Bab 1 psikologi keluarga

(1)

BAB 1

KELUARGA SEBAGAI

SISTEM


(2)

A. PENDAHULUAN

(Olso & Olson, 2000)

manfaat perkawinan

:

Orang yang menikah mmiliki gayahidup yang lebih sehat. hidup lebih lama. Orang yang menikah memiliki kepuasan relasi seksual yang lebih baik.

Orang yang

menikah lebih sejahtera secara

ekonomi.

Anak – anak

pada umumnya tumbuh lebih baik bila diasuh oleh orang tua lengkap.


(3)

DEFINISI KELUARGA

 keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki

karakteristik tinggal bersama, terdapat kerjasama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi. Ada 3 tipe keluarga : keluarga inti, keluarga poligami dan

keluarga batih (Murdock, 1965).

 keluarga adalah suatu kelompok kecil yang

terstruktur dalam pertalian keluarga dan memiliki fungsi utama berupa sosialisasi pemeliharaan

terhadap generasi baru (Reiss)

 Keluarga adalah suatu tatanan utama yang

mengomunikasikan pola – pola nilai yang bersifat simbolik kepada generasi baru. (Weigert and Thomas 1971)


(4)

Definisi keluarga ditinjau berdasarkan 3

sudut pandang (Fitzpatrick 2004)

Definisi struktural :

berdasarkan kehadiran ata

u ketidak hadira

n anggota

keluarga

Definisi

fungsional : kelurga

didefinisikan dengan

penekanan pada terpenuhinya

tugas – tugas dan fungsi psikososial.

Definisi transaksional :

keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang

mengembangkan keintiman yang melalui perilaku – perilaku yang memunculkan

rasa identitas sebagai keluarga


(5)

STRUKTUR KELUARGA

1.

Keluarga inti

keluarga yang didalamnya terdapat 3

posisi, ayah-ibu-anak. (Lee, 1982).

Keluarga merupakan orientasi bagi anak,

yaitu keluarga tempat ia dilahirkan.

Hubungan antara sumai-istri saling

membutuhkan dan mendukung layaknya

persahabatan, sedangkan anak

tergantung pada orang tuanya dalam hal

pemenuhan kebutuhan afeksi dan


(6)

2. Keluarga Batih

 Keluarga yang didalamnya menyertakan posisi lain selain ketiga posisi diatas ( Lee, 1982 )

 Berbentuk pertama;keluarga bercabang :

seorang anak, dan hanya seorang, yang sudah menikah masih tinggal dalam rumah orang

tuanya.

 Bentuk kedua; keluarga berumpun : lebih dari satu anak yang sudah menikah tetapi tinggal bersama kedua orang tuanya.

 Bentuk ketiga; keluarga beranting : dalam satu keluarga terdapat generasi ketiga ( cucu )

yang sudah menikah dan tetap tinggal bersama


(7)

RELASI DALAM KELUARGA

1.

Relasi Pasangan Suami Istri

Terdapat 3 indikator bagi proses

penyesuaian : konflik, komunikasi dan

berbagi tugas rumah tangga

(Glenn 2003).

Terdapat 10 aspek yang membedakan

antara pasangan yang bahagia dan tidak

bahagia : komunikasi, fleksibilitas,

kedekatan, kecocokan kepribadian, resolusi

konflik, relasi seksual, kegiatan diwaktu

luang, keluarga dan teman, pengelolaan

keuangan, dan keyakinan spiritual.


(8)

Adapun resolusi konflik yang konstruktif

dpt dilakukan dengan:

Menentukan pokok permasalahan

Mendiskusikan sumbangan masing2 pd

permasalahan yg muncul.

Mendiskusikan jalan keluar utk

menyelesaikan masalah

Menentukan dan menghargai peran

masing2 thp penyelesaian keluarga

Kesalahpahaman komunikasi dpt menimbulkan konflik karena menggunakan gaya komunikasi


(9)

Relasi seksual merupakan barometer emosi dlm

suatu hub yg dpt mencerminkan kepuasan

pasangan thp aspek2 lain dlm keluarga. Relasi seksual yg baik seringkali akibat dri relasi emosi yg baik antara pasangan

Persoalan ekonomi sering menjadi salah satu

pemicu utama perceraian, pengelolaan

keuangan merupakan pokok dari persoalan

ekonomi berupa perbedaan pandangan, kurang perencanaan, keseimbangan antara pendpatan dan pengeluaran yg menjadi tgjwb bersama


(10)

Pemanfaatan waktu luang merupakan sarana utk

melakukan aktivitas jeda dri rutinitas. Time out dpt berfungsi memberi energi dan semangat baru.

Spiritualitas dan keimanan, dimensi yg paling kuat

bagi pengalaman manusia. Keyakinan memberi landasan bagi nilai yg dipegang dan prilaku sbg individu dan pasangan.

Kualitas perkawinan dpt mempengaruhi

berlangsungnya proses lain dlm keluarga. Pasangan menikah perlu didorong utk mengembangkan aspek yg dpt meningkatkan kepuasan perkawinan agar

dpt mewujudkan keluarga yg bahagia dan generasi yg berkualitas.


(11)

2. RELASI ORANG TUA-ANAK

Anak-anak menjalani proses tumbuh dan

berkembang dlm suatu lingkungan dan

hubungan (Thompson, 2006). Pengalaman

mereka sepanjang waktu bersama orng2 yg

mengenal mereka dgn baik, serta berbagai

karakteristik dan kecendrungan yg mulai

mereka pahami merupakan hal pokok yg

mempengaruhi perkembangan konsep dan

kepribadian sosial mereka.

John Bowlby

mengidentifikasikan pengaruh

prilaku pengasuhan sbg faktor kunci dlm hub.

Ortu-anak yang dibangun sejak dini.


(12)

Menurut

Hinde

relasi ortu-anak

mengandung beberapa prinsip pokok:

Interaksi; ortu dan

anak berinteraksi pd suatu waktu yg menciptakan suatu

hubungan

Kontribusi mutual; ortu dan anak sama2

memiliki sumbangan dan peran dlm

interaksi, demikian juga thp relasi

keduanya.

Chen,

kualitas hubungan ortu-anak

merefleksikan dalam hal: kehangatan

(warmth

), rasa aman (security),

kepercayaan

(trust),

afeksi positif

(positive affect),

ketanggapan


(13)

Keunikan; setiap relasi ortu-anak bersifat unik yang melibatkan dua pihak, dan karenanya tidak dpt ditirukan dgn

ortu-anak yg lainAntisipasi masa depan; relasi ortu-anak bersifat kekal,

masing2 membangun pengharapan yg

dikembangkan dlm hub keduanya

Pengharapan masa lalu; berdasarkan pengamatan

dan pengalaman. Ortu akan memahami bgimana

anaknya akan bertindak pd suatu situasi, demikian


(14)

3. RELASI ANTAR SAUDARA

 Pola hub antara saudara kandung juga

dipengaruhi oleh cara ortu dlm memperlakukan mereka

 Dunn (2002) pola hubungan antara saudara

kandung ada 3 karakteristik:

 Emosi yg menyertai hub dgn saudara dpt berupa

emosi negatif dan positif

 Keintiman dpt menjadi sumber bagi dukungan dan

konflik

 Perbedaan sifat ada yang memperlihatkan


(15)

 Sbg tempat uji coba  Sebagai guru

 Sbg mitra utk melatih keterampilan negosiasi  Sbg sarana utk belajar mengenai konsekuensi

dri kerjasama dan konflik

 Utk mengetahui menfaat dri komitmen dan

kesetiaan

 Pelindung bagi saudaranya

 Penerjemah maksud ortu dan teman sebayanya

 Pembuka jalan saat ide baru ttg suatu prilaku

dikenalkan pd keluarga

Keberadaan saudara kandung juga

bermanfaat

(Ihinger-Tallman&Hsiao

2003):


(16)

E. Keberfungsian Keluarga

Berns (2004) 5 fungsi keluarga:

1. Reproduksi

2. Sosialisasi/Edukasi

3. Penugasan peran sosial 4. Dukungan ekonomi

5. Dukungan emosi/pemeliharaan

 Kelentingan bertujuan untk mengenali dan

membentengi proses interaksi yg menjadi kunci bg kemampuan keluarga utk bertahan dan bangkit dr tantangan kehidupan yg mengganggu.

 Ada 3 cara menjaga kelentingan keluarga. Sistem

keyakinan, pola pengorganisasian keluarga, dan proses komunikasi dalam keluarga.

Keluarga merupakan tempat yg penting bagi

perkembangan anak secara fisik, emosional,

spritual dan sosial.


(17)

2. Kekukuhan keluarga

Defrain dan Stinnet (2003) mengidentifikasi 6 karakteristik bg keluarga yg kukuh sbb:

1. Memiliki komitmen.

2. Terdapat kesediaan utk mengungkapkan

apresiasi.

3. Terdapat waktu utk berkumpul bersama. 4. Mengembangkan spiritualitas.

5. Menyelesaikan konflik serta menghadapi

tekanan dan krisis dengan efektif.


(18)

F. Teori Sistem Keluarga

Minuchin (1974) sistem keluarga yg

mengajukan skema konsep memandang

keluarga sbg sebuah sistem yg bekerja dlm konteks sosial memiliki 3 kompenen:

1. Struktur keluarga berupa sistem sosiokultural

dan terbuka dlm transformasi.

2. Keluarga senantiasa berkembang melalui

sejumlah tahap yg syaratkan penstrukturan.

3. Keluarga beradaptasi dgn perubahan situasi

kondisi dlm usahanya utk mempertahankan kontinuitas dan pengingkatan pertumbuhan psikosial tiap anggota.


(19)

Penyebab stres pada keluarga ada 4 yaitu:

1.

Kontak salah satu anggota dengan

kekuatan di luar keluarga.

2.

Kontak seluruh anggota keluarga

dengan kekuatan di luar keluarga.

3.

Sters dalam titik transaksi dalam sistem

keluarga.

4.

Sters yang timbul di sekitar problem

anggota yang berkebutuhan khusus

atau keabnormalan.


(20)

Randal D. Day (2010) karakteristik keluarga

adl:

Keseluruhan, Struktur, Tujuan, Keseimbangan, Kelembaman, Batas-batas, Subsistem,

Equifinality dan equipotentiality

 Keluarga sebagai suatu sistem harus dipandang

sebagai keseluruhan, mempunyaistruktu, penopang, tujuan, menjaga keseimbangan, mempunyai kelembaman, batas-batas,

subsistem, dan mengikuti prinsip equifinalty dan equipotentiality.


(1)

 Sbg tempat uji coba  Sebagai guru

 Sbg mitra utk melatih keterampilan negosiasi  Sbg sarana utk belajar mengenai konsekuensi

dri kerjasama dan konflik

 Utk mengetahui menfaat dri komitmen dan

kesetiaan

 Pelindung bagi saudaranya

 Penerjemah maksud ortu dan teman sebayanya  Pembuka jalan saat ide baru ttg suatu prilaku

dikenalkan pd keluarga

Keberadaan saudara kandung juga

bermanfaat

(Ihinger-Tallman&Hsiao

2003):


(2)

E. Keberfungsian Keluarga

Berns (2004) 5 fungsi keluarga:

1. Reproduksi

2. Sosialisasi/Edukasi

3. Penugasan peran sosial 4. Dukungan ekonomi

5. Dukungan emosi/pemeliharaan

 Kelentingan bertujuan untk mengenali dan

membentengi proses interaksi yg menjadi kunci bg kemampuan keluarga utk bertahan dan bangkit dr tantangan kehidupan yg mengganggu.

 Ada 3 cara menjaga kelentingan keluarga. Sistem

keyakinan, pola pengorganisasian keluarga, dan proses komunikasi dalam keluarga.

Keluarga merupakan tempat yg penting bagi

perkembangan anak secara fisik, emosional,

spritual dan sosial.


(3)

2. Kekukuhan keluarga

Defrain dan Stinnet (2003) mengidentifikasi 6 karakteristik bg keluarga yg kukuh sbb:

1. Memiliki komitmen.

2. Terdapat kesediaan utk mengungkapkan

apresiasi.

3. Terdapat waktu utk berkumpul bersama. 4. Mengembangkan spiritualitas.

5. Menyelesaikan konflik serta menghadapi

tekanan dan krisis dengan efektif.


(4)

F. Teori Sistem Keluarga

Minuchin (1974) sistem keluarga yg

mengajukan skema konsep memandang

keluarga sbg sebuah sistem yg bekerja dlm konteks sosial memiliki 3 kompenen:

1. Struktur keluarga berupa sistem sosiokultural

dan terbuka dlm transformasi.

2. Keluarga senantiasa berkembang melalui

sejumlah tahap yg syaratkan penstrukturan.

3. Keluarga beradaptasi dgn perubahan situasi

kondisi dlm usahanya utk mempertahankan kontinuitas dan pengingkatan pertumbuhan psikosial tiap anggota.


(5)

Penyebab stres pada keluarga ada 4 yaitu:

1.

Kontak salah satu anggota dengan

kekuatan di luar keluarga.

2.

Kontak seluruh anggota keluarga

dengan kekuatan di luar keluarga.

3.

Sters dalam titik transaksi dalam sistem

keluarga.

4.

Sters yang timbul di sekitar problem

anggota yang berkebutuhan khusus

atau keabnormalan.


(6)

Randal D. Day (2010) karakteristik keluarga

adl:

Keseluruhan, Struktur, Tujuan, Keseimbangan, Kelembaman, Batas-batas, Subsistem,

Equifinality dan equipotentiality

 Keluarga sebagai suatu sistem harus dipandang

sebagai keseluruhan, mempunyaistruktu, penopang, tujuan, menjaga keseimbangan, mempunyai kelembaman, batas-batas,

subsistem, dan mengikuti prinsip equifinalty dan equipotentiality.