Bab II. Pengantar Ilmu Dakwah

Muatan Lokal: Dakwah

BAB II

A. Sasaran Dakwah
Dakwah berusaha menyebarkan dan meratakan rahmat Allah bagi seluruh
penghuni alam raya. Oleh karena itu dakwah ada sasarannya.
1. Orang Islam
Dakwah ditujukan kepada orang Islam untuk meningkatkan kualitas
keimanannya dan ketakwaannya.
2. Non Islam
Untuk memperkenalkan Islam dan menerima Islam sebagai agama kebenaran.
Perhatikan firman-Nya berikut:

      
     
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS.
Saba’: 28).
Dakwah bukanlah sesuatu yang ekslusif, yang hanya ditujukan

kepada orang-orang muslim saja, atau sebaliknya. Dakwah bersifat
universal.

B. Tugas Dakwah
Tugas dakwah adalah tanggung jawab bersama di antara kaum muslimin, oleh karena
itu mereka harus saling membantu dalam menegakkan dan menyebarkan ajaran Allah.

16

Muatan Lokal: Dakwah

Bekerjasama dalam memberantas kemunkaran (amr ma’ruf nahy munkar), kebalikan
dari siri atau sifat dari umat Islam adalah kaum munafik. Ciri kaum munafik adalah
amr munkar nahy ma’ruf, artinya membendung segala jalan menuju kebaikan dan
bekerjasama dalam menegakkan pada hal-hal yang munkar, sebagaimana firman
Allah:

      
     
        


Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka
menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah,
Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik
itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah: 67).
Dalam Surat lain:

       
        
        
    
78. Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan
Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan
mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
79. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar
yang mereka perbuat. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang
selalu mereka perbuat itu. (QS. Al-Maidah: 78-79).
Kemaksiatan dan kemunkaran adalah penyakit yang sangat

membehayakan bagi individu dan keutuhan tatanan kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, kemunkaran harus sedapat mungkin
dicegah dan dihapuskan secara dini oleh umat manusia.

17

Muatan Lokal: Dakwah

Dalam ayat diatas ditegaskan bahwa sebab-sebab dilaknatnya
kaum kafir dari Bani Isra’il adalah karena mereka selalu berpangku
tangan dan membiarkan kemaksiatan itu meraja lela. Umat islam
akan terkena hukuman yang serupa kalau mereka acuh tak acuh
terhadap kemaksiatan seperti kaum Bani Isra’il diatas.
Masih banyak lagi ayat Al-Qur’an yang memerintahkan umat
Islam melaksanakan tugas dakwah dengan janji-janji pahala dan
surga bagi mereka yang mau melaksanakan amr ma’ruf nahy
munkar.

C. Hukum Dakwah
Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist , para ulama

sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. Dakwah bagi setiap
muslim adalah wajib ‘ain, juga kifayah. Ini dikuatkan dengan ayat
dalam Al-Qur’an:

      
       
       
  
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran: 110).

Dalam ayat tersebut terdapat kata (minkum) yang bisa berarti kamu
semua ( lil bayan= sebagian dari kamu/lith tab’idh).

18

Muatan Lokal: Dakwah


Wajib ‘ain disini sebagaimana tiap-tiap muslim dibebankan
tugas sholat, zakat, bersikap benar dan jujur, maka setiap muslim
juga diwajibkan memindahkan keimanan di hati yang kosong,
menuntun orang yang bingung ke jalan yang lurus.
M Natsir berpendapat, tugas dakwah adalah tugas umat
secara keseluruhan bukan monopoli golongan yang disebut ulama
atau cerdik cendekiawan. Bagaimana suatu masyarakat akan
mendapat suatu kemajuan apabila para anggotanya yang memiliki
ilmu sedikit atau banyak, baik ilmu agama maupun dunia tidak
bersedia mengembangkan untuk sesamanya?
Akan tetapi dakwah juga bisa fardhu kifayah, wajib kolektif,
artinya wajib bagi sebagian /sekelompok orang-orang saja. Karena
menurut sebagian ulama, ini hanya wajib bagi orang yang berilmu,
dasar hukum dengan ayat yang sama, QS. Ali Imran: 104.
Kedua dasar pemikiran fardhu ‘ain dan fardhu kifayah memiliki
argumentasi dan dasar yang jelas. Akan tetapi bila fardhu kifayah,
maka akan melemahnya tanggung jawab individu muslim dalam
mengemban amanat dakwah. Padahal kelebihan Islam dibanding
agama lain adalah kewajiban setiap individu muslim sebagai

da’i(juru

dakwah)

dalam

segala

profesi

di

semua

lapangan.

Sedangkan dalam fardhu ’ain, kita dihadapkan dengan kenyataan
bahwa tidak semua orang Islam mampu karena keterbatasan ilmu
dan ketidakmampuan lainnya.
Akan tetapi setelah dipahami dengan berbagai fakta dan

argumentasi, lebih-lebih jika disandingkan dengan hadist Nabi,
riwayat Imam Muslim tentang kewajiban setiap muslim memerangi
kemunkaran dan hadist Tirmidzi tentang siksa Allah bagi orangorang yang meninggalkan amr ma’ruf nahy munkar, diperkuat QS.

19

Muatan Lokal: Dakwah

Taubah: 71, tentang ciri mukmin, maka kewajiban dakwah adalah
fardhu ‘ain.
Kewajiban
kemampuannya

dakwah
saja.

Islam

ini


tentunya

tidak

menuntut

terbatas
manusia

sesuai
diluar

kemampuannya. Sedangkan orang yang tidak mampu berdakwah
dengan berbagai sebab, maka gugurlah kewajiban ini (tidak terkena)
sebagaimana dengan gugurnya kewajiban haji bagi yang tidak
mampu.

20