   kewajiban,   ekuitas,   investasi,   distribusi   ke   pemilik,   laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung dan rugi.
Pelaporan   keuangan   dan   statemen   keuangan   meruapakan   dua   definisi   yang memiliki   tujuan   yang   sama,   namun   memiliki   komponen   yang   berbeda.   Pelaporan
keuangan financial reporting adalah penyampaian informasi yang wajib dan suka rela.
Wajib   disini   mempunyai   implikasi   bahwa   pelaporan   harus   mengandung   statemen
keuangan  financial statement yaitu media utama pelaporan keuangan serta suka rela
mencakup   segala   informasi   yang   yang   diberikan   oleh   manajer   agar   bermanfaat   bagi pemakai pelaporan keuangan.
Elemen   dalam   statemen   keuangan   tersebut   kemudian   akan   menjadi  lingkup pengukuran   dan   pengakuan.  Atribut   pengukuran   yang   harus   dilekatkan   pada   suatu
elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam pelaporan keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar sekarang, nilai
terealisasi,   nilai   diskunan.   Sedangkan   pengakuan   berarti   bahwa   pencatatan   resmi penjurnala suatu entitas jumlah rupiah hasil pengukuran dalam sautu sistem akuntansi,
sehingga   jumlah   rupiah   tersebut   dapat   mempengaruhi   statemen   keuangan.   FASB menetapkan   empat   criteria   pengakuan   meliputi   definis,   keterukuran,   keberpautan   dan
keterandalan.
BAB 5 KONSEP DASAR