Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER
STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

REVANDO LUMBANRAJA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Sistem
Monitoring Server Studi Kasus Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015
Revando Lumbanraja
NIM G64124029

ABSTRAK
REVANDO LUMBANRAJA. Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi
Kasus Institut Pertanian Bogor. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI.
Penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah sistem monitoring server
berbasis web. Peran server sangat penting sebagai penyedia layanan data bagi
Komputer client. Dalam sebuah jaringan komputer, seorang administrator perlu
melakukan monitoring terhadap service-service yang berjalan pada setiap
komputer server. Hal ini untuk memastikan setiap server berjalan dengan baik
atau sedang mengalami gangguan. Penelitian ini mengambil studi kasus di Institut
Pertanian Bogor (IPB). Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah mempelajari
bagaimana struktur jaringan dan alur data pada server IPB, kemudian membangun
sistem monitoring server. Melalui sistem ini, dapat dilihat service-service yang
berjalan pada setiap komputer server seperti: File Transfer Protocol (FTP), Hyper
Text Markup Languange (HTTP), Hyper Text Markup Languange Secure
(HTTPS), MYSQL, dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). Sistem informasi

ini dikembangkan dengan pendekatan Prototyping. Sistem monitoring server
hanya bekerja seperti alarm yang hanya memberikan peringatan tentang kondisi
server sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan untuk menjaga kestabilan
server.
Kata kunci: sistem berbasis web, Django, monitoring, server, Prototyping.

ABSTRACT
REVANDO LUMBANRAJA. Server Monitoring System Development Case
Studies Bogor Agricultural University. Supervised by IRMAN HERMADI.
This Research carried out to develop a web-based server monitoring system.
server is important as a provider of data services for the client komputer. In a
computer network, an administrator needs to monitor for the services running on
each server computer. It is to ascertain whether each server is running properly or
experiencing problems. This study takes a case study at Bogor Agricultural
University. It studied in this research is to study how the structure of the network
and the data flow on the server IPB, and then develop a server monitoring system.
Through the sistem can be seen the services running on each server computer,
such as: File Transfer Protocol (FTP), Hyper Text Markup Languange (HTTP),
Hyper Text Markup Languange Secure (HTTPS), MYSQL, and Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP). The information sistem developed by the Prototyping

method. Monitoring server sistem only works as an alarm which only give a
warning about the condition of server, so it can be prepared measures to maintain
the stability of the server.
Keywords: web application, Django, monitoring, server, Prototyping.

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING SERVER
STUDI KASUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

REVANDO LUMBANRAJA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2015

Penguji:
1 Rina Trisminingsih, SKomp MT
2 Toto Haryanto, S.Komp M.Si

Judul Skripsi : Pengembangan Sistem Monitoring Server
Studi Kasus Institut Pertanian Bogor
Nama
: Revando Lumbanraja
NIM
: G64124029

Disetujui oleh

Irman Hermadi, SKom MS PhD
Pembimbing

Diketahui oleh


Dr Ir Agus Buono, MSi MKom
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2015 ini ialah sistem
informasi, dengan judul Pengembangan Sistem Monitoring Server Studi Kasus
Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari
berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.
Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya.
Serta ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Irman Hermadi,
Skom MS PhD selaku pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, dan
tulusmeluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan,
motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis

selama menyusun skripsi. Ucapan terimakasih juga saya saya tujukan kepada
Ibu Rina Trisminingsih, S.Komp MT dan Bapak Toto Haryanto, S.Kom M.Si
selaku penguji atas segala masukan dan saran yang telah diberikan. Terima
kasih juga atas kerjasama dan bantuan dari tim pengembang di Direktorat
Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB selama fase pengembangan sistem yang
penulis lakukan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015
Revando Lumbanraja

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi


DAFTAR LAMPIRAN

vi

ABSTRAK

3

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

1


Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

2

Data Penelitian

2


Tahapan Penelitian

3

Lingkungan Pengembangan

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Pengulangan 1

5

Pengulangan 2

12


SIMPULAN DAN SARAN

15

Simpulan

15

Saran

15

DAFTAR PUSTAKA

16

LAMPIRAN

17


RIWAYAT HIDUP

20

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak monitoring server IPB
(SIMOSI) pengulangan 1
Deskripsi use case sistem monioring
Hasil pengujian fungsi sistem monitoring server
Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak SIMOSI pengulangan 2

6
9
12
13

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Paradigma proses software Prototyping (Pressman)
Flowchart sistem monitoring server
Flowchart proses deploy
Activity diagram proses deploy
Diagram use case sistem monitoring
Class diagram sistem monitoring server
Sequence diagram proses monitoring server
Antarmuka sistem monitoring server
Flowchat laporan server yang mati (down)
Diagram use case sistem monitoring prototype 2
Class diagram sistem monitoring server prototype 2
Antarmuka sistem monitoring server pengulangan kedua

3
6
7
8
8
9
10
11
13
14
14
15

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Flowchart proses monitoring
Flowchart proses notifikasi error (email gateway)
Activity diagram monitoring
Activity diagram menu laporan
Deskripsi use case monitoring server
Deskripsi use case laporan server down
Tampilan halaman deploy
Tampilan hasil pengujian email alert
Deskripsi tabel server
Deskripsi tabel informasi hardware server
Deskripsi tabel laporan

17
18
19
20
20
21
22
22
22
23
23

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki beberapa server yang digunakan
untuk menangani permintaan user dalam penggunaan internet maupun intranet.
Server memiliki peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Kerusakan atau
gangguan pada server akan menyebabkan gangguan pada keseluruhan kinerja
jaringan dan dapat mengakibatkan kelumpuhan pada jaringan komputer yang
terhubung ke server tersebut. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yaitu
karena terlalu banyaknya request ke server sehingga mengalami overload, tidak
aktifnya service pada server, kerusakan hardware pada server, dan penyebab
lainnya.
Perawatan (maintenance) terhadap komputer server diperlukan untuk
menunjang sebuah komputer server dapat berfungsi secara baik dan mampu
memberikan fungsionalitas seoptimal mungkin, baik secara sistem software
maupun secara sistem hardware. Disinilah sistem monitoring memiliki peranan
yang sangat penting dalam memberikan informasi riil dan terbaru terhadap
penggunaan seluruh sumber daya yang ada di dalam suatu jaringan.
Monitoring server di IPB masih dilakukan secara manual. Jika admin
jaringan ingin me-monitoring seluruh server yang ada di IPB, maka admin harus
memonitor satu per satu server yang ada di IPB. Jika server merespon ping yang
dilakukan admin, maka server tersebut dalam kondisi normal. Server terindikasi
mengalami gangguan apabila server tersebut tidak merespon ping yang dilakukan
oleh admin. Hal ini mengakibatkan pengecekan server tidak dapat dilakukan
dengan optimal. Jumlah server yang banyak juga menyulitkan administrator
jaringan dalam melakukan monitoring terhadap semua server bila dilakukan
secara manual. Seorang network administrator mungkin bisa saja melakukan
monitoring terhadap seluruh server secara manual, tetapi hal itu akan menyita
waktu yang banyak sehingga proses monitoring tidak berjalan secara efektif.
Karena itu dilakukan penelitian ini dengan mengambil tema Pengembangan
Sistem Monitoring Server IPB (SIMOSI). Penelitian ini dilakukan untuk
mengembangkan suatu sistem yang dapat me-monitoring seluruh server di IPB
secara bersamaan. Melalui sistem tersebut dapat diketahui service-service yang
berjalan pada setiap komputer server, seperti FTP, HTTP, HTTPS, MySql, dan
SMTP. Sistem ini juga dapat mengetahui informasi perangkat keras yang bekerja
pada setiap server yaitu memori dan harddisk. Dengan begitu pengelola server
dapat terbantu dalam mengantisipasi gangguan yang terdapat pada server.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui rumusan masalah
sebagai berikut:
1
Perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
mengembangkan sistem monitoring server.
2
Cara menampilkan informasi service yang aktif pada server, seperti FTP,
HTTP, HTTPS, MySql, dan SMTP.

2

3
4
5

Cara menampilkan informasi perangkat keras yang bekerja pada setiap
server, seperti memori dan hardisk.
Konfigurasi email yang berfungsi sebagai alarm jika terjadi gangguan pada
server.
Cara menampilkan informasi seluruh server yang pernah mati (down)
sebagai data histori bagi admin jaringan.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem monitoring server
untuk memberikan informasi mengenai status service yang aktif pada server dan
kondisi perangkat keras yang bekerja pada setiap server. Aplikasi ini juga akan
memberikan laporan atau peringatan apabila terjadi gangguan pada server melalui
email.
Manfaat Penelitian
Pengembangan sistem monitoring ini dapat memberikan manfaat kepada
Institut Pertanian Bogor, khususnya administrator jaringan yang bertugas menjaga
kestabilan server. Dengan adanya sistem monitoring server berbasis web
memudahkan proses monitoring server dan membantu dalam mengantisipasi
gangguan yang terjadi pada server.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengembangkan sistem monitoring
server untuk Institut Pertanian Bogor. Tahapan pengembangan sistem mengikuti
model proses Prototyping. Pengguna dari sistem ini adalah Direktorat Integrasi
Data dan Sistem Informasi (DIDSI) IPB. Sistem dikembangkan dengan
menggunakan framework Django. Jumlah server yang dipantau berjumlah dua
buah server menggunakan Ubuntu Server. Pengembangan sistem monitoring pada
penelitian ini masih bersifat prototype karena proses kerja sistem monitoring ini
masih bersifat lokal dengan menggunakan Virtualbox.

METODE
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter-parameter yang
terdapat pada setiap server, seperti IP address, port ssh, username, password,
email administrator jaringan, dan nama server. Data yang digunakan bersifat lokal
karena pengembangan sistem ini masih dilakukan pada Virtualbox.

3

Tahapan Penelitian
Penelitian pengembangan sistem informasi monitoring server mengikuti
kaidah pengembangan sistem Prototyping. Melalui metode ini pengembang dan
stakeholder dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Model
proses Prototyping ini cocok untuk diterapkan ketika menghadapi stakeholder
yang hanya memahami tujuan umum dari perangkat lunak yang hendak dibangun
(Pressman 2010).
Pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan model proses
Prototyping terdiri dari beberapa tahapan yaitu komunikasi (communication),
perencanaan cepat (quick plan), pemodelan perancangan cepat (modeling quick
design), pembuatan prototype (construction of prototype), serta penyebaran,
pengiriman, dan umpan balik (deployment delivery and feedback). Setiap tahapan
dilakukan pengulangan yang didasarkan pada kepuasan pihak stakeholder
terhadap suatu siklus pengulangan pembangunan sistem.

Gambar 1 Paradigma proses software Prototyping (Pressman 2010).
Tahapan penelitian yang dilakukan dalam membangun sistem informasi
monitoring server ini mengikuti kaidah model proses Prototyping sebagai berikut.
1
Komunikasi (communication)
Pengembang dan stakeholder bersama-sama mendefenisikan format
dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Komunikasi yang
dilakukan adalah membahas mengenai proses bisnis sistem yang akan
dikembangkan. Pada tahap ini akan dijelaskan alur sistem secara umum.
2
Perencanaan Cepat (quick plan)
Perencanaan dilakukan cepat dan mewakili semua aspek software
yang diketahui, dan perencanaan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
Pada tahap perencanaan cepat direpresentasikan dalam bentuk flowchart dan
Activity diagram.

4

3

4

5

Pembuatan diagram flowchart diadaptasi dari hasil analisis fase
sebelumnya dimana terdapat fungsi-fingsi apa saja yang dibutuhkan pada
sistem untuk menggambarkan business rule.
Pemodelan Perancangan Cepat (modeling quick design)
Pemodelan rancangan cepat berfokus pada representasi aspek software
yang bisa dilihat user, seperti masukan dan keluaran. Pada tahap ini juga
dirancang antarmuka aplikasi secara cepat dan akurat. Pemodelan
perancangan cepat digambarkan dalam sequence diagram dan class diagram.
Pembuatan Prototype (construction of prototype)
Pembuatan prototype dilakukan dengan menerapkan hasil desain
sistem ke dalam bahasa pemrograman Python yang mendukung framework
Django. Sehingga prosedur-prosedur yang telah dibuat dapat dimengerti
oleh mesin dan menghasilkan pengeluaran seperti yang diharapkan.
Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik (deployment delivery and
feedback)
Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mencari kelemahan dan
kekurangan sistem. Keseluruhan sistem akan diuji dengan berbagai
kemungkinan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya.
Kemudian pengguna memberikan umpan balik yang akan digunakan untuk
memperbaiki spesifikasi kebutuhan sistem. Iterasi terjadi saat pengembang
melakukan perbaikan terhadap prototype.
Lingkungan Pengembangan

Penelitian mengenai sistem informasi monitoring server dilakukan dengan
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut.
Perangkat keras berupa komputer personal dengan spesifikasi sebagai berikut .
1
Processor Intel® Core™ i5-3230M.
2
RAM 4 GB.
3
14.0” HD LED LCD.
4
500 GB HDD.
5
Mouse dan keyboard.
Perangkat lunak :
1
Sistem operasi Ubuntu Desktop 12.04, Ubuntu Server 10.04, Windows 7
2
Bahasa pemrograman Python, HTML, CSS.
3
Framework Django.
4
Virtualbox untuk instalasi server.
5
MongoDB dan SQLite sebagai database.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses pengembangan sistem monitoring server dilakukan instalasi
kebutuhan sistem dan konfigurasi sistem untuk menjalankan aplikasi monitoring.
Tahapan tersebut dilakukan pada komputer server monitoring dan komputer host

5

server. Komputer server monitoring merupakan server yang digunakan untuk
menjalankan aplikasi monitoring dan melakukan pemantauan terhadap host
server, sedangkan host server merupakan server yang performanya dipantau oleh
aplikasi monitoring. Setiap server dibangun dengan sistem operasi yang berbeda.
Komputer server monitoring dibangun menggunakan sistem operasi Ubuntu
Desktop 12.04, sedangkan komputer host server dibangun dengan sistem operasi
Ubuntu Server 10.04.
Tahapan pertama dilakukan instalasi kebutuhan sistem pada komputer
server monitoring melalui terminal. Diantaranya melakukan update repository
sistem operasi Ubuntu dan selanjutnya melakukan instalasi kebutuhan library
Python dan Openssh-server. Setelah kebutuhan library berhasil diinstal ke dalam
sistem, tahapan selanjutnya adalah melakukan instalasi seluruh kebutuhan modul
library Python yang digunakan untuk proses pengembangan sistem operasi.
Tahapan kedua dilakukan instalasi kebutuhan sistem pada komputer host
server, yaitu dengan melakukan update repository sistem operasi Ubuntu, yang
dilanjutkan dengan melakukan instalasi Openssh-server.
Sesuai dengan metode pengembangan yang telah direncanakan sebelumnya
menggunakan metode pengembangan Prototyping, dalam membangun sistem
berbasis web ini dilakukan tahapan yang sistematis. Tahapan tersebut seperti yang
dinyatakan oleh Pressman (2010) mengenai siklus pengembangan sistem
Prototyping adalah komunikasi, perencanaan cepat, pemodelan perancangan
cepat, pembuatan prototype, serta penyebaran, pengiriman, dan umpan balik. Pada
sistem monitoring server ini baru berlangsung dua kali pengulangan Prototyping.
Pengulangan 1
Komunikasi
Pada tahap ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada
administrator atau pengelola jaringan dan server di DIDSI IPB untuk
mendapatkan informasi dan permasalahan yang dialami dalam proses monitoring
server. Dari sini diketahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah ada.
Pengembangan Sistem Monitoring Server IPB (SIMOSI) dilakukan untuk
memberikan kemudahan dalam proses monitoring server itu sendiri. Dalam
pengembangan aplikasi SIMOSI diperlukan data yang dibutuhkan untuk proses
monitoring serta topologi jaringan yang ada di IPB.
Dalam proses komunikasi prototype pertama ini dilakukan analisis
kebutuhan pengguna. Hasil tahap komunikasi didapat bahwa pengguna sistem
adalah administrator jaringan. Administrator dapat mengakses semua fungsi yang
ada pada sistem monitoring server.
Hasil analisis kebutuhan pengguna untuk sistem monitoring antara lain
melakukan monitoring terhadap service-service yang berjalan pada setiap
Komputer server, seperti FTP, HTTP, HTTPS, MySql, dan SMTP, melakukan
monitoring terhadap perangkat keras yang digunakan oleh server yaitu memori
dan hardisk, deploy server untuk menambah daftar server yang akan monitoring
,restart server, menghapus daftar server yang dimonitor, email gateway yang akan
memberikan pemberitahuan apabila server mengalami gangguan. Selain itu
diketahui juga topologi jaringan berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan
dengan staf DIDSI. Sistem monitoring server pada penelitian ini masih bersifat

6

prototype. Pengembangan sistem dilakukan dengan memanfaatkan satu sever
monitoring dan dua host server yang diinstal menggunakan Virtualbox.
Tabel 1 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak monitoring server IPB
(SIMOSI) pengulangan 1
Kategori Pengguna
Administrator

Kebutuhan Pengguna
Melakukan deploy server.
Melakukan monitoring server.
Melakukan penghapusan host server yang
terdaftar pada sistem.
Melihat info detail server.
Melakukan restart server.

Perencanaan Cepat
Tahap perencanaan cepat melakukan penggambaran business rule dengan
diagram flowchart, sedangkan untuk alur proses salah satu fungsi sistem
digambarkan dengan Activity diagram.

Gambar 2 Flowchart sistem monitoring server IPB (SIMOSI)
Gambar 2 merupakan alur program utama dari aplikasi SIMOSI.
Administrator diharuskan melakukan login untuk proses validasi. Setelah itu
admin dapat melakukan deploy script monitoring terhadap host server. Script
tersebut aktif berjalan sebagai service di host server yang berfungsi untuk
menangkap informasi service yang aktif dan kondisi perangkat keras dari host
server tersebut. Seluruh data tangkapan monitoring dikirim kembali ke server

7

monitoring dan disimpan ke dalam basis data untuk ditampilkan di laman web
sistem monitoring server. Jika mesin host server mengalami down (mati), maka
sistem secara otomatis mengirim sebuah pemberitahuan melalui email.
Penjelasan proses deploy dapat dilihat lebih detail pada Gambar 3.
Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan proses deploy dapat
dijelaskan dengan menggunakan flowchart.

Gambar 3 Flowchart proses deploy
Proses deploy berdasarkan flowchart dimulai dengan memasukkan
parameter yang dibutuhkan, diantaranya username host server, password host
server, port ssh, IP address host server, email, dan label penamaan. Setelah itu
dilakukan validasi apakah parameter yang dimasukkan memenuhi ketentuan.
Sistem akan memberikan pesan error jika validasi gagal. Proses akan dilanjutkan
ke tahap pembentukan service monitoring dimana fungsinya untuk menyediakan
layanan terhadap host server jika validasi berhasil. Tahap terakhir hasil proses
monitoring akan ditampilkan pada template website SIMOSI. Flowchart proses
monitoring server dan notifikasi email dapat dilihat pada Lampiran 1 dan
Lampiran 2.
Salah satu representasi business flow dan penjabaran dari satu use case
digambarkan dalam Activity diagram. Proses deploy dijelaskan pada diagram
sequence, yakni pada tahap pemodelan perancangan cepat. Activity diagram
deploy dapat dilihat pada Gambar 4 yang menggambarkan alur proses yang terjadi
pada saat administrator mengakses halaman deploy dan memasukkan beeberapa
parameter untuk keperluan sistem monitoring server. Activity diagram sistem
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

8

Gambar 4 Activity diagram proses deploy
Pemodelan Perancangan Cepat
Tahapan pemodelan perancangan cepat dilakukan dengan melakukan
perancangan basisdata serta melakukan penggambaran business rule dengan
diagram UML use case sesuai pada tahap perencanaan cepat. Terdapat satu aktor
dan empat aktivitas utama pada use case yang dihasilkan. Admin memiliki hak
akses seluruh fungsi yang ada pada aplikasi SIMOSI. Di bawah ini terdapat
Gambar 5 yang menampilkan aktivitas aktor pada sistem.

Gambar 5 Diagram use case SIMOSI
Tabel 2 menjelaskan deskripsi untuk setiap aktivitas dalam diagram use
case. Tabel ini menjelaskan proses alur proses melalui sebuah deskripsi use case.
Deskripsi use case secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

9

Tabel 2 Deskripsi use case deploy server
Use case Number
Use case Name
Actors
Description

Precondition

Basic flow

Alternative flow

Post Condition

1
Deploy.
Admin jaringan.
Admin melakukan deploy untuk menambah
daftar server yang dimonitor dengan
memasukkan beberapa parameter seperti IP
address host server yang akan dipantau,
username ssh (username host server), password
shh (password sudo host server), port ssh,
email, nama server.
Admin Harus memiliki username dan password.
Admin sebelumnya juga harus mengetahui IP
address host server yang dituju, username dan
password host server, dan port ssh.
Admin melakukan deploy sesuai dengan IP host
server yang dituju. Setelah itu sistem akan
menampilkan hasil monitoring secara global,
termasuk server yang baru deploy tersebut.
Sistem akan menampilkan pesan error apabila
parameter yang dimasukkan tidak sesuai dengan
ketentuan.
Data server yang baru deploy akan disimpam di
database, dan akan dimonitor secara real time.

Basis data pada aplikasi SIMOSI dapat dilihat pada Gambar 6. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah parameter-parameter yang terdapat pada
setiap server, seperti IP address, port ssh, username, password, email
administrator jaringan, dan nama server.

Gambar 6 Class diagram SIMOSI
Sequence diagram termasuk dalam rancangan proses di tahap Prototyping.
Sequence diagram menyajikan penjelasan lebih lanjut dari Activity diagram.
Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan perilaku sistem berdasarkan

10

method terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu)
dan dimensi horizontal (objek-objek yang saling berhubungan).

Gambar 7 Sequence diagram proses monitoring server
Implementasi alur proses monitoring server dapat dilihat pada diagram
sequence seperti Gambar 7 di atas. Proses monitoring sebenarnya langsung
ditampilkan saat admin melakukan login. Admin dapat melihat seluruh host
server di laman web SIMOSI setelah proses validasi login berhasil. Admin dapat
melakukan beberapa eksekusi fitur yang tedapat pada laman web SIMOSI seperti
menghapus daftar host server yang di-monitoring dan restart host server. Admin
juga dapat melihat kondisi perangkat keras host server seperti memori dan
harddisk dengan mengeksekusi fungsi info detail.
Pembuatan Prototype
Perancangan prototype berjalan dengan implementasi menggunakan bahasa
pemrograman Python dan framework Django. Database yang digunakan dalam
pengembangan sistem monitoring adalah mongoDB. MongoDB merupakan salah
satu basis data NoSQL. NoSQL merupakan metode penyimpanan yang dapat
menyimpan data dalam skala besar dan terus berkembang namun tetap
mempunyai kinerja dan kecepatan yang baik. Pada sistem monitoring server,
proses update data dilakukan secara real time sehingga dibutuhkan database yang
ringan dan cepat dalam proses pengolahan data. Database noSQL (mongoDB)
memungkinkan update terjadi di berbagai server sekaligus sehingga proses
pengambilan dan update data lebih cepat dibandingkan basis data SQL (Kristina
Chodorow dan Michael Dirolf 2010). Langkah pembuatan prototype ini menjadi

11

bahan pertimbangan stakeholder dalam memastikan dan menentukan fungsi apa
saja yang akan digunakan atau tidak digunakan. Gambar 8 dibawah ini
menyajikan preview untuk halaman sistem monitoring dan untuk tampilan
halaman deploy dapat dilihat pada Lampiran 7.

Gambar 8 Antarmuka aplikasi SIMOSI.
Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik
Pada tahap penyebaran, pengiriman, dan umpan balik dilakukan dengan
pengujian dan evaluasi fungsi sistem. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
metode pengujian black-box. Metode pengujian black-box adalah metode
pengujian perangkat lunak yang fokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada
input dan output aplikasi tanpa harus menguji hingga ke tingkat algoritme. Hasil
pengujian prototipe pertama, keseluruhan fungsi utama sistem sudah berjalan
sesuai kebutuhan pengguna di tahap komunikasi pertama. Notifikasi error melalui
email juga berhasil dan dapat dilihat pada Lampiran 8.
Tahap evaluasi merupakan hasil dari tahap pengujian dan umpan balik dari
stakeholder. Berdasarkan hasil uji fungsi produk yang dilakukan, pengembang
menerima penambahan requirement sistem untuk dapat melakukan pelaporan
apabila terjadi gangguan pada server. Sistem secara otomatis mencatat seluruh
host server yang mati (down) ke dalam database SIMOSI

12

Tabel 3 Hasil pengujian fungsi sistem monitoring server
No
1

2

3

Nama Pengujian
Login ke sistem

Deploy

Restart server

Kondisi Pengujian
Username dan
password tidak sesuai
dengan database.

Hasil Pengujian
Muncul pesan error
username dan password
tidak sesuai.

Username dan
password sesuai
dengan database.

Admin akan masuk ke
halaman global monitoring.

Jika salah satu
parameter tidak
dimasukkan (null)
Jila parameter yang
dimasukkan sesuai
dengan ketentuan.

Muncul pesan error
parameter harus diisi.

Jika kita menekan
tombol restart dan
memilih ya pada
notifikasi.
Jika kita menekan
tombol restart dan
memilih tidak pada
notifikasi.

Host server yang dipilih akan
restart.

Laman global monitoring
akan update dimana host
server yang di deploy akan
muncul di laman global
monitoring.

Sistem tidak melakukan apaapa dan kembali ke laman
global monitoring.

4

Delete server

pengguna menekan
tombol delete.

Sistem langsung menghapus
server yang di delete dari
laman monitoring.

5

Info detail

Pengguna megeksekusi
fungsi info detail.

Sistem akan menampilkan
laman info detail sesuai
server yang dipilih
pengguna. Sistem akan
menampilkan kondisi
hardware dari server tersebut
seperti persentase
penggunaan memori dan
harddisk.

Pengulangan 2
Komunikasi
Prototyping pengulangan kedua dilakukan bersama dosen pembimbing
dan staf DIDSI. Hasil dari komunikasi ini menghasilkan dua tambahan fungsi,
yaitu mencatat seluruh server yang mengalami gangguan (mati) dan mengekspor

13

data laporan dengan format excel. Sistem monitoring server secara otomatis
mencatat informasi dari host server apabila host server tersebut mati (down).
Tabel 4 Hasil analisis kebutuhan perangkat lunak SIMOSI pengulangan 2
Kategori Pengguna
Administrator

Kebutuhan Pengguna
Melakukan deploy server
Melakukan monitoring server
Melakukan penghapusan daftar server yang
dimonitor
Melakukan restart server
Melihat laporan seluruh server yang pernah mati
Eksport data laporan server down ke dalam
bentuk .csv atau excel

Perencanaan Cepat
Pada tahap ini dilakukan penambahan business rule sesuai dengan
komunikasi yang dilakukan sebelummnya. Penambahan business rule tersebut
yaitu pencatatan seluruh host server yang mati (down) yang digambarkan dalam
flowchart laporan.

Gambar 9 Flowchat laporan server yang mati (down)
Pemodelan Perancangan Cepat
Pada prototype tahap 1 admin memiliki dua aktivitas utama yaitu deploy
dan monitoring. Aktifitas utama admin pada sistem bertambah menjadi tiga
karena penambahan fungsi yang diminta oleh stakeholder yaitu monitoring,
deploy, dan info laporan server down. Di bawah ini terdapat Gambar 10 yang
menampilkan aktivitas aktor pada sistem.

14

Gambar 10 Diagram use case SIMOSI prototype 2
Terdapat penambahan tabel pada basis data yang digunakan untuk
menyimpan seluruh informasi host server mati (down). Tabel ini menyimpan
informasi detail dari host server yang mati (down) seperti nama label, IP address,
waktu akhir monitoring, dan kondisi mesin server. Deskripsi setiap table pada
sistem dapat dilihat pada Lampiran 9  Lampiran 11.

`Gambar 11 Class diagram sistem monitoring server prototype 2
Pembuatan Prototype
Pada pembuatan prototype di pengulangan kedua terdapat tambahan menu
di halaman website SIMOSI yaitu menu laporan. Pada menu laporan akan

15

ditampilkan seluruh server yang mati (down). Halaman ini berguna untuk data
histori administrator sehingga dapat diketahui server yang sering mengalami
gangguan. Dengan begitu dapat diambil tindakan secara cepat untuk
mengoptimalkan kinerja jaringan. Tampilan baru halaman website SIMOSI dapat
dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Antarmuka sistem monitoring server pengulangan kedua.
Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik
Hasil pengujian dan evaluasi fungsi sistem keseluruhan sampai pengulangan
kedua menyatakan sistem sudah mampu menjalankan semua kebutuhan pengguna.
Metode pengujian masih menggunakan black-box yang fokus pada sisi
fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi tanpa harus menguji
hingga ke tingkat algoritme.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem monitoring server studi kasus Institut Pertanian Bogor (SIMOSI)
telah dikembangkan dengan menggunakan metode Prototyping. Sampai saat ini
prototype sudah dilakukan sebanyak dua pengulangan. Aplikasi SIMOSI yang
dikembangkan pada penelitian ini dapat melakukan monitoring seluruh server
secara bersamaan sehingga waktu digunakan menjadi lebih efisien. Admin
jaringan tidak perlu lagi me-monitoring satu per satu server dengan melakukan
ping ke setiap server. Sistem ini juga menyediakan email gateway yang berfungsi
sebagai alarm apabila terjadi gangguan server, sehingga dapat dilakukakan
penanganan secepat mungkin. Tetapi sistem monitoring server ini hanya dapat
digunakan pada sistem operasi Ubuntu, sehingga perlu pengkodean ulang apabila
ingin digunakan pada sistem operasi lain seperti: FreeBSD dan Redhat.
Saran
Sistem monitoring server ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut.
Aplikasi SIMOSI hanya dapat digunakan pada sistem operasi Ubuntu sehingga

16

dibutuhkan pengkodean ulang agar aplikasi SIMOSI dapat digunakan di berbagai
sistem operasi seperti Redhat, FreeBSD, Backtrack, dan Windows Server. Sistem
ini juga diharapkan dapat dikembangkan menggunakan platform berbasis mobile,
sehingga administrator jaringan dapat menggunakanya sistem ini dengan lebih
mudah.

DAFTAR PUSTAKA
Elmasri R, Navathe SB. 2011. Fundamentals of Database System. Ed ke-6.
Boston (US): Addison-Wesley.
Kaushik A. 2010. Use Of Open Source Technologies For Enterprise Server
Monitoring Using SNMP. JCST. 2(7):2246-2252.
MongoDB. 2013. MongoDB manual [Internet]. [diakses 2014 Oktober 16].
Tersedia pada: http://docs.mongodb.org/manual/core/2dsphere/.
O’Brien JA, Marakas GM. 2010. Introduction to Information Systems. Ed ke-15.
New York (US): McGraw-Hill/Irwin.
Pradikta R, Affandi A, Setiajadi E. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Monitoring
Jaringan dengan Menggunakan Simple Network Management Protocol. JTP.
2(1):154-159.
Pressman RS, 2010. Sofware Enginering Practioner’s Apparoach. 7th ed. New
York (US): McGrawHill.
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2007. Sistem Analysis and Design in a
Changing World. Fourth Edition. Canada (CA): Thomson Course
Technology.
Sommerville. 2011. Software Engineering 9th Edition. Boston (US) : AddisonWesley.
Sugeng W, Ichwan M, Brata A. 2012. Perancangan Dan Implementasi Prototype
Sistem Realtime Monitoring Performa Server. JIIK. 3(2):12-22.
Tangaguling JS, Limpraptono FY, Sotyohadi. 2012. Perancangan dan Pembuatan
Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan
Menggunakan Protokol SNMP. JEE. 3(1):198-202.

17

LAMPIRAN
Lampiran 1 Flowchart proses monitoring

18

Lampiran 2 Flowchart proses notifikasi error (email gateway)

19

Lampiran 3 Activity diagram monitoring

20

Lampiran 4 Activity diagram menu laporan

Lampiran 5 Deskripsi use case monitoring server

21

Use case Number
Use case Name
Actors
Description

Precondition
Basic flow

Alternative flow
Post Condition

1
Monitoring server.
Admin jaringan.
Admin melakukan monitoring server untuk
mengetahui kondisi service dan hardware pada
setiap server.
Admin Harus memiliki username dan password.
Admin harus login terlebih dahulu. Setelah itu
sistem akan menampilkan hasil monitoring
secara global.
Sistem akan menampilkan pesan error apabila
username dan password tidak sesuai.
Sistem akan me-monitoring server secara real
time dengan mengupdate data monitoring setiap
65 detik sekali.

Lampiran 6 Deskripsi use case laporan server down
Use case Number
Use case Name
Actors
Description
Precondition
Basic flow

Alternative flow
Post Condition

1
laporan server down.
Admin jaringan.
Admin mengecek setiap server yang mati
(down).
Admin Harus login terlebih dahulu.
Setiap server yang mati (down) akan dicatat oleh
sistem secara otomatis. Admin dapat melihat
seluruh daftarn server yang mati pada menu
laporan.
Sistem akan menampilkan pesan error apabila
username dan password tidak sesuai.
Data server yang down akan disimpam di
database dan admin dapat mengekspor seluruh
data server yang down dalam format excel.

22

Lampiran 7 Tampilan halaman deploy

Lampiran 8 Tampilan hasil pengujian email alert

Lampiran 9 Deskripsi tabel server
Nama Kolom
Key
IP
Password
Username
Port
Email
Label
Up
Port_21
Port_23
Port_25
Port_80
Port_443
Port_3306
Time

Tipe Data
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Datetime

Panjang
50
50
50
50
11
50
50
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False

Keterangan
Primary key
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null

23

Lampiran 10 Deskripsi tabel informasi hardware server
Nama Kolom
Key
IP
Email
Label
Port_21
Port_23
Port_25
Port_80
Port_443
Port_3306
Up
Memory
Mem_total
Mem_free
Mem_usage
HDD
HDD_total
HDD_free
HDD_usage

Tipe Data
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Boolean
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer

Panjang
50
50
50
50
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False
True/False
11
11
11
11
11
11
11
11

Keterangan
Primary key
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
Null
Null
Null
Null
Null
Null
Null
Null

Lampiran 11 Deskripsi tabel laporan
Nama Kolom
Key
IP
Nama server
Waktu akhir monitoing
Port_21

Tipe Data
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Boolean

Panjang
50
50
50
50
True/False

Keterangan
Primary key
Not null
Not null
Not null
Not null

24

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 29 Agustus 1991 di Medan, dari pasangan Banjar
Lumbanraja dan Rolanti Simbolon. Pada tahun 2009, penulis lulus dari SMA
Methodist-8 Medan dan diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor
program diploma melalui jalur SNMPTN Undangan dan lanjut kuliah ke jenjang
strata 1 di Ilmu komputer IPB program Alih Jenis.
Pada tahun 2012, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN). Praktik Kerja Lapangan di
BATAN dilakukan untuk pengerjaan tugas akhir di teknik komputer Diploma
IPB. Penulis juga melakukan penelitian di Direktorat Integrasi Data dan Informasi
(DIDSI) IPB untuk pengerjaan skripsi di Ilmu Komputer IPB. Penelitian di DIDSI
mengambil topik pengembangan sistem monitoring server.