HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA CIDERA ANAK USIA PRA SEKOLAH (Studi di Dusun Gontar Kecamatan Alas Barat Sumbawa)

(1)

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA CIDERA

ANAK USIA PRA SEKOLAH

(Studi di Dusun Gontar Kecamatan Alas Barat Sumbawa)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

BAGUS CANDRA BUANA NIM. 201110420311145

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Bagus Candra Buana

NIM : 20111042031145

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judu Skripsi : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan

Pertamapada Cedera Anak Usia Prasekolah

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 01 Juni 2016 Yang membuat pernyataan

Bagus Candra Buana NIM. 201110420311145


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat, rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Dengan Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cidera Anak Usia PraSekolah

di Dusun Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing I dan Ibu Indah Dwi Pratiwi, S.Kep, Ns., M.Ng selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nur Aini S.Kep., Ns., M.Kep Sebagai pembimbing I yang telah membimbing,

memberi motivasi dan nasehat dalam proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Indah Dwi Pratiwi S.Kep., Ns., M.Ng Sebagai pembimbing II yang telah


(5)

v

5. Bapak Muh. Muslih, S.Kep., Ns. Sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2011 untuk

selalu memberi dukungan dan nasehat.

6. Segenap dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu

selama proses penyusunan skripsi.

7. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan

kesabarannya dan dukungan moril maupun materiil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

8. Rekan-rekan PSIK angkatan 2011 yang telah memberikan bantuan dan motivasi

dalam penyusunan proposal skripsi ini, khususnya PSIK D 2011.

9. Orang tua dari anak-anak di desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten

Sumbawa yang meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya di bidang kesehatan.

Malang, Februari 2016

Penulis


(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat ... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktik ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Definisi Pengetahuan ... 9

2.1.1 Tingkat Pengetahuan ... 9

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 10

2.2 Konsep Anak ... 11

2.2.1 Definisi Anak ... 11

2.2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah ... 12

2.3 Cedera Anak Prasekolah ... 15

2.3.1.Definisi Cedera ... 15

2.3.2.Cedera yang Sering Terjadi Pada Anak ... 16

2.3.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Pertolongan Pertama . 18 2.3.4.Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Anak ... 21

2.4 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Anak... 27

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 30

3.1 Kerangka Konsep ... 30

3.2 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Kerangka Penelitian ... 34

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 35

4.3.1 Populasi ... 35

4.3.2 Sampel ... 35

4.3.3 Sampling... 36

4.4 Variabel Penelitian ... 36

4.4.1 Variabel Independen ... 36

4.4.2 Variabel Dependen ... 36

4.5 Definisi Operasional ... 37


(7)

vii

4.7 Waktu Penelitian ... 39

4.8 Instrumen Penelitian ... 39

4.8.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 40

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 41

4.9.1.Tahap Persiapan... 42

4.9.2.Tahap Pelaksanaan ... 42

4.9.3.Tahap Pengumpulan Data ... 43

4.10 Analisis Data ... 43

4.10.1 Analisis Univariat ... 43

4.10.2 Analisis Bivariat ... 44

4.11 Etika Penelitian ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 47

5.1 Data Umum ... 47

5.1.1 Tabel Frakuensi Berdasarkan Karakteristik Responden ... 47

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Letak Demografi Responden 48 5.2 Data Khusus Analisa Data ... 49

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Cedera Pada Anak Usia Prasekolah ... 49

5.2.2 Gambaran Tindakan Pertolongan Pertama Responden Pada Cedera Anak Usia Prasekolah ... 49

5.2.3 Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pertolongan Pertama pada Cedera Anak Usia Prasekolah ... 50

5.2.4 Analisis Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Anak Usia Prasekolah ... 51

5.2.5 Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Anak Usia Prasekolah ... 52

BAB VI PEMBAHASAN ... 53

6.1 Diskusi Hasil ... 53

6.1.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cedera Pada Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa 53 6.1.2 Gambaran Tindakan Pertolongan Pertama Ibu Pada Cedera Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa ... 55

6.1.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan Pertama Terhadap Cedera Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 56

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 58

6.3 Implikasi Keperawatan ... 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

7.1 Kesimpulan ... 60

7.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

3.1 Kerangka Konsep ... 30 4.1 Kerangka Penelitian ... 34 5.1 Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pertolongan Pertama Responden Pada Cedera Anak Usia Prasekolah ... 50


(9)

ix

DAFTAR TABEL

4.1 Definisi Operasional ... 38 5.1 Tabel Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 47 5.2 Pengetahuan Cedera Pada Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 49 5.3 Tindakan Pertolongan Pertama Pada Cedera Anak di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 49 5.4 Tabulasi Silang Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan Pertama pada Cedera Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 51 5.5 Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tindakan Pertolongan Pertama pada Cedera Anak Usia Prasekolah di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ... 52


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 65

Lampiran 2 Lembar Pengantar Informed Consent ... 66

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Sebagai Responden ... 67

Lampiran 4 Lembar Permohonan Pengisian Kuisioner ... 68

Lampiran 5 Kuisioner Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cedera Secara Umum ... 69

Lampiran 6 Kuesioner Tentang Kasus Tindakan Pertolongan Pertama Pada cedera Anak ... 72

Lampiran 7 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel ... 75

Lampiran 8 Hasil Penelitian Kuesioner ... 78

Lampiran 9 Kuesioner Asli yang Diadopsi ... 84

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 95

Lampiran 11 Logbook Skripsi Mahasiswa ... 102


(11)

62

DAFTAR PUSTAKA

Agran, P.F., Anderson, C., Winn, D., Trent, R., Haynes, L.W., & Thayer, S., (2005).Rates of Pediatric Injuries by 3-Month Intervals for Children 0-3 Years of Age.Journal of Pediatrics,111(6):683-692.

Apriningsih, Hardiyanti, E.A., (2009). Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak.

Jakarta: EGC.

Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RinekaCipta. Atak, N.,Karaoqlu, L.,Korkmaz, Y., & Usubutun, S., (2010).A Household Survey:

Unintentional Injury Frequency and Related Factors Among Children Under Five Years in Malatya. The Turkish Journal of Pediatrics,52:285-293.

Bánfai, B. Deutsch, K. Pék, E. Radnai, & B. Betlehem, J. (2015). Accident Prevention and First Aid Knowledge Among Preschool Children’s Parent. Kontakt -37; 6.

Burford, A.E., Stone B.J., & Klein B.L., (2005). Drowning and Near-Drowning in Children and Adolescents Pediatric Emergency Care. Pediatric Emergency Care 21 (9),

617–619.

Bolling, G., Wahl, H.A., & Svendsen, M.V., (2009). Primary scool children are able to perform basic life-saving first aid measures. Resuscitation, 80:689-692.

Efendi, F., & Makhfudli, (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teoridan Praktik dalam

Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.

Einzig, M.D., (2000). Untuk P3K Bayi&Anak “InstruksiLangkah Demi Langkah Kedaruratan

Pada Anak”. Jakarta: Arcan.

Heru, A., (2002). Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Hidayat, A.A.A., (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan 1. Jakarta: SalembaMedika

Indarwati, R.D., (2011). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera dan Cara Pencegahannya dengan Praktik Pencegahan Cedera pada Anak Usia Toddler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Gaster, Vol. 8, No. 2 (750 - 764).

Kuschithawati, S., Magetsari R., & Nawi., (2007). Faktor Risiko Terjadinya Cedera pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat,23(3):131-141.

Lai, L.M., Chang, L.T., & Tsai, M.C., et al., (2006). The Study of Childhood Accidental Injury: A Medical Center in Southern Taiwan.Chia Nan Annual Bulletin:Science& Technology 32, 234-246.

Martono, N., (2010). Metode Penelitian Cetakan kedua. Jakarta: PT.Rineka Cipta Mohamad, K.., (2005). Pertolongan Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(12)

Mubarak, W.I.,Chayantin, N.,Rozikin, & K.,Supradi., (2007). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo, S., (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S., (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam, (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan “Pedoman Skripsi,

Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan”. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan “Pendekatan Praktis” Ed. 3. Jakarta:

Salemba Medika

Priambodo, S.A., (2009). Panduan Praktis Menghadapi Bencana (Badai, Banjir, Gempa Bumi,

Letusan Gunung Berapi, Kerusuhan Massal, Teror Bom, Kebakaran, Polusi Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

Purwoko, S.,Satyanegara, S., (2006). Pertolongan Pertamadan RJP pada Anak/National Safety Council. Jakarta: Arcan.

Putra, C.C., Sulisetyawati, S.D., Wulandari, I.S., (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Tentang Pertolongan Pertama pada Anak Tersedak di

Posyandu Dusun Sadon Sawahan Ngemplak Boyolali. Bachelor Program In Nursing

Science Kusuma Husada Health Science College of Surakarta.

Sanstrock, J.W., (2011). Masa Perkembangan Anak (Children) Ed. 11. Jakarta: Salemba

Humanika

Scolnik, D., Keogh, K., Tuffman, A., Palmbo, A., Sam, J., Stephens, D., & Atenfu, E., (2011). Parents May Know Best! A Pilot Study Suggests that Children of Parents who Do Not Have Contact with Health Care Professionals Before Attending The Emergency Department Are Triaged As More Urgent.Paediatrics and Child Health 16 (1), 25–28.

Shen, C.C., Tsai, L.Y., Yeh, S.H., & Chen, T.H., (2007). Accuracy and Related Factors of Emergency Management in Hospitalized Scald Burn Patients and Their

Helpers.New Taipei Journal of Nursing 9 (2), 35–48.

Sugiyono., (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta

Supartini, S., (2004). Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Thygerson, A.L., Thygerson, S.M., Gulli, B., & Piazza, G., (2013). First Aid, CPR, and AED Essentials. Burlington: Jones & Bartlett Learning.

Yeh, L.R., (2008). Child Safety. In: Chen, Y.C. (Ed.), Practical Pediatric Nursing, 1st Ed. Wagner, Taichung.


(13)

Wei, Y.L., Chen, L.L., Li, T.C., Ma, W.F.,Peng, N.H., & Huang, L.C., 2013. Self-Efficacy of First Aid for Home Accidents Among Parents with 0- to 4-Year-Old Children at A Metropolitan Community Health Center in Taiwan. Accident Analysis and Prevention 52 (2013) 182– 187.

Wong, D.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Ed. 6. Jakarta: EGC.

World Health Organization, 2008. World Report on Child Injury Prevention, http://www.who.int/violence injury prevention/child/injury/world report/en/.


(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cedera pada anak merupakan penyebab utama kematian dan mewakili salah satu penyebab yang paling penting dalam tingkat morbiditas dan mortalitas yang dapat dicegah (Indarwati, 2011). Rasa keingintahuan anak untuk menelusuri sesuatu atau bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan dalam memahami sesuatu atau bereaksi terhadap bahaya menjadi salah satu faktor penyebab sering terjadinya cedera (Kuschithawati et al, 2007). Beberapa faktor cedera yang lain dapat disebabkan

oleh luar lingkungan maupun dari anak itu sendiri (Kuschithawati et al, 2007). World

Health Organization (WHO) (2008), menggambarkan suatu cedera sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh dampak dari suatu agen eksternal secara tiba-tiba dan dengan cepat, dan menghasilkan kerusakan baik fisik maupun mental. Cedera tersebut meliputi cedera lalu lintas, jatuh, terbakar, tenggelam, keracunan dan gigitan binatang (Atak, et al, 2010: 285).

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tidak kurang dari 875.000 anak dibawah 18 tahun di seluruh dunia meninggal per tahun karena cedera, baik cedera yang disengaja maupun cedera yang tidak disengaja (Atak, et al, 2010: 285). Pada tahun 2000 dilaporkan bahwa cedera yang disengaja dan yang tidak disengaja menyebabkan (42%) kematian anak usia 1-4 tahun di Amerika Serikat. Keseluruhan rata-rata cedera pada anak usia 0-3 tahun per tahunnya yaitu sebanyak 371/100.000 anak (Agran, et al. 2005: 684-685). Berdasarkan penelitian Kuschithawati, et al (2007), cedera menyebabkan (7%) kematian di seluruh dunia dan angka ini masih akan terus bertambah. Jenis cedera yang sering terjadi pada anak-anak adalah tergores (31,2%),


(15)

diikuti dengan memar (21,1%), dan terkilir (15,2%), sedangkan cedera yang jarang terjadi pada anak-anak adalah patah tulang (1,1%).

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 Maret 2015 di puskemas Alas Barat Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Sumbawa, bahwa dalam 10 bulan terakhir didapatkan data 76 anak mengalami cedera terkilir dan memar, 41 anak mengalami cedera luka gores, 23 anak mengalami cedera keracunan, 17 anak yang mengalami cedera gigitan hewan dan 13 anak mengalami cedera kecelakaan lalu lintas, 9 anak mengalami cedera fraktur tulang, dan 2 anak mengalami cedera luka bakar. Dari 70 ibu yang anaknya mengalami cedera diatas, terdapat (78%) ibu yang menangani di rumah dan (22%) ibu membawa anaknya ke rumah sakit.

Cedera yang sering dialami pada anak tersebut diakibatkan oleh lingkungan yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya cedera, salah satunya yang paling tinggi adalah keracunan dan tergigit hewan liar. Hal ini dikarenakan setiap rumah tangga mempunyai hewan peliharaan, salah satunya adalah anjing liar yang tidak dijaga atau dikurung. Hewan ini dipelihara untuk bekerja di perkebunan dan di persawahan. Sehingga untuk anak usia prasekolah sangat rentan terhadap gigitan hewan liar seperti anjing.

Pekerjaan masyarakat desa Gontar rata-rata adalah sebagai petani, sehingga alat dan bahan untuk pertanian sangat banyak, salah satunya adalah insectisida. Insectisida ini digunakan ketika bertani dan ketika orang tua pulang dari bekerja, terkadang bahan ini dapat terjangkau dari anak usia prasekolah. Sehingga resiko keracunan bahan insectisida sangat rentan bagi anak usia prasekolah pada daerah ini.

Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap 17 ibu dari 70 ibu yang yang tinggal di Desa Gontar berpendapat bahwa tindakan pertolongan pertama lebih baik dilakukan sendiri dari pada dirujuk ke rumah sakit selama tindakan tersebut


(16)

tidak memperparah keadaan anak. Karena dari latar belakang ekonomi keluarga yang kurang memadai untuk membiayai pengobatan di rumah sakit. Tindakan pertolongan pertama yang sering dilakukan yaitu dengan memberikan olahan dedaunan dan betadin pada cedera luka robek, minyak Sumbawa dan pijatan pada cedera memar, terkilir, gigitan hewan dan terkadang hanya menggunakan minyak Sumbawa pada cedera luka bakar. Dalam beberapa penanganan tersebut, terdapat 45% anak yang dilakukan penanganan dapat disembuhkan dan 55% dirujuk ke puskesmas terdekat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen trauma pre-Hospital yang benar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prognosis cederanya (Yeh, 2008; Burford et al., 2005; Scolnik et al., 2011). Namun ketika orang tua menghadapi trauma pre-Hospital, biasanya mereka panik dan mengirim anak mereka ke rumah sakit tanpa sesuai menerapkan proses menejemen trauma pre-Hospital (Shen et al., 2007).

Menurut Kuschiawati et al (2007), tindakan pertolongan pertama pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : (1) Orang tua, peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi memperngaruhi tindakan pencegahan dan penangan pertolongan pertama, (2) Pengetahun, dapat mempengaruhi hasil dari tindakan pertolongan pertama yang dilakukan tertangani atau tidak, (3) motorik kasar dan motorik halus anak, dapat membuat anak menjadi rentan terhadap cedera karena aktifitas yang tinggi.

Orang tua yang memiliki pengetahuan tentang pencegahan terhadap bahaya, akan menilai atau bersikap terhadap pengetahuan tersebut (Notoatmodjo, 2007: 147). Selain itu juga orang tua mampu melakukan tindakan pencegahan dan penanganan pertolongan pertama dari pengetahuan yang dimiliki terhadap anak yang mengalami cedera. Tindakan pencegahan yang diberikan kepada anak berupa pengawasan, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya (Nursalam, 2008: 37).


(17)

Berdasarkan penelitian oleh Indarwati (2011), orang tua yang memiliki pengetahuan tinggi akan melakukan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler sebagian besar baik, sedangkan pengetahuan orang tua yang memiliki pengetahuan

rendah akan mengarahkan pada praktik pencegahan yang buruk. Pada analisa bivariate

dan multivariate, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap

orang tua terhadap praktik pencegahan cedera pada anak usia toodler di Kelurahan

Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Akan tetapi, variabel sikap orang tua lebih berhubungan dengan variabel praktik pencegahan cedera pada

anak usia toodler dibandingkan dengan variabel pengetahuan.

Berdasarkan paparan diatas, maka penting dilakukannya penelitian tentang pengetahuan ibu terhadap tindakan pertolongan pertama pada cedera anak dimana untuk menganalisis hubungan antara tindakan orang tua dalam menangani cedera pada anak dengan pengetahuan yang telah didapat. Tindakan orang tua yang tidak sesuai dengan prosedur penanganan cedera yang baik dan benar pada anak dapat menyebabkan resiko yang lebih parah dari sebelumnya hingga dapat mengancam nyawa pada anak. Sehingga dari penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan yang benar terhadap pertolongan pertama pada cedera anak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana hubungan antara pengetahuan ibu dengan tindakan pertolongan pertama pada cedera anak usia prasekolah (2-5 tahun) di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ?


(18)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan pertolongan pertama pada cedera anak usia prasekolah (2-5 tahun).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengetahuan ibu tentang cedera pada anak usia prasekolah (2-5 tahun).

2. Mengetahui tindakan pertolongan pertama pada anak usia prasekolah (2-5 tahun).

3. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan

pertolongan pertama pada cedera anak usia pra sekolah.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ataupun masukan bagi ilmu keperawatan dan menambah kajian ilmu dalam pertolongan pertama di komunitas.

1.4.2 Manfaat Praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada keperawatan komunitas dalam tindakan pertolongan pertama terhadap keluarga dan wawasan dalam pertolongan pertama di rumah tangga. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam tindakan pertolongan pertama terhadap anak dan menindak lanjuti dari penelitian ini.


(19)

1.5 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang sama mengenai Pengetahuan ibu tentang petolongan pertama terhadap cedera anak.

1. Indarwati (2011) dengan judul pengetahuan dan sikap orang tua tentang bahaya

cedera dan cara pencegahannya dengan praktik pencegahan cedera pada anak masa toodler. Sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler (1-3 tahun), yaitu 68 responden diperoleh dari seluruh populasi yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan

cross sectional, dimana untuk menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap orangtua tentang bahaya cedera dan cara pencegahannya dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Berdasarkan analisa bivariate pada variabel sikap didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler, sedangkan pada analisa multivariate didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif akan mengarahkan praktik

pencegahan cedera pada anak usia toddler yang baik, sedangkan pengetahuan yang

rendah dan sikap yang negatif akan mengarah kepada praktik pencegahan cedera

pada anak usia toddler yang kurang baik.

2. Wei, et al (2013) dengan judul Self-efficacy of first aid for home accidents among parents with 0- to 4-year-old children at a metropolitan community health center in Taiwan menggunakan


(20)

design studi eksplorasi deskriptif dengan metode survey, dimana pengambilan

sampling dengan kriteria orang tua yang memiliki anak yang berumur 0-4 tahun di delapan komunitas kesehatan pusat di Taiwan. Istrument yang digunakan yaitu 37 item yang dibagi menjadi tiga sub-skala. Sub-skala pertama terdiri dari pengetahuan tentang pertolongan pertama seperti trauma, luka bakar, tersedak, keracunan dan resusitasi jantung paru (RJP).

Dalam skala ini terdapat 25 pertanyaan dengan kategori benar dan salah, dengan ketentuan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih baik. Sub-skala kedua difokuskan pada self-efficacy orang tua tantang pertolongan pertama (keyakinan dalam mengelola tindakan pertolongan pertama). Sub-skala ketiga terdiri dari demografi yaitu usia, pendidikan, partisipasi dalam program sebelumnya tentang pertolongan pertama, dan pengalaman pertolongan pertama. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara self-efficacy dengan pertolongan pertama dan tingkat pendidikan orang tua, usia, pendapatan, dan jumlah anak.

Berdasarkan beberapa penjabaran penelitian diatas memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dimana penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui tindakan pertolongan pertama ibu setelah terjadi cedera pada anak sedangkan penelitian yang diatas melakukan tindakan sebelum terjadinya cedera pada anak yaitu dengan pencegahan.

Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional dimana pengambilan sampling

dengan kriteria ibu yang mempunyai pengetahuan maupun pengalaman dalam penanganan pertolongan pertama terhadap anak dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa jauh tingkat pengetahuan orang tua terhadap tindakan pertolongan pertama pada cedera anak. Instrument yang digunakan yaitu dengan


(21)

quisioner, dimana terdapat 2 kuisioner, dimana kuisioner I tentang demografi responden yang terdiri dari 6 pertanyaan dan pengetahuan tentang cedera secara umum terdiri dari 10 pertanyaan. Sedangkan kuisioner yang II yaitu tentang tindakan pertolongan pertama pada ibu pada cedera anak yang sering terjadi di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari 9 pertanyaan. Kuisioner yang digunakan yaitu tentang konsep dasar pertolongan pertama, penanganan luka bakar, fraktur, keracunan, luka dan memar, dengan ketentuan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pengetahuan ibu yang baik.


(1)

tidak memperparah keadaan anak. Karena dari latar belakang ekonomi keluarga yang kurang memadai untuk membiayai pengobatan di rumah sakit. Tindakan pertolongan pertama yang sering dilakukan yaitu dengan memberikan olahan dedaunan dan betadin pada cedera luka robek, minyak Sumbawa dan pijatan pada cedera memar, terkilir, gigitan hewan dan terkadang hanya menggunakan minyak Sumbawa pada cedera luka bakar. Dalam beberapa penanganan tersebut, terdapat 45% anak yang dilakukan penanganan dapat disembuhkan dan 55% dirujuk ke puskesmas terdekat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen trauma pre-Hospital yang benar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prognosis cederanya (Yeh, 2008; Burford et al., 2005; Scolnik et al., 2011). Namun ketika orang tua menghadapi trauma pre-Hospital, biasanya mereka panik dan mengirim anak mereka ke rumah sakit tanpa sesuai menerapkan proses menejemen trauma pre-Hospital (Shen et al., 2007).

Menurut Kuschiawati et al (2007), tindakan pertolongan pertama pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : (1) Orang tua, peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi memperngaruhi tindakan pencegahan dan penangan pertolongan pertama, (2) Pengetahun, dapat mempengaruhi hasil dari tindakan pertolongan pertama yang dilakukan tertangani atau tidak, (3) motorik kasar dan motorik halus anak, dapat membuat anak menjadi rentan terhadap cedera karena aktifitas yang tinggi.

Orang tua yang memiliki pengetahuan tentang pencegahan terhadap bahaya, akan menilai atau bersikap terhadap pengetahuan tersebut (Notoatmodjo, 2007: 147). Selain itu juga orang tua mampu melakukan tindakan pencegahan dan penanganan pertolongan pertama dari pengetahuan yang dimiliki terhadap anak yang mengalami cedera. Tindakan pencegahan yang diberikan kepada anak berupa pengawasan, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya (Nursalam, 2008: 37).


(2)

Berdasarkan penelitian oleh Indarwati (2011), orang tua yang memiliki pengetahuan tinggi akan melakukan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler sebagian besar baik, sedangkan pengetahuan orang tua yang memiliki pengetahuan rendah akan mengarahkan pada praktik pencegahan yang buruk. Pada analisa bivariate dan multivariate, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua terhadap praktik pencegahan cedera pada anak usia toodler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Akan tetapi, variabel sikap orang tua lebih berhubungan dengan variabel praktik pencegahan cedera pada anak usia toodler dibandingkan dengan variabel pengetahuan.

Berdasarkan paparan diatas, maka penting dilakukannya penelitian tentang pengetahuan ibu terhadap tindakan pertolongan pertama pada cedera anak dimana untuk menganalisis hubungan antara tindakan orang tua dalam menangani cedera pada anak dengan pengetahuan yang telah didapat. Tindakan orang tua yang tidak sesuai dengan prosedur penanganan cedera yang baik dan benar pada anak dapat menyebabkan resiko yang lebih parah dari sebelumnya hingga dapat mengancam nyawa pada anak. Sehingga dari penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan yang benar terhadap pertolongan pertama pada cedera anak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana hubungan antara pengetahuan ibu dengan tindakan pertolongan pertama pada cedera anak usia prasekolah (2-5 tahun) di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa ?


(3)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan pertolongan pertama pada cedera anak usia prasekolah (2-5 tahun).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengetahuan ibu tentang cedera pada anak usia prasekolah (2-5 tahun). 2. Mengetahui tindakan pertolongan pertama pada anak usia prasekolah (2-5 tahun). 3. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan tindakan

pertolongan pertama pada cedera anak usia pra sekolah.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ataupun masukan bagi ilmu keperawatan dan menambah kajian ilmu dalam pertolongan pertama di komunitas.

1.4.2 Manfaat Praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada keperawatan komunitas dalam tindakan pertolongan pertama terhadap keluarga dan wawasan dalam pertolongan pertama di rumah tangga. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam tindakan pertolongan pertama terhadap anak dan menindak lanjuti dari penelitian ini.


(4)

1.5 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang sama mengenai Pengetahuan ibu tentang petolongan pertama terhadap cedera anak.

1. Indarwati (2011) dengan judul pengetahuan dan sikap orang tua tentang bahaya cedera dan cara pencegahannya dengan praktik pencegahan cedera pada anak masa toodler. Sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler (1-3 tahun), yaitu 68 responden diperoleh dari seluruh populasi yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional, dimana untuk menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap orangtua tentang bahaya cedera dan cara pencegahannya dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Berdasarkan analisa bivariate pada variabel sikap didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler, sedangkan pada analisa multivariate didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif akan mengarahkan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler yang baik, sedangkan pengetahuan yang rendah dan sikap yang negatif akan mengarah kepada praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler yang kurang baik.

2. Wei, et al (2013) dengan judul Self-efficacy of first aid for home accidents among parents with 0- to 4-year-old children at a metropolitan community health center in Taiwan menggunakan


(5)

design studi eksplorasi deskriptif dengan metode survey, dimana pengambilan sampling dengan kriteria orang tua yang memiliki anak yang berumur 0-4 tahun di delapan komunitas kesehatan pusat di Taiwan. Istrument yang digunakan yaitu 37 item yang dibagi menjadi tiga sub-skala. Sub-skala pertama terdiri dari pengetahuan tentang pertolongan pertama seperti trauma, luka bakar, tersedak, keracunan dan resusitasi jantung paru (RJP).

Dalam skala ini terdapat 25 pertanyaan dengan kategori benar dan salah, dengan ketentuan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih baik. Sub-skala kedua difokuskan pada self-efficacy orang tua tantang pertolongan pertama (keyakinan dalam mengelola tindakan pertolongan pertama). Sub-skala ketiga terdiri dari demografi yaitu usia, pendidikan, partisipasi dalam program sebelumnya tentang pertolongan pertama, dan pengalaman pertolongan pertama. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara self-efficacy dengan pertolongan pertama dan tingkat pendidikan orang tua, usia, pendapatan, dan jumlah anak.

Berdasarkan beberapa penjabaran penelitian diatas memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dimana penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui tindakan pertolongan pertama ibu setelah terjadi cedera pada anak sedangkan penelitian yang diatas melakukan tindakan sebelum terjadinya cedera pada anak yaitu dengan pencegahan.

Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional dimana pengambilan sampling dengan kriteria ibu yang mempunyai pengetahuan maupun pengalaman dalam penanganan pertolongan pertama terhadap anak dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa jauh tingkat pengetahuan orang tua terhadap tindakan pertolongan pertama pada cedera anak. Instrument yang digunakan yaitu dengan


(6)

quisioner, dimana terdapat 2 kuisioner, dimana kuisioner I tentang demografi responden yang terdiri dari 6 pertanyaan dan pengetahuan tentang cedera secara umum terdiri dari 10 pertanyaan. Sedangkan kuisioner yang II yaitu tentang tindakan pertolongan pertama pada ibu pada cedera anak yang sering terjadi di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari 9 pertanyaan. Kuisioner yang digunakan yaitu tentang konsep dasar pertolongan pertama, penanganan luka bakar, fraktur, keracunan, luka dan memar, dengan ketentuan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pengetahuan ibu yang baik.


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Lingkungan Sosial Dengan Perkembangan Psikologi Anak Usia 7 – 12 Tahun Di Rw 01 Rt 07 Desa Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2008

0 45 65

PENGARUH PELTIHAN PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MASYARAKAT DI DUSUN KARET PLERET BANTUL

0 2 98

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebersihan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Pra Sekolah Di Tk Karangasem Surakarta.

1 6 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebersihan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Pra Sekolah Di Tk Karangasem Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebersihan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Pra Sekolah Di Tk Karangasem Surakarta.

0 3 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Gizi Dalam Meningkatkan Status Gizi Anak Usia Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo Sukoharjo Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra

0 1 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

0 1 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN KEBERHASILAN TOILETING PADA ANAK PRA SEKOLAH - repository perpustakaan

0 0 15