38
BAB III METODE PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah membuat peta awal jaringan pengangkutan sampah, pengambilan data, pemodelan jaringan dan
penyelesaian model matematis, pengembangan sistem, serta perancangan pengujian. Bagan alur metode penelitian digambarkan pada gambar 3.1.
3.1 Membuat Peta Jaringan Awal Pengangkutan Sampah Kota Semarang
Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah membuat jaringan pengangkutan sampah di Kota Semarang terlebih dahulu, yaitu berupa jalan-jalan
yang mungkin dilewati oleh truk pengangkutan sampah. Jaringan jalan awal masih berupa jaringan jalan yang lengkapkompleks, di mana jaringan belum
diberikan batasan jalan mana saja yang boleh dilalui maupun yang tidak, dan belum terdapat titik TPS dari hasil pengambilan data ke Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Semarang. Supaya lebih mudah dalam membuat jaringan, Google Maps
digunakan untuk membantu membuat jaringan awal. Jaringan jalan awal yang mungkin dilewati oleh truk sampah memiliki node sebanyak 67 titik
yang terdiri atas 66 titik persimpangan jalan dan 1 titik TPS, digambarkan pada lampiran 1.
39
Gambar 3.1 Bagan alur metode penelitian
3.2 Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam memperoleh data yang dibutuhkan yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data
sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang.
Pengambilan Data
Lokasi TPS
Lokasi TPA
SOP rute perjalanan truk sampah
Peta Kota Semarang
Pengembangan sistem
Pengujian sistem
Apakah berhasil?
Tidak
Ya
Pemodelan jaringan dan penyelesaian matematis
Mulai
Selesai
Peta jaringan awal pengangkutan sampah
40
Pengambilan data di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang dilaksanakan mulai tanggal 12 Februari hingga 12 Mei 2015. Data yang diambil
yaitu berupa Standar Operasional Prosedur SOP rute truk pengangkut sampah di Kota Semarang dari TPS menuju TPA, lokasi TPS di setiap kecamatan dan lokasi
TPA yang menjadi titik akhir dari pengangkutan sampah di Kota Semarang. Lokasi TPS, TPA, serta persimpangan jalan nantinya akan dijadikan sebagai
node-node dalam jaringan jalur pengangkutan sampah.
Dalam SOP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang juga memuat tentang ruas jalan yang bisa dilewati oleh truk-truk sampah, karena tidak semua
jalan diperkenankan dilewati oleh truk sampah. Berdasarkan wawancara langsung dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan dan Pengangkutan Sampah, Bapak
Siswanto, jalan-jalan yang terdapat banyak gedung pemerintahan dan pendidikan lebih baik untuk dihindari karena akan sangat mengganggu pengguna jalan
terutama oleh bau menyengat yang dihasilkan oleh sampah, mengingat jalan-jalan itu akan sangat ramai setiap harinya. Ruas jalan yang dihindari adalah jalan
Pandanaran, jalan Pemuda, dan jalan Pahlawan. Untuk menentukan jarak setiap titik jaringan, digunakan bantuan Google Maps sehingga mempermudah dalam
penentuan jarak antar titik manapun.
3.3 Pemodelan Jaringan dan Penyelesaian Model Matematis