Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat

PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN KOTA
CENTRAL PARK MALL,
JAKARTA BARAT

VIVI ANTANIA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengelolaan Lanskap
Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip baik dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2014
Vivi Antania
NIM A44100020

iv

ABSTRAK
VIVI ANTANIA. Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta
Barat. Dibimbing oleh WAHJU QAMARA MUGNISJAH.
Central Park Mall adalah sebuah mall di Jakarta Barat yang memiliki area
taman hijau yang cukup luas. Pusat perbelanjaan ini dibangun dengan arsitektur
modern, berkonsep bangunan hijau sebagai salah satu megaproyek dari P.T. Agung
Podomoro Group, Tbk. yang bertempat di Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28
Jakarta 11470. Konsep pembangunan ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat
pembelajaran kegiatan magang pengelolaan taman kota dan implementasinya

sebagai taman berbasis lingkungan. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah
mempelajari dan menganalisis aspek pemeliharaan dan pengelolaan taman,
menganalisis keinginan pengguna, dan membuat strategi pengelolaan taman
Central Park Mall. Data yang dibutuhkan pada kegiatan magang ini meliputi aspek
fisik, sosial, administrasi, pemeliharaan, serta pengelolaan taman. Analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pengunjung, dan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT, terdapat delapan butir strategi untuk
pengelolaan taman Central Park Mall yang dapat dijadikan acuan untuk sistem
pengelolaan bagi pihak pengelola di masa yang akan datang.
Kata kunci:

pengelolaan lanskap, taman kota, pembangunan berkelanjutan,
pusat perbelanjaan, bangunan hijau

ABSTRACT
VIVI ANTANIA. Landscape Management of Central Park Mall City Park,
West Jakarta. Supervised by WAHJU QAMARA MUGNISJAH.
Central Park Mall is a mall in West Jakarta that has green garden area which
is quite spacious. The shopping center was built with modern architecture and
green building concept as one of the megaproject from P.T. Agung Podomoro

Group, Tbk. located in Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470.
The concept of development is very suitable as a place of internship activities to
learn city park management and its implementation as a garden-based
environment. The purpose of this internship is studying and analyzing aspects of
the maintenance and management of the park, analyzing the desires of the users,
and arranging the management strategies of Central Park Mall. Required data is
on the activities of apprentices include physical aspects, social aspect,
administration aspect, maintenance and management of park aspect. Analysis of
data used the descriptive analysis, user analysis, and SWOT analysis. Based on
result of the SWOT analysis, there are eight points strategies for management of
Central Park Mall proposed to systems management on behalf of the manager in
the future.
Keywords:

green building, landscape management, city parks, shopping centers,
sustainable development.

v

PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN KOTA

CENTRAL PARK MALL,
JAKARTA BARAT

VIVI ANTANIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

vi

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah,
dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam
bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Judul Skripsi : Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat
Nama
: Vivi Antania
NIM
: A44100020

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, M. Agr.
Pembimbing Skripsi

Diketahui oleh


Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M. Agr.
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Tanggal Lulus:

ii

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala atas segala
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengelolaan
Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat” ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis
dari awal kegiatan magang sampai akhir penyusunan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada
1) Bapak Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, M. Agr. selaku pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya dalam
memberikan masukan, bimbingan, arahan, dan koreksi dalam penyusunan
skripsi ini,
2) Bapak Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Ibu Pingkan Nuryanti, ST, M. Eng

selaku dosen penguji sidang skripsi yang sangat banyak memberikan masukan
untuk perbaikan skripsi agar menjadi lebih baik lagi,
3) Bapak Dr. Ir. Setia Hadi, MS selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan masukan di bidang akademi,
4) Bapak Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M. Agr. selaku Ketua Departemen
Arsitektur Lanskap yang telah membantu proses penyelesaian skripsi,
5) Bapak Jamaluddin dan Ibu Ayuniar serta Tia Malfa Yunita dan M. Yudha
Malfikri selaku orang tua, kakak, dan adik yang telah banyak memberi
dukungan serta semangat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini,
6) Bapak Utar, Bapak Alam, Bapak Reza, Bapak Hafid dan seluruh Landscape
Maintenance team Central Park Mall yang telah membantu selama proses
pengumpulan data,
7) Ayu Riza Bestary, Binapri, Lolyta, Wulan, Mentari, dan Anggia Nur Pratiwi
selaku sahabat yang telah membantu dalam memberikan saran dan dukungan
dalam mengerjakan skripsi,
8) Nur Faizah Rani dan Putri Maryam selaku sahabat seperjuangan skripsi yang
telah membantu memberi masukan dan saran selama mengerjakan skripsi,
9) Wisnu Lazuardi Zaman, Jaka Lesmana Putra, Tarmizi, Hasdevi Agrippina
Dradjat, dan Agnisaa Dwi Handayani selaku sahabat yang juga telah banyak

memberi semangat dalam mengerjakan skripsi, dan
10) seluruh mahasiswa Arsitektur Lanskap Angkatan 47, dan berbagai pihak
lainnya atas segala doa dan bantuannya.
Penulis berharap semoga hasil yang telah disajikan dalam bentuk skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Desember 2014
Vivi Antania

iii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

iv

DAFTAR GAMBAR

iv


DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

1

Tujuan Magang

2


Manfaat Magang

2

Kerangka Pikir

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Lanskap Kota

3

Ruang Terbuka Hijau

4


Taman Kota

4

Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman

5

METODOLOGI

6

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

6

Alat dan Bahan

7

Jenis Data

7

Tahap Kegiatan Magang

8

Prosedur Analisis Data

9

Penyusunan Skripsi
HASIL DAN PEMBAHASAN

14
14

Inventarisasi

14

Analisis dan Sintesis

39

SIMPULAN DAN SARAN

56

Simpulan

56

Saran

56

DAFTAR PUSTAKA

57

LAMPIRAN

59

RIWAYAT HIDUP

96

iv

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Jadwal pelaksanaan magang
Jenis data, sumber data, dan cara pengambilan data
Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan
Contoh penilaian bobot strategis faktor internal
Contoh Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Contoh Matriks SWOT
Frekuensi pemeliharaan tanaman area taman Central Park Mall
Frekuensi pemeliharaan kolam taman Central Park Mall
Penjumlahan poin nilai aspek pemeliharaan tanaman pada taman
Central Park Mall
Penjumlahan poin nilai aspek pemeliharaan kolam pada taman
Central Park Mall
Penjumlahan poin nilai aspek pengelolaan taman Central Park
Mall
Tingkat kepentingan faktor internal taman Central Park Mall
Tingkat kepantingan faktor eksternal taman Central Park Mall
Penilaian bobot faktor strategis internal
Penilaian bobot faktor strategis eksternal
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks SWOT
Peringkat alternatif strategi

7
8
10
12
12
13
37
37
39
40
40
47
47
48
48
49
49
51
52

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kerangka pikir kegiatan magang
Lokasi pelaksanaan magang
Contoh Matriks Internal-Eksternal
Visual Central Park Mall pada saat malam (a) dan tampak keseluruhan
mata burung (b)
Piala penghargaan Flona 2012 dalam rangka lomba taman (a) dan
dokumentasi penerimaan penghargaan Flona 2012 (b)
Peta zonasi taman Central Park Mall
Visual taman hotel pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Visual taman Tribeca pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Visual taman Lumina pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Visual taman Laguna pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Visual taman indoor pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Fasilitas taman berupa jogging track (a) dan event area (b)
Fasilitas taman berupa signage, hydrant (a)
Fasilitas taman berupa pangkalan taxi (a) dan ruang pertemuan (b)
Fasilitas taman berupa musical fountain (a) dan
Fasilitas taman berupa stand makanan (a) dan car call (b)

3
6
13
14
15
16
16
17
17
18
18
20
20
20
21
21

v

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Penyiraman tanaman pada area outdoor (a) dan area indoor (b)
23
Penggemburan tanah pada tanaman rumput
24
Pemangkasan tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b)
25
Penyapuan sampah pada tanaman rumput
25
Pemupukan tanaman
26
Penyiangan gulma pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b)
27
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman perdu (a)
27
Penyulaman tanaman pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b) 28
Pembiakan tanaman baru dengan cara stek (a) dan cangkok (b)
28
Perawatan tanaman indoor pada saat pergantian tanaman (a) dan
pengambilan tanaman dari nursery (b)
29
Penyikatan batu relief kolam
30
Kegiatan pemakuman kolam
30
Pemberian garam pada kolam ikan
31
Pemberian klorin pada kolam non-ikan
31
Pemberian pakan ikan
32
Pengecekan kualitas air kolam dengan mencampurkan zat kimia pada air
kolam (a) dan penyocokan warna air kolam pada kertas parameter (b) 32
Struktur organisasi perusahaan P.T. Central Prima Kelola
34
Struktur organisasi perusahaan P.T. Frenkie Nursery Landscape
35
Struktur organisasi perusahaan P.T. Buana Biru Decorindo
36
Karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin dan usia
41
Karakteristik pengunjung berdasarkan pendidikan terakhir
41
Karakteristik pengunjung berdasarkan hari berkunjung dan frekuensi
berkunjung
42
Karakteristik pengunjung berdasarkan transportasi menuju taman kota 42
Persepsi pengunjung berdasarkan pentingnya taman kota dan fungsi CPM
sebagai taman kota
43
Persepsi pengunjung berdasarkan kesan pengunjung terhadap taman
kota
44
Keinginan pengunjung berdasarkan aktivitas yang dilakukan
pengunjung
45
Keinginan pengunjung berdasarkan fungsi tanaman yang ingin
ditambahkan
45
Keinginan pengunjung berdasarkan fasilitas yang ingin ditambahkan
45
Matriks Internal-Ekternal
50

vi

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Daftar nama vegetasi dan satwa pada taman Central Park Mall
Standar Kebersihan dan Kerapian Taman
Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK)
Evaluasi Key Performance Indicator
Berita Acara Serah Terima
Monthly Landscape Programme
Alat dan Bahan Pemeliharaan Tanaman
Alat dan Bahan Pemeliharaan Kolam
Perbandingan Teori dan Keadaan di Lapangan pada Aspek Pemeliharaan
Taman
10 Perbandingan Teori dan Keadaan di Lapangan pada Aspek Pengelolaan
Taman
11 Kuesioner untuk Analisis Pengunjung
12 Kuesioner untuk Analisis SWOT

61
62
64
71
72
73
75
76
78
87
92
94

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk merupakan suatu masalah yang terjadi di
semua negara, tidak terkecuali di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Peningkatan
populasi manusia ini menyebabkan tingkat kepadatan kota semakin tinggi. Pada sisi
lain, luas lahan terbuka atau open space tidak bertambah, malah justru sebaliknya.
Akibatnya, jumlah ruang terbuka hijau semakin berkurang karena open space
tersebut telah digunakan untuk permukiman penduduk.
Pada hakikatnya, setiap manusia ingin merasa nyaman di mana pun mereka
berada. Persoalan kehidupan di kota yang notabene berpolusi dan padat kendaraan
lalu lintas menyebabkan suasana kota menjadi semakin buruk. Situasi seperti ini
dapat menimbulkan rasa penat dan stress yang berlebih bagi masyarakat yang
tinggal di daerah kota. Namun, suasana nyaman di daerah yang padat penduduknya
seperti Jakarta dapat diwujudkan dengan menyediakan fasilitas yang dapat memberi
suasana segar dan mampu memberikan kesan nyaman bagi orang yang berkunjung
ke tempat tersebut seperti ruang terbuka hijau dan taman kota di pusat perbelanjaan.
Central Park Mall adalah sebuah mall di Jakarta Barat yang memiliki area
taman hijau yang cukup luas yang terletak di area pusat perbelanjaan. Pusat
perbelanjaan ini dibangun di atas lahan seluas 21 hektar dengan arsitektur
modern sebagai salah satu megaproyek dari P.T. Agung Podomoro Land, Tbk. yang
dilengkapi dengan taman yang spektakular dengan luas 4 hektar, gedung
perkantoran, hotel, apartement di bangunan tower, dan toko retail.
Konsep bangunan hijau atau green building yang sedang menjadi
kecenderungan menginspirasi pembangunan pusat perbelanjaan Central Park Mall.
Central Park Mall merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan yang telah mampu
menciptakan suasana nyaman bagi pengunjungnya. Mall tersebut juga telah
menjadi icon kota Jakarta dan merupakan salah satu shopping center yang sangat
berkelas karena keunggulannya yang memiliki ruang terbuka hijau berbentuk taman
kota. Kehadiran taman di pusat perbelanjaan dapat menjawab kebutuhan
masyarakat akan ruang terbuka.
Hingga saat ini, lanskap taman Central Park Mall telah mengalami
perkembangan pesat. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kualitas lanskapnya,
diperlukan sistem pemeliharaan dan pengelolaan yang baik agar taman ini tetap
berfungsi secara optimal. Sternloff dan Warren (1984) menerangkan bahwa
pengelolaan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap
dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau
sedapat mungkin dipertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula.
Perumusan Masalah
Taman Central Park Mall merupakan taman yang berada di tengah-tengah
kota yang mampu meminimalisir kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh area
terbangun dan polusi udara. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pengelolaan
lanskap yang baik agar taman ini tetap terjaga keutuhannya. Pengelolaan lanskap
merupakan sebuah upaya terpadu dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan,
pelestarian, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup

2

sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya (Arifin dan Arifin, 2005). Terwujudnya pengelolaan yang baik di taman
Central Park Mall akan membuat makhluk hidup yang ada di dalamnya
memperoleh kualitas lingkungan yang baik.
Tujuan Magang
Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah membuat dan mengajukan
rekomendasi pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall yang dapat
dijadikan acuan bagi pihak pengelola. Tujuan khusus dari kegiatan magang ini
adalah sebagai berikut:
1)
mengetahui dan mempelajari proses pelaksanaan kerja pemeliharaan dan
pengelolaan taman Central Park Mall baik pekerjaan softscape maupun
hardscape mulai dari pelaksanaan administrasi hingga pelaksanaan
pekerjaan fisik di lapang;
2)
mengidentifikasi dan menganalisis masalah pada aspek pemeliharaan dan
pengelolaan taman Central Park Mall serta menghitung efektivitas penerapan
teori di lapangan;
3)
menganalisis keinginan pengunjung untuk dijadikan masukan dan bahan
pertimbangan perbaikan taman di masa yang akan datang;
4)
menyusun strategi pengelolaan taman Central Park Mall.
Manfaat Magang
Manfaat dari kegiatan magang ini adalah sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi pihak pengelola dalam hal rencana pemeliharaan dan
pengelolaan taman serta dapat dijadikan sebagai acuan solusi pemecahan masalah
dalam proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan pada lanskap
taman kota.
Kerangka Pikir
Kerangka pikir kegiatan magang merupakan alur dari pelaksanaan kegiatan
magang sampai kegiatan pascamagang. Kegiatan magang merupakan kegiatan
pelaksanaan kerja dan pengumpulan data yang dianggap perlu. Kegiatan
pascamagang dimaksudkan untuk memberikan penilaian serta membuat
rekomendasi rencana pengelolaan yang dikaitkan dengan metode pengelolaan yang
telah dipelajari sebelumnya. Output dari magang tersebut disajikan dalam bentuk
laporan skripsi yang kemudian disampaikan kepada P.T. Central Prima Kelola
member of Agung Podomoro Group selaku pihak pengelola taman Central Park
Mall. Kerangka pikir kegiatan magang disajikan pada Gambar 1.

3

Gambar 1 Kerangka pikir kegiatan magang
Secara garis besar, lingkup kajian yang dilakukan pada kegiatan magang di
perusahaan P.T. Central Prima Kelola member of Agung Podomoro Group ini
adalah mengamati dan mengevaluasi sistem pemeliharaan dan pengelolaan taman
Central Park Mall. Pada saat kegiatan magang berlangsung, mahasiswa melakukan
pengenalan terhadap kondisi umum perusahaan dan mengikuti kegiatan
pelaksanaan pengelolaan lanskap taman Central Park Mall.
Pada saat pengenalan kondisi umum perusahaan, mahasiswa sekaligus
melakukan kegiatan inventarisasi data yang dianggap perlu seperti kondisi umum
(meliputi aspek fisik, sosial, dan administrasi) serta aspek pengelolaan dan
pemeliharaan taman (meliputi pemeliharaan tanaman dan pemeliharaan kolam)
secara keseluruhan. Kemudian data yang telah didapat tersebut dianalisis
permasalahannya hingga akhirnya didapat sebuah laporan kegiatan magang berupa
rekomendasi pengelolaan taman Central Park Mall.

TINJAUAN PUSTAKA
Lanskap Kota
Lanskap kota merupakan lanskap buatan manusia sebagai akibat dari aktivitas
manusia dalam mengelola lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
(Simonds dan Starke, 2006). Lanskap kota terjadi karena adanya pengorganisasian
ruang yang mencerminkan kegiatan masyarakat setiap hari. Lanskap kota
merupakan wajah bentang alam kota, tidak semata-mata lingkungan pertamanan
dalam arti sempit, tetapi mencakup segala hal ruang luar (exterior, out door) baik
yang alami maupun yang buatan dengan segala elemennya, baik keras (hardscape)
maupun lunak (softscape).

4

Kota merupakan tempat yang dipandang dan dirasakan dari berbagai sudut
pandang menggambarkan keaktifan, keberagaman, dan kompleksitasnya. Selain itu,
kota merupakan tempat tinggal dari beberapa ribu penduduk atau lebih (Branch,
1995). Tarigan (2005) mengemukakan beberapa pandangan tentang kota sebagai
sebuah pusat, yaitu sebagai berikut.
1) Kota adalah pusat pemerintahan.
2) Kota merupakan sebuah pusat perdagangan (kegiatan ekonomi dan industri
yang berkembang).
3) Kota merupakan pusat pelayanan jasa (administrasi bagi warga kota itu sendiri).
4) Kota merupakan pusat prasarana perkotaan yang meliputi jalan, listrik,
persampahan, dan lain-lain.
5) Kota merupakan sebuah fasilitas sosial yang meliputi fasilitas pendidikan,
olahraga, rekreasi, dan lain-lain.
6) Kota merupakan pusat komunikasi dan pangkalan transportasi, artinya dari
kota tersebut masyarakat dapat berhubungan dengan banyak tujuan dengan
berbagai pilihan alat penghubung.
7) Kota merupakan pusat lokasi tempat pemukiman yang tertata dengan baik.
Menurut Simonds dan Starke (2006), lanskap kota yang ideal adalah kotakota yang diwujudkan sebagai suatu seni umum tiga dimensi, serta dalam kerangka
pola-pola dan bentuk dari ruang-ruang terbuka yang penuh arti. Lanskap kota
tersebut tercermin dalam plaza, alun-alun, lapangan, gedung, dan air mancur seperti
yang terdapat pada kota-kota lama di Eropa pada abad ke–18 yang masih
meninggalkan kesan memikat sampai sekarang.
Ruang Terbuka Hijau
Menurut Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota DKI Jakarta (2001), ruang
terbuka adalah lahan tanpa atau dengan sedikit bangunan dan lahan dengan jarak
bangunan yang saling berjauhan. Ruang terbuka ini dapat berupa pertamanan,
tempat olahraga, tempat bermain anak, perkuburan, dan daerah hijau pada
umumnya. Selain itu, Simonds dan Starke (2006) mengemukakan bahwa ruang
terbuka memiliki kekuatan untuk membentuk karakter kota dan menjaga kualitas
lingkungannya.
Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih
luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur
yang di dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka dan pada dasarnya tanpa
bangunan, dengan 30% dari total wilayah yang bersangkutan harus dihijaukan
(Instruksi UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang). Ruang terbuka hijau
tidak saja memberikan fungsi arsitektural dan fisik, tetapi juga fungsi ekologis dan
ekonomis.
Taman Kota
Taman yang dikelola untuk kepentingan umum (publik) dan merupakan
bagian dari fasilitas umum yang dibangun untuk mendukung kepentingan
masyarakat di sekitarnya disebut taman umum (public park). Taman umum
memiliki fungsi sosial yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat pada

5

tiap aras (level), mulai dari skala kota, lingkungan, sampai ketetanggaan (Arifin et
al., 2007).
Menurut Untermann dan Small (1986), taman dapat dikelompokkan menjadi
tiga kategori berdasarkan sifat kepemilikannya, yaitu sebagai berikut:
1) taman publik, yaitu taman yang dapat digunakan oleh umum,
2) taman semi publik, yaitu taman milik pribadi yang dapat digunakan oleh
umum atau dapat digunakan secara bersama-sama, dan
3) taman pribadi, yaitu taman milik pribadi yang tidak dapat digunakan oleh
umum.
Berdasarkan ukuran dan skala cakupan penggunaannya, taman umum di
perkotaan biasanya dibedakan atas taman kota, taman lingkungan, dan taman
ketetanggaan. Taman kota adalah taman umum pada skala kota, yang
peruntukannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi masyarakat
di kota yang bersangkutan. Taman kota biasanya terletak di lokasi yang strategis
dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota (Arifin et al., 2007).
Berdasarkan tata letaknya dalam kota, taman kota ini dikategorikan, antara
lain, sebagai taman pertokoan, taman untuk kegiatan industri, taman lingkungan
permukiman, dan taman-taman rekreasi umum (Eckbo, 1964). Selanjutnya, taman
kota ini juga dikategorikan berdasarkan pengelolaannya, yaitu taman-taman privat
dan taman yang dimiliki dan dibiayai oleh individu dari suatu perusahaan swasta.
Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman
Pengelolaan merupakan upaya manusia untuk mendayagunakan, memelihara,
dan melestarikan lanskap/lingkungan agar memperoleh manfaat yang maksimal
dengan mengusahakan kontinuitas kelestariannya. Pengelolaan lanskap adalah
upaya terpadu dalam penataan dan pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian,
pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang
bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya (Arifin et al., 2007).
Pengelolaan atau manajemen merupakan suatu proses dari konsep, teori, dan
analisis tujuan, yang dengannya seorang manajer merencanakan, mengatur,
memimpin, dan menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia secara
sistematis, koordinatif, dan saling kerja sama (Kraus dan Curtis, 1982). Setelah
taman dibangun, diperlukan pengelolaan/pemeliharaan agar kondisi taman tetap
bersih dan asri serta nyaman digunakan oleh masyarakat. Fungsi utama proses
manajemen adalah perencanaan (meliputi informasi-informasi dasar dan
merupakan fase awal yang berkelanjutan), pengorganisasian, pengaturan, dan
pengawasan.
Pemeliharaan merupakan suatu usaha untuk menjaga dan merawat areal
lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisi tetap baik atau
sedapat mungkin terpertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan dan
fungsi awal. Selain itu, pemeliharaan juga bertujuan agar suatu areal lanskap
memiliki keindahan dan memiliki nilai estetika serta nyaman dan aman (Dariati et
al., 2011).
Pemeliharaan ideal merupakan kegiatan pemeliharaan elemen-elemen
lanskap baik soft material maupun hard material sehingga sesuai dengan tujuan
dan fungsi semula. Untuk mempertahankan agar tujuan dan fungsi semula dalam

6

pemeliharaan ideal tetap terjaga, diperlukan usaha yang menunjang pemeliharaan
fisik, antara lain sebagai berikut :
1) pembuatan jadwal pemeliharaan elemen lunak dan elemen keras dan
2) penggunaan tanaman lokal untuk memudahkan penggantian/penyulaman pada
renovasi tata hijau (Dariati et al., 2011).
Pemeliharaan fisik adalah kegiatan pemeliharaan terhadap elemen-elemen
lanskap, baik hard material maupun soft material. Hard material terdiri dari
perkerasan, bangku, shelter, dan lampu jalan, sedangkan soft material seperti
vegetasi. Kegiatan pemeliharaan fisik ini bertujuan menjaga kondisi fisik elemen
hard material dan soft material agar tetap berfungsi dengan baik, indah, dan
berkelanjutan (Dariati et al., 2011).

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan magang ini dilaksanakan di Central Park Mall, P.T. Central Prima
Kelola member of Agung Podomoro Group yang terletak di Podomoro City, Jalan
Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470. Peta lokasi dapat dilihat pada
Gambar 2.
Peta Jakarta Barat

Peta Jakarta

Siteplan Central Park Mall

Sumber: google.com

Gambar 2 Lokasi pelaksanaan magang

7

Kegiatan magang dilaksanakan di perusahaan pihak pengelola P.T. Central
Prima Kelola, di bawah bimbingan Landscape Team, Housekeeping Departement,
selama empat bulan, dimulai pada tanggal 17 Februari 2014 sampai 13 Juni 2014.
Selama magang, mahasiswa mengikuti prosedur kerja perusahaan dengan jam kerja
selama 8 jam per hari. Jadwal keseluruhan pelaksanaan magang, disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal pelaksanaan magang
Bulan
Jenis Kegiatan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengenalan perusahaan
Kegiatan administrasi
Kegiatan pemeliharaan dan
pengambilan data

√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √

Kegiatan Pengelolaan

√ √

Pengolahan laporan

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan magang adalah kamera digital dan laptop
dengan software Adobe Photoshop, Microsoft Word, Microsoft Power Point, dan
Microsot Excel. Alat-alat tersebut digunakan untuk menunjang seluruh proses
kegiatan magang, mulai dari pengambilan data, pengolahan, hingga penyajian akhir
data. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah data fisik, biofisik, sosial,
administrasi, aspek pemeliharaan, pengelolaan pada tapak, dan kuesioner. Selain
itu, dokumentasi kondisi tapak juga merupakan bahan yang diperlukan.
Jenis Data
Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari lapang. Data primer ini meliputi hasil pengamatan pada tapak (foto,
data administrasi, aspek pengelolaan, aspek pemeliharaan, dan lainnya) dan hasil
wawancara responden yang bersangkutan, terdiri atas responden kunci (pengelola
taman Central Park Mall) dengan jumlah empat orang dan responden umum
(pengunjung taman Central Park Mall) dengan jumlah 51 orang. Data sekunder
merupakan studi pustaka mengenai teori pengelolaan lanskap dan konsep
pemeliharaan dan pengelolaan taman yang digunakan dalam penyusunan skripsi,
serta literatur mengenai profil perusahaan, kondisi tapak, metode analisis dan teori
para ahli. Jenis, sumber, dan cara pengumpulan data yang digunakan pada saat
melakukan kegiatan magang akan disajikan pada Tabel 2.

8

Tabel 2 Jenis data, sumber data, dan cara pengambilan data
No.

Jenis Data

Sumber Data

Cara Pengambilan

Kegunaan

Aspek Fisik
1

Profil Central Park Mall

Perusahaan

Wawancara

2

Topografi

Perusahaan

Wawancara, studi pustaka

3

Hidrologi

Perusahaan

Wawancara

4

Tanah

Perusahaan

Wawancara

5

Iklim

Perusahaan

Wawancara

6

Vegetasi dan satwa

Perusahaan, lapangan

Wawancara, survei

7

Aksesibilitas

Perusahaan, lapangan

Wawancara, survei

8

Fasilitas

Perusahaan, lapangan

Wawancara, survei

Kondisi umum tapak

Aspek Administrasi
1

Standar kebersihan taman

Perusahaan

Wawancara

2

Surat Perjanjian Kerja Sama

Perusahaan

Wawancara

3

Key performance indicator (KPI)

Perusahaan

Wawancara, studi pustaka

4

Berita acara serah terima
Monthly landscape programme
(MLP)

Perusahaan

Wawancara, studi pustaka

5

Analisis Deskriptif

Aspek Sosial
1

Pengunjung

Wawancara

Wawancara, studi pustaka

2

Masyarakat sekitar

Wawancara

Wawancara, studi pustaka

Analisis pengguna
taman

Aspek Pengelolaan
1

Struktur organisasi

Perusahaan, lapangan

Wawancara

2

Tenaga kerja

Perusahaan, lapangan

Wawancara

3

Rencana anggaran biaya (RAB)

Perusahaan, lapangan

Wawancara

4

Jadwal kerja

Perusahaan, lapangan

Wawancara

5

Alat dan bahan

Perusahaan, lapangan

Wawancara

Analisis deskriptif
dan strategi
pengelolaan

Aspek Pemeliharaan
1

Pemeliharaan tanaman

Perusahaan, lapangan

Wawancara, survey

2

Pemeliharaan kolam

Perusahaan, lapangan

Wawancara, survei

Analisis deskriptif
dan strategi
pengelolaan

.
Tahap Kegiatan Magang
Tahapan-tahapan kegiatan magang mengacu pada kerangka pikir yang telah
dibuat sebelumnya. Kegiatan magang dimulai dengan pengenalan kondisi umum
perusahaan (kondisi existing), pengumpulan data yang diperlukan dengan
berpartisipasi aktif di lapangan, dan pelaksanaan kerja administrasi. Setelah data
diperoleh, dilakukan pengolahan dan analisis data yang kemudian dijadikan output
rekomendasi. Penjelasan tahapan–tahapan pelaksanaan magang akan diuraikan
sebagai berikut.
Pengenalan kondisi umum perusahaan
Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan penyesuaian diri terhadap suasana
kerja di perusahaan yang bersangkutan, serta pengenalan staf, struktur organisasi,

9

dan pengenalan terhadap kondisi umum taman Central Park Mall. Dalam hal ini,
mahasiswa juga diperkenalkan dengan kegiatan kerja administrasi perusahaan.
Kegiatan administrasi
Pada tahap ini, mahasiswa mengikuti kegiatan pelaksanaan kerja administrasi
dengan cara membantu staf memeriksa laporan bulanan, evaluasi key performance
indicator (KPI), jadwal kegiatan pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Kegiatan pemeliharaan fisik taman
Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan inventarisasi keadaan existing
taman Central Park Mall dengan melakukan wawancara kepada pihak pengelola
taman dan survei secara langsung. Mahasiswa mengikuti seluruh kegiatan kerja
yang dilakukan oleh pihak pengelola secara aktif dan mengumpulkan data yang
dianggap perlu. Pekerjaan aktif yang dilakukan oleh mahasiswa berupa
inventarisasi soft material, yaitu mengumpulkan dan mengidentifikasi data vegetasi
dan satwa yang terdapat pada tapak, serta inventarisasi hard material, yaitu
mengumpulkan dan mengidentifikasi data fasilitas seperti lampu taman, kursi
taman, dan paving.
Pada tahapan ini juga dilakukan kegiatan pemeliharaan taman Central Park
Mall. Kegiatan pemeliharaan taman dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang
biasa dilakukan oleh staf landscape maintenance. Mahasiswa bertugas mengawasi,
mengamati, dan melakukan wawancara kepada staf serta mencatat data yang
dianggap penting. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi pemeliharaan soft
material, yaitu penyiraman, pemupukan, penyulaman, pemangkasan, pengendalian
hama penyakit, dan pemeliharaan hard material, yaitu pemeliharaan kolam ikan
dan non-ikan.
Pengolahan dan analisis data
Setelah data terkumpul, data tersebut diolah, dianalisis, dan dievaluasi agar
didapatkan sebuah penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan selama 4 bulan
magang. Hasil pengolahan dan analisis data ini didapatkan dengan memperhatikan
teori yang telah dipelajari dan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli.
Laporan kegiatan magang dan rekomendasi
Tahapan ini merupakan tahapan akhir, yaitu mahasiswa memberikan
rekomendasi pengelolaan taman kota berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang
telah dilakukan. Rekomendasi ini diberikan sebagai alternatif pemecahan masalah
yang dihadapi oleh pihak pengelola selama proses pelaksanaan pengelolaan taman
Central Park Mall. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu peningkatan
kinerja perusahaan dan pencapaian tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Prosedur Analisis Data
Prosedur ini dilakukan setelah kegiatan magang selesai dilakukan. Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teori yang telah
dikemukakan oleh para ahli. Metode analisis yang digunakan penulis untuk
menganalisis data adalah metode analisis deskriptif, analisis pengunjung, dan
analisis SWOT. Penjelasan metode-metode ini adalah sebagai berikut.

10

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu bentuk analisis yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu berupa bentuk aktivitas, karakteristik
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
yang lainnya (Sukmadinata, 2006).
Penelitian deskriptif menurut Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada
menggambarkan apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun, tidak
berarti semua penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan
hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji melainkan
bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam
mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.
Analisis ini menggunakan 2 variabel yang akan dijelaskan dan dibandingkan
kesamaan serta perbedaannya yaitu variabel teori dan variabel keadaan yang
diamati (di lapangan). Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan
pengamatan/di lapangan) akan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan
pengamatan/di lapangan)
Teori
 .........................................
 .........................................
 .........................................

Aktual
Kendala dan Solusi
Variabel analisis
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................

Keterangan
....................
....................
....................

Kolom keterangan diberi nilai/poin kesesuaian kecocokan antara dua variabel
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
1) sesuai jika semua keadaan aktual = teori (poin nilai : 3);
2) cukup sesuai jika (keadaan aktual = teori) > (keadaan aktual ≠ teori) (poin
nilai : 2);
3) kurang sesuai jika (keadaan aktual = teori) < (keadaan aktual ≠ teori) (poin
nilai : 1);
4) tidak sesuai jika semua keadaan aktual ≠ teori (poin nilai : 0).
Selanjutnya, poin-poin nilai ini diakumulasi dalam bentuk persentase untuk
mengetahui efektivitas penerapan teori pada praktik di lapangan dalam
pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall dengan rumus sebagai
berikut:


Efektivitas penerapan teori =
x 100%

x


Analisis Pengunjung
Analisis pengunjung dilakukan untuk mengetahui persepsi pengunjung
tentang pentingnya taman kota bagi mereka dan untuk mengetahui keinginan
pengunjung terhadap taman kota tersebut. Karakteristik responden yang akan
dianalisis adalah sebagai berikut:
1) berkunjung ke taman Central Park Mall baik dari dalam Jabodetabek dan luar
Jabodetabek,
2) jenis kelamin laki-laki dan perempuan,
3) berusia sekitar 13-55 tahun, dan

11

4) berpendidikan minimal SD.
Dalam hal penentuan jumlah sampel responden, Kerlinger dan Lee (2000)
menyarankan pengambilan sampel responden sebanyak 30 sampel sebagai jumlah
minimal sampel dalam penelitian kuantitatif. Analisis ini dilakukan secara acak
kepada 51 sampel responden. Hal ini disebabkan karena penggunaan sampel yang
besar dalam penelitian kuantitatif dianggap akan menghasilkan perhitungan
statistik yang lebih akurat daripada sampel dalam jumlah kecil (Kumar, 1999).
Pengambilan sampel responden dengan jumlah ganjil bertujuan agar hasil dari
jawaban responden tidak seimbang.
Metode sampel dilakukan secara langsung turun ke lapangan dengan
menggunakan kuesioner dan alat tulis. Kuesioner ini disebar merata kepada
pengunjung taman Central Park Mall dalam waktu 6 hari. Empat hari pertama
dilakukan pada saat hari kerja, yaitu pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat,
sedangkan 2 hari berikutnya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Pada hari
Selasa sampai dengan hari Jumat, jumlah responden yang mengisi kuesioner
sebanyak 40 orang, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu sebanyak 11 orang.
Metode ini juga mempertimbangkan ketersediaan (availability) dan kesediaan
(willingness) individu untuk mengisi kuesioner dan tanpa paksaan dari mahasiswa.
Setelah data persepsi dan keinginan pengunjung didapatkan, data kemudian
diolah menjadi hasil akhir berupa grafik persentase. Lalu grafik ini dijelaskan dalam
bentuk deskriptif yang berisikan hasil dan saran dari mahasiswa.
Analisis SWOT
Rangkuti (1998) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi dengan menggunakan
logika untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
dan secara bersamaan meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyusun
analisis SWOT.
1) Analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal
Faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan; faktor eksternal terdiri
atas peluang dan ancaman.
2) Penentuan bobot setiap variabel
Bobot setiap variabel ditentukan sesuai dengan kepentingan untuk
mengetahui faktor yang paling berpengaruh. Pemberian nilai kepentingan
dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pengelola menggunakan Skala
Likert (Kinnear dan Taylor, 1991) pada kisaran bobot 4 (sangat penting), 3
(penting), 2 (cukup penting), dan 1 (tidak penting). Rangkuti (1998) menyebutkan
bahwa nilai peringkat untuk faktor positif (kekuatan dan peluang) berbanding
terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman).
3)
Penentuan setiap bobot strategis
Bobot strategi ditentukan dengan menggunakan metode paired comparison
(Kinnear dan Taylor, 1991) dengan ketentuan
(1) bobot = 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada faktor
vertikal;
(2) bobot = 2 jika indikator faktor horizontal sama penting daripada faktor
vertikal;

12

(3) bobot = 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada faktor
vertikal;
(4) bobot = 4 jika indikator faktor horizontal sangat lebih penting daripada
faktor vertikal.
Contoh penilaian bobot strategis faktor internal akan disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Contoh penilaian bobot strategis faktor internal
Faktor
Internal
S1
S2
S3
W1
W2
W3

S1

S2

S3

W1

W2

W3

Total

Bobot

Total keseluruhan
Sumber: Kinnear dan Taylor (1991) dengan penyesuaian
Keterangan:
S1 s/d W3
= nilai dari paired comparison.
Total
= Jumlah semua nilai.
a a a
a
a
Bobot
=
.
a

a

a

Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External
Factor Evaluation (EFE)
Matriks IFE dan EFE dibuat untuk menentukan kekuatan kondisi internal dan
eksternal dari tapak. Contoh matriks internal factor evaluation (IFE) akan disajikan
pada Tabel 5.

4)

Tabel 5 Contoh Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Simbol
S1
S2
W1
W2

Faktor Internal

Tingkat Kepentingan

Rating

Bobot

Skor

Total
Sumber: David (2008) dengan penyesuaian
Keterangan:
Simbol S1 s/d W2
= simbol kekuatan dan kelemahan dari setiap faktor internal.
Faktor internal
= kalimat yang menjelaskan setiap faktor internal.
Tingkat kepentingan
= kalimat penilaian kepentingan setiap faktor (kurang penting
hingga sangat penting).
Rating
= angka penilaian kepentingan setiap faktor.
Bobot
= bobot setiap faktor sesuai paired comparison (Tabel 4).
Skor
= nilai setiap rating x nilai setiap bobot.
Total
= jumlah keseluruhan skor, merupakan nilai kekuatan kondisi
internal tapak.

5)

Pembuatan Matriks Internal-Eksternal
Matriks ini dibuat untuk mengetahui tipe strategi yang harus digunakan untuk
mengatasi permasalahan. Terdapat tiga tipe strategi yaitu grow and build (Sel I, II,
dan IV), hold and maintain (Sel III, V, dan VII), serta harvest or divest (Sel VI,
VIII, dan IX). Contoh matriks internal-eksternal akan disajikan pada Gambar 3.

13

TOTAL SKOR EFE

TOTAL SKOR IFE
4,0
Tinggi
3,0
Menengah

Kuat

3,0

Rata-rata

2,0

Lemah

I

II

III

IV

V

VI

VIII

IX

1,0

2,0

VII
Rendah
1,0
Sumber: David (2008) dengan penyesuaian

Gambar 3 Contoh Matriks Internal-Eksternal
6)

Penentuan alternatif strategi dengan Matriks SWOT
Alternatif strategi ditentukan dengan cara menggabungkan kedua faktor
internal (strengths dan weaknesses) dan kedua faktor eksternal (opportunities dan
threats) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Contoh matriks SWOT akan
disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Contoh Matriks SWOT
Faktor Eksternal
Strengths (S)
1.
2.
Weaknesses (W)
1.
2.
Sumber: David (2008) dengan penyesuaian

Faktor Eksternal
Opportunities (O)
Threats (T)
1.
1.
2.
2.
Strategi SO
Strategi ST
1.
1.
2.
2.
Strategi WO
Strategi WT
1.
1.
2.
2.

Berdasarkan Matriks SWOT tersebut, terdapat empat jenis strategi yang dapat
dihasilkan untuk menyelesaikan permasalahan, dengan mempertimbangkan
masing-masing faktor. Rangkuti (1998) menyebutkan keempat strategi tersebut:
(1) SO (strengths-opportunities), strategi dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya,
(2) ST (strengths-threats), strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman,
(3) WO (weaknesses-opportunities), strategi dengan meminimalisasi
kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dan
(4) WT (weaknesses-threats), strategi dengan meminimalisasi kelemahan dan
menghindari ancaman.
7) Penentuan peringkat analisis strategi
Setelah alternatif strategi didapatkan, alternatif tersebut disusun berdasarkan
peringkat yang paling penting sampai dengan penting.
8) Penyusunan sintesis sebagai hasil dari analisis strategi
Penyusunan sintesis ini yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari strategi
yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi di
perusahaannya.

14

Penyusunan Skripsi
Tahapan terakhir adalah penyusunan skripsi, dilakukan setelah keseluruhan
proses analisis data selesai. Skripsi ini merupakan media untuk
mendokumentasikan seluruh proses magang, mulai dari tahapan persiapan hingga
tersusunnya sintesis, yaitu strategi pengelolaan taman Central Park Mall.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Inventarisasi
Kondisi Umum
Aspek Fisik
Profil Central Park Mall
Central Park Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang dibangun oleh
pengembang P.T. Agung Podomoro Land, Tbk. dan dikelola oleh anak
perusahaannya, yaitu P.T. Central Prima Kelola member of Agung Podomoro
Group. Central Park Mall ini terletak di kompleks Podomoro City Superblock,
Jakarta Barat, dan berada di bangunan mix-use yang terdiri dari hotel, kantor, serta
pusat perbelanjaan. Central Park merupakan proyek pengembangan superblok di
area Podomoro City dengan total luas lahan sekitar 101.577 m2 dengan agregat luas
lantai, tidak termasuk parkir, sekitar 404.877 m2, di mana pada saat
penyelesaiannya terdiri dari 9 (sembilan) tingkat pusat perbelanjaan, 3 (tiga)
menara apartemen, gedung kantor, hotel dan ruang terbuka hijau seluas 4 Ha.
Superblok Central Park didesain oleh DP Architects Pte. Ltd. of Singapore, bersama
dengan landscape consultant Bennit Design Group dari Amerika Serikat.
Kontraktor utama proyek tersebut adalah P.T. Total Bangun Persada. Visual Central
Park Mall pada saat malam dan tampak keseluruhan mata burung disajikan pada
Gambar 4.

(a)

(b)
Sumber: (a) dokumentasi pribadi, (b) google.com

Gambar 4 Visual Central Park Mall pada saat malam (a) dan tampak keseluruhan
mata burung (b)
Nama Central Park sendiri terinspirasi dari sebuah taman dari negeri Paman
Sam, yang memiliki arti sebagai pusat kehidupan. Konsep pengembangannya
sendiri mengusung mix use development yang berarti suatu lingkungan hunian yang
didesain dengan apik dan saling berintegrasi dengan baik.

15

Konsep bangunan hijau atau green building yang sedang menjadi
kecenderungan menginspirasi pembangunan pusat perbelanjaan Central Park Mall.
Menurut Very Y Setiady, Executive Director Central Park Mall yang dikutip dari
sebuah artikel Properti Kompas (2012), taman merupakan ciri dari mall ini. Dengan
hadirnya taman di pusat perbelanjaan, akan menjawab kebutuhan ruang terbuka
bagi masyarakat. Konsep bangunan hijau juga dimatangkan dengan penggunaan
water recycle dan penggunaan pembangkit listrik tenaga gas. Dengan
memaksimalkan dua hal ini, diharapkan dapat menghemat energi dan mengurangi
polusi.
Mall tersebut juga telah menjadi icon kota Jakarta dan merupakan salah satu
shopping center yang sangat berkelas karena keunggulannya yang memiliki ruang
terbuka hijau berbentuk taman kota. Kehadiran taman di pusat perbelanjaan dapat
menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka. Central Park Mall juga
mendapat juara 1 di ajang Lomba Taman dan Penghijauan Lingkungan Tingkat
Provinsi DKI Jakarta yang diadakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman
Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyambut HUT ke-485 Kota Jakarta pada
tahun 2012. Hal ini membuktikan bahwa taman Central Park Mall memiliki peranan
aktif terhadap penghijauan kota Jakarta. Dokumentasi penghargaan untuk Central
Park Mall disajikan pada Gambar 5.

(a)

Sumber: P.T. Central Prima Kelola

(b)

Gambar 5 Piala penghargaan Flona 2012 dalam rangka lomba taman (a) dan
dokumentasi penerimaan penghargaan Flona 2012 (b)
Central Park Mall memiliki luas total area 21 hektar dengan total luas area
hijau sekitar 4 hektar. Gedung pusat perbelanjaan ini berbatasan langsung dengan
gedung pusat perbelanjaan Taman Anggrek di sebelah selatan, Jalan Letjen S.
Parman di bagian timur, BPK Penabur di bagian barat, serta gedung parkir dari
kompleks Podomoro City Superblock di bagian utara.
Untuk area ruang hijaunya, Central Park Mall memiliki 5 kawasan, yaitu
taman Hotel, taman Tribeca, taman Lumina, taman Laguna dan taman indoor.
Taman-taman ini dikelola dengan sangat baik sehingga memiliki kualitas visual
yang sangat bagus dan dapat menarik pengunjung untuk datang ke Central Park
Mall. Peta zonasi taman Central Park Mall akan disajikan pada Gambar 6.

16

Sumber: P.T. Central Prima Kelola

Gambar 6 Peta zonasi taman Central Park Mall
1)

Taman Hotel
Taman Hotel merupakan taman yang didesain untuk memaksimalkan kualitas
visual area hotel agar terkesan mewah dan elegan. Taman ini hanya berfungsi
sebagai taman estetika dan welcome area hotel. Tidak ada aktivitas khusus yang
dapat dilakukan pengunjung pada taman ini karena taman ini merupakan tempat
keluar atau masuknya kendaraan menuju tempat parkir. Visual taman hotel akan
disajikan pada Gambar 7.

(b)

(a)
Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 7 Visual taman hotel pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
2)

Taman Tribeca
Taman Tribeca merupakan taman utama yang berfungsi sebagai taman kota.
Taman ini digunakan untuk semua pengunjung yang datang ke Central Park Mall,
terkecuali apabila pada saat pengadaan event yang mengharuskan pengunjung
masuk dengan menggunakan tiket masuk. Taman ini sering disewakan kepada yang
mengadakan event pada hari Sabtu, Minggu, atau hari lainnya. Pengunjung dapat
melakukan berbagai aktivitas di taman ini seperti jogging, duduk-duduk, transaksi
bisnis, rekreasi, dan lain –lain. Visual taman Tribeca akan disajikan pada Gambar
8.

17

(b)

(a)
Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 8 Visual taman Tribeca pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
3)

Taman Lumina
Taman Lumina merupakan taman yang terletak di bagian depan Central Park
Mall. Taman ini didesain khusus untuk dijadikan sebagai taman welcome area yang
menonjolkan kualitas estetika yang sangat baik. Pada area ini terdapat tempat parkir
sepeda dan drop off. Pengunjung yang mengunjungi taman ini biasanya melakukan
aktivitas seperti memarkirkan kendaraan dan menunggu jemputan mobil. Visual
taman Lumina akan disajikan pada Gambar 9.

(a)

(b)
Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 9 Visual taman Lumina pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
4)

Taman Laguna
Taman ini merupakan taman yang berfungsi sebagai penambah nilai estetika
pada gedung mall. Taman ini didesain khusus untuk dijadikan sebagai tempat parkir
kendaraan umum seperti taxi dan shuttle bus. Pengunjung yang ingin pulang dengan
menggunakan kendaraan umum dapat menunggu kendaraan umum tersebut di
taman ini. Visual taman Laguna akan disajikan pada Gambar 10.

18

(b)

(a)
Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 10 Visual taman Laguna pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Taman Indoor
Taman indoor merupakan taman yang didesain untuk menambah kualitas
visual area dalam gedung mall dan Agung Podomoro Land Tower agar terkesan
mewah dan elegan. Taman ini hanya berfungsi sebagai taman estetika. Biasanya
taman ini diletakkan di tengah-tengah sitting area yang ada di mall. Taman ini juga
diletakkan pada sudut-sudut gedung. Visual taman indoor akan disajikan pada
Gambar 11.

5)

(a)
Sumber: dokumentasi pribadi

(b)

Gambar 11 Visual taman indoor pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)
Topografi
Berdasarkan bentuk bentang alam (landscape) secara umum, geomorfologi
wilayah Jakarta bagian barat termasuk ke dalam satuan geomorfologi fluvial yang
terletak di bagian selatan dari satuan geomorfologi dataran pantai, memanjang dari
barat ke timur. Satuan ini umumnya merupakan daerah dengan kelerengan datar
hingga landai (1˚- 3˚) dan tidak begitu terpengaruh oleh proses interaksi dengan laut
(Wahyudi, 2009). Topografi kompleks Central Park Mall ini relatif datar dengan
kemiringan tanahnya berkisar 0-2% sehingga potensi terjadinya gerakan tanah
sangat kecil.
Hidrologi
Pengertian hidrologi yang akan dibahas mencakup sumber air untuk
p