Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Oleh Ikan Nila, Oreochromis niloticus Melalui Pengembangan Bakteri Heterotrof.

PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE, Clarias sp.
OLEH IKAN NILA, Oreochromis niloticus
MELALUI PENGEMBANGAN BAKTERI HETEROTROF

LELYANA MAJAW RACHMIWATI
C 14103002

SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

1

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE, Clarias sp. OLEH

IKAN NILA, Oreochromis niloticus MELALUI PENGEMBANGAN
BAKTERI HETEROTROF
adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2008

LELYANA MAJAW RACHMIWATI
C 14103002

2

RINGKASAN
LELYANA MAJAW RACHMIWATI. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan
Lele, Clarias sp. oleh Ikan Nila, Oreochromis niloticus Melalui Pengembangan
Bakteri Heterotrof. Dibimbing oleh Prof. Dr. ENANG HARRIS dan Dr.
SUKENDA
Akuakultur merupakan kegiatan budidaya yang dinamis dan berorientasi

pada produksi, sehingga melibatkan cukup banyak faktor dalam pelaksanaannya.
Dewasa ini, dampak akuakultur yang mulai dirisaukan adalah adanya akumulasi
limbah budidaya. Kekhawatiran tersebut terutama dirasakan pada budidaya ikan
intensif berbasis pellet seperti budidaya ikan lele (Clarias sp.) dengan kebutuhan
protein pakan 32% (Stickney, 1993).
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem untuk memanfaatkan kembali
limbah buangan sehingga dapat meminimalisir pembuangan limbah budidaya ke
lingkungan serta penerapan konsep dasar efisiensi dalam budidaya, baik efisiensi
pakan maupun efisiensi penggunaan air. Penerapan sistem ini dilakukan dengan
memelihara organisme yang memiliki “trophic level” rendah pada bak filter,
dalam hal ini ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diyakini termasuk organisme
pemakan bakteri dan plankton yang berasal dari limbah budidaya (bacteria
harvester/filter feeder). Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat keefektifan ikan nila dalam memanfaatkan limbah budidaya
ikan lele melalui pengembangan bakteri heterotrof.
Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2007 sampai dengan
2 Desember 2007 selama 40 hari bertempat di bak bawah Laboratorium Sistem
dan Teknologi, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Ikan nila berukuran 4,03 ± 0,35 gram dipelihara pada 3 perlakuan

kepadatan yang berbeda dalam sistem serupa, sedangkan ikan lele berukuran
13,39 ± 0,34 gram dipelihara dengan kepadatan tetap untuk masing-masing sistem
yaitu 100 ekor/m2. Sistem 1, ikan nila dipelihara dengan kepadatan 75 ekor/m2,
sistem 2 kepadatan 100 ekor/m2 dan sistem 3 kepadatan 125 ekor/m2. Sistem
aliran air pada percobaan ini adalah sistem resirkulasi tanpa pergantian air. Pada
awal pemeliharaan diinokulasi bakteri probiotik yang bersifat heterotrof jenis
Bacillus sp. pada masing-masing bak ikan lele dosis 2 ppm. Untuk mendukung
perkembangan bakteri dilakukan penambahan tepung terigu sebagai sumber
karbon sebanyak 0,396 kali jumlah pakan. Pengamatan dilakukan terhadap
pertumbuhan, populasi bakteri dan kualitas air pada bak ikan lele, nila serta air
resirkulasi, kelimpahan bakteri pada usus ikan nila, efisiensi pakan dan tingkat
kelangsungan hidup. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya tingkat efisiensi penggunaan
pakan dengan menggunakan ikan nila sebagai pemakan bakteri. Hal ini terlihat
dari adanya peningkatan efisiensi pakan. Pada sistem 1 efisiensi pakan meningkat
sebesar 4,06%, sistem 2 sebesar 7,84% dan sistem 3 sebesar 12,07%. Peningkatan
efisiensi pakan tertinggi pada sistem 3 menjelaskan bahwa kepadatan ikan nila
125 ekor/m2 paling efektif dalam memanfaatkan limbah budidaya menjadi
12,07% daging dalam masa pemeliharaan 40 hari.


3

Secara umum, pertumbuhan ikan nila untuk semua percobaan masih
tergolong rendah. Faktor yang mempengaruhinya adalah ketersediaan dan tingkat
konsumsi bakteri oleh ikan nila. Terdapat korelasi yang berbanding terbalik antara
kelimpahan bakteri pada bak nila dengan usus. Apabila kelimpahan bakteri pada
usus rendah maka populasi bakteri pada bak nila terlihat tinggi dan sebaliknya,
tingginya kelimpahan bakteri pada usus diikuti dengan rendahnya populasi bakteri
pada bak ikan nila. Hal ini mengindikasikan bahwa regenerasi bakteri tidak
mampu mengimbangi pemangsaan. Regenerasi bakteri yang rendah diduga
karena stok bakteri hanya dilakukan satu kali pada awal pemeliharaan. Selain itu,
rasio C/N diindikasi masih kurang untuk memenuhi nutrien mikroba. Akibatnya
laju pertumbuhan bakteri menjadi terhambat. Nilai kualitas air yang teramati
selama masa pemeliharaan masih berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh ikan lele dan nila.
Berdasarkan hasil disimpulkan ikan nila dalam sistem budidaya zero water
exchange dapat memanfaatkan limbah budidaya ikan lele melalui pengembangan
bakteri heterotrof. Ikan nila yang dibudidayakan dengan kepadatan 125 ekor/m2
mampu tumbuh lebih dari 100% per 40 hari dan meningkatkan efisiensi pakan
sebesar 12,07% dengan memanfaatkan bakteri heterotrof dari limbah budidaya

lele kepadatan 100 ekor/m2.

4

PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE, Clarias sp.
OLEH IKAN NILA, Oreochromis niloticus
MELALUI PENGEMBANGAN BAKTERI HETEROTROF

LELYANA MAJAW RACHMIWATI

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Budidaya Perairan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008


5

SKRIPSI

Judul Skripsi

: Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp.
Oleh Ikan Nila, Oreochromis niloticus Melalui
Pengembangan Bakteri Heterotrof.

Nama Mahasiswa

: Lelyana Majaw Rachmiwati

Nomor Pokok

: C 14103002

Menyetujui,


Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Enang Harris
NIP. 130 522 434

Dr. Sukenda
NIP. 132 045 962

Mengetahui,
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc
NIP. 131 578 799

Tanggal Lulus:

6


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya untuk Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis mendapat kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele,
Clarias sp. Oleh Ikan Nila, Oreochromis niloticus Melalui Pengembangan
Bakteri Heterotrof” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada berbagai
pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan skripsi ini:
1. Ayahanda Ir. Fathorrachman dan Ibunda Suratmi, A.Md atas dukungan moril,
materi, spirituil dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya tercurahkan untuk
penulis.
2. Prof. Dr. Enang Harris selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat,
motivasi, saran-saran yang bersifat membimbing dan telah dengan sabar
membimbing penulis selama proses pembelajaran serta penyusunan skripsi

ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
3. Dr. Sukenda selaku dosen pembimbing kedua atas bimbingan dan masukanmasukan yang bersifat membangun.
4. Saudara-saudara penulis (Mbak Leidy Reginawati Rachman, Mas Ruslan, Mas
Awang Kadinata Rachman Diputra dan adik Linda Febriany Rachman), nenek
penulis Mbah Inung, keponakan penulis Najwa Aisyah Ruslan atas doa, cinta
dan perhatiannya yang senantiasa diberikan kepada penulis.
5. Segenap staf pengajar, pegawai dan laboran Departemen Budidaya Perairan
atas dukungan serta bantuannya.
6. Teman-teman seperjuangan TMA’40, teman-teman pondok ratna, kakak serta
adik tingkat, teman-teman GASISMA (Gabungan Mahasiswa Madura) dan
sahabat-sahabat SMU penulis atas semangat, bantuan, serta nasehatnya yang
sangat berarti “Lulus Tepat di Waktu Yang Tepat”.

7

Dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila masih
terdapat banyak kekurangan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Bogor, Januari 2008
Penulis

8

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pamekasan pada tanggal 27 Maret 1985 sebagai anak
ketiga dari empat bersaudara, dari Ayah yang bernama Fathorrachman dan ibu
yang bernama Suratmi. Penulis telah berhasil menyelesaikan berbagai jenjang
pendidikan, diantaranya lulus sekolah dasar di SDN Gladak Anyar IV Pamekasan
pada tahun 1997, SLTPN 3 Pamekasan tahun 2000 dan SMUN 1 Pamekasan
tahun 2003. Penulis melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB)
tahun 2003 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi pengurus Himpunan
Mahasiswa

Akuakultur

(HIMAKUA)


periode

2005-2006

di

bidang

Pengembangan Sumberdaya Masyarakat (PSDM) dan sekretaris organisasi daerah
Gabungan Mahasiswa Madura (GASISMA) periode 2004-2005. Penulis juga
pernah menjadi asisten pada mata kuliah Biologi Perikanan tahun ajaran 20052006 dan mata kuliah Dasar-dasar Genetika Ikan tahun ajaran 2006-2007. Pada
tahun 2006, penulis pernah mengikuti Praktek Kerja Lapang pembenihan udang
vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Tirta Mutiara Makmur Situbondo dan
pembesaran di PT. Surya Windu Kartika Banyuwangi.
Penulis melakukan penelitian dengan tema “Pemanfaatan Limbah
Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Oleh Ikan Nila, Oreochromis niloticus
Melalui Pengembangan Bakteri Heterotrof” sebagai syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan studi, di bawah bimbingan Prof. Dr. Enang Harris dan Dr.
Sukenda.

9

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Akuakultur merupakan kegiatan budidaya yang dinamis dan berorientasi
pada produksi, sehingga melibatkan cukup banyak faktor dalam pelaksanaannya.
Faktor penting dalam pencapaian produksi akuakultur diantaranya pakan (meliputi
kualitas dan kuantitas), pengelolaan kualitas air, dan limbah. Dewasa ini, dampak
akuakultur yang mulai dirisaukan oleh para pelaku akuakultur adalah akumulasi
limbah budidaya. Kekhawatiran tersebut terutama dirasakan pada budidaya ikan
intensif berbasis pellet seperti budidaya ikan lele (Clarias sp.) dengan kebutuhan
protein pakan 32% (Stickney, 1993). Hal ini didukung oleh pernyataan Brune et
al. (2003) yang menyatakan bahwa input eksternal berupa pakan memberikan
sumbangsih terbesar dalam akumulasi limbah pada sistem budidaya intensif.
Sebanyak 36% dari total jumlah pakan yang masuk ke perairan akan dilepas
menjadi padatan tersuspensi atau suspended solid. Banyaknya suspended solid
tersebut selanjutnya akan mempengaruhi pola pertumbuhan dan komposisi
mikrobial (bakteri heterotrof) yang terbentuk (Hopkins et al., 1994), yang
kemudian akan berdampak terhadap sulit tercapainya pengendalian mikroba pada
kondisi optimum.
Pengendalian mikroba dalam wadah budidaya intensif yang terbatas
dengan air “stagnant” atau tanpa pergantian air seperti kolam, tambak, tangki dan
akuarium, menyebabkan konsentrasi limbah budidaya (NH3 dan CO2) mengalami
peningkatan yang sangat cepat dan berisiko terhadap kematian ikan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu sistem untuk memanfaatkan kembali limbah buangan, yaitu
salah satunya dengan memelihara ikan yang memiliki “trophic level” lebih rendah
dari ikan yang dibudidayakan.

Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir

pembuangan limbah budidaya ke lingkungan serta penerapan konsep dasar
efisiensi dalam budidaya, baik efisiensi pakan maupun efisiensi penggunaan air
serta peningkatan kualitas lingkungan perairan.
Berdasarkan efisiensi yang ditinjau dari “feeding habit” ikan, maka
pemanfaatan limbah budidaya secara maksimal sebaiknya dilakukan di luar wadah
budidaya yaitu di bak penampungan air buangan budidaya (“effluent water

10